Anda di halaman 1dari 3

Silahkan mengerjakan dan aktif pada Diskusi 3 berikut:

Menurut anda faktor apa saja yang mempengaruhi penawaran uang ? Apabila salah satu faktor
yang anda sebutkan tadi tidak ada, apakah akan mempengaruhi perekonomian negara?

NB: Untuk jawaban diskusi berilah jawaban langsung pada halaman forum.

Jawaban :
Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran uang, antara lain :
1. Tingkat Bunga
Tingkat bunga merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam
perekonomian. Tingginya tingkat bunga menyebabkan biaya produksi meningkat yang pada
gilirannya menyebabkan dunia usaha menjadi lesu. Ketika suku Bunga menurun, maka
masyarakat akan cenderung mengambil uangnya di bank untuk diinvestasikan kepada sektor
riil yang lebih menghasilkan. Sehingga jumlah uang yang beredar meningkat. Akan tetapi, saat
tingkat suku bunga meningkat, maka masyarakat akan cenderung menabung uang yang
dimilikinya di bank. Sehingga jumlah uang beredar mengalami penurunan. Dengan adanya
fluktuasi tingkat suku bunga tersebut dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di
masyarakat
2. Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi yang meningkat mengakibatkan jumlah uang yang dibutuhkan dalam kegiatan
transaksi perekonomian juga meningkat, sehingga nantinya jumlah uang yang beredar pula
meningkat. Demikian pula, sebaliknya. Akan tetapi ketika tingkat inflasi yang terjadi itu tinggi
dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli masyarakat menjadi rendah dan perusahaan tidak
dapat menjual barang dan jasa yang ditawarkannya.
3. Pendapatan Nasional
Bila pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang yang
beredar. Dengan tujuan untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha (melalui
peningkatan suku bunga dan peningkatan harga).
4. Nilai Tukar Rupiah
Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang beredar,
sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat bunga akan naik dan
nilai rupiah pun akan meningkat.
Apabila salah satu faktor yang mempengaruhi penawaran uang yaitu tingkat inflasi tidak ada, akan
berpengaruh terhadap perekonomian negara karena sebagai salah satu unsur ekonomi makro,
inflasi justru diperlukan agar perekonomian di suatu negara tetap stabil, dengan catatan inflasi
yang terjadi masih dalam tingkat yang wajar, yakni antara 2% hingga 3% per tahun. Jadi, inflasi
tak selalu memiliki dampak negatif. Meski inflasi diperlukan, namun kenaikannya tetap harus
dipantau atau tidak terjadi hiperinflasi. Hiperinflasi merupakan inflasi yang tidak terkendali, di
mana harga – harga barang dan jasa naik begitu cepat dan nilai uang menurun secara drastis. Inflasi
inilah yang harus dihindari karena berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Banyak negara yang perekonomiannya hancur akibat hiperinflasi. Sebut saja Venezuela,
Zimbabwe, bahkan Amerika Serikat sekalipun. Ada yang berhasil bangkit, ada pula yang masih
‘berjuang’ untuk keluar dari keterpurukan ekonomi. Pada prinsipnya, inflasi yang tidak terlalu
tinggi maupun rendah dapat menjaga perekonomian suatu negara tetap stabil. Inflasi dapat
dipahami sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Banyak yang beranggapan bahwa
inflasi berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi. Adapun dampak inflasi terhadap perekonomian,
antara lain :
a. Dampak Positif
Memang terdengar aneh apabila inflasi memberikan keuntungan, tapi sebenarnya ada beberapa
pihak akan diuntungkan dengan adanya inflasi. contohnya produsen atau pengusaha yang akan
mendapatkan pendapatan lebih tinggi dibandingkan kenaikan biaya produksi, pada saat terjadi
inflasi produsen akan terdorong untuk memproduksi lebih banyak barang yang akan
meningkatkan penghasilan produsen, terutama produsen kebutuhan pokok yang barangnya akan
tetap dibeli meskipun harga barang naik.
b. Dampak Negatif
- Menurunkan kesejahteraan masyarakat terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan
tetap, dengan adanya inflasi, harga barang – barang di pasar akan naik sedangkan penghasilan
masyarakat tidak mengalami perubahan, hal ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakan
karena daya beli masyarakat menjadi rendah.
- Memburuknya distribusi pendapatan, inflasi akan menguntungkan apabila tingkat pendapatan
suatu negara lebih tinggi dibandingkan laju inflasinya, tetapi jumlah yang mengalami
keuntungan itu jauh lebih sedikit dibandingkan mereka yang mengalami kerugian. Oleh
karena itu, pembagian pendapatan di suatu negara menjadi tidak rata atau berat sebelah.
- Mendorong tingkat suku bunga, pada saat terjadi inflasi, Lembaga – lembaga keuangan akan
melakukan kebijakan untuk menambah tingkat bunga pinjaman agar tidak terjadi penurunan
pada nilai mata uang. Tetapi disisi lain peningkatan bunga pinjaman akan menghambat
pengembangan usaha karena dapat mengurangi minat investor untuk mengembangkan
usahanya.
- Mendorong tingkat spekulatif, para investor cenderung akan menyimpan kekayaannya dalam
bentuk investasi spekulatif yakni membeli barang – barang berharga yang akan lebih
menguntungkan pada saat dijual nanti karena nilainya tidak mengalami penurunan karena
inflasi seperti tanah, emas dan lain sebagainya.
- Distribusi barang tidak merata, distribusi barang relatif tidak adil karena adanya penumpukan
dan konsentrasi produk pada daerah yang masyarakatnya dekat dengan sumber produksi.
Selain itu, distribusi juga akan menumpuk kepada masyarakat yang memiliki uang banyak.
Sumber Referensi :
Etty Puji Lestari. Buku Materi Pokok (BMP) ESPA 4227 – Ekonomi Moneter (Edisi 2). Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka. 2020.

Anda mungkin juga menyukai