Anda di halaman 1dari 16

BAB 4.

KONS T R U KS I G E O METRIS

4.1 Konstruksi-konstruksi dasar

Gambar mesin harus digambar dengan teliti dan cermat. Untuk ini diperlukan
ketrampilan dalam menggunakan penggaris T, jangka, segi tiga dsb. sebagai dasar
menggambar bentuk-bentuk geometri, yang dasar-dasarnya akan dibahas di bawah ini.

4.1.1 Beberapa konstruksi dengan garis

(a) Membagi sebuah garis dalam bagian-bagian yang sama: Sebagai contoh diambil
sebuah garis yang harus dibagi dalam lima bagian yang sama. Caranya diperlihatkan
pada Gb. 4.1.
1. Tarik sebuah garis AC yang membuat sudut sembarang dengan garis AB.
Berilah garis AC lima buah ciri 1 sampai dengan 5, yang mempunyai panjang yang
sama antara masing-masing ciri.
2. Hubungkanlah titik B dengan titik 5. Tariklah garis-garis melalui titik 1 sampai
dengan titik 4 sejajar dengan garis B-5. Titik potong antara garis-garis sejajar ini
dengan garis AB merupakan bagian-bagian yang diminta.

(b) Menggambar garis tegak lurus: Melalui sebuah titik pada atau di luar sebuah
garis tertentu dapat digambarkan sebuah garis tegak lurus pada garis tersebut,
dengan mempergunakan sebuah penggaris T dan sebuah segi tiga, atau dua
buah segi tiga, seperti tampak pada Gb. 4.2.
1. Letakkan penggaris T atau sebuah segi tiga, sehingga sisinya sejajar dengan garis AB.
2. Letakkan sebuah segi tiga lain dengan sebuah sisinya menempel pada sisi penggaris
T atau sisi segi tiga pertama melalui titik D, dan tariklah garis melalui titik D. Garis
terakhir ini adalah garis yang ditanyakan. Jika titiknya berada di
Gb. 4.3 Melukiskan sebuah garis tegak lurus.

luar garis AB, seperti misalnya C, dapat ditempuh cara yang sama. Di sini segi tiga
kedua harus melalui titik C.
Pelaksanaan di atas dapat juga dilakukan secara geometris, seperti tampak
pada Gb. 4.3.
Lukislah sebuah garis tegak lurus pada sebuah garis AB melalui sebuah titik C,
yang terletak di luar garis AB. Lihat Gb. 4.3(a).
1. Gambarlah dengan titik C sebagai titik pusat busur lingkaran yang memotong garis
AB pada titik-titik 1 dan 2.
2. Dengan titik-titik I dan 2 sebagai titik pusat, gambarlah dua buah busur lingkaran
yang saling berpotongan di titik 3, dengan jari-jari yang sama.
3. Hubungkanlah titik C dengan titik 3 dengan sebuah garis lurus. Garis
penghubung inilah merupakan garis yang ditanyakan.
Jika titik C terletak pada garis AB, misalnya titik D, cara yang sama dapat
ditempuh juga. Lain halnya jika titik C terletak pada ujung garis AB. Lihat Gb. 4.3(b).
Di sini dilukiskan sebuah garis tegak lurus pada garis AB melalui titik B, sebagai
berikut.
1. Dengan titik B sebagai titik pusat gambarlah sebuah busur lingkaran dengan jari-
jari r, yang memotong garis AB pada titik 1.
2. Dengan titik 1 sebagai titik pusat gambarlah sebuah busur lingkaran dengan jari jari
yang sama, dan memotong busur lingkaran yang pertama pada titik 2. 3. Dengan titik 2
sebagai titik pusat gambarlah sebuah busur lingkaran dengan jari-jari yang sama, dan
memotong busur lingkaran yang pertama pada titik 3. 4. Dengan titik 3 sebagai titik
pusat gambarlah sebuah busur lingkaran dengan jari jari yang sama, dan memotong
busur lingkaran yang ketiga pada titik C. Hubungkanlah titik-titik B and C. Garis
penghubung ini adalah garis tegak lurus yang diminta.
Sebuah garis bagi tegak lurus pada sebuah garis digambarkan menurut Gb. 4.4. 1.
Dengan titik-titik A dan B buatlah dua buah busur lingkaran dengan jarijari yang
cukup besar, lebih besar dari setengah AB.
2. Busur-busur ini akan saling berpotongan di titik-iitik C dan D. Hubungkanlah
4.1 Konstruksi-Konstruksi Dasar 39

titik-titik C dan D. Garis penghubung ini adalah garis yang ditanyakan. Titik E
merupakan titik tengah garis AB.

