Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Korelasi bivariat menggunakan uji korelasi koefisien product


moment

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5 :

1. Adelia Putri ( 206910085 )


2. Atika Alfina Zumra ( 206910100 )
3. Cindy Widia Putri ( 206910589 )
4. Devina Az Zahra ( 206910290 )
5. Dwi Cherry Franciska ( 206910760 )
6. Ella Aulia Pranciska ( 206910530 )
7. Fitri Ayuni ( 206910265 )
8. Masnida Kesuma ( 206910520 )
9. Nur Amelia Putri ( 206910722 )
10. Sri Nahdania ( 206910664 )
11. Suci Nurfatihah ( 206910671 )

Dosen Pengampu : Fitriana Yolanda M.Pd


Mata Kuliah : Statistika Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah statistika
pendidikan tentang “korelasi bivariat menggunakan uji korelasi koefisien product
moment”.
Makalah ini telah penulis susun secara maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis akan menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Pekanbaru, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1

1.3 Tujuan Pembahasan ........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

2.1 Pengertian korelasi dan analisis korelasi pearson product moment……3

2.2 Koefisien korelasi person product moment ......................................... 4

2.3 Rumus dan kriteria krelasi product moment ....................................... 7

2.4 Contoh penerapan analisis korelasi product moment .......................... 8

2.5 Signifikasi korelasi product moment…………………………………..

2.6 Contoh soal korelasi product moment………………………………….

BAB III PENUTUP .................................................................................. 10

3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 10

3.2 Saran ................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Salah satu Teknik statistic yang kerap kali digunakan untuk mencari
hubungan antara dua variabel atau lebih adalah Teknik korelasi. Dua variabel
yang hendak diselidiki hubungannya tersebut biasanya diberi simbool variabel
X dan variabel Y.
Bila mana kenaikan nilai variabel X selalu disertai kenaikan variabel Y, dan
turunnya nilai variabel X juga selalu diikuti oleh turunnya nilai variabel Y,
maka hubungan yang seperti itu disebut hubungan yang positif. Akan tetapi,
sebaliknya bilamana kenaikan nilai variabel X selalu diikuti oleh penurunan
nilai variabel Y dan penurunan nilai variabel X justru diikuti oleh kenaikan
nilai variabel Y, maka hubungan antara variabel X dan Y tersebut adalah
hubungan yang negative
Disamping itu, dua variabel X dan Y ada kemungkinan nya tidak memiliki
hubungan sama sekali, yakni bilamana kenaikan nilai variabel yang satu
kadang kadang diikuti penurunan nilai variabel lainnya dan kadang kadang
juga diikuti leh kenaikan nilai variabel yang lainnya

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan korelasi product moment
2. Rumus dan Kriteria Korelasi Pearson Product Moment
3. Signifikansi Korelasi Pearson Product Moment

1.4 TUJUAN PEMBAHASAN


1. Untuk mengetahui apa itu korelasi product moment.
2. Untuk mengetahui rumus dan kriteria korelasi product moment
4. Untuk mengetahui Signifikansi Korelasi Pearson Product Moment
BAB II
PEMBAHASAN

