Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN TESIS

PENDAFTARAN MAHASISWA BARU PASCASARJANA

1. Nama : Akbar Budiman A


2. Nomor Registrasi : 2314000174
A. Judul
Implementasi Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Menggunakan Metode
Intiqoiyyah Pada Kelas Xii di Pesantren Khatamun Nabiyyin Jakarta.
B. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu fondasi dalam hidup yang harus dibangun dengan
sebaik mungkin. Secara umum pendidikan adalah proses pembelajaran
pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan yang dilakukan suatu individu dari
satu generasi ke generasi lainnya. Proses pembelajaran ini melalui pengajaran,
pelatihan dan penelitian. Adanya pendidikan juga dapat meningkatkan
kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian serta keterampilan yang bermanfaat baik
itu untuk diri sendiri maupun masyarakat umum.1 Demikian pula dengan
pendidikan Islam, yang mana berupaya untuk menanamkan sikap mengenal,
memahami, menghayati, dan mempercayai ajaran agama Islam dengan dibarengi
tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan antarumat beragama
untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa. Tujuan pendidikan Islam
yang hendak dibidik dewasa ini adalah untuk membimbing, mengarahkan, dan
mendidik seseorang untuk memahami dan mempelajari ajaran agama Islam.
Diharapkan mereka memiliki kecerdasan berpikir (IQ), kecerdasan emosional
(EQ) dan memiliki kecerdasan Spiritual (SQ) untuk bekal hidup menuju
kesuksesan dunia dan akherat.

Menurut Wina Sanjaya, pendidikan adalah usaha sadar yang direncanakan


untuk mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan dan proses
pembelajaran yang aktif, sehingga dapat mengembangkan kemampuan dan
potensi diri yang dimilki siswa tersebut. Proses ini melibatkan dan mengikut
sertakan berbagai jenis komponen kemampuan potensi diri untuk mencapai

1
Endah Triswanti, “Pentingnya Pendidikan”, Jurnal Penelitian dan Penilaian Pendidikan,
Vol.2, 4 Februari, 2009, h.23.
tujuan yang diinginkan. Komponen potensi diri sangat berperan penting dalam
meningkatkan daya berpikir siswa yang diantaranya adalah tujuan yang ingin
dicapai, kondisi siswa, sumber dan hasil belajar.2 Lembaga pendidikan
mempunyai peranan yang cukup penting dalam menbentuk kepribadian dan
tingkah laku moral. Diharapkan dapat mencetak anak bangsa yang cendekia dan
berkarakter, dan salah satu lembaga pendidikan yang mampu bertahan dari arus
global adalah pesantren. Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memiliki
akar kuat pada masyarakat muslim Indonesia, dalam perjalanannya mampu
menjaga dan mempertahankan keberlangsungan dirinya serta memiliki model
pendidikan multi aspek.3

Pesantren menurut sebagian ahli merupakan produk asli Indonesia.4


Pendidikan asli Indonesia ini secara langsung dan tidak langsung ikut
mencerdaskan bangsa Indonesia. Pesantren telah ada di Indonesia sebelum
Indonesia merdeka. Selain mengajarkan mengajarkan akhlak dan agama, salah
satu yang menjadi program unggulan dari pesantren adalah bahasa asing, salah
satunya bahasa Arab. Dalam pembelajarannya, bahasa Arab bertujuan untuk
memahami ilmu-ilmu yang ditulis menggunakan bahasa Arab atau memahami
dan menguasai keterampilan berbahasa, yang terdiri dari keterampilan
mendengar (istima), membaca (qira’ah), berbicara (kalam), dan menulis
(kitabah). Keempat keterampilan tersebut merupakan aspek yang terintegrasi
dalam pembelajaran. Namun dalam penyajiannya, keempat keterampilan itu
masih dapat dipisahkan, sesuai dengan alokasi waktu dan fokus pembelajaran
pada suatu pesantren. Salah satu keterampilan bahasa Arab adalah keterampilan
menulis (kitabah).

Empat keterampilan tersebutlah yang dapat mengantarkan siswa untuk


memahami pelajaran bahasa Arab dengan baik dikarenakan itu merupakan
pedoman paling utama dalam memahai ilmu-ilmu agama dalam pesantren.

