Tira Seyudhianti - Laporan Pendahuluan - Individu
Tira Seyudhianti - Laporan Pendahuluan - Individu
Disusun Oleh:
NIM : 220911006
Kelas : Profesi 3
LAPORAN PENDAHULUAN
Disusun Oleh:
NIM : 220911006
Kelas : Profesi 3
Disetujui:
Pembimbing Akademik
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan
Pendahuluan Asuhan Kebidanan Pranikah dan Prakonsepsi” tepat waktu. Selain itu
laporan ini juga bertujuan supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami secara
jelas mengenai asuhan kebidanan pada pranikah dan prakonsepsi. Terimakasih
penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
laporan pendahuluan ini, diantaranya:
TTD
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Konsep Dasar Asuhan Pranikah
B. Konsep Dasar Asuhan Prakonsepsi
C. Standar Asuhan Kebidanan dan Model Dokumentasi
C. Upaya Promosi Kesehatan pada Pranikah
D. Tes Kesehatan Pranikah
E. Konseling Perencanaan Kehamilan Sehat
Daftar Pustaka
LAPORAN PENDAHULUAN
sudah menemukan belahan jiwa, setelah cukup lama saling mengenal satu sama
Idealnya tes kesehatan pra nikah dilakukan enam bulan sebelum dilakukan
pernikahan tetapi tes kesehatan pra nikah dapat dilakukan kapanpun selama
kehamilan. Wanita usia subur (WUS) sebagai calon ibu merupakan kelompok
Kualitas seorang generasi penerus ditentukan oleh kondisi ibunya dari sebelum
hamil dan selama kehamilan. Wanita usia 20 – 35 merupakan usia yang paling
tepat dalam mencegah terjadinya masalah gizi terutama kekurangan energi
kronik.
pengawalan.
Melalui pemeriksaan 3 bulan sebelum menikah itu, para calon ibu akan
pemeriksaan cek darah, mengukur lingkar lengan atas serta mengukur tinggi
dan juga berat badan. Lewat pemeriksaan itu pula ibu akan terlihat apakah
Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil) milik BKKBN agar dapat terus
program ini tidak berarti melarang calon pengantin dengan hasil pemeriksaan
yang kurang optimal untuk menikah. Pemeriksaan hanya ditujukan agar kondisi
ibu dapat terjaga dan tetap sehat bahkan sebelum masa kehamilan
(BKKBN,2022)
dan kesejahteraan bayi yang akan lebih baik jika dilakukan sebelum hamil.
Syarat gizi sempurna pada masa prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi
normal dan sehat (Susilowati dkk. 2016). Kondisi nutrisi yang kurang baik bagi
ibu hamil akan menjadi penyebab kesakitan dan kematian yaitu anemia dan
kurang energi kronis (KEK). Ibu hamil yang mengalami anemia dapat
mengalami kejang sampai kematian jika kekurangan zat besi. KEK masih
merupakan masalah gizi utama yang sering menimpa WUS. Seseorang dapat
bawah 23,5 cm. Dampak dari wanita pranikah yang menderita KEK antara lain
melahirkan, bayi berat lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, bayi lahir
kembang janin dan kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan serta keselamatan
menjaga kecukupan gizi bagi wanita pranikah disebabkan karena gizi yang baik
pematangan telur, produksi sel telur dengan kualitas baik, dan proses
pembuahan yang sempurna. Gizi yang baik juga dapat berperan penting dalam
penyediaan cadangan gizi untuk tumbuh-kembang janin. Bagi calon ibu, gizi
menyeluruh pada masa konsepsi dan kehamilan serta akan dapat memutuskan
mata rantai masalah kekurangan gizi pada masa kehamilan (Susilowati dkk.
2016).
Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan salah satunya dengan cara
asupan gizi pada wanita usia subur (Susilowati dan Kuspriyanto, 2016).
Prakonsepsi berasal dari dua kata yakni pra dan konsepsi. Pra artinya
dewasa atau perempuan usia subur yang siap menjadi seorang ibu (Nisa,2018).
Prakonsepsi terdiri atas dua kata. Pra berarti sebelum dan konsepsi berarti
pertemuan sel ovum dan sel sperma shingga terjadi pembuahan. Secara harfiah
pra konsepsi adalah periode sebelum terjadinya pembuahan yaitu pertemuan sel
Periode prakonsepsi memiliki rentang waktu dari tiga bulan hingga 1 tahun
sebelum konsepsi. Tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan
kegiatan yang ditujukan pada perempuan saat remaja hingga sebelum hamil
dan melahirkan bayi yang sehat melalui kegiatan pelayanan Kesehatan sebelu
2021).