ANALISIS KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT

A. Pengertian Korelasi dan Analisis Korelasi Pearson Product Moment


Istilah “korelasi” artinya saling hubungan. Dalam analisis statistika, digunakan untuk
mencari hubungan antara dua variabel. Hubungan yang banyak dipahami adalah hubungan
sebab-akibat, namun tidak semua hubungan itu bersifat sebab-akibat (kausal). Dalam
hubungan sebab akibat, variabel bebas (X) menentukan vaiabel terikat (Y). Dengan demikian,
tidak bisa dibalik bahwa variable Y menentuk variabel X. Dalam hubungan yang bukan sebab-
akibat (nonkausal), hubungan antarvariabel bersifat asosiatif. Jenis-jenis hubungan dibahas di
dalam mata kuliah metode penelitian.
Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada variabel yang satu akan
diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur dengan arah yang sama (korelasi
positif) atau berlawanan (korelasi negatif). Hubungan positif contohnya hubungan antara
frekensi membaca (jam/minggu) umur dengan kemampuan menulis, bahwa semakin banyak
membaca akan semakin mampu menulis. Contoh lainnya, bahwa semakin aktif dalam
perkuliahan, akan semakin tinggi prestasi mahasiswa. Hubungan negatif misalnya hubungan
anatara kondisi fisik dengan kemampuan membaca, bahwa semakin lelah badan, semakin
kurang mampu mencerna isi bacaan. Semakin jarang berpartisipasi dalam perkuliahan, akan
semakin kurang bisa berkonsentrasi dalam belajar.
Dalam statistika terdapat beberapa jenis analisis korelasi antara dua variabel (disebut
bivariat) yang didasarkan pada jenis variabel yang dilibatkan, antara lain: (1) korelasi
Pearson Product Moment untuk variabel berskala interval atau rasio, (2) Korelasi Rank
Spearman untuk variabel berskala ordinal, dan (3) Kai Kuadrat (Chi-Quadrat) untuk variabel
berskala nominal. Pembahasan selanjutnya akan difokuskan lebih dahulu pada analisis
korelasi Pearson Product Moment, sedangkan jenis korelas Spearman dan Kai Kuadrat akan
dibahas dalam bagian selanjutnya.
Seperti disebut sebelumnya, analisis korelasi Pearson Product Moment, dengan
koefisien yang dilambangkan dengan r merupakan salah satu analis korelasi yang digunakan
untuk:
a. mengetahui tingkat kekuatan hubungan antara dua variabel, dan
b. menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang
dinyatakan dalam persen.
Asumsi atau persyaratan korelasi product moment:
A. Data kedua variabel berskala interval atau rasio.
B. Data kedua variabel berdistribusi normal.
C. Kedua yariabel memilihi hubungan linear.
D. Data kedua variabel dipilih secara acak.
B. Koefisien Korelasi Pearson Product Moment
Nilai koefisien korelasi Pearson Product Moment berkisar antara -1 dan +1. Nilai r = -
1 artinya terdapat korelasi negatif yang sempurna. Nilai r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan
nilai r = +1 artinya ada korelasi positif yang sempurna. Tanda positif atau negatif pada nilai
korelasi menunjukkan bahwa hubungan sifat hubungannya. Nilai korelasi positif berarti
bahwa hubungan itu sejalan, misalnya semakin tinggi nilai variabel X semakin pula nilai
variabel Y. Sebaliknya, nilai korelasi negatif berarti bahwa hubungan itu berlawanan, misalnya
semakin tinggi nilai variabel X semakin rendah nilai variabel. Sebagai contoh kita memiliki
data nilai siswa teori dan nilai praktik dalam pembelajaran seni rupa. Berdasarkan teori,
kemampuan praktik berhubungan dengan kemampuan teori, karena keterampilan merupakan
penerapan dari pengetahuan. Semakin tinggi kemampuan teori, semakin tinggi pula
kemampuan praktiknya.

Siswa Teori Praktik


1 7 8
2 8 8
3 7 7
4 6 7
5 5 6
6 5 5
7 7 6
8 6 5

Jika digambarkan dalam scatter plot (diagram pencar), dihasilkan pencaran titik-titik berikut
sesuai dengan nomor, nilai teori, dan nilai praktik siswa.

Nomor menunjukkan siswa.


Terdapat 8 siswa.
a. Korelasi positif b. Korelasi positif kuat c. Korelasi positif sempurna

d. Korelasi negatif e. Korelasi negatif kuat f. Korelasi

g. Tidak ada korelasi h. Korelasi nonlinier

Ciri pencaran titik-titik menunjukkan adanya hubungan positif antara nilai teori dan
nilai praktik. Terdapat delapan ciri khas pencaran yang menunjukkan kemungkinan korelasi
antara dua variabel. Sebagai ilustrasi lebih lanjut perhatikan gambar diagram pencar berikut
yang menunjukkan hubungan antara variabel X dan Y:

