Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

UTS SOSIOLOGI
Disusun untuk memenuhi UTS
Mata kuliah: Pengantar Sosiologi
Dosen pengampu: Syukur Muhamin Adang Djaha,S.Sos,M.AP

OLEH

Juslan Ngaji Geti

KELAS 1F
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2021/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran yang Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nyalah pada akhirnya saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi ujian tengah semester mata
kuliah Pengantar Sosiologi.

Dalam penyusun makalah ini saya menemukan berbagai kendala,hambatan,dan


tangan.Tetapi dengan kerjakeras dan ridho Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya saya
mampu menyelesaikan makalah ini dengan dengan baik.oleh karena itu ,saya ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha
Esa.saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan mampu keselahan dalam
penyesunan makalah ini.oleh karena itu,saya menerima kritik dan saran sangat
saya harapkan guna perbaikan kualitas dalam membuat makalah selanjutnya.saya
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kelangsungan proses belajar
mengajar.
DAFTAR ISI
BAB 1:PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB 2: PEMBAHASAN
2.1 Jelaskan dengan contoh bagaimana manusia sebagai makhluk yang
Sadar memiliki 3 kemampuan yang saling berhubungan dan
Sebutkan sarana dari kemampuan manusia itu.
2.2 Jelaskan dengan contoh objek sosiologi
2.3 Jelaskan dengan contoh perhatian masayarakat sebelum comte
2.4 Jelaskan dengan contoh 6 mazhab teori sesudah comte
2.5 Jelaskan apa itu kontak sosial dan komunikasi!Bagaimana
Hubungan keduanya ? apakah bisa berdiri sendiri unutuk
Menciptakan interiaksi?sertakan contoh!
2.6 Jelaskan 8 proses akomodasi dengan contohnya!
2.7 Sebutkan dan jelaskan beserta contoh dari bentuk pertentangan
Dan akibat pertentangan!
2.8 Jelaskan 12 bentuk klasifikasi sosial beserta contohnya!
2.9 Jelaskan beserta contoh bentuk-bentuk kerumunan!
2.10 Ambil salah satu contoh kasus kemudian kasus itu coba anda
Jelaskan dengan menghubungkannya dengan semua konsep
Sosiologi yang sudah terjawab dari semua konsep sosiologi yang
Sudah anda pelajari selama setengah semester?(dari awal mula
masalah,penjelasan masalah,penyelesaian masalah).semakin
banyak konsep yang digunakan dalam penjelasan contoh kasus
tersebut semakin tinggi nilainya.
BAB 3:PENUTUP
3.1KESIMPULAN
1.Muhammad Ali Shomali memaparkan manfaat kesadaraan diri yang terangkum
dalam empat bagian yaitu :

Pertama, kesadaran diri adalah alat kontrol kehidupan. Yang paling penting dalam
konteks ini adalah seorang Mukmin bisa tahu bahwa ia adalah ciptaan Tuhan yang
sangat berharga dan tidak melihat dirinya sama seperti hewan lain yang hanya
memiliki kebutuhan dasar untuk dipuaskan dan diperjuangkan.

Kedua, mengenal berbagai katateristik fitrah eksklsif yang memungkinkan orang


melihat dengan siapa mereka.

Ketiga, mengetahui aspek ruhani dari wujud kita,. Ruh kita bukan saja dipengaruhi
oleh amal perbuatan kita, tetapi juga oleh gagasan-gagasan kita.

Keempat, memahami bahwa kita tidak diciptakan secara kebetulan.


Dalam memahami manfaatnya, mekanisme proses alami manusia yang senantiasa
mencari alasan bagi keberadaan hidupnya. Melalui kesadaran diri, perenungan dan
tujuan penciptaan, orang akan sadar bahwa pribadi masing-masing itu unik
(berbeda satu sama lain) dengan satu misi dalam kehidupan.
Dari sini bisa ketahui ciri-ciri manusia sebagai mahluk sosial adalah: Manusia
tidak dapat hidup sendiri. Manusia memiliki kebutuhan sosial ( social needs ),
yaitu berinteraksi dengan orang lain. Manusia dapat mengembangkan potensinya
bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
2. Objek Kajian Ilmu Sosiologi
Dua objek kajian dalam ilmu sosiologi tersebut saling berkaitan dan memberikan
pengaruh secara timbal balik antara satu dengan yang lainnya. Kedua objek kajian
ilmu Sosiologi dapat dijelaskan sebagai berikut;
1. Masyarakat
Masyarakat (society) diartikan sebaai sekelompok manusia yang memilih hidup
secara bersama-sama dalam waktu kurun waktu tertentu, dan mendiami wilayah
tertentu. Dalam hal itu memiliki kebudayaan yang sama untuk kemudian
melakukan aktivitas dalam kelompoknya.
Manusia yang memilih hidup dalam masyarakat secara sendirinya akan sadar
tentang keberdaaan dirinya sendiri sebagai satu kesatuan yan tidak bisa dipisahkan.
Masyarakat yang juga sebagai sistem sosial dalam unsur-unsur dalam masyarakat
berkaitaran satu sama lain. Unsur-unsur dalam masyarakat antara lain tindakan-
tindakan manusia, lembaga sosial, dan kelompok sosial yang saling memengaruhi.
Hubungan antar unsur dalam masyarakat menghasilkan produk interaksi sosial
yaitu nilai sosial dan norma sosial.

2. Kebudayaan sebagai Hasil lnteraksi Manusia


Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia. Menurut E.B.
Taylor, kebudayaan adalah kompleksitas yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lainnya serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Oleh karena itu, kebudayaan sebagai hasil interaksi antar manusia dikaji dalam
ilmu sosiologi karena memengaruhi sistem sosial masyarakat.
Sosiologi mempelajari semua aspek dalam semua lapisan masyarakan baik mikro
maupun makro. Obyek kajian sosiologi terbagi menjadi tiga, yaitu:

a) Obyek material Obyek kajian material adalah suatu materi yang


memengaruhi kehidupan sosial. Obyek material dalam sosiologi berupa
suatu materi yang ada dan terlihat dapat berupa benda maupun gagasan yang
memengaruhi kehidupan dan interaksi sosial.
b) Obyek material dapat berupa suatu benda konkrit (fisik) seperti sekolah,
lingkungan, negara, rumah, masjid, gereja, kota, sungai, komputer, senjata,
mobil, rumah, daerah, dan benda-benda lainnya. Namun obyek material juga
dapat berupa non fisik seperti ide, gagasan, bahasa, kebiasaan, kepercayaan,
isyarat, nilai, norma, dan adat istiadat.
c) Obyek formal Jika obyek material adalah kajian pada suatu materi fisik dan
non fisik, maka obyek formal adalah interaksi yang terjadi di dalamnya.
Obyek formal mempelajari bagaimana suatu interaksi atau hubungan terjadi
dalam masyarakat sosial. Obyek formal menekankan proses yang dialami
manusia sebagai makhluk sosial. Dalam obyek formal dipelajari bagaimana
hubungan antarmanusia secara individu, hubungan individu dengan
kelompok, dan hubungan antarkelompok manusia. Misalnya saat kita
meneliti suatu kota kita dapat mengkaji obyek formal dan material secara
sosiologi. Mayoritas agama yang dianut masyarakat, adat istiadat yang
berlaku dalam kota tersebut, upacara kebudayaan serta festival tahunan,
arsitektur rumah penduduk, dan norma yang berlaku, serta cerita mitos
berdasarkan kondisi geografisnya adalah contoh dari kajian obyek material.
Sedangkan contoh kajian obyek formal dalam suatu kota adalah proses
kampanye dalam pemilu, interaksi antarpeduduk, kebebasan demokrasi,
respons penduduk terhadap orang asing, cara penduduk mendidik anaknya,
sanksi sosial yang terjadi, mayoritas pendidikan yang diberikan orang tua
terhadap anak, dan interaksi antarindividu maupun kelompok dalam kota
tersebut.

Contoh Objek Sosiologi


Contoh objek dalam studi ilmu sosiologi misalnya saja;
Pesta Demokrasi
Kecenderungan masyarakat dalam melakukan pesta demokrasi. Pada saat ini
seseorang memilih partai politik bukan hakekatnya bukan didasarkan pada nama
partainya, akan tetapi di dasarkan pula pada tokoh yang ada di belakangnya.
Dalam kajian ini sosiologi memberikan keterangan bahwa lembaga politik yang
ada di Indonesia dibentuk sebagai upaya mengakomodir kegiatan politik, berfungsi
sebagai akomodir dari tokoh-tokoh yang dianggap akan memenangkan pesta
demokrasi.
Dengan penelitian sosial inipula setidaknya bisa diketahui tentang peran tokoh
dalam menentukan kemenangan di pesta domokrasi, khususnya dalam identitas
politik yang akan terjadi.
Demikianlah tulisan mengenai objek kajian sosiologi dan contohnya, semoga
dengan adanya tulisan ini bisa memberikan penjelasan dan juga memberikan
pemahaman bagi setiap pembaca yang sedang mencari rerensi terkait hal ini.
3. Perhatian masyarakat sebelum Comte sebagai berikut:
a) Plato: Menelaah masyarakat secara sistematis dengan merumuskan teori
organis tentang masyarakat yang mencakup bidang kehidupan ekonomi dan
sosial.
b) Aristoteles : Melakukan analisis terhadap lembaga-lembaga politik dalam
masyarakat.
c) Ibnu Khaldun: Mengemukakan beberapa prinsip pokok untuk menafsirkan
kejadian sosial dan peristiwa dalam sejarah.
d) Zaman Renaissance: tercatat nama-nama Thomas More dan Campanella
mengenai masyarakat ideal.
e) N. Machiavelly: mengemukakan mengenai bagaimana cara mempertahankan
kekuasaan.
f) Hobbes: menulis mengenai keadaan alamiah manusia yang didasari pada
keinginan- keninginan mekanis sehingga manusia selalu saling berkelahi
kontrak sosial.
g) John Locke dan JJ Rausseau: menulis mengenai kontrak social.
h) Saint Simon: menulis tentang manusia yang hendaknya dipelajari dalam
kehidupan berkelompok.

.
4.Enam teori mazhab sosiologi sebagai berikut:
1. Mazhab Geografi dan Lingkungan
Mazhab ini menilai masyarakat manusia tidak bisa lepas dari kondisi lingkungan
dan geografisnya, tempat berpijak atau tempat hidup tinggalnya.T eori mazhab ini
menghubungkan faktor keadaan alam dengan faktor-faktor struktur serta organisasi
sosial.
Tokoh-tokoh dari mazhab ini adalah Edward Buckle dari Inggris (1821-1862), le
Play dari Perancis (1806-1888) kemudian E. Huntington (1915). Dalam karyanya
History of Civilization in England, Buckle menemukan beberapa keteraturan
hubungan antara keadaan alam dengan tingkah-laku manusia. Misalnya, terjadinya
bunuh diri adalah sebagai akibat rendahnya penghasilan, dan tinggi-rendahnya
penghasilan tergantung dari keadaan alam.

