Anda di halaman 1dari 3

Selamat datang di Pertemuan Ke 3, dengan tema Perencanaan dan Pengangkatan Calon Karyawan

Materi ini sangat penting untuk bekal mencari dan menemukan calon karyawan yang tepat dan
berkualitas.

Para Mahasiswa yang Budiman, tolong diskusikan apa makna dari kata "tepat" pada pernyataan
“mencari dan menemukan calon karyawan yang tepat dan berkualitas” tersebut.

Kedua, sebutkan 5 jenis tes yang biasa digunakan dalam seleksi calon karyawan.

Selamat Berdiskusi

Salam

Tutor
Jawaban :
1. Makna kata "tepat" pada pernyataan “mencari dan menemukan calon karyawan yang tepat dan
berkualitas” adalah memilih atau merekrut dari sekumpulan pelamar yang paling baik sesuai
dengan persyaratan/kriteria/kualifikasi yang dicari dan dibutuhkan untuk posisi yang tersedia,
dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan saat ini. Mencari dan menemukan calon
karyawan yang tepat dan berkualitas adalah kesesuaian atau pilihan yang diinginkan suatu
perusahaan atau lembaga yang akan merekrutnya dengan kata lain calon karyawan tersebut
bisa berkontribusi untuk perusahaan tersebut. Artinya calon karyawan tersebut memenuhi
syarat dan mempunyai kualitas sebagaimana yang dibutuhkan, seperti rajin, jujur, disiplin,
terampil, tekun, kreatif, loyal, berdedikasi tinggi, kemampuan bekerja tepat waktu, mampu
kerja dibawah tekanan, mampu berpikir positif, bisa bekerja dalam tim secara profesional,
handal dan bermutu dalam posisi yang tersedia. Dengan menemukan calon karyawan yang
tepat dan berkualitas, karyawan tersebut akan dapat mengerjakan tugas – tugas dengan baik,
tingkat kehadirannya pun tinggi, dan tingkat pengunduran diri juga akan menurun. Dengan
demikian, biaya dan waktu yang berkaitan dengan sumber daya manusia juga akan menjadi
lebih hemat. Selain itu, dengan menemukan calon karyawan yang tepat dan berkualitas,
organisai akan mendapatkan karyawan yang berkinerja tinggi dan berkualitas baik.

2. 5 jenis tes yang biasa digunakan dalam seleksi calon karyawan :


1) Tes – tes Psikologis (Psychological Test)
- Test kecerdasan (Intelligence test) yaitu bentuk tes yang menguji kemampuan mental
pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan logis.
- Test kepribadian (Personality test) yaitu bentuk tes dimana hasilnya akan mencerminkan
kesediaan bekerjasama, sifat kepemimpinan dan unsur – unsur kepribadian lainnya.
- Test bakat (Aptitude test) yaitu bentuk tes yang mengukur kemampuan potensial pelamar
yang dapatdikembangkan.
- Test minat (Interest test) yaitu bentuk tes yang mengatur antusiasme pelamar terhadap
suatu jenis pekerjaan.
- Tes prestasi (Achievement test) yaitu bentuk tes yang mengukur kemampuan pelamar
sekarang.
2) Tes – tes Pengetahuan (Knowledge Tests) yaitu bentuk tes yang menguji informasi atau
pengetahuan yang dimiliki para pelamar. Pengetahuan yang diujikan harus sesuai dengan
kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan.
3) Performance Tests yaitu bentuk tes yang mengukur kemampuan para pelamar untuk
melaksanakan beberapa bagian pekerjaan yang akan dipegangnya. Sebagai contoh, tes
mengetik untuk calon pengetik.
4) Tes Kesehatan (Medical Check Up) yaitu pemeriksaan kesehatan fisik pelamar apakah
memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan. Tes
kesehatan hendaknya diperhatikan dengan cermat karena sangat menentukan tingkat
prestasi kerja karyawan, baik menurut pandangan perusahaan ataupun pelamar.
5) Tes Wawancara yaitu suatu percakapan formal yang dilakukan antara perekrut dengan
calon karyawan. Dalam tahap ini, perekrut diharuskan untuk jeli dalam menggali informasi
calon karyawan terkait kemampuan, bakat, minat maupun pengalaman calon karyawan.
Dari hasil proses wawancara ini, perekrut bisa membandingkan hasil wawancara dari satu
calon karyawan ke calon karyawan lainnya. Setiap perusahaan memiliki pola wawancara
berbeda – beda, pola – pola wawancara tersebut, seperti :
- Pola terstruktur : Dalam wawancara ini pertanyaan yang diberikan perekrut biasanya
sudah dipersiapkan terlebih dahulu, dan diajukan kepada semua pelamar. Hal ini
digunakan untuk mendapatkan informasi yang valid dari setiap calon karyawan, terutama
untuk perusahaan yang merekrut calon karyawan dalam jumlah banyak.
- Pola tidak terstruktur: Pola wawancara ini biasanya dilakukan secara spontan, yang
digunakan perekrut untuk membantu calon karyawan yang digunakan perekrut untuk
membantu calon karyawan menemukan solusi.
- Pola campuran : Pola wawancara ini bertujuan untuk membandingkan sudut pandang
para calon karyawan.
- Pola pemecah masalah: wawancara ini menempatkan para calon karyawan dalam
berbagai situasi. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui penalaran calon karyawan
untuk mengatasi berbagai keadaan kritis, seperti bekerja dibawah tekanan.

Sumber Referensi :
Yun Iswanto, Adie Yusuf. Buku Materi Pokok (BMP) EKMA4214 – Manajemen Sumber Daya
Manusia (Edisi 2). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. 2021.

Anda mungkin juga menyukai