Atresia Ani2
Atresia Ani2
KEPERAWATAN ANAK
“ATRESIA ANI ”
Dosen pengampu : Ns. Rahayu S, M.Kep
OLEH :
Mia Mayantini
NIM : C.0105.19.014
3. Diagnosa Keperawatan
a. Pre Operasi
1) Resiko kekurangan volume cairan b.d kurang intake cairan
2) Cemas orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakitdan prosedur
perawatan.
b. Post Operasi
1) Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis
2) Resiko infeksi b.d invasi mikroorganisme terhadap luka kolostomi ditandai dengan leukosit
meningkat dan timbul demam
4. Intervensi keperawatan
Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri : 1. Mengetahui respon nyeri yang dirasakan
Agen Pencedera keperawatan, diharapkan Nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, klien dan sebagai temuan dalam pengkajian.
Fisiologis Akut dapat teratasi dengan durasi,frekuensi nyeri
2. Identifikasi skala nyeri 2. Mengetahui reaksi non verbal pada klien an
Tingkat Nyeri dengan KH : 3. Identifikasi faktor yang memperberat keadaan yang menimbulkan
1. Keluhan nyeri menurun ataumemperingan nyeri
ketidaknyamanan pada klien
2. Meringis menurun 4. Identifikasi respon nyeri
3. Gelisah menurun 5. Anjurkan teknik 3. Memberikan kenyamanan untuk klien agar
4. Kesulitan tidur menurun nonfarmakologis dapat istirahat.
5. Anoreksia menurun 6. Kolaborasi pemberian analgetic
6. Sikap protektif menurun 4. Mengetahui dan membantu dalam
7. Pola tidur membaik menurunkan faktor penyebab nyeri
8. Nafsu makan membaik 5. Membantu dalam mengurangi rasa nyeri
9. Fungsi berkemihmembaik
pada klien terkait post operasi dengan
teknik non farmakologi
Risiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi : 1. Dengan peningkatan suhu,nadi,pernapasan
keperawatan, diharapkan Risiko 1. Monitor tanda dan gejalainfeksi lokal merupakan tanda peningkatan laju
Infeksi dapat teratasi dengan dan sistemik metabolic dari proses implamasi
Tingkat Infeksi dengan KH : 2. Batasi jumlah pengunjung 2. Menurunkan kontaminasi silang
1. Demam menurun 3. Berikan perawatan padaarea 3. Meminimalkan penyebaran dan penularan
2. Kemerahan menurun kulit agen infeksius
3. Nyeri menurun 4. Pertahankan teknik aseptikpada 4. Membantu mengidentifikasi infeksi
4. Bengkak menurun pasien berisiko tinggi
5. Cairan berbau busuk 5. Jelaskan tanda dan gejalainfeksi
menurun 6. Kolaborasi pemberian
6. Letargi menurun imunisasi, jika perlu
7. Nafsu makan meningkat
8. Kultur darah membaik
9. Kultur area luka
membaik
Hipovolemia Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipovolemia : 1. mengetahui tingkat ansietas pasien dan
keperawatan, diharapkan observasi keluarga
Hipovolemia dapat teratasi 1. Periksa tanda dan gejala 2. Meminimalkan kekhawatiran dan
dengan Status Cairan dengan KH hipovovelemia ketakutan
: 2. Monitor intake dan output cairan 3. Menunjukan perhatian dan keinginan
1. Turgor kulit meningkat untuk membantu
2. Output urine meningkat Terapetik 4. Lingkungan yang tenang dapat Meredakan
3. Dispnea menurun 1. Hitung kebutuhan cairan kecemasan
4. Suara napas tambahan 2. Berikan asupan cairan oral
menurun Edukasi
5. Frekuensi nadi membaik 1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan
Tekanan darah membaik peroral
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan IV
isotonis( NaCL,RL)
2. Kolaborasi pemberian cairan
koloid(albumin)
Ansietas Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas : 5. mengetahui tingkat ansietas pasien dan
keperawatan, diharapkan 2. kaji ststus mental dan tingkat ansietas keluarga
ansietas dapat teratasi dengan dari klien dan keluarga 6. Meminimalkan kekhawatiran dan
Tingkat Ansietas dengan KH : 3. jelaskan dan persiapkan untuk ketakutan
1. Perilaku Gelisah Tindakan prosedur sebelum oprasi 7. Menunjukan perhatian dan keinginan
menurun 4. beri kesempatan klien untuk untuk membantu
2. Anoreksia menurun mengungkapkan isi pikiran dan 8. Lingkungan yang tenang dapat Meredakan
3. Frekuensi pernapasan perasaan takutnya kecemasan
menurun 5. ciptakan lingkungan yang tenang dan
4. Pola tidur membaik nyaman
DAFTAR PUSTAKA
Coyne (2013), Terapi bermain Terhadap Anak Prasekolah. Jakarta : EGC Dalami, E.,
Suliswati, dkk (2013). Asihan Keperawatan Jiwa dengan Masalah
Psikososial.Jakarta : Trans Info Medika
Parker & Wampler (2013) Keperawatan Anak Jakarta : Salemba MedikaKartika (2013), Terapi
bermain anak prasekolah : Salemba Medika.
Sekriptini, A.Y.(2013).Pengaruh terapi bermain boneka tangan terhadap Penurunan
kecemasan pada anakdi Ruang UGDRSUDKotaCirebon. Tesis.FIK
UniversitasIndonesia.
Sihombing,D,T.H.(2005).Terapi bermain pada anak.Yogyakarta:GadjahMada
UniversityPress.