Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ORGANISASI DAN MANAJEMEN KESEHATAN


“Teori Dan Konsep Dasar Tentang Organisasi”

Dosen Pengampu :
Dewi Agustina, S.Kep., Ns, M.Kes

Disusun Oleh :

Mariani Lubis 0801223424


Dina Hartati Rambe 0801223370

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadiran allah SWT, karena dengan rahmat serta taufik-
nya kami dapat menyusun makalah ini dengan judul “Teori dan konsep dasar tentang organisasi “
ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Organisasi dan manajemen kesehatan dengan baik. Shalawat
serta salam selalu tercurahkan kepda nabi muhammad SAW di akhir kelak aminn.
Terimakasih kami ucapkan kepada ibu dosen Dewi Agustina, S.Kep., Ns, M.Kes Yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini dan yang senantiasa membingbing
dan memberikan ilmu kepada kami dan terimaksih juga kepada teman-teman yang telah memberikan
masukan atas kesempurnaan makalah kami ini . kami juga menyadari bahwa dalam makalah ini masih
banyak kesalahan dan kekurangannya. Oleh karena itu , kritik dan saran dari dosen pengampuh sangat
kami harapkan demi kebaikan makalah kami selanjutnya dan semoga apa yang sedikit ini bisa
bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 15 september 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………….………….1
Kata Pengantar ……………………………………………………………………....……2
Daftar isi ………………………………………………………………………….……….3

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………4


1.1 Latar Belakang .............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ……..................................................................................................4
1.3 Tujuan ..................…...………………………………………………………………...4

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………….……5


A. Peranan Sistem Informasi Dalam Bisnis Saat Ini....................................................5
B. Bagaimana Sistem Informasi Mengubah BisniS.....................................................5
C. Hal Baru Apa Saja Yang Terdapat Dalam Sistem Informasi..................................6
D. Tantangan Dan Peluang Dari Globalisasi: Dunia Yang Datar................................7
E. Berkembangnya Perusahaan Digital........................................................................7
F. Tujuan Bisnis Strategi Dari Sistem Informasi.........................................................8
G. Perspektif Dalam Sistem Informasi.......................................................................10
H. Apa Yang Dimaksud Dengan Sistem Informasi....................................................10
I. Dimensi Sistem Informasi......................................................................................10
J. Ini Bukan Sekedar Teknologi:Sebuah Perspektisf Bisnis Atas Sistem Informasi.12
K. Studi Kasus ............................................................................................................13

BAB III : Penutup …………………………………………………………………………14


A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………14

B. Saran …………………………………………………………………………………...14

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………...15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya manusia banyak tujuan yang hendak dicapai sepanjang hidupnya. Seringkali
untuk mencapai tujuan yang besar, seseorang memerlukan orang lain untuk diajak bekerjasama untuk
mencapai tujuan tersebut. Dalam kerja sama tersebut, aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh orang-
orang yang terlibat, mengikuti suatu pola kerja tertentu,seperti adanya jalur-jalur wewenang, perintah,
tanggung jawab secara vertikal maupun horizontal dalam hierarki jabatan-jabatan yang muncul.
“Tempat atau wadah” kerja sama untuk mencapai tujuan dengan pola tertentu itu disebut sebagai
organisasi.

Banyak macam dan ragam bentuk suatu organisasi mulai dari yang berbentuk kecil hingga
organisasi yang bentuknya besar dan mempunyai suatu tujuan yang berbeda pula, begitu pula tentang
pengertian organisasi itu sendiri. Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang
cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai
tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material,
mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien
dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Dari beberapa definisi organisasi diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu
wadah atau tempat dua orang atau lebih yang memiliki ikatan kerja sama guna mewujudkan suatu tujuan
bersama. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus
menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya,
organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat
mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaiaman defenisi organisasi ?


2. Apa tujuan dan fungsi organisasi ?
3. Bagaimana struktur organisasi ?
4. Bagaimana budaya organisasi ?
5. Bagaimana perilaku organisasi dan organisasi pembelajar ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui bagaimana defenisi, strusktur, dan budaya organisasi


2. Untuk mengetahui apa tujuan dan fungsi organisasi
3. Untuk mengetahui bagaimana organisasi pembelajar

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian defenisi organisasi

Untuk apa kita mempelajari organisasi ? seperti yang kita ketahui, sekarang ini terdapat
berbagai organisasi atau kelompok yang turut berperan dalam menetukan keputusan. organisasi tersebut
berproses dengan cara – cara yang unik sehingga dengan mempelajari organisasi kita dapat memahami
bagaimana proses operasional yang ada dalam organisasi . dengan berharap kita dapat dengan mudah
mengantisipasi berbagai jenis masala yang mungkin akan di hadapi dalam menjalan kan tugas dan
tanggung jawab baik di tempat kerja maupun di tempat aktifitas lainya. Sehingga pada akhirnya kita
dapat memberikan kontribusi yang berguna bagi kelangsungan organisasi .Secara garis besar defenisi
organisasi adalah suatu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih yang saling bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu secara bersama.

Organisasi merupakan wadah atau tempat berkumpulnya orang dengan sistematis


terpimpin, terkendali, terencana, rasional dalam memanfaatkan segala sumber daya baik metode,
material,lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana yang digunakan secara episien dan efektif
untuk bisa mencapai tujuan organisasi.Organisasi secara sistemik (secara keseluruhan ) adalah sistem
yang bersifat terbuka organisasi juga mencakup orang dan tujuan yang bergantung atas usaha untuk
mencapai hasil yang menjadi arah yang benar sebagai sistem sosial.

Dalam organisasi terdapat ragam keleluasaan bentuk orang berkumpulan,seperti


kelompok bersaudara, kelompok olahraga, kelompok sukarelawan, kelompok ke agamaan, kelompok
kariawan rumah sakit, kelompok lemmbaga pemerintah.Organisasi dalam kesehanatan merupakan
wadah sekelompok orang yang melakukan kolaborasi untuk mencapai tujuan bagi kesehatan dengan
struktur yang jelas serta memiliki budaya kerja khusus.

Organisasi dalam kesehatan merupakan wadah sekelompok orang yang melakukan


kolaborasi untuk mencapai tujuan bagi kesehatan dengan struktur yang jelas serta memiliki budaya
kerja khusus.Organisasi dalam kesehatan merupakan wadah yang memungkinkan seorang dan atau
masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri di
bidang kesehatan. Organisasi setidaknya terdiri dari dua orang yang terkoordinasi, begitu juga halnya
organisasi dalam kesehatan.

memungkinkan seorang dan atau masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya
tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri di bidang kesehatan. Organisasi setidaknya terdiri dari
dua orang yang terkoordinasi, begitu juga halnya organisasi dalam kesehatan.Organisasi secara sistemik
merupakan suatu sistem yang terbuka sifatnya. Organisasi dalam kesehatan mencakup orang dan tujuan-
tujuan yang bergantung atas usaha orang perorangan atau kelompok untuk menampilkan kinerja dalam

2
mencapai suatu tujuan dan hasil, yang menjadi arah yang terarah dan benar. Organisasi dalam ksehatan
dapat juga sebagai usaha orang perorangan atau sekelompok orng yang bersifat dinamis memanfaatkan
peralatan, mesin, bahan baku,sarana, fasilitas, dan pembiayaan.

Ciri-ciri organisasi dalam kesehatan dapat di bagi menjadi dua macam, yaitu
organisasi formal dan organisasi informal.

1. Organisasi formal
Organisasi formal memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Seluruh anggota organisasi dalam kesehatan sebagai bukti keanggotaannya
diikat oleh suatu persyaratan formal
b. Struktur organisasi dibuat secara hirarks dan piramidal yang menunjukkan
tugas, kedudukan, tanggung jawab, dan wewenang yang berbeda-beda sesuai
kedudukan, jabatan, dan pangkat terdapat dalam organisasi
c. Setiap anggota yang memiliki jabatan secara otomatis memiliki wewenang dan
tanggung jawab tang membawahi jabatan anggota dibawahnya
d. Hak dan kewajiban melekat sepenuhnya pada anggota organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya
e. Pelaksanaan kegiatan diatur menurut jabatan masing-masing, tetapi setiap
fungsi jabatan dengan tugasnya saling berhubungan dan melakukan kerja
sama.
f. Seluruh kegiatan dilaksanakan secara musyawarah mufakat dengan mengacu
pada tujuan yang telah ditetapkan
g. hubungan kerja sama dilakukan menurut tingkatan jabatan struktural yang jelas
dan berimplikasi secara langsung.
h. Adanya anggaran dasar dan anggran rumah tangga yang merupakan sistem
kinerja organisasi.
2. Organisasi informal
Secara substansional ciri-ciri organisasi informal sama dengan organisasi formal,
yang membedakan adalah izin operasional dan status organisasi.
B. Tujuan dan fungsi organisasi

Fungsi organisasi adalah Sebagai suatu perkumpulan atau wadah bagi sekelompok
orang untuk bekerjasama, fungsi organisasi juga dapat dinikmati oleh anggota-anggotanya,di antara
fungsi organisasi yaitu:

1. Memberi arahan, aturan dan pembagian kerjaMemberikan arahan yang dimaksud adalah
organisasi bisa mengajarkan seseorang mengenai apa yang baik dan yang buruk. Dalam hal ini
organisasi akan memberitahukan mengenai apa yang baik dilakukan dan apa yang buruk

3
sehingga tidak bisa dilakukan. Selain itu, mengenai arahan tersebut adalah dapat juga dilihat
dari pembagian kerja yang diberikan untuk setiap anggota.
2. Meningkatkan skill dan kemampuan dari anggota organisasi Selanjutnya dengan berorganisasi
adalah dapat meningkatkan skill yang dimiliki oleh setiap anggota, dimana skill yang dimaksud
adalah seperti untuk menjadi seorang pemimpin dan berbicara di depan umum. Hal tersebut
bisa didapatkan ketika masuk dalam sebuah organisasi, karena akan memiliki motivasi untuk
meningkatkan kemampuan yang dimiliki tersebut. Oleh Karena itu, cara berbicara di depan
umum tidak gugup.
3. Memberikan pengetahuan, mencerdaskan, pengalaman pada anggota organisasiPengalaman
yang didapatkan dari organisasi tentu saja tidak bisa didapatkan dari kegiatan lainnya. Karena
kegiatan yang dilakukan dalam sebuah organisasi merupakan suatu pelajaran yang sangat
berharga sehingga menambah pengetahuan dan mencerdaskan anggota. Pengalaman baru yang
bisa di dapatkan tersebut seperti membuat laporan dari kegiatan organisasi yang telah
dilakukan.
4. Fungsi Norma Fungsi organisasi selanjutnya adalah memberikan kontribusi yang memiliki arti
penting untuk berbagai aktivitas yang bersifat normatif. Di mana contoh dari hal tersebut seperti
penetapan nilai-nilai tertentu.
5. RekrutmenOrganisasi juga memiliki fungsi sebagai rekrutmen atau menarik setiap anggota
untuk menjadi partisipan. Rekrutmen adalah proses untuk mencari dan menarik anggota yang
berkemampuan untuk diseleksi menjadi anggota sesuai dengan posisi yang dibutuhkan.

