Anda di halaman 1dari 20

MODUL GAMBAR TEKNIK

KD 3.5 & 4.5_Menggambar Bentuk-Bentuk Bidang

DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI


BANGUNAN

12/30/1899

Oleh: Rizki Amalia


MATERI 5
Menggambar Bentuk-Bentuk Bidang

Cara menggambar garis tegak lurus dengan segitiga:


1. Letakkan sisi miring segitiga 45°–45° sedemikian hingga berimpit dengan garis 1 yang diketahui
dan bagian bawah ditahan oleh segitiga yang lain.
2. Putarlah segitiga 45°–45° sebesar 90° (lihat anak panah B) maka sisi miringnya akan tegak lurus
garis l. Geser segitiganya (lihat anak panah b) bila perlu.
3. Tarik garis m.
Untuk membuat garis sejajar, pertama satu segitiga dipakai pedoman harus tidak boleh bergerak.
Letakkan segitiga kedua sesuai dengan arah garis yang dikehendaki dan tarik garis.

Selanjutnya geser segitiga kedua sesuai dengan jarak yang dikehendaki kemudian tarik garis dan
seterusnya.

Untuk membuat garis lengkung menggunakan jangka maka harus ditentukan dahulu jari-jari
lingkaran atau pusat putaran lingkaran.

Misalnya jari-jari lingkaran pusat M1 lebih besar dari jari-jari lingkaran pusat M2.
 Buat garis sumbu sebagai pusat putaran lengkungan M1 dan M2 sesuai besar jari-jarinya.
 Buat setengah lingkaran dengan jangka dari pusat M1, kemudian dilanjutkan membuat setengah
lingkaran dengan jangka pada pusat M2, maka sudah terjadi garis lengkung yang berhubungan.
Lihat gambar berikut.
Membagi Garis
Garis adalah bentuk geometri yang dilukiskan oleh sebuah titik yang bergerak. Garis hanya
mempunyai satu dimensi yaitu panjang dan panjangnya dianggap tak hingga. Dalam dunia nyata garis
digunakan untuk menggambarkan objek lurus dengan lebar dan tinggi yang berbeda. Sebuah ruas garis
adalah bagian dari garis yang dikelilingi oleh dua ujung berbeda dan terdiri dari setiap titik di garis antara
kedua ujungnya. Tergantung ruas garis yang didefinisikan, satu dari dua ujung tersebut bisa jadi atau
bukan bagian dari ruas garis. Dua ruas garis atau lebih bisamemiliki hubungan yang sama seperti garis
parallel, perpotongan, atau kemiringan.

Membagi Garis Menjadi Beberapa Bagian Sama Panjang

1. Buatlah sebarang ruas garis AB


2. Dari titik A, buatlah ruas garis AM dengan ukuran 5 bagian sama panjang sedemikian sehingga tidak
berimpit dengan garis AB, yaitu AP = PQ = QR = RS = SM.
3. Hubungkan titik M dengan titik B
4. Buatlah garis sejajar dengan ruas garis MB yang masing-masing garis tersebut melalui titik S, R, Q,
dan P sehingga memotong garis AB di titik S₁, R₁, Q₁, dan P₁
5. Dengan demikian, terbagilah ruas garis AB menjadi 5 bagian yang sama panjang, yaitu AP ₁ = P ₁Q ₁
= Q₁R₁ = R₁S₁ = S₁ B.

Membagi Garis Menjadi 2 Bagian dengan Perbandingan 1 : 3


Gunakan penggaris untuk membagi sebuah ruas garis menjadi 2 bagian dengan perbandingan 1 : 3,
kemudian ikutilah langkah-langkah seperti berikut ini.
1. Buatlah sebarang ruas garis AB
2. Dari titik A, buatlah ruas garis AM dengan ukuran 4 bagian sama panjang sedemikian sehingga tidak
berimpit dengan garis AB, yaitu 3×AP = PM.
3. Hubungkan titik M dengan titik B
4. Buatlah garis sejajar dengan garis MB melalui titik P sehingga memotong garis P1
5. Kemudian buatlah garis sejajar dengan garis PP ₁ dan MB melalui titik-titik 3 bagian PM sehingga
memotong garis tiga bagian P₁B
6. Dengan demikian, terbagilah garis AB menjadi 2 bagian dengan perbandingan 1 : 3, yaitu 3×AP ₁ =
P₁B

Membagi Garis Menjadi 2 Bagian dengan Perbandingan 2 : 5


Gunakan penggaris untuk membagi sebuah ruas garis menjadi 2 bagian dengan perbandingan 2 : 5,
kemudian ikutilah langkah-langkah pada tabel berikut ini.

1. Buatlah sebarang ruas garis AB


2. Dari titik A, buatlah ruas garis AM dengan ukuran 7 bagian sama panjang sedemikian sehingga tidak
berhimpit dengan garis AB, yaitu AP/PM = 2/5
3. Hubungkan titik M dengan titik B
4. Buatlah garis sejajar dengan ruas garis MB melalui titik P sehingga memotong garis P₁
5. Kemudian buatlah garis sejajar dengan garis PP ₁ dan MB melalui titik-titik 2 bagian PM sehingga
memotong garis bagian AB
6. Dengan demikian, terbagilah garis AB menjadi 2 bagian dengan perbandingan 2 : 5, yaitu AP/PM =
2/5

Menggabungkan Garis
Untuk menggabungkan garis lurus dengan garis lurus yang perlu mendapatkan perhatian adalah tidak
boleh ada kelebihan garis yang memotong atau menyilang, maka harus tepat.
 Tarik garis dari titik A ke titik B, kemudian dilanjutkan dari titik B menuju ke titik C dan
seterusnya dari titik C ke titik D.
 Garis ABCD bergabung.
 Jangan menggabungkan garis yang tidak sejalan karena kemungkinan hasilnya akan kurang baik.
Misalnya dari A ke B kemudian dari D ke C seterusnya dari B ke C.
Sedangkan menggabungkan antara garis lengkung dan garis lurus sebaiknya dimulai dari pembuatan
garis lengkung dahulu.
 Buat garis lengkung setengah lingkaran dari titik pusat M1 dari titik A ke titik B.
 Teruskan menarik garis lurus dari titik B ke titik C.
 Dan seterusnya buat setengah lingkaran pusat M2 dari titik C ke titik D.
 Ingat jangan membuat garis yang tidak berurutan, hasilnya akan kurang baik. Misalnya dibuat
setengah lingkaran besar pusat M1 dari titik A ke titik B, kemudian setengah lingkaran pusat M2
dari titik D ke titik C, dan seterusnya membuat garis dari titik B ke titik C.

Cara Memindahkan Sudut


a. Buat busur lingkaran dengan A sebagian pusat dengan jari-jari sembarang R yang memotong kaki-
kaki sudut AB dan AC di n dan m.
b. Buat pula busur lingkaran dari A1 dengan jari-jari R1 (R=R1) yang memotong kaki sudut A1 C1 di
m1.
c. Buat busur lingkaran dari titik m dengan jari-jari r = nm.
d. Buat pula busur lingkaran dengan jari-jari r1 = r dari titik di m1 busur ini memotong busur yang
pertama (jari-jari R1) di titik n.
e. Tarik garis A1 n1 yang merupakan kaki sudut A1 B1. Maka sudut B1 A1 C1 = sudut BAC.
Cara Membagi Sudut Menjadi Dua Sama Besar
Untuk membagi sudut menjadi 2 bagian yang sama, lakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Misalkan sudut yang akan dibagi menjadi 2 bagian yang sama adalah sudut PQR berikut ini.

2. Buatlah busur lingkaran yang berpusat di titik Q dan memotong sinar QP dan QR secara berturut-
turut di titik S dan titik T.

3. Buatlah busur lingkaran yang berpusat di titik S dengan jari-jari sama dengan jari-jari busur lingkaran
pada langkah 2.

4. Sekali lagi, buat busur lingkaran yang berpusat di titik T dengan jari-jari sama dengan jari-jari busur
lingkaran pada langkah 2, sehingga busur lingkaran yang terbentuk berpotongan dengan busur
lingkaran yang dibentuk pada langkah 3 pada titik U, yang terletak di daerah sudut PQR.

5. Buatlah sinar QU. Perhatikan bahwa QTUS adalah belah ketupat. Mengapa? Karena QS dan QT,
serta SU dan TU merupakan jari-jari dari busur-busur lingkaran yang dibuat pada langkah 2 – 4.
Sehingga sinar QU membagi sudut PQR menjadi 2 bagian yang sama. Atau dengan kata lain, besar
sudut PQU sama dengan besar sudut UQR.

Membagi Sudut Siku-Siku Menjadi 3 Sudut Sama Besar


a. Buat garis siku BAC.
b. Buat sebuah busur lingkaran dengan titik A sebagai pusat dengan jari-jari sembarang r dan busur
lingkaran ini memotong kaki sudut AB di P dan kaki sudut AC di O.
c. Buat busur lingkaran dengan jari-jari r pada titik pusat P dan O kedua busur lingkaran ini
memotong busur yang pertama di titik-titik R dan S.
d. Tarik garis AR dan AS, maka sudut BAS = sudut SAR = sudut RAC.

Cara Menggambar Segitiga


Cara Menggambar Bujur Sangkar
a. Tentukan lingkaran dengan titik pusat M.
b. Tarik garis tengahnya memotong titik A dan B.
c. Lingkarkan jari-jari dari titik A dan B sama panjang.
d. Hubungkan perpotongan lingkaran dari titik A dan B, sehingga memotong lingkaran yang
ditentukan pada titik C dan D.
e. Titik A, B, c dan D dihubungkan membentuk segi empat beraturan atau bujur sangkar.

Cara Menggambar Segi 5 Beraturan


a. Buatlah busur lingkaran pada titik A dan B dengan jari-jari AB, kedua lingkaran memotong garis
perpanjangan AB di C dan D serta berpotongan di P.
b. Buat lagi busur lingkaran pada titik C dan D dengan jari-jari CA = DB, kedua lingkaran
berpotongan di M.
c. Buat lingkaran pada titik M dengan jari-jari AB.
d. Tarik garis dari titik D ke P hingga memotong lingkaran di E dan garis dari C ke P hingga
memotong lingkaran di F.
e. Tarik garis dari A ke F hingga memotong lingkaran pertama di G dan garis dari B ke E
hinggamemotong lingkaran kedua di H.
f. Buat busur dari titik G dan H dengan jari-jari AB, kedua busur berpotongan di I.
g. Tarik garis dari G ke I dan dari H ke I, sehingga didapatlah gambar segi lima beraturan ABHIG.
Cara Menggambar Segi 6 Beraturan
a. Ditentukan lingkaran dengan pusat M
b. Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B
c. Buat busur yang sama dari titik A dan titik B sepanjang AM = BM memotong lingkaran
d. Hubungkan titik potong yang terdapat pada lingkaran tersebut sehingga tergambarlah segi enam
beraturan

Cara Menngambar Segi 7 Beraturan


a. Ditentukan lingkaran dengan pusat M
b. Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B
c. Buat busur yang sama dari titik B sepanjang BM memotong lingkaran di titik C dan D
d. Hubungkan titik potong C dan D memotong BM di titik E, maka CE merupakan sisi dari segi
tujuh beraturan
e. Lingkarkan sisi CE pada keliling lingkaran sehingga tergambarlah segi tujuh beraturan
Cara Menggambar Segi 8 Beraturan
a. Ditentukan lingkaran dengan pusat M
b. Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B
c. Buat busur yang sama dari titik A dan titik B dan tarik perpotongan busur sehingga memotong
lingkaran di titik C dan D dan melalui titik M
d. Bagilah busur AD dan BD sama besar, kemudian tarik garis hingga memotong lingkaran
e. Hubungkan ke delapan titik potong pada lingkaran tersebut sehingga tergambarlah segi delapan
beraturan