kebidanan sesaui dengan pasal 2 dan sesuai dengan asas perlindungan, manfaat,
kematian ibu dan anak. Hal ini menjadi penting karena status gizi Wanita
2) Model Dokumentasi
Dalam melakukan pencatatan asuhan kebidanan ada beberapa metode
pendokumentasian yang dapat dilakukan oleh bidan, salah satunya yaitu
dengan model SOAP. SOAP merupakan catatan yang bersifat sederhana,
jelas, logis dan tertulis. Bidan hendaknya menggunakan dokumentasi SOAP
setiap kali bertemu pasien. Alasan catatan SOAP dipakai dalam
pendokumentasian adalah karena metoda
SOAP merupakan kemajuan informasi yang sistematis yang
mengorganisirpenemuan dan kesimpulan dalam rencana asuhan, metoda
SOAP dapat dipakai sebagai penyaring inti sari proses penatalaksanaan
kebidanan dalam tujuannya penyediaan dan pendokumentasian asuhan, dan
dengan SOAP dapat membantu bidan dalam mengorganisir pikiran dan
asuhan yang menyeluruh.
a. S= Subjektif
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari sudut pandang pasien
atau segala bentuk pernyataan atau keluhan dari pasien. Pada pasien
bisu maka dibagian data belakang “S” diberi kode”0” atau “X”.
b. O=Objektif
Data objektif merupakan data yag diperoleh dari hasil pemeriksaan /
observasi bidan atau tenaga kesehatan lain. Yang termasuk dalam data
objektif meliputi pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium &
pemeriksaan diagnostik lainnya.
c. A=Assesment
Assesment merupakan pendokumentasian dari hasil analisa data
subjektif dan data objektif. Analisa yang cepat dan akurat sangat
diperlukan guna pengambilan keputusan / tindakan yang tepat.
d. P=Planning
Planning (Perencanaan) adalah rencana yang dibuat berdasarkan hasil
analisa. Rencana asuhan ini meliputi rencana saat ini dan akan datang.
sebagai berikut:
1. Upaya promotif
dipusingkan. Al ini sering tejadi pada wanita yang sibuk dengan program
diet nya yang nanti akan berdampak pada psikologisnya.u. untuk itu
kekurangan nutrisi
1) Sex Education
sebelum nikah. Pendidikan seks ini dapat kita lakukan dengan cara
dan lain-lain.
2) Personal Hygiene
rambut, kuku, genitalia dll. Tetapi hal ini terkadang tergantung pada
3) Imunisasi CATIN
agar
tersebut hamil dan terjadi perlukaan saat persalinan maka si ibu tidak
2. Upaya Preventif
a) Pemeriksaan papsmear
Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya seseorang itu
terjangkit kanker serviks. Dapat disarankan pada pasangan melakukan
pemeriksaan ke laboratorium atau ke rumah sakit.
b) Pemeriksaan Hematologi
Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidak nya seseorang
menderita kelainan darah. Seperti terjangkit HIV, TB, virus rubella ,virus
toxoplasma dan sebagainya. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukakan 6 bulan
sebelum pernikahan karna dalam jarak waktu yang cukup akan keluar hasil
pemeriksaan dan jika ada kelainan dapat dilakukan penanggulangan
permasalahannya.
3. Upaya kuratif
Pengobatan TORCH dan kanker seviks pada wanita yang akan menikah dengan
hidup sebagai seorang istri Perbaikan nutrisi pada pasangan pra nikah untuk
4. Upaya Rehabilitatif
yang akan menikah dan telah menjalani pengobatan lanjutan. Disini dilakukan
pasien sehingga dapat menjalani hidupnya sebagai seorang istri dan ibu nantinya.
b) TORCH
Tes TORCH berfungsi untuk menguji adanya infeksi penyakit yang bisa
keguguran, bayi lahir prematur, atau bahkan kelainan bawaan pada bayi.
LAMPIRAN
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Identitas Catin perempuan/istri Identitas Catin laki-laki /suami
Nama : …………………………………… …………………………………
NIK : …………………………………… …………………………………
Umur : …………………………………… …………………………………
Gol darah : …………………………………… …………………………………
Pendidikan : …………………………………… ……………………………
Pekerjaan : …………………………………… ……………………………
Agama : …………………………………… ……………………………
Alamat : …………………………………… ……………………………
No Telpon : ………………………………… ……………………………
Jenis dan :
No
Jaminan
……………………………………………………………………………
B. RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche : …………………………
Tgl Haid : …………………………
Terakhir
Lama : …………………………hari
menstruasi
Siklus : .....................................
menstruasi
Keluhan : .....................................