Itulah beberapa fungsi organisasi yang dapat kita pahami, biasanya dengan memahami fungsi organisasi
dan tujuannya kita dapat mengetahui kemana arah pergerakan organisasi ini.

Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Tujuan organisasi memiliki pengaruh dalam mengembangkan organisasi baik
untuk perekrutan anggota dan pencapaian apa yang akan atau ingin dilakukan dalam proses berjalannya
sebuah organisasi tadi. Tujuan dari oranisasi sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri
ataupun untuk mencari massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah organisasi dan untuk
menjaga kaderisasi anggota.

Menurut Para ahli dalam bidang sosiologi dan administrasi telah menyusun tingkatan
pengelompokan yang mendefinisikan prioritas sebuah tujuan organisasi, yaitu:

1. Tujuan atau misi umum: pernyataan luas, atau tujuan dalam skala umum yang
mendefinisikan bagaimana tercipta sebuah organisasi tersebut, biasanya tidak berubah
dari tahun ke tahun dan sering menjadi pernyataan pertama dalam konstitusi sebuah
organisasi.

4
2. Tujuan adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang sebuah organisasi itu ingin di
capai. Merupakan bagian dari tujuan dan misi dari sebuah organisasi, tujuan seperti ini
bisa seperti ini bisa berubah dari tahun ke tahun tergantung pada kesepakatan dari
kelompok tersebut;
3. Tujuan merupakan deskripsi dari apa yang harus dilakukan berasal dari tujuan, spesifik
yang jelas. Laporan tugas terukur untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari sebuah
kelompok, biasanya memiliki jangka pendek dan batas waktu tertentu.

Pemilihan tujuan dari setiap organisasi sangat penting karena dengan hal tersebut bisa
menjadi semangat kerja, dan rasa bertanggungjawab, komitmen dan motivasi dari setiap anggota dalam
sebuah kelompok. Untuk itu, tujuan dalam sebuah organisasi menjadi sangat penting dan harus
disosialisasikan pada setiap anggota baru ataupun anggota lama dari organisasi itu sendiri. Konsep
tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting yang bervariasi menurut
waktu dan keadaan. Berbagai fungsi tujuan organisasi adalah sebagai berikut:

a. Pedoman Bagi Kegiatan


Tujuan berfungsi sebagai pedoman bagi kegiatan pengarahan dan penyaluran
usaha-usaha dan kegiatan- kegiatan para anggota organisasi. Dalam hal ini, fungsi
tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus
dan harus tidak dilakukan.
b. Sumber Legitimasi Tujuan juga merupakan sumber legitimasi bagi suatu organisasi
melalui pembenaran kegiatan-kegiatannya, dan di samping itu keberadaannya diakui
di kalangan kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Pengakuan atas legitimasi
ini akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber
daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya.
c. Standar Pelaksanaan
Bila tujuan dinyatakan secara jelas dan dipahami, hal ini akan memberikan
standar Bila tujuan dinyatakan secara jelas dan dipahami, hal ini akan memberikan
standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan atau prestasi organisasi sehingga
setelah organisasi menetapkan tujuan-tujuan dalam bidang-bidang yang dapat
dikuantifikasikan, derajat kesuksesan yang dicapai dapat dengan mudah diukur.
d. Sumber Motivasi
Tujuan organisasi dapat berfungsi sebagai sumber motivasi dan identifikasi
karyawan yang penting. Tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para
anggota. Hal ini tampak paling jelas dalam organisasi yang menawarkan bonus bagi
pencapaian tingkat penjualan tertentu, dan lain- lain yang dikaitkan dengan secara
langsung dengan laba tahunan.

5
e. Dasar Rasional Pengorganisasian Tujuan organisasi merupakan suatu dasar
perancangan organisasi. Tujuan organisasi dan struktur organisasi berinteraksi dalam
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk:Pencapaian tujuan Pola penggunaan sumber
daya,

Implementasi berbagai unsur perancangan organisasi yang meliputi pola komunikasi, mekanisme
pengawasan, departementalisasi, dan lain-lain.

Penetapan tujuan dari organisasi dibutuhkan tahapan- tahapan perencanaan yang matang
serta konsep yang jelas tentang tujuan organisasi. Tujuan dari organisasi tersebut tentunya dapat pula
berfungsi sebagai pengikat para anggotanya baik di dalam maupun di luar organisasi. Semua tindakan
dan perbuatan yang dilakukan oleh anggota organisasi haruslah ditujukan untuk tercapainya tujuan dari
organisasi tersebut. Untuk itulah diperlukan anggota organisasi yang mempunyai kapasitas dan
komitmen yang kuat untuk menetapkan dan mencapai tujuan organisasi.

C. Struktur organisasi

Struktur organisasi adalah suatu sistem yang menguraikan bagaimana kegiatan-


kegiatan tertentu diarahkan untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kegiatan ini dapat mencakup
aturan, peran, dan tanggung jawab. Struktur organisasi juga menentukan bagaimana arus informasi antar
level dalam perusahaan. Misalnya, dalam struktur terpusat, keputusan mengalir dari atas ke bawah,
sedangkan dalam struktur terdesentralisasi, kekuasaan pengambilan keputusan didistribusikan di antara
berbagai tingkatan organisasi. Memiliki struktur organisasi memungkinkan perusahaan untuk tetap
efisien dan fokus. Organisasi dibentuk oleh sekelompok orang dengan tujuan mencapai efek yang tidak
dapat dicapai oleh satu orang secara individual. Hasil yang lebih baik diciptakan sebagai konsekuensi
dari efek organisasi yang mengarahkan organisasi untuk mencapai beberapa tujuan organisasi (Kristina
etal,Mengenai tujuan didirikannya organisasi tersebut dapat 2013). dikatakan berhasil
(menguntungkan) atau gagal (tidak menguntungkan). Untuk mencapai tujuan tersebut organisasi
menciptakan tatanan batin dan hubungan antar bagian organisasi yang dapat digambarkan sebagai
struktur organisasi.

Organisasi dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang berasal dari lingkungannya yang
dinamis maupun dari organisasi itu sendiri. Karena sifat statis dari struktur organisasi, terkadang tidak
dapat memenuhi persyaratan efisiensi dan adopsi. Klasik di bidang teori organisasi mewakili banyak
aliran yang berbeda dari faktor- faktor yang mempengaruhi struktur organisasi. Beberapa percaya
bahwa faktor-faktor tertentu, seperti ukuran, lingkungan, atau teknologi, menentukan struktur
organisasi.

Struktur organisasi sebagian di pengaruhi oleh lingkungan eksternal perusahaan .


struktur organisasi biasanya di ilustrasikan dalam semacam bagan atau diagram seperti piramida,

6
dimana anggota organisasi yang paling kuat duduk di atas, sementara mereka yang memiliki kekuatan
paling sedikit berada di bawah. Tidak memiliki struktur formal mungkin terbukti sulit bagi organisasi
tertentu. Misalnya , kariawan mungkin mengalami kesulitan untuk mengetahui kepada siapa mereka
harus melapor. Itu dapat menyebabkan ketidak pastian mengenai siapa yang bertanggung jawab atas
apa yang ada dalam organisasi.

Jenis struktur oranisasi yaitu:

1. Struktur Fungsional
Sebagai struktur organisasi birokrasi dan memecah perusahaan berdasarkan
spesialisasi tenaga kerjanya. Sebagian besar usaha kecil hingga menengah menerapkan
struktur fungsional. Membagi perusahaan menjadi departemen yang terdiri dari
pemasaran, penjualan, dan operasi adalah tindakan menggunakan struktur organisasi
birokrasi.
2. Struktur Divisional atau Multidivisional
Disebut struktur divisional atau multidivisional (M- Form), perusahaan yang
menggunakan metode ini menyusun tim kepemimpinannya berdasarkan produk,
proyek, atau anak perusahaan yang mereka operasikan. Contoh bagus dari struktur ini
adalah Johnson & Johnson. Dengan ribuan produk dan lini bisnis, perusahaan
menyusun dirinya sendiri sehingga setiap unit bisnis beroperasi sebagai perusahaannya
sendiri dengan presidennya sendiri.
3. Struktur Datar (Flatarki).
Departemen yang berbeda, perusahaan dapat melakukan operasi yang berbeda
sekaligus dengan mulus. Selain itu, struktur organisasi yang sangat jelas memberi tahu
karyawan tentang cara terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Misalnya,
dalam organisasi hierarkis, karyawan harus bekerja lebih keras untuk membeli bantuan
atau merayu mereka yang memiliki kekuatan pengambilan keputusan. Dalam
organisasi yang terdesentralisasi, karyawan harus lebih berinisiatif dan membawa
pemecahan masalah secara kreatif. Hal ini juga dapat membantu menetapkan harapan
tentang bagaimana karyawan dapat melacak pertumbuhan mereka sendiri di dalam
perusahaan dan menekankan serangkaian keterampilan tertentu serta bagi calon
karyawan untuk mengukur apakah perusahaan semacam itu cocok dengan minat dan
gaya kerja mereka sendiri.
D. BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi adalah total dari nilai-nilai, bahasa, tradisi, kebiasaan, dan sakral
organisasi, beberapa hal yang ada di lembaga yang tidak terbuka untuk didiskusikan atau diubah.
Misalnya, logo rumah sakit yang telah dirancang oleh pengurus asli adalah barang yang tidak boleh

