Kelompok 2 Lipid Biokim
Kelompok 2 Lipid Biokim
Kelompok 2/ IPA 2
yang akan
dibahas dalam
Sturktur Asam Lemak
2 dan Sifat-sifat Lipid
Berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan yang
besar, yaitu:
Lipid yang dapat disabunkan, yaitu dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya
lemak.
Lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid.
Penggolongan Lipid
Asam Lemak
Struktur
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau
lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam
karbonat yang mempunyai rantai karbon panjang dengan rumus umum:
Dimana R adalah rantai karbon yang jenuh atau tidak jenuh dan terdiri atas 4
sampai 24 buah atom karbon. Rantai karbon yang jenuh ialah rantai karbon yang
tidak mengandung ikatan rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan rangkap
disebut rantai karbon tidak jenuh.
Penggolongan Lipid
Struktur Asam Lemak
Asam lemak tidak jenuh dapat mengandung
satu ikatan rangkap atau lebih. Asam oleat
mengandung satu ikatan rangkap. Adanya
ikatan rangkap ini memungkinkan terjadinya
isomer cis-trans.
Penggolongan Lipid
Asam Lemak
Sifat Fisika
Asam lemak jenuh yang mempunyai rantai karbon pendek yaitu asam
butirat dan kaproat mempunyai titik lebur yang rendah. Semakin
panjang rantai karbon, semakin tinggi titik leburnya.
Asam oleat mempunyai rantai karbon sama panjang dengan asam
stearat, akan tetapi suhu kamar asam oleat berupa zat cair. Semakin
banyak jumlah ikatan rangkap, semkain rendah titik didihnya.
Asam butirat larut dalam air. Kelarutan asam lemak dalam air berkurang
dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Asam kapronat larut
sedikit dalam air, sedangkan asam palmitat, stearat, oleat dan linoleat
tidak larut dalam air.
Penggolongan Lipid
Asam Lemak
Sifat Kimia
Asam lemak adalah asam lemah. Apabila dapat larut dalam air molekul asam lemak
akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+.
Asam lemak tidak jenuh mudah mengadakan reaksi pada ikatan rangkapnya. Dengan
gas hidrogen dan katalis Ni dapat terjadi reaksi hidrogenasi yaitu pemecahan ikatan
rangkap menjadi ikatan tunggal. Dengan proses hidrogenasi asam oleat dapat diubah
menjadi asam stearat.
Karena adanya ikatan rangkap, maka asam lemak tidak jenuh dapat mengalami
oksidasi yang mengakibatkan putusnya ikatan C=C dan terbentuknya gugus –COOH.
Misalnya asam oleat pelargonat dan asam azelat.
Lilin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut lemak. Oleh karena itu, lilin
yang terdapat pada tumbuhan berfungsi sebagai lapisan pelindung terhadap air.
Lilin tidak mudah terhidrolisis seperti lemak dan tidak dapat diuraikan oleh enzim
yang menguraikan lemak.
Lilin dapat diperoleh antara lain dari lebah madu dan dari ikan paus atau lumba-
lumba. Lilin berfungsi sebagai: lapisan pelindung terhadap air, penahan air pada
binatang. Lilin tidak mudah terhidrolisis seperti lemak dan tidak dapat diuraikan
oleh enzim yang menguraikan lemak.
Penggolongan Lipid
Fosfolipid
Fosfolipid atau fofatidat adalah suatu gliserida yang mengandung fosfor
dalam bentuk ester asam folfat. Oleh karenanya fofolipid ialah suatu
fosfogliserida. Senyawa-seyawa dalam golongan fosfogliserida ini dapat
dipandang sebagai derivat asam fosfatidat. Senyawa yang termasuk
fosfolipid ini adalah fosfatidilkolin, fosfatidiletanolamina, fosfatidilserin dan
fosfatidilinositol.
Fosfolipid adalah jenis lipid yang dapat disabunkan yang membentuk
membran sel, yang terbuat dari molekul alkohol (gliserol atau sfingosin), di
mana dua asam lemak (1,2-diasilgliserol) dan ikatan gugus fosfat.
Penggolongan Lipid
Struktur
Fosfolipid
Penggolongan Lipid
Sfingolipid
Merupakan senyawa derivat sfingosin atau mempunyai struktur yang
mirip. Seramida adalah derivat sfingosin yang mengandung gugus asil dari
asam lemak. Gugus ini terikat pada gugus amino dalam bentuk amida.
Sfingomielin adalah kelompok senyawa sfingolipid yang mengandung
fosfat. Golongan sfingolipid yang mengandung karbohidrat disebut
glikolipid.
Penggolongan Lipid
Terpen
Senyawa yang molekulnya dapat dianggap terdiri atas beberapa molekul isoprena (2-
metilbutadiena) atau mempunyai hubungan struktural dengan isoprena dikelompokkan dalam
golongan terpen. Yang termasuk terpen antara lain: sitral, pinen, geraniol, kamfer, karoten,
vitamin A, fitol dan skualen.
Penggolongan Lipid
Terpen
Sitral, pinen dan geraniol terdapat dalam minyak atsiri. Sitronelal terdapat dalam minyak
sereh. Kamfer terdapat dalam pohon kamfer. Wortel mengandung banyak karoten
pembentuk vitamin A. Fitol adalah salah satu hasil hidrolisis klorofil. Skualen dapat diperoleh
dari minyak ikan hiu.
