Anda di halaman 1dari 28

“SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA”

Tugas ini diajukan untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Auditing II

Dosen Pembina:
R. Wedi Rusmawan K, DR., S.E., M.Si., Ak, C.A.

Disusun oleh :
Hermiyanti Fadillah (0117101177)
Kelas : G
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2019
DAFTAR ISI

i
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Siklus penggajian dan personalia melibatkan pekerjaan dan pembayaran
kepada semua karyawan. Tenaga kerja adalah pertimbangan yang penting dalam
penilaian persediaan perusahaan manufaktur, perusahaan konstruksi, dan industri
lainnya. Seperti ditunjukkan oleh cerita yang melibatkan Leslie Scott dan audit
atas Sysco, Inc., penilaian dan pengalokasian biaya tenaga kerja yang tidak tepat
dapat menimbulkan salah saji laba bersih yang material. Penggajian juga
merupakan bidang di mana sumber daya perusahaan dapat terbuang akibat
ketidakeflsienan atau pencurian melalui kecurangan.
Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan serta akuisisi dan pembayaran,
audit atas siklus penggajian dam personaliai juga mencakup pemahaman tentang
pengendalian internal, penilaian risiko pengendalian, pengujim1 pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis, serta pengujian atas rincian
saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama antara siklus penggajian dan
personalia serta siklus lainnya meliputi:
 Hanya ada satu kelas transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus
lainnya memasukkan setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh,
siklus penjualan dan penagihan memasukkan baik transaksi penjualan
maupun penerimaan kas, dan sering kali melibatkan retur penjualan serta
penghapusan piutang tak tertagih. Penggajian hanya memiliki satu kelas
karena penerimaan jasa dari karyawan dan pembayaran jasa tersebut
melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu yang singkat.
 Transaksi pada umumnya jauh lebih signmkan ketimbang akun neraca
terkait. Akun-akun yang terkait dengan penggajian seperti penggajian
akrual dan potongan pajak biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan
total transaksi selama tahun bersangkutan.

1
 Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektifbagi hampir semua
perusahaan, bahkan perusahaan yang kecil sekalipun. Ketatnya regulasi
pemerintah negara bagian dan federal telah mendorong pengendalian yang
efektif atas pemotongan dan pembayaran pajak penggajian. Selain itu,
masalah moral karyawan juga dapat mengemuka jika karyawan tidak
diberi gaji atau diberi gaji yang kecil.
Karena ketiga karakteristik tersebut, maka ketika mengaudit penggajian biasanya
auditor menekankan pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi,
dan prosedur analitis. Pengujian atas rincian saldo hanya memerlukan beberapa
menit bagi sebagian besar akun yang berhubungan dengan penggajian. Sebelum
kita membahas pengujian dalam siklus ini, mari kita review transaksi dan saldo
akun, beserta dokumen dan tan yang digunakan dalam siklus penggajian dan
personalia bagi sebuah perusahaan tipikal.

1.2. Rumusan Masalah


 Bagaimana Akun dan Transaksi dalam Siklus Penggajian dan Personalia?
 Bagaimana Fungsi Bisnis dalam siklus Penggajian dan Personalia serta dokumen
dan catatan terkait?
 Bagaimana Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substansif atas Transaksi?
 Bagaimana Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo?

1.3. Tujuan
 Untuk mengetahui bagaimana Akun dan Transaksi dalam Siklus Penggajian dan
Personalia.
 Untuk mengetahui bagaimana Fungsi Bisnis dalam siklus Penggajian dan
Personalia serta dokumen dan catatan terkait
 Untuk mengetahui bagaimana Metodologi untuk Merancang Pengujian
Pengendalian dan Pengujian Substansif atas Transaksi.
 Untuk mengetahui bagaimana Metodologi untuk Merancang Pengujian atas
Rincian Saldo.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Akun dan Transaksi dalam Siklus Penggajian dan Personalia


Tentu saja, tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia
adalah untuk mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus
tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku.
Akun yang umum dalam siklus penggajian dan personalia ditunjukkan pada
Gambar 20-1. Akun T akan digunakan untuk mengilustrasikan cara informasi
akuntansi mengalir melalui berbagai akun dalam siklus penggajian dan personalia.
Dalam sebagian besar sistem, akun gaji dan upah akrual hanya akan digunakan
pada akhir periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat
apabila karyawan telah bcnar-benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja
terjadi. Akrual untuk tcnaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada
akhir periode bagi setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.
2.2 Fungsi Bisnis dalam siklus Penggajian dan Personalia serta dokumen dan
catatan terkait
Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan
diakhiri dengan membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan
dan pemotongan pajak oleh pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta
manfaat akrual. Jadi, siklus tersebut melibatkan perolehan jasa dari karyawan
yang konsisten dengan tujuan perusahaan, dan akuntansi yang tepat untuk jasa
tersebut.
Lihat Tabel 20-1. Kolom ketiga mengidentifikasi empat fungsi bisnis dalam
silduS penggajian dan personalia yang umum serta mengilustrasikan hubungan
antara fungsi bisnis, kelas transaksi, akun-akun, dan dokumen serta catatan.
Auditor harus memahami fungsi bisnis dan dokumen serta catatan tersebut
sebelum dapat menilai risiko pengendalian dan merancang pengujian
pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi.
Departemen sumber daya manusia menyediakan sumber yang independen
untuk mewawancarai dan merekrut personil yang memenuhi kualifikasi.
Departemen tersebut juga merupakan sumber catatan yang independen bagi

3
verifikasi internal atas informasi upah, termasuk penambahan dan penghapusan
gaji serta perubahan upah dan pengurangan.
Catatan Sumber Daya Manusia Catatan sumber daya manusia (human
resource records) meliputi data seperti tanggal mulai bekerja, investigasi
personil, tingkat pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, evaluasi kinerja, dan
tanggal berhenti bekerja.
Formulir Otorisasi Pengurangan Formulir ini digunakan untuk mengotorisasi
pengurangan gaji, termasuk jumlah pembebasan untuk pemotongan pajak
penghasilan, 401(K) dan program tabungan pensiun lainnya, obligasi tabungan
serta iuran serikat pekerja.

4
Formulir Otorisasi Tingkat Pembayaran Formulir ini digunakan Untuk
mengotorisasi tingkat pembayaran. Sumber informasinya adalah kontrak tenaga
kerja, otorisasi oleh manajemen, atau dalam kasus pejabat perusahaan, otorisasi
dari dewan direksi.

Pencatatan waktu (time keeping) dan persiapan penggajian merupakan hal yang
penting dalam audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban
penggajian selama setiap periode. Untuk mencegah salah saji dalam empat
aktivitas berikut diperlukan pengendalian yang memadai:
 Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
 Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan, dan
pembayaran bersih
 Pembayaran gaji
 Penyiapan catatan gaji
Kartu Waktu Kartu waktu (time card) adalah dokumen yang mengindikasikan
waktu per jam karyawan mulai dan berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam
kerja karyawan. Kartu waktu ini dapat berupa formulir kertas atau elektronik, dan

5
dapat disiapkan secara otomatis oleh jam waktu atau pembaca kartu identiflkasi.
Kartu waktu ini biasanya diserahkan setiap minggu.
Karyawan yang menerima gaji tetap atau pembebasan biasanya tidak mengisi
kartu waktu. Mereka hanya diharuskan mengisi laporan waktu untuk mengklaim
upah lembur, cuti liburan, atau sakit.
Tiket Waktu Pekerjaan Tiket waktu pekerjaan adalah formulir yang
menunjukkan pekerjaan mana yang dikerjakan karyawan selama periode waktu
tertentu. Formulir ini hanya digunakan jika seorang karyawan melakukan
pekerjaan yang berbeda atau bekerja dalam departemen yang berbeda. Tiket
waktu pekerjaan sering kali dilakukan secara elektronik dengan sistem pelaporan
waktu dan beban.
File Transaksi Penggajian File yang dibuat oleh komputer ini mencantumkan
semua transaksi penggajian yang diproses oleh sistem akuntansi selama suatu
periode, seperti satu hari, minggu, atau bulan. File tersebut berisi semua informasi
yang dimasukkan ke dalam sistem dan informasi tentang setiap transaksi, seperti
nama karyawan dan nomor identifikasi, tanggal, pembayaran kotor dan bersih,
berbagai jumlah pemotongan pajak, dan klasifikasi akun atau klasifikasi.
Tergantung pada kebutuhan perusahaan, informasi mengenai file transaksi
penggajian digunakan untuk berbagai catatan, daftar, dan laporan, seperti jurnal
penggajian, file induk penggajian, dan rekonsiliasi bank penggajian.
Jurnal atau Daftar Penggajian Laporan ini dibuat dari file transaksi penggajian
dan umumnya mencantumkan nama karyawan, tanggal, jumlah penggajian kotor
dan bersih, jumlah pemotongan, serta klasifikasi akun atau klasifikasi setiap
transaksi. Transaksi yang sama yang dimasukkan dalam jurnal atau daftar juga
diposting secara simultan ke buku besar umum dan ke file induk penggajian.
File Induk Penggajian File induk penggajian (payroll master file) adalah file
komputer yang digunakan untuk mencatat transaksi penggajian bagi setiap
karyawan dan mempertahankan total upah karyawan yang dibayar selama tahun
tersebut hingga tanggal saat ini. Catatan setiap karyawan mencantumkan
pembayaran kotor selama setiap periode penggajian, pengurangan dari
pembayaran kotor, pembayaran bersih, nomor cek, dan tanggal. File induk ini
diperbaharui dari file transaksi penggajian. Total penghasilan setiap karyawan
dalam file induk sama dengan total saldo penggajian kotor dalam berbagai akun
buku besar umum.

6
Persetujuan dan distribusi penggajian harus dikendalikan secara hati-hati untuk
mencegah pencurian. Untuk meningkatkan pengendalian, pengeluaran gaji
umumnyan diproses sccara terpisah dari pengeluaran lainnya.
Pembayaran gaji Pembayaran diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran
atas jasa yang dilaksanakannya. Pembayaran dapat dilakukan dengan cek, tetapi
biasanya disetorkan secara langsung ke rekening bank setiap karyawan. Jumlah
yang dibayar merupakan pembayaran kotor dikurangi pajak dan pengurangan
lainnya.
Rekonsiliasi Rekening Bank Penggajian Rekonsiliasi bank independen
merupakan hal yang penting bagi semua akun kas, termasuk penggajian, untuk
menemukan kesalahan dan kecurangan. Akun penggajian imprest (imprest payroll
account) adalah akun penggajian terpisah di mana saldo bernilai kecil
dipertahankan. Jumlah setiap gaji bersih yang tepat di transfer berdasarkan cek
atau transfer dana elektronik dari akun umum ke akun imprest segera sebelum
distribusi penggajian. Akun imprest membatasi exposure klien terhadap
kecurangan penggajian dan memisahkan pengeluaran gaji rutin dari pengeluaran
lainnya. Hal tersebut juga menyederhanakan rekonsoliasi rekening bank
penggajian.

UU penggajian pemerintah federal dan negara bagian mengharuskan penyiapan


serta penyerahan SPT pajak penggajian secara tepat waktu. Sebagian besar sistem
penggajian yang terkomputerisasi menyiapkan SPT pajak penggajian dengarn
menggunakan informasi tentang transaksi penggajian dan file induk. Untuk
mencegah salah saji dan kewajiban pajak serta penalti yang potensial, individu
yang kompeten harus memverifikasi output secara independen.
Formulir W-2 Ini adalah formulir yang dikirim ke setiap karyawan yang
mengkhtisarkan penghasilan karyawan selama tahun kalender, termasuk
pembayaran kotor, pemotongan pajak penghasilan, dan pemotongan FICA
Informasi yang sama juga diserahkan kepada Internal Revenue Service dan
komisi pajak Negara bagian serta lokal jika dapat diberlakukan. Informasi dari file
induk penggajian dan biasanya dibuat oleh komputer.
SPT Pajak Penggajian Ini adalah formulir yang diserahkan ke unit local, Negara
bagian dan federal untuk menunjukkan pembayaran pajak dipotong dan pajak
perusahaan. Sifat dan tanggal jatuh tempo formulir tersebut bervariasi tergantung

7
pada jenis pajaknya. Formulir tersebut disiapkan dari informasi yang ada pada fle
induk penggajian dan biasanya dibuat oleh komputer. Pembayaran pemotongan
pajak federal dan Jaminan Sosial akan jatuh tempo secara setengahmingguan atau
bulanan, tergantung pada jumlah pemotongan pajaknya. Sehagian besar pajak
pengangguran negara bagian jatuh tempo secara kuartalan.

