Anda di halaman 1dari 10

PETUNJUK PELAKSANAAN

(JUKLAK) – REVISI II
SWAYAMVARA TRIPITAKA GATHA NASIONAL XI
TAHUN 2023

LEMBAGA PENGEMBANGAN TRIPITAKA GATHA


Gedung UGM SP Tower A, Lantai 1
Jalan Dr. Saharjo Nomor 83, Manggarai, Jakarta Selatan
Telepon (021) 228-33-130
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan manusia bersasaran jangka panjang untuk mewujudkan manusia
Indonesia yang unggul dan berkualitas. Ciri manusia Indonesia yang unggul dan
berkualitas adalah sehat, cerdas, adaptive, kreatif, inovatif, terampil, bermartabat, dan
berakhlak mulia. Pemerintah Indonesia mempersiapkan Sumber daya manusia (SDM)
yang unggul untuk bersaing secara global dan mampu sejajar dengan bangsa-bangsa lain
di dunia. SDM Unggul adalah kunci Indonesia masa depan, sebagaimana disampaikan
oleh Presiden Republik Indonesia bahwa “Kita butuh SDM unggul yang berhati Indonesia
dan berideologi Pancasila. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya strategis dalam
penguatan etos kerja, budi pekerti luhur, karakter yang kuat, penguasaan keterampilan,
serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tantangan kehidupan yang selalu berubah dengan cepat sebagai dampak dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan persaingan global, diperlukan
kesiapan mental dan spiritual dari Manusia Indonesia.Menjadi keunggulan tersendiri yang
tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain, SDM Indonesia memiliki Religiusitas yang sangat
kuat yang terwujud dalam semangat keberagamaan. Disinilah agama sangat berperan
dalam membentuk karakter masyarakat Indonesia sehingga menjadi bangsa yang unggul,
mandiri, dan berakhlak mulia.
Keberadaan Swayamvara Tripitaka Gatha (STG) dikalangan umat Buddha memiliki peran
penting dalam pembinaan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama
Buddha diseluruh Indonesia. Materi STG yang bersumber dari ajaran kitab suci Tripitaka
yang mengandung nilai spiritual, etika, estetika yang sangat tinggi. Kita semua memahami
bahwa umat Buddha memiliki keragaman dalam bahasa irama, lagu, maupun cara-cara
melantunkan teks-teks sucinya. Hal itu memberi bukti bahwa umat Buddha memiliki
kualitas seni yang tak terbatas untuk membangkitkan rasa keragamaan budaya dan
menjadi motivasi dalam pendakian spiritualitasnya. STG merupakan kegiatan besar bagi
umat Buddha Indonesia karena memperebutkan Piala Bergilir Presiden Republik
Indonesia.
Piala Presiden tersebut hasil karya anak bangsa mendiang Bante Girirakhito Mahathera.
STG telah melalui perjalanan yang panjang dengan berbagai tantangannya. Sebelum
STG, dahulu bernama Festival Seni dan Baca Kitab Suci Dhamapada.
Perjalanan STG dari waktu ke waktu sebagai berikut:
1. Dimulai dari nama Festival Seni Baca Dhammapada Pertama yang dilaksanakan
tanggal 12 s.d. 16 Oktober 1992 di Pelataran Candi Borobudur Jawa Tengah,
penginapan peserta di Hotel Pondok Tingal Mungkit Magelang. Sebagai juara umum
adalah kontingen Provinsi Jawa Tengah.
2. Kegiatan ini dilanjutkan dengan Festival Seni Baca Dhammapada kedua pada tanggal
27 s.d. 29 Desember 1994 di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, penginapan
peserta di Wisma Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Graha Wisata Pemuda, dan
Desa Wisata Komplek Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, dengan juara umumnya
adalah kontingen Provinsi Jawa Barat.

Rev II - Petunjuk Pelaksana STGN XI Halaman 2 dari 10


3. Pada penyelenggaraan yang ketiga tanggal 5 s.d. 8 November 1997 di Taman
Rekreasi Wiladatika Cibubur Jakarta Timur masih dengan nama Festival Seni Baca
Dhammapada, Penginapan peserta di Wisma Wiladatika Cibubur. dan sebagai juara
umumnya adalah kontingen Provinsi Kalimantan Timur.
4. Pada penyelenggaraan yang keempat tahun 2000 di Surabaya Jawa Timur diubah
namanya menjadi Festival Seni dan Baca Kitab Suci Tripitaka, penginapan peserta di
Wisma Haji Surabaya sebagai juara umumnya adalah kontingen Provinsi Bali.
5. Festival Seni dan Baca Kitab Suci Tripitaka yang kelima dilaksanakan pada tangal 5
s.d. 8 Juli 2003 di Batam Kepulauan Riau penginapan peserta di Vihara Maitrea
Batam dengan juara umumnya kontingen Provinsi Banten.
6. Pada penyelenggaraan Festival Seni Baca Kitab Suci Tripitaka yang keenam pada
tanggal 5 s.d. 8 Juni 2007 di Bumi Perkemahan Bakti Pramuka Cibubur Jakarta Timur,
disepakati adanya perubahan nama Festival Seni Baca Kitab Suci Tripitaka menjadi
STG. Penginapan peserta di Wisma Buperta Cibubur Sebagai juara umum pada saat
itu adalah kontingen Provinsi Sumatera Utara.
7. Nama STG untuk pertama kali dipergunakan pada penyelenggaraan yang ketujuh di
Taman Mini Indonesia Indah Jakarta pada tanggal 27 s.d. 30 Juni 2010 penginapan
peserta di Desa Wisata (Hotel) Komplek Taman Mini Indonesia Indah Jakarta dengan
juara umumnya adalah kontingen Provinsi DKI Jakarta.
8. Penyelenggaraan Kegiatan STG VIII Tahun 2012 di laksanakan pada tanggal 18 s.d.
22 Juni 2012 di Provinsi Kalimantan Timur. Pembukaan dan penutupan dilaksanakan
di Hotel Novotel, sedangkan untuk acara lomba dilaksanakan di Hotel Mustika.
9. Penyelenggaraan Kegiatan STG IX Tahun 2014 di laksanakan pada tanggal 20 s.d. 25
Oktober 2014 di Hotel Mercure Taman Impian Jaya Ancol dengan juara umumnya
adalah kontingen Provinsi DKI Jakarta.
10. Penyelenggaraan Kegiatan STG tingkat nasional X Tahun 2017 di laksanakan oleh
Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha (LPTG) Nasional pada tanggal 1 s.d. 5
November 2017 di Provinsi Jawa Tengah dengan juara umumnya adalah Kontingen
Provinsi Banten.
11. STG Nasional XI tahun 2023 akan dilaksanakan oleh LPTG Nasional di Provinsi Jawa
Tengah.
Kegiatan STG merupakan suatu event Nasional yang bertujuan untuk:
1. Meningkatkan keyakinan/keimanan dan ketaqwaan (saddha dan bhakti) umat Buddha
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Sang Tri Ratna;
2. Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai yang terkandung
dalam Kitab Suci Tripitaka;
3. Melaksanakan dan mempraktekan Buddha Dharma kontekstual secara nyata;
4. Menyamakan persepsi dan pemahaman terhadap seni dan tata cara
melafalkan atau pembacaan isi Kitab Suci Tripitaka;
5. Meningkatkan sumber daya manusia dan wawasan tenaga pembina Swayamvara
Tripitaka Gatha;
6. Meningkatkan nilai-nilai kesusilaan atau kemoralan;
7. Meningkatkan Tri Kerukunan Hidup Umat Beragama;
8. Meningkatkan solidaritas, tenggang rasa dan kepedulian sosial;

Rev II - Petunjuk Pelaksana STGN XI Halaman 3 dari 10


9. Memilih dan menentukan jenis-jenis lomba yang dilombakan;
10. Memilih dan menentukan peserta pemenang atau juara-juara dari masing-masing
jenis lomba yang dilombakan;
11. Menentukan dan menetapkan Juara Umum.

B. PENGERTIAN
Swayamvara Tripitaka Gatha secara harfiah berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri
dari tiga kata, yaitu “Swayamvara, Tripitaka, dan Gatha”. Kata “Swayamvara” memiliki arti
perlombaan atau pertandingan untuk meraih kejuaraan/prestasi; kata “Tripitaka” memiliki
arti Kitab Suci Agama Buddha; sedangkan, kata “Gatha” memiliki arti melantunkan atau
melafalkan. Jadi pengertian Swayamvara Tripitaka Gatha adalah suatu perlombaan atau
pertandingan melantunkan/melafalkan/membaca Kita Suci Agama Buddha untuk meraih
prestasi.

C. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan diselenggarakannya Kegiatan Swayamvara Tripitaka Gatha (STG) Nasional XI
Tahun 2023 adalah:
1. Meningkatkan keyakinan dan ketaqwaan (saddha dan bhakti) umat Buddha terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, dan Sang Tri Ratna;
2. Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai yang terkandung
dalam Kitab Suci Tripitaka;
3. Mempraktekan Buddha Dharma secara kontekstual;
4. Meningkatkan Kerukunan Hidup Umat Beragama;
5. Meningkatkan kualitas umat Buddha yang berkarakter.

BAB II
PENYELENGGARAAN
A. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama Swayamvara Tripitaka Gatha. Kegiatan Swayamvara Tripitaka
Gatha Tahun 2023 disebut Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI.

B. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan Swayamvara Tripitaka Gatha dilaksanakan dalam bentuk perlombaan untuk
meraih prestasi.

C. TEMA
Tema kegiatan Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 adalah
“Meningkatkan Kebersamaan dan Sinergitas Umat Buddha untuk Indonesia Maju”.

D. WAKTU DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN


Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 diselenggarakan pada tanggal
1 November 2023 sampai dengan 5 November 2023 di Kota Magelang, Provinsi Jawa
Tengah.

Rev II - Petunjuk Pelaksana STGN XI Halaman 4 dari 10


E. JENIS LOMBA
Jenis lomba pada Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 dikategorikan
dalam 3 (tiga) kelompok yaitu:
1. Perlombaan Utama meliputi 7 (tujuh) jenis lomba, dengan rincian sebagai berikut:
a. Lomba Baca Dhammapada;
b. Lomba Baca Paritta;
c. Lomba Baca Sutra/Mantra/Darani;
d. Lomba Baca Keng;
e. Lomba Dharmadesana Bahasa Indonesia;
f. Lomba Dharmadesana Bahasa Inggris; dan
g. Lomba Dharmadesana Bahasa Mandarin.
2. Perlombaan Penunjang meliputi 7 (tujuh) jenis lomba, dengan rincian sebagai berikut:
a. Lomba Seni Kaligrafi Buddhis;
b. Lomba Menyanyi Solo Lagu Buddhis;
c. Lomba Paduan Suara Lagu Buddhis;
d. Lomba Cipta Tari Kreasi Buddhis;
e. Lomba Barongsai Tradisional Lantai;
f. Lomba Bercerita Buddhis; dan
g. Lomba Cipta Boga Vegetarian.
3. Eksibisi, meliputi:
a. Baca Dokyo Syodai; dan
b. Baca Paritta Berbahasa Daerah.

F. MATERI PERLOMBAAN
Materi masing-masing jenis lomba yang diperlombakan pada Swayamvara Tripitaka
Gatha Nasional XI Tahun 2023 adalah sebagai berikut:
1. Perlombaan Utama
a. Lomba Baca Dhammapada
1) Ayat Wajib adalah Maggavaggo ayat: 273, 280, 282, 285, dan 289.
2) Ayat Pilihan:
a) Papavaggo ayat: 116, 120, 122,125, dan 127;
b) Dandavagga ayat: 132, 133, 143, 144, dan 145;
c) Lokavagga ayat: 167, 172, 174, 177, dan 178; atau
d) Nagavagga ayat: 323, 328, 330, 331, dan 333.
3) Pustaka:
Kitab Suci Dhammapada, penerbit Yayasan Dhammadipa Arama, diperbanyak
oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Tahun Anggaran 2019.
Materi Lomba Baca Dhammapada Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI
dapat diunduh melalui website resmi Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha
Nasional.
b. Lomba Baca Paritta
1) Paritta Wajib adalah Ratana Sutta
2) Paritta Pilihan:

Rev II - Petunjuk Pelaksana STGN XI Halaman 5 dari 10


a) Manggala Sutta;
b) Karaniyametta Sutta; atau
c) Buddhajayamanggala Gatha.
3) Pustaka:
a) Buku Paritta Suci, Majelis Umat Buddha Theravada Indonesia, diperbanyak
oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Tahun Anggaran
2019;
b) Buku Paritta, Sangha Agung Indonesia, diperbanyak oleh Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Buddha Tahun Anggaran 2019; dan
c) Buku Paritta Suci, penerbit Yayasan Sangha Theravada Indonesia,
diperbanyak oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Tahun
Anggaran 2015.
Materi Lomba Baca Paritta Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI dapat
diunduh melalui website resmi Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha
Nasional.
c. Lomba Baca Sutra/Mantra/Darani
1) Sutra/Mantra/Darani Wajib adalah Prajna Paramita Hrdaya Sutra
2) Sutra/Mantra/Darani Pilihan:
a) Bhaishajyaguru Mantra;
b) Maha Karuna Darani; atau
c) Sukhawati Vyuha Mantra.
3) Pustaka:
a) Buku Pujabhakti Vajrayana, Sangha Agung Indonesia, tahun 2019;
b) Buku Dharma Pitaka, penerbit Sangha Mahayana Indonesia Majelis Agama
Buddha Mahayana Indonesia, tahun 1994; dan
c) Buku Dharma Mahayana, Majelis Buddha Mahayana Indonesia, tahun 1995.
Materi Lomba Baca Sutra/Mantra/Darani Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional
XI dapat diunduh melalui website resmi Lembaga Pengembangan Tripitaka
Gatha Nasional.
d. Lomba Baca Keng
1) Keng Wajib:
a) Lu Siang Can;
b) Ta Pei Cou;
c) Sin Cing; atau
d) San Kui Yi.
2) Keng Pilihan:
a) Yao Shi Cou; atau
b) Wang Sheng Cou.
3) Pustaka:
a) Buku Pujabhakti Mahayana, Sangha Agung Indonesia, tahun 2019;
b) Buku Dharma Pitaka, penerbit Sangha Mahayana Indonesia Majelis Agama
Buddha Mahayana Indonesia, tahun 1994; dan
c) Buku Dharma Mahayana, Majelis Buddha Mahayana Indonesia, tahun 1995.

Rev II - Petunjuk Pelaksana STGN XI Halaman 6 dari 10


Materi Lomba Baca Keng Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI dapat
diunduh melalui website resmi Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha
Nasional.
e. Lomba Dharmadesana Bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin
1) Dharmadesana berupa Uraian/Ceramah Dharma dengan menggunakan bahasa
sesuai dengan Jenis Lomba masing-masing bahasa, yaitu Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, dan Bahasa Mandarin.
2) Tema Dharmadesana adalah “Meningkatkan Kebersamaan dan Sinergitas Umat
Buddha untuk Indonesia Maju”.
3) Subtema Dharmadesana:
a) “Moralitas Dalam Dharma”; atau
b) “Moderasi Beragama Dalam Perspektif Buddha Dharma”
2. Perlombaan Penunjang
a. Lomba Seni Kaligrafi Buddhis
1) Seni Kaligrafi Buddhis berupa menulis indah 1 (satu) syair/ayat pendek Buddhis
2) Menggunakan huruf latin (alphabet)
3) Syair/ayat bersumber dari Kitab Suci Tripitaka
b. Lomba Menyanyi Solo Lagu Buddhis
1) Lagu Buddhis Wajib:
a) Dhammacakkappavatana Sutta, cipt: Darmadi Tjahjadi;
b) Borobudur, cipt: UPI P. Sudharmi/Ibu Roedhito; dan
c) Pujilah Dia Sang Buddha, cipt: Antono HT.
2) Lagu Buddhis Pilihan adalah Lagu Buddhis Populer.
Lagu Buddhis Populer yang dimaksud adalah istilah umum untuk lagu bernuansa
Buddhis yang sudah banyak diketahui masyarakat dan telah dipublikasikan ke
khalayak yang besar, serta dapat dipertanggung jawabkan sumbernya.
c. Lomba Paduan Suara Lagu Buddhis
1) Lagu Buddhis Wajib adalah Mars Pembangunan Buddhis, cipt: UPI P. Sudharmi/
Ibu Roedhito
2) Lagu Buddhis Pilihan adalah Lagu Buddhis Populer.
Lagu Buddhis Populer yang dimaksud adalah istilah umum untuk lagu bernuansa
Buddhis yang sudah banyak diketahui masyarakat dan telah dipublikasikan ke
khalayak yang besar, serta dapat dipertanggung jawabkan sumbernya.
d. Lomba Cipta Tari Kreasi Buddhis
1) Cipta Tari Kreasi Buddhis menggambarkan nilai-nilai Buddha Dharma
2) Cipta Tari Kreasi Buddhis mengandung unsur tarian tradisional/budaya
nusantara.
e. Lomba Barongsai Tradisional Lantai
Barongsai Tradisional Lantai menggambarkan 1 (satu) pesan moral keagamaan
Buddhis.
f. Lomba Bercerita Buddhis
1) Bercerita Buddhis berupa menceritakan cerita-cerita Buddhis yang
penyampaiannya diperuntukan untuk Anak Sekolah Minggu.

Rev II - Petunjuk Pelaksana STGN XI Halaman 7 dari 10


2) Tema Bercerita Buddhis adalah “Persahabatan”.
3) Peserta Lomba diberikan kebebasan untuk menentukan Judul Bercerita Buddhis
4) Cerita Buddhis bersumber dari Kitab Jataka.
g. Lomba Cipta Boga Vegetarian
1) Cipta Boga Vegetarian berupa memasak menu makanan vegetarian secara
langsung di lokasi pelaksanaan Lomba Cipta Boga Vegetarian.
2) Makanan vegetarian yang dimaksud adalah masakan yang tidak mengandung
unsur hewani (baik dalam bentuk daging, ikan, minyak, maupun penyedap), dan
tanpa menggunakan bawang, tetapi masih diperbolehkan menggunakan produk
yang berasal dari hewan seperti telur, keju, dan susu.
3) Tema Cipta Boga Vegetarian adalah “Bekal Sekolah Anak”
4) Peserta Lomba diberikan kebebasan untuk menentukan nama karya Cipta Boga
Vegetarian.
5) Bahan Wajib yang digunakan dalam Lomba Cipta Boga Vegetarian adalah Tahu
dan/atau Tempe.
3. Eksibisi
Kegiatan Eksibisi berupa Baca Dokyo Shodai dan Baca Paritta dengan menggunakan
bahasa daerah di Indonesia, dilaksanakan secara terpisah dari Jenis Lomba pada
Perlombaan Utama dan Perlombaan Penunjang.

BAB III
PESERTA, PANITIA, DEWAN JURI, DAN DEWAN HAKIM
A. PESERTA
1. Peserta Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 adalah umat Buddha
Warga Negara Indonesia sebagai utusan dari Provinsi di Seluruh Indonesia, yang
tergabung di dalam 1 (satu) Kontingen disebut dengan Kontingen Provinsi.
2. Setiap Kontingen Provinsi berjumlah paling banyak 71 (tujuh puluh satu) orang.
3. Kontingen Provinsi terdiri dari Pembina, Ketua Kontingen, Official, dan Peserta Lomba.
4. Persyaratan Peserta:
a. Seluruh peserta yang tergabung di dalam Kontingen Provinsi adalah Warga Negara
Indonesia dan wajib beragama Buddha, yang dibuktikan dengan identitas diri berupa
Kartu Tanda Kependudukan yang sah;
b. Peserta Lomba belum pernah menjadi juara 1 (satu) nasional pada kejuaraan
sejenis Swayamvara Tripitaka Gatha;
c. Setiap orang Peserta Lomba hanya diperbolehkan mengikuti 1 (satu) Jenis Lomba;
dan
d. Peserta Lomba yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Ketua Lembaga
Pengembangan Tripitaka Gatha (LPTG) Nasional atau telah diregistrasi, tidak dapat
digantikan dengan Peserta lain pada saat penyelenggaraan Swayamvara Tripitaka
Gatha Nasional XI Tahun 2023.
5. Kontingen Provinsi Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 ditetapkan
dengan Surat Keputusan Ketua LPTG Nasional setelah mempertimbangkan usulan
LPTG Provinsi atau Pembimas Buddha Provinsi.

Rev II - Petunjuk Pelaksana STGN XI Halaman 8 dari 10


B. PANITIA
1. Penyelenggara Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 adalah Lembaga
Pengembangan Tripitaka Gatha (LPTG) Nasional.
2. Panitia Pelaksana Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 yang terdiri
dari steering committee dan organizing committee ditetapkan melalui Surat Keputusan
Ketua LPTG Nasional.

C. DEWAN JURI
1. Dewan Juri Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 adalah para
profesional di bidangnya.
2. Dewan Juri Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 ditetapkan melalui
Surat Keputusan Ketua Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha Nasional.

D. DEWAN HAKIM
Dewan Hakim Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 ditetapkan melalui
Surat Keputusan Ketua Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha Nasional.

BAB IV
PENDAFTARAN PESERTA
1. Pendaftaran Peserta Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 dilakukan
secara daring (online) mandiri melalui link resmi Lembaga Pengembangan Tripitaka
Gatha Nasional.
2. Peserta Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 yang telah terdaftar secara
daring (online) mandiri wajib melakukan Registrasi Peserta pada saat datang ke lokasi
perlombaan yaitu pada saat penyelenggaraan Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI
Tahun 2023 dengan membawa kelengkapan administrasi.

BAB V
KEJUARAAN
A. JUARA PERLOMBAAN
1. Pemenang Lomba pada setiap Perlombaan Utama dan Perlombaan Penunjang dalam
Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 meliputi Juara Pertama, Kedua,
Ketiga, Harapan I, Harapan II, dan Harapan III.
2. Juara Perlombaan ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua Lembaga
Pengembangan Tripitaka Gatha Nasional.
3. Juara Pertama, Kedua, dan Ketiga mendapatkan Piala, Piagam Kejuaraan, dan
Hadiah.
4. Juara Harapan I, Harapan II, dan Harapan III mendapatkan Piala dan Piagam
Kejuaraan.

B. JUARA UMUM
1. Juara Umum Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 ditetapkan melalui
Surat Keputusan Ketua Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha Nasional

Rev II - Petunjuk Pelaksana STGN XI Halaman 9 dari 10


2. Juara Juara Umum Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 berhak
membawa Piala Bergilir Presiden Republik Indonesia sampai dengan penyelenggaraan
Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional berikutnya.

BAB VI
KEWAJIBAN DAN SANKSI
A. KEWAJIBAN
Seluruh Kontingen Provinsi Wajib mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan,
selama penyelenggaraan Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023.

B. Sanksi
1. Kontingen Provinsi yang melakukan pelanggaran administratif dan/atau teknis
perlombaan akan dikenakan sanksi berupa teguran dan/atau diskualifikasi.
2. Kontingen Provinsi yang melakukan tindakan yang berakibat pada kerusakan atau
kehilangan sarana dan prasaran yang disediakan oleh Panitia Pelaksana Swayamvara
Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 dikenakan sanksi berupa penggantian
material.

BAB VII
BIAYA
Biaya penyelenggaraan Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023 bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD), Partisipasi Masyarakat; dan/atau Sponsorship.

BAB VIII
PENUTUP
1. Petunjuk Pelaksana ini dibuat untuk dipergunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan
Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional XI Tahun 2023.
2. Hal-hal yang bersifat teknis diatur dalam Petunjuk Teknis Swayamvara Tripitaka Gatha
Nasional XI Tahun 2023.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan Petunjuk Pelaksana ini, akan diatur lebih
lanjut oleh Panitia Pelaksana.

Ditetapkan di Jakarta,
Tanggal 28 Agustus 2023

David Herman Jaya


Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha Nasional

Rev II - Petunjuk Pelaksana STGN XI Halaman 10 dari 10

Anda mungkin juga menyukai