A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui observasi dan diskusi, peserta didik mampu memahami prosedur
pembuatan lay out desain interior dengan pro-aktif dan saling menghargai
2. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik menerapkan prosedur
pembuatan lay out desain interior dengan rasa ingin tahu yang tinggi
3. Diberikan beberapa situasi peserta didik mengikuti lay out desain interior dengan
komunikatif
4. Diberikan beberapa situasi peserta didik mampu menggambar lay out desain
interior dengan kreatif
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan I
a. Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
Guru menginstruksikan peserta didik berdoa untuk menenamkan
karakter religius
Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
Guru menjalankan kegiatan membaca 15 Menit pada awal pembelajaran
pertama (Gerakan Literasi Sekolah)
Guru dan siswa mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya terkait dengan kompetensi yang telah
dipelajari.
Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat dalam
kehidupan sehari-hari.
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang
akan dilakukan.
Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
Pengumpulan data
1. Peserta didik dengan teman sebangku mengamati Prosedur
pembuatan lay out desain interior. (Collaboration -4C)
2. Peserta didik mendiskusikan Prosedur pembuatan lay out desain
interior yang diberikan. (Collaboration)
3. Peserta didik berdiskusi untuk menemukan topik dan informasi
berdasarkan pertanyaan yang diberikan pada teks dengan
menjawab pertanyaan yang ada dibawah teks dengan teliti dan
mandiri & Collaboration-4C
Pembuktian
1. Peserta didik memperoleh balikan (feedback) dari guru dan teman
tentang hasil analisis yang disampaikan dalam kerja kelompok.
2. Peserta didik secara pribadi diminta menyajikan ulang teks yang
telah dibahas dengan sudut pandang yang berbeda dimana dengan
Komunikatif
Menarik kesimpulan
1. Peserta didik menyimpulkan materi Prosedur pembuatan lay out
desain interior yang telah dipelajari dengan percaya diri
c. Penutup ( 10 menit)
Guru dan peserta didik membuat rangkuman/ simpulan pembelajaran.
Guru melaksanakan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
b. Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
1) Tertib mengikuti instruksi
2) Mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4) Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3) Mengajukan usul pemecahan masalah
4) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Santun
1. Berinteraksi dengan teman secara ramah
2. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4. Berperilaku sopan
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering
muncul) dari keempat aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik: apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Perolehan skor peserta didik untuk setiap nomor soal, sebagai berikut:
Indikator penilaian pengetahuan
3. Pengayaan
NILAI SEBELUM NILAI SESUDAH TANDA
NAMA
NO KELAS PENGAYAAN PENGAYAAN TANGAN
SISWA
P K P K SISWA
LAMPIRAN
1.Bahan ajar
Berikut ini beberapa langkah untuk mengatur layout sebuah ruang. Semoga
bermanfaat!
1. Ukur Besar Ruangan
Langkah pertama dalam penataan layout sebuah ruang adalah ukuran ruang itu
sendiri. Sebaiknya kita memastikan bahwa benda-benda yang kita beli, muat di
ruangan itu dan dapat juga dimasukkan ke dalam ruangan tersebut. Jadi, jangan
lupa juga untuk mengukur lebar pintu, lorong, dan lebar tangga yang mungkin dilalui.
2. Tentukan ‘Point of Interest ‘
Adanya point of interest memberi gambaran ke arah mana nantinya peletakan benda
akan terpusat. Point of interest bisa berupa pemandangan di jendela, lukisan besar
di dinding, rak buku, ataupun panel TV.
Kalau ada lebih dari dua benda yang dianggap bisa menjadi point of interest, pilih
yang lebih menonjol -biasanya yang ukurannya lebih besar atau warnanya lebih
terang. Jangan letakkan dua point of interest bersebelahan atau dalam satu sisi,
misalnya rak buku diletakkan bersebelahan dengan rak TV. Ini akan mengganggu
harmonisasi sebuah ruangan. Di ruang keluarga, beberapa pajangan atau lukisan
sering dijadikan point of interest.
3. Tempatkan yang Utama Terlebih Dulu
Benda-benda yang paling mendukung aktivitas di suatu ruanganlah yang paling
harus diperhatikan. Misalnya di ruang keluarga, kita harus memperhatikan
penempatan sofa. Sedangkan, di ruang tidur pikirkan peletakan tempat tidur. Benda-
benda ini umumnya menghadap ke point of interest utama atau justru menjadi point
of interest itu sendiri.
4. Perhatikan Jalur Sirkulasi
Jangan lupakan pergerakan sirkulasi dalam ruangan ketika menempatkan furnitur,
tanaman, lampu, dan sebagainya. Penempatan yang baik tidak akan mengganggu
kegiatan di ruangan serta arus pergerakan di dalam ruangan itu ataupun dari ruang
itu ke ruang lainnya. Tidak enak tentunya saat asyik-asyiknya menonton TV,
pandangan kita terhalang oleh orang yang berlalu-lalang ke ruangan lain.
Atau jangan sampai kita susah berjalan ke arah dapur karena ruang makan terlalu
penuh oleh meja makan. Sebaiknya, sisakan ruang sirkulasi yang memadai untuk
jalan. Walaupun terletak pada satu ruangan, area menonton TV dan ruang makan
peletakkannya saling membelakangi sehingga tidak mengganggu sirkulasi keduanya.
5. Pisahkan Berbagai Kegiatan
Kalau ruangan cukup besar, biasanya ada berbagai kegiatan dilakukan di sana.
Misalnya di ruang keluarga terdapat kegiatan menonton TV yang membutuhkan
beberapa sofa dan rak TV, serta menyatu juga dengan ruang makan.
Dua kegiatan berbeda itu bisa kita pisahkan tanpa harus mempersempit ruangan.
Cukup dengan menggunakan karpet di bawah meja tempat menonton TV, maka
akan terbentuk suatu ruangan menonton TV yang terpisah dari ruang makan.
6. Perhatikan Proporsi
Proporsi menjadi penting karena tanpa ini, penataan akan terasa tidak imbang. Kalau
di sebuah ruangan ada 2 buah benda yang cukup besar, jangan dipusatkan di satu
tempat karena akan terasa berat di titik itu saja.
Perhatikan proporsi dan keseimbangan benda yang bersebelahan atau
berseberangan. Meja tambahan yang ukurannya kecil akan lebih cocok berada di
sebelah sofa berukuran besar agar terlihat pas dan proporsional.