2.3 Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian


Substansif atas Transaksi
Setelah Anda familiar dengan fungsi bisnis dan dokumen serta catatan terkait dala
siklus penggajian dan personalia, kita akan membahas penilaian risiko
pengendalian dan perancangan pengujian pengendalian serta pengujian substantif
atas transaksi untuk siklus tersebut. Metodologi untuk merancang pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi bagi siklus penggajian dan
personalia adalah sama dengan metodologi yang digunakan pada Bab 14 untuk
siklus penjualan dan penagihan, serta pada Bab 18 untuk siklus akuisisi dan
pembayaran; memahami Pengendalian internal, menilai risiko pengendalian yang
direncanakan, menentukan luas pengujian pengendalian, dan merancang
pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi demi memenuhi
tujuan audit yang berkaitan.
Pengendalian internal untuk penggajian biasanya sangat terstruktur terkendali
dengan baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhan dan
ketidakpuasan para karyawan, serta meminimalkan kecurangan penggajian.
Karena sistem pembayaran gaji relatif umum dari perusahaan ke perusahaan,
maka harus tersedia program akuntansi penggajian terkomputerisasi yang
berkualitas tinggi.
Karena pemroscsan penggajian serupa pada sebagian besar organisasi, dan
program harus dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan skedul pemotongan
pajak, umumnya perusahaan menggunakan jasa penggajian dari luar untuk
memroses penggajian. Auditor juga dapat mengandalkan pengendalian internal
organisasi jasa Hal ini bisa diterima jika auditor organisasi jasa menerbitkan
laporan mengenai pengendalian internal organisasi jasa seperti yang dibahas pada
Bab 12 (di Jilid 1).
Biasanya tidaklah sulit bagi perusahaan untuk menetapkan pengendalian yang
baik dalam siklus penggajian personalia. Untuk karyawan pabrik dan kantor

8
biasanya ada sejumlah besar transaksi yang relatif homogen dan berjumlah kecil.
Untuk eksekutif, biasanya ada segelintir transaksi penggajian, tetapi umumnya
konsisten dalam hal penetapan waktu dan jumlah. Sebagai akibatnya, auditor
jarang menemukan pengecualian ketika menguji transaksi penggajian. Kadang-
kadang terjadi deviasi pengujian pengendalian, tetapi sebagian besar salah saji
moneter dikoreksi oleh pengendalian verifikasi internal ataukaryawan. Meskipun
ada salah saji, salah saji tersebut jarang bersifat material.
Prosedur pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
merupakan alat yang sangat penting untuk memverifikasi saldo akun dalam siklus
penggajian dan personalia. pengujian-pengujian tersebut ditekankan karena tidak
adanya bukti pihak ketiga yang independen, seperti konfirmasi, untuk
memverifikasi upah akrual, pajak penghasilan yang dipotong, pajak penggajian
akrual, dan akun berjumlah kecil dan dapat diverifikasi dengan relatif mudah jika
auditor yakin dan SPT pajak penggajian telah disiapkan secara benar.
Walaupun pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
merupakan bagian yang paling penting dalam menguji penggajian, pengujian
dalam bidang ini biasanya tidak bersifat ekstensif. Banyak aucit menghadapi
risiko salah saji yang material yang rendah atau minimal, walaupun penggajian
sering kali menjadi bagian yang signifikan dari total beban. Ada tiga alasan atas
hal ini :
1. Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluban kepada
manajemen jika mereka dibayar terlalu rendah.
2. Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit.
3. Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah negara bagia dan
federal menyangkut pemotongan pajak penghasilan, Jaminan Sosial, dan
pajak pengangguran.

Dengan mengikuti pendekatan yang sama yang digunakan pada Bab 14 untuk
pengujian transaksi penjualan dan penerimaan kas, peggendalian internal,
pengujian pengendalian, dan pengujian substantif atas transaksi bagi setiap
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi diikhtisarkan pada Tabel 20-2.
Sekali lagi. Anda harus mengenali hal-hal berikut:

9
 Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan ke perusahaan; karena
itu auditor harus mengidentifikasi pengendalian, defisiensi yang
signifikan, dan kelemahan yang material untuk setiap organisasi.
 Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi
penilaian risiko pengendalian harus diuji dengan pengujian
peagendalian.
 Jika auditor melaporkan tentang kecfektifan pengendalian internal
terhadap pelaporan keuangan, tingkat pemahaman pengendalian dan
luas pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini
tentang keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan
keuangan.
 Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada risiko
pengendalian yang dinilai dan pertimbangan audit lainnya, seperti
pengaruh penggajian terhadap persediaan.
 Pengujian sebenarnya tidak dilaksanakan dalam urutan seperti yang
disajikan pada Tabel 20-2. Pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi akan digabungkan jika memungkinkan dan
dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan menggunakan
program audit format kinerja.

Tujuan dari banyak pengendalian internal dan sifat pengujian


pengendaliarn atas transaksi bagi sebagian besar pengujian terpampang
dari deskripsinya pada Tabel 20-2.Selanjutnya, akan dibahas pengendalian
kunci bagi siklus penggajian dan personalia untuk menilai risiko
pengendalian.

Pemisahan Tugas yang Memadai Pemisahan tugas merupakan hal yang


penting dalam siklus penggajian dan personalia, terutama untuk mencegah
pembayaran kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif. Fungsi
penggajian harus tetap independen dari departemen sumber daya manusia,
yang mengendalikan aktifitas penggajian kunci seperti penambahan
karyawan atau menghapus karyawan. Pemrosesan penggajian harus
terpisah dari penerbitan pengeluaran gaji.