Cara Menggambar Segi 9 beraturan


a. Buat lingkaran
b. Tarik garis tengah AB dan bagilah AB menjadi 9 bagian sama panjang
c. Tarik garis CD tegak lurus garis AB di tengah-tengah AB
d. Perpanjang garis AB dan CD berturut-turut dengan BE dan DF = 1/9 AB
e. Hubungkan DF hingga memotong lingkaran, maka garis dari titik potong lingkaran ke titik 3
merupakan sisi segi sembilan beraturan dan ukuran pada keliling lingkaran
Cara Menggambar Segi 10 Beraturan
a. Ditentukan lingkaran dengan pusat M
b. Tarik garis tengah melalui titik M arah mendatar sehingga memotong lingkaran
c. Buat garis tengah melalui titik M arah tegak sehingga memotong lingkaran
d. Buat busur yang sama dari titik M dan titik Q, perpotongan busur tersebut ditarik
memotong garis MQ di titik L dan D
e. Lingkarkan dari titik L sepanjang LD ke arah MP hingga memotong di titik F
f. Garis DF merupakan sisi dari segi lima beraturan, sedangkan MF merupakan sisi segi
sepuluh
g. Dan seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan membentuk segi
lima beraturan dan juga segi sepuluh beraturan

Cara Menggambar Lingkaran


a. Pasangkan pensil ke jangka gambar. Masukkan pensil ke celah di ujung jangka gambar dan
eratkan sehingga tidak lepas.
b. Atur lengan jangka sesuai ukuran lingkaran yang ingin dibuat. Kalau Anda akan membuat
lingkaran besar, tarik lengan-lengan jangka saling menjauhi sehingga sudutnya membesar. Kalau
lingkarannya kecil, perdekat lengan-lengan jangka sehingga sudutnya mengecil.
c. Letakkan ujung jangka di selembar kertas. Posisikan jangka di tempat lingkaran ingin digambar.
Lingkaran akan digambar oleh ujung jangka yang dipasangi pensil, sementara ujung jangka
lainnya akan berperan sebagai titik pusat lingkaran.
d. Putar jangka untuk menggambar lingkaran. Jaga kedua ujung jangka tetap menyentuh kertas
selagi memutar jangka sehingga ujung yang dipasangi pensil menggambar lingkaran. Usahakan
tidak menggeser jangka selagi menggambar karena akan membuat lingkaran tidak bulat
sempurna.

Cara Membagi Keliling Lingkaran Sama Panjang


Untuk membagi keliling lingkaran sama saja dengan membagi busur lingkarannya. Untuk
menentukan panjang lingkaran sama besar kita gunakan rumus yaitu 360º : jumlah pembagian keliling
yang diinginkan.

Contoh; kita menginginkan 8 bagian dari busur lingkaran, maka 360º : 8 = 45º
Berarti kita harus membuat sudut luar sebesar 45º atau membagi lingkaran menjadi 8 bagian atau dapat
dikatakan membuat segi 8 beraturan terlebih dahulu. Ingat buatlah sudut yang dapat dibuat dengan
bantuan jangka.
Contoh keliling lingkaran yang dibagi menjadi delapan sama besar:
– Tentukan lingkarannya; pusat M
– Tarik garis tengah lingkaran memotong titik A dan B
– Buat busur dari titik A dan titik B sama panjang
– Tarik perpotongan kedua busur hingga memotong lingkaran di titik C dan D
– Buat busur dari titik A dan C sama panjang dan juga busur dari titik B dan titik C sama panjang
– Perpotongan kedua busur dihubungkan ke titik M memotong lingkaran di titik E dan G
– Kemudian diteruskan hingga memotong lingkaran berikut di titik F dan H
– Keliling lingkaran sudah dibagi 8 sama besar yaitu AE, EC, CG, GB, BF, FD, DH, dan HA