7
dipertimbangkan untuk diperbarui atau diubah. Demikian pula, BusinessDictionary.com (2016)
mendefinisikan budaya organisasi sebagai "nilai dan perilaku yang berkontribusi pada lingkungan sosial
dan psikologis yang unik dari suatu organisasi. Budaya organisasi mencakup harapan, pengalaman,
filosofi, dan nilai-nilai organisasi yang menyatukannya dan diekspresikan dalam citra diri, cara kerja
batin, interaksi dengan dunia luar, dan masa depan harapan. Hal ini didasarkan pada sikap bersama,
kepercayaan, adat istiadat, dan aturan tertulis dan tidak tertulis yang dimiliki telah dikembangkan dari
waktu ke waktu dan dianggap valid". Kedua definisi ini memberikan pengertian kompleksitas dan
pentingnya budaya organisasi. Budaya organisasi adalah sistem simbol dan interaksi yang unik untuk
masing-masing organisasi. Ini adalah cara berpikir, berperilaku, dan percaya bahwa anggota unit
memiliki kesamaan (Marquis, 2017).

Difinisi budaya organisasi terdiri dari sejumlah fitur,termasuk "pola asumsi dasar"
bersama yang telah diperoleh anggota kelompok dari waktu ke waktu karena mereka belajar untuk
berhasil mengatasi masalah organisasi internal daneksternal yang relevan.

Budaya organisasi memengaruhi cara orang berinteraksi, konteks di mana


pengetahuan dibuat, resistensi yang akan mereka miliki terhadap perubahan tertentu, dan pada akhirnya
cara mereka berbagi (atau cara mereka tidak berbagi) pengetahuan. Menurut Ravasi dan Schultz (2006),
budaya organisasi mewakili nilai-nilai kolektif, keyakinan dan prinsip anggota organisasi. Ini juga dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sejarah, jenis produk, pasar, teknologi, strategi, jenis karyawan,
gaya manajemen, dan budaya nasional. Budaya mencakup visi organisasi, nilai, norma, sistem, simbol,
bahasa, asumsi, lingkungan, lokasi, kepercayaan, dan kebiasaan.

E. PERILAKU ORGANISASI DAN ORGANISASI PEMBELAJAR

Pengertian Prilaku Organisasi dalam Konteks Kesehatan adalah studi tentang perilaku
individu dan kelompok dalam lingkungan organisasi yang berfokus pada sektor kesehatan. Prilaku
organisasi dalam konteks kesehatan mempelajari bagaimana individu dan kelompok berinteraksi,
bekerja sama, dan mengambil keputusan di dalam organisasi kesehatan seperti rumah sakit, pusat
kesehatan masyarakat, lembaga penelitian kesehatan, atau perusahaan farmasi.

Prilaku organisasi dalam kesehatan melibatkan pemahaman tentang faktor-faktor


yang mempengaruhi perilaku organisasi, termasuk faktor individu, kelompok, dan organisasi itu sendiri.
Ini meliputi motivasi, kepemimpinan, komunikasi, struktur organisasi, kebijakan dan prosedur,
dinamika kelompok, perubahan organisasi, dan faktor-faktor lain yang berkontribusi pada interaksi dan
kinerja organisasi.

Pemahaman tentang prilaku organisasi dalam konteks kesehatan sangat penting


dalam pengelolaan organisasi kesehatan yang efektif. Ini membantu dalam merancang kebijakan dan
strategi yang tepat, membangun budaya organisasi yang positif, meningkatkan kerja sama dan

8
kolaborasi antar individu dan kelompok, serta mengelola perubahan yang berkelanjutan dalam
lingkungan kesehatan yang kompleks.

Prilaku organisasi dalam konteks kesehatan juga dapat melibatkan penerapan prinsip-
prinsip manajemen yang efektif, etika profesional, dan penggunaan teknologi informasi yang tepat
untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, efisiensi operasional, dan kepuasan pasien.

Secara keseluruhan, pengertian prilaku organisasi dalam konteks kesehatan


melibatkan studi tentang perilaku individu dan kelompok dalam organisasi kesehatan, serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan dan kinerja
organisasi kesehatan, serta memberikan dampakpositif pada penyampaian layanan kesehatan dan hasil
kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Manusia adalah makhluk organisasional artinya sejak lahir manusia tidak dapat hidup
sendiri tanpa bantuan manusia lain, bahkan struktur tubuh manusia adalah suatu sistem yang tersusun
atas subsistem anggota tubuh yang memiliki fungsi dan secara teroranisasi menghasilkan sosok tubuh
manusia Sejak lahir manusia akan selalu bersentuhan dengan organisasi mulai dari keluarga, tingkat
rukun tetangga, rukun warga, masyarakat,Pendidikan pemerintahan, public sampai organisasi tingkat
dunia,sehingga keberadaan organisasi pada dasarnya memang diciptakan sebagai wadah penting untuk
manusia memenuhi kebutuhan dan tujuannya. Melalui kegiatan organisasi, terdapat hal berguna yang
bisa didapatkan apabila organisasi tersebut bersinergi dengan baik

Setiap diskusi teoritis tentang konsep organisasi pembelajaran pertama-tama harus


didiskusikan secara terpisah. Ini bertujuan pada pemahaman yang lebih lengkap tentang apa arti
organisasi dan pembelajaran ketika mereka digabungkan menjadi satu teori organisasi pembelajaran.
Berkenaan dengan organisasi, menurut Cherrington, seperti dikutip Farnham, organisasi adalah sistem
sosial terbuka yang terdiri dari kegiatan terstruktur dari suatu kelompok (seperangkat elemen yang
saling berhubungan termasuk sumber daya dari lingkungan), dan lingkungan "mengekspor" artefak
yang berguna.

Setelah menjelaskan konsep pengertian organisasi, kemudian dijelaskan tentang


pentingnya belajar dan belajar. Menurut Ahmed dan Shepard, "Belajar adalah proses menggunakan
wawasan atau pengetahuan yang ada untuk menghasilkan wawasan atau pengetahuan baru." artinya
adalah proses yang menghasilkan Menurut Tjakraatmadja, Hidayat, dan Lantu, organisasi pembelajar
dapat didefinisikan sebagai organisasi yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kinerjanya
secara terus menerus dan siklis. Ini karena anggota memiliki komitmen dan kemampuan individu dan
mampu berbagi pembelajaran dan pengetahuan pada tingkat permukaan bersama. dan substantif.
Pembelajaran organisasi adalah metafora yang menggambarkan organisasi sebagai suatu sistem
terintegrasi yang terus berubah seiring individu anggota organisasi melalui proses pembelajaran
berdasarkan budaya kerja mereka sendiri. Proses pembelajaran individu adalah suatu proses dimana

9
anggota suatu organisasi mengalami proses pemahaman konsep baru (Know Why), dan selanjutnya
meningkatkan kemampuan dan pengalamannya untuk mengimplementasikan konsep tersebut (Know
How), sehingga menghasilkan nilai tambah bagi organisasi. ketika diubah atau ditingkatkan. organisasi.

Organisasi pembelajar adalah budaya belajar sepanjang hayat di mana karyawan


selalu mencari untuk mempelajari hal-hal baru. Bagi Robbins dan Judge, "Organisasi pembelajar adalah
organisasi yang telah mengembangkan kapasitas berkelanjutan untuk beradaptasi dan berubah.

Menurut Robbins dan Coutler, "learning organization is an organization that has


developed the capacity to continously learn, adapt, and change," yang dapat diartikan organisasi
pembelajar adalah organisasi yang telah berkembang kapasitasnya untuk terus belajar, beradaptasi dan
berubah.

Ketika keterampilan dan kemampuan baru mengarah pada perubahan sebagai hasil
dari proses pembelajaran (ini adalah integrasi kontemplasi dan upaya percakapan konseptual), sikap
dan keyakinan berubah. Orang dapat berhubungan dengan baik dengan rasa persatuan. Bersama-sama
kita memecahkan masalah dan memikirkan sistem sehingga solusi objektif untuk masalah itu muncul.
Seperti ketika organisasi pembelajaran berlanjut. Proses serupa harus berkembang selangkah demi
selangkah, karena kondisi lingkungan terus berubah. Dengan cara ini, organisasi yang diperintah oleh
orang- orang yang terlibat dalam organisasi pembelajar dapat bersaing (melawan dunia bisnis) atau
memberikan layanan publik yang unggul (melawan lembaga publik). Pembelajaran organisasi
merupakan elemen fundamental yang harus dipenuhi agar sebuah organisasi dapat terus eksis. Ini
tergantung pada beberapa metrik yang dapat memengaruhinya. Metrik organisasi pembelajaran Senge
yang dikutip oleh Tjakraatmadja, Hidayat, dan Lantu adalah:

1. Disiplin Personal Mastery


2. Disiplin Berbagi visi
3. Disiplin mental model organisasi
4. Disiplin belajar tim
5. Disiplin Berpikir sistemik

Templeton, Lewis, dan Snyder berpendapat bahwa dimensi berikut dapat digunakan
untuk mengukur organisasi pembelajaran :

a. Kesadaran
b. Komunikasi
c. Evaluasi kinerja
d. Kultivasi Intelektual
e. Beradaptasi dengan lingkungan
f. pembelajaran sosial

10
g. Manajemen modal intelektua
h. Transplantasi jaringan Organisasi

Pembelajar dalam suatu organisasi pada dasarnya tergantung pada beberapa faktor.
Menurut White dan Burton, faktor-faktor ini dapat diberi nama sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data dan Informasi.


