Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN PRA NIKAH DAN PRA KONSEPSI

Disusun Oleh:

Nama : Tira Seyudhianti

NIM : 220911006

Kelas : Profesi 3

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN PROGRAM


PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI STIKES GUNA BANGSA
YOGYAKARTA
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

Disusun Oleh:

Nama : Tira Seyudhianti

NIM : 220911006

Kelas : Profesi 3

Disetujui:

Pembimbing Akademik

Tanggal Desember 2022

(Eka Vicky Yulivantina, SST., Bd., M.Keb)


NIK. ……………………………
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan
Pendahuluan Asuhan Kebidanan Pranikah dan Prakonsepsi” tepat waktu. Selain itu
laporan ini juga bertujuan supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami secara
jelas mengenai asuhan kebidanan pada pranikah dan prakonsepsi. Terimakasih
penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
laporan pendahuluan ini, diantaranya:

1. Pembimbing lapangan Ibu Lina Roslina, S.Tr.Keb., Bd


2. Pembimbing institusi Ibu Eka Vicky Yulivantina, S.ST., Bd., M.Keb
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak mungkin dapat
terselesaikan dengan baik tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari beberapa
pihak.

TTD

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Konsep Dasar Asuhan Pranikah
B. Konsep Dasar Asuhan Prakonsepsi
C. Standar Asuhan Kebidanan dan Model Dokumentasi
C. Upaya Promosi Kesehatan pada Pranikah
D. Tes Kesehatan Pranikah
E. Konseling Perencanaan Kehamilan Sehat
Daftar Pustaka
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

A. Konsep Dasar Asuhan Pra nikah

Menikah merupakan tahapan yang penting bagi setiap pasangan yang

sudah menemukan belahan jiwa, setelah cukup lama saling mengenal satu sama

lain, berbagi cerita dan berusaha menyatukan ide-ide. Hubungan akhirnya

mencapai titik tertinggi. Tentulah persiapan yang matang untuk menjadikannya

sebagai saat-saat yang paling indah adalah layak untuk dilakukan.

Menurut Green & Keruter (2015), pendidikan kesehatan merupakan

proses yang menghubungkan informasi kesehatan dengan praktek kesehatan.

Idealnya tes kesehatan pra nikah dilakukan enam bulan sebelum dilakukan

pernikahan tetapi tes kesehatan pra nikah dapat dilakukan kapanpun selama

pernikahan belum berlangsung. Upaya kesehatan terhadap pasangan pranikah

yaitu upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Pemeriksaan kesehatan bagi pasangan pranikah sangat penting untuk

mengetahui tingat kesehatan dari pasangan, jika ditemukan masalah kesehatan

maka dapat langsung dilakukan intervensi untuk pengobatan. Masa pranikah

dikaitkan dengan masa prakonsepsi karena setelah menikah wanita akan

menjalani proses konsepsi. Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum

kehamilan. Wanita usia subur (WUS) sebagai calon ibu merupakan kelompok

rawan yang harus diperhatikan status kesehatannya, terutama status gizinya.

Kualitas seorang generasi penerus ditentukan oleh kondisi ibunya dari sebelum

hamil dan selama kehamilan. Wanita usia 20 – 35 merupakan usia yang paling
tepat dalam mencegah terjadinya masalah gizi terutama kekurangan energi

kronik.

Berdasarkan edaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN) dan Kementrian Agama (Kemenag) pada Maret Tahun

2022, meresmikan program pemeriksaan Kesehatan 3 bulan pra nikah pada

calon pengantin (catin) sebagai upaya mengentaskan stunting. Selain itu

tujuannya untuk memeriksakan kelayakan calon ibu yang sudah merencanakan

kehamilan karena kondisi calon ibu di Indonesia perlu mendapatkan

pengawalan.

Melalui pemeriksaan 3 bulan sebelum menikah itu, para calon ibu akan

mendapatkan pendampingan untuk melakukan skrining Kesehatan melalui

pemeriksaan cek darah, mengukur lingkar lengan atas serta mengukur tinggi

dan juga berat badan. Lewat pemeriksaan itu pula ibu akan terlihat apakah

terkena anemia, kekurangan energi kronik (KEK) atau malnutrisi.

Nantinya, hasil pemeriksaan itu akan dimasukkan ke salam aplikasi

Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil) milik BKKBN agar dapat terus

dipantau secara konsisten oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK). Adanya

program ini tidak berarti melarang calon pengantin dengan hasil pemeriksaan

yang kurang optimal untuk menikah. Pemeriksaan hanya ditujukan agar kondisi

ibu dapat terjaga dan tetap sehat bahkan sebelum masa kehamilan

(BKKBN,2022)

Status gizi pranikah prakonsepsi akan mempengaruhi kondisi kehamilan

dan kesejahteraan bayi yang akan lebih baik jika dilakukan sebelum hamil.

Syarat gizi sempurna pada masa prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi
normal dan sehat (Susilowati dkk. 2016). Kondisi nutrisi yang kurang baik bagi

ibu hamil akan menjadi penyebab kesakitan dan kematian yaitu anemia dan

kurang energi kronis (KEK). Ibu hamil yang mengalami anemia dapat

mengalami kejang sampai kematian jika kekurangan zat besi. KEK masih

merupakan masalah gizi utama yang sering menimpa WUS. Seseorang dapat

dikatakan KEK apabila hasildari pengukuran lingkar lengan atas (LILA) di

bawah 23,5 cm. Dampak dari wanita pranikah yang menderita KEK antara lain

dapat mengakibatkan terjadinya anemia, kematian pada ibu pada saat

melahirkan, bayi berat lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, bayi lahir

cacat hingga kematian pada bayi (Stephanie dkk. 2016).

Gizi yang optimal pada wanita pranikah akan mempengaruhi tumbuh

kembang janin dan kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan serta keselamatan

selama proses melahirkan (Paratmanitya dkk. 2012). Adapun pentingnya

menjaga kecukupan gizi bagi wanita pranikah disebabkan karena gizi yang baik

akan menunjang fungsi optimal alat-alat reproduksi seperti lancarnya proses

pematangan telur, produksi sel telur dengan kualitas baik, dan proses

pembuahan yang sempurna. Gizi yang baik juga dapat berperan penting dalam

penyediaan cadangan gizi untuk tumbuh-kembang janin. Bagi calon ibu, gizi

yang cukup dan seimbang akan mempengaruhi kondisi kesehatan secara

menyeluruh pada masa konsepsi dan kehamilan serta akan dapat memutuskan

mata rantai masalah kekurangan gizi pada masa kehamilan (Susilowati dkk.

2016).

Calon pengantin merupakan kelompok sasaran yang strategis dalam

upaya peningkatan kesehatan sebelum hamil atau masa prakonsepsi.


Pengetahuan mengenai gizi berperan penting dalam pemenuhan kecukupan gizi

seseorang. Kurangnya pengetahuan terhadap gizi akan mempengaruhi

pemahaman konsep yang berhubungan dengan gizi.

Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan salah satunya dengan cara

memberikan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau

penerapan pendidikan dalam bidang kesehatan. Secara opearasional pendidikan

kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan dan meningkatkan

pengetahuan, sikap, praktek baik individu, kelompok atau masyarakat dalam

memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2012).

Dengan pemberian pendidikan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan

asupan gizi pada wanita usia subur (Susilowati dan Kuspriyanto, 2016).

B. Konsep Dasar Asuhan Pra Konsepsi

Prakonsepsi berasal dari dua kata yakni pra dan konsepsi. Pra artinya

sebelum, konsepsi atau pembuahan merupakan bertemunya sel telur (ovum)

dengan sperma (spermatozoa) (Purwandari,2011). Prakonsepsi adalah masa

sebelum kehamilan terjadi. Sehingga masa prakonsepsi merupakan masa

sebelum hamil. Perempuan prakonsepsi diasumsikan sebagai perempuan

dewasa atau perempuan usia subur yang siap menjadi seorang ibu (Nisa,2018).

Masa prakonsepsi merupakan periode kritis dalam mencapai hidup yang

sehat, terutama bagi pasangan yang akan membangun rumah tangga.

