Anda di halaman 1dari 3

L E M B AR K E R J A R E S U M E M O D U L 2

P E N G E M B AN G AN P R O F E S I G U R U

A. Judul Modul : Konsep Dasar Profesi


B. Kegiatan belajar : 1
C. Butir Refleksi :
1. Pengetahuan awal yang saya miliki terkait dengan materi
Profesi adalah sebutan atau panggilan untuk semua orang yang memiliki
pekerjaan. Karena profesi itu sendiri mempunya arti yaitu bidang pekerjaan
yang dilandasi oleh Pendidikan keahlian, seperti ketrampilan serta kejujuran
tertentu.

2. Resume materi (minimal 1000 kata)

Pengertian Profesi
Kata profesi mengandung berbagai makna dan pengertian. Namun,
kesemuanya dapat disimpulkan bahwa profesi itu pada hakikatnya
merupakan suatu pekerjaan tertentu yang menuntut persyaratan khusus dan
istimewa sehingga meyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak yang
memerlukannya Se cara etimologi, profesi dari kata profession yang berarti
pekerjaan. Profesional artinya orang yang ahli atau tenaga ahli.
Professionalism artinya sifat profesional (Engkol, 1990). Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, istilah profesionalisasi ditemukan sebagai berikut :
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
(keterampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu. Profesional adalah (1)
bersangkutan dengan profesi, (2) memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya; dan (3) mengha ruskan adanya pembayaran untuk
melakukannya. Profesionalisasi adalah proses membuat suatu badan
organisasi agar menjadi professional (Depdiknas, 2005). Secara istilah,
profesi biasa diartikan sebagai suatu bidang pekerjaan yang didasarkan pada
keahlian tertentu. Hanya saja tidak semua orang yang mempunyai kapasitas
dan keahlian sebagai buah pendidikan yang ditempuhnya menempuh
kehidupannya dengan keahlian tersebut, maka ada yang mensyaratkan
adanya suatu sikap bahwa pemilik keahlian tersebut akan mengabdika n
dirinya pada jabatan tersebut. Vollmer dengan menggunakan pendekatan
kajian sosiologik sebagaimana yang dikutip Saud (2009) mempersepsikan
bahwa profesi itu sesungguhnya hanyalah merupakan suatu jenis model atau
tipe pekerjaan ideal saja, karena dalam re alitasnya bukanlah merupakan hal
m u s t a h i l p u l a u n t u k m e n c a p a i n y a a s a l k a n a d a u p a ya y a n g s u n g g u h - s u n g g u h
kepada pencapaiannya. Proses usaha menuju kearah terpenuhinya
persyaratan suatu jenis model pekerjaan ideal itulah yang dimaksudkan
dengan profesionalis asi. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa profesi adalah suatu keahlian (skill) dan kewenangan dalam suatu
jabatan tertentu yang mensyaratkan kompetensi (pengetahuan, sikap dan
ketrampilan) tertentu secara khusus yang diperoleh dari pe ndidikan
akademis yang intensif.

I s t i l a h - i s t i l a h ya n g B e r k a i t a n d e n g a n P r o f e s i
Menurut Sanusi (1991) setidaknya ada 5 istilah yang terkait dengan kata
p r o f e s i , ya i t u : a ) P r o f e s i . P r o f e s i a d a l a h j a b a t a n a t a u p e k e r j a a n y a n g
menuntut keahlian dari para ang gotanya b) Profesional. Kata profesional
menunjuk pada dua hal, yaitu : (1) orang yang menyandang suatu profesi,
misalnya ”Dia seorang profesional”. (2) penampilan seseorang dalam
melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan profesinya. c) Profesionalisme.
Kata profesionalisme menunjuk kepada komitmen para anggota suatu profesi
untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus -menerus
mengembangkan strategi -strategi yang digunakannya dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. d) Profesionalit as. Profesionalitas
adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi
terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka
miliki untuk dapat melakukan tugastugasnya. Dengan demikian,
profesionalitas guru PAI adalah suatu “keadaan” derajat keprofesian seorang
guru PAI dalam sikap, pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas pendidikan dan pembelajaran agama Islam. e)
Profesionalisasi. Kata profesionalisasi menunjuk pada proses peningkatan
kualifikasi maupun kemampuan para anggota profesi dalam mencapai kriteria
yang standar dalam penampilannya sebagai anggota suatu profesi.