Le Play menguraikan bagaimana organisasi keluarga ditentukan oleh cara-cara


mempertahankan kehidupanya yaitu cara mereka bermata pencaharian yang itu
sangat tergantung pada lingkungan. Kemudian E. Hutington dalam karyanya
Civilization and Climate mengemukakan bahwa mentalitas manusia ditentukan
oleh faktor iklim.
2. Mazhab Organis dan Evolusioner
Tokoh-tokohnya Herbert Spencer, W.G. Sumner, Emile Durkheim dan Ferdinand
Tonnies. Ciri khas dari mazhab ini adalah kuatnya pengaruh ilmu alam,
positivistik, biologi terhadap kajianya. Mazhab ini menganalogikan kehidupan
manusia dalam bermasyarakat seperti sebuah organisme makhluk hidup yang
berkembang dan mengalami fase-fase perubahan secara teratur. Herbert Spencer
menilai masyarakat sebagai organisme dengan kriteria kompleksitas, diferensiasi
dan integrasi. Sumner dengan kebiasaan, tata krama dalam masyarakat. Durkheim
dengan konsep solidaritasnya. Dan Tonnies dengan pembagian kelompok
masyarakat, ada yang paguyuban dan patembayan.
3. Mazhab Formal
Tokoh-tokohnya; Georg Simmel, Leopold von Wiese, Alfred Vierkandt. Ciri khas
dari mazhab ini kebanyakan sosiolognya dari Jerman dan dipengaruhi oleh filsuf
Imanuel Kant. Selain itu mazhab ini menekankan pada kelompok sosial dan
lembaga sosial. Simmel menilai elemen-elemen masyarakat mencapai kesatuan
melalui bentuk-bentuk yang mengatur hubungan antar elemen tersebut. Leopold
von Wiese menilai sosiolog harus memusatkan perhatian pada hubungan-hubungan
antar manusia tanpa mengaitkanya dengan tujuan-tujuan maupun kaidahnya.
Alfred Vierkandt menilai tugas sosiologi adalah menganalisis dan mengadakan
sistematika terhadap gejala sosial dengan jalan menguraikanya ke dalam bentuk-
bentuk kehidupan mental.
4. Mazhab Psikologi
Tokoh-tokohny; Gabriel Tarde, Albion Small, Richard Horton Cooley, L.T
Hobhouse. Gabriel Tarde menilai gejala sosial mempunyai sifat psikologis yang
terdiri dari interaksi antar jiwa-jiwa individu, dimana jiwa tersebut terdiri dari
kepercayaan-kepercayaan dan keinginan-keinginan. Richard Horton Cooley
menilai individu dan masyarakat saling melengkapi, dimana individu hanya akan
menemukan bentuknya di dalam masyarakat. Menurut LT Hobhouse, psikologi
dan etika merupakan kriteria yang diperlukan untuk mengukur perubahan sosial.
5. Mazhab Ekonomi
Tokoh-tokohnya; Karl Marx, Max Weber, Emile Durkheim. Karl Marx menilai
masyarakat terbagi dalam kelas-kelas yang dipengaruhi oleh kekuatan dan
kekayaan. Ini kemudian menimbulkan pertikaian antar kelas. Weber menganalisa
fenomena kapitalisme, industri dalam masyarakat berkaitan dengan nilai sosial dan
agamanya.
6. Mazhab Hukum
Tokoh-tokohnya; Emile Durkheim, Max Weber, Lawrence M. Friedman, Daniel S.
Lev. Durkheim menaruh perhatian yang besar terhadap hukum yang
dihubungkanya dengan jenis-jenis solidaritas di dalam masyarakat. Pada
masyarakat yang didasarkan solidaritas mekanis terdapat kaidah-kaidah hukum
dengan sanksi yang represif, sedangkan sanksi-sanksi restitutif terdapat pada
masyarakat atas dasar solidaritas organis.
Menurut Max Weber ada empat tipe ideal hukum, yaitu; hukum irasional dan
material, hukum irasional dan formal, hukum rasional dan material, dan hukum
rasional dan formal. Lawrence M. Friedman mengenalkan budaya yang kemudian
diteruskan Daniel Lev; budaya hukum mencakup dua hal; nilai-nilai hukum
subtantif dan nilai-nilai hukum ajektif.
5. Menurut Soerjono Soekanto, syarat terjadinya interaksi sosial adalah kontak
sosial dan komunikasi. Berikut ini penjelasannya:
Kontak sosial berarti hubungan masing-masing pihak tidak hanya secara langsung
(bersentuhan fisik) tetapi juga tanpa hubungan fisik. Misal, surat menyurat,
telepon, sms, dan lainnya. Jadi, hubungan fisik bukan syarat utama terjadinya
interaksi sosial.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain
yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar orang lain
memberi tanggapan atau memberi respons.

Proses interaksi sosial terjadi bila di antara pihak yang berinteraksi melakukan
kontak sosial dan komunikasi. Kontak dan komunikasi menjadi syarat penting
terjadinya interaksi sosial. Tanpa kedua syarat itu, interaksi sosial tidak akan
terjadi. Melalui kontak dan komunikasi seseorang akan memberikan tafsiran pada
perilaku orang lain, atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada orang
lain. Agar terjadi kontak dan komunikasi yang baik, kita harus mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Contoh :
a) Seorang anak berpamitan berangkat sekolah dengan cara mencium
punggung tangan kedua orang tuanya.

b) seorang penyanyi yang berkomunikasi dengan penonton konsernya dari atas


panggung.
6. Pengertian dari jenis-jenis akomodasi beserta contohnya adalah :
a) Pengertian koersi, merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya
dilaksanakan dengan menggunakan tekanan sehingga salah satu pihak yang
berinteraksi berada dalam keadaan lemah dibandingkan dengan pihak lawan.
Contoh koersi = Penerapan aturah hukum Undang-Undang Dasar 1945.
b) Pengertian kompromi, merupakan persetujuan dengan jalan damai atau
saling mengurangi tuntutan (tentang persengketaan dan sebagainya)
Contoh kompromi = Perjanjian antar negara tentang batas wilayah perairan.
arbitraie = Penyelesaikan masalah antar buruh dan pengusaha oleh
pemerintah .
c) Pengertian mediasi, merupakan proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam
penyelesaian suatu perselisihan sebagai penasihat.
Contoh mediasi = Tokoh desa yang memberikan nasihat kepada pasangan
suami istri yang hendak bercerai.
d) Pengertian konsiliasi, merupakan usaha mempertemukan keinginan pihak
yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan
itu.
Contoh konsiliasi = Pertemuan antara pemerintah, pengusaha, dan buruh
dalam hal menentukan UMR.
e) Pengertian toleransi, merupakan batas ukur untuk penambahan maupun
pengurangan yang masih diperbolehkan atau penyimpangan yang masih
dapat diterima dalam pengukuran kerja.
Contoh toleransi = Toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
yang sangat heterogen.
f) Pengertian stalemate, merupakan keadaan dimana pihak-pihak yang
bertentangan saling mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu
titik tertentu dalam melakukan pertentanganya
Contoh Stalemate = Perang nuklir antara Amerika dan Russia.

g) Pengertian ajudikasi, merupakan penyelesaian perkara maupun


persengketaan di pengadilan
Contoh ajudikasi = Hakim yang menyelesaikan sengketa tanah
7. Pengertian Pertentangan
Pertentangan merupakan suatu tindakan yang sesorang atau kelompok untuk
melakukan hal hal negatif. Pertentangan sering disebut dengan konflik. Faktor dari
konflik yaitu terdapat kesalah pahaman oleh seseorang kepada orang lain. Konflik
berasal dari kata "kon" yang artinya bersama, sedangkan "fligere" yang artinya
bentrok.
Konflik memiliki dampak negatif berupa rusaknya tali persaudaraan.
Pertentangan atau konflik memiliki tujuan untuk mengalahkan pihak musuh yang
menjadi faktor konflik tersebut. Konflik dapat dilakukan dimana saja, bisa dalam
lingkup keluarga, masyarakat, dan nasional. Pertentangan ini sangat sulit untuk
dihindari, sehingga mudah terjadinya pertentangan. Banyak yang melihat konflik
secara berbeda beda, ada yang menyatakan konflik itu tawuran, ada juga konflik
itu masalah.
Bentuk Bentuk Pertentangan:
a) Pertentangan Individu dengan Individu, yaitu pertentangan dalam lingkup
keluarga. Pertentangan ini biasanya disebabkan oleh faktor perbedaan
pendapat antar individu. Hal ini dapat merusak hubungan dalam keluarga.
Contoh pertentangan suami dan istri, pertentangan anak dengan ibu,
pertentangan anak dengan ayah.
b) Pertentangan Individu dengan Kelompok, yaitu suatu pertentangan dalam
lingkup masyarakat. Pertentangan ini biasanya disebabkan oleh faktor iri
dengan seorang individu. Hal ini dapat merusak hubungan dalam
masyarakat. Contoh bentrok masyarakat dengan individu.
c) Pertentantangan Kelompok dengan Kelompok, yaitu suatu pertentangan
dalam lingkungan masyarakat atau organisasi. Pertentangan ini disebabkan
oleh faktor perbedaan pendapat atau kekalahan atas dukungan dari
kelompok. Contoh pada saat pertandingan sepak bola, Tim B mengalami
kekalahan, sehingga suporter Tim B tidak terima dan mengajak tawuran
dengan suporter Tim A
d) Pertentangan Politik, yaitu suatu pertentangan dalam lingkup politik. Hal ini
disebabkan oleh faktor kesalah pahamn dari politik, sehingga menyebabkan
konflik.
e) Pertentangan antar kelas Sosial, yaitu suatu pertentangan dalam lingkup
perusahaan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kelas sosial, sehingga
menyebabkan konflik. Contoh seorang pekerja meminta upahnya dinaikkan
8.Bentuk klasifikasi sosial sebagai berikut:
a) Kelompok Primer Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email
kamu. Daftarkan email Kelompok primer merupakan yang merujuk
pada kelompok kecil yang memiliki ciri bersifat intimitas, asosiasi
tatap muka, dan kerja sama. Kelompok primer merupakan kelompok
yang anggota-anggotanya sering berhadapan muka dan saling
mengenal dari dekat dan karena itu hubungannya lebih erat.
b) Kelompok Sekunder Kelompok sekunder merupakan kelompok yang
merujuk pada sebuah kelompok formal imersonal yang memiliki
sedikit kedekatan sosial. Interaksi dalam kelompok sekunder terdiri
atas saling hubungan yang tidak langsung dan kurang bersifat
kekeluargaanS hubungan-hubungan kelompok skunder biasanya lebih
bersifat objektif. Peranan atau fungsi kelompok sekunder dalam
kehidupan manusia adalah untuk mencapai tujuan tertentu dalam
masyarakat dengan bersama, secara objektif dan rasional.
c) Kelompok Dalam (In-Group) Kelompok dalam merupakan bentuk
kesadaran seseorang tentang identitas dirinya dalam suatu kelompok,
misalnya keluargaku, negaraku, dan profesiku. Kata "ku" dalam
pernyataan tersebut menunjukan seseorang merasa menjadi bagian
dalam kelompok .
d) Kelompok Luar (Out-Group) Dalam kelompok luar seseorang dapat
merasa bahwa dirinya bukan bagian dari suatu kelompok. Out-group
dapat berubah in-group karena adanya kontak dan komunikasi yang
memungkinkan interaksi sosial antar kelompok atau antar individu
terjalin dengan baik sehingga muncul rasa simpati. Baca juga: Siswa,
Ini Pengertian dan Klasifikasi Sayuran
e) Kelompok Formal Kelompok formal adalah kelompok-kelompok
yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh
anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-
angotanya terkoordinasi melalui usaha-usaha untuk mencapai tujuan
berdasarkan bagian-bagian organisasi yang bersifat spesialisasi.
