Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Uji Normalitas : Metode Liliefors


Metode Lilliefors menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel
distribusi frekuensi. Data ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung
luasan kurva normal sebagai probabilitas komulatif normal. Probabilitas tersebut
dicari bedanya dengan probabilitas komultaif empiris. Beda terbesar dibanding
dengan tabel Lilliefors pada Tabel Nilai Quantil Statistik Lilliefors Distribusi
Normal.
 Langkah-langkah pengujian normalitas adalah :
1. Mengurutkan data sampel dari yang terkecil sampai yang terbesar.
2. Menentukan nilai z dari tiap-tiap data (Zi).
3. Menentukan besar peluang untuk masing-masing nilai z berdasarkan tabel
z dan diberi nama F ( z i ), yaitu F ( z i ) =nilai tabel z +0 , 5 .
4. Menghitung frekuensi kumulatif relatif kurang dari masing-masing nilai z.
5. Menentukan nilai S(z i ).
6. Menentukan nilai Lhitung =|F ( zi ) −S (z i )| , hitung selisihnya, kemudian
bandingkan dengan nilai Ltabel dari tabel Liliefors.
7. Mengecek nilai Ltabel .
8. Menyimpulkan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau
tidak berdistribusi normal.
 Persyaratan :
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil
 Signifikansi Uji :
Signifikansi uji, nilai ¿ F (z i)– S(z i )∨¿ terbesar dibandingkan dengan
nilai tabel Lilliefors. Jika nilai ¿ F (z i)– S(z i )∨¿ terbesar kurang dari nilai tabel
Lilliefors, maka Ho diterima ; Ha ditolak. Jika nilai ¿ F (z i)– S(z i )∨¿ terbesar
lebih besar dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho ditolak ; H1 diterima.
 Rumus :
No zi
Z=
x i−x F (z i) S(z i ) |F ( zi ) −S (z i)|
SD
1
2
Dst

Keterangan :
zi = Angka pada data
Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal
F (z¿ ¿i)¿ = Probabilitas komulatif normal
S(z ¿¿ i)¿ = Probabilitas komulatif empiris
F (z¿ ¿i)¿ = Komulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Z i, dihitung dari
luasan kurva normal mulai dari ujung kiri kurva sampai dengan titik Zi.
Banyaknya angka sampai ang ka ke ni
S(z ¿¿ i)= ¿
banyaknya seluruh angka pada data

Tabel Harga Quartil Statistik Lilliefors Distribusi Normal

Ukuran P = 0,80 P = 0,85 P = 0,90 P = 0,95 P = 0,99


sampel α = 0,20 α = 0,15 α = 0,10 α = 0,05 α = 0,01
N
4 0,300 0,319 0,352 0,381 0,417
5 0,285 0,299 0,315 0,337 0,405
6 0,265 0,277 0,294 0,319 0,364
7 0,247 0,258 0,276 0,300 0,348
8 0,233 0,244 0,261 0,285 0,331
9 0,223 0,233 0,249 0,271 0,311
10 0,215 0,224 0,239 0,258 0,294
11 0,206 0,217 0,230 0,249 0,284
12 0,199 0,212 0,223 0,242 0,275
13 0,190 0,202 0,214 0,234 0,268
14 0,183 0,194 0,207 0,227 0,261
15 0,177 0,187 0,201 0,220 0,257
16 0,173 0,182 0,195 0,213 0,250
17 0,169 0,177 0,189 0,206 0,245
18 0,166 0,173 0,184 0,200 0,239
19 0,163 0,169 0,179 0,195 0,235
20 0,160 0,166 0,174 0,190 0,231
25 0,142 0,147 0,158 0,173 0,200
30 0,131 0,136 0,144 0,161 0,187
n > 30 0,736 0,768 0,805 0,886 1,031
√n √n √n √n √n

 Penerapan :

Berdasarkan penelitian tentang intensitas penerangan alami yang dilakukan terhadap


18 sampel rumah sederhana, rata-rata pencahayaan alami di beberapa ruangan dalam
rumah pada sore hari sebagai berikut ; 46, 57, 52, 63, 70, 48, 52, 52, 54, 46, 65, 45, 68, 71,
69, 61, 65, 68 lux. Selidikilah dengan α = 5%, apakah data tersebut di atas diambil dari
populasi yang berdistribusi normal ?
Penyelesaian :
a. Hipotesis
Ho : Tidak beda dengan populasi normal
Ha : Ada beda populasi normal
b. Nilai α
Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05
c. Hitung rumus statistik penguji
Nilai ¿F(x) - S(x) ¿ tertinggi sebagai angka penguji normalitas, yaitu 0,1469
d. Df/db/dk
Df = φ = tidak diperlukan
e. Nilai tabel
Nilai Kuantil Penguji Lilliefors, α = 0,05 ; N = 18 ; ≈ 0,2000.
f. Daerah penolakan
Menggunakan rumus
[0,1469] < [0,2000] ; berarti Ho diterima, Ha ditolak
g. Kesimpulan
Sampel diambil dari populasi normal, pada α = 0,05.

Anda mungkin juga menyukai