Kuliah Metlit 4

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

BAGIAN IV

TAHAPAN PENELITIAN

Penelitian dapat dilakukan oleh siapapun dalam berbagai kajian ilmu


pada hakekatnya menuju temuan pemecahan masalah dan ditujukan
sebagai dasar yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan,
pengembangan ilmu dan kebutuhan spesifik dari peneliti, lembaga.

Setiap hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kaidah-


kaidah peneltian yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan, akan
sangat bermanfaat dan sangat berguna. Penelitian yang dilakukan
tanpa didasarkan kaidah-kaidah penelitian yang lazim dan tidak dapat
divaliditas serta dipertanggungjawabkan tetapi disebarluaskan pada
masyarakat luas akan menyebabkan pengambilan keputusan yang
menyesatkan.

Penelitian yang baik haruslah didasarkan pada tahapan penelitian yang


logis yang dilakukan berdasarkan tahapan – tahapan dari mulai awal
penelitian sampai dengan akhir penelitian. Tanpa tahapan penelitian
yang logis suatu penelitian tidak dapat dipastikan akan mendapatkan
hasil yang memuaskan. Tahapan penelitian merupakan denah lengkap
dari mulai penelitian pendahuluan sampai dengan penyelesaian
penelitian. Dengan tahapan penelitian yang logis peneliti tidak
mengalami kebuntuan dikarenakan setiap tahapan – tahapan penelitian
dilaksanakan secara berurutan. Tahapan penelitian sangat penting
difahami, sehingga setiap kegiatan penelitian dapat dilakukan terarah.
Tahapan Penelitian digambarkan pada Gambar 1,1 sebagai berikut :
Gambar 1.1. Gambar tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pendahuluan adalah tahapan dimulainya penelitian,


tahapan ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh
menyangkut topik penelitian yang akan ditetapkan, kemungkinan
penelitian dilakukan, kemungkinan keberhasilan dalam pengumpulan
data dan yang terpenting dapat direkam diketahui masalah – masalah
yang telah menjadi fenomena yang perlu diambil cara penyelesaiannya
atau fenomena yang menarik untuk diteliti untuk mendapatkan suatu
gambaran yang baru menyangkut kondisi yang diteliti dan ditemukannya
teori yang baru.

Tahapan selanjutnya adalah tahapan menyusun kerangka dasar peneliti


yakni tahapan pembuatan dasar- dasar penelitian yang
menggambarkan latar belakang mengapa dilakukan penelitian, apa
tujuan dari dilakukannya penelitian serta kegunaan dari penelitian
penelitian dilakukan.

Tahapan kerangka dasar penelitian merupakan tahap yang paling sulit


dilakukan, disebabkan dalam tahap kerangka dasar penelitian, peneliti
harus dapat mengungkapkan dengan jelas alasan – alasan
dilakukannya penelitian terutama menyangkut bukti – bukti adanya
fenomena yang mengandung masalahan yang layak untuk diteliti.
Kerangka dasar penelitian merupakan gambaran menyangkut penelitian
yang akan dilakukan dalam rangka mendapatkan jawaban atas
permasalahan – permasalahan yang diduga adanya kesenjangan
antara teoritis dengan kenyataan (fakta) dan adanya kesenjangan
antara harapan dan kenyataan. Dalam kerangka dasar penelitian secara
tegas dan jelas diungkapkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian,
manfaat dari penelitian.

Berbagai tehnik penyajian dapat digunakan pada tahap kerangka dasar


penelitian agar arah dan sasaran dari penelitian secara tegas dan
gablang diungkapkan. Dukungan hasil – hasil penelitian pendahuluan
atau pengamatan (observasi) sebagai sumber yang sangat penting
dalam penyusunan kerangka dasar penelitian.

Tahapan kerangka teoritis, merupakan tahapan pengumpulan teori –


teori yang relevan dengan topik penelitian atau teori – teori dari variabel
yang diteliti. Pada tahapan kerangka teoritis perlu diperhatikan bahwa
penggunaan teori – teori lama atau preposisi – preposisi yang telah
lama yang mungkin sudah tidak relevan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan.

Penggunaan teori – teori lama akan berdampak pada hasil penelitian,


sebab tidak menutup kemungkinan teori – teori lama sudah terbarukan
sehingga penelitian tidak mendapatkan hasil yang dapat menjawab
permasalahan sebagaimana telah diungkapkan pada tahap kerangka
dasar penelitian. Dukungan teori dalam penelitian sangat signifikan
terhadap kemutahir dari suatu penelitian. litelatur terbaru sekurang –
kurangnya 2 sampai 5 tahun terakhir masih dipandang relevan dan
mutahir, kecuali penelitian ditujukan untuk mengeksplorasi suatu teori.
Setelah tahapan kerangka dasar penelitian dan kerangka teoritis,
selanjutnya tahapan penyusunan metode analisis. Penetapan metode
analisis sangat penting dalam suatu penelitian. tanpa metode analisis
penelitian, kemungkinan penelitian akan salah dalam menetapkan
temuan – temuan penelitian serta analisis tidak memenuhi ketentuan
umum proses penelitian ilmiah. Peneliti bebas menetapkan metode
analisis sesuai dengan jenis penelitiannya. Ketepatan alat analisis yang
digunakan akan membantun peneliti untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan.

Berdasarkan metode analisis yang ditetapkan, dapat dilakukan


penelitian lapangan dan analisis data berdasarkan metode analisis.
Penelitian lapangan dilakukan dengan merujuk pada metode analisis
yang digunakan dan dengan menggunakan metode analisis, data
diproses dan pada akhirnya diperoleh hasil penelitian.

Tahapan penelitian merupakan alur dari penelitian. Alur penelitian


merupakan suatu rangkaian logika berfikir penelitian yang disusun
berdasarkan urutan proses yang logis dari mulai awal dimulainya proses
penelitian dan berakhirnya proses penelitian. berdasarkan kronologis
tahapan penelitian, alur penelitian dapat dipandang relevan dalam
penelitian rumpun ilmu ekonomi dan manajemen serta penelitian
rumpun ilmu sosial.

Pada penelitian rumpun selain rumpun ilmu ekonomi, rumpun ilmu


manajemen, rumpun ilmu sosial memiliki alur penelitian sesuai dengan
sifat dari keilmuannya. Setiap rumpun ilmu memiliki justifkasi bentuk
penelitian dan tahapan – tahapan yang merupakan alur penelitian
berdasarkan tujuan dan manfaat dari ilmu. pada penelitian penelitian
rumpun ilmu ekonomi dan manajemen serta penelitian rumpun ilmu
sosial, alur penelitian yang cukup relevan sebagaimana gambar alur
penelitian berikut :

Gambar 1.1. Gambar Bagan Alur Penelitian

Penelitian ilmiah dilakukan berdasarkan pengkajian adanya suatu


gejala-gejala (syntom) perubahan alam atau adanya ketidaksesuaian
antara teori dengan empiris dan rekomendasi dari penelitian terdahulu
yang menarik untuk diteliti. Sebagai mana telah dikemukakan bahwa
penelitian pendahuluan ditujukan untuk mengetahui apakah gejala-
gejala (syntom) perubahan alam atau adanya ketidaksesuaian suatu
keadaan dengan harapan, atau mungkin terdapat suatu variabel nyata
yang menarik untuk diteliti berwujud dan nyata dalam satu rangkaian
variabel yang dapat diteliti, adalah mutlak dilakukan secara mendalam,
sehingga diketahui substansial masalah yang akan diteliti.

Contoh seorang penelitian merasakan dan melihat adanya suatu


keadaan pada para pekerja menginginkan konpensasi sesuai dengan
kinerja yang dicapainya pada satu instansi Pegawai Negri Sipil (PNS).
Penelitian pendahuluan pada prinsipnya ditujukan untuk mendapatkan
gambaran riil yang benar – benar terjadi (empiris) menyangkut masalah
– masalah yang dapat menjadi penelitian. Penelitian pendahuluan
dilakukan berdasarkan berbagai pendekatan, sebagai berikut :

- Penelitian didasarkan permasalahan yang terjadi didalam lingkungan


internal organisasi/perusahaan, penelitian pendahuluan dapat
dilakukan secara langsung pada unit – unit dengan tujuan
mendapatkan gambaran yang lebih jelas menyangkut masalah –
masalah yang terjadi.

- Penelitian didasarkan pada fenomena yang tengah terjadi


dimasyarakat, dunia usaha, organisasi, dimana peneliti tidak terlibat
langsung dengan permasalahan yang terjadi, penelitian pendahuluan
dapat dilakukan dengan mengunjungi subjek penelitian misalnya
perusahaan, lembaga, kelompok masyarakat dengan melakukan
pengamatansecara langsung dan tidak langsung dan menggunakan
daftar pertanyaan serta wawancara.

- Penelitian didasarkan pada fenomena yang tengah terjadi


dimasyarakat, dunia usaha, organisasi, tetapi tidak terkait secara
langsung pada hanya satu perusahaan. Fenomena terjadi diberbagai
perusahaan, dunia usaha, lembaga secara luas, dan peneliti tidak
terkait dengan fenomena yang terjadi, contoh fenomena harga saham
pada Otoritas Jasa Keuangan. peneliti hanya berhubungan dengan
data – data yang telah diterbitkan, penelitian pendahuluan dapat
dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui internet atau
publikasi – publikasi serta litelatur dan hasil – hasil penelitian.

- Penelitian didasarkan pada adanya rekomendasi dari penelitian


terdahulu, penelitian pendahuluan perlu dilakukan sehubungan
dengan perubahan subjek penelitian dan perubahan – perubahan
yang terbaru.

- Penelitian pendahuluan tidak didasarkan fenomena, penelitian


didasarkan pada adanya isu – isu ditengah masyarakat. Penelitian
pendahuluan berupa observasi lapangan secara langsung berkaitan
dengan adanya isu –isu yang menarik untuk diteliti.

Penelitian pendahuluan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang


terpenting adalah tujuan dari penelitian pendahuluan dilakukan yang
pada hakekatnya untuk mendapatkan gambar secara lengkap tetang
adanya permasalahan sehingga permasalahan yang ditemukan layak
atau tidak untuk diteliti. Contoh. Penelitian pendahuluan pada Pegawai
Negri Sipil (PNS) di Kodya Bandung berkaitan dengan permasalahan
bahwa kinerja yang dicapai oleh PNS merupakan ukuran pemberian
konpensasi. Penelitian pendahuluan dilakukukan dengan tujuan untuk
mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan spesifik menyangkut gaji
dan kinerja pada PNS, apakah memaang benar bahwa konpensasi
diberikan terkait dengan kinerja para PNS dan terjadi disektor mana
daan bagaimana kaitannya dengan jabatan, golongan kepangkatan,
masa kerja. Kemungkinan pada saat penelitian pendahuluan sangat
berbeda dengan permasalahan yang terjadi, mungkin fenomena yang
terjadi berkaitan dengan konpensasi bukan karna kinerja tetapi karena
lama bekerja, jumlah keluarga yang menjadi tanggungan, atau mungkin
karena daya beli yang semakin rendah, bukan karena kinerja.
Penelitian pendahuluan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
penelitian yang akan dilakukan, karena sejak awal peneliti telah
mendapatkan fakta bahwa adanya gejala-gejala (symtom) perubahan
alam atau adanya ketidaksesuaian suatu keadaan terhadap
konsep/teori, atau adanya suatu variabel nyata secara empiris yang
mengalami gejala atau menunjukkan perubahan, sehingga menarik
untuk diteliti.

Penelitian pendahuluan memperjelas permasalahan yang terjadi dan


memperkuat latar belakang penelitian sehingga cukup dasar dan
alasan untuk dilakukannya penelitian. Pada saat obsevasi, peneliti
dapat merumuskan masalah – masalah yang akan diteliti dan dapat
dengan tegas menetapkan fokus penelitian berdasarkan problem area
sehingga jelas batasan masalah yang akan diteliti.

Problem area didasarkan pada batasan – batasan area yang akan


diteliti, dengan demikian dapat ditetapkan faktor – faktor apa saja yang
dapat memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah, misal ;
masalah yang diamati adalah pengendalian harga penjualan. Untuk
memahami pengendalian harga penjualan, peneliti dapat melakukan
observasi dan menggunakan teori menyangkut pengendalian harga
penjualan. Dengan mengacu pada teori dan dikaitkan dengan observasi
dapat diketahui masalah – masalah dalam pengendalian penjualan dan
faktor – faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan dan
peningkatan penjualan. Salah satu pemasalahan secara teoritis yang
berkaitan dengan penjualan adalah pemasalahan dalam perhitungan
harga pokok yang tidak tepat akan berdampak pada harga jual yang
tinggi yang disebabkan tidak tepatnya dalam penggolangan dan alokasi
biaya sebagai akibat dari lemahnya pengendalian pada saat pembelian
persediaan barang dan perhitungan tenaga kerja, sehingga berdampak
pada harga pokok dan harga jual yang tinggi.

Gambaran dari hasil penelitian pendahuluan yang telah dilakukan dapat


digunakan sebagai kerangka dasar penyusunan latar belakang masalah
sebagai mana ketika dilakukan penelitian skripsi, thesis, disertasi
sebagai bagian pendahuluan atau bab 1.

Kerangka dasar penelitian terdiri dari latar belakang masalah,


identifikasi masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian
merupakan pondasi penelitian. Pada kerangka dasar penelitian
mengandung apa yang melatarbelakangi penelitian dilakukan serta
topik apa yang diterkait dalam penelitian dan argumentasi mengapa
penelitian dilakukan termasuk sasaran yang akan dicapai dari
penelitian.

Tinjauan pustaka adalah sekumpulan teori dari variabel – variabel yang


diteliti yang menguraikan teori dari variabel yang digunakan sebagai
landasan teoritis yang digunakan dalam menganalisis hasil penelitian.
ketidaktepatan merujuk teori yang digunakan untuk menyusun indikator
operasional variabel dalam penelitian, akan menyebabkan sasaran
penelitian tidak tepat, bahkan akan menyebabkan bias, karena pada
saat pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tidak tepat, sehingga
pengukuran validitas dan reliabilitas data tidak terpenuhi.

Teori – teori pada tinjauan pustaka

Kerangka berfikir/pemikiran penelitian, berupa uraian singkat, padat,


yang menjelaskan hubungan teori dengan fakta – fakta berdasarkan
rujukan dari litelatur, hasil-hasil penelitian, studi empiris yang terjadi
dilapangan. Biasanya kerangka pemikiran digambarkan dalam bentuk
skema hubungan antara objek – objek yang diteliti yang disebut
kerangka paradigma konseptual penelitian.

Berdasarkan kerangka paradigma konseptual penelitian, peneliti dapat


menetapkan praduga sementara (Hipothesis) terhadap permasalahan
yang telah diidentifikasi. Hipotesis akan diuji dengan menggunakan
metode dan analisis. Untuk penelitian kuantitatif biasanya
menggunakan teknik – teknik statistik (pada kajian ilmu ekonomi dapat
digunakan statistik non parametrik, parametrik, statistik diskriptif dan
inferensial). Kesimpulan dari hasil penelitian adalah jawaban atas
masalah yang telah diidentifikasi dan akhirnya berdasarkan kesimpulan
digunakan sebagai dasar rekomendasi hasil – hasli penelitian untuk
ditindaklanjuti dan penelitian lanjutan serta pengembangan penelitian
variabel yang belum diteliti.

PENELITIAN ILMU SOSIAL.

Penelitian ilmu sosial berkaitan dengan fenomena – fenomena yang


kompleks serta perubahan – perubahan pada objek dan fakta yang
terjadi dialam dalam waktu yang relatif cepat berupa perubahan-
perubahan ; lingkungan, prilaku, regulasi, dll. Karena perubahan-
perubahan lingkungan, prilaku, regulasi, dll yang sangat cepat sering
terjadi adanya suatu kesimpulan (inferensi) hasil penelitian telah
didahului oleh perkembangan dan perubahan fakta, dengan kata lain,
hasil penelitian tidak “up to date “ artinya sudah ketinggalan
dibandingkan dengan fakta – fakta yang terjadi.

Penelitian sosial banyak bersandarkan pada daya ingat dalam mencari


fakta, sangat berbeda dengan penelitian ilmu Eksak ( kimia, pertanian,
geologi, dll) yang jelas objek, serta bahan yang diteliti. Penelitian sosial
cenderung bersandarkan pada daya ingat dan fakta dan penggunaan
instrumen-instrumen yang tepat, dalam penelitian sosial dihadapkan
pada masalah bagaimana mengurangi bias dari informasi yang diterima.

ETIKA PENELITIAN.

Penelitian yang baik dilakukan oleh seorang peneliti yang


bertanggungjawab terhadap hasil penelitian yang dilakukannya dengan
berpegang pada moral yang tinggi terutama berkaitan dengan fakta-
fakta penelitian.

Etika dalam penelitian merupakan dasar bagi seorang peneliti pada saat
melaksanakan penelitian. Etika berkaitan dengan sikap, pandangan,
keyakinan dan nilai akan sesuatu yang baik dan buruk, benar dan salah.
Etika berkaitan dengan standar kelayakan penelitian yang memenuhi
kriteria.

