Carita
Kab. Pandeglang
KATA PENGANTAR
Garis besar laporan ini berisikan tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,
tujuan dan sasaran, ruang lingkup, dan keluaran; Ttinjuan kebijakan, gambaran umum;
metodologi; dan rencana kerja, yang diperlukan untuk DED Peningkatan Kualitats
Kawasan Permukiman Kumuh Kewenanangan Provinsi Di Desa Sukajadi Kec. Carita
Kab. Pandeglang. Laporan ini akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pada
tahapan pekerjaan selanjutnya, untuk itu diperlukan tanggapan, saran dan masukan dari
Pemberi Tugas sehingga dapat diperoleh pedoman bersama yang lengkap dan baik serta
mudah dipahami. Harapan kami supaya laporan ini dapat menjadi masukan bagi kami serta
pihak lain yang berkepentingan serta sebagai informasi yang bermanfaat untuk tahapan
pekerjaan berikutnya.
Dalam penyusunan laporan ini Konsultan banyak mendapat bantuan dari Pemberi
Tugas, dalam kesempatan ini kami ucapkan banyak terimakasih atas kepercayaan dan
bantuan yang telah diberikan kepada kami.
Serang, 2022
Konsultan Perencana
PT. BIGHI KONSULTAN PRAKASA
Team Leader
DAFTAR ISI
BAB I
BAB IPENDAHULUAN
Dalam Peraturan Gubernur Banten Nomor 5 Tahun 2019 tentang Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh, dijelaskan bahwa permukiman
kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat
kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak
memenuhi syarat. Peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
adalah upaya untuk meningkatkan kualitas bangunan, serta Prasarana, Sarana dan Utilitas
Umum. Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan hunian yang memenuhi standar
tertetntu untuk kebutuhan bertempat tinggal yang layak, sehat, aman dan nyaman. Sarana
adalah fasilitas dalam lingkungan hunian yang berfungsi untuk mendukung penyelenggaraan
dan pengembangan kehidupan soaial, budaya dan ekonomi. Utilitas Umum adalah
kelengkapan penunjang untuk pelayanan lingkungan hunian.
Perkembangan Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten sangat dinamis sesuai dengan
fungsi kegiatan yang diemban masing-masing Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten.
Perkembangan masyarakat ke kehidupan perkotaan secara historis telah ditunjukkan sebagai
suatu kegiatan yang menuju pada kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Peningkatan
jumlah penduduk dapat mengakibatkan peningkatan kebutuhan ruang sedangkan peningkatan
kebutuhan ruang memicu pertumbuhan dan perkembangan kawasan perkotaan (Daldjoeni,
1996:43). Dalam kaitannya dengan perkembangan suatu kawasan perkotaan tersebut (Sujarto
dalam Wibisono, 2002), mengatakan bahwa perkembangan suatu kawasan perkotaan pada
dasarnya mengandung dua konsekuensi, yaitu adanya intensifikasi penggunaan lahan dalam
suatu kota dan ekstensifikasi penggunaan lahan ke arah pinggiran kota.
Berdasarkan hasil observasi selain masalah pada kondisi bangunan hunian, masalah
pada ketersedian sarana dan prasarana terdapat kesalahan memfungsikan Sarana dan
prasarana. Ketersedian Infrasruktur jalan lingkungan, drainase dan pengolahan sampah yang
tidak memenuhi kualitas,kapasitas, tidak berfungsi juga menjadi faktor penyebab
menurunnya kualitas hunian di kawasan permukiman desa Sukajadi.
13. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2017-2022;
14. Peraturan Gubernur Banten Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.
1.3.1 Maksud
1.3.2 Tujuan
Lingkup kegiatan yang akan dilakukan pada kegiatan ini berdasarkan tahapan kegiatan
adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan.
Tahapan ini bertujuan untuk :
a. Mengidentifikasi dan melakukan kajian terhadap kebijakan dan strategi
pembangunan, serta rencana tata ruang yang telah tersedia maupun yang sedang
disusun terkait dengan pembangunan permukiman dan kawasan permukiman kumuh.
b. Mengidentifikasi dan melakukan kajian sinkronisasi kebijakan dan strategi
pembangunan kabupaten/kota, termasuk di dalamnya kajian terhadap dokumen-
dokumen sektoral.
c. Menidentifikasi dan melakukan kajian kesesuaian permukiman (kumuh) terhadap
rencana tata ruang.
Dengan langkah-langkah antara lain sebagai berikut ini :
a. Inventarisasi kebijakan dan strategi pembangunan kabupaten/kota, khususnya yang
terkit pengembangan permukiman kumuh, terutama yang terdapat di dalam RTRW,
RPJPD, RPJMD, SPPIP, RPI2JM, dan rencana sektoral lainnya;
b. Melakukan pemetaan terhadap arahan kebijakan dan strategi pembangunan terkait
penanganan kawasan permukiman kumuh terutama yang terdapat di dalam RTRW,
RPJPD, RPJMD, SPPIP, RPI2JM, dan rencana sektoral lainnya;
c. Melakukan kajian terhadap keselarasan antar kebijakan dan strategi pembangunan
yang terkait pengembangan permukiman terutamanya terdapat di dalam RTRW,
RPJPD, RPJMD, SPPIP, RPI2JM, dan rencana sektoral lainnya;
d. Melakukan superimpose/overlay peta permukiman eksisting dengan peta rencana pola
ruang (guna lahan permukiman).
2. Tahap Rumusan Rencana Penanganan.
Tahapan rumusan rencana penanganan ini terbagi kedalam 4 (empat) tahap, yaitu:
a. Perumusan skenario pentahapan pencapaian 0% kumuh dan desain kawasan. Tahap
ini bertujuan untuk:
Merumuskan skenario pentahapan pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan
permukiman kumuh yang aplikatif, riil dan terukur sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan daerah dalam skala kota dan lingkungan untuk mencapai target 0%
kumuh;
Menyusun konsep tematik pengembangan kawasan dan strategi penanganan
kawasan kumuh;
Menyusun konsep desain kawsan pada seluruh lokasi permukiman kumuh.
1. Analisa Kebijakan
a. Identifikasi kebijakan
b. Sinkronisasi Kebijakan
c. Kajian kesesuaian kebijakan ruang dan sektoral.
2. Analisa Keruangan
a. Superimpose/pertampalan peta
b. Buffering/Distance
3. Penilaian Lokasi Kawasan Kumuh
a. Kondisi kekumuhan
Berdasarkan kriteria
Berdasarkan Tipologi
b. Legalitas tanah
c. Pertimbangan lainnya.
4. Analisa Manajemen Strategi
a. Perbandingan dan penilaian data awal dengan hasil survei
b. Rumusan konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan kualitas Permukiman
Kumuh.
c. Rumusan rencana penanganan
d. Rencana Aksi.
5. Perumusan Desain Teknis
BAB II
Laporan bulan Ke-1 ini merupakan Laporan Bulanan periode 14 September 2022 - 13
Oktober 2022, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat yang tertuang dalam Surat
Perjanjian Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Desa
Sukajadi Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang.
Laporan bulanan ini berisi uraian singkat mengenai kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan, terhitung dari awal kontrak kerja sampai
berakhirnya masa. Laporan bulanan ini berisi tentang:
Pekerjaan-pekerjaan yang telah ataupun dalam pelaksanaan pada bulan ke-1, yaitu 14
September 2022 - 13 Oktober 2022 meliputi :
dengan luasan kumuh 12,86 Ha. Perlu adanya dukungan dari pemerintah kabupaten
Pandeglang khususnya Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Kabupaten Pandeglang dalam rangka sinkronisasi program kegiatan yang akan
dilaksanakan di tahun 2020.
5. Survey Pendahuluan
Koordinasi dengan Pemerintah Desa Rancaseneng
Melakukan sosialisasi dengan Pemerintah Desa Sukajadi Kecamatan Carita Kabupaten
Pandeglang terkait adanya pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan
Provinsi di Desa Sukajadi Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang serta koordinasi
untuk rencana survey awal.
6. Survey awal
Survey awal ini merupakan tahap awal pelaksanaan pekerjaan dan untuk pengenalan
lapangan, pengambilan data-data visual dan pencarian data sekunder. Data-data sekunder
tersebut diatas dapat banyak membantu pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh
Kewenangan Provinsi Di Kabupaten Pandeglang, yang sudah dapat dimulai, sambil
menunggu survey - survey pada lokasi yang direncanakan selesai.
7. Penyusunan Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan menyajikan Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
Mobilisasi Tenaga Ahli, Tenaga Pendukung dan peralatan lainnya sesuai dengan
kebutuhan; Hasil peninjauan lapangan awal; dan Jadwal kegiatan penyedia jasa.
8. Expose Laporan Pendahuluan
Pemaparan Laporan Pendahuluan yang menyajikan mengenai latar belakang, maksud dan
tujuan, sasaran, ruang lingkup wilayah perencanaan,metodologi dan hasil survey awal.
9. Penyempurnaan Laporan Pendahuluan
Perbaikan Laporan Pendahuluan berdasarkan hasil masukan dan koreksi pada saat
expose.
Sampai bulan ini pekerjaan yang telah dicapai adalah sebagai berikut:
A. Tahapan Persiapan
Kegiatan menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survey ini telah
diselesaikan sesuai dengan rencana kerja.
1. Survei Pendahuluan
Kegiatan Survei pendahuluan ini telah diselesaikan sesuai dengan rencana kerja.
2. Survei Topografi
Kegiatan Survei Topografi ini telah diselesaikan sesuai dengan rencana kerja.
1. Kondisi jaringan jalan, kebutuhan lajur dan lebar lajur, geometrik jalan dan struktur
jalan.
Kegiatan Kondisi jaringan jalan, kebutuhan lajur dan lebar lajur, geometrik jalan dan
struktur jalan ini telah diselesaikan sesuai dengan rencana kerja.
D. Pembahasan Laporan
E. Pelaporan
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan, berisi :
a. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
b. Mobilisasi Tenaga Ahli, Tenaga Pendukung dan peralatan lainnya sesuai dengan
kebutuhan;
c. Jadwal kegiatan penyedia jasa;
d. Hasil survey pendahuluan.
2. Laporan Bulanan
a. Kegiatan dan kemajuan pekerjaan berjalan yang dilampiri absen personil yang
disetujui dan ditandatangani oleh direktur perusahaan selaku penyedia jasa dan
rencana kerja;
b. Rencana kegiatan bulan yang akan datang yang disusun secara rinci, jelas dan
terprogram.
Laporan Bulan Ke-1 ini telah diselesaikan sesuai dengan rencana kerja.
NO POSISI NAMA
A. TENAGA AHLI
1 Team Leader/Perencanaan Wilayah dan Kota Ir. Medtry
2 Ahli Perencanaan Jalan/Drainase Lingkungan TB. Faruk Aminudin., ST
B. TENAGA PENDUKUNG
1 Surveyor Herga Jaya Adi, ST
2 Surveyor Syarif Cahyadi, ST
3 Operator Komputer/Typist Barzah Muttaqin
4 Tenaga Lokal Iwan Irawan
5 Tenaga Lokal Zazat Muzizat