Kelompok 7 Implementasi Corporate Governance Di Perusahaan, CG Scorecard, CG Evidance, Variabel - Variabel Yang Mempengaruhi Scorecard
Kelompok 7 Implementasi Corporate Governance Di Perusahaan, CG Scorecard, CG Evidance, Variabel - Variabel Yang Mempengaruhi Scorecard
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 7
AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah tata
kelola perusahaan dengan judul “Implementasi Corporate Governance Di Perusahaan, Cg
Scorecard, Cg Evidance, Variabel – Variabel Yang Mempengaruhi Scorecard.”
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak lepas dari uluran tangan berbagai
pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Sinta Ramaiyanti, SE.,
M.Ak selaku dosen pengampu mata kuliah tata kelola perusahaan yang telah membimbing kami
dan memberi tugas ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka penulis
mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam makalah ini. Untuk tercapainya
kesempurnaan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis maupun para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................................................2
2.1 Implementasi CG di Perusahaan......................................................................................................2
2.2 CG Scorecard...................................................................................................................................2
2.3 CG Evidance.....................................................................................................................................3
2.4 Variabel yang Mempengaruhi Scorecard.........................................................................................4
2.5 Kasus Implemetasi GCG di PT KAI....................................................................................................6
BAB III..............................................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap perusahaan berkomitmen melakukan semua bisnis dengan cara yang jujur, etis,
dan profesional. Implementasi Good Corporate Governance (GCG) dalam diri perseroan
adalah hal fundamental untuk mewujudkan prestasi kerja di setiap lini. Hal ini menjadi salah
satu kunci kesuksesan untuk dapat terus tumbuh dan menguntungkan secara jangka panjang.
Penerapan GCG yang baik dan konsisten, diharapkan mampu membuat perusahaan menjadi
lebih andal karena secara umum, salah satu tujuan dari penerapan GCG adalah untuk
meningkatkan kepercayaan publik khususnya pelanggan.
2.2 CG Scorecard
2.3 CG Evidance
Mengingat pentingnya implementasi praktik good corporate governance pada
perusahaan-perusahaan di Indonesia, Pemerintah Indonesia telah membentuk Komite
Nasional Corporate Governance . Komite ini bertujuan untuk menyusun Code for Good
Corporate Governance sebagai panduan bagi komunitas bisnis di Indonesia. Komite ini
juga akan merekomendasikan perbaikan perangkat hukum yang diperlukan untuk
menunjang implementasi Code tersebut. Di samping itu Komite ini juga akan
membentuk badan baik tetap maupun ad-hoc yang menunjang implementasi Code
tersebut di Indonesia.
Disadari bahwa kelemahan implementasi good corporate governance, sebagaimana
juga terjadi di negara lain di Asia, disebabkan lemahnya kesadaran dan pengetahuan
untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai good corporate governance
di kalangan Direksi, Komisaris dan eksekutif senior perusahaan di Indonesia. Oleh
karena itu pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan tentang hal tersebut akan
mendapatkan perhatian.
Pemantauan atas implementasi good corporate governance oleh perusahaan dapat
dilakukan antara lain melalui mekanisme pemeringkatan perusahaan melalui audit atas
implementasi dan kepatuhan atas praktik good corporate governance oleh perusahaan.
Satu hal yang tidak kalah penting adalah kenyataan bahwa implementasi good corporate
governance sangat kondusif dalam lingkungan good public governance. Sebagai misal,
penegakan hukum yang imparsial dan efektif atas penyimpangan dan kejahatan
korporasi akan mencegah perusahaan untuk melakukan pelanggaran.
Arsjah (2005) menemukan bukti adanya hubungan positif antara indeks CG dan
kinerja akuntansi perusahaan (ROA, ROE), namun tidak menemukan hubungan yang
signifikan antara indeks CG dan nilai perusahaan (price-to-book ratio).
vi
2.4 Variabel yang Mempengaruhi Scorecard
Balance Scorecard adalah metode pengukuran efektivitas dan efisiensi hasil kerja yang
digunakan perusahaan setelah menyusun strategi. BSC tidak hanya menguji kinerja dan
strategi, namun juga memotivasi ide-ide baru. Secara keseluruhan, konsep BSC sangat tepat
diterapkan untuk mencapai tujuan dan visi misi perusahaan ke depan. Untuk menyusun BSC
yang tepat, perusahaan membutuhkan sebuah data akurat. Data inilah yang akan mewakili
keseluruhan sistem kerja perusahaan. Dalam BSC, terdapat empat variabel untuk mengetahui
vii
ukuran kinerja perusahaan :
Keberadaan BSC sangat penting bagi perusahaan. Adanya BSC telah terbukti membuat
perusahaan mampu menciptakan persaingan yang kompetitif.
Dalam menjalankan praktik bisnisnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tanggung
jawab menerapkan tata kelola yang baik didasari etika bisnis yang benar sebagai salah satu
fondasi utama. Dengan menjalankannya secara konsisten dan berkelanjutan, KAI mampu
mengelola bisnis yang profesional, beretika serta berintegritas tidak terkecuali di tengah masa
pandemi.
Kerja keras KAI dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik salah satunya diwujudkan
dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) di dalam proses
bisnis perusahaan. Usaha tersebut berbuah manis dengan diterimanya sertifikat ISO
37001:2016 oleh KAI di Gedung Jakarta Railway Center (JRC), Jakarta, pada 24 September
2020 lalu setelah menjalani proses sertifikasi yang sesuai dengan penerapan Sistem Manajemen
Anti Penyuapan (SMAP) di beberapa unit kerja.
Untuk mendapatkan sertifikasi SMAP SNI ISO 37001:2016 ini, KAI melakukan beberapa
tahapan yaitu perencanaan, pengembangan dan implementasi, evaluasi, dan sertifikasi. Adapun
sertikasi yang diperoleh oleh KAI dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi TUV Nord Indonesia
untuk unit Quality Assurance & GCG dan lembaga sertifikasi Sucofindo untuk unit Pengadaan
Barang dan Jasa. Tahun ini, untuk meningkatkan awareness tentang penerapan tata kelola
perusahaan yang baik, KAI memperluas cakupan sertifikasi SMAP-nya ke seluruh direktorat
dan beberapa Daop, Divre, serta balai yasa. Dalam implementasi SMAP ini, KAI telah
menetapkan beberapa kebijakan anti penyuapan. Kebijakan lainnya adalah menjalankan SMAP
serta memberikan wewenang serta tanggung jawab yang independen kepada fungsi kepatuhan
anti penyuapan.
KAI juga rutin mengadakan sosialisasi SMAP di lingkungan internal dan stakeholder minimal
5 (lima) kali dalam sebulan. Adapun bentuk sosialisasi yang dilakukan adalah dengan tatap
muka secara langsung maupun online. Selain itu sosialisasi juga dilakukan dengan mencetak
banner, email blast, dan melalui tabloid internal perusahaan.
ix
Tidak hanya sosialisasi, pelatihan pencegahan tindakan penyuapan dan peningkatan SMAP
juga rutin dilakukan. Setidaknya pada tahun 2021 telah dilakukan sebanyak 2 (dua) kali
pelatihan kepada para pegawai. Sementara untuk tahun 2022 ini, pelatihan terkait SMAP akan
dilaksanakan pada semester 2. Edukasi terkait SMAP ini merupakan upaya bersama untuk
menciptakan situasi yang bersih sesuai dengan standar GCG.
Untuk itu menurutnya, perusahaan dan para pemangku kepentingan perlu sama-sama
membangun kondisi yang selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
x
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) adalah sangat
penting sebagai salah satu proses untuk menjaga kesinambungan usaha perusahaan dalam
jangka panjang dengan mengutamakan kepentingan para pemegang saham (shareholders)
dan pemangku kepentingan (stakeholders). Secara teoritis, praktek good corporate
governance dapat meningkatkan nilai perusahaan diantaranya meningkatkan kinerja
keuangan, mengurangi risiko yang merugikan akibat tindakan pengelola yang cenderung
menguntungkan diri sendiri serta dapat meningkatkan kepercayaan investor.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/51025110/CG-14-Compilationdoc/
Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2015). Auditing & Jasa Assurance Pendekatan
Terintegrasi (Vol. 15). Jakarta: Erlangga.
12