 Gambar a: korelasi positif, karena secara keseluruhan titik-titik cenderung


membentuk garis lurus yang condong ke kanan.
 Gambar b: korelasi positif kuat, titik-titik lebih rapat dan lebih kuat membentuk
garis lurus yang condong ke kanan.
 Gambar c: korelasi positif sempurna, karena titik-titik membentuk garis lurus yang
condong ke kanan.
 Gambar d: korelasi negatif, karena secara keseluruhan titik-titik cenderung
membentuk garis lurus yang condong ke kiri.
 Gambar e: korelasi negatif kuat, titik-titik lebih rapat dan lebih kuat membentuk
garis lurus yang condong ke kiri.
 Gambar f: korelasi negatif sempurna, karena titik-titik membentuk garis lurus yang
condong ke kiri.
 Gambar g: tidak ada korelasi, karena titik-titik berpencar dan tidak cenderung
membentuk garis.
 Gambar h: korelasi nonlinier, tidak membentuk garis lurus, melainkan garis
lengkung.

Nilai koefisien korelasi yang berkisar antara -1, 0 dan +1. Dengan nilai korelasi
semakin mendekati nilai +1 atau -1, hubungan dua variabel semakin kuat. Dengan nilai
korelasi semakin mendekati 0, hubungan dua variabel semakin lemah. Pada umumnya hasil
analsis korelasi Pearson Product Moment menunjukkan nilai anatara 0 sampai -1 atau antara
0 sampai +1.

C. Rumus dan Kriteria Korelasi Pearson Product Moment


Untuk menghitung koefisien korelasi Pearson Product Moment, digunakan rumus
sebagai berikut:

∑𝑥𝑦 rxy = koefisien korelasi y = Y-𝑌̅(setiap skor Y dikurangi


𝑟𝑥𝑦 = Pearson Product Moment reratanya)
√(∑𝑥2)(∑𝑦2) n x = X- 𝑋̅(setiap skor X dikurangi
reratanya)

Kriteria kekuatan korelasi Pearson Product Moment sebagai berikut:


0 – 0,19 : Sangat lemah
0,20 – 0,39 : Lemah
0,40 – 0,59 : Sedang
0,60 – 0,79 : Kuat
0,80 – 1,0 : Sangat kuat
D. Contoh Penerapan Analisis Korelasi Pearson Product Moment
Soal:
Dalam penelitian diajukan hipotesis bahwa terdapat hubungan antara kemampuan teori dan
praktik seni rupa. Uji hipotesis tersebut berdasarkan data sebagai berikut!

Teori 6 8 5 7 8 6 6 7 6 6
Praktik 7 8 5 6 9 8 7 8 6 6

Jawab:
Hipotesis penelitian:

Buat tabel pembantu sebagai berikut:


Hipotesisis penelitian: Terdapat hubungan antara kemampuan teori dan praktik seni rupa.
Hipotesisis uji statistik:
Ho: Tidak terdapat hubungan antara kemampuan teori dan praktik seni rupa.
Ha; Terdapat hubungan antara kemampuan teori dan praktik seni rupa.

No. X Y x = X- 𝑋̅ y = Y-𝑌̅ x2 y2 Xy
1 6 7 -0,5 0 0,25 0 0
2 8 8 1,5 1 2,25 1 1,5
3 5 5 -1,5 -2 2,25 4 3
4 7 6 0,5 -1 0,25 1 -0,5
5 8 9 1,5 2 2,25 4 3
6 6 8 -0,5 1 0,25 1 -0,5
7 6 7 -0,5 0 0,25 0 0
8 7 8 0,5 1 0,25 1 0,5
9 6 6 -0,5 -1 0,25 1 0,5
10 6 6 -0,5 -1 0,25 1 0,5
Jml. 65 70 8,5 14 8
𝑋̅= 6,5 𝑌̅= 7

Hitung nilai r sesuai dengan rumus:

∑𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
√(∑𝑥2)(∑𝑦2)
8
𝑟𝑥𝑦 =
√(8,5)(14)
𝑟𝑥𝑦 = 8

√119
𝑟𝑥𝑦 = 0,73

Hasil 𝑟𝑥𝑦 = 0,73, maka, berdasarkan kriteria kekuatan korelasi Pearson Product
Moment di atas, dapat dinyatakan bahwa hubungan antara kemampuan teori dan
praktik termasuk kuat.