Penggolongan Lipid
Steroid
Steroid adalah senyawa lipid yang memiliki struktur dasar yang sama dan dianggap
sebagai derivat dari perihidrosiklopentanofenantrena, dimana terdiri dari 3 cincin
sikloheksena terpadu seperti fenantrena (cincin A, B, dan C) dan sebuah cincin
siklopentena yang tergabung pada ujung cincin sikloheksena tersebut (cincin D).
1. Kolesterol
.Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak. Dalam konsentrasi tinggi, kolesterol dapat
mengkristal. Dan endapan kolesterol dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
2. 7-Dehidrokolestrol
Terdapat di bawah kulit dan terdapat bersama
kolesterol dan jaringan lainnya. Terdapat ikatan
rangkap C=C antara C nomor 7 dan nomor 8. 7-
Dehidrokolestrol dapat diubah dengan bantuan
sinar UV menjadi vitamin D.
3. Ergosterol
Struktur intinya sama dengan 7-
Dehidrokolestrol berbeda pada rantai
sampingnya. Ergosterol juga membentuk
vitamin D dengan bantuan sinau UV.
Jenis Steroid
Penggolongan Lipid
4. Asam-asam empedu
Cairan empedu mengandung bilirubin yang merupakan zat warna yang
dihasilkan dari penguraian hemoglobin, asam-asam empedu dalam bentuk
garam empedu, dan kolestrol.
Asam deoksikolat digabung dengan glisin akan menghasilkan asam
glikodeoksikolat, sedangkan asam litokolat digabung dengan taurin
membentuk asam taurolikotolat. Keduanya berbentuk garam dan merupakan
komponen utama dalam empedu yang berfungsi untuk emulgator.
Jenis Steroid
Penggolongan Lipid
5. .Hormon kelamin
Hormon pada kelamin
laki-laki yaitu testosteron
dan androsteron.
Testorteron adalah hasil
ektrak testes dalam
bentuk kristal, sedang
androsteron terdapat Hormon pada kelamin
pada urine dan hasil perempuan yaitu estrogen
perubahan metabolisme (estrol, estradiol, estriol
testosteron dan progesteron. Hasil
metabilolisme progesteron
adalah pregnandiol.
Lipid Kompleks
Adalah lipid yang memiliki gugus selain alkohol dan asam lemak. Lipid
kompleks terdapat di alam yang merupakan gabungan dari senyawa lain.
Misalnya gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) atau gabungan lipid
dengan karbohidrat (glikolipida).
Lipoprotein terdapat dalam plasma darah. Lipid dalam lipoprotein
adalah trigliserida, fosfolipid, atau kolestrol. Beberapa lipoprotein
dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Lipopolisakarida adalah gabungan lipid dengan polisakarida. Terbentuk
dalam dinding sel beberapa jenis bakteri.
Fosfolipid merupakan lipid yang mengandung residu asam fosfat, selain
asam lemak dan alkohol. Sering mempunyai basa yang mengandung
nitrogen dan substituen lainnya.
Glikolipid merupakan lipid yang mengandung asam lemak, spingosin
dan karbohidrat.
Sifat Lipid Kompleks
Sifat lipid kompleks tergantung pada jenis komponen
yang membentuknya. Seperti halnya lipid sederhana,
lipid kompleks juga tidak larut dalam air tetapi dapat
larut dalam pelarut organik.
. Beberapa jenis lipid kompleks antara lain glukolipid,
sulfolipid, aminolipid, dan lipoprotein
REAKSI- REAKSI
KHAS LIPID
Reaksi Penyabunan
(Saponifikasi)
Reaksi antara trigliserida dengan basa
kuat yang membentuk sabun dan
gliserol merupakan reaksi hidrolisa
atau saponifikasi. Reaksi hidrolisa
digunakan untuk membentuk sabun
dari minyak atau lemak. Rekasi yang
terjadi yaitu: Lemak + Basa Kuat ->
Garam Lemak (Sabun) + Gliserol
Contoh dari reaksi saponifikasi :
Reaksi Hidrogenasi
Reaksi hidrogenasi terjadi
karena terdapat penambahan
hidrogen dalam ikatan
rangkap asam lemak. Reaksi
hidrogenasi merupakan reaksi
penjenuhan lemak yang
mengubahnya menjadi bentuk
lemak padat.
Reaksi
Pembentukan -Hidrolisis
Reaksi pembentukan lipid adalah terbentuknya
trigliserida dari reaksi antara gliserol dan asam
lemak. Reaksi pembentukan lipid dikatalis oleh
enzim lipase. Sedangkan reaksi hidrolisis adalah
reaksi penguraian trigliserida menjadi gliserol
dan asam lemak yang juga dikatalis oleh enzim
lipase. Reaksi hidrolisis dapat terjadi secara
alami seperti panas dan dalam proses
pencernaan makanan.
Contoh dari reaksi ini adalah pembentukan
gliserin tripalmitin
Reaksi Oksidasi Lipid
Asam organik yang disebabkan
oksidasi terjadi karena minyak kontak
dengan oksigen dan ketika minyak
goreng digunakan secara berulang-
ulang. Asam organik ini terbentuk
akibat terjadinya penguraian lebih
lanjut dari peroksida dan
hidroperoksida yang dapat
menimbulkan bau tengik pada
minyak.
Reaksi Halogenasi
Reaksi halogenasi merupakan reaksi
penambahan halogen ke dalam
struktur asam lemak tak jenuh yang
dapat merubah ikatan rangkap
menjadi ikatan tunggal. Reaksi
halogenasi lipid dapat dikatalisis oleh
asam atau basa. Reaksi halogenasi
dapat menurunkan bilangan iod.
Reaksi Polimerisasi