Prakonsepsi terdiri atas dua kata. Pra berarti sebelum dan konsepsi berarti

pertemuan sel ovum dan sel sperma shingga terjadi pembuahan. Secara harfiah
pra konsepsi adalah periode sebelum terjadinya pembuahan yaitu pertemuan sel

sperma dan ovum.

Periode prakonsepsi memiliki rentang waktu dari tiga bulan hingga 1 tahun

sebelum konsepsi. Tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan

sperma matur, yaitu 100 hari sebelum konsepsi.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang

penyelenggarakan pelayanan Kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil,

perslainan dan masa melahirkan dimana setiap kegiatan atau serangkaian

kegiatan yang ditujukan pada perempuan saat remaja hingga sebelum hamil

dalam rangka menyiapkan peremupuan dalam menjalani kehamilan, persalinan

dan melahirkan bayi yang sehat melalui kegiatan pelayanan Kesehatan sebelu

hamil, diantaranya konseling, skrining Kesehatan, pemberian imuniasi TT,

pemberian suolementasi gizi. (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,

2021).

Aspek legal bidan dalam pelayanan kebidanan, khususnya pelayanan

pranikah dan prakonsepsi yaitu tercantum dalam Undang-undang No. 4 Tahun

2019 tentang kebidanan, dimana bidan dalam meyelenggarakan pelayanan

kebidanan sesaui dengan pasal 2 dan sesuai dengan asas perlindungan, manfaat,

nilai ilmiah dan Kesehatan serta keselamatan klien.

Pelayanan Kesehatan prakonsepsi merupakan strategi Kesehatan

masyarakat untuk memperbaiki status Kesehatan gizi serta menurunkan angka

kematian ibu dan anak. Hal ini menjadi penting karena status gizi Wanita

sebelum hamil dapat mempengaruhi proses perkembangan kritis pada masa

kehamilan dan anak yang akan dilahirkannya.


Kekurangan gizi pada ibu khususnya zat mikro seperti zat besi, seng,

magnesium, temabaga, asam folat, yodium mengakibatkan keguguran, cacat

bawaan, hipertensi kehamilan, ketuban pecah dini, terlepasnya plasenta,

kelahiran premature berat badan lahir rendah (BBLR) (Thaha, 2017).

C. Standar Asuhan Kebidanan dan Model Dokumentasi

1) Standar Asuhan Kebidanan

Menurut Rukiyah (2009; h.6) standar asuhan kehamilan terdiri dari


kebijakan program, pelayanan/ asuhan standar minimal 7 T, kebijakan
teknis, dan imunisasi.
a) Kebijakan Program
Kebijakan Program menurut Saifuddin (2002) dalam Rukiyah (2009)
adalah kunjungan antenatal yang sebaiknya dilakukan paling sedikit 4
kali selama kehamilan yaitu satu kali pada triwulan pertama, satu kali
pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga.
b) Pelayanan/ Asuhan Standar Minimal 10 T
Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas, yaitu
(1) Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
(2) Pengukuran tekanan darah
(3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
(4) Pengukuran tinggi fundus uteri
(5) Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi
tetanus toksoid sesuai status imunisasi
(6) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama
kehamilan
(7) Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
(8) Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal
dan konseling, termasuk keluarga berencana)
(9) Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin
darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan
darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya)
(10) Tatalaksana kasus

2) Model Dokumentasi
Dalam melakukan pencatatan asuhan kebidanan ada beberapa metode
pendokumentasian yang dapat dilakukan oleh bidan, salah satunya yaitu
dengan model SOAP. SOAP merupakan catatan yang bersifat sederhana,
jelas, logis dan tertulis. Bidan hendaknya menggunakan dokumentasi SOAP
setiap kali bertemu pasien. Alasan catatan SOAP dipakai dalam
pendokumentasian adalah karena metoda
SOAP merupakan kemajuan informasi yang sistematis yang
mengorganisirpenemuan dan kesimpulan dalam rencana asuhan, metoda
SOAP dapat dipakai sebagai penyaring inti sari proses penatalaksanaan
kebidanan dalam tujuannya penyediaan dan pendokumentasian asuhan, dan
dengan SOAP dapat membantu bidan dalam mengorganisir pikiran dan
asuhan yang menyeluruh.
a. S= Subjektif
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari sudut pandang pasien
atau segala bentuk pernyataan atau keluhan dari pasien. Pada pasien
bisu maka dibagian data belakang “S” diberi kode”0” atau “X”.
b. O=Objektif
Data objektif merupakan data yag diperoleh dari hasil pemeriksaan /
observasi bidan atau tenaga kesehatan lain. Yang termasuk dalam data
objektif meliputi pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium &
pemeriksaan diagnostik lainnya.
c. A=Assesment
Assesment merupakan pendokumentasian dari hasil analisa data
subjektif dan data objektif. Analisa yang cepat dan akurat sangat
diperlukan guna pengambilan keputusan / tindakan yang tepat.
d. P=Planning
Planning (Perencanaan) adalah rencana yang dibuat berdasarkan hasil
analisa. Rencana asuhan ini meliputi rencana saat ini dan akan datang.

D. Upaya Promosi Kesehatan pada Pasangan Pranikah

Menurut Pratiwi 2011, upaya-upaya promosi kesehatan pada pasangan pranikah

sebagai berikut:

1. Upaya promotif

a) Penyuluhan tentang gizi pada pranikah

Pasangan pranikah banyak mengesampingkan nutrisi nya dengan alasan

sibuk mempersiapkan pernikahannya yang sebenarnya tidak perlu terlalu

dipusingkan. Al ini sering tejadi pada wanita yang sibuk dengan program

diet nya yang nanti akan berdampak pada psikologisnya.u. untuk itu

penyuluhan tentang gizi seimbang sanat diperlukan agar tidak terjadi

kekurangan nutrisi

1) Sex Education

Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan pada pasangan

pranikah agar hubungan nya tetap harmonis. Karena fakta membuktikan

banyak pasangan yang bercerai karena kurangnya pendidikan seks

sebelum nikah. Pendidikan seks ini dapat kita lakukan dengan cara

penyuluhan seperti pendidikan tentang kesehatan reproduksi, PMS

(Penyakit Menular Seksual), cara dan waktu berhubungan yang sehat,

dan lain-lain.
2) Personal Hygiene

Merupakan salah satu yang menjadi prioritas utama bagi pasangan

pranikah. Dimana biasanya pasangan pranikah terutama wanita lebih

sering melakukan perawatan yang terdiri dari perawatan payudara, kulit,

rambut, kuku, genitalia dll. Tetapi hal ini terkadang tergantung pada

budaya masing-masing daerah.

3) Imunisasi CATIN

Imunisasi bertujuan untuk mencegah pasangan terutama pada wanita

agar

tidak terserang oleh virus clostridium teteani, apabila nanti wanita

tersebut hamil dan terjadi perlukaan saat persalinan maka si ibu tidak

akan mudah mengalami infeksi dan perdarahan postpartum.

2. Upaya Preventif

a) Pemeriksaan papsmear
Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya seseorang itu
terjangkit kanker serviks. Dapat disarankan pada pasangan melakukan
pemeriksaan ke laboratorium atau ke rumah sakit.
b) Pemeriksaan Hematologi
Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidak nya seseorang
menderita kelainan darah. Seperti terjangkit HIV, TB, virus rubella ,virus
toxoplasma dan sebagainya. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukakan 6 bulan
sebelum pernikahan karna dalam jarak waktu yang cukup akan keluar hasil
pemeriksaan dan jika ada kelainan dapat dilakukan penanggulangan
permasalahannya.
3. Upaya kuratif

Pengobatan TORCH dan kanker seviks pada wanita yang akan menikah dengan

memberikan pengobatan secara intensif. Menyakinkan pada pasangan kalau


terjangkitnya penyakit tersebut bukan berarti tidak dapat menikah dan menjalani

hidup sebagai seorang istri Perbaikan nutrisi pada pasangan pra nikah untuk

memperbaiki tingkat kesuburan pasangan dan mencegah terjadinya infertilitas.

4. Upaya Rehabilitatif

Di dalam upaya rehabilitatif promosi kesehatan pra nikah, dapat mengenai

perawatan kanker serviks tingkat lanjut. Memberikan perawatan pada wanita

yang akan menikah dan telah menjalani pengobatan lanjutan. Disini dilakukan

pemulihan fisik dan mental. Meyakinkan dan memulihkan kepercayaan diri

pasien sehingga dapat menjalani hidupnya sebagai seorang istri dan ibu nantinya.

3) Tes Kesehatan Pranikah

1) Program Pre Marital Screening

Pre-Marital Screening atau Pre-Marital Check Up terdiri atas beberapa


kelompok tes yang dirancang untuk mengidentifikasi adanya masalah kesehatan
saat ini atau masalah kesehatan yang akan muncul di kemudian hari saat
pasangan hamil dan memiliki anak. Rangkaian pemeriksaan kesehatan tersebut
adalah sebagai berikut:
a) Pemeriksaan Fisik Lengkap
Di antara manfaat pemeriksaan fisik lengkap adalah untuk mengetahui status
tekanan darah seseorang. Tekanan darah yang normal adalah salah satu
kunci kesehatan. Tekanan darah tinggi atau hipertensi berbahaya saat
perempuan hamil, karena dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat.
Pemeriksaan fisik juga bisa mendeteksi gejala obesitas, karena obesitas
dapat mempengaruhi tingkat kesuburan. Obesitas selama kehamilan dapat
menyebabkan munculnya beberapa resiko seperti diabetes, pre-eklampsia,
infeksi saluran kemih, sulit untuk melahirkan tepat waktu, juga
meningkatkan resiko keguguran dan kesulitan saat melahirkan.
b) Pemeriksaan Darah Rutin
Pemeriksaan darah rutin ini meliputi kadar hemoglobin (hb), hematokrit, sel
darah putih (leukosit) dan faktor pembekuan darah (trombosit). Para calon
ibu perlu mengetahui kadar hb-nya untuk mendeteksi gejala anemia, juga
perlu mengetahui adanya ganguan faktor pembekuan darah. Dari hasil
pemeriksaan darah dapat diketahui kondisi kadar kolesterol tinggi yang
meningkatkan resiko penyakit jantung koroner dan stroke.
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan sewaktu puasa dan tidak puasa,
dapat mengetahui adanya diabetes mellitus, atau adanya kelainan yang dapat
berkembang menjadi diabetes mellitus, seperti intoleransi glukosa. Ibu hamil
yang menderita diabetes tidak terkontrol dapat mengalami beberapa masalah
seperti janin yang tidak sempurna atau cacat, hipertensi, hydramnions atau
meningkatnya cairan ketuban, meningkatkan resiko kelahiran prematur, serta
macrosomia –yaitu bayi menerima kadar glukosa yang tinggi dari Ibu saat
kehamilan sehingga janin tumbuh sangat besar.
c) Urinalisis Lengkap
Pemeriksaan urin penting dilakukan agar bisa diketahui adanya infeksi
saluran kemih (ISK) dan adanya kondisi darah, protein, dan lain-lain yang
menunjukkan adanya penyakit tententu. Penyakit ISK saat kehamilan
beresiko baik bagi ibu maupun bayi, seperti kelahiran prematur, berat janin
yang rendah, bahkan resiko kematian saat persalinan.
2) Pemeriksaan Penyakit Menular

a) HIV, Hepatitis B dan Hepatitis C

b) TORCH

Tes TORCH berfungsi untuk menguji adanya infeksi penyakit yang bisa

menyebabkan gangguan pada kesuburan laki-laki maupun perempuan.

Tubuh yang terinfeksi TORCH dapat mengakibatkan cacat atau gangguan

janin dalam kandungan. Infeksi TORCH saat kehamilan dapat menyebabkan

keguguran, bayi lahir prematur, atau bahkan kelainan bawaan pada bayi.
LAMPIRAN

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH /


PRAKONSEPSI PADA Nn/ny...... UMUR…..
DI ......................................................

Tempat Praktek/Ruang : ………………………………………………………………


Nomor MR : ………………………………………………………………
Masuk RS/klinik. H/Tgl : ………………………………………………………………
Pembimbing lahan/CI : ………………………………………………………………
Pengkajian tanggal : ……………………… Jam ………… Oleh ……………….
Sumber data : ………………………………………………………………

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Identitas Catin perempuan/istri Identitas Catin laki-laki /suami
Nama : …………………………………… …………………………………
NIK : …………………………………… …………………………………
Umur : …………………………………… …………………………………
Gol darah : …………………………………… …………………………………
Pendidikan : …………………………………… ……………………………
Pekerjaan : …………………………………… ……………………………
Agama : …………………………………… ……………………………
Alamat : …………………………………… ……………………………
No Telpon : ………………………………… ……………………………
Jenis dan :
No
Jaminan
……………………………………………………………………………

B. RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche : …………………………
Tgl Haid : …………………………
Terakhir
Lama : …………………………hari
menstruasi
Siklus : .....................................
menstruasi
Keluhan : .....................................

C. RIWAYAT OBSTETRI
No Kehamilan ke Jenis BB bayi kelainan Keterangan
persalinan lahir/PJ

D. RIWAYAT KONTRASEPSI
No Jenis Mulai pakai Berhenti/ Ganti cara
KB Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Alas
an

E. RIWAYAT KESEHATAN
NO RIWAYAT KESEHATAN PASIEN PASANGAN
Riwayat penyakit kronis dan menurun
1 Riwayat Hipertensi
2 Riwayat Gula darah
3 Riwayat asma
4 Riwayat Jantung
5 TBC
6 Hepatitis B
7 Malaria
8 Kanker payudara -
9 Kanker servix -
10 Anemia
11 TORCH
12 Lainnya
Riwayat Genetik
1 Riwayat Thalasemia
2 Riwayat Hemofilia
3 Lainnya
Riwayat IMS
1 Gonorea
2 Siphilis
3 Herpes genitalia
4 Chlamidia
5 Condiloma
6 HIV/AIDS
Infeksi saluran reproduksi
1 Kandidiasis Vaginalis -
2 Vaginosis Bakterial -
3 Trikomoniasis -
Riwayat penyakit yang terkait dengan kesehatan
1 Riwayat mumps (gondok)
2 Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
3 Tiroid
4 Systemic Lupus Erythematosus

F. LINGKUNGAN DAN PERILAKU


 Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
No Kebutuhan Sehari-hari Catin Catin laki-
perempuan/istri laki/suami
A.Pemenuhan nutrisi
1 Pola gizi seimbang Ya / tdk Ya / tdk
2 Mengkonsumsi zat tambah Ya / tdk Ya / tdk
darah setiap menstruasi
3 Makan beragam makanan Ya / tdk Ya / tdk
(variasi makanan)
4 Kebiasaan Konsumsi Buah dan Ya / tdk Ya / tdk
Sayur
5 Kebiasaan konsumsi protein Ya / tdk Ya / tdk
hewani
B. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat
1 Tidur malam paling sedikit 6-7 Ya / tdk Ya / tdk
jam
2 Tidur siang atau berbaring 1-2 Ya / tdk Ya / tdk
jam
C. Personal Hygiene
1 Cuci tangan dengan sabun Ya / tdk Ya / tdk
dengan air mengalir sebelum
makan dan sesudah BAK/BAB
2 Menyikat gigi teratur minimal Ya / tdk Ya / tdk
setelah sarapan dan sebelum tidur

3 Bersihkan payudara dan daerah Ya / tdk Ya / tdk


kemaluan
4 Ganti pakaian dalam setiap hari Ya / tdk Ya / tdk
D. Aktivitas sehari-hari
1 Melakukan aktifitas fisik Ya / tdk Ya / tdk
2 berolahraga Ya / tdk Ya / tdk
3 Tidak mengkonsumsi alkohol Ya / tdk Ya / tdk
4 Merokok Ya / tdk Ya / tdk
5 membersihkan lingkungan Ya / tdk Ya / tdk
E. Lingkungan dan Perilaku yang merugikan kesehatan
1 Ibu sering terpapar asap rokok Ya / tdk Ya / tdk
atau polusi
2 Beban pekerjaan ibu terlalu Ya / tdk Ya / tdk
berat
3 Kebiasaan Minum jamu atau Ya / tdk Ya / tdk
obat tanpa resep dokter
4 Memiliki hewan Ya / tdk Ya / tdk
peliharaan/lingkungan sekitar
dekat dengan peternakan
5 Kebiasaan cuci tangan pakai Ya / tdk Ya / tdk
sabun
6 Kepemilikan jamban Ya/tdk Ya/tdk
7 Sumber Air Bersih Ya/tdk Ya/tdk
8 Sarana Pembuangan Air Limbah Ya/tdk Ya/tdk
(SPAL)
9 Sarana Pembuangan Sampah Ya/tdk Ya/tdk

G. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
No Jenis Pemeriksaan Hasil
1. Keadaan Umum Ibu
2. Berat Badan
3. Tinggi Badan
4. Tekanan Darah
5.. Status TT
6. Lingkar Lengan Atas (LILA)
7. IMT
10. Test Laboratorium Sederhana
a. HB
b. Golongan darah
c. Plano test
d. Gula darah
e. Lainnya
11. Ditawari Test HIV

2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut
Warna : ……………………………………………
Kebersihan : …………………………………………...
Mudah rontok/tidak : ………………………………………...…
2) Telinga
Kebersihan : ……………………………………………
Gangguan pendengaran : ……………………………………………
3) Mata
Konjungtiva : ……………………………………………
Sklera : ……………………………………………
Kebersihan : ……………………………………………
Kelainan : ……………………………………………
Gangguan penglihatan : ……………………………………………
4) Hidung
Kebersihan : ……………………………………………
Polip : ……………………………………………
5) Mulut
Warna bibir : ……………………………………………
Integritas jaringan : ……………………………………………
Kebersihan lidah : ……………………………………………
Gangguan pada mulut : ……………………………………………
b. Leher
Pembesaran kelenjar limfe : ……………………………………
c. Dada
Simetris/tidak : ………………………………
Besar payudara simetris/tidak:
Nyeri : ……………………………………………
Keadaan puting : ……………………………………………
Kebersihan puting : ……………………………………………
d. Perut
Inspeksi :
Bentuk : ……………………………………………
Bekas luka operasi : ……………………………………………
e. Ekstremitas
1) Atas
Kelainan : ……………………………………………
Kebersihan : ……………………………………………
2) Bawah
Oedema : ……………………………………………
Varises : ……………………………………………
Perkusi reflek patellla : ……………………………………………
f. Genital
Kebersihan : …………………………………
Pengeluaran pervaginam : …………………………………
Tanda infeksi vagina : …………………………………
g. Anus
Hemmoroid : ……………………………………………
Kebersihan : ……………………………………………
3. Pemeriksaan Penunjang
II. INTERPRETASI DATA
Diagnosa Kebidanan
Nn/Ny..usia. calon pengantin
Data Dasar :
DS : ………………………………………………………………
DO : ………………………………………………………………
III. MENENTUKAN DIAGNOSA POTENSIAL
IV. MENENTUKAN TINDAKAN ANTISIPASI/SEGERA
V. MEMBUAT PERENCANAAN
VI. IMPLEMENTASI
VII. EVALUASI

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan/CI Mahasiswa

(....................................) (....................................) (....................................)

Konseling Perencanaan Kehamilan Sehat

Konseling Perencanaan kehamilan sehat harus diberikan kepada pasangan yang

hendak menikah atau merencanakan kehamilan dengan tujuan untuk mempersiapkan

kehamilan sehat sehingga dapat meminimalkan resiko komplikasi saat kehamilan

maupun persalinan. Adapun konseling perencanaan kehamilan sehat menurut

Kemenkes (2018) pada lembar balik kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon

pengantin yang diberikan dalam perencanaan kehamilan sehat meliputi sebagai berikut

:
1) Persiapan Fisik

Persiapan fisik meliputi persiapan tanda-tanda vital, pemeriksaan status

gizi (TB, BB, IMT, LILA, Tanda-tanda anemia), pemeriksaan golongan

darah rutin, pemeriksaan urin rutin, dan pemeriksaan lain atas indikasi

seperti gula darah, malaria, TORCH, Hepatitis B, HIV/AIDS, tiroid, dan

lain-lain).
2) Persiapan Gizi

KIE persiapan gizi penting untuk dilakukan untuk memastikan calon ibu

sudah melakukan perbaikan status gizi sebelum hamil. Pada persiapan gizi

terlebih dahulu di ukur status gizi ibu, kemudian bidan menghitung IMT

sebagai dasar memberikan konseling gizi seimbang. Dalam persiapan gizi,

calon pengantin diedukasi untuk mengkonsumsi asam folat untuk

menghindari terjadinya defisiensi asam folat yang dapat menyebabkan

gangguan pada masa organogenesis.

Adapun cara pengukuran status gizi dapat dilihat pada gambar berikut
3) Skrining Imunisasi TT
4) Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi
5) Standar Operating Procedur KIE persiapan Kehamilan Sehat

PRODI KIE PERSIAPAN KEHAMILAN SEHAT


KEBIDANAN NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
PROGRAM
PROFESI
PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN OLEH
TETAP DITETAPKAN
( )
Pengertian Memberikan konseling edukatif mengenai persiapan kehamilan sehat
agar terjadi perubahan pengetahuan dan perilaku calon pengantin / calon
orang tua untuk mempersiapkan kehamilan
dengan baik.
Indikasi Untuk semua calon pengantin/pasangan yang merencanakan kehamilan

Tujuan 1. Untuk mempersiapkan kehamilan sehat tanpa komplikasi


Petugas Mahasiswa Kebidanan
Skenario Seorang perempuan datang ke Puskesmas bersama
pasangannya untuk berkonsultasi mengenai perencanaan
kehamilan.
Pengkajian Mengkaji keadaan umum pasien
Persiapan pasien Menjelaskan tujuan dilakukan KIE
Persiapan ruang Persiapan ruang
dan alat 1. Ruangan yang nyaman dan tertutup
2. Tenang dan jauh dari keramaian
3. Ventilasi cukup
Persiapan Alat
1. Timbangan
2. Pengukur tinggi badan
3. Pengukur lila
4. Food model
5. Lembar balik
6. dokumentasi
7. Bolpoin
Langkah-langkah 1. Menjelaskan tujuan KIE pada calon pengantin/calon ibu
2. Melakukan pemeriksaan status gizi
3. Menghitung IMT catin dan menjelaskan hasil perhitungan
4. Menjelaskan setiap pasangan catin untuk mengkonsumsi makanan
gizi seimbang
5. Menjelaskan bahwa setiap catin perempuan dianjurkan
mengkonsumsi tablet tambah darah yang mengandung zat besi dan
asam folat minimal seminggu sekali
6. Menjelaskan manfaat imunisasi TT
7. Menjelaskan jangka waktu pemberian imunisasi TT
8. Menjelaskan mengenai anemia dan bahayanya
9. Menjelaskan mengenai kekurangan gizi dan bahayanya
6) Evidence Based Asuhan Kebidanan Pranikah dan Prakonsepsi
DAFTAR PUSTAKA

Green., Lawrence W dan Kreuter. 2015. Health Program Planning. An. Educational
Ecological Approach. New York: the MeGraw-HiII Companies. Inc.

Stephanie, P. dan Kartikasari., 2016. Gambaran Kejadian Kurang Energi Kronik Dan Pola
Makan Wanita Usia Subur Di Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan Klungkung Bali
2014. E-Jurnal Medika, 6(5), pp.1–6.
Kementrian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No. 21 Tahun 2021 tentang
pelayanan sebelum hamil

BKKBN (2022). Program 3 bulan pemeriksaan Pranikah. Jakarta. BKKBN

Paratmanitya, Y., Hadi, H., & Susetyowati. (2012). Citra Tubuh, Asupan Makan dan Status
Gizi Wanita Usia Subur Pranikah. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 8(3), 126–134.

Susilowati dan Kuspriyanto. 2016. Gizi dalam Daur Kehidupan. Bandung: Refika Aditama

Nisa, dkk. 2018. Effec Of Roselle (Habiscus ..sabdariffa).On Change In Hemoglobin


Level .In .Pregnant Women With Anemia Taking Iron Suplement.
[Ejournal]..Semarang: Poltekes Negeri Semarang.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan
Seksual. 2014.

Eka Vicky, dkk, Modul Praktikum Asuhan Pranikah dan Prakonsepsi, STIKES GUNA
BANGSA YOGYAKARTA,2020

Anda mungkin juga menyukai