Anda di halaman 1dari 3

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI

Geni Aufana Olfiyani1, Fatma Ulfatun Najicha2


geniaufanaolfiyani@student.uns.ac.id1, fatmanajicha@staff.uns.ac.id2

Secara etimologis, kata “Pancasila” bersumber dari bahasa sansekerta, yakni panca dan syla.
Panca bermakna lima dan syla bermakna dasar. Jadi, pancasila berarti lima dasar yang wajib
dipatuhi dan dilaksanakan (Nur Fadhila & Najicha, 2021). Pancasila juga dapat diartikan
sebagai falsafah serta dasar negara Negara Republik Indonesia yang terdiri dari lima sila
(Utami & Najicha, 2022). Sejalan dengan pendapat di atas, pancasila dapat diartikan sebagai
tolak ukur utama dalam pelaksanaan kebudayaan nasional sehingga tercipta persatuan
keragaman budaya yang sesuai konsep Bhinneka Tunggal Ika (Annisa & Ulfatun Najicha,
2021). Dengan demikian, dapat disintesiskan bahwa pancasila adalah lima dasar norma dan
nilai yang terkandung di dalam pembukaan UUD NKRI Tahun 1945 alinea IV yang berisi
aturan mengenai segala tatanan kehidupan bangsa Indonesia.
Konsep pancasila memuat istilah nilai dan norma. Nilai adalah sesuatu yang sangat berharga
yang dijadikan landasan dalam menentukan perbuatan, baik buruknya dan benar salahnya
(Ratih & Najicha, 2021). Adapun yang dimaksud dengan norma adalah aturan tertentu yang
bersifat mengikat untuk mengatur tingkah laku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
(Septiano & Najicha, 2022). Jadi, di dalam pancasila sudah terkandung nilai dan norma yang
mengatur segala tingkah laku dan perbuatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu, nilai dan norma yang ada di dalam pancasila harus
kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta kehidupan yang selaras dan seimbang
dalam berbagai lingkup kehidupan.
Di dalam pancasila, terdapat tiga macam nilai yang dijadikan pedoman dalam kehidupan
sehari-hari, ketiga nilai tersebut adalah nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. Nilai
dasar itu sendiri terdiri dari lima butir nilai, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan yang terakhir adalah nilai keadilan. Pancasila mengandung nilai-nilai dasar
sebagai cerminan hidup masyarakat Indonesia (Najicha, 2022). Nilai dasar pancasila memiliki
inti (pokok) yang harus dilaksanakan oleh manusia, yaitu di antaranya nilai Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Ketuhanan Yang Maha Esa, negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa adalah
negara yang menjamin kebebasan setiap warganya untuk memeluk agama serta kepercayaan
masing-masing dan menjalankan ibadatnya (Puspita Ratri & Najicha, 2022). Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab, sila ini mengandung makna bahwa manusia sebagai makhluk sosial
tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain, maka kita tidak boleh mementingkan
diri sendiri dan harus bersikap adil, baik adil terhadap diri sendiri, manusia lainnya, maupun
terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Sari & Najicha, 2022). Persatuan Indonesia, pancasila sila
ketiga dalam keberagaman bangsa memiliki peran mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika yang
bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu jua (Fitri Lintang & Ulfatun Najicha, 2022).
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, sila kerakyatan bermakna suatu pemerintahan itu dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat yang dilaksanakan dengan musyawarah mufakat melalui lembaga-
lembaga perwakilan rakyat (Balqis & Najicha, 2022). Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia, sila ini bermakna bahwa keadilan sosial harus terwujud dalam kehidupan bersama,
mengembangkan perbuatan luhur atas dasar gotong royong dan kekeluargaan (Wibowo &
Najicha, 2022). Selain nilai dasar pancasila, ada juga nilai instrumental dan nilai praksis. Nilai
instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan
terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara (Sutono &
Purwosaputro, 2019).
Adapun yang dimaksud dengan nilai praksis adalah nilai yang sesungguhnya kita
laksanakan dalam kenyataan atau dengan kata lain nilai praksis adalah wujud dari nilai dasar
dan nilai instrumental yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari (Sutono & Purwosaputro,
2019). Nilai praksis juga dapat dikatakan bahwa nilai yang merupakan gabungan nilai dasar
dan nilai instrumental yang diaktualisasikan dalam kehidupan kita sehari-hari di masyarakat.
Oleh karena itu, nilai praksis ini merupakan wujud bagaimana seseorang menjalankan nilai
dasar dan nilai instrumental yang ada di dalam pancasila.
Daftar pustaka
Annisa, H., & Ulfatun Najicha, F. (2021). Wawasan Nusantara Dalam Memecahkan Konflik
Kebudayaan Nasional. Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan
Kewarganegaraan, 10(2), 40–48. https://doi.org/10.33061/jgz.v10i2.5615
Balqis, S. D. P., & Najicha, F. U. (2022). Penanaman Nilai-Nilai Pancasila di Era Pandemi
Covid-19. Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 2(6), 1–7.
https://journal.actual-insight.com/index.php/decive/article/view/634/501
Fitri Lintang, F. L., & Ulfatun Najicha, F. (2022). Nilai-Nilai Sila Persatuan Indonesia Dalam
Keberagaman Kebudayaan Indonesia. Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian
Pendidikan Kewarganegaraan, 11(1), 79–85. https://doi.org/10.33061/jgz.v11i1.7469
Najicha. (2022). Pentingnya Pancasila Menjadi Mata Pelajaran Wajib dalam Kurikulum
Pendidikan Nasional Guna Menjaga Keutuhan Bangsa. De Cive: Jurnal Penelitian
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 2(5), 1–5.
Nur Fadhila, H. I., & Najicha, F. U. (2021). Pentingnya Memahami Dan Mengimplementasikan
Nilai-Nilai Pancasila Di Lingkungan Masyarakat. Pro Patria: Jurnal Pendidikan,
Kewarganegaraan, Hukum, Sosial, Dan Politik, 4(2), 204–212.
https://doi.org/10.47080/propatria.v4i2.1303
Puspita Ratri, E., & Najicha, F. U. (2022). Urgensi Pancasila Dalam Menanamkan Jiwa
Nasionalisme Pada Generasi Muda Di Era Globalisasi. Jurnal Global Citizen : Jurnal
Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 11(1), 25–33.
https://doi.org/10.33061/jgz.v11i1.7455
Ratih, L. D., & Najicha, F. U. (2021). Wawasan Nusantara Sebagai Upaya Membangun Rasa
Dan Sikap Nasionalisme Warga Negara : Sebuah Tinjauan Literatur. Jurnal Global
Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 10(2), 59–64.
https://doi.org/10.33061/jgz.v10i2.5755
Sari, R., & Najicha, F. U. (2022). Memahami Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara
Dalam Kehidupan Masyarakat. Harmony Jurnal Pembelajaran IPS Dan PKN, 7(1), 53–
58. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/harmony/article/view/56445/21678
Sutono, A., & Purwosaputro, S. (2019). Aksiologi Pancasila. Jurnal Ilmiah Civis, 8(2), 67–86.
Utami, S. G. A., & Najicha, F. U. (2022). Kontribusi Mahasiswa Sebagai Agent of
ChangeDalam Penerapan Nilai-Nilai Pancasila pada Kehidupan Bermasyarakat. Jurnal
Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 2(3), 1–6.
https://journal.actual-insight.com/index.php/decive/article/view/591/480
Wibowo, K. A., & Najicha, F. U. (2022). Aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat
di Era Globalisasi. EduPsyCouns: Journal of …, 4(1), 22–31. https://ummaspul.e-
journal.id/Edupsycouns/article/view/3302%0Ahttps://ummaspul.e-
journal.id/Edupsycouns/article/download/3302/1425

Anda mungkin juga menyukai