2
Ina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2013), h.18.
3
Skripsi Na’imatus Sholihah, (Strategi Pengasuh Pondok Pesantren Dalam
Mengembangkan Pendidikan Formal di Lingkungan Pondok Modern Darul Hikmah), UIN Maulana
Malik Malang, 2018.
4
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi menuju Milenium baru
(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 105.
Meskipun dapat dikatakan sebagai pedoman dasar, hal tersebut masih bisa
dipasahkan, yaitu hanya menggunakan beberapa keterampilan saja, tergantung
dari alokasi waktu dan titik fokus pembelajaran suatu lembaga pendidikan.
Metode pembelajaran merupakan satu komponen yang sangat penting untuk
diperhatikan, dikuasai dan diterapkan guru dalam pembelajaran. Kekurangan
pemahaman guru terhadap metode dan kekeliruan menggunakannya, akan
berdampak negatif terhadap proses pembelajaran yang dilakukannya. Sehebat
apapun penguasaan guru terhadap materi, kalau metode yang digunakannya
tidak tepat maka proses pembelajaran akan kurang bermakna. Salah satu metode
yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan bahasa Arab siswa dalam
pembelajaran bahasa Arab adalah metode intiqoiyyah. Dimana metode
intiqhoiyyah yaitu metode gabungan dalam bahasa Arab yang mengambil aspek-
aspek positifnya baik dari keterampilan maupun pengetahuan bahasa sehingga
tujuan dan hasil pembelajaran tercapai maksimal.

Pesantren Khatamun Nabiyyin Jakarta, merupakan pesantren yang


menerapkan metode Intiqhoiyyah. Metode intiqhoiyyah yaitu cara menyajikan
bahan pelajaran bahasa asing di depan kelas melalui macam-macam kombinasi
beberapa metode. Proses pembelajarannya lebih banyak ditekankan pada
kemahiran bercakap-cakap, menulis, membaca, dan memahami pengertian-
pengertian tertentu. Tentunya metode juga memiliki peran yang sangat penting
dalam mendorong minat belajar siswa, kurangnya metode yang dapat menunjang
proses belajara mengakibatkan minat dan keterampilan siswa terhadap materi
yang disampaikan menjadi kurang. Dan salah satu metode pembelajaran yang
tepat dan mampu meningkatkan 4 keterampilan tersebut adalah metode
intiqhoiyyah.5 Metode Intiqhoiyyah selain membutuhkan waktu yang relatif
banyak, metode ini juga menuntut keaktifan guru pesantren Khatamun Nabiyyin
dalam implementasinya. Pembelajaran bahasa Arab di pesantren Khatamun
Nabiyyin sudah menjadi hal yang sangat ditekankan, dengan demikian
diperlukan sebuah metode yang tidak terkesan monoton dan membosankan,
dikarenakan tidak akan meningkatkan minat belajar dan skill berbahasa siswa.

5
Putri Hardiyanti, Metode Pembelajaran Elektik (Padang: Nayla Amirah, 2014). h. 207.
Khususnya untuk kelas XII, memerlukan metode yang lebih bervariatif dan
efektif untuk mengatasi menurunya kemampuan berbasa Arab akibat
pembelajaran jarak jauh. Dan dengan dimulainya pertemuan tatap muka di
pesantren Khatamun Nabiyyin metode ini menjadi jalan untuk mengatasi
menurunya kemampuan berbahasa santri dan juga rasa bosan santri khususnya
siswa kelas XII di pesantren Khatamun Nabiyyin.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi metode Intiqhoiyyah dalam pembelajaran
bahasa Arab siswa kelas XII di pesantren Khatamun Nabiyyin Jakarta ?
2. Bagaimana hasil implementasi metode Intiqhoiyyah pada
pembelajarabahasa Arab kelas XII di pesantren Khatamun Nabiyyin
Jakarta ?
D. Kerangka Teori
1. Implementasi.
Implementasi adalah tindakan–tindakan yang dilakukan oleh pihak–
pihak yang berwenang dan berkepentingan, baik pemerintah maupun swasta
yang bertujuan untuk mewujudkan cita–cita serta tujuan yang telah
ditetapkan. Implementasi berkaitan dengan berbagai tindakan yang
dilakukan untuk melaksanakan dan merealisasikan program yang telah
disusun demi tercapainya tujuan dari program yang telah direncanakan,
karena pada dasarnya setiap rencana yang ditetapkan memiliki tujuan atau
target yang hendak dicapai.6
2. Metode
Metode adalah suatu cara kerja yang disusun secara sistematik dan
umum, terlebih dalam persoalan pencarian kebenaran ilmiah. Tarigan
berpendapat bahwa metode merupakan rencana keseluruhan bagi penyajian
bahan bahasa secara rapih dan tertib dan tidak ada bagian yang
kontradiksi.7Sedangkan menurut Wina Sanjaya metode adalah cara yang

6
Wahab ( 2004:64 )
7
Tari, Keterampilan Membaca, (Alfabeta, Bandung,2009), h.10.
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah tersusun dalam
kegiatan nyata supaya tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.8
3. Intiqhoiyyah
Dalam bahasa arab, metode ini memiliki penamaan yang bervariasi,
diantaranya al-thariqoh al-mukhtarah, al-thariqoh al-taufiqiyyah, al-
thoriqoh al-izdiwajiyyah, dan al-thoriqoh al-taulifiyyah.9 Metode ini
dikenal juga dengan “method-active” atau metode campuran, karena
metode ini merupakan campuran dari unsur-unsur yang terdapat dalam
direct method dan grammar-translation method.10 Dari pengertian
diatas, dapat dikatakan bahwa metode intiqoiyyah (metode eklektik) adalah
suatu metode pembelajaran yang lebih banyak ditekan kan pada kemahiran
mendengar (istima’), kalam (berbicara), kitabah (menulis), qiraah
(membaca), dan memahami pengertian-pengertian tertentu.
4. Pembelajaran.
Kata pembelajaran berasal dari kata “ajar”, yang kemudian menjadi
sebuah kata kerja berupa “pembelajaran”. Pembelajaran adalah suatu
interaksi bolak-balik antara dua pihak yang saling membutuhkan, yaitu guru
dan murid. Dalam interaksi tersebut terjadi komunikasi yang intens dan
terarah menuju suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.11
5. Pembelajaran Bahasa Arab.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa pembelajaran adalah
proses komunikasi dua arah antara guru dan siswa yang bertujuan untuk
mengembankan kemampuan siswa agar mampu mengetahui, memahami
dan mengembangkan kemampuannya. Sedangkancbahasa Arab sendiri
merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong,
membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta
menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun

8
Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Kencana,Jakarta:2008 hal. 147
9
Acep Hermawan, 2011, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung, Remaja
Rosdakarya, 2011), h.196.
10
Radliyah Zaenuddin, dkk, Metodologi & Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa
Arab,(Yogyakarta:Pustaka Rihlah Group,2005) h.43 .
11
Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta:DIVA
press, 2012), hal. 153.
produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami
pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif
yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara
lisan maupun tulis.12 Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif
terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami
sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan hadis, serta kitab-kitab berbahasa
Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.
E. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini yaitu
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode mengungkapkan kejadian atau
fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian
berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini
menafsirkan dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang
terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di dalam suatu masyarakat, pertentangan
antara dua keadaan atau lebih, hubungan antar variable yang timbul, perbedaan
antar fakta yang ada serta pengaruhnya terhadap suatu kondisi, dan sebagainya.
Adapun jenis penelitian yang akan peniliti gunakan adalah wawancara dan
observasi.13

F. Daftar Rujukan

Triswanti, Endah. Pentingnya Pendidikan, Jurnal Penelitian dan Penilaian


Pendidikan, Vol.2, 4 Februari, 2009.

Sanjaya, Ina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan


(Jakarta: Kencana, 2013).

Skripsi Na’imatus Sholihah, (Strategi Pengasuh Pondok Pesantren Dalam


Mengembangkan Pendidikan Formal di Lingkungan Pondok Modern Darul
Hikmah), UIN Maulana Malik Malang, 2018.

Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi menuju Milenium


baru (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999).

12
Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogjakarta: Diva
Press, 2012), h. 30.
13
Soekardi, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2010)
Hardiyanti, Putri. Metode Pembelajaran Elektik (Padang: Nayla Amirah, 2014)

Tari, Keterampilan Membaca, (Alfabeta, Bandung,2009)

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,


(Kencana,Jakarta:2008)

Acep Hermawan. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung, Remaja


Rosdakarya, 2011), h.196.

Zaenuddin, Radliyah. Metodologi & Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa


Arab,(Yogyakarta:Pustaka Rihlah Group,2005)

Nuha, Ulin. Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab,


(Yogyakarta:DIVA press, 2012).

Purwanto, Agus Erwan dan Sulistyastuti, Dyah Ratih. Analisis Kebijakan dari
Formulasi ke Implementasi Kebijakan, (Jakarta, Bumi Aksara, 1991).

Setiawan, Guntur. Impelemtasi dalam Birokrasi Pembangunan, (Jakarta, Balai


Pustaka, 2004).

Harsono, Hanifah. Implementasi Kebijakan dan Politik, (Jakarta, Rineka Cipta.


2002)

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

Anda mungkin juga menyukai