Peneliti yang bertanggungjawab dalam pada hasil penelitian akan


berfikir dan berperilaku berdasarkan keyakinan yang dipegangnya
sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya. Tindakan
peneliti dalam melaksanakan penelitian harus berfikir bahwa
penelitiannya akan memberikan manfaat dan kepuasan bagi semua
pihak dan dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh seorang
peneliti harus menjamin terpenuhinya dan terpeliharanya hak-hak dari
semua pihak yakni menyangkut :

1. Penggunaan rujukan yang jelas, tidak melakukan plagiat hasil-hasil


penelitian.

2. Kerahasiaan responden dan sumber data yang berkaitan data asli


yang perlu dirahasiakan, dalam hal ini penelitian mengolah data dan
informasi yang dibutuhkan dengan tidak membocorkan responden
penelitian.

3. Responden berhak untuk mengetahui hasil penelitian yang dilakukan


padanya atau pada unit analisis penelitian.

4. Responden atau perusahaan yang dijadikan subjek penelitian tidak


terciderai akibat dari penelitian yang dilakukan

5. Responden atau perusahaan merasakan manfaat dari penelitian


yang diLakukan kepadanya.

Etika Peneliti Terhadap Data dan Responden.

Penelitian tidak mungkin akan terlaksana jika peneliti tidak berhasil


mendapatkan data. Kesulitan-kesulitan pada proses pengumpulan data,
terutama data yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Data
yang sangat sulit didapat oleh peneliti berhubung data menyangkut
kerahasiaan perusahaan, disamping sering fihak-fihak pejabat
perusahaan, lembaga, individu tidak bersedia untuk menerima
wawancara penelitian.

Kesulitan-kesulitan dalam pengumpulan data yang dihadapi oleh


peneliti, ada diantaranya peneliti melakukan rekayasa data dan
melakukakan kebohongan/memalsukan data, atau peneliti terpaksa
melakukan merekayasa data atas permintaan fihak ketiga sehubungan
dengan kerahasiaan fihak ketiga. Sikap peneliti telah berperilaku tidak
mengindahkan norma-norma kebenaran, tidak bertanggungjawab
terhadap dampak dari hasil penelitian jika digunakan oleh masyarakat
umum dan akademis. Penulis telah melanggar nilai-nilai hakiki
kebenaran yang harus dipegang teguh dalam penelitian dan hanya
untuk kepentingan pribadinya.
Peneliti harus bertanggungjawab terhadap kelayakan hasil penelitiannya
dan membuat masyarakat berpandangan posistif terhadap terhadap
penelitian, terutama penelitian yang dilakukan berhubungan dengan
fihak-fihak yang bekepentingan pada hasil penelitiannya. Peneliti harus
memberitahukan dan memberikan hasil penelitiannya kepada
responden, tidak sekedar hanya membutuhkan data dari responden.

Etika peneliti terhadap Hasil penelitian.

Penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti pada hakekatnya tidak


berdiri sendiri. Peneliti akan berupaya mencari informasi terhadap
penelitian-penelitian yang telah dilakukan yang ada kaitannya dengan
topik penelitian yang akan dilakukan.

Pada dasarnya penelitian yang dilakukan didasarkan pada acuan teori


yang telah ada dan menggunakan teori-teori yang telah dikembangkan
dan dihasilkan dari penelitian terdahulu.

Sekalipun bentuk penelitian adalah penelitian eksperimen atau bersifat


eksploratif yang pada hakekatnya untuk menghasilkan temuan-temuan
baru baik dalam bentuk teori-teori baru maupun dalam bentuk hasil
penelitian dibidang ilmu eksakta dan teknik, peneliti harus
menggunakan penelitian lain yang telah dilakukan untuk digunakan
sebagai pembanding dan mengukur serta menentukan perbedaan-
perbedaan dari penelitian yang tengah dilakukan dengan penelitian
terdahulu.

Suatu penelitian pada hakekatnya selalu berkaitan dengan penelitian


terdahulu, atau penelitian terdahulu menjadi acuan dari penelitian yang
akan dilakukan. Semakin banyak acuan dalam penelitian, maka
penelitian semakin memiliki kualitas dan derajat konfirmasi yang tinggi.
Peneliti harus mencantumkan rujukan-rujukan atau sumber-sumber
pembanding dari penelitian secara tegas dan jelas.

Anda mungkin juga menyukai