MODUL & PPT PERTEMUAN KE-7File

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PRAKTIK

DI DUNIA USAHA

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Sistem Informasi dan Pengendalian Internal

Dosen Pengampu:
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.

Disusun oleh Kelompok II:


Apriyadi Tanjung (231521006)
Chintya (2315210

FAKULTAS EKONOMI BISNIS


PROGRAM PROFESI AKUNTANSI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2023
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian internal dan sistem
informasi, menganalisis apakah pengendalian internal memiliki pengaruh signifikan
terhadap pelaksanaan bisnis proses secara efektif dan efisien sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah kualitatif
dimana Instrumen penelitian ini ialah indikator dari setiap variabel penelitian. Studi
pustaka dari penelitian sebelumnya dan sumber terkait lainnya seperti buku, artikel,
dan berita adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. manfaat penelitian ini
untuk perusahaan dapat dijadikan sebagai referensi dalam meningkatkan internal
control dalam mencapai pelaksanaan bisnis proses yang baik dan benar.

Keywords: Pengendalian Internal,Sistem Informasi

ABSTRACT

This research aims to analyze internal control and information systems, analyze
whether internal control has a significant influence on the implementation of business
processes effectively and efficiently so that company goals can be achieved. The
research approach used is qualitative where the research instrument is an indicator of
each research variable. Literature studies from previous research and other related
sources such as books, articles and news are the methods used in this research. The
benefits of this research for companies can be used as a reference in improving
internal control in achieving good and correct business process implementation.

Keywords: Internal Controls, Information Sistem

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha pengasih lagi Maha penyayang,
kami panjatkan puji serta rasa syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Sistem Informasi Pengendalian Internal terkait “Prinsip Pengendalian
Internal”. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen dan semua pihak yang
telah memberi bantuan dan dukungan kepada kami dalam menyusun dan
menyelesaikan makalah ini, khususnya terima kasih kepada Bapak Bachtiar Asikin,
S.E., M.M., Ak., CA. sebagai dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi
Pengendalian Internal yang membimbing dan mengarahkan kami dalam membuat dan
menyelesaikan makalah ini.
Gagasan dalam pembuatan makalah ini dilatarbelakangi atas kurangnya
pengetahuan dan keingintahuan mahasiswa terkait bagaimana Sistem Informasi dan
Pengendalian Internal agar dalam suatu aktivitas bisnis dan dalam pengelolaan
perusahaan atau organisasi, setiap manajer dalam pengambilan keputusan dapat
dilakukan secara efektif dan dalam pengimplementasian nya pun dapat dilakukan
secara efisien.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang
kami buat masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan
saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah kami kedepannya.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah terkait dengan Prinsip
Pengendalian Internal ini dapat memberikan manfaat bagi kami sebagai penyusun
makalah dan bagi pembaca makalah ini.

Bandung, 3 Desember 2023

Penyusun

3
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan bertumbuhnya tingkat persaingan di lingkungan global, maka terdapat
beberapa tekanan bagi banyak organisasi bisnis atau perusahaan untuk membuat kegiatan
operasi dan strategi yang lebih efektif dan efisien. Semua kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan memerlukan informasi. Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan
menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi perusahaan yang melaksanakan
kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan lain diluar perusahaan yang bersangkutan,
oleh sebab informasi berguna untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam
perusahaan.

Sistem informasi adalah seperangkat alat yang dapat meningkatkan daya saing dan
mendapatkan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
banyak organisasi bisnis memutuskan untuk mengimplementasikan sistem informasi
dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan. Selain itu,
penerapan sistem informasi manajemen memberikan pengaruh dalam sebuah organisasi
bisnis, dan pengaruh ini berhubungan dengan proses bisnis perusahaan.

Semakin maju perusahaan berarti semakin maju pula sistem informasi yang
digunakan perusahaan tersebut. Bagi perusahaan yang belum sadar akan hal ini, tentu
saja akan membuat persuhaan tersebut ketinggalan jauh dari perusahaan-perusahaan
saingannya. Peranan penting sistem informasi ini merupakan dasar yang tidak boleh
diabaikan oleh organisasi bisnis manapun. Sistem merupakan sarana yang bisa dijadikan
acuan untuk mengelola suatu kinerja tertentu, yaitu sistem tentang bagaimana sebuah
perusahaan bisa dijalankan dengan baik.

Informasi pada perusahan sangat penting sekali, karena merupakan bagian dari
kelancaran kinerja perusahaan, dengan adanya informasi, perusahaan akan berkembang
dengan cepat dan terus maju oleh adanya perbaikan kinerja seiring berkembangnya
informasi yang didapat oleh perusahaan tersebut.

5
Pengelolaan usaha yang baik juga tidak terlepas dari sistem pengendalian interen
yang dimiliki suatu entitas bisnis. Pengendalian internal yang efektif sangat diperlukan
untuk memastikan tercapainya tujuan perusahaan dan penentuan langkah-langkah
perbaikan yang diperlukan. Dengan demikian, pemahaman yang sama tentang
pengendalian interen yang efektif merupakan suatu hal yang sangat penting.

B. Tujuan Pembelajaran
Dengan selesainya Pembahasan makalah dengan judul Peran Teknologi Informasi
dan Pengendalian Intern pada suatu Perusahaan ini, mahasiswa diharapkan :
1. Dapat menjelaskan Peran Sistem Informasi dalam suatu perusahaan
2. Dapat menjelaskan Peran Pengendalian Intern pada suatu Perusahaan

6
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Peran Sistem Informasi dalam suatu perusahaan.

1. Definisi Sistem informasi


Berdasarkan IAI, Sistem informasi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan
informasi, sistem yang berarti kumpulan dari komponen-komponen yang saling
beriteraksi dan memiliki tujuan yang sama, informasi merupakan fakta dari data yang
sudah diproses yang memiliki kegunaan bagi penggunanya dalam proses pengambilan
keputusan. Secara umum sistem informasi bertujuan untuk mengumpulkan, memproses
kemudian menyebarkan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan, misalnya
untuk pengambilan keputusan.

Definisi sistem informasi menurut Wilkinson (1997) adalah suatu kerangka kerja
dimana sumber daya (manusia, komputer) dikoordinasikan untuk mengubah masukan
(data) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran perusahaan.

Point - point penting mengapa sistem informasi harus ada pada suatu perusahaan :

1. Mendorong perusahaan untuk sadar bahwa data informasi perusahaan dapat dikelola
dengan lebih baik.
2. Menghindari kesalahan fatal akibat kelalaian sumber daya manusia, meskipun
dengan sebuah sistem informasi tetap harus menggunakan paling tidaknya tidak
sebanyak kegiatan manual.
3. Kemudahan manajemen perusahaan baik dari segi waktu, kemudahan dan
keefektifan.
4. Perusahaan akan lebih peka dengan adanya kekeliruan, dan kelengkapan informasi
data pada perjalanan bisnis perusahaan. Sehingga dengan latar belakang tersebut
segala upaya perbaikan dan evaluasi bisa cepat segera dilakukan.
5. Mengendalikan kinerja bisnis supaya lebih cepat dengan pendayagunaan waktu yang
efektif dan maksimal.
6. Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran startegis
perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing di pasar.
7. Mulai dari akuntansi sampai dengan
7
penelusuran pesanan pelanggan, sistem
informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi kegiatan bisnis
Ketika tanggapan atau respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan sistem
informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke berbagai
fingsi bisnis menjadi kritis atau penting.

Beberapa faktor diatas merupakan faktor yang jika


diterapkannya sistem informasi pada di sebuah perusahaan akan memiliki efek dan manfaat masing-m
untuk menunjang kinerja perusahaan yang lebih baik.

2. Komponen Sistem Informasi

Sebagai suatu system, maka Sistem Informasi didukung oleh subsistem yang
terdiri dari :
1. Perangkat keras: berkaitan dengan piranti fisik seperti printer dan juga komputer.
2. Perangkat lunak: berhubungan dengan semua perintah atau instruksi yang membuat
perangkat keras bisa memproses data.
3. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk menjalankan sebuah proses data
dan juga untuk menghasilkan output sesuai dengan yang dikehendaki.
4. Orang: semua pihak yang memiliki tanggung jawab di dalam pengembangan sistem,
pemrosesan, dan juga penggunaan output informasi.
5. Database: sekumpulan hubungan, tabel, dan lain sebagainya yang saling
berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer serta komunikasi data: suatu sistem penghubung yang digunakan
untuk mengkoneksikan sumber atau resources yang digunakan dan diakses secara
bersama-sama serta diakses oleh beberapa pengguna.

3. Arsitektur Sistem Informasi

Arsitektur sistem informasi (arsitektur teknologi informasi/infrastruktur teknologi


informasi) adalah suatu rencana atau pemetaan kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam
suatu organisasi (Turban, McLean,Wetherbe, 2004). Sebuah arsitektur informasi yang

8
detail memiliki isi perencanaan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut:
1) Data apa yang akan dikumpulkan?
2) Di mana dan bagaimana data dikumpulkan?
3) Bagaimana cara mengirimkan data?
4) Di mana data akan disimpan?
5) Aplikasi-aplikasi (program) apa yang akan menggunakan data dan bagaimana aplikasi-
aplikasi tersebut dihubungkan sebagai sebuah sistem yang utuh?

Tujuan Arsitektur Sistem Informasi


a. Sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak-biru (blueprint) untuk
arahan di masa mendatang
b. Agar bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan bisnis strategis organisasi

Jenis Arsitektur Sistem Informasi


1. Tersentralisasi (centralized),

2. Desentralisasi (decentralized),

9
3. Client/server.

4. Peranan Sistem Informasi dalam suatu Perusahaan

Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi atau
perusahaan. Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis
operasional, menunjang manajemen dalam pengembilan keputusan, dan menunjang
keunggulan strategis kompetitif.

Beberapa Peran Sistem Informasi dalam suatu perusahaan antara lain:

a) Menunjang kegiatan bisnis operasional.

Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem


informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi kegiatan bisnis
sehari-hari. Ketika tanggapan atau respon yang cepat menjadi penting, maka
kemampuan sistem informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan
informasi ke berbagai fingsi bisnis menjadi kritis atau penting. Salah satu peran
system informasi dalam mendukung operasional bisnis seperti : Process
Control Systems, dimana Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan
yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi.
Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur
proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer Office
Automation Systems Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses,
menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor
elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat
elektronik (electronic mail), teleconferencing, dan lain-lain.

b) Menunjang untuk pengambilan keputusan.

10
Sistem informasi dapat mengombinasikan informasi untuk membantu manajer
menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para
manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari
keputusan sebelumnya. Sistem informasi akan membantu para manajer membuat
keputusan yang lebih baik, lebih tepat, dan lebih bermakna. Sistem informasi yang
dirancang untuk membantu pencapaian sasaran startegis perusahaan dapat
menciptakan keunggulan bersaing di pasar.

5. Perusahaan - perusahaan yang sukses berkat penerapan Sistem Informasi

PT Bursa Efek Jakarta (BEJ)

Salah satu perusahaan yang paling memetik manfaat sistem informasi adalah PT
Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sebelum diterapkannya Jakarta Automated Trading System
(JATS) pada tanggal 22 Mei 1995, setiap harinya BEJ hanya mampu memproses sampai
50.000 transaksi, dan menangani 40.000 order per jam. Dengan JATS juga maka informasi
dan komunikasi dua arah menjadi lebih cepat dan akurat, sehingga memudahkan pialang
dan investor bertransaksi, akibatnya pasar pun menjadi lebih likuid.

Untuk mengakses informasi ke BEJ, kini bukan merupakan hal yang sulit karena telah
tersedia database yang bisa akses dari jarak jauh (telecommuting). Database disusun
berdasarkan pernyataan-pernyataan dari pelanggan yang tentunya banyak yang sama/mirip
satu sama lain.

Sejak awal BEJ telah memutuskan untuk menggunakan sistem teknologi informasi
yang terpadu, dimana perdagangan, settlement dan central depositorynya berada dalam
satu kesatuan. Maka dalam membangun sistem teknologi informasinya ini BEJ
menggandeng PT Kliring Deposit Indonesia (PT KDEI) yang membantu BEJ dalam back
up office yang mencakup kliring, settlement dan lain - lain. Sementara BEJ sendiri
membangun front officenya yang terdiri dari administrasi perdagangan, pengawasan, dan
penyebaran informasi.

Terdapat tiga keunggulan sistem teknologi informasi yang diterapkan BEJ. Pertama
sistem ini sepenuhnya menggunakan konfigurasi layar widows sehingga mudah
digunakan. Kedua, sistem ini menggunakan clienserver yang mengatur lalu lintas order
yang masuk ke trading agent. Ketiga, sistem ini akan sangat membantu mempermudah

11
transaksi dan administrasi karena perdagangan settlement dan central depository terpada
menjadi satu.

Kendala yang dihadapi BEJ dalam menerapkan sistem teknogi informasi terpadu ini
terletak pada sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang memadai, sehingga
mampu memberikan layanan yang berkualitas dan efisien. Untuk mengatasi kendala
tersebut, BEJ melakukan pelatihan internal maupun eksternal di dalam maupun di luar
negeri.

Bank Central Asia (BCA)

Bank Central Asia (BCA) baru serius menggunakan teknologi informasi sekitar tahun
1989 dengan tujuan untuk membedakan pelayanan dengan bank lain. Untuk itu Bank Centrak
Asia harus menginvestasikan dana yang besar untuk membangun sistem informasinya.
Dengan menggunakan VSAT, BCA mampu menghubungkan antar cabangnya secara on line.
Produk BCA yang selama ini memanfaatkan teknologi informasi meliputi telegrafic transfer,
mail transfer, ATM dan phone banking. Sampai tahun 1995 jumlah ATM BCA mencapai
5000 unit, hal ini berkat kemudahan yang selama ini ditawarkan BCA.

Sistem informasi BCA juga dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan


produktivitas cabang. Penjurnalan pembukuan sekarang dilakukan secara otomatis, begitu
juga pemindahan antar rekening. Dengan demikian pekerjaan para auditor menjadi lebih
ringan. Kehadiran Local Area Network (LAN) digunakan untuk pendistribusian data entry
dan pemrosesan transaksi. Pada hari - hari sibuk tak kurang dari satu juta transaksi harus
diproses. Sedangkan fasilitas e-mail digunakan untuk mempermudah komunikasi antar
cabang.

Pada masa sekarang agar suatu perusahaan tetap mampu survive di tengah zaman yang
terus menerus berubah secara cepat seperti sekarang ini, salah satu kata kuncinya menurut
Toffler (1983) adalah adaptif. Hal ini disebabkan karena perubahan zaman akan membawa
pula perubahan pada sifat masyarakat dan tentu saja pada sifat dunia ekonomi secara khusus.
Agar perusahaan mampu selalu adaptif terhadap perubahan yang muncul, maka perusahaan
harus mempersiapkan diri terhadap berbagai kemungkinan yang dapat terjadi. Untuk
perusahaan harus mempunyai berbagai data dan informasi tentang segala sesuatu yang ada di
sekitar perusahaan.

12
Dengan data-data yang ada tersebut, perusahaan dapat membuat berbagai macam
alternatif skenario strategi. Selanjutnya dengan pengolahan data informasi yang terus
menerus dari data yang masuk dari hari ke hari, perusahaan dapat melakukan analisis atas
alternatif-alternatif skenarionya, untuk mencapai skenario terbaik bagi pelaksanaan kegiatan-
kegiatan di waktu-waktu mendatang, demikian seterusnya. Hal seperti ini tentu saja
memerlukan dukungan suatu sistem informasi yang baik.

B. Peran Pengendalian Intern bagi suatu Perusahaan.


1. Definisi Pengendalian Intern

Menurut Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart, pengendalian interen


adalah “rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset,
memberikan informasi yang akurat dan handal, mendorong dan memperbaiki efisiensi
jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah
ditetapkan.” Sesuai dengan definisi sistem pengendalian intern yang meliputi struktur
organisasi dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mendorong ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen.
Sistem pengendalian interen menekankan pada tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pa
da elemen - elemen yang membentuk sistem tersebut serta berlaku baik dalam
perusahaan yang mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan
maupun dengan komputer.

Pengendalian interen merupakan proses dari aktivitas operasional organisasi dan


merupakan bagian integral dari proses manajemen, seperti perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian. Karena pengendalian interen merupakan bagian integral dari proses
manajemen oleh karena itu konsep dasar dari pengendalian interen ini meliputi: ·
berbagai kegiatan (a process), · dipengaruhi oleh manusia (is affected by people), dan ·
diharapkan dapat mencapai tujuan (objectives).

Sistem pengendalian internal perusahaan yang efektif merupakan unsur penting


dalam pengelolaan perusahaan. Perusahaan yang efektif adalah perusahaan yang dapat
membantu manajemen perusahaan untuk meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku menjamin tersedianya

13
laporan keuangan dan laporan manajemen yang benar, lengkap, tepat waktu dan
memenuhi efisiensi serta efektivitas dari kegiatan usaha perusahaan.