S ya r a t P r o f e s i
Menurut Syafrudin Nurdin (2005) syarat -syarat yang harus dipenui oleh suatu
pekerjaan agar dapat disebut se bagai profesi, yaitu: (1) Panggilan hidup
yang sepenuh waktu; (2) Pengetahuan dan kecakapan atau keahlian; (3)
Kebakuan yang universal; (4) Pengabdian; (5) Kecakapan diagnostik dan
kompetensi aplikatif; (6) Otonomi; (7) Kode etik; (8) Klien; (9) Berperilak u
pamong; (10) Bertanggung jawab, dan lain sebagainya. Ahmad Tafsir (1992)
berpendapat bahwa pekerjaan dapat disebut sebagai profesi harus memenuhi
syarat, yaitu : a) memiliki suatu keahlian yang khusus; b) sebagai pemenuhan
panggilan hidup; c) memiliki te ori-teori yang baku secara universal; d)
diperuntukkan bagi masyarakat; e) dilengkapi dengan kecakapan diagnostic
dan kompetensi aplikatif; f) pemegang profesi memegang otonomi dalam
m e l a k u k a n p r o f e s i n y a ; g ) m e m i l i k i k o d e e t i k , k l i e n ya n g j e l a s , o r g a n i s a s i
profesi; dan mengenali hubungan profesinya dengan bidang -bidang lain
D a l a m U U N o m o r 1 4 T a h u n 2 0 0 5 t e n t a n g G u r u d a n D o s e n p a s a l 7 a ya t 1 ,
prinsip profesional guru mencakup karakteristik sebagai berikut : a) Memiliki
bakat, minat, panggilan, dan idealisme. b) Memiliki kualifikasi pendidikan
dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas. c) Memiliki
kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. d) Memiliki ikatan
kesejawatan dan kode etik profesi. e) Bertanggung jawab atas pelaksanaan
tugas keprofesionalan. f) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai
dengan prestasi kerja. g) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan
profesi berkelanjutan. h) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam
m e l a k s a n a k a n k e p r o f e s i o n a l a n . i ) M e m i l i k i o r g a n i s a s i p r o f e s i ya n g
mempunyai kewenangan mengatur hal -hal yang berkaitan dengan
keprofesian.

Urgensi Profesionalisme dalam Kehidupan


Pada dasarnya profesionalisme dan sikap professional itu merupakan
motivasi intrinsik yang ada pada diri seseorang sebagai pendor ong untuk
mengembangkan dirinya menjadi tenaga profesional, yang mendorong
munculnya etos kerja yang unggul (exellence) yang ditunjukkan dalam lima
bentuk kerja : a) Ingin selalu berpenampilan mendekati standar ideal. b)
Meningkatkan dan memelihar citra pr ofesi. c) Memanfaatkan setiap
kesempatan pengembangan profesi d) Mengejar kualitas dan cita -cita
profesi. e) Bangga terhadap profesi

3. Konsep/teori/istilah pada modul yang memiliki perbedaan dengan


pengetahuan awal Anda (miskonsepsi)

Tidak ada miskonsepsi.


4 . K o n s e p / t e o r i / i s t i l a h p a d a m o d u l ya n g m a s i h s u l i t A n d a p a h a m i a t a u
membutuhkan penjelasan lebih lanjut (sebagai bahan diskusi)
Konsep/teori/istilah pada modul yang masih sulit saya pahami yaitu saya
belum bisa membedakan antara profesi,
professional,profesionalitas,profesionalisme dan profesionalisasi .

5. Setelah membaca modul, apa yang Anda harapkan/yang akan Anda


lakukan di/pada tempat Anda bekerja saat ini?
p e n g e t a h u a n s a y a t e n t a n g p r o f e s i m e n j a d i s e m a k i n b e r t a m b a h , b i sa
d i s i m p u l k a n s e c a r a s e d e r h a n a b a h wa j i k a s e m u a p r o f e s i a d a l a h p e k e r j a a n .
Akan tetapi belum tentu semua pekerjaan bisa menjadi sebuah profesi. Guru
adalah sebuah pekerjaan yang sangat mulia dan juga termasuk profesi,
karena Guru sudah memiliki syarat disebut profesi. Sa ya menyukai bahkan
b a n g g a m e n j a d i G u r u , k a r e n a G u r u a d a l a h c i t a - c i t a s a ya s e j a k l a m a d a n
A l h a m d u l i l l a h A l l a h SW T m e n g a b u l k a n d o ’ a s a y a s e h i n g g a s a y a b i s a m e n j a d i
Guru. W alaupun pada prosesnya saya belum bisa menjadi seorang Guru yang
baik akan tetapi saya akan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik
bagi warga sekolah terutama siswa dan siswi disekolah tempat saya bekerja.

Karawang, 03 September 2023


Mahasiswa

Nurlaelah

Anda mungkin juga menyukai