Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR

METODOLOGI

3.1 Umum

Sesuai dengan informasi dalam Kerangka Acuan Kerja, dikemukakan bahwa tujuan ini
adalah tersedianya Dokumen DED Perencanaan Drainase Pendukung Wilayah
PUSPEMKAB (Kampung Kubang Cempaka Desa Cisait) Kecamatan Kragilan berupa
dimensi saluran dan bangunan pelengkap.

Untuk dapat tercapainya hasil pekerjaan seperti yang diisyaratkan dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK). Konsultan akan mengerahkan Tim Tenaga Ahli yang sudah berpengalaman
khususnya dalam bidang pekerjaan yang akan dilaksanakan yaitu Kegiatan DED Perencanaan
Drainase Pendukung Wilayah PUSPEMKAB (Kampung Kubang Cempaka Desa Cisait)
Kecamatan Kragilan. Tim Konsultan Perencana akan bertanggung jawab didalam
pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan menggunakan hasil pengamatan lapangan dan hasil
pengukuran serta analisa untuk menghasilkan DED Perencanaan Drainase Pendukung
Wilayah PUSPEMKAB (Kampung Kubang Cempaka Desa Cisait) Kecamatan Kragilan yang
diperoleh di lapangan, sehingga dalam memberikan rekomendasi akhir akan optimal,
lengkap, akurat dan inovatif, serta efektif dan efisien. Oleh karenanya hubungan kerja antara
pihak Konsultan Perencana dengan Instansi terkait terutama di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Serang dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Serang harus harmonis dan baik.

Metode kerja ditetapkan dalam menangani DED Perencanaan Drainase Pendukung Wilayah
PUSPEMKAB (Kampung Kubang Cempaka Desa Cisait) Kecamatan Kragilan meliputi
kegiatan-kegiatan yang berkesinambungan, dimulai dengan survei untuk mengumpulkan
data-data primer dan sekunder, penyusunan data, pengolahan dan analisa/investigasi data,
rancangan konstruksi bangunan air disertai dengan gambar perencanaan yang kemudian
dituangkan dalam bentuk laporan yang disesuaikan dengan tahapannya. Pada gambar
dibawah ini disajikan secara skematis pendekatan perencanaan saluran.

Hasil studi ditambah dengan survei lapangan mengenai kondisi eksisting sistem jaringan
sungai/ drainase dan sistem tata air di lapangan serta keinginan pihak terkait didaerah, akan
LAPORAN AKHIR

dijadikan bahan untuk menganalisa pada kasus studi yang mencangkup bahasan aspek teknis,
aspek institusional, aspek kondisi lapangan dan aspek finansial.

Dalam mewujudkan tujuan yaitu diperolehnya suatu DED Perencanaan Drainase Pendukung
Wilayah PUSPEMKAB (Kampung Kubang Cempaka Desa Cisait) Kecamatan Kragilan di
Kabupaten Serang dan sistem pengendalian banjir yang efektif dan efisien pada daerah
pemukiman, maka harus dilakukan perencanaan terhadap metode penggambaran yang sesuai
dengan standar untuk mewujudkannya. Seluruh pekerjaan dibagi dalam 3 tahap yaitu Tahap
Persiapan, Tahap Survei Lapangan dan Tahap Perencanaan Desan bangunan air.

Dalam Kerangka Acuan Kerja waktu pelaksanaan tahap persiapan, tahap survei lapangan,
tahap perencanaan sampai tahap penyerahan pekerjaan adalah 60 (Enam Puluh) hari kalender.
Sehingga waktu untuk pekerjaan tahap persiapan, tahap survei lapangan dan tahap analisa,
menjadi dasar dalam laporan pendahuluan ini dalam pekerjaan DED Perencanaan Drainase
Pendukung Wilayah PUSPEMKAB (Kampung Kubang Cempaka Desa Cisait) Kecamatan
Kragilan.

Langkah kerja umum yang harus dilakukan adalah:

1. Mengidentifikasi kawasan layanan drainase untuk titik tangkap di hulu rencana


Drainase Wilayah PUSPEMKAB (Kampung Kubang Cempaka Desa Cisait)
Kecamatan Kragilan.
2. Menghitung beban rencana drainase. Untuk mengkwantifikasi beban banjir akibat
hujan lokal akan dihitung dengan memakai opsi Kinematik Wave untuk menduga
bangkitan hidrograf aliran oleh hujan lokal.
3. Membuat rancangan awal dimensi saluran.
4. Menghitung profil muka air yang terjadi untuk rancangan dimensi diatas bila dialiri
debit puncak banjir hidrograf secara steady state saat tinggi muka air di

3.2. Metodologi Saluran Drainase

1. Tinjauan Umum
Dalam perencanaan saluran drainase, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa tahap,
mulai persiapan, survey serta investigasi dari suatu daerah atau lokasi yang
bersangkutan, guna memperoleh data yang berhubungan dengan perencanaan yang
LAPORAN AKHIR

lengkap dan teliti. Untuk mengatur pelaksanaan perencanaan perlu adanya metodologi
yang baik dan benar, karena metodologi merupakan acuan untuk menentukan langkah-
langkah kegiatan yang perlu di ambil dalam perencanaan.

2. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini disusun hal-hal penting yang harus segera dilakukan dengan
tujuan untuk mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Dalam tahap persiapan ini meliputi
kegiatan sebagai berikut :

a. Menentukan kebutuhan data.


b. Studi pustaka terhadap landasan teori yang berkaitan dengan penanganan
permasalahan untuk menentukan garis besarnya.
c. Mendata instansi-instansi terkait yang dapat dijadikan narasumber data.
d. Survei lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi wilayah studi. Sehingga
dari tahap persiapan ini dapat diketahui langkah-langkah penyelesaian pekerjaan
secara berurutan dan teratur agar didapatkan hasil yang optimal.
3. Metodologi Pengumpulan Data

Setelah melaksanakan tahap persiapan maka dilanjutkan dengan mengumpulkan data-


data yang berkaitan dengan Drainase Wilayah PUSPEMKAB (Kampung Kubang
Cempaka Desa Cisait) Kecamatan Kragilan.

Data yang digunakan untuk perencanaan jaringan drainase ini dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu :

a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara mengadakan peninjauan atau
survei langsung di lapangan. Peninjauan langsung di lapangan dilakukan dengan
beberapa pengamatan dan identifikasi. Pengamatan dan identifikasi langsung tersebut
mencakup hal-hal sebagai berikut :

1) Letak dan kondisi kawasan


2) Melakukan inventori untuk mengetahui ukuran dan kondisi saluran dan bangunan
drainase yang sudah ada (kondisi eksisting).
b. Data Sekunder
LAPORAN AKHIR

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mencari informasi secara ilmiah pada
instansi maupun lembaga yang terkait dengan rencana penanganan banjir.

Pada perencanaan jaringan drainase sub sistem Drainase Wilayah PUSPEMKAB


(Kampung Kubang Cempaka Desa Cisait) Kecamatan Kragilan ini memerlukan data-
data sebagai berikut :
 Peta topografi
 Peta kawasan
 Peta eksisting sistem Drainase Wilayah PUSPEMKAB (Kampung Kubang
Cempaka Desa Cisait) Kecamatan Kragilan
 Peta sistem penanganan drainase wilayah Kabupaten Serang
 Data curah hujan harian rata-rata sesuai dengan daerah pengaliran
 Data Mekanika Tanah yang diperlukan untuk merencanakan pondasi yang
akan dipakai
LAPORAN AKHIR

Gambar.3. 1. Kerangka Metodologi Pengumpulan Data Drainase


4. Metodologi Pengolahan Data
Metode analisis dan pengolahan data ini terdiri dari beberapa langkah dengan beberapa
masukan (input). Langkah-langkah tersebut, yaitu :

a. Pengumpulan data teknis, Masukan (input) yang didapat adalah


1) Data ketinggian muka air
2) Peta topografi kawasan.
3) Bangunan penanganan banjir beserta fungsinya.

b. Peninjauan lapangan (survei lapangan), Masukan (input) yang didapat adalah


1) Kondisi kawasan
2) Ketinggian muka air laut di lapangan
3) Peta daerah genangan banjir di kawasan dan sekitarnya.
4) Langkah-langkah penanganan banjir yang telah dilakukan
LAPORAN AKHIR

5) Tanya jawab langsung ke penduduk.


c. Literatur , asukan (input) yang didapat adalah
1) Penanganan banjir
2) Beberapa alternatif penanganan. Dari beberapa masukan (input) di
atas, kemudian diolah secara bertahap. Adapun langkah-langkah
pengolahan data tersebut adalah:
a) Pengumpulan Data
Data primer dan sekunder baik secara teknis maupun nonteknis dipadukan
dan dianalisa secara seksama. Bila terjadi kekurangan data dalam
menganalisa maka data terlebih dahulu harus dilengkapi.
b) Pengolahan Data
Setelah semua data lengkap, kemudian dianalisis sehingga didapat jalan
keluar yang paling optimal dan efektif.
LAPORAN AKHIR

Gambar.3. 2. Kerangka Metodologi Pengolahan Data Drainase


5. Tahap Perencanaan Konstruksi Dan Penanganan Banjir

Dalam tahap perencanaan dan penanganan banjir, setelah proses pengolahan dan analisis
data selesai maka akan didapatkan suatu jalan keluar secara teknis dan penyelesaiannya,
yaitu :

a. Teknis
Dari hasil pengolahan data dan analisis data, didapat debit banjir rencana dan
tinggi genangan. Dua hal ini kemudian digunakan sebagai data untuk
perencanaan konstruksi bangunan.
b. Nonteknis

Hasil yang didapat dari analisis data dan pengamatan di lapangan, maka
didapat himbauan dan saran bagi masyarakat sekitar dalam menangani banjir
LAPORAN AKHIR

pada Drainase Wilayah PUSPEMKAB (Kampung Kubang Cempaka Desa


Cisait) Kecamatan Kragilan.

Proses perhitungan konstruksi dapat disajikan dengan diagram alir sebagai berikut :

Gambar.3. 3. Kerangka Perencanaan Konstruksi Drainase


6. Gambar Perencanaan
LAPORAN AKHIR

Untuk membantu proses pelaksanaan pekerjaan drainase tersebut perlu dibantu dengan
gambar Desan konstruksi yang benar dan jelas. Proses ini tergantung dari
perhitungan/perencanaan konstruksi yang telah dicek keamanannya terhadap beberapa
gaya maupun dari konstruksi itu sendiri. Adapun proses menggambar Desan konstruksi
pada penyusunan tugas akhir ini dapat dijelaskan dalam bentuk diagram alir sebagai
berikut :

Gambar.3. 4. Kerangka Kerja Perencanaan Drainase


LAPORAN AKHIR

7. Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat


Sebelum pelaksanaan pekerjaan pada suatu bangunan konstruksi sangat diperlukan suatu
rencana kerja dan syarat- syarat. Hal ini untuk membantu kelancaran proyek tersebut
terutama pada syarat-syarat spesifikasi. Syarat-syarat ini terdiri dari syarat-syarat umum,
syarat-syarat teknis dan syarat-syarat administrasi. Adapun proses pembuatan rencana
kerja dan syarat – syarat pada laporan tugas akhir ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar.3. 5. Kerangka Kerja Rencana Kerja dan Syarat Drainase


8. Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya bertujuan untuk mendapatkan nilai suatu pekerjaan. Secara
umum RAB ( Rencana Anggaran Biaya ) merupakan rincian biaya dari setiap komponen
pekerjaan yang akan berlaku di lokasi pekerjaan, analisa harga suatu pekerjaan dan
volume pekerjaan dapat dijelaskan dalam bentuk diagram alir sebagai berikut :
LAPORAN AKHIR

Gambar.3. 6. Kerangka Kerja Rencana Anggaran Biaya Drainase


9. Time Schedule Dan Network Planning
Time Schedule adalah suatu pembagian waktu secara terperinci yang disediakan untuk
masing-masing pekerjaan, mulai pekerjaan awal sampai pekerjaan akhir, serta sebagai
sarana koordinasi suatu jenis pekerjaan. Network Planning adalah gambar yang
memperlihatkan urutan pekerjaan dan logika ketergantungan antara suatu kegiatan yang
satu dengan yang lain beserta waktu pelaksanaannya. Adapun proses pembuatan Time
Schedule dan Network Planning pada penyusunan tugas akhir ini dapat disajikan dalam
bentuk diagram alir sebagai berikut :
LAPORAN AKHIR

