Anda di halaman 1dari 5

KLIPING

SEJARAH CANDI DINENG DAN CANDI PAWON

NAMA: ERLINA PUSPITASARI


KELAS: VII
NO ABSEN: 5

MTS NU 31 HM
2022/2023
Sejarah Candi Dieng, Didirikan pada Masa
Dinasti Sanjaya

Candi Dieng adalah kompleks candi yang terletak di kaki pegunungan Dieng,
Wonosobo, Jawa Tengah. Kawasan Candi Dieng ini berada di ketinggian 2000
meter di atas permukaan laut yang memanjang ke arah utara-selatan sekitar 1900
meter dengan lebar 800 meter.
Nama sebenarnya dari candi ini, sejarah, sekaligus raja pertamanya masih belum
diketahui karena minimnya informasi data dan prasasti yang mengulas tentang
Candi Dieng. Baca juga: Perbedaan Candi Hindu dan Buddha Sejarah Meskipun
informasi yang mengulas tentang Candi Dieng sangat minim, tetapi disebutkan
bahwa kompleks candi ini dibangun sekitar pertengahan abad ke-7 hingga akhir
abad ke-8 M.
Akan tetapi, perkiraan ini masih belum menjelaskan tentang kapan candi-candi ini
selesai dibangun. Sepanjang abad ke-7 hingga ke-8, ada lebih dari satu candi yang
dibangun di dalam kompleks Candi Dieng. Salah satunya adalah Candi Arjuna.
Lebih lanjut, para ahli memperkirakan bahwa kumpulan candi ini dibangun atas
perintah raja-raja dari Wangsa Sanjaya. Di kawasan kompleks candi ini juga
ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 808 M, yang merupakan prasasti tertua
bertuliskan huruf Jawa Kuno dan sampai saat ini masih ada. Candi Dieng kali
pertama ditemukan kembali tahun 1814. Sebab, saat itu ada seorang tentara Inggris
yang tengah berwisata ke daerah Dieng untuk melihat sekumpulan candi yang
terendam dalam genangan air telaga.
Lalu, pada 1856, Van Kinsbergen memimpin upaya pengeringan telaga tempat
candi-candi tersebut berada. Kemudian, upaya pembersihan dilanjutkan oleh
pemerintah Hindia Belanda pada 1864 hingga tahun 1878. Luas kompleks Candi
Gebang mencapai sekitar 1,8 x 0,8 kilometer persegi. Adapun candi-candi yang ada
di dalam kompleks Candi Dieng adalah: Candi Arjuna Candi Semar Candi Srikandi
Candi Puntadewa Candi Sembadra Candi Dwarawati Candi Bima Candi Gatotkaca
Candi Pawon: Sejarah, Lokasi,
dan Bentuk

Candi Pawon terletak Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten


Magelang, Jawa Tengah. Lokasi Candi Pawon Candi Mendut dan Candi Borobudur.
Jarak Candi Pawon berada sekitar dua kilometer dari Candi Borobudur dan satu
kilometer ke arah tenggara dari Candi Mendut. Garis lurus ketiga candi ini muncul
dugaan bahwa ketiga candi ini memiliki kaitan yang erat. Sejarah Candi Pawon
Candi Pawon ditemukan pada abad ke 19 dalam kondisi rusak tertimbun semak
belukar. Kemudian, candi mulai diperbaiki pada tahun 1903.
Candi Pawon pernah mengalami pemugaran yang dilakukan sejak tahun 1897-1904.
Pemugaran diteruskan lagi oleh Van Erp tahun 1908. Baca juga: Ada Unsur Yunani
Kuno di Relief Candi Pawon Nama Candi Pawon tidak diketahui asal usulnya. JG de
Casparis, ahli epigrafi menafsirkan bahwa Candi Pawon berasal dari bahasa Jawa
'awu' yang berarti abu. Kata tersebut mendapatkan awalan pa- dan akhiran -an yang
menunjuk pada tempat. Dalam bahasa Jawa, pawon berarti dapur, namun Casparis
mengartikan sebagai perabuan atau tempat abu. Candi Pawon merupakan salah
satu candi Buddha diperkirakan didirikan oleh Dinasti Syailendra antara abad VIII-IX
Masehi.
Menurut Casparis, Candi Pawon adalah tempat penyimpanan abu jenazah Raja
Indra (782-812 M), yakni ayah Raja Samarrattungga dari Dinasti Syailendra. Semula
di salah satu ruang Candi Pawon diperkirakan terdapat Arca Bodhhisattva, yang
merupakan bentuk penghormatan kepada Raja Indra yang dianggap mencapai
tataran Bodhisattva.
Dalam Prasasti Karang Tengah disebutkan bahwa arca itu mengeluarkan wajra
(sinar), sehingga muncul dugaan bahwa arca Bodhisattwa terbuat dari perunggu.
Sementara, Prof Dr RM Poerbatjaraka menyebutkan bahwa Candi Pawon adalah
Upa Angga, artinya bagian dari Candi Borobudur, seperti layaknya pawon bagian
dari rumah. Baca juga: Candi Pawon, Tempat Menyimpan Senjata Raja Para ahli
berpendapat bahwa Candi Pawon merupakan pintu gerbang Candi Borobudur,
sebagai tempat umat untuk membersihkan badan serta pikiran dari kotoran batin.
Bentuk Candi Pawon Candi Pawon terbuat dari batu andesit dengan denah
berbentuk bujur sangkar.
Panjang sisi-sisi candi berukuran 10 meter dan tinggi 13,3 meter. Bangunan candi
menghadap ke barat dengan bilik berukuran 2,65 meter x 2,64 meter, dan tinggi 5,20
meter. Candi Pawon memiliki bentuk ramping tidak seperti Candi Borobudur yang
tambun. Secara arsitektur, bangunan Candi Pawon terbagi dalam tiga bagian, yaitu
kaki, atap candi, dan tubuh. Bagian kaki candi berupa batur dengan tinggi 1,5 meter.
Pada bagian kaki candi banyak dihiasi ornamen, seperti bunga, dan sulur-suluran.
Bagian tubuh candi dihiasi dengan arca-arca Bodhisattva, sedangkan bagian atap
dihiasi dengan stupa.
Baca juga: Melancong ke Candi Pawon, Jangan Lupa Minum Kopi Luwak Pintu
masuk candi terletak di sebelah barat. Bagian pintu masuk ini penuh hiasan, yaitu
makara pada anak tangga dan kala pada ambang atas pintu masuk. Sementara,
dinding bagian depan pintu, di atas pintu masuk, terdapat relief yang
menggambarkan kuwera (dewa kekayaan) dalam posisi berdiri.

Anda mungkin juga menyukai