(c) Membagi dua sebuah sudut: Cara membagi dua sebuah sudut sembarang
diperlihatkan pada Gb. 4.5.
1. Dengan jari jari yang cukup besar, gambarlah sebuah busur lingkaran dengan titik
A sebagai titik pusat, dan memotong kaki-kaki sudut AB dan AC pada titik-titik D
dan E.
2. Dengan jari jari r yang sama buatlah dua buah busur lingkaran dengan titiktitik D
dan E sebagai titik pusat. Dua buah busur lingkaran ini akan berpotongan pada titik F.
3. Garis penghubung AF adalah garis pembagi yang dicari.
Membagi tiga sudut siku.
Soal ini dapat diselesaikan secara mudah dengan mempergunakan sebuah
penggaris T dan sebuah segi tiga 30'-60'. Gb. 4.6 memperlihatkan penyelesaiannya
secara geometris.
1. Gambarlah sebuah busur lingkaran dengan titik A sebagai titik pusat, dan memotong
AB di D dan AC di E.
2. Dengan jari-jari yang sama buatlah dua busur lingkaran. Sekali dengan titik D
sebagai titik pusat dan memotong busur lingkaran yang pertama di ti`iic F,

Gb. 4.6 Membagi tiga sebuah sudut siku. Gb. 4.7 Membagi tiga sudut sembarang.
kemudian dengan titik E sebagai titik pusat dan memotong busur lingkaran yang
pertama di titik G.
3. Garis-garis dari A ke F dan G adalah garis-garis yang membagi tiga sudut siku
BAC.
:, Membagi tiga sebuah sudut sembarang.
" Masalah ini tidak dapat diselesaikan secara geometris yang eksak, tetapi dapat
diselesaikan dengan cara pendekatan, seperti tampak pada Gb. 4.7. 1. Buatlah
setengah lingkaran dengan titik 0 sebagai titik pusat dan jari-jari secukupnya.
Setengah lingkaran in] akan memotong kaki-kaki sudut pada titiktitik A dan B, dan
perpanjangan kaki AO di titik C.
2. Dengan jari-jari 2r dan titik-titik pusat A dan C, buatlah busur-busur lingkaran yang
saling berpotongan di titik D.
3. Hubungkanlah B dan D dengan sebuah garis lurus, yang memotong diameter
AOC di titik E.
4. Bagilah ruas (segment) garis AE dalam tiga bagian yang sama, dengan cara yang
telah dibahas pada 4.1.1(a). Titik-titik baginya adalah 1 dan 2. 5. Hubungkanlah titik D
dengan titik I dan titik 2, dengan garis-garis lurus. Garis-garis perpanjangan dari
garis-garis penghubung ini akan memotong setengah lingkaran masing-masing di
F dan G. Garis-garis OF dan OG adalah garis-garis bagi yang ditanyakan.

(d) Segilima teratur: Sebuah segilima teratur dengan sebuah sisi yang diketahui
digambar seperti pada Gb. 4.8.
1. Gambarlah garis bagi tegak lurus pada garis AB yang diketahui.
2. Pada garis bagi ini ambillah ruas garis CD yang sama panjangnya dengan AB, dan
tariklah sebuah garis melalui AD. Buatlah DE = 1/2AB.
3. Dengan titik A sebagai titik pusat dan AE sebagai jari jari, gambarlah sebuah
busur lingkaran yang memotong garis perpanjangan CD di F.
4. Dengan titik A, B dan F buatlah busur-busur lingkaran yang saling berpotongan di
titik G dan H.
5. Jika titik-titik A, G, F, H dan B berturut-turut dihubungkan, akan dihasilkan segi
lima teratur yang ditanyakan.

Gb. 4.8 Segi lima teratur dengan sebuah Gb. 4.9 Segi lima teratur dalam sebuah lingkaran
sisi tertentu. tertentu.
L, "Membuat sebuah segi lima teratur dalam sebuah lingkaran Gb. 4.9.
1. Gambarlah dua buah sumbu tegak lurus melalui titik pusat 0 dari lingkaran yang
diketahui.
2. Tentukanlah titik bagi G dari garis OC, dan buatlah busur lingkaran dengan jari jari
AG dan titik pusat G. Busur lingkaran ini memotong garis sumbu CD di titik H. Maka
AH adalah panjang sisi segi lima teratur yang diinginkan.
3. Dengan titik A sebagai titik pusat dan AH sebagai jari-jari, buatlah dua buah busur
lingkaran yang memotong lingkaran yang diketahui di titik-titik I dan J. Dengan titik-
titik I dan J sebagai titik pusat dan AH sebagai jari-jari buatlah berturut-turut busur
lingkaran yang memotong lingkaran yang diketahui di titik-titik K dan L.
Hubungkanlah titik-titik A, J, K, L dan 1. Maka AJKLI adalah segi lima teratur yang
diinginkan.

`(e) Segi banyak teratur: Segi banyak teratur yang dapat digambar secara geometris,
hanya segi tiga sama sisi, bujur sangkar, atau segi banyak teratur yang jumlah
sisinya merupakan hasil perkalian dari jumlah sisi segi banyak teratur tersebut di atas.
Segi hanyak teratur digambar atas dasar pendekatan.
Sebagai contoh diambil sebuah segi tujuh teratur dengan panjang sisi tertentu,
seperti tampak pada Gb. 4.1C).
Sudut dalam dari sebuah segi banyak teratur dengan jumlah sisi n, ditentukan oleh
rumus berikut: 2(n - 2)(90°/n). Jadi sudut dalam dari segi tujuh teratur adalah ; x 180'.
AB pada Gb. 4.10 adalah panjang sisi segi tujuh teratur yang akan diselesaikan.
Urutan pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1. Gambarlah sebuah setengah lingkaran CABOF dengan jari-jari AB. Per-
panjanglah BA sehingga titik C, di mana BC = 2AB.
2. Tentukanlah titik E pada garis BC, di mana BE _;BC, dan hubungkanlah titik D
dan E, sehingga perpanjangannya memotong setengah lingkaran pada titik F. Sudut
FAB adalah sudut dalam dari segi tujuh beraturan yang dicari. 3. Gambarlah garis
bagi tegak lurus dari garis-garis AB dan AF, yang saling berpotongan di O. Maka 0
adalah titik pusat lingkaran keliling dari segi tujuh beraturan tersebut.
4. Dengan jari jari OA dan titik pusat 0 gambarlah lingkaran tersebut, dan

Gb. 4.10 Segi tujuh teratur dengan sisi


tertentu (cara pendekatan).
bagilah lingkaran ini dengan AB, yang menghasilkan titik-titik G, H, I dan J. Jika
titik-titik ini berurutan dihubungkan dengan garis lurus, maka segi tujuh beraturan yang
diminta akan tergambar.