E. Signifikansi Korelasi Pearson Product Moment


Selain disimpulkan berdasarkan kekuatannya, nilai korelasi korelasi Pearson Product
Moment juga harus dilihat signifikansi atau kebermaknaanya. Cara mengetahui signifikasi
korelasi tersebut adalah mengkonsultasikannya dengan tabel korelasi. Tabel korelasi Pearson
Product Moment biasanya dilampirkan dalam buku statistika.
Terdapat Tabel r untuk uji satu arah dan dua arah. Penggunaan Tabel r satu arah (satu
ekor, one-tailed) atau dua arah (dua ekor, two-tailed) didasarkan pada pertimbangan
dukungan teori. Tabel r satu arah digunakan jika hipotesis penelitian didukung dengan
landasan teori yang kuat, sedangkan Tabel r dua arah digunakan jika hipotesis penelitian
didukung dengan landasan teori yang tidak cukup kuat. Pada Tabel r, terdapat daftar nilai
korelasi untuk tingkat signifikasi (0.05, 0,025, 0,01, 0,005, dan 0,0005) dan derajat kebebasan
(degree of fredom) df = (N-2). Untuk penelitian sosial, diambil tingkat signifikasi 0.05. Untuk
menyatakan nilai r adalah signifikan, syaratnya bahwa nilai tersebut (rhitung) harus lebih besar
daripada (rtabel), atau dengan simbol rhitung>rtabel.

Untuk contoh soal di atas, jumlah subyek atau responden 10, maka derajat
kebebasannya adalah n – 2 = 10 – 2 = 8. Jika kita gunakan acuan dua arah, untuk df = 8, nilai
rtabel = 0,6319, yang selanjutnya disebut rtabel. Hasil nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,73 lebih besar daripada
rtabel = 0,6319. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho) yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara kemampuan teori dan praktik seni rupa ditolak
dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara kemampua
F. Contoh soal korelasi product moment
1. Berikut ini merupakan data lama bermain game dengan nilai yang diperoleh siswa.

No. Nama Lama Bermain Game Nilai Siswa

1 A 7 64

2 B 7 66

3 C 7 63

4 D 4 78

5 E 4 67

6 F 2 53

7 G 3 86

8 H 4 96

9 I 3 76

10 J 4 92

11 K 6 86

12 L 5 69

13 M 6 69

14 N 2 81

15 O 3 83
Tentukan koefisien korelasi data tersebut dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Pearson.

Pembahasan:

Perhatikan tabel perhitungan berikut.

No. Nama Lama Bermain Game Nilai Siswa XY X2 Y2

1 A 7 64 448 49 4096

2 B 7 66 462 49 4356

3 C 7 63 441 49 3969

4 D 4 78 312 16 6084
5 E 4 67 268 16 4489

6 F 2 53 106 4 2809

7 G 3 86 258 9 7396

8 H 4 96 384 16 9216

9 I 3 76 228 9 5776

10 J 4 92 368 16 8464

11 K 6 86 516 36 7396

12 L 5 69 345 25 4761

13 M 6 69 414 36 4761

14 N 2 81 162 4 6561

15 O 3 83 249 9 6889

Jumlah N=15 67 1129 4961 343 87023


Sehingga perhitungannya sebagai berikut.

r = -0,2736

Jadi, koefisien korelasi data tersebut adalah -0,2736


Demikian penjelasan mengenai korelasi product moment. Terima kasih.
Contoh soal korelasi product moment
Ingin diketahui seberapa kuat hubungan antara besarnya pendapatan seseorang dengan pengeluaran
(konsumsi) per bulan . data dari 6 orang yang diwawancara diperoleh data sebagai berikut :

X (pendapatan) : 800 900 700 600 700 800 (ribuan)


Y (konsumsi) : 300 300 200 100 200 200 (ribuan)
Untuk menghitung koefisien korelasi maka disusun tabel bentu sebagai berikut :

n X Y X2 Y2 XY
1 800 300 640.000 90.000 240.000
2 900 300 810.000 90.000 270.000
3 700 200 490.000 40.000 140.000
4 600 100 360.000 10.000 60.000
5 700 200 490.000 40.000 140.000
6 800 200 640.000 40.000 160.000
Σ 4.500 1.300 3.430.000 310.000 1.010.000

Berdasarkan nilai bantu tersebut diperoleh nilai-nilai :

∑X = 4.500
∑Y = 1.300
∑X2 = 3.430.000
∑Y2 = 310.000
∑XY = 1.010.000
n =6

untuk menghitung koefisien korelasi, maka nilai-nilai tersebut dimasukkan dalam rumus koefisien
korelasi sebagai berikut :
Jadi diperoleh nilai koefisien korelasi ( r ) sebesar 0,886621 karena nilainya positif
danmendekati 1 berarti hubungan konsumsi dan pendapatan kuat dan searah (positif), artinya
peningkatan pendapatan seseorang akan diikuti dengan peningkatan pengeluaran (konsumsi).

Uji Hipotesis Hubungan (Uji Signifikan)


Pengujian hipotesis hubungan digunakan uji statistik yang disebut Uji t (t-student).
Parameter yang diuji yaitu korelasi dinotasikan dengan ρ (lihat bab Estimasi Parameter). Uji
hipotesis hubungan pada dasarnya adalah menguji signifikansi koefisien korelasi, apakah besar
kecilnya hubungan yang diperoleh itu kebetulan saja atau memang ada hubungan yang
sesungguhnya.
Rumus Uji t untuk uji hubungan adalah :

Selain menggunakan Uji t, pengujian hipotesis hubungan dapat menggunakan kriteria nilai korelasi
tabel (r tabel) yaitu dengan cara membandingkan nilai koefisien korelasi (r hitung) dengan nilai r
tabel.
Jika( r hitung ) > ( r tabel) maka hubungan antar variabel signifikan
Jika ( r hitung) ≤ (r tabel) maka hubungan antar variabel tidak signifikan

Contoh soal korelasi product moment


Hasil penelitian tentang hubungan antara biaya iklan dengan volume penjualanan pada suatu
perusahaan tersaji dalan table berikut. Tentukan koefisien korelasinya? dalam Rp 1000,-.

Tabel. Proses penentuan koefisien korelasi pengeluaran biaya iklan dan volume penjualan

Biaya Iklan Volume Penjualan


(X) (Y) X2 Y2 XY
1 2 3 4 5
5 40 25 1600 200
7 50 49 2.500 350
10 60 100 3.600 600
12 65 144 4.225 780
15 70 225 4.900 1.050
20 80 400 6.400 1.600
25 92 625 8.464 2.300
30 100 900 10.000 3.000
X = 124 Y = 557 2.468 41.689 9.880
n = 8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Istilah “korelasi” artinya saling hubungan. Dalam analisis statistika, digunakan untuk mencari
hubungan antara dua variabel. Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada variabel yang
satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur dengan arah yang sama (korelasi positif)
atau berlawanan (korelasi negatif).
Dalam statistika terdapat beberapa jenis analisis korelasi antara dua variabel (disebut bivariat) yang
didasarkan pada jenis variabel yang dilibatkan, antara lain: (1) korelasi Pearson Product Moment untuk
variabel berskala interval atau rasio, (2) Korelasi Rank Spearman untuk variabel berskala ordinal, dan (3)
Kai Kuadrat (Chi-Quadrat) untuk variabel berskala nominal.
korelasi Pearson Product Moment, dengan koefisien yang dilambangkan dengan r
merupakan salah satu analis korelasi yang digunakan untuk:
c. mengetahui tingkat kekuatan hubungan antara dua variabel, dan
d. menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang
dinyatakan dalam persen.
Untuk menghitung koefisien korelasi Pearson Product Moment, digunakan rumus
sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 ∑𝑥𝑦
= rxy = koefisien korelasi y = Y-𝑌̅(setiap skor Y dikurangi
Pearson Product Moment reratanya)
√(∑𝑥2)(∑𝑦2) n x = X- 𝑋̅(setiap skor X dikurangi
reratanya)

Kriteria kekuatan korelasi Pearson Product Moment sebagai berikut:


0 – 0,19 : Sangat lemah
0,20 – 0,39 : Lemah
0,40 – 0,59 : Sedang
0,60 – 0,79 : Kuat
0,80 – 1,0 : Sangat kuat
3.2 SARAN
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui dan
memahami secara lebih mendalam mengenai Korelasi bivariat menggunakan uji
korelasi koefisien product moment
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai