Anda di halaman 1dari 4

1.

komposisi Kimia:

Baja Karbon Rendah: Baja karbon rendah memiliki kandungan karbon yang relatif rendah, biasanya
kurang dari 0,3%. Selain itu, mereka juga dapat mengandung unsur-unsur lain seperti mangan,
silikon, dan fosfor dalam jumlah kecil. Komposisi ini membuat baja karbon rendah lebih mudah
dibentuk, las, dan memiliki ketangguhan yang baik.

Baja Karbon Tinggi: Baja karbon tinggi memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi, biasanya
antara 0,6% hingga 2,0% karbon. Baja ini memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi dibandingkan
dengan baja karbon rendah, yang membuatnya lebih keras dan tahan terhadap aus. Namun, baja
karbon tinggi juga bisa menjadi lebih rapuh dan sulit untuk diolah.

Sifat Mekanis:

Baja Karbon Rendah: Baja karbon rendah memiliki sifat mekanis yang baik untuk pembentukan dan
pengerjaan. Mereka mudah ditempa, dilas, dan diberi bentuk sesuai kebutuhan. Baja ini juga memiliki
ketangguhan yang baik, sehingga sering digunakan dalam konstruksi umum, manufaktur otomotif,
dan struktur bangunan.

Baja Karbon Tinggi: Baja karbon tinggi memiliki kekerasan yang lebih tinggi daripada baja karbon
rendah. Mereka dapat mempertahankan ketajaman tepi dan tahan terhadap aus lebih baik, sehingga
sering digunakan dalam pembuatan pisau, perkakas tangan, dan bagian mesin yang mengalami
gesekan tinggi. Namun, baja karbon tinggi juga lebih rapuh dan kurang tahan terhadap patah
dibandingkan dengan baja karbon rendah.

2. - Beban dan Kapasitas: Perhitungan beban hidup dan beban mati harus dilakukan dengan cermat. Ini
mencakup perhitungan berat kapal, kendaraan, kargo, perlengkapan dermaga, dan beban lain yang
mungkin diterapkan pada struktur. Kapasitas dermaga harus cukup untuk menangani berbagai jenis
kapal dan muatan yang akan diberi layanan.

- Pengaruh Lingkungan: Faktor lingkungan seperti gelombang laut, arus, angin, pasang surut, dan
korosi air laut harus dipertimbangkan. Struktur baja harus dirancang untuk menahan beban-beban ini
dan tahan terhadap korosi karena paparan terus-menerus terhadap air laut.

- Pemilihan Material: Pemilihan baja yang sesuai adalah kunci dalam merancang struktur kelautan
yang tahan terhadap korosi dan beban. Baja tahan karat atau baja galvanis sering digunakan untuk
melindungi terhadap korosi. Baja tahan lama dan tahan aus juga perlu dipertimbangkan.

3. - Identifikasi Jenis Muatan:

-Perkiraan Berat Muatan:


-Menyusun Skenario Beban Terburuk:

-Perhitungan Beban Dinamis:

-Konsultasi dengan Ahli Struktural:

-Uji Beban:

-Margins of Safety:

4. (a.)
-Ketahanan Terhadap Korosi:

-Tahan terhadap Air Laut

-Kekuatan Mekanis:

-Tahan Terhadap Perubahan Suhu:

-Tampilan Estetis:

-Kemudahan Perawatan:

Karakteristik utama yang membuat baja tahan karat sangat cocok untuk infrastruktur kelautan adalah
kemampuannya untuk tahan terhadap korosi. Ini disebabkan oleh adanya kandungan kromium dalam
baja tahan karat, yang bereaksi dengan oksigen untuk membentuk lapisan oksida kromium yang
sangat tipis di permukaan baja. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung alami yang mencegah kontak
air dan oksigen dengan logam dasar, sehingga mencegah korosi.

(b).

-analisis Beban

-Faktor Keamanan

-Sifat-sifat Material

-Perhitungan Tegangan dan Regangan

-Analisis Stabilitas Struktural

-Pemilihan Ketebalan Minimum:

-Verifikasi Desain:

-Konsultasi dengan Ahli:


5. (a,)
-Sambungan Las (Welded Connections):

Sambungan las adalah salah satu jenis sambungan paling umum dalam konstruksi baja

-Baut dan Mur (Bolted Connections):

Sambungan baut dan mur digunakan untuk menghubungkan bagian-bagian baja dengan
menggunakan baut dan mur.

-Sambungan Pin (Pinned Connections):

Sambungan pin adalah sambungan yang memungkinkan rotasi antara komponen yang dihubungkan.
Mereka sering digunakan dalam konstruksi jembatan untuk mengatasi perubahan panjang struktur
karena perubahan suhu.

-Sambungan Flens (Flange Connections):

Sambungan flens adalah jenis sambungan yang menghubungkan dua bagian baja dengan flens dan
baut.

-Sambungan Pegangan (Gusset Connections):

Sambungan pegangan adalah sambungan yang menghubungkan komponen struktural menggunakan


pelat baja yang disebut "pegangan" atau "gusset plate."

(b).

Sambungan las berkualitas tinggi dalam konteks konstruksi baja kelautan mengacu pada sambungan
las yang memenuhi standar dan persyaratan tertentu untuk memastikan kekuatan, keamanan, dan
ketahanan terhadap korosi dalam lingkungan maritim yang keras.

Sambungan las berkualitas tinggi sangat penting dalam infrastruktur kelautan karena berbagai alasan
berikut:

-Kekuatan dan Keamanan:

-Ketahanan Terhadap Korosi:

-Ketahanan Terhadap Beban Dinamis:

-Durabilitas:
-Efisiensi dan Biaya Jangka Panjang

-Kepatuhan dengan Standar dan Regulasi

6. a.
Perlindungan terhadap korosi sangat penting dalam konstruksi infrastruktur kelautan karena
lingkungan maritim yang keras dan korosif dapat menyebabkan kerusakan serius pada struktur
baja, yang pada gilirannya dapat mengancam keselamatan, memerlukan biaya perawatan yang
tinggi, dan mempersingkat umur pakai infrastruktur.

Penggunaan cat atau pelapisan epoksi pada permukaan baja adalah metode umum untuk
melindungi baja dari paparan air laut. Pelapisan ini membentuk penghalang fisik yang mencegah air
dan oksigen mencapai permukaan baja, mengurangi risiko korosi.

b.

Galvanisasi adalah proses perlindungan korosi yang melibatkan pelapisan baja dengan seng atau
campuran seng-besi. Proses ini bertujuan untuk membentuk lapisan pelindung yang tahan terhadap
korosi pada permukaan baja

Proses galvanisasi:
Pembersihan Permukaan Baja:

Pencelupan dalam Larutan Seng Cair:

Reaksi Kimia:.

Penyatuan Lapisan:.

Keuntungan utama dari galvanisasi dalam perlindungan baja terhadap korosi adalah sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai