Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Batipuh


Mata Pelajaran : Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior
Gedung
Komp. Keahlian : Desain Permodelan dan Informasi Bangunan
Kelas/Semester : XII/2
Alokasi Waktu : 2 PT (@8 x 45 menit)/ 7JP

A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui observasi dan diskusi, peserta didik mampu memahami gambar desain
akustik ruang dengan pro-aktif dan saling menghargai
2. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik menerapkan gambar
desain akustik ruang dengan rasa ingin tahu yang tinggi
3. Diberikan beberapa situasi peserta didik mengikuti elemen-elemen, material, model
dan aksesoris disetiap ruang dengan komunikatif
4. Diberikan beberapa situasi peserta didik mampu membuat elemen-elemen,
material, model dan aksesoris disetiap ruang dengan kreatif
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan I
a. Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
 Guru menginstruksikan peserta didik berdoa untuk menenamkan
karakter religius
 Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
 Guru menjalankan kegiatan membaca 15 Menit pada awal pembelajaran
pertama (Gerakan Literasi Sekolah)
 Guru dan siswa mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya terkait dengan kompetensi yang telah
dipelajari.
 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat dalam
kehidupan sehari-hari.
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang
akan dilakukan.
 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti (110 menit)


 Pemberian stimulus
1. Peserta didik diberikan pertanyaan-pertanyaan lisan oleh guru yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang dipelajari
(Menumbuhkan kemampuan critical thinking)
2. Peserta didik mengamati gambar-gambar dan menjawab beberapa
pertanyaan dari guru terkait gambar yang di tampilkan guru secara
lisan.
3. Peserta Didik mencatat informasi dari kegiatan yang ada digambar
secara pro-aktif (Creativity)
 Identifikasi masalah
1. Peserta didik mempertanyakan isi gambar dengan memprediksi
elemen-elemen, material, model dan aksesoris disetiap ruang apa
yang ada pada gambar dan diarahkan oleh guru dengan rasa ingin
tahu yang tinggi ((Menumbuhkan kemampuan critical thinking)
2. Peserta didik menerima dan membaca teks yang diberikan oleh guru
berkaitan dengan elemen-elemen, material, model dan aksesoris
disetiap ruang (Menumbuhkan budaya Literacy)
3. Peserta didik membaca teks “elemen-elemen, material, model dan
aksesoris disetiap ruang” dengan teman sebangku dengan teliti
secara mandiri
 Pengumpulan data
1. Peserta didik dengan teman sebangku mengamati elemen-elemen,
material, model dan aksesoris disetiap ruang. (Collaboration -4C)
2. Peserta didik mendiskusikan elemen-elemen, material, model dan
aksesoris disetiap ruang yang diberikan. (Collaboration)
3. Peserta didik berdiskusi untuk menemukan topik dan informasi
berdasarkan pertanyaan yang diberikan pada teks dengan
menjawab pertanyaan yang ada dibawah teks dengan teliti dan
mandiri & Collaboration-4C
 Pembuktian
1. Peserta didik memperoleh balikan (feedback) dari guru dan teman
tentang hasil analisis yang disampaikan dalam kerja kelompok.
2. Peserta didik secara pribadi diminta menyajikan ulang teks yang
telah dibahas dengan sudut pandang yang berbeda dimana dengan
Komunikatif
 Menarik kesimpulan
1. Peserta didik menyimpulkan materi elemen-elemen, material, model
dan aksesoris disetiap ruang yang telah dipelajari dengan percaya
diri

c. Penutup ( 10 menit)
 Guru dan peserta didik membuat rangkuman/ simpulan pembelajaran.
 Guru melaksanakan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

C. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
Pengamatan sikap
Test tertulis
Penugasan

Mengetahui Batipuh, Juli 2022


Kepala SMKN 1 Batipuh Guru Mata Pelajaran,

Drs.SYAFREN HELIDA, S.Pd.


NIP. 196406201990031004 NIP. 197412252006042008
LAMPIRAN
2. Instrumen Penilaian

1. Penilaian Ranah Sikap


a. Instrumen dan Rubrik Penilaian
Nama
Tanggung Nilai
No Siswa/ Disiplin Jujur Santun
Jawab Akhir
Kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
n

b. Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
1) Tertib mengikuti instruksi
2) Mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4) Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusi
Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3) Mengajukan usul pemecahan masalah
4) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Santun
1. Berinteraksi dengan teman secara ramah
2. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4. Berperilaku sopan

Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering


muncul) dari keempat aspek sikap di atas.

Kategori nilai sikap:


Sangat baik: apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

2. Penilaian Ranah Pengetahuan


a. Kisi-kisi dan Soal
Jenis
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal Soal
Soal
Menerapkan 1 Menerapkan Siswa dapat Soal 1.Elemen
elemen- elemen-elemen, membuat elemen- essay pembentuk
elemen, material, model elemen, material, ruang interior
material, dan aksesoris model dan aksesoris adalah ?
model dan disetiap ruang disetiap ruang
aksesoris
2. Membuat
disetiap ruang
elemen-elemen,
material, model
dan aksesoris
disetiap ruang
b. Opsi Kunci Jawaban
Elemen pembentuk ruang interior adalah unsur-unsur yang harus ada
dalam interior. Satu dan yang lainnya saling ketergantungan.

c. Instrumen dan Rubrik Penilaian


Nama
No
Siswa/Kelompo Skor setiap nomor soal Nilai
.
k
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4
1
2
3

Perolehan skor peserta didik untuk setiap nomor soal, sebagai berikut:
Indikator penilaian pengetahuan

1) Apa yang dimaksud dengan elemen pembentuk ruang interior


a) Jika membuat dengan benar, cepat dan tepat skor 4
b) Jika membuat dengan benar dan cepat skor 3
c) Jika membuat dengan benar skor 2
d) Jika membuat skor 1

Rumus pengolahan Nilai adalah

3. Pengayaan
NILAI SEBELUM NILAI SESUDAH TANDA
NAMA
NO KELAS PENGAYAAN PENGAYAAN TANGAN
SISWA
P K P K SISWA
LAMPIRAN

1.BAHAN AJAR

Elemen – elemen material ,model dan aksesories disetiap ruang

Elemen pembentuk ruang interior di antaranya meliputi elemen lantai, dinding dan
plafon (ceiling). Berikut penjelasan tentang elemen-elemen tersebut.
1. Lantai
Lantai merupakan bagian paling bawah dalam sebuah ruang. Ia berfungsi untuk
membentuk karakter dan menunjang aktivitas yang ada di dalam ruangan tersebut.
Sebagai pembentuk karakter, lantai juga memiliki dampak psikologi yang berbeda-
beda tergantung material apa yang digunakan. Lantai yang menggunakan granit,
marmer, keramik dan plester akan membentuk dan melahirkan suasana ruang yang
terasa lebih dingin. Sementara lantai dengan material kayu akan membentuk dan
menciptakan suasana ruang yang lebih hangat.
Berikut adalah desain lantai yang dibedakan dari material yang digunakannya:
 Desain lantai epoxy
Secara umum epoxy flooring adalah proses pelapisan lantai dengan cat epoxy.
Berbeda dengan cat lantai pada umumnya, cat epoxy lebih menghasilkan tampilan
lantai yang rapi, mengkilap, berkilau dan tentu saja terlihat lebih indah. Desain lantai
dengan material epoxy ini juga memiliki variasi warna. Epoxy hadir dengan berbagai
pilihan warna yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
 Desain lantai parket
Parket berasal dari istilah asing yaitu parquette. Parquette berarti menyusun
potongan-potongan kayu untuk dijadikan penutup lantai. Parket dibagi ke dalam 3
jenis yaitu flooring, engineneered ,dan laminte.Parket flooring merupakan jenis
olahan dari kayu keras seperti kayu jati dan ulin. Sementara parket engineered
terbuat dari dua bahan yaitu bahan paling atas terbuat dari veener tipis sedangkan
bagian bawahnya berupa jenis multipleks, plywood atau sering disebut juga dengan
kayu lapis. Dan parket laminte terbuat dari serbuk kayu dengan cara dipress. Bahan
parket ini tidak terbuat dari kayu asli melainkan MDF (Medium Density Fiberboard)
atau juga terbuat dari fiber dengan motif kayu.
Biasanya harga parket kayu solid atau lantai parket cenderung lebih mahal
dibandingkan dengan parket olahan. Cara menyusun parket juga tidak harus selalu
lurus saja. Bentukan dan variasi menjadi salah satu keunggulan lantai parket. Dan
karena bahan dasarnya adalah kayu, ia mampu membuat ruangan terasa lebih
hangat.
 Desain lantai keramik
Mengutip wikipedia, keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos
yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Tetapi tidak semua keramik terbuat dari tanah liat. Keramik merupakan material yang
sering digunakan pada lantai atau kadang dipakai juga untuk bagian
dinding.Pemilihan desain lantai keramik, warna serta motif akan sangat
memengaruhi suasana sebuah ruangan. Pilihan lantai keramik yang sesuai dan
selaras dengan konsep dan gagasan desain bisa menjadi tambahan daya tarik
ruangan tersebut.
 Desain lantai plester
Beberapa tahun belakangan, lantai plester menjadi material yang banyak disukai
untuk interior kafe ataupun rumah. Selain memiliki kelebihan dari sisi harga yang
relatif lebih murah jika dibanding material lainnya, lantai plester juga memiliki daya
tarik visual dari tekstur dan warna alaminya.
 Desain lantai marble (marmer)
Marmer adalah material bebatuan jenis lime yang mengalami metamorfosa. Marmer
banyak mengandung bahan kalsit atau kalsium karbonat. Proses pembentukan
marmer yang memakan waktu lama serta persediaan alam yang terbatas
menjadikan marmer sebagai material yang cukup mahal.Banyak yang menyukai
penggunaan material ini karena memiliki tekstur dan pola yang tidak teratur.
Ruangan dengan lantai marmer melahirkan suasana ruang lebih dingin, kuat dan
terkesan mewah.
 Desain lantai granit
Lantai granit terbuat dari batu granit yang merupakan batu alami yang terbentuk dari
magma yang sudah mendingin di bawah tekanan ekstrim. Granit memiliki pori-pori
yang lebih rapat sehingga tidak mudah dimasuki air maupun kotoran. Lantai granit
membuat suasana ruang menjadi lebih dingin, terasa lebih kokoh dan tentunya
mewah. Desain lantai granit sangat cocok diaplikasikan untuk interior kantor karena
lantai granit kuat, anti noda dan anti gores.

2. Dinding
Dinding adalah elemen pembentuk ruang interior selanjutnya. Ia merupakan elemen
interior bagian tengah antara plafon dan lantai. Selain memiliki fungsi sebagai
pembentuk dan pemisah ruang, dalam desain interior dinding juga merupakan focal
point dan menjadi salah satu elemen yang bisa didekorasi untuk meningkatkan daya
tarik ruang itu sendiri.
Sama halnya seperti lantai, berikut adalah dekorasi dinding yang dibedakan
berdasarkan gayayang lazim dalam arsitektur dan interior design:
 Desain dinding gaya American classic
Sebagai salah satu elemen pembentuk ruang interior, dinding bisa memiliki daya
tarik visual yang masimal ketika kita bisa mengolah dan mempergunakanya dengan
baik. Seperti desain dinding gaya American classic yang mempunyai sedikit ukiran
dengan pemberian warna soft bisa terlihat sangat menarik. Menjadikan ruangan
terasa sangat nyaman dengan penampilan yang berkelas.

 Dinding Kayu
Kayu bisa menjadi salah satu material terbaik untuk bagian dinding. Jika kita bisa
memanfaatkannya dengan baik dan benar, mengombinasikannya dengan material
yang lain, dinding kayu bisa memberi tambahan daya tarik sebuah ruangan.
 Desain dinding dengan batu alam
Batu alam juga menjadi salah satu material dinding yang bisa memberi tambahan
daya tarik sebuah ruang. Dengan berbagai variasi bentuknya yang unik dan natural,
desain dinding batu bisa terlihat sangat impresif dan atraktif.

 Desain dinding natural


Pemanfaaatan bongkahan kayu besar sebagai material dinding, sangat cocok bagi
anda yang menginginkan suasana ruangan yang tampak lebih segar dan natural.
Dinding dengan material ini juga sangat khas karena menampilkan kesan rustic yang
kuat.
 Desain dinding hexagon
Menampilkan tekstur dan membuat modul yang terbuat dari besi dan kayu untuk
fasilitas simpan tanaman ini juga bisa sangat menarik dan unik. Desain dinding
hexagon membuat ruangan terasa lebih segar dengan penempatan tumbuhan
disekitarnya. Cara terbaik mengadaptasi konsep transterior.
 Desain dinding gaya industrial
Bata ekspos identik dengan gaya industrial. Desain dinding industrial selalu
menciptakan daya tarik tersendiri dalam setiap ruang.
 Desain dinding futuristik
Desain dinding gaya futuristik bersifat mengarahkan atau menuju masa depan.
Gagasan desain ini terkadang lebih menekankan kepada nilai estetika daripada
fungsi. Namun bukan berarti menghilangkannya sama sekali.

3. Plafon (ceiling)
Plafon atau ceiling merupakan bagian paling atas, batasan antara ruang di bawah
atap dengan dinding yang memiliki ketinggian bervariasi sesuai dengan kebutuhan.
Tinggi plafon umumnya adalah 280-400 cm, atau dalam beberapa situasi bisa lebih
pendek dan lebih tinggi dari itu. Kuncinya adalah tergantung kebutuhan.
Plafon berfungsi menyembunyikan area instalasi listrik dan struktur atap sehingga
ruangan terlihat lebih indah dan menarik secara visual. Plafon tidak hanya berfungsi
sebagai nilai estetik. Ia juga memiliki fungsi untuk menahan panas dari atap
sehingga udara dalam ruangan dapat lebih terkontrol. Selain itu, plafon juga memiliki
peran sebagai akustik ruang.
Dalam desain interior plafon sebagai elemen pembentuk ruang, bisa memiliki jenis
atau tipe bermacam-macam, ia dibedakan dari gaya dan konsep desain yang
digunakan. Berikut di antaranya:
 Desain plafon gaya modern
Plafon gaya modern bisa Anda lihat dari gaya plafon dengan penambahan lampu led
strip drop ceiling dalam gambar ini.
 Desain plafon gaya klasik
Gaya klasik pada plafon bisa diidentifikasi dari ukiran dan profil yang khas. Desain
plafon klasik menampilkan suasana ruang yang terlihat mewah dan wah.
 Desain plafon gaya industrial
Dinding industrial sangat unik dengan gaya eksposnya yang khas.
 Desain plafon gaya rustic
Penggunaan material kayu dari alam yang dibiarkan menampakan tekstur aslinya
menjadi salah satu ciri khas gaya rustic. Plafon dengan material kayu alami ini
terlihat begitu menarik secara visual. Ia bisa menjadi alternatif untuk keluar dari
kekakuan gaya modern atau pun gaya minimalis.
 Desain plafon gaya futuristik
Gaya yang mengarah menuju masa depan. Kaya akan estetika dan konsep desain
yang mungkin cukup rumit tetapi terlihat sangat menarik secara visual.

Anda mungkin juga menyukai