Cara Menggambar Garis Singgung Pada Lingkaran


1. Melukis Garis Singgung Lingkaran yang Melalui Titik Tepat Pada Lingkaran.
Misalkan titik P berada tepat pada lingkaran dengan titik pusat O. Maka untuk melukis garis
singgung yang melalui titik P dan tegak lurus dengan jari-jari lingkaran, langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut.
a. Lukis sebuah lingkaran dengan pusat di titik O kemudian buatlah sebuah titik P yang tepat
berada pada lingkaran seperti terlihat pada gambar (a).

b. Tarik garis dari O ke P dan perpanjanglah garis tersebut. Kemudian lukis sebarang busur
dengan pusat di P sehingga memotong di garis OP dan garis perpanjangan OP, yaitu di titik A
dan titik B (gambar (b)).

c. Lukis kembali sebarang busur dengan pusat di titik A dan B dengan jari-jari yang sama,
sehingga berpotongan di titik C dan di titik D (gambar (c)).
d. Tarik garis yang menghubungkan titik C dan titik D. Garis CD ini dinamakan garis
singgung lingkaran yang melalui titik tepat pada lingkaran (gambar (d)).

2. Melukis Garis Singgung Lingkaran yang Melalui Titik di Luar Lingkaran


Perhatikan gambar di bawah ini!

DQ merupakan garis singgung lingkaran yang melalui titik di luar lingkaran. Maka untuk
melukis garis singgung lingkaran yang melalui titik di luar lingkaran, kita harus melukis garis
DQ yang tegak lurus dengan garis OD, dimana OD adalah jari-jari lingkaran. Jika kita
perhatikan, ∠ODQ adalah sudut sikusiku.

Agar ∠ODQ siku-siku, maka sudut tersebut harus menghadap diameter OQ (ingat sifat
sudut keliling yang menghadap diameter), sehingga kita harus membuat lingkaran dengan
diameter OQ.

Berdasarkan uraian di atas, untuk melukis garis singgung lingkaran yang melalui titik di
luar lingkaran, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Lukis sebuah lingkaran dengan titik pusat O, kemudian buat sebuah titik Q yang berada di
luar lingkaran (gambar(a)).
b. Tarik garis dari O ke Q, kemudian lukis sebarang busur dengan pusat di titik O dan di titik Q
dengan jari-jari yang sama, sehingga berpotongan di titik A dan di titik B (gambar(b)).

c. Hubungkan titik A dengan titik B sehingga memotong garis OQ di titik K. Kemudian lukis
sebuah lingkaran dengan jari-jari sepanjang KQ dan berpusat di titik K sehingga memotong
lingkaran yang berpusat di O, di titik D dan E (gambar(c)).

d. Lukis garis yang menghubungkan titik D dengan titik Q dan titik E dengan titik Q. Garis DQ
dan EQ inilah yang dinamakan dengan garis singgung lingkaran yang melalui titik di luar
lingkaran (gambar(d)).