4.1.2 Konstruksi-konstruksi dengan lingkaran

( a ) Membagi keliling lingkaran dalam bagian-bagian yang sama: Pada umumnya


membagi keliling lingkaran dapat dilakukan dengan cara membagi sebuah
sudut.
Di sini akan dijelaskan cara membagi keliling lingkaran dalam duabelas bagian yang
sama. Dengan sebuah penggaris T dan sebuah segi tiga 30'-60' pembagian ini dapat
dilakukan dengan mudah seperti berikut (Gb. 4.11). 1. Tariklah diameter dengan segi
tiga sudut 60° menempel pada penggaris T ke kiri, dan sebuah diameter dengan cara
yang sama, tetapi sudut 60° menghadap ke kanan.
2. Tariklah diameter dengan cara yang sama, tetapi dengan sudut 30' yang
menempel pada penggaris T, sekali menghadap ke kiri dan sekali menghadap ke
kanan.
3. Garis-garis diameter dan garis-garis sumbu lingkaran ini akan membagi
lingkaran dalam duabelas bagian yang sama.
Pembagian ini dapat diselesaikan juga dengan cara geometris, sebagai
berikut (Gb. 4.12):
1. Gambarlah sumbu-sumbu AB dan CD, dan dengan titik potong 0 dari kedua garis
sumbu tadi sebagai titik pusat, gambarlah lingkaran yang akan dibagi dalam 12 bagian
yang sama.
2. Dengan jari jari lingkaran tersebut buatlah busur-busur kecil dengan titik pusat
berturut-turut A, B, C dan D yang memotong lingkaran. Maka titik-titik potong ini
merupakan titik-titik pembagi lingkaran.

( b ) Menggambar garis singgung pada sebuah lingkaran:Menggambar garis


singgung pada lingkaran melalui titik pada lingkaran dapat diselesaikan seperti Gb.
4.13.

Gb. 4.11 Membagi keliling lingkaran menjadi dua belas bagian yang sama dengan penggaris T dan sebuah segi
tiga.
Gb. 4.14 Sebuah busur yang menyinggung Gb. 4.15 Sebuah busur yang menyinggung dua
dua garis tegak lurus. garis berpotongan.
1. Tentukan titik A demikian rupa sehingga PA = OP = jari jari lingkaran.
2. Hubungkanlah titik 0 dengan A dan perpanjanglah dengan AB = OA. Garis PB
adalah garis singgung melalui titik P pada lingkaran.

(c) Menggambar lingkaran atau busur lingkaran yang menyinggung pada dua buah
garis lurus:
i) Pertama-tama akan dibahas cara membuat lingkaran singgung pada dua garis
tegak lurus (Gb. 4.14).
1. Tentukanlah dua buah titik T1 dan TZ, masing-masing pada garis AB dan CD, di
mana jarak P'T1 = P'T Z = jari jari lingkaran singgung r yang ditanyakan.
2. Dengan T, dan TZ sebagai titik pusat dan jari-jari r, tentukanlah titik O. Maka
titik 0 adalah titik pusat lingkaran singgung yang ditanyakan. Jika dipergunakan mesin
gambar atau segi tiga, titik 0 dapat ditentukan dengan menarik garis tegak lurus melalui
T1 dan T2. Titik 0 adalah titik potong dari dua garis tegak lurus tersebut.
% ii) Berikut akan dibahas cara membuat lingkaran singgung pada dua garis ber-
potongan (Gb. 4.15).
1. Tariklah garis-garis EF dan GH masing-masing sejajar dengan AB dan EF, pada
jarak r, yang diketahui.
2. Titik potong dari EF dan GH adalah titik pusat dari lingkaran singgung yang
dicari.
(d) Menggambar garis-garis singgung pada dua lingkaran: Ada dua pasang garis
singgung pada dua lingkaran, seperti tampak pada Gb. 4.16. i) Pasangan garis
singgung luar (Gb. 4.16(a)).
Jari-jari lingkaran adalah R dan r, dan jarak antara titik pusat O1O 2 = C
1. Buatlah lingkaran dengan jari-jari (R - r) dan titik pusat di O 1 .
2. Tentukanlah titik A pada lingkaran ini, sebagai berikut. Gambarlah busur
lingkaran dengan 02 sebagai titik pusat dan jari-jari c/2, yang memotong lingkaran
dengan jari-jari (R - r) di A dan B. Titik 03 ialah titik tengah dari
0
102
3. Hubungkanlah O, dengan A dan B, dan perpanjanglah garis-garis penghubung in],
sehingga masing-masing memotong lingkaran besar pada T 1 d a n T ; . 4. Tariklah garis
sejajar dengan A0 2 dan BO, melalui T 1 dan T;. Garis-garis T1T2 dan T,Tz adalah
pasangan garis singgung yang pertama.
ii) Pasangan garis singgung dalam (Gb. 4.16 (b)).
Dengan cara yang sama seperti di atas masalah ini dapat diselesaikan, dengan
perbedaan bahwa lingkaran yang digambar berjari-jari (R - r r) pada titik pusat
01.

