Manuskrip Bