Anda di halaman 1dari 6

CIRI – CIRI MODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yaitu:

1. Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. Model
pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk akal. Maksudnya para pencipta atau
pengembang membuat teori dengan mempertimbangkan teorinya dengan kenyataan
sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam menciptakan dan mengembangankannya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang
akan dicapai). Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan
dicapai, termasuk di dalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan baik serta cara
memecahkan suatu masalah pembelajaran.
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan
berhasil. Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar yang diperlukan
sehingga apa yang menjadi citacita mengajar selama ini dapat berhasil dalam
pelaksanaannya.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Model
pembelajaran mempunyai lingkungan belajar yang kondusif serta nyaman, sehingga
suasana belajar dapat menjadi salah satu aspek penunjang apa yang selama ini menjadi
tujuan pembelajaran. (Trianto, 2010).

Model pembelajaran dapat dijadikan sebagai pola pilihan, artinya para guru boleh
memilih model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan dan efisien
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Rusman (2016: 136) model pembelajaran
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai contoh,
model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen dan berdasarkan teori John
Dewey. Model ini dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara
demokratis.
2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu. misalnya model berpikir induktif
dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.
3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas, misalnya
model synetic dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam pelajaran mengarang.
4. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkah- langkah
pembelajaran (syntax): (2) adanya prinsip-prinsip reaksi: (3) sistem sosial: (4) dan sistem
pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan
melaksanakan suatu model pembelajaran.
5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut berupa
dampak pembelajaran (hasil belajar yang dapat diukur) dan dampak pengiring (hasil
belajar jangka panjang).
6. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model
pembelajaran yang dipilihnya.

Menurut Kardi & Nur dalam Ngalimun (2016, hlm. 7-8) model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang membedakan dengan strategi, metode atau prosedur. Ciriciri tersebut
antara lain:

1. Model pembelajaran merupakan rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta
atau pengembangnya.
2. Berupa landasan pemikiran mengenai apa dan bagaimana peserta didik akan belajar
(memiliki tujuan belajar dan pembelajaran yang ingin dicapai).
3. Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
dengan berhasil; dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu
dapat tercapai.

Sedangkan menurut Hamiyah dan Jauhar (2014, hlm. 58) ciri-ciri model pembelajaran
adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar tertentu. Mempunyai misi atau tujuan
pendidikan tertentu.
2. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan pembelajaran di kelas.
3. Memiliki perangkat bagian model.
4. Memiliki dampak sebagai akibat penerapan model pembelajaran baik langsung maupun
tidak langsung.
Rofa’ah (2016: 71) menjelaskan ada beberapa ciri-ciri model pembelajaran secara khusus
daintaranya adalah:

1. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa mengajar.
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan
berhasil.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Ciri-ciri model pembelajaran yang baik yaitu adanya keterlibatan intelektual dan
emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan
sikap, adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif. Selama pelaksanaan model
pembelajaran guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator kegiatan
belajar peserta didik.

Sesuai dengan ciri-ciri model pembelajaran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran tidak hanya untuk mempermudah guru melainkan juga berdampak positif
terhadap siswa, maupun untuk proses belajar mengajar, contohnya saja dengan penggunaan
model pembelajaran maka siswa akan lebih mudah berkreatifitas dalam berfikir, kemudian
dengan kemudahan tersebut dapat meningkatkan proses belajar mengajar yang diharapkan serta
hasil yang memuaskan.

Memilih atau menentukan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kondisi


Kompetensi Dasar (KD), tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran, sifat dari materi yang akan
diajarkan, dantingkat kemampuan peserta didik. Di samping itu, setiap model pembelajaran
mempunyai tahap-tahap (sintaks) yang dapat dilakukan siswa dengan bimbingan guru.
Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sebagaimana yang diterapkan pada
kurikulum 2013, sebaiknya dipadukan secara sinkron dengan langkah/tahapan kerja (syntax)
model pembelajaran.

Daftar Pustaka : Purnomo, Agus. Dkk. (2022). Pengantar Model Pembelajaran. Yayasan Hamjah
Diha. Lombok Tengah
IPS SEBAGAI PENDIDIKAN PEWARISAN NILAI
(Social studies as citizenship transmission)

IPS sebagai program pendidikan pelestarian kebudayaan suatu bangsa sudah ada sejak
adanya manusia itu sendiri, model ini berkembang hing tahun 1960 an. Dalam berbagai literatur
program pendidikan citizenship transmission dilakukan dengan memberikan contoh-contoh dan
pemakaian cerita yang disusun untuk mengajarkan kebijakan, cita-cita luhur suatu bangsa, dan
nilai-nilai kebudayaan. Program pendidikan yang seperti ini banyak dilakukan dalam
pembelajaran IPS yang membahas kompetensi sejarah, dan pendidikan kewarganegaraan.
Misalnya ceritera tentang perjuangan pahlawan (heroisme) dan contoh-contoh moral untuk
membangkitkan inspirasi pemuda untuk menilai dan mencapai cita-cita tinggi yang diwariskan.

Agar program pendidikan transmisi dari yang tua ke yang muda berhasil (tidak
menyimpang dari aslinya), maka pemindahan kebudayaan dilembagakan, misalnya melalui
program pendidikan formal. Inilah yang akhir-akhir ini di Indonesia menjadi dasar perlunya PKn
dan sejarah sebagai mata pelajaran terpisah dari IPS, karena untuk memudahkan dalam program
citizenship transmission. Program pendidikan citizenship transmission sering juga di asosiasikan
sebagai pendidikan nilai-nilai idealistik dan manusia, sehingga cara ini sering dianggap sebagai
indoktrinasi dan propaganda. Misalnya, George washington tidak pernah berdusta, Lincoln
sifatnya sangat jujur, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta Proklamator Indonesia, Soeharto bapak
pembangunan masa orde baru dan sebagainya.

Tujuan yang hendak dicapai dari citizenship transmission adalah sbb:

1. pengembangan pengertian patriotisme


2. pengembangan pengertian dasar dan apresiasi terhadap nilai-nilai bangsa, lembaga dan
praktekpraktek.
3. memberi inspirasi pada integrasi pribadi dan tanggungjawab warga negara
4. membentuk pengertian dan apresiasi terhadap nenek moyang bangsa.
5. mendorong partisipasi demokrasi aktif
6. membantu murid-murid mendapatkan kesadaran akan problema-problema sosial.
7. pengembangan dan mempertontonkan cita-cita yang diinginkan, sikap-sikap, dan
keterampilan bertingkah laku yang sangat diperlukan dalam hubungan baik pribadi-
pribadi dengan yang lain. Tekanan diletakkan pada tingkah laku kebiasaan yang
diinginkan, tidak hanya apresiasi pekerjaan tentang apa yang benar
8. untuk mengerti dan memahami sistem ekonomi yang bebas.

Tema-tema yang dapat digunakan sebagai tujuan instruksional atau kompetensi yang
dapat dikembangkan dalam pembelajaran IPS sebagai citizenship transmission adalah sbb:

1. Penggunaan secara pandai terhadap sumber-sumber alam


2. Pengakuan dan pengertian tentang ketergantungan dunia
3. Pengakuan terhadap kehormatan dan hak-hak perorangan/ pribadi
4. Menggunakan penelitian untuk memperbaiki kehidupan manusia
5. Memberikan arti penting terhadap paham demokrasi melalui pemakaian yang tepat
terhadap fasilitas pendidikan umum.
6. Menambah keefektifan keluarga sebagai lembaga sosial yang pokok.
7. Pengembangan yang efektif pada nilai-nilai moral dan spiritual
8. Pembagian kekuasaan yang tepat dan bertanggungjawab agar supaya dapat mencapai
1. keadilan
9. Pemanfaatan yang tepat pada sumber-sumber yang langka untuk mencapai hasil yang
sangat banyak (the widest general of well being)
10. Pencapaian garis batas kesetiaan yang memadai
11. Kerjasama dalam kepentingan perdamaian dan kesejahteraan
12. Tercapainya keseimbangan antara stabilitas sosial dan perubahan sosial
13. Penyebaran dan pendalaman kemungkinan untukhidup lebih kaya.

Tujuan instrucstonal citizenship transmission tentang warga negara yang baik telah
diasumsikan bahwa bahan penting dalam menyiapkan warga negara yang baik adalah
pengetahuan dan apresiasi terhadap nenek moyangnya. Seperti tentang sejarah yang paling
penting, disusun secara kronologis dan yang sudah disyahkan oleh pemerintah. Inilah yang
kadang menjadi perlunya pemikiran baru, kenapa justru cerita sejarah masa lalu dianggap lebih
penting, padahal mereka hidup di masa sekarang dan yang akan datang. Ada beberapa metode
pembelajaran IPS sebagai program citizenship transmission yaitu:
1. Direct transmission, yaitu melalui transmisi langsung atau pembelajaran langsung kontak
antara sumber informasi dengan penerima informasi, atau melalui kuliah langsung.
2. Indirect transmission, yaitu transmisi tidak langsung, misalnya dengan menggunakan alat
bantu atau media.
3. Inquiry oriented transmission, yaitu kecakapan untuk menyelidiki dan mengadakan riset.

Daftar Pustaka : Karim, Abdul. (2015). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). CV. Surya
Grafika, Pati.

Anda mungkin juga menyukai