Gb. 4 . 1 6 C a n s singgung pada dua buah lingkaran.


(e) Menggambar busur lingkaran yang menyinggung dua buah lingkaran dengan
jari jari R, dan R 2: Di sini terdapat juga dua pasang busur lingkaran singgung. Pada
Gb 4.17 hanya digambar sebuah.
i) Pasangan pertama (Gb. 4.17(a)).
1. Gambarlah busur-busur lingkaran dengan jari-jari R1 + r dan R2 -f- r, masing-
masing dengan 0, dan 02 sebagai titik pusat. Kedua busur lingkaran ini akan
berpotongan di titik M.
2. Dengan titik M sebagai titik pusat dan jari jari r gambarlah busur lingkaran yang
ditanyakan.
ii) Pasangan kedua (Gb. 4.17(b)).
Pelaksanaannya sama seperti di atas, dengan perbedaan jari jari busur lingkaran. Jari-
jari busur lingkaran di sini adalah r - R , dan r - R , _ . Setelah ditemukan titik M, maka
busur lingkaran singgung dapat diselesaikan dengan mudah.

(f) Panjang garis lurus yang mendekati panjang busur lingkaran atau sebaliknya:
Suatu bagian garis lurus yang panjangnya sama dengan panjang busur lingkaran, atau
panjang busur lingkaran yang panjangnya sama dengan panjang garis lurus, dapat
digambar dengan cara pendekatan.
i) Menentukan panjang garis lurus yang mendekati panjang busur lingkaran (Gb.
4.18). ,
l. Tentukanlah titik bagi C dari busur lingkaran AB, dan perpanjanglah BA

Gb. 4.17 Sebuah busur menyinggung dus buah lingksran.


dengan AD = AC.
2. Gambarlah garis singgung busur pada titik A, dan gambarlah busur lingkaran
dengan jari jari BD dan titik pusat D, yang memotong garis singgung tadi di E.
Maka AE = AB.
Jika sudut busur AOB lebih besar dari 90', kesalahannya akan menjadi terlalu
besar. Dalam hal ini bagilah busur lingkaran tersebut dalam beberapa bagian
dengan sudut yang lebih kecil dari pada 90', kemudian tentukanlah panjang busur
lingkaran seperti di atas. Maka panjang keseluruhan dari busur lingkaran tersebut
adalah jumlah dari bagian-bagian panjang busur lingkaran.
ii) Menentukan panjang garis lurus pada busur lingkaran (Gb. 4.19).
1. Gambarlah garis singgung busur pada titik A. Buatlah AC sama dengan
seperempat AB.
2. Gambarlah dengan titik C sebagai titik pusat dan CB sebagai jari jari busur
lingkaran yang memotong busur lingkaran yang diketahui di D. Maka AD = AB.
Jika sudut busur lebih besar dari 60', selesaikanlah dengan membaginya dalam dua
atau empat bagian dengan cara seperti di atas.
iii) Panjang garis lurus yang mendekati keliling lingkaran.
Cara yang digambarkan pada Gb. 4.20 merupakan pendekatan, tetapi mempunyai
ketelitian yang cukup tinggi.
1. Ambillah titik C pada lingkaran, di mana sudut AOC = 30'. 2.
Gambarlah CD tegak lurus pada AB.
3. *Gambarlah garis singgung pada lingkaran di titik B, dan tentukanlah titik E
dengan BE = 3 x AB.
4. Hubungkanlah D dengan E, maka panjang DE adalah pendekatan panjang

Gb. 4.19 Panjang Busur yang sama dengan


panjang garis lurus.

Gb. 4.20 Panjang garis lurus yang sama dengan keliling lingkaran.
'B D

Gb. 4.21 Panjang garis lurus yang sama dengan setengah keliling lingkaran.

keliling lingkaran yang diketahui.


iv) Panjang garis lurus yang mendekati panjang keliling setengah lingkaran. Cara
pada Gb. 4.21 merupakan pendekatan dengan ketelitian yang cukup tinggi.
1. Tentukanlah titik C pada garis singgung lingkaran melalui titik B, di mana sudut
BOC = 30°.
2. Buat CD = 3 x OA. OA adalah jari jari lingkaran.
3. Hubungkanlah D dengan A, maka AD adalah kurang lebih panjang setengah
keliling lingkaran yang diketahui.
4.2 Garis-garis lengkung;

4.2. 1 Potongan-potongan kerucut


ka jika!: kerucut dipotong oleh sebuah bidang 'datar d,-,'am.
u
kedudukan, akan terjadi bermacam-macam garis tergantung
` -
kedudukan hidang datar tersebut, maka garis potonganya, dapat i
lingkaran, eiips, parabola ata N hyperbola, yang disebut potongan-potongan. kerucut.
Sudut antara sumbu kerucut dan garis pembentuk disebut a, dan sudut antara
sumbu kerucut clan biding potong disebut P. Hubungan antara a dan # menentukan
bentuk potongan kerucut sebagai berikut:
«< elips (Gb. 4.22)

a = B, parabola (Gb. 4.23)


« > biding, hyperbola (Gb. 4.24)
Jika P = 90 °, potongan kerucutnya adalah sebuah lingkaran. Ini adalah
suatu keadaan istimewa.
Sebuah silinder dapat dianggap sebagai sebuah kerucut dengan a= 0°, sehingga
garis potong antara silinder dan bidang adalah suatu elips.

,, (a) Elips: Cara menggambar elips, yang kedua sumbu utamanya diketahui akan
dibahas berikut ini.

Cara I (Gb. 4.25).


1. Gambarlah dua buah lingkaran sepusat dengan sumbu panjang dan sumbu
pendek sebagai diameter.
2. Tariklah garis-garis radial yang memotong kedua lingkaran pada titik 1, 2....
dan 1', 2', . . .
3. Dari titik-titik 1, 2.... tariklah garis-garis sejajar dengan sumbu pendek, dan
dari titik-titik 1', 2', . . . garis-garis sejajar dengan sumbu panjang. Dua macam
garis ini akan saling berpotongan di titik 1", 2", . . . Titik-titik potong ini adalah
titik-titik dari elips.
4. Hubungkanlah titik-titik ini dengan menggunakan sebuah mal lengkungan,
maka akan dihasilkan elips yang ditanyakan.

Gb. 4.25 Menggambar elips dengan dua buah linglcaran.

clip" dengan garis garis


Cara II (Gb. 4. 26).
1. Gambarlah segi empat dengan panjang sumbu-sumbu elips sebagai sisisisinya.
2. Bagilah setengah sumbu panjang AO dalam beberapa bagian yang sama, dan
sebutlah titik-titik baginya 1, 2, 3.... Bagilah AE dalam jumlah yang sama, dalam
bagian-bagian yang sama, dan sebutlah titik-titik baginya 1', 2', 3', ... 3. Tariklah D-I
yang memotong C- I' di titik 1", D-2 yang garis memotong C-2' di titik 2", dan
seterusnya. Titik-titik potong ini adalah titik-titik dari elips yang harus digambar.
4. Bagian-bagian lain dari elips dapat diselesaikan dengan cara yang sama.

Cara III (Gb. 4.27)


1. Pada sebuah garis lurus tentukanlah jarak PR sama dengan setengah sumbu panjang
dan PQ sama dengan setengah sumbu pendek.
2. Letakkan titik R pada sumbu pendek dan Q pada sumbu panjang dari elips, maka
titik P adalah titik dari elips. Dengan menggeser P pada garis sumbu panjang dan R
pada garis sumbu pendek, maka titik P akan melukis garis elips yang diminta. Cara
ini disebut cara penggeseran dan dipergunakan pada mesin ellipsograph.
Cara ini dapat dipergunakan juga untuk menentukan salah satu sumbu elips, jika
sebuah titik dari elips dan salah satu dari setengah sumbu diketahui. Caranya adalah
sebagai berikut (Gb. 4.27).
Misalkan titik P dan setengah sumbu panjang diketahui, yaitu PR.
1. Letakkan titik R pada sumbu BB', dan hubungkanlah P dengan R.
2. Garis PR akan memotong sumbu panjang di Q. Panjang PQ adalah setengah
panjang sumbu pendek yang dicari.
Menggambar elips dengan cara pendekatan I(Gb. 4.28).
1. Gambarlah sebuah bujur sangkar dengan sisi sama dengan setengah dari
setengah selisih sumbu panjang dan sumbu pendek dari elips, dengan diagonal MN
berhimpit dengan sumbu pendek MB.
2. Ambil titik 0, pada perpanjangan sumbu pendek pada jarak MB = 2b.
3. Perpanjang NO, sehingga memotong sumbu panjang di 03.
4. Gambarlah busur lingkaran dengan pusat O, dan jari jari O 1B, kemudian

Gb. 4.28 Gambar pendekatan dari elips. Gb. 4.29 Gambar pendekatan dari dips.
busur lingkaran dengan pusat 02 dan jari-jari 0,2 dan dengan titik pusat 03 dan jari
jari 0 31 buatlah busur lingkaran Al. Garis lengkung A12B adalah seperempat bagian
elips yang ditanyakan.
5. Bagian elips yang lain dapat diselesaikan dengan cara yang sama.
Menggambar elips dengan cara pendekatan II (Gb. 4.29).
l . Hubungkanlah A dengan C. Tentukan titik F pada AC dengan jarak CF sama
dengan setengah selisih sumbu panjang dan sumbu pendek. Caranya dengan
mengambil OE sama dengan setengah sumbu panjang dan lingkarkanlah E ke F
dengan C sebagai titik pusat.
2. Gambarlah garis bagi tegak lurus dari AF, yang memotong sumbu panjang dan
sumbu pendek di H dan K.
3. Dengan titik H sebagai titik pusat dan jari-jari HA buatlah busur lingkaran AG.
Selanjutnya gambol busur lingkaran GC dengan titik pusat K dan jari-jari KG.
Lengkungan AGC adalah seperempat elips yang ditanyakan. 4. Selesaikanlah bagian
elips yang lain dengan cara yang sama.

(b) Parabola: Pada Gb. 4.30 diperlihatkan cara menggambar parabola, jika sumbu
AB, titik puncak A dan sebuah titik sembarang P diketahui. 1. Gambarlah garis tegak
lurus CD pada AB melalui titik puncak A. 2. Gambarlah garis tegak lurus PE pada
AB melalui titik P, dan ambillah BE = BP.
3. Bagilah BP dan CP dalam beberapa bagian yang sama dan jumlahnya sama, dan
berilah tanda 1, 2, 3.... dan 1', 2', 3', . . . pada titik bagi tersebut.
4. Tariklah garis-garis sejajar dengan AB melalui titik-titik bagi 1, 2, 3....
Hubungkanlah A dengan titik-titik bagi 1', 2', 3', ... Garis-garis ini akan memotong
garis-garis sejajar pada titik-titik 1", 2", 3"........................................yang merupakan
titik-titik dari parabola yang ditanyakan. Dengan menghubungkan titik-titik
parabola ini dengan mal lengkungan akan diperoleh parabolanya. Bagian parabola
yang simetris dapat diselesaikan dengan cara yang sama.

Gb. 4.30 Parabola.

Gb. 4.31 Hyperbola.


(c) Hyperbola: Pada Gb. 4.111 diperlihatkan cara menggambar hyperbola, jika sumbu
AB, dua titik puncak A clan A' dan sebuah titik P pada hyperbola diketahui.
1. Gambarlah segi empat panjang melalui titik puncak A dan titik P, dengan BE = PE.
2. Bagilah BP dan CP dalam beberapa bagian yang sama dalam jumlah yang sama,
dan berilah tanda 1, 2, 3, . . . dan 1', 2', 3', ...
3. Hubungkanlah titik A dengan 1', 2', 3', ... dan titik A' dengan 1, 2, 3, ...
Kumpulan garis-garis ini akan berpotongan pada titik 1", 2", 3", ...
4. Hubungkanlah titik-titik terakhir ini dengan menggunakan sebuah mal
lengkungan, maka hasilnya adalah bagian dari hyperbola yang ditanyakan. Bagian yang
lain dapat diselesaikan dengan cara yang sama.

4.2.2 Lengkungan bentuk gigi

Beberapa bentuk lengkungan dipakai untuk membentuk sebuah gigi dari suatu roda
gigi. Yang umum dipakai adalah lengkungan evolvent dan lengkungan cycloida.

(a) Evolvent: Sebuah Iengkungan evolvent adalah sebuah lengkungan yang dihasilkan
oleh sebuah titik pada benang yang dilepas dari gulungan pada sebuah lingkaran,
atau sebaliknya, dengan ketentuan bahwa benangnya harus tetap tegang, seperti
terlihat pada Gb. 4.32.
Cara menggambarnya dibahas di bawah ini.
1. Gambarlah sebuah lingkaran dengan titik pusat 0, dan tariklah garis singgung AB
melalui titik A pada lingkaran tersebut. Panjang AB adalah sama dengan panjang
keliling lingkaran (lih. Gb. 4.20).
2. Bagilah keliling lingkaran clan garis singgung dalam bagian-bagian yang sama dalam
jumlah yang sama. Di sini keduanya dibagi dalam duabelas bagian yang sama. Berilah
tanda pada titik-titik bagi masing-masing 1, 2, 3, . . . dan 1', 2',
3', • . .
3. Tariklah pada titik-titik 1, 2, 3, . . . garis-garis singgungnya. Buatlah panjang garis
singgung 1 I" = Al', 22' = A2', 33' = A3', dst. Jika titik-titik 1", 2", 3" dihubungkan
dengan bantuan sebuah mal lengkungan, maka akan dihasilkan garis evolvent.

G6.4.32 Evofweaf.
G6.4.33 Cycloida.

(b) Cycloida: Jika sebuah lingkaran digelindingkan pada sebuah garis lurus tanpa
tergelincir (slip), maka sebuah titik pada lingkaran tersebut akan menu-gambarkan
sebuah cycloida, seperti pada Gb. 4.33.
Cara penggambarannya adalah sebagai berikut:
1 Gambarlah garis singgung AB pada lingkaran yang diketahui. Panjang AB Adolph
sama dengan panjang quelling lingkaran.
2. Ragilah 1_ingkaran dan garis singgung dalam bagian-bagian yang sama dalam
jumlah yang sam.a. Di sini diambil duabelas bagian yang sama. Berilah tandatanda 1,
2, 3, ... pada lingkaran dan 1', 2', 3', . . . pada garis sir_ggung. 3. Tariklah garis-garis
sejajar dengan AB melalui titik-titik 1, 2, 3, . . . , dan gar's-gar's tegak Iuru; pada AB
melalui titik 1', 2', 3', ... Dug kelompok garis ini akan saiing berpotongan di titik-
titik 1", 2'"', 3", ...
4. Gambarlah pada titik 1", 2", 3 1 %. .. sebagai titik pusat lingkaran-lingkaran yang
sama dengan lingkaran yang diketahui. Lingkaran-lingkaran ini akan memotong garis-
garis sejajar dengan AB di titik-titik 1"', 2"', 3"', . . . Jika titik-titik terakhir ini
dihubungkan oleh sebuah garis licin, akan dihasilkan cycloida.

(c) Epicycloida dan Hypocycloida: Jika sebuah lingkaran menggelinding di luar attar di
dalam sebuah lingkaran, maka sebum titik pada lingkaran gelinding ini akan
menggambarkan sebuah epicycloida atau hypocycloida. Pada Gb. 3.34 diperlihatkan
cara menggambar epicycloida dan hypocycloida. Cara yang sama pada pembuatan
cycloida dipakai juga di sini, kecuali garis lurusnya diganti dengan sebuah busur
lingkaran.

Gb. 4.34 E¢icydoida dan hypocycioida.

Anda mungkin juga menyukai