Anda di halaman 1dari 4

Skala deskriptif verbal (VDS)

Merupakan salah satu alat ukur tingkat keparahan yang lebih bersifat objektif, skala
deskriptif verbal ini merulimat sebuah garis yang terdiri dari beberapa kalimat
pendeskripsi yang tersusn dalam jarak yang sama sepanjang garis. Kalimat pendeskripsi
ini di rangkai dari tidak ada nyeri sampai nyeri paling hebat.

Skala Analog Visual (VAS)

Cara yang paling banyak digunakan untuk menilai nyeri. Skala linier ini menggambarkan
secara visual gradasi tingkat nyeri yang mungkin dialami seorang pasien. Rentang nyeri
diwakili sebagai garis sepanjang 10 cm, dengan atau tanpa tanda pada tiap sentimeter.

Tanda pada kedua ujung garis ini dapat berupa angka atau pernyataan deskriptif. Ujung yang
satu mewakili tidak ada nyeri, sedangkan ujung yang lain mewakili rasa nyeri terparah
yang mungkin terjadi. Skala dapat dibuat vertikal atau horizontal. VAS juga dapat
diadaptasi menjadi skala hilangnya/ reda rasa nyeri. Digunakan pada pasien anak >8
tahun dan dewasa. Manfaat utama VAS adalah penggunaannya sangat mudah dan
sederhana. Namun, untuk periode pascabedah, VAS tidak banyak bermanfaat karena VAS
memerlukan koordinasi visual dan motorik serta kemampuan konsentrasi.

Verbal Rating Scale (VRS)

Skala ini menggunakan angka-angka 0 sampai 10 untuk menggambarkan tingkat nyeri. Dua
ujung ekstrem juga digunakan pada skala ini, sama seperti pada VAS atau skala reda
nyeri
Skala Numerik Verbal

Skala ini lebih bermanfaat pada periode pascabedah, karena secara alami verbal/kata-kata
tidak terlalu mengandalkan koordinasi visual dan motorik. Skala verbal menggunakan
katakata dan bukan garis atau angka untuk menggambarkan tingkat nyeri. Skala yang
digunakan dapat berupa tidak ada nyeri, sedang, parah. Hilang/redanya nyeri dapat
dinyatakan sebagai sama sekali tidak hilang, sedikit berkurang, cukup berkurang, baik/
nyeri hilang sama sekali. Karena skala ini membatasi pilihan kata pasien, skala ini tidak
dapat membedakan berbagai tipe nyeri.

Wong Baker Pain Rating Scale

Pengukuran nyeri berdasarkan visual . Skala ini terdiri dari enam gambaran wajah mulai dari
tidak ada rasa sakit (wajah gembira) sampai sakit parah (tangisan,wajah
sedih) .Digunakan pada pasien dewasa dan anak >3 tahun yang tidak dapat
menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka.

Memorial Pain Assessment Card Merupakan instrumen yang cukup valid untuk evaluasi
efektivitas dan pengobatan nyeri kronis secara subjektif. Terdiri atas 4 komponen
penilaian tentang nyeri meliputi intensitas nyeri, deskripsi nyeri, pengurangan nyeri dan
mood.
Menurut data Word Health Organization (WHO) tahun 2018 angka dismenore di dunia
sangat besar, rata rata lebih dari 50% perempuan disetiap negara sekitar 10-15%
diantaranya mengalami dismenore berat (Puspita, 2018). Prevelensi dismenore primer di
Amerika Serikat tahun 2012 pada wanita umur 12-17 tahun adalah 59,7% dengan derajat
kesakitan 49% dismenore ringan, 37% dismenore sedang dan 12% dismenore berat yang
mengakibatkan 23,6% dari penderitanya tidak masuk sekolah.

Di Indonesia angka kejadian dismenore tahun 2018 sebanyak 107.673 jiwa yang terdiri
54,89% mengalami dismenore primer dan 9,36% mengalami dismenore sekunder
(Manurung, 2015 dalam Joeng, 2018).

(Apriyanti, dkk, 2018)

Cyclooxygenase (COX) merupakan enzim utama yang bertanggung jawab dalam konversi
asam arakhidonat ke PG. COX terbagi menjadi COX-1 dan COX-2. COX-2 juga
diinduksi oleh jaringan tubuh lainnya oleh hormon ovulasi. Inhibisi aktifitas COX-2
berguna dalam tatalaksana pada keadaan inflamasi (Aggarwal, 2007).

Anda mungkin juga menyukai