Makalah Profesi Akuntan Publik

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Makalah
Dalam Rangka Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Auditing I
Dosen :
Robertus Ary Novianto, S.E., M.M., Ak.

Disusun Oleh :

Shelva Indra (0115101020)


Apriyadi Tanjung (0116101440)
Mohammad Farhansyah Panduwibowo (0117101173)
Sylvia Maharani Juniar (0117101204)
Muhammad Zulfi (011710206)
Gebbi Zulfikar (0117101210)
Harry Christ Even Sibarani (0119121002)

Kelas : E

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya dalam
kesempatan yang berbahagia ini kita masih diberi nikmat dan karunia oleh-Nya. Di dalam
pembahasan makalah ini bertajuk seperti yang tertera dicover, dengan itu kami berfokus
dalam materi seperti yang akan kita bahas nanti.

Makalah yang tersusun ini sebagai tugas mata kuliah Auditing, dengan berbekal apa
yang ada dalam buku pembahasan yang telah kami ambil dari beberapa sumber. Selanjutnya
kami banyak berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Auditing, dan juga kepada
rekan-rekan semuanya yang telah ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini baik
secara langsung maupun secara tidak langsung.

Selanjutnya kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini bukanlah sesuatu
yang terjadi begitu sempurna, masih banyak kekurangan yang memang itu adalah dari kami
sendiri, harapan kami rekan-rekan untuk memberikan kritikan atau saran yang bersifat
membangun. Akhirnya kami ucapkan terimakasih.

WassalamualaikumWr. Wb

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................. 1

C. Tujuan.................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sifat Kantor Akuntan Publik dan Akuntansi Publik............................. 3

B. Aktivitas dan Struktur Akuntan Publik................................................. 4

C. Fungsi-Fungsi Organiasi Profesional Akuntan Publik........................... 7

D. Standar Audit yang Berlaku Umum...................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberadaan akuntan publik dewasa ini semakin diperhitungkan. Hampir semua


perusahaan membutuhkan akuntan publik. Entah karena memang tuntutan atau sebagai
pengawas kegiatan usaha yang dimiliki untuk tetap mengawasi harta pemilik yang
diinvestasikan dalam perusahaan tersebut. Untuk perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas yang bersifat terbuka kebutuhan akan profsi akuntan dirasakan makin meningkat.
Hal ini dikarenakan pengelola perusahaan dengan pemilik sudah sangat mungkin terpisah.
Pemilik perusahaan hanya sebagai penanam modal. Sebagai penanam modal mereka berhak
untuk mendapatkan laporan-laporan yang akurat dan benar berdasarkan prinsip-prinsip
akuntansi yang lazim.

Keadaan perkembangan selanjutnya adalah pihak-pihak luar seperti kreditu, pemerintah, dan
lain sebagainya juga merupakan laporan-laporan yang akurat dan benar dalam rangka
pengambilan keputusan-keputusan ekonominya. Dalam keadaan demikian maka laporan
keuangan yang dibuat oleh manajemen memerluykan pihak yang independen untuk
memeriksanya apakah sudah akurat dan benar menurut prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.
Maka dari itu dalam pembuatan laporan keuangan profesi akuntanlah yang sangat berperan.

B. Rumusan Masalah

Adapun beberapa permasalahan yang dirumuskan di dalam makalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sifat kantor akuntan publik dan akuntansi publik?

2. Apa saja aktivitas dan bagaimana stuktur akuntan publik?

3. Apa saja fungsi-fungsi organisasi profesional akuntan publik?

4. Bagaimana standar audit yang berlaku umum?

5. Bagaimana standar dan praktik pengendalian mutu dalam profesi akuntan?

6. Bagaimana teknologi informasi mempengaruhi pengendalian intern?

7. Apa saja dampak teknologi informasi terhadap proses audit?

1
C. Tujuan

Berkaitan dengan rumusan masalah terlampir sebelumnya, makalah ini bertujuan sebagai
berikut:

1. Memahami sifat kantor akuntan publik dan akuntansi publik.

2. Memahami aktivitas dan stuktur akuntan publik.

3. Memahami fungsi-fungsi organisasi profesional akuntan publik.

4. Memahami standar audit yang berlaku umum.

5. Memahami standar dan praktik pengendalian mutu dalam profesi akuntan.

6. Memahami teknologi informasi mempengaruhi pengendalian intern.

7. Memahami dampak teknologi informasi terhadap proses audit.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sifat Kantor Akuntan Publik dan Akuntansi Publik

Akuntansi publik mendirikan kantor akuntan sebagai basis untuk melayani dan memberi jasa
para nasabah. Sedangkan akuntan publik mendirikan kantor akuntan untuk memberikan jasa
pelayanan kepada berbagai unit organisasi yang membutuhkan jasa akuntan, antara lain
melakukan pemeriksaan laporan keuangan. Mereka juga memberi jasa konsultasi manajemen.

a. Pemeriksa laporan keuangan yang disusun oleh nasabah, kemudian memberi jasa
akuntansi dan manajemen untuk menyempurnakan laporan keuangan yang akan
disusun dalam periode berikutnya.
b. Membantu penyusunan laporan keuangan suatu unit organisasi (perusahaan) untuk
keperluan perpajakan dan perkreditan.
c. Menyusun suatu metode akuntansi yang sesuai bagi bidang aktivitas unit organisasi
yang bersangkutan.
d. Menyusun laporan keuangan yang digunakan untuk tujuan studi kelayakan dalam
rangka mengajukan permintaan kredit kepada lembaga keuangan.
e. Dan lain-lain jasa akuntansi yang diperlukan oleh berbagai unit organisasi dengan
ketentuan para akuntan harus selalu bertindak independen (tidak memihak).

a. Standar Profesional Akuntan Publik

Mengingat profesi akuntan publik sangat penting perannya dalam dunia bisnis di
Indonesia, maka Akuntan Publik harus selalu menjaga integritas (integrity) dan
profesionalisme melalui pelaksanaan standar dan kode etik profesi secara konsekuen dan
konsisten. Dalam setiap penugasan yang diberikan, Akuntan Publik harus selalu bersikap
independen dan menggunakan kemahiran jabatannya secara profesional. Akuntan Publik dan
KAP agar menghindarkan diri dari tindakan tercela, seperti kolusi (collusion) dengan klien
atau menutupi terjadinya tindak kecurangan (fraud) yang sangat merugikan berbagai pihak.

Menetapkan prosedur dengan tujuan seperti tersebut, tidak berarti bahwa KAP bertugas
untuk menentukan integritas atau keandalan klien, dan tidak juga berarti bahwa KAP
berkewajiban kepada siapa pun, kecuali kepada dirinya, untuk menerima, menolak atau

3
mempertahankan kliennya. Namun, dengan berdasarkan pada prinsip pertimbangan hati-hati,
KAP disarankan selektif dalam menentukan hubungan profesionalnya seperti;

1. Penetapan Tanggung Jawab

KAP dapat menetapkan tanggung jawab kepada personelnya agar dapat melaksanakan
kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya secara efektif. Hal-hal yang harus
mendapatkan pertimbangan memadai, dalam penetapan tanggung jawab, adalah kompetensi
individu, penetapan wewenang, dan lingkup supervisi yang diberikan.

2. Komunikasi

KAP wajib mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu kepada


personelnya dengan suatu cara yang akan memberikan keyakinan memadai bahwa kebijakan
dan prosedur tersebut dapat dipahami. Pada umumnya, komunikasi akan lebih baik apabila
dilakukan secara tertulis, namun efektivitas sistem pengendalian mutu KAP tidak terpengaruh
oleh ketiadaan dokumentasi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang ditetapkan oleh
KAP. Umumnya, dokumentasi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu pada KAP besar
akan lebih ekstensif dibandingkan dengan dokumentasi pada KAP kecil, begitu pula
dokumentasi akan lebih ekstensif pada KAP yang memiliki banyak kantor dibandingkan
dengan dokumentasi pada KAP yang hanya memiliki satu kantor.

3. Pemantauan

KAP harus memantau efektivitas sistem pengendalian mutunya dengan mengevaluasi,


secara rutin, kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya, penetapan tanggung jawab, dan
komunikasi kebijakan dan prosedurnya. Inspeksi yang merupakan salah satu unsur
pengendalian mutu, termasuk dalam kegiatan pemantauan, namun kegiatan pemantauan tidak
hanya terbatas pada inspeksi saja.

B. Aktivitas dan Stuktur Akuntan Publik

1. Aktivitas Kantor Akuntan

a. Jasa Atestasi

Jasa atestasi merupakan salah satu jasa dimana kantor CPA mengeluarkan komunikasi
tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan tentang keandalan asersi tertulis yang

4
menjadi tanggung jawab pihak lain. Selanjutnya jasa atestasi ini dapat dibagi menjadi
empat jenis, yaitu:

1) Audit

Contoh utama dari jasa audit adalah audit laporan keuangan. Jenis audit ini meliputi
upaya memperoleh dan mengevaluasi bukti yang mendasari laporan keuangan historis
yang membuat asersi yang dibuat oleh manajemen entitas. Berdasarkan audit tersebut,
CPA memberikan pernyataan pendapat “positif” tentang apakah laporan tersebut telah
menyajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Biasanya criteria
yang telah digunakan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).

2) Pemeriksaan

Istilah pemeriksaan (examination) digunakan untuk menguraikan jasa lain yang muncul
dalam pernyataan positifsuatu pendapat tentang kesesuaian asersi yang di buat pihak
lain dengan criteria yang telah ditetapkan.

3) Review

Jasa review terutama terdiri dari permintaan keterangan dari manajemen entitas serta
analisis komparatifatas informasi keuangan. Lingkup jasa ini kurang signifikan apabila
dibandingkan dengan jasa audit atau jasa pemeriksaan. Tujuan review adalah untuk
memberikan “keyakinan negatif” sebagai lawan dari pernyataan posotif yang diberikan
pada suatu audit.

4) Prosedur yang telah disepakati

Lingkup kerja dalam melaksanakan prosedur yang telah disepakati juga lebih sempit
dibandingkan dengan jasa audit dan jasa pemeriksaan. Sebagai contoh, klien dan kantor
CPA dapat membuat kesepakatan bahwa prosedur-prosedur tertentu hanya akan
dilaksanakan pada elemen dan akun tertentu dalam laporan keuangan sebagai lawan
dari laporan keuangan secara keseluruhan. Untuk jenis jasa ini, kantor CPA dapat
menerbitkan suatu “ringkasan temuan”.

5
b. Penyuluhan Pajak

Kantor akuntan menyusun surat pemberitahuan pajak dari perusahaan dan perseorangan, baik
yang merupakan kliennya maupun yang bukan. Selain itu banyak kantor akuntan yang
mengurus pajak tanah, pajak hadiah, perencanaan perpajakan dan lain-lain konsultasi pajak.

c. Konsultasi Manajemen

Jasa ini berkisar dari pemberian saran sederhana mengenai pembenahan sistem akuntansi
sampai keikutsertaan dalam menyusun strategi pemasaran, memanfaatkan instalansi
komputer yang ada ada dengan sebaik-baiknya, dan konsultasi asuransi.

d. Jasa Akuntansi Serta Administrasi Pembukuan

Banyak klien kecil dengan staf akuntansi yang terbatas menyerahkan pembuatan laporan
keuangannya kepada kantor akuntan. Ada kalanya kantor akuntan tersebut juga
menyelenggarakan audit setelah jasa administrasi pembukuannya selesai, namun ada kalanya
pula tugasnya hanya terbatas pada penyusunan laporan keuangan saja tanpa melaksanakan
audit.

2. Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik

Karena besarnya tanggung jawab yang mereka sandang, adalah penting bagi tenaga ahli yang
bekerja di suatu kantor akuntan publik untuk memiliki indenpendensi atau kebebasan dan
kemampuan kerja (competence) yang tinggi. Dengan kemampuan yang mereka miliki,
mereka dapat melaksanakan suatu audit dengan efektif dan efisien. Sebagian besar kantor
akuntan publik dibangun dengan struktur organisasional serupa yang terdiri atas staff
akuntan, akuntan senior, manajer, dan patner (rekan).

a. Auditor Staf

Orang tersebut biasanya digolongkan sebagai auditor staff (staff auditor) yang sering pula
disebut asisten atau auditor yunior. Auditor staf kerapkali melakukan tugas-tugas audit rutin
yang rinci, namun mereka mempunyai pengalaman yang sangat terbatas.

b. Auditor Senior

Auditor senior disebut juga auditor penanggung jawab adalah auditor yang memenuhi syarat
untuk memikul tanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta penyusunan

6
rancangan laporan auditor, yang akan dikaji ulang dan disetujui oleh manajer auditor dan
partner. Auditor senior bertanggung jawab atas pekerjaan lapangan audit dan pada umumnya
pengalaman dua sampai lima tahun dalam akuntansi publik.

c. Manajer

Manajer pada kantor akuntan publik biasanya mempunyai paling tidak lima tahun
pengalaman dalam akuntansi publik. Manajer pada umumnya tidak berada di kantor klien
untuk melakukan audit secara harian yang merupakan tanggung jawab auditor senior.
Manajer dapat bertanggung jawab atas penyelidikan atau supervisori dua atau lebih
perikarikatan audit sekaligus.

d. Rekan (partner)

Rekan atau pemilik adalah orang-orang yang memiliki kantor akuntan publik. Mereka
mengemban tanggung jawab penuh atas kegiatan-kegiatan kantor akungtan publik dan
praktiknya serta memegang peran utama dalam pengembangan klien.

C. Fungsi-Fungsi Organisasi Profesional Akuntan Publik

Suatu kantor akuntan yang sudah cukup besar dapat dibagi-bagi menurut jenis jasa yang
diberikan. Jika kita misalnya dapat melihat kantor akuntan yang dibagi menjadi Bagian
Pemeriksaan (Audit), Bagian Konsultasi (Management Service), Bagian Perpajakan dan
Bagian Penelitian dan Latihan. Pembagian ini dimaksud untuk memungkinkan pegawai
profesionil mengembangkan keahlian mereka kejurusan yang sesuai dengan pengetahuan dan
preferensi mereka sehingga memungkinkan pemberian jasa yang lebih baik bagi langganan.

Bagian pemeriksaan apabila pada waktu menyatakan suatu pendapat positif, praktisi harus
secara jelas menyatakan apakah, menurut pendapatnya, asersi disajikan sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan atau telah dinyatakan. Bagian konsultasi menawarkan macam-macam
jasa yang dirancang untuk memacu efektivitas dan efisiensi aktivitas bisnis kliennya. Bagian
perpajakan berfungsi menyusun surat pemberitahuan pajak dari perusahaan dan
perseorangan, baik yang merupakan kliennya maupun yang bukan. Dewasa ini hampir semua
kantor akuntan dapat memberikan penyuluhan pajak. Bagian penelitian dan pelatihan ke
dalam organisasi ia berfungsi sebagai penunjang, sama seperti bagian administrasi dalam
kantor tersebut, dan di luar organisasi bagian ini memberikan jasa-jasa dalam bidang latihan
pegawai-pegawai langganan.

7
1. Organisasi yang Berkaitan dengan Profesi Akuntan Publik di Amerika Serikat

Profesi akuntan public modern dipengaruhi oleh sejumlah organisasi professional dan badan
pengatur yang memiliki fungsi di dalam organisasi itu sendiri maupun yang secara langsung
dapat mempengaruhi profesi itu sendiri melalui kegiatan penetapan standar dan pengaturan.
Organisasi-organisasi yang mewakili sektor swasta dan public.

a. Organisasi Sektor Swasta

1) American Institute Of Certified Public Accountans (AICPA)

Organisasi profesi nasional untuk akuntan public di Amerika Serikat adalah AICPA.
Sebagaiman dinyataka dalam laporan tahunan, misi AICPA adalah bertindak atas nama
anggota serta menyediakan dukungan yang perlu untuk meyakinkan bahwa CPA telah
melayani kepentingan public dalam melaksanakan jasa profesional yang bermutu.

2) State Societies of Certified Public Accountants (Masyarakat CPA Negara Bagian)

Masyarakat CPA Negara bagain menjalankan fungsinya melalui sejumlah kecil staf yang
bekerja penuh waktu serta melalui berbagai komite yang terdiri para anggota sendiri.

3) Badan –Badan yang Menetapkan Standar Akuntansi

Financial Accounting Standards Board (FASB= Dewan Standar Akuntansi Keuangan) serta
Governmental Accounting Standards Board(GASB)= Dewan Standar Akuntansi
pemerintahan) adalah badan-badan independen yang menetapkan standar sektor swasta.
Fungsi utamanya adalah mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP) bagi setiap entitas bisnis dan nirlaba, entitas Negara bagian dan lokal.

b. Organisasi Sektor Publik

1) State Boards of Accuntancy (Badan Akuntansi Negara Bagian)

Badan-badan negara bagian ini berada di bawah Nasional Badan-Badan Akuntansi Negara
Bagian yang berfungsi mengindentifikasi, meneliti, dan menganalisis isu-isu besar yang
sedang muncul dan berkembang serta dapat mempengaruhi badan-badan akuntansi negara
bagian, memperkuat dan memelihara komunikasi dengan anggota badan.

2) Securities and Exchange Commision (Otoritas Pasar Modal di A.S.)

8
Berfungsi untuk mengatur peredaran saham yang ditawarkan untuk dijual kepada publik dan
selanjutnya mengatur perdagangan surat-surat berharga melalui bursa efek tidak resmi.

3) Internal Reveneu Service (Kantor Pajak di A.S.)

Fungsinya bertanggung jawab untuk mengelola dan menegakkan perundangan pajak federal.

D. Standar Audit yang Berlaku Umum

Menurut Webster’s New International dictionary, standar adalah sesuatu yang ditentukan
oleh penguasa, sebagai suatu peraturan untuk mengukur kualitas, berat, luas, nilai, atau mutu.
Jika diterapkan dalam auditing, standar auditing adalah suatu ukuran pelaksanaan tindakan
yang merupakan pedoman umum bagi auditor dalam melaksanakan audit.

Pedoman umum yang dimaksud adalah berupa 10 standar auditing yang berlaku umum
(generally accepted auditing standards), yang dikembangkan oleh AICPA (American Institute
of Certified Public Accountants). Standar-standar ini memang tiak cukup spesifik untuk
memberikan pedoman yang berarti bagi praktisi akuntan publik, akan tetapi menyajikan
kerangka kerja atau acuan yang membuat AICPA dapat memberikan interprestasi.

Sepuluh standar auditing dibagi menjadi tiga kelompok: (1) standar umum, (2) standar
pekerjaan lapangan. Dan (3) standar pelaporan. Standar umum mengatur syarat-syarat diri
auditor; standar pekerjaan lapangan mengatur mutu pelaksanaan auditing; dan (3) standar
pelaporan. Standar umum mengatur syarat-syarat diri auditor; standar pekerjaan lapangan
mengatur mutu pelaksanaan auditing, dan standar pelaporan memberikan panduan bagi
auditor dalam mengkomunikasikan hasil auditnya melalui laporan audit kepada pemakai
informasi keuangan standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia dalam Pernyataan Standar Auditing (PSA) No. 01 (SA Seksi 150) Standar Auditing
berikut ini:

1. Standar Umum

a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknis cukup sebagai auditor.

b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, indenpendensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor.

9
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

2. Standar Pekerjaan Lapangan

a. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus


disupervisi dengan semestinya.

b. Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai entitas erta


lingkungannya, termasuk pengendalian internal, untuk menilai risikp salah saji yang material
dalam laporan keuangan karena kesalahan atau kecurangan, dan selanjutnya untuk merancang
sifat, waktu, serta luas prosedur audit.

c. Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang teoat dengan melakukan prosedur
audit agar memiliki dasar yang layak untuk memberikan pendapat menyangkut laporan
keuangan yang diaudit.

3. Standar Pelaporan

a. Auditor dalam laporan auditnya harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

b. Auditor dalam laporan auditnya harus mengidentifikasikan mengenai keadaan di mana


prinsip akuntansi tidak secara konsisten diikuti selama periode berjalan dibandingkan dengan
periode sebelumnya.

c. Jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan secara informatif belum memadai, auditor
harus menyatakan dalam laporan audit.

d. Auditor dalam laporan auditnya harus menyatakan pendapat mengenai laporan keuangan
secara keseluruhan, atau menyatakan bahwa pendapat tidak dapat diberikan. Jika auditor
tidak dapat memberikan seuatu pendapat, auditor harus menyebutkan bukti alasan-alasan
yang mendasarinya dalam laporan auditor.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan makalah di atas dapat kami tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sifat kantor akuntan publik dan akuntansi publik, Akuntansi publik mendirikan kantor
akuntan sebagai basis untuk melayani dan memberi jasa para nasabah. Sedangkan akuntan
publik mendirikan kantor akuntan untuk memberikan jasa pelayanan kepada berbagai unit
organisasi yang membutuhkan jasa akuntan, antara lain melakukan pemeriksaan laporan
keuangan. Mereka juga memberi jasa konsultasi manajemen.

2. Aktivitas dan stuktur akuntan publik

a. Aktivitas Kantor Akuntan antara lain; Jasa Atestasi, Penyuluhan Pajak, Konsultasi
Manajemen, dan Jasa Akuntansi Serta Administrasi Pembukuan.

b. Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik antara lain; Auditor Staf, Auditor Senior,
Manajer, dan Rekan (partner).

3. Fungsi-fungsi organisasi profesional akuntan publik

a. Bagian pemeriksaan

b. Bagian konsultasi

c. Bagian perpajakan

d. Bagian penelitian dan pelatihan

4. Standar audit yang berlaku umum adalah standar umum, standar pekerjaan lapangan dan
standar pelaporan

5. Standar dan praktik pengendalian mutu dalam profesi akuntan antara lain;
Indenpendensi, Penugasan karyawan dalam kontrak kerja, Konsultasi, Supervisi
(pengawasan), Penerimaan karyawan, Pengembangan keahlian, Promosi jabatan, Hubungan
dengan klien dengan calon klien, dan Inspeksi.

11
6. Teknologi informsi mempengaruhi pengendalian intern berkenaan dengan keandalan
laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dan efektifitas dan
efesiensi operasional.

7. Dampak teknologi informasi terhadap proses audit yaitu lingkungan komputer mikro,
sistem komputer on-line, dan database.

12

Anda mungkin juga menyukai