2. Komponen Pengendalian Intern

Pengendalian Interen terdiri dari 5 (lima) komponen yang berhubungan, yaitu:

1. Lingkungan Pengendalian : Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu


organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian pihak yang terdapat dalam
organisasi tersebut. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua
komponen pengendalian interen yang lain, menyediakan disiplin dan struktur.
Lingkungan pengendalian meliputi integritas nilai-nilai etika dan orang-orang yang
kompeten, filosofi manajemen, cara manajemen memberikan wewenang dan tanggung
jawab dan meningkatkan potensi organisasi dan pegawai, dan perhatian serta petunjuk
dari dewan direksi.

2. Penaksiran Risiko : Penaksiran risiko entitas untuk tujuan pelaporan keuangan


merupakan identifikasi dan analisis terhadap risiko yang relevan dengan penyusunan
laporan keuangan yang wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Penaksiran risiko dapat ditujukan pada bagaimana entitas mempertimbangkan
kemungkinan transaksi tidak dicatat atau mengidentifikasi dan menganalisis estimasi
yang dicatat dalam laporan keuangan.

3. Aktivitas Pengendalian : Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur


yang membantu manajemen mencapai tujuan, seperti pengambilan langkah
menghadapi risiko untuk mencapai tujuan perusahaan. Aktivitas pengendalian
meliputi persetujuan dari atasan, pemberian wewenang, verifikasi, rekonsiliasi,
penelaahan kinerja usaha, pengamanan aktiva perusahaan dan pemisahan tugas.

4. Informasi dan Komunikasi : Informasi yang berhubungan perlu diidentifikasi,


ditangkap dan dikomunikasikan dalam bentuk dan kerangka waktu yang
memungkinkan para pihak memahami tanggung jawab. Sistem informasi
menghasilkan laporan, kegiatan usaha, keuangan dan informasi yang cukup untuk
memungkinkan pelaksanaan dan pengawasan usaha perusahaan. Informasi yang
dibutuhkan tidak hanya interen namun juga eksternal. Komunikasi yang efektif harus
meluas di seluruh jajaran organisasi dimana seluruh pihak harus menerima pesan yang
jelas dari manajemen puncak yang bertanggung jawab pada pengawasan. Semua

14
pegawai harus paham peran mereka dalam sistem pengendalian interen seperti juga
hubungan kerja antar individu. Mereka harus memiliki alat yang menyebarluaskan
informasi penting. Selain komunikasi interen, komunikasi yang efektif perlu
diciptakan pula dengan pihak eksternal seperti konsumen, supplier, badan pengatur
dan pemegang saham.

5. Monitoring/ Pemantauan : Sistem pengendalian interen harus dimonitor yang


memungkinkan proses untuk menilai kualitas kinerja perusahaan sepanjang waktu.
Hal ini dapat diselesaikan melalui aktivitas monitoring, evaluasi terpisah, atau
kombinasi keduanya. Monitoring muncul dari kegiatan pokok perusahaan meliputi
aktivitas manajemen dan supervisi serta aktivitas pihak-pihak dalam menjalankan
tugas masing-masing. Ruang lingkup dan frekuensi evaluasi tergantung pada
penilaian risiko dan efektifitas prosedur monitoring. Kekurangan yang fatal dalam
sistem pengendalian interen harus dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan
direksi. Pengendalian interen secara relatif dapat membantu pencapaian target baik
peningkatan kenerja perusahaan dan target keuntungan serta kepatuhan terhadap
undang-undang dan peraturan pelaksanaannya, maupun terhindar dari kerusakan dan
konsekuensi buruk lainnya. Namun pengendalian interen tidak dapat secara pasti
menciptakan kesuksesan suatu perusahaan, laporan keuangan yang dapat diandalkan
secara mutlak dan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan pelaksanaannya.

3. Tujuan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan


Tujuan sistem Pengendalian Interen antara lain:
1) Kepatuhan: yaitu menjamin bahwa semua kegiatan usaha perusahaan telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, baik ketentuan yang oleh pemerintah maupun kebijakan dan prosedur
internal yang ditetapkan oleh perusahaan.
2) Informasi: yaitu menyediakan laporan yang benar, lengkap, tepat waktu dan relevan
yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3) Operasional: yaitu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan aset
dan sumber daya lainnya dalam rangka melindungi perusahaan dari risiko kerugian.

Salah satu pelanggaran pengendalian internal yang paling serius adalah kecurangan yang
dilakukan oleh karyawan. Kecurangan karyawan (employee fraud) adalah tindakan yang

15
disengaja untuk menipu perusahaan demi keuntungan pribadi. Penipuan ini meliputi
pencurian kecil-kecilan, seperti lebih catat beban perjalanan dinas dengan sengaja,
hingga penggelapan uang miliaran rupiah melalui skema penipuan yang rumit.

Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja, sehingga


menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya
ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Pelimpahan tanggung jawab.
2) Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
3) dan lain-lain.

Peran Penting Sistem Pengendalian Internal


1) Membantu manajemen dalam mengendalikan dan memastikan keberhasilan kegiatan
organisasi.
2) Menciptakan pengawasan melekat, menutupi kelemahan dan keterbatasan personil,
serta mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan.
3) Membantu auditor dalam menentukan ukuran sampel dan pendekatan audit yang
akan diterapkan.

Arti pentingnya Sistem Pengendalian Internal bagi manajemen dan auditor


independen sudah lama diakui, dan pengakuan tersebut makin meluas dengan alasan:
1) Semakin luas lingkup dan ukuran perusahaan mengakibatkan di dalam banyak hal
manajemen tidak dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi
terhadap jalannya perusahaan.
2) Pengecekan dan review yang melekat pada sistem pengendalian internal yang baik
dapat akan pula melindungi dari kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruan dan
penyimpangan yang akan terjadi.

Sistem pengendalian internal perusahaan akan efektif dan efisien jika melibatkan
pimpinan (Top Management). Komitmen adalah yang paling utama berjalannya sistem
ini. Hal ini akan mempengaruhi beberapa hal, misal cara antar karyawan berinteraksi satu
sama lain dan kepatuhan terhadap prosedur-prosedur yang dimiliki perusahaan.

16
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembelajaran yang kami lakukan mengacu dari beberapa sumber maka
dapat disimpulkan bahwa dalam suatu perusahaan, Sistem Informasi sangat penting karena
dapat membantu dalam menganalisis proses bisnis dan memungkinkan aktivitas kerja yang
terorganisir disamping itu diperlukan juga adanya pengendalian internal agar proses bisnis
tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai
secara professional, efisien, dan efektif.

3.2 Saran
Dari hasil pembahasan dan kesimpulan diatas, maka saran peneliti dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Bagi Pembaca, Diharapkan bagi yang membaca dapat memperluas makalah ini dengan
menambah berbagai sumber, agar makalah yang dibuat selanjutnya oleh bapak/ibu semua
dapat menambah ilmu dan pengetahuan lebih banyak lagi terkait Sistem Informasi &
Pengendalian Internal
Bagi Perusahaan, Diharapkan dengan adanya pembuatan makalah ini, perusahaan dapat
mengetahui bagaimana cara untuk dapat terus menjaga kinerja perusahaan supaya
perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga perusahaan dapat menjaga kinerjanya dan
masukan mengenai pengaruh penerapan pegendalian internal terhadap kinerja perusahaan.

Bagi Penulis, Diharapkan bagi penulis selanjutnya, makalah ini dapat menambah variabel-
variabel yang belum ada dalam penelitian ini sehingga dapat menambah wawasan yang
lebih dalam lagi supaya dapat menjadi masukan bagi perusahaan.

Bagi Akademik, Diharapkan dapat menambah informasi dan referensi perpustakaan dan
memberikan manfaat bagi mahasiswa lain dalam penelitian selanjutnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Applegate, L.Austin, R, & Soule, D. (2008).Corporate Information Strategi dan Manajemen :


Text and Cases (8th ed.), McGraw Hill
Romney, M.B., & Steinbart, P.J. (2012). Accounting Information System (12th ed). Pearson
International Edition

Wikinson, J.2, Cerullo, M.J., Raval, V, & Wong-On-Wing, B (2000). Accounting Information
Systems: Essential Concepts and Applications (4th ed.).Wiley.
M.B. Romneyand P.J.Steinbart (2012).Accounting Information Systems12th edition Prentice
Hall. (RS)

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA).Executive Information System.


(EIS)

Committee of Sponsoring Organizations (COSO).Internal Control – Integrated Framework. May


2013. (IC-IF)

Committee of Sponsoring Organizations (COSO).Internal Control over External Financial


Reporting: A Compendium of Approaches and Examples. Sept 2012. (ICOFR)

Information Systems Audit and Control Association (ISACA).COBIT 5: A Business Framework


for the Governance and Management of Enterprise IT. 2012 (COBIT 5)

Information Systems Audit and Control Association (ISACA). Manager’s Guide to Enterprise
Resource Planning Systems. 2001Vol.4. (ERP)

18

Anda mungkin juga menyukai