10
TABEL 20-2

Ikhtisar Tujuan Audit yang berkaitan dengan Transaksi,Pengendalian Kunci,Pengujian


Pengendalian,dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian

Tujuan audit yang berkaitan Pengendalian Pengujian pengendalian Pengujian


dengan transaksi internal kunci umum substantive atas
transaksi umum
Pembayaran penggajian yang -Kartu waktu yang -memeriksa kartu untuk indikasi -Mereview jurnal
tecatat adalah untuk pekerjaan disetujui oleh penyelia- persetujuan-memeriksa kartu penggajian, buku
yang dilakasanakan oleh karyawan Jam waktu digunakan waktu-mereview kebijakan besar umum, dan
yang benar benar ada (keterjadian) untukmencatat waktu- personalia catatan gaji yang
Mempertahankan file diperoleh
personil yang memadai -memeriksa file personalia menyangkut jumlah
-mereview bagian organisasi, yang besar atau tidak
-Perekrutan tenaga kerja biasa*-
diotorisasi membahasnya dengan karyawan,
dan mengamati tugas yang membandingkan cek
-Ada pemisahan tugas sdang dilaksanakan yang dibatalkan
diantara personalia, dengan jurnal
pencatat waktu, dan -memeriksa printout transaksi menyangkut nama,
pengeluaran gaji yang ditolak oleh computer jumlah, dan tanggal-
karena memiliki nomer memeriksa cekyang
-Hanya karyawan yang karyawan yang tidak ada dibatalkan untuk
ada dalamfile data endorsemen yang
koputer yang -memeriksa catatan penggajian
tepat
diterimaketika mereka menyangkut indikasi persetujuan
dimasukkan -membandingkan cek
yang telah dibatalkan
-Cek otorisasi sebelum dengan catatan
mereka dikeluarkan personalia*

Transaksi penggajian yang ada -cek gaji telah -memperhitungkan urutan cek -merekonsiliasi
telah dicatat(kelengkapan) dipranomori dan gaji-membahas dengan pengeluaran dalam
diperhitungkan-akun karyawan danmengamati jurnal penggajian
bank telah direkonsiliasi rekonsilisasi dengan pengeluaran
secara independen pada rekening bank
penggajian-
membuktikan
rekonsiliasi bank

Transksi penggajianyang dicatat -perhitungan dan jumlah -memerksa verifikasi indikasi -menghitung ulang
adalah untuk jumblah waktu yang telah diverifikasi secara internal-memeriksa file total jam yang digunakan
benar benar dikerjalan dan pada internal- total batch batch untuk melihat tandatangan dari kartu waktu-
tingkat upah yang sesuai dibandingkan dengan klerk pengendali data ; membandingkan
pemotonganpajak telah dihitung laporan ikhtisar membandingkat totalnya dengan tingkat upah dengan
dengan benar (keakuratan ) computer-tingkat upah, laporan ikhtisar-memeriksa kontak serikat
gaji, atau tingkat komisi catatan penggajian menyangkut pekerja, persetujian
diotorisasi secara layak indikasi otorisasi oleh dewan direksi,
atau sumber lainnya-
-pemotongan, temasuk -memeriksa otorisasi dalam file menghitung ulang
jumlah untuk asuransi personalia pembayaran kotor
dan tabungan penggajian,
telah diotorisasi Mengecek
secaralayak pemotongan dengan
mengacu pada tebel
pajak dan formulir

11
otorisasi dalam file
personalia

-menghitung ulang
pembayaran bersih

-membandingkan cek
yang dibatalkan
dengan jurnal
penggajian
menyangkut
jumlahnya*

Transaksi penggajian telah -isi file induk penggajian -memeriksa indikasi verifikasi -menguji keakuratan
dimasukkan dengan benar dalam telah diverifikasi internal-memeriksa laporan total klerikal dengan
file induk peggajian dan secarainternal-total file ikhtisar awal yang menunjukkan memfooting jurnal
diikhtisarkan dengan benar induk penggajian telah bahwa perbandingan telah penggajian
(posting dan pengikhtisaran) dibandingkan dengan dilakukan danmenelusuri
total buku besar umum posting kebuku besar
umum serta file
induk penggajian

Transaksi penggajiantelah -bagan akunyang -mereview bagan akun- -membandingkan


diklasifikasikan dengan benar memadai telah memeriksaindikasi verifikasi klasifikasi bagan
(klasifikasi) diguanakan-klasifikasi internal akun atau prosedur
akun telah diverifikasi manual-mereview
secara internal kartu karyawan
departemen dan tiket
pekerjaan penugasan
pekerjaan serta
menelusurike
distribusi tenaga
kerja

Transaksi penggajian telah dicatata -prosedur memerlukan -mmeriksa prosedur manual dan -membandingkan
pada tanggalyang benar (ketepatan pencatatan transaksi mengamati kapan pencatatan tanggal cek yang
waktu) sesegera mungkin setelah dilakukan-memeriksa indikasi tercatat dalam jurnal
penggajian dibayarkan- verifikasi internal penggajian dengan
tanggal telah diverifikasi tanggal pada cek
secara internal yang dibatalkan dan
kartu waktu-
membandingkan
tanggal pada cek
dengan tanggal cek
tersebut dicairkan
bank

Otorisasi yang Tepat. Hanya bagian SDM yang boleh mengotorisasi


untuk menambah atau menghapuskaryawan dari daftar penggajian atau
mengubah tingkat upah serta potongan. Penyeliakaryawan berwenang
untuk menentukan jumlah jam kerja, terutama lembur.Persetujuan dapat
dibubuhkan dalam timecard atau dikecualikan untuk jam lembur saja.

12
Dokumen dan catatan yang memadai Dokumen dan catatan yang
memadai tergantung pada sifat dan sistem penggajian. Kartu waktu atau
catatan cocok digunakan untuk karyawan paruh waktu atau yang dibayar
per jam, namun tidak untuk karyawan tetap. untuk karyawan yang
dibayar menurut tingkat potongan atau sistem intensif lainnya, diperlukan
catatan bentuk lainnya. Karena tujuan kelengkapan tidak terlalu
diperhatikan, dokumen yang telahdipranomori tidak terlalu diperlukan
untuk sistem penggajian.

Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan Akses ke cek gaji yang
belum ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatanganioleh
karyawan yang bertanggungjawab, dan penggajian harus didistribusikan
olehseseorang yang independen dari fungsi penggajian dan pencatatan
waktu. Setiap cek yang tidak dicairkan harus langsung disetor kembali.
Jika cek ditandatangani olehmesin, maka akses ke mesin tersebut harus
dibatasi.

Pengecekan yang independen terhadap kinerja Verifikasi terhadap


penghitungan penggajian harus independen. Seorang dari manajer atau
karyawan lain harus mereview output penggajian untuk melihat salah saji
atau jumlah yang tidak biasa. Jika tenaga kerja manufaktur mempengaruhi
persediaan, atau jika akumulasi biaya dihitung berdasarkan pekerjaan,
maka dibutuhkan pengendalianmemadai untuk menghitung memferifikasi
pembebanan yang tepat.

Pajak penggajian dan pemotongan pajak lainnya merupakan hal yang


penting dalam banyak perusahaan, baik karena jumlahnya sering kali
material maupunkarena kewajiban potensialnya akibat lalai menyerahkan
formulir pajak secara tepat waktu dapat menjadi berat.

Penyiapan Formulir Pajak Penggajian, Sebagai bagian dari pemahaman


atas pengendalian internal, auditor harus mereview pengisian atau
penyiapan dari setidaknya salah satu jenis formulir pajak penggajian yang
merupakan tanggung jawab klien. Potensi kewajiban berupa pajak yang
belum dibayar, denda, dan bunga akan muncul jika klien lalai menyiapkan
formulir pajak secara benar. Formulir pajak penggajian adalah untuk pajak

13
seperti pajak penghasilan pemerintah federal dan pemotongan pajak FICA,
pemotongan pajak pemerintah federal dan negara bagian.

Rekonsiliasi yang terinci atas informasi atas informasi yang ada pada
formulir pajak dan catatan penggajian mungkin diperlukan apabila auditor
yakin bahwa SPT pajak telah disiapkan secara tidak benar. Indikasi salah
saji yang potensial dalam SPT tersebut mencakup pembayaran denda dan
bunga di masa lalu akibat pembayaran yang tidak tepat, personil
departemen penggajian yang bertanggung jawab atas penyiapan SPT
tersebut masih baru, tidak adanya verifikasi internal terhadap informasi,
dan masalah arus kas yang dihadapi klien.

Pembayaran Potongan Pajak Penggajian dan Pemotongan Lainnya


secara Tepat Waktu Auditor harus menguji apakah klien telah memenuhi
kewajiban hukumnya untuk menyerahkan pembayaran semua pemotongan
pajak penggajian sebagai bagian dari pengujian penggajian walaupun
pembayaran biasanya dilakukan dari pengeluaran kas umum. Pemotongan
yang dimaksud dalam pengujian tersebut mencakup pajak, 401 (K) dan
tabungan pension lainnya, iuran serikat pekerja, asuransi, dan tabungan
penggajian.

Pertama auditor harus menentukan persyaratan klien untuk


menyerahkan pembayaran, yang dapat ditentukan dengan mengacu pada
sumber-sumber seperti hukum pajak, kontrak serikat pekerja, dan
perjanjian dengan karyawan. Setelah mengetahui persyaratannya, auditor
dapat dengan mudah menentukan apakah klien telah melakukan
pembayaran dalam jumlah yang benar secara tepat waktu dengan
membandingkan pengeluaran kas selanjutnya dengan catatan penggajian.

Auditor sering kali memperluas prosedur audit penggajiannya jika


penggajian mempengaruhi secara signifikan penilain persedian, atau jika
auditor menduga kemungkinan adanya transaksi penggajian yang curang
secara material, seperti karyawan fiktif atau penipuan jam kerja.

Hubungan Antara Penggajian dan Penilain Persediaan Jika penggajian


merupakan bagian yang signifikan dari persediaan, yang merupakan hal
yang umum bagi perusahaan manufaktur dan konstruksi, klasifikasi akun

14
penggajian yang tidak tepat dapat mempengaruhi penilain aset secara
material untuk akun-akun seperti barang dalam proses, barang jadi, atau
konstruksi dalam proses. Sebagai contoh, overhead yang dibebankan ke
persediaan pada tanggal neraca dapat dilebihsajikan jika gaji personil
administrative dibebankan secara tidak sengaja atau secara sengaja ke
overhead manufaktur tidak langsung . Demikian juga, penilaian persediaan
akan terpengaruh jika biaa tenaga kerja langsung setiap karyawan
dibebankan secara tidak benar ke pekerjaan atau proses yang salah. Jka
pekerjaan ditagih atas dasar biaya-plus, pendapatan dan penilaian
persediaan akan dipengaruhi oleh pembebanan tenaga kerja ke pekerjaan
yang tidak benar.

Jika tenaga kerja merupakan bagian yang material dari penilaian


persediaan, auditor harus menekankan pada pengujian yang tepat.
Konsistensi dari dari periode ke periode merupakan hal yang penting bagi
klasifikasi dan dapat diuji dengan menelusuri tiket pekerjaan atau bukti
lainnya bahwa seorang karyawan telah mengerjakan suatu pekerjaan atau
proses ke catatan akuntansiyang mempengaruhi penilaian persediaan.
Sebagai contoh, jika karyawan harus memperhitungkan semua waktunya
setiap minggu dengan membebankannya ke setiap pekerjaan, pengujian
yang bermanfaat adalah menelusuri catatan jam beberapa karyawan ke
catatan biaya pekerjaan yang terkait untuk memastikan bahwa masing-
masing telah dicatatat dengan benar. Juga penting untuk menelusuri dari
catatan biaya pekerjaan ke kartu waktu sebagai pengujian atas beban
penggajian yang tidak ada yang dimasukkan dalam persediaan.

Pengujian atas Karyawan yang Tidak Ada, mengeluarkan cek gaji


kepada individu yang tidak bekerja lagi untuk perusahaan (karyawan yang
tidak ada) sering kali diakibatkan oleh masih dibayarnya cek karyawan
padahal dia sudah berhenti bekerja. Biasanya, orang yang melakukan jenis
penggelapan ini adalah klerkpenggajian, mandor, rekan karyawan, atau
mungkin mantan karyawan itu sendiri. Menurut beberapa sistem, mandor
dapat mencatat absen masuk seorang karyawan dan menyetujui kartu
waktu pada akhir periode waktu. Jika mandor tersebut juga
mendistrubusikan cek pembayaran atau jika penggajian disetorkan

15
langsung ke rekening karyawan, maka terbuka lebarlah peluang untuk
melakukan penggelapan.

Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat membandingkan nama


pada cek yang dibatalkan dengan kartu waktu dan catatan lainnya untuk
mengetahui tanda tangan yang diotorisasi dan kelayakan endorsement.
Perangkat lunak audit dapat digunakan untuk membandingkan semua
nomor akun dimana gaji disetorkan demi mencari salinannya. Auditor juga
sering memeriksa endorsement pada cek yang dibatalkan untuk melihat
jumlah yang tidak biasa atau endorsement kedua yang terjadi lagi sebagai
indikasi kemungkinan kemungkinan adanya cek yang disalahgunakan.
Memeriksa cek yang telah dicatat sebagai tidak berlaku juga dapat
dilakukan untuk memastikan bahwa cek tersebut tidak disalahgunakan.

Untuk menguji karyawan yang tidak ada ,auditor dapat menelusuri


transaksi yang dicatat dalam jurnal penggajian ke departemen sumber daya
manusia untuk menentukan karyawan telah benar-benar bekerja selama
periode penggajian. Jika gaji dibayar dengan cek, endorsement pada cek
yang dibatalkan yang ditulis untuk karyawan dapat dibandingkan dengan
tanda tangan yang diotorisasi pada formulir otorisasi pemotongan
karyawan.

Prosedur yang menguji apakah karyawan yang telah berhenti ditangani


dengan layak adalah memilih beberapa file karyawan yang telah berhenti
itu pada tahun berjalan dari catatan personalia untuk menentukan apakah
masing-masing menerima pesangon yang konsisten dengan kebijakan
perusahaan. Jika karyawan yang telah berhenti itu masih terus dibayar, hal
ini dapat diuji dengan menggunakan perangkat lunak audit guna
membandingkan tanggal pemberhentian menurut departemen departemen
sumber daya manusia dengan tanggal pembayaran gaji pada jurnal
penggajian untuk memverifikasi bahwa karyawan tersebut tidak lagi
dibayar. Secara alami, prosedur ini tidak akan efektif jika depertemen
sumber daya manusia tidak diberi tahu mengenai pemberhentian tersebut.

Dalam beberapa kasus, auditor mungkin akan meminta pembayaran


gaji kejutan kepada karyawan. Ini adalah prosedur dimana semua

16
karyawan harus mengambil dan menandatangani ceknya atau catatan
penggajian setoran langsung di depan seorang penyelia dan auditor. Setiap
cek yang tidak diklaim itu merupakan kecurangan atau penipuan.
Pembayaran kejutan sangatlah mahal tetapi mungkin merupakan satu-
satunya cara untuk mendeteksi penggelapan uang.

Pengujian atas Kecurangan Waktu, kecurangan waktu terjadi apabila


seorang karyawan melaporkan waktu yang lebih banyak dari yang
sebenarnya dikerjakan. Karena kurangnya bukti yang tersedia, biasanya
sulit bagi auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu
prosedurnya adalah merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut catatan
penggajian dengan catatan jam kerja yang independen, seperti yang sering
kali diselenggarakan oleh pengendalian produksi. Perangkat lunak audit
dapat digunakan untuk menguji kelayakan waktu yang biasa yang
diidentifikasi untuk pengujian lebih lanjut. Demikian juga, mungkin saja
untuk kepentngan rekannya. Akan tetapi, biasanya jauh lebih mudah bagi
klien untuk mencegah jenis penipuan ini dengan pengendalian yang
memadai ketimbang bagi auditor untuk mendeteksinya.

Laporan beban yang curang Penggantian atas beban perjalanan dan


hiburan adalah bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran; namun, auditor
sering kali melakukan prosedur tambahan sebagai bagian dari dari
pengujian penggajian dan personalia. Seperti ditunjukkan pada cerita diatas
pemalsuan laporan beban oleh manajemen dapat mejadi indicator
diabaikannya pengendalian internal dan potensi kecurangan diarea lainnya.
Akibatnya, auditor harus memberikan perhatian khusus pada laporan beban
perjalanan dan hiburan bagi pejabat dan direktur serta harus melakukan
pengujian dengan memverifikasi persetujuan yang tepat dan tujuan dari
perjalanan bisnis, memeriksa tanda terima pendukung, dan menentukan
apakah penggantian memang ada dalam pedoman perusahaan.

2.4 Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo


Selama kedua tahap audit yang partama, auditor menilai risiko pengendalian dan
melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi.
Setelah menyelesaikan pengujian tersebut dan menilai kemungkinan salah saji

17
akun uporan keuangan dalam siklus penggajian dan personalia. audltor akan
mengikuti metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo. Metodologi
untuk memutuskan pengujian atas rincian saldo yang tepat bagi ajam kewajnban
penggajian adalah sama seperti yang diikuti pada Bab 16 untuk piutang usaha
serta Bab 18 dan l9 untuk akun neraca akuisisi dan pembayaran. (Lihat Gambar
16-1 untuk metodologi piutang usaha.)
Risiko bisnis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak mungkin
terjadi pada sebagian besar perusahaan. Akan tetapi. risiko bisnis klien itu
mungldn saja terjadi pada kesepakatan kompensasi yang kompleks. yang
mencakup bonus dan rencana opsi saham serta kesepakatan kompensasi yang
ditangguhkan lainnya. sebagai contoh, banyak pemsahaan teknologi dan lainnya
menyediakan opsi saham Yang ekstensif sebagai bagian dari paket kompensasinya
untuk karyawan kunci yang secara signifikan mempengaruhi beban kompensasi
dan ekuitas pemegang saham. Contoh risiko lainnya termasuk peristiwa seperti
renegosiasi kontrak serikat kerja dan klaim dlskriminasi. Audnor hams memahami
kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut dan menentukan pengaruh
potensialnya terhadap laporan keuangan. termasuk pengungkapan Catalan kaki.

Kebanyakan perusahaan memilikj sejumlah besar transaksi yang melibatkan


penggajian, suing kali dengan total nilai yang besar. Akan tetapi, akun-akun
neraca biasanya tidak berjumlah signifikan. kecuali tenaga kerja yang dlbebankan
ke persedlaan.
Selain potensi kecurangan, risiko inheren ummnya juga rendah bagi semua tujuan
audit yang berkaitan dengan saldo. Jika sebagian besar transaksi melibatkan kas,
ada risiko inheren berupa kecurangan penggajian. Karena itu, auditor seringkali
mempertimbangkan pentingnya tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
kejadian. Hal ini juga berlaku bagi perusahaan manufaktur yang secara signifikan
membebankan tenaga kerjanya ke persediaan yang berpotensi menimbulkan
misklasifikasi antara beban penggajian dan persediaan atau di antara kategori
persediaan. Sebagai bagian dari pemahaman mengenai klien, auditor dapat
mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan penggajian yang kompleks
seperti rencana kompensasi berdasarkan saham yang dapat meningkatkan risiko
inheren yang berhubungan dengan akuntansi dan pengungkapan kesepakatan
tersebut.

18
Pada awal bab ini, kita membahas penilaian risiko pengendalian dan pengujian
pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi yang berhubungan. Lihat
lagi Tabel 20-2 untuk mereview topik-topik tersebut.
Penggunaan prosedur analitis merupakan hal panting dalam siklus penggajian dan
personalia seperti pada setiap siklus lainnya. Tabel 20-3 mengilustrasikan
prosedur analitis untuk akun-akun neraca serta laporan laba rugi dalam siklus
penggajian dan personalia. Sebagian besar hubungan pada kolom pertama dapat
diprediksikan sehingga bermanfaat untuk mengidentiflkasi bidang-bidang yang
memerlukan investigasi tambahan.

Tabel 20-3 Prosedur analitis untuk siklus penggajian dan personalia


Prosedur Analisis Salah Saji yang Mungkin
Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan tahuMahun sebelumnya (disesuaikan
dengan kenalkan ungkat upah dan kenaikan
volume)
Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai Salah saji tenaga kerja langsung dan
persentasse dari penjualan dengan tahun persediaan
sebelumnya
Membandingkan beban komisi sebagai persesntase Salah saji beban komisi dan
dari penjualan dengan tahun-tahun sebelumnya kewajiban komisi
Membandlngkan beban paiak penggajian sebagai Salah saji beban pajak penggajian dan
persentase dari gaji dan upah dengan tahun kewajiban pajak penggajian
sebelumnya (dlsesualkan dengan pembahan tarif
pajak)
Membandingkan akun pajak penggajian akrual Salah saji pajak penggajian akrual
dengan tahun sebelumnya dan beban pajak penggajian

Verifikasi akun kewaijan yang berkaitan dengan penggajian. yang sering kali
disebut sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expense), biasanya
bersifat langsung jika pengendahan internal telah beroperasi secara efektif. jika
auditor merasa puas bahwa transaksi penggajian telah dicatat dengan benar dalam
jurnall penggajian dan formulir pajak penggajian terkait telah disiapkan sacara
akurat serta pajak dibayar tepat waktu, pengujian atas rincian saldo tidak akan
menghabiskan banyak waktu.

19
Dua tujuan audit yang berkaitan degan saldo yang utama dalam menguji
kewajiban penggajian adalah :
(1) Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar
(keakuratan).
(2) Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada
periode yang benar (pisah batas).

Perhatian utama dalam kedua tujuan siklus itu adalah memastikan bahwa tidak
ada kurang saji atau akrual yang dihilangkan. Selanjutnya, kita akan
membahas akun kewajiban yang utama dalam siklus penggajian dan
personalia.

Jumlah Potongan dari Gaji Karyawan pajak penggajian yang dipotong


tetapi belum dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan
saldonya dengan jurnal penggajian, formulir pajak penggajian yang dibuat
pada periode selanjutnya, dan pengetahuan kas periode selanjutnya, pos pos
yang dipotong lainnya seperti tabungan pensiun, iuran serikat pekerja, obligasi
tabungan, dan asuransi dapat diverifikasi dengan cara yang sama. Jika
pengendalian internal sudah beroperasi secara efektif, pisah batas dan
keakuratan dapat dengan mudah diuji pada saat yang bersamaan dengan
prosedur tersebut.

Gaji dan Upah Akrual gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan
belum menerima upah yang telah menjadi haknya selama beberapa hari atau
jam terakhir hingga periode selanjutnya. Biasanya gaji personil akan diberikan
semuanya kecuali lembur pada hari terakhir bulan tersebut, sementara upah
karyawan perjam selama beberapa hari sering kali belum akan dibayarkan
pada akhir tahun.

Pisah batas dan keakuratan yang benar untuk gaji serta upah akrual
tergantung pada kebijakan perusahaan, yang harus diikuti secara konsistem
dari tahun ke tahun. Beberapa perusahaan menghitung jam kerja yang benar-
benar dihasilkan selama periode berjalan dan dibayarkan pada periode
selanjutnya, sementara yang lainnya menghitung suatu proporsi yang
diaprokmasi. Sebagai cotoh, jika penggajian selanjutnya adalah untuk 3 hari
kerja selama tahun berjalan dan 2 hari jam kerja selama tahun selanjutnya,

20
penggunaan pembayaran kotor periode selanjutnya sebesar 60 persen sebagai
akrual merupakan sebuah contoh aprokmasi.

Setelah auditor menentukan kebiijakan perusahaan untuk


mengakrualkan upah dan mengetahui bahwa hal tersebut konsisten dengan
tahun sebelumnya, prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah batas dan
keakuratan adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling
mungkin dari setiap signifikasi saldo adalah kelalaian untuk memasukkan
jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan tetapi belum dibayar.

Komisi Akrual konsep yang sama yang digunakan dalam memverifikasi gaji
dan upah akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual, meskipun akrual ini
umumnya lebih sulit diverifikasi karena perusahaan sering kali memiliki
beberapa jenis perjanjian yang berbeda dengan wiraniaga dan karyawan
dengan komisi lainnya. Sebagai contoh, beberapa winaraga mungkin
menerima komisi setiap bulan tetapi tidak menerima gaji, sementara yang
lainnya mungkin menerima gaji bulanan ditambah komisi yang dibayarkan
secara kuartalan. Dalam memverifikasi komisi akrual, hal pertama yang perlu
dilakukan adalah menentukan sifat perjanjian komisi dan kemudian menguji
perhitungannya berdasarkan perjanjian tersebut. Auditor harus
membandingkan metode untuk mengakrualkan komisi dengan tahun tahun
sebelumnya sdemi tujuan konsitensi.

Bonus Akrual pada banyak perusahaan, bonus akhir tahun yang belum
dibayar kepada para pejabat dan karyawan merupakan pos yang sangat besar
sehingga kelianan untuk mencatatnya akan menimbulkan salah saji yang
material. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan
membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat dewan
direksi

Pembayaran Cuti Liburan, Cuti sakit, atau Tunjangan Akrual Lainnya


Akrual dari kewajiban kewajiban tersebut yang relatif konsisten dengan tahun
sebelumnya merupakan pertimbangan paling penting ketika mengevaluasi
kewajaran jumlahnya. Kebijakan perusahaan untuk mencatat kewajiban harus
ditentukan pertama kali, baru kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung

21
ulang. Kebijakan perusahaan ini harus sesuai dengan standar akuntansi
mengenai absen yang diberi kompensasi.

Pajak Penggajian Akrual Pajak penggajian, seperti FICA dan pajak


pengangguran negara bagian serta federal, dapat diverifikasi dengan
memeriksa formulir pajak yang disiapkan pada periode selanjutnya untuk
menentuka jumlah yang sudah harus dicatat sebagai kewajiban pada tanggal
neraca.

Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Beban beberapa akun pada
laporan laba rugi dipengaruhi oleh transaksi penggajian. Disini pos yang
paling penting adalah gaji dan bonus pejabat, gaji kantor, gaji dan komisi
penjualan, serta tenaga kerja manufaktur langsung. Sering kali, biaya dapat
dipecah lebih lanjut menurut divisi, produk atau cabang. Tunjangan atau
manfaat seperti asuransi kesehatan juga dapat dimasukkan dalam beban.

Auditor hanya perlu melakukan pengujian tambahan yang relatif


sedikit terhadap akun-akun laporan laba rugi pada sebagian besar audit selain
prosedur analitis, pengujian pengendalian, pengujian subtantif atas transaksi,
dan pengujian atas akun kewajiban terkait yang telah dibahas, pengujan
tambahan yang ekstentif hanya akan diperlukan apabila auditor
mengungkapkan devisiensi yang signifikan atau kelemahan yang material
dalam pengendalian internal, salah saji yang signikan dalam pengujian
kewajiban, atau varians utama yang belum dijelaskan dalam prosedur analitis.
Meskipun demikian, beberapa akun laporan laba rugi seringkali diuji dalam
siklus penggajian dan personalia. Hal tersebut mencakup kompensasi pejabat,
komisi, beban pajak penggajian, total penggajian, dan tenaga kerja kontrak.

Kompensasi Pejabat, auditor harus memverifikasi apakah total kompensasi


pejabat merupakan jumlah yang diotorisasi oeh dewan direksi, karena gaji dan
bonusnya harus dimasukan dalam form 10-K SEC dan SPT pajak penghasilan
federal. Verifikasi kompesasi pejabat juga dijamin karena beberapa individu
mungkin saja mampu membayar dirinya sendiri lebih besar dari jumlah yang
diotorisasi. Pengujian audit yang biasa adalah memperoleh gaji setiap pejabat
yang diotorisasi dari risalah rapat dewan direksi dan membandingkannya
dengan catatan pendapatan yang berhubungan.

22
Komisi auditor dapat memverifikasi beban komisi dengan relatif mudah jika
tingkat komisi sama untuk setiap jenis penjualan dan informasi penjualan yang
diperlukan tersedia dalam catatan akuntansi. Beban komisi total dapat
diverifikasi dengan mengalihkan tingkat komisi untuk setiap jenis penjualan
dengan jumlah penjualan dalam kategori tersebut. Jika informasi yang
diinginkan tidak tersedia, mungkin perlu menguji pembayaran komisi tahunan
atau bulanan untuk tenaga penjulan tertentu dan menelusuri total pembayaran
komisi.

Beban Pajak Penggajian Beban Pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat
diuji dangan pertama merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir pajak
penggajian dengan total penggajian untuk seluruh tahun. Total pajak
penggajian kemudian dapat dihitung ulang dengan mengalikan tingkat yang
sesuai dengan penggajian kena pajak. Perhitungan tersebut sering kali
menghabiskan waktu karen pajak biasanya hanya dapat diterapkan pada suatu
bagian dari penggajian dan tingkat tersebut mungkin berubah ditengah tengah
tahun jika laporan keuangan wajib pajak tidak mengikuti dasar tahun kalender.
Pada sebagian besar audit, perhitungan tersebut memerlukan biaya dan
biasanya tidak diperlukan kecuali prosedur analitis mengindikasikan bahwa
terdapat masalah yang tidak dapat dipecahkan melalui prosedur lainnya.
Ketika diperlukan pengujian biasanya dilakukan bersamaan dengan pengujian
akrual pajak penggajian.

Total Pengajian pengujian yang berhubungan erat dengan pengujian pajak


penggajian adalah rekonsiliasi total beban penggajian dalam buku besar umum
dengan SPT pajak penggajian dan formulir W-2. Tujuan dari pengujian
tersebut adalah untuk menentukan apakah transaksi penggajian dibebankan ke
akun non penggajian atau sama sekali tidak dicatat jurnal penggajian. Karena
catatan pajak penggajian dan penggajian biasanya disiapkan secara langsung
dari file induk penggajian, salah saji, jika ada, mungkin terdapat dikedua
catatan. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
merupakan cara yang lebih baik dalam mengungkapkan kedua jenis salah saji
tersebut dalam sebagaian besar audit.

23
Tenaga Kerja Kontrak untuk mengurangi biaya penggajian, banyak
organisasi melakukan kontrak dengan organisasi luar untuk menyediakan staf.
Individu yang menyediakan jasa dipekerjakan oleh organisasi luar. Sebagai
contoh, perusahaan sering kali melakukan kontrak dengan perusahaan jasa
teknoloogi informasi untuk menangani manajemen teknologi informasi
perusahaan dan fungsi staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji
dengan membandingkan jumlahnya dengan kesepakatan kontrak yang
ditandatangi perusahaan dan perusahaan jasa luar. Prosedur lain yang
berhubungan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan akan dibahas lebih
lanjut di Bab 24

24
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bab ini menggambarkan audit terhadap siklus penggajian dan personalia. Gambar
20-2 mengilustrasikan akun utama dalam siklus penggajian dan personalia serta
jenis pengujian audit yang digunakan untuk mengaudit akun akun tersebut.
Pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi ditekankan karena
signifikansi dari transaksi dan kualitas pengendallian yang tinggi disebagian besar
perusahaan. Pengujian atas rincian saldo umumnya terbatas pada prosedur analitis
dan verifikasi kewajiban akrual yang berhubungan dengan penggajian.

25
DAFTAR PUSATAKA

ii

Anda mungkin juga menyukai