C. RIWAYAT OBSTETRI
No Kehamilan ke Jenis BB bayi kelainan Keterangan
persalinan lahir/PJ
D. RIWAYAT KONTRASEPSI
No Jenis Mulai pakai Berhenti/ Ganti cara
KB Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Alas
an
E. RIWAYAT KESEHATAN
NO RIWAYAT KESEHATAN PASIEN PASANGAN
Riwayat penyakit kronis dan menurun
1 Riwayat Hipertensi
2 Riwayat Gula darah
3 Riwayat asma
4 Riwayat Jantung
5 TBC
6 Hepatitis B
7 Malaria
8 Kanker payudara -
9 Kanker servix -
10 Anemia
11 TORCH
12 Lainnya
Riwayat Genetik
1 Riwayat Thalasemia
2 Riwayat Hemofilia
3 Lainnya
Riwayat IMS
1 Gonorea
2 Siphilis
3 Herpes genitalia
4 Chlamidia
5 Condiloma
6 HIV/AIDS
Infeksi saluran reproduksi
1 Kandidiasis Vaginalis -
2 Vaginosis Bakterial -
3 Trikomoniasis -
Riwayat penyakit yang terkait dengan kesehatan
1 Riwayat mumps (gondok)
2 Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
3 Tiroid
4 Systemic Lupus Erythematosus
G. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
No Jenis Pemeriksaan Hasil
1. Keadaan Umum Ibu
2. Berat Badan
3. Tinggi Badan
4. Tekanan Darah
5.. Status TT
6. Lingkar Lengan Atas (LILA)
7. IMT
10. Test Laboratorium Sederhana
a. HB
b. Golongan darah
c. Plano test
d. Gula darah
e. Lainnya
11. Ditawari Test HIV
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut
Warna : ……………………………………………
Kebersihan : …………………………………………...
Mudah rontok/tidak : ………………………………………...…
2) Telinga
Kebersihan : ……………………………………………
Gangguan pendengaran : ……………………………………………
3) Mata
Konjungtiva : ……………………………………………
Sklera : ……………………………………………
Kebersihan : ……………………………………………
Kelainan : ……………………………………………
Gangguan penglihatan : ……………………………………………
4) Hidung
Kebersihan : ……………………………………………
Polip : ……………………………………………
5) Mulut
Warna bibir : ……………………………………………
Integritas jaringan : ……………………………………………
Kebersihan lidah : ……………………………………………
Gangguan pada mulut : ……………………………………………
b. Leher
Pembesaran kelenjar limfe : ……………………………………
c. Dada
Simetris/tidak : ………………………………
Besar payudara simetris/tidak:
Nyeri : ……………………………………………
Keadaan puting : ……………………………………………
Kebersihan puting : ……………………………………………
d. Perut
Inspeksi :
Bentuk : ……………………………………………
Bekas luka operasi : ……………………………………………
e. Ekstremitas
1) Atas
Kelainan : ……………………………………………
Kebersihan : ……………………………………………
2) Bawah
Oedema : ……………………………………………
Varises : ……………………………………………
Perkusi reflek patellla : ……………………………………………
f. Genital
Kebersihan : …………………………………
Pengeluaran pervaginam : …………………………………
Tanda infeksi vagina : …………………………………
g. Anus
Hemmoroid : ……………………………………………
Kebersihan : ……………………………………………
3. Pemeriksaan Penunjang
II. INTERPRETASI DATA
Diagnosa Kebidanan
Nn/Ny..usia. calon pengantin
Data Dasar :
DS : ………………………………………………………………
DO : ………………………………………………………………
III. MENENTUKAN DIAGNOSA POTENSIAL
IV. MENENTUKAN TINDAKAN ANTISIPASI/SEGERA
V. MEMBUAT PERENCANAAN
VI. IMPLEMENTASI
VII. EVALUASI
Kemenkes (2018) pada lembar balik kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon
pengantin yang diberikan dalam perencanaan kehamilan sehat meliputi sebagai berikut
:
1) Persiapan Fisik
darah rutin, pemeriksaan urin rutin, dan pemeriksaan lain atas indikasi
lain-lain).
2) Persiapan Gizi
KIE persiapan gizi penting untuk dilakukan untuk memastikan calon ibu
sudah melakukan perbaikan status gizi sebelum hamil. Pada persiapan gizi
terlebih dahulu di ukur status gizi ibu, kemudian bidan menghitung IMT
Adapun cara pengukuran status gizi dapat dilihat pada gambar berikut
3) Skrining Imunisasi TT
4) Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi
5) Standar Operating Procedur KIE persiapan Kehamilan Sehat
Green., Lawrence W dan Kreuter. 2015. Health Program Planning. An. Educational
Ecological Approach. New York: the MeGraw-HiII Companies. Inc.
Stephanie, P. dan Kartikasari., 2016. Gambaran Kejadian Kurang Energi Kronik Dan Pola
Makan Wanita Usia Subur Di Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan Klungkung Bali
2014. E-Jurnal Medika, 6(5), pp.1–6.
Kementrian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No. 21 Tahun 2021 tentang
pelayanan sebelum hamil
Paratmanitya, Y., Hadi, H., & Susetyowati. (2012). Citra Tubuh, Asupan Makan dan Status
Gizi Wanita Usia Subur Pranikah. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 8(3), 126–134.
Susilowati dan Kuspriyanto. 2016. Gizi dalam Daur Kehidupan. Bandung: Refika Aditama
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan
Seksual. 2014.
Eka Vicky, dkk, Modul Praktikum Asuhan Pranikah dan Prakonsepsi, STIKES GUNA
BANGSA YOGYAKARTA,2020