Gambar.3. 7. Kerangka Kerja Pembuatan Time Scehdule Drainase

3.3. Metodologi Kerja

Metodologi pelaksanaan kegiatan merupakan bagian penerapan metode kerja yang secara
prinsip harus dilaksanakan oleh Konsultan Perrencana yang tahapannya mengacu pada
ketentuan yang berlakuyang disyaratkan oleh Pemberi Kerja dan juga ketentuan-ketentuan
yang berlaku.

1. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan merupakan tahap kegiatan awal yang bermaksud untuk menunjang
tahapan pekerjaan berikutnya yaitu pekerjaan lapangan sehingga seluruh pekerjaan ini
dapat dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dalam target waktu
yang telah ditetapkan.

Pekerjaan persiapan merupakan tahap kegiatan awal yang bermaksud untuk menunjang
tahapan pekerjaan berikutnya yaitu pekerjaan lapangan sehingga seluruh pekerjaan ini
dapat dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dalam target waktu
yang telah ditetapkan.

Dalam melakukan pekerjaan persiapan, rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan


adalah sebagai berikut :

- Pengumpulan Peta dan data (Primer dan Sekunder)


LAPORAN AKHIR

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi teknis sebanyak mungkin,


berupa pengumpulan peta, data sekunder maupun data primer guna menunjang
tahapan kegiatan selanjutnya.

- Penyusunan Rencana Kerja dan Metodologi Pelaksanaan dan Pembuatan Peta


Rencana Kerja

Berdasarkan evaluasi dan analisis terhadap data sekunder maupun data primer yang
telah diperoleh, diharapkan pelaksana dapat menyusun Rencana Kerja dan Metodologi
pelaksanaan sehingga seluruh ruang lingkup pekerjaan ini dapat diselesaikan dengan
baik.

- Persiapan Personil, Bahan dan Peralatan

Pelaksana harus menyiapkan bahan dan peralatan yang memadai baik darisegi
kuantitas maupun kualitas. Konsultan pelaksana juga harus menyiapkan
personil/tenaga pelaksana sesuai dengan keahlian masingmasing serta dengan
persyaratan/kualifikasi sebagaimana yang ditetapkan.

- Penyiapan Formulir Survey dan Isian Data

Sebelum berangkat ke lapangan, pelaksana harus menyiapkan formulirformulir survey


dan formulir isian data selengkap mungkin sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

2. Pekerjaan Lapangan
- Orientasi Lapangan

Orientasi lapangan dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai


situasi lokasi dan permasalahan di lapangan sehingga pelaksanaan pekerjaan di
lapangan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana. Pada orientasi lapangan
dilakukan juga pekerjaan pemasangan patok kerangka utama.

- Pengukuran

Dalam pengukuran, rangkaian kegiatan dan ketentuan yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut :

a. Pengukuran Situasi dan Elevasi (Leveling)

- Pengukuran situasi
LAPORAN AKHIR

Pengukuran situasi adalah pengukuran horisontal sungai / saluran untuk


mendapatkan data pada objek yang di butuhkan baik objek alam atau objek
buatan manusia dengan menggunakan alat ukur Theodolit dengan ketelitian yang
cukup seperti alat ukur jenis T0 dan yang setara, pada pekerjaan situasi harus
selalu di buatkan sketsa situasi pada objek-objek yang akan di amati.
- Pengukuran Elevasi/ Leveling
Pengukuran Elevasi / Leveling sungai/saluran meliputi pengukuran profil
memanjang sungai/saluran dan pengukuran penampang melintang sungai/saluran
dengan menggunakan alat ukur water pass.

b. Pengolahan Data dan Perhitungan Lapangan

Pengolahan data perhitungan menggunakan software sesuai dengan alat ukur


yang digunakan dalam pengambilan data ukur lapangan.

c. Plotting dan Penggambaran Sketsa Situasi

Pekerjaan ploting dan penggambaran menggunakan software Autocad (ACAD).


Penggambaran Desan di cetak pada kertas A3 secara rinci, detail dan jelas sesuai
dengan standar yang berlaku di bidang pengairan.

3. Pengamatan Kondisi Hidrologis

Pengamatan kondisi hidrologis dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai


kondisi hidrologi sungai/saluran, seperti bentuk alur, tinggi air, arah aliran, elevasi
dasar, kondisi tanggul sungai/saluran sebagai bahan masukan dalam Perencanaan
detail, gambar profil sungai / saluran.

4. Pengamatan Kondisi Lingkungan dan Tata Guna Lahan

Tata tata Guna Lahan (land use) adalah suatu upaya dalam merencanakan penggunaan
lahan dalam suatu wilayah perencanaan yang meliputi pembagian wilayah untuk
pengkhususan fungsi-fungsi tertentu, misalnya fungsi pemukiman, perdagangan,
industri, dll. Rencana tata guna lahan merupakan kerangka kerja yang menetapkan
keputusan-keputusan terkait tentang lokasi, kapasitas dan jadwal pembuatan jalan,
saluran air bersih dan air limbah, gedung sekolah, pusat kesehatan, taman dan pusat-
pusat pelayanan serta fasilitas umum lainnya. Tata guna lahan merupakan salah satu
LAPORAN AKHIR

faktor penentu utama dalam pengelolaan lingkungan. Adanya peningkatan degradasi


fungsi drainase mendorong tumbuhnya kesadaran untuk mengenali kegiatan
perencanaan ini terhadap lingkungan yang dapat dilakukan untuk menjaga fungsi
drainase tersebut.

Pola penggunaan lahan secara signifikan berpengaruh terhadap fungsi drainase seperti
kualitas air, debit air, pengendali erosi dan sedimentasi di daerah hilir. Namun
demikian, para pengelola lingkungan di daerah hulu seringkali hanya menerima
sebagian kecil insentif, sedangkan keuntungan lebih banyak diterima di daerah hilir.
Pengamatan kondisi lingkungan dan tata guna lahan dimaksudkan untuk memperoleh
informasi mengenai kondisi lingkungan dan tata guna lahan di sungai/saluran seperti :
lahan permukiman, lahan komersial/perdagangan lahan industri dan lain-lain sebagai
bahan masukan dalam analisa hidrologi serta perencanaan.

5. Perencanaan Teknis Bangunan dan Drainase


Penyusunan kerangka perencanaan teknis ini bertujuan untuk memberikan arahan
terhadap sistem drainase secara menyeluruh, kerangka perencanaan ini digunakan
sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan perencanaan saluran/ sungai.
Pedoman yang akan digunakan dalam penyusunan kerangka perencanaan teknis
Saluran / Drainase adalah sebagai berikut :
 Pemanfatan sistem drainase yang ada secara optimal, baik sungai, anak sungai
maupun saluran drainase primer.
 Perencanaan saluran diterapkan dengan meninjau rencana pemanfaatan ruang
yang akan datang, rencana jaringan jalan serta rencana fasilitas Kabupaten.
 Saluran-saluran yang direncanakan, diusahakan mengikuti topografi daerah
perencanaan.
 Memisahkan drainase jalan dan tapak.
 Mereduksi debit aliran puncak di hilir aliran.
 Ekonomis dalam pelaksanaan pembangunannya.
 Mudah untuk dilaksanakan.
6. Pendekatan Perencanaan
a. Kondisi Fisik Daerah Perencanaan
LAPORAN AKHIR

- Topografi
- Kondisi umum saluran yang ada (eksisting)
b. Kriteria Perencanaan
- Kapasitas Pengaliran
- Waktu Konsentrasi
- Intensitas Hujan (I)
- Periode Ulang Hujan (PUH)
- Koefisien Pengaliran
- Luas Daerah Pengaliran
c. Kriteria Hidrolis Saluran
- Kapasitas Saluran
- Kecepatan Pengaliran
- Kemiringan Saluran

Gambar.3. 8. Skema Perencanaan Saluran Drainase


Penekanan pada study perencanaan ini adalah pendekatan secara komprehensif dan bertahap
terhadap data informasi baik yang bersifat primer maupun sekunder yang berkaitan dengan
study perencanaan saluran drainase di Kabupaten Serang, agar hasil study perencanaan dapat
berfungsi secara optimal. Dalam rangka melaksanakan perencanaan ini, konsultan
memandang perlu melakukan beberapa pendekatan sebagai berikut :
LAPORAN AKHIR

 Pendekatan strategis yang menyangkut penentuan fungsi kegiatan yang merupakan


penjabaran dan pengisian dari saluran drainase yang ada di Wilayah PUSPEMKAB
(Kampung Kubang Cempaka Desa Cisait) Kecamatan Kragilan.
 Pendekatan teknis yang menyangkut upaya mengoptimasikan pemanfaatan ruang dengan
tetap mempertimbangkan kebutuhan pengembangan dimasa yang akan datang.
Pendekatan teknis ini diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan,
penyediaan sarana dan prasarana secara tepat serta pengembangan kedepan.

3.4. Tahap Persiapan Pelaksanaan Kegiatan

Persiapan dilakukan segera setelah kontrak ditandatangani, pelaksanaan kegiatan dipimpin


langsung oleh Ketua Tim (Team Leader) yang didampingi oleh anggota tim. Persiapan yang
perlu dilakukan disajikan sebagai berikut, beserta hal-hal yang perlu dilakukan yang meliputi
masalah :

 Administrasi; masalah administrasi yang harus diselesaikan terutama meliputi


administrasi kontrak dan legalitas personil yang akan ditugaskan untuk melaksanakan
pekerjaan ini, baik legalitas dilingkungan intern konsultan maupun legalitas yang
diperlukan untuk berhubungan dengan pihak ketiga.
 Persiapan personil; penyusunan tim pelaksana yang mampu menangani pekerjaan ini
yang didasarkan pada persyaratan Kerangka Acuan Kerja, yaitu meliputi kualifikasi
dan jumlah tenaga. Setelah tim terbentuk, langkah selanjutnya adalah menyusun
jadwal pelaksanaan pekerjaan, dengan mendasarkan pada alokasi waktu yang telah
ditentukan, baik secara keseluruhan maupun masing-masing tenaga ahli sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini.
 Peralatan; seluruh peralatan, baik untuk keperluan kantor maupun untuk keperluan
survei lapangan, disiapkan dengan teliti agar dapat segera digunakan pada saat
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Penyusunan Data/Informasi yang Diperlukan; guna menunjang pekerjaan Study
Kelayakan terhadap studi ini, akan disusun jenis-jenis data/informasi mana yang harus
diusahakan ketersediaannya.

Tahap persiapan ini mencakup dan tidak terbatas pada :


LAPORAN AKHIR

1. Personil tenaga ahli yang memadai


2. Peralatan Survey Lapangan
3. Data, peta dan perlengkapan penunjang
4. Surat-surat/kelengkapan administrasi

Mobilisasi tenaga ahli maupun peralatan yang diperlukan sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Kepada tenaga-tenaga pelaksana survey
akan diberikan penjelasan-penjelasan tambahan yang menyangkut pekerjaan ini agar dapat
bekerja seefektif mungkin. Konsultan akan membuat rencana kerja rinci mengenai semua
tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan. Rencana kerja ini akan digunakan sebagai acuan
pemantauan kemajuan pekerjaan.

3.5. Pengumpulan Data dan Informasi

Tahap ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi kondisi awal wilayah dan kondisi
eksisting study perencanaan. Secara garis besar data dan informasi yang dikumpulkan dapat
diklasifikasikan berdasarkan sumber data itu sendiri (data sekunder dan data primer).

3.5.1. Pengumpulan Data

Pada tahapan ini pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi aspek-aspek


sebagai berikut :

1. Pengumpulan data Sekunder


 Peta dasar dan peta pendukung lainnya.
 Rencana Umum Tata Ruang (RUTR)
 Data-data curah hujan.
 Studi-studi yang ada.
 Data-data lain yang diperlukan.
2. Survai Pendahuluan
Survai dan inspeksi saluran secara terinci harus dilakukan dilakukan untuk
menghimpun catatan-catatan yang lengkap mengenai data hujan dan kondisi eksisting
Saluran.
3. Pengumpulan Data Primer
LAPORAN AKHIR

Data primer yang dilakukan menjadi masukan utama dalam Survey Saluran Drainase
Kabupaten Serang.

Keseluruhan data tersebut (sekunder dan primer) diperoleh dengan metoda sebagai berikut:

 Studi literatur, konsultan akan mempelajari studi terdahulu, buku, laporan, jurnal atau
lainnya yang berhubungan dengan lingkup pekerjaan studi,
 Survey dan pengukuran lapangan.
 Wawancara /informasi lainnya yang diperoleh dari masyarakat dan Dinas/instansi
yang terkait dengan lingkup studi.

Langkah awal melakukan peninjauan lapangan, dilakukan pekerjaan persiapan yang meliputi
kegiatan:

 Mempersiapkan surat-surat pengantar, surat jalan dan sebagainya;


 Mempersiapkan Contact Person di setiap instansi yang akan dikunjungi.
 Mengumpulkan data-data yang diperlukan
 Persiapan personil pelaksanaan, seperti spesifikasi teknis pekerjaan peninjauan
lapangan dan atau persiapan asuransi perjalanan; serta persiapan peralatan untuk
peninjauan lapangan.

Peninjauan lapangan dilakukan setelah melaksanakan diskusi pendahuluan. Diskusi


pendahuluan ini dimaksudkan guna menentukan dan menyepakati langkah kerja yang akan
dilakukan. Peninjauan lapangan ditujukan guna mengamati kondisi eksisting situ, fasilitas
yang ada, serta kegiatan dilokasi situ yang ada saat ini, kondisi lingkungan, informasi
alternatif rencana pengembangan fasilitas infrastruktur.

Selain itu dilakukan pula pengumpulan data sekunder yang meliputi data-data sebagai berikut
: kondisi fisik lingkungan awal, Kegiatan peninjauan lapangan dilengkapi dokumentasi.
Dokumentasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi yang sebenarnya ada di
lapangan.

3.6. Analisa Data

Hasil dari Perencanaan Drainase Wilayah PUSPEMKAB (Kampung Kubang Cempaka Desa
Cisait) Kecamatan Kragilan akan dituangkan dalam gambar teknik dilakukan berdasarkan
LAPORAN AKHIR

hasil penentuan konstruksi yang tepat dan perhitungan analisa teknik yang akan dijabarkan
dalam bentuk gambar. Dari hasil survey lapangan yang akhirnya didapat berupa data primer
dan juga data yang didapat dari literatur-literatur atau bahan lainnya yang disebut data
sekunder. Selanjutnya dari data-data tersebut dilakukan analisa data yang pada akhirnya
dijadikan final Desan.

Kompilasi data dilakukan di studio, analisa dilakukan untuk menggabungkan data data
lapangan berupa format data, data foto, informasi masyarakat, data teknis dan data non
teknis. Kompilasi dan analisa data ini dikmaksudkan untuk mendapatkan dimensi teknis yang
tepat dan aman untuk dilakukan pembangunan konstruksi, mudah dimengerti, mudah
dilaksanakan dan dapat ditemukan dilapangan. Data data ini kemudian akan menjadi bahan
bagi penanganan hal-hal yang berkaitan dengan Drainase Wilayah PUSPEMKAB (Kampung
Kubang Cempaka Desa Cisait) Kecamatan Kragilan.

3.7. Gambar Teknik

Sebagai tranformasi informasi teknik antara perencana dan pelaksana serta pengawas maka
dilakukan melalui media gambar yang dikenal sebagai gambar teknik. Gambar teknik ini
akan memuat gambaran konstruksi yang diperlukan dalam Perencanaan Drainase Wilayah
PUSPEMKAB (Kampung Kubang Cempaka Desa Cisait) Kecamatan Kragilan.

Anda mungkin juga menyukai