Cara Menggambar Elips


a. Bagilah sumbu AB dalam 4 bagian sama panjang, maka diperoleh titik M1, M2, dan M3
b. Buatlah lingkaran 2, 2, dan 3 dengan jari-jari ¼ panjang sumbu dengan titik pusat lingkaran M1,
M2, dan M3
c. Ketiga lingkaran tersebut saling berpotongan di titik C, D, E, dan F
d. Tarik garis M1C, M1E, dan M3D, M3F yang memotong keliling lingkaran di titik G, H, I, dan J
e. Garis M2C dan M3D berpotongan di titik N1, sedangkan M1E dan M3F berpotongan di titik N2
f. Titik N1 dan N2 sebagai pusat dari busur lingkaran Bh dan IJ
Cara Menggambar Bulat Telur
a. Lebar ditentukan
b. Buatlah CD tegak lurus garis AB dan buatlah lingkaran di tengah AB
c. Buatlah garis melalui CB dan DB
d. Buatlah busur lingkaran jari-jari CD = AB dari titik C dan D hingga memotong di titik E dan F.
Seterusnya buat busur lingkaran dari titik B jari-jari BE = BF, maka tergambarlah bulat telur

Cara Menggambar Silinder


a. Langkah 1 Pada sumbu vertikal OZ, tentukan sebuah titik di atas titik O (misalnya 10 cm),
selanjutnya tandailah titik tersebut dengan titik O1. Titik O1 ini sebagai titik pusat permukaan
silinder bagian atas.
b. Langkah 2 Gambarlah sumbu-sumbu aksonometri yang sejajar dengan sumbu aksonometri OX
dan OY dengan titik pusat di O1. Sumbu aksonometri ini ditandai dengan sumbu aksonometri O1
X1 dan O1 Y1

c. Langkah 3 Gambarlah sebuah bentuk oval sebagai bagian atas silinder dengan cara menggambar
bentuk elips dengan ukuran yang sama dengan ukuran alas silinder

d. Langkah 4 Gambarlah garis lurus yang merupakan garis singgung oval untuk menghubungkan
sisi atas dan sisi bawah silinder sehingga membentuk sebuah silinder.
e. Gambarlah garis putus-putus untuk memberi tanda pada sisi bawah silinder yang tidak terlihat.

Cara Menggambar Parabola


a. Buat garis bantu sejajar arah tegak 10 bagian dengan jarak yang sama.
b. Buat garis bantu sejajar arah mendatar 5 bagian sama panjang.
c. Jarak garis mendatar lebih lebar dari pada jarak arah tegak.
d. Hubungkan titik 0 tepi ke titik 1, 2, 3, 4 dan 5 tengah atau hubungkan garis dari titik 5 tengah ke
titik 1, 2, 3, 4 tepi.
e. Hasil tarikan garis tersebut akan dipotongkan dengan garis tegak yaitu: 01, 51 dengan garis tegak
A ; garis 02, 52 dengan garis tegak B ; garis 03, 53 dengan garis tegak C ; dan garis 04, 54
dengan garis D serta sebagai puncaknya garis E5.
f. Perpotongan garis-garis tersebut merupakan titik penghubung dalam pembuatan garis parabola.
110 Gambar 82. Menggambar parabola.

Cara Menggambar Hiperbola


a. Buatlah sumbu X dan Y.
b. Buatlah lingkaran pusat C dan bujur sangkar.
c. Tarik garis menyilang melalui sudut diagonal dari bujur sangkar.
d. Pada sumbu X berpotongan di V dan V1.
e. Tentukan pusat putaran hiperbola F dan F1 dengan jarak dari V dan V1 setengah jarak jari-jari
lingkaran sehingga FV = F1V1.
f. Tentukan titik A, A1, A2, A3 dan A4 pada sumbu X.
g. Jarak AA1 = A1A2 = A2A3 = A3A4. 111
h. Buatlah busur dari titik F dengan jarak AV dipotongan busur dari titik F1 dengan jarak AV1,
kemudian dibalik dari titik F` dengan jarak AV dipotongan busur dari titik F dengan jarak AV1
dan seterusnya.
i. Jarak busur A1V dan A1V1 ; A2V dan A2V1 ; A3V dan A3V1 serta A4V dan A4V1, pusat
putarannya bergantian dari titik F dan F1.
j. Hasil perpotongan dihubungkan membentuk gambar hiperbola.

Anda mungkin juga menyukai