Sebagai organisasi pembelajar, Anda memerlukan data dan Anda perlu
mengumpulkan data tersebut. Semakin besar jumlah dan cakupan data yang kami
kumpulkan, semakin besar potensi pemrosesan informasi dan organisasi
pembelajaran.
b. Komunikasi dan Berbagi Informasi.
Setelah informasi dikumpulkan, itu harus disebarluaskan ke seluruh
organisasi.Informasi penting disebarluaskan sebelum organisasimengambil
tindakan.
c. Memungkinkan pembelajaran di rumah.
Organisasi harus memiliki informasi, harus berusaha mengomunikasikannya, dan
harus melakukannya dengan cara yang memungkinkan pembelajaran.
F. CONTOH ORGANISASI KESEHATAN
1. ORGANISASI KESEHATAN DUNIA (WORLD HEALTH ORGANIZATION)
Organisasi Kesehatan Dunia adalah salah satu badan PBB (Perserikatan Bangsa
Bangsa) yang bertindak sebagai sebagai koordinator Kesehatan umum internasional dan
bermarkas di Jenewa Swiss. WHO didirikan oleh PBB pada 7 April 1948. Direktur Jenderal
sekarang adalah Margaret Chan (menjabat mulai 8 November 2006). WHO mewarisi banyak
mandat dan persediaan dari organisasi sebelumnya, Organisasi Kesehatan, yang merupakan
agensi dari LBB (Liga Bangsa-Bangsa). Konstitusi WHO menyatakan bahwa tujuan
didirikannya WHO "adalah agar semua orang mencapai tingkat kesehatan tertinggi yang paling
memungkinkan". Tugas utama WHO yaitu membasmi penyakit, khususnya penyakit menular
yang sudah menyebar luas.
WHO adalah salah satu badan-badan asli milik PBB, konstitusinya pertama kali
muncul pada Hari Kesehatan Dunia yang pertama (7 April 1948) ketika diratifikasi oleh
anggota ke-26 PBB. Jawarharlal Nehru, seorang pejuang kebebasan utama dari India, telah
menyuarakan pendapatnya untuk memulai WHO. Aktivitas WHO, juga sisa kegiatan
Organisasi Kesehatan LBB (Liga Bangsa-bangsa), diatur oleh sebuah Komisi Interim seperti
ditentukan dalam sebuah Konferensi Kesehatan Internasional pada musim panas 1946.
Pergantian dilakukan melalui suatu Resolusi Majelis Umum PBB. Pelayanan epidemiologi
Office International d'Hygiène Publique Prancis dimasukkan dalam Komisi Interim WHO pada
1 Januari 1947.

11
2. ORGANISASI KESEHATAN DI INDONESIA
A. Organisasi Kesehatan Tingkat Pusat
Organisasi kesehatan tingkat pusat adalah Departemen Kesehatan (Depkes)
yang terdiri dari unsur sekretaris jenderal, inspektorat jenderal, direktorat jenderal,
badan Litbang, Pusdiklat termasuk unit pelaksana teknis, unit organik (rumah sakit)
dan proyek pembangunan sektor kesehatan dengan perincian
sebagai berikut:
a. Sekretaris Jenderal dan proyek pembangunan dalam lingkungannya
b. Inspektorat Jenderal dan proyek pembangunan dalam lingkungannya
c. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan termasuk RS umum, Rumah Sakit Jiwa,
Rumah sakit Mata, RS paru-paru, RS ketergantungan obat, RS kusta, Balai
Laboratorium Kesehatan, Balai Kesehatan Lingkungan dan proyek pembangunan
dalam lingkungannya.
d. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat termasuk balai pengobatan
penyakit paru-paru dan proyek pembangunan dan lingkungannya.
e. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular termasuk kantor
kesehatan pelabuhan, rumah sakit karantina dan proyek pembangunan dalam
lingkungannya.
f. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan termasuk pusat pemeriksaan obat
dan makanan, balai pemeriksaan obat dan makanan serta proyek pembangunan dalam
lingkungannya.
g. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan termasuk Badan Penelitian tanaman
obat dan proyek pembangunan dalam lingkungannya
h. Pusat Pendidikan dan Latihan termasuk sekolah, akademi, balai latihan kesehatan
masyarakat dan unit pelaksana teknis lainnya serta proyek Pembangunan dalam
lingkungannya.
B. Organisasi Kesehatan di Provinsi
Di wilayah Provinsi Daerah Tingkat I terdapat Organisasi Kesehatan Pemerintah Pusat
dan Pemerintah daerah.
a. Organisasi Kesehatan Pemerintah
PusatOrganisasi Kesehatan pemerintah pusat yang ada di
Provinsi/Dati I adalah Unit Dinas Kesehatan Provinsi. Pelaksana Teknis (UPT)
Depkes (pusat) di Provinsi. Menurut Sistem Kesehatan nasional (SKN) Kantor
wilayah Depkes Provinsi tugas utamanya adalah membina dan mengatur
pelaksanaan asas dekonsentrasi.
b. Organisasi Kesehatan Pemerintah Daerah

12
Diberi nama Dinas Kesehatan Kota. Untuk keperluan ini kantor
wilayah dibantu Unit Pelaksana Teknik (UPT) Pusat. Bertugas melaksanakan
tugas pokok dan fungsi departemen kesehatan pada tingkat provinsi dalam
rangka pembinaan usaha kesehatan yang telah diserahkan pada daerah otonom,
swasta, perseorangan atau badan hukum lain di wilayah provinsi daerah
Tingkat I Dinkes Daerah TK I tugas utamanya adalah membina pelaksanaan
asas desentralisasi dan menunjang pelayanan tingkat kabupaten/Kotamadya.
Dinas Kesehatan Daerah TK I adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah TK
I yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Kepala
Daerah TK I. Bertugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah di
bidang Kesehatan

c. Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang dikembangkan sejak


tahun1968 merupakan fasilitas kesehatan terdepan dan ujung tombak
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar di tingkat masyarakat. Puskesmas
seharusnya menjadi salah satu kunci sukses Indonesia dalam meningkatkan
derajat kesehatan dan gizi masyarakat. Fungsi utama Puskesmas yang
mengedepankan upaya promotif dan preventif, termasuk di dalamnya
penjangkauan kepada masyarakat juga menurun di era JKN. Saat ini
Puskesmas sangat fokus pada upaya kuratif.Pusat Kesehatan Masyarakat,
disingkat Puskesmas, adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan
yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Puskesmas dipimpin oleh seorang kepala Puskesmas yang bertanggung jawab
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Organisasi dalam kesehatan merupakan wadah sekelompok orang yang


melakukan kolaborasi untuk mencapai tujuan bagi kesehatan dengan struktur yang jelas serta
memiliki budaya kerja khusus.Organisasi dalam kesehatan merupakan wadah yang
memungkinkan seorang dan atau masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat
dicapai oleh individu secara sendiri di bidang kesehatan. Organisasi setidaknya terdiri dari dua
orang yang terkoordinasi, begitu juga halnya organisasi dalam kesehatan. Fungsi organisasi
adalah Sebagai suatu perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama,
fungsi organisasi juga dapat dinikmati oleh anggota-anggotanya. Struktur organisasi adalah
suatu sistem yang menguraikan bagaimana kegiatan-kegiatan tertentu diarahkan untuk
mencapai tujuan suatu organisasi. Kegiatan ini dapat mencakup aturan, peran, dan tanggung
jawab. Struktur organisasi juga menentukan bagaimana arus informasi antar level dalam
perusahaan.

Budaya organisasi adalah total dari nilai-nilai, bahasa, tradisi, kebiasaan, dan sakral
organisasi, beberapa hal yang ada di lembaga yang tidak terbuka untuk didiskusikan atau
diubah. Misalnya, logo rumah sakit yang telah dirancang oleh pengurus asli adalah barang yang
tidak boleh dipertimbangkan untuk diperbarui atau diubah. Prilaku organisasi dalam kesehatan
melibatkan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi,
termasuk faktor individu, kelompok, dan organisasi itu sendiri. Ini meliputi motivasi,
kepemimpinan, komunikasi, struktur organisasi, kebijakan dan prosedur, dinamika kelompok,
perubahan organisasi, dan faktor-faktor lain yang berkontribusi pada interaksi dan kinerja
organisasi. Organisasi pembelajar adalah budaya belajar sepanjang hayat di mana karyawan
selalu mencari untuk mempelajari hal-hal baru. Bagi Robbins dan Judge, "Organisasi
pembelajar adalah organisasi yang telah mengembangkan kapasitas berkelanjutan untuk
beradaptasi dan berubah.

14
DAFTAR PUSTAKA
Khartini, Ervan, dkk. 2023. Perilaku Organisasi Dalam Kesehatan Masyarakat. Batam : Yayasan
Cendikia Mulia Mandiri
Nurhayani, Dian. 2022. Organisasi Dan Manajemen Kesehatan. Sidoarjo : Uwais Inspirasi Indonesia
Jernita, Richard, dkk. 2023. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan. Padang : PT
GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI
Hetty, Leon, dkk. 2021. Organisasi Manajemen Kesehatan. Bandung : WIDINA BHAKTI PERSADA
BANDUNG
Sulistiyani, Suprapto, dkk. 2022. Kepemimpinan Dan Berfikir Sistem Dalam Kesehatan Masyarakat.
Padang : PT GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI

15
PERTANYAAN 1-5
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi kesehatan?
a. Perusahaan yang bergerak di bidang makanan sehat
b. Grub masyarakat yang memiliki minat dalam kesehatan
c. Entitas yang menyediakan layanan kesehatan dan perawatan medis
d. Komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran fisik
jawaban: c. Entitas yang menyediakan layanan kesehatan dan perawatan medis
2. Apa tujuan utama dari sebuah organisasi kesehatan?
a. Menghasilkan keuntungan finansial
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
c. Mendorong gaya hidup yang tidak sehat
d. Mengelola pusat perbelanjaan
jawaban: b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat
3. Bagaimana peran teknologi informasi dalam organisasi kesehatan?
a. Memasak makanan sehat untuk pasien
b. Mengurusi administrasi kantor
c. Meingkatkan efisiensi dan akurasi dalam catatan medis dan komunikasi pasien
d. mengembangkan obat-obatan baru
jawaban: c. Meingkatkan efisiensi dan akurasi dalam catatan medis dan komunikasi pasien
4. Apa peran utama WHO dalam kesehatan global?
a. Menangani masalah perdagangan internasional
b. Memberikan bantuan keuangan kepada negara-negara berkembang
c. Memastikan keamanan dunia dari serangan cyber
d. Memimpin upaya kesehatan global, memberikan pedoman, dan mendukung penelitian untuk
mengatasi masalah kesehatan dunia
Jawaban: d. Memimpin upaya kesehatan global, memberikan pedoman, dan mendukung
penelitian untuk mengatasi masalah kesehatan dunia
5. Organisasi yang menyelenggarakan program jaminan kesehatan nasional di indonesia adalah..
a. Kementrian kesehatan
b. WHO
c. Dinas kesehatan provinsi
d. NGO kesehatan
jawaban: a. Kementrian kesehatan

16
17

Anda mungkin juga menyukai