Kegiatannya didasarkan pada aturan-aturan yang sebelumnya sudah
ditentukan. Organisasi biasanya ditegakkan pada landasan mekanisme
administratif. Staf administratif bertanggung jawab memelihara
organisasi dan mengkoordinasikan kegiatankegiatan organisasi.
f) Kelompok Informal Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari
proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang.
Keanggotaan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan
ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok.
Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat
informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya,
kelompok arisan dan sebagainya.
g) Paguyuban Merupakan bentuk kehidupan bersama, di mana para
anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan
bersifat alamiah serta kekal, dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta
dan rasa persatuan batin yang memang telah dikodratkan. Hubungan
seperti ini dapat dijumpai dalam keluarga, kelompok kekeluargaan,
rukun tetangga, dan lain-lain.
h) Patembayan Berupa ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka
waktu yang pendek, bersifat imajiner dan strukturnya, bersifat
mekanis sebagaimana terdapat dalam mesin. Ia bersifat sebagai suatu
bentuk dalam pikiran belaka. Contohnya, ikatan antar pedagang,
organisasi dalam suatu pabrik, dan lain-lain. Baca juga: Siswa, Yuk
Belajar 5 Jenis Jembatan
i) Membership group Merupakan suatu kelompok di mana setiap orang
secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
j) Reference group Kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi
seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk
pribadi dan perilakunya.
k) Kelompok okupasional Adalah kelompok yang muncul karena
semakin memudarnya fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini
timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis.
Contohnya, kelompok profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, ikatan
dokter indonesia, dan lain-lain.
l) Kelompok volonter Orang yang mempunyai kepentingan yang sama,
namun tidak mendapat perhatian dari masyarakat. Kelompok ini dapat
memenuhi kepentingan-kepentingan anggotanya secara individual,
tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum. Terjadinya
kelompok volunter karena beberapa hal antara lain: kebutuhan
sandang dan pangan, kebutuhan keselamatan jiwa dan raga, kebutuhan
akan harga diri, kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri,
kebutuhan akan kasih sayang.
9. Adapun bentuk-bentuk kerumunan, antara lain:
a) Formal audience atau khalayak penonton, bisa juga pendengar resmi
merupakan kerumunan yang mempunyai suatu pusat perhatian dan
persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif. Contohnya, penonton bioskop, para
pendengar suatu khotbah.
b) Planet expressive group adalah kerumunan yang tidak begitu mementingkan
pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tercermin dalam
kegiatan serta kepuasan dihasilkan. Fungsinya sebagai pelepas ketegangan-
ketegangan yang dialami orang karena pekerjaannya sehari-hari. Contohnya,
orang-orang yang berdansa, berpesta dan berekreasi.
c) Inconvenientcausal crowds, kerumunan yang bersifat sangat sementara yang
ingin mempergunakan fasilitas-fasilitas sama. Misalnya, orang-orang antri
karcis dan orang-orang yang menunggu bis. Dalam kerumunan ini kehadiran
orang luar menjadi halangan terhadap tercapainya maksud anggota
kelompok.
d) Panic Causal crowds atau kerumunan panic, yaitu orang-orang dalam
keadaan panic yang sedang berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya.
Dorongan dalam individu cenderung mempertinggi kepanikan.
e) Spectator causal crowds atau kerumunan penonton, terjadi karena orang-
orang ingin melihat suatu peristiwa tertentu. Kerumunan ini hampir sama
dengan khalayak penonton, tetapi kerumunan penonton tanpa direncanakan.
f) Acting lawless crowds disebut juga acting mobs atau kerumunan emosional.
Kerumunan ini mempunyai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan
fisik yang berlawanan dengan norma-norma sosial.
g) Immoral lawless atau kerumunan tak bermoral, yaitu segala tindakannya
berlawanan dengan norma-norma pergaulan hidup, tetapi tanpa tujuan
tertentu. Contohnya, orang-orang mabuk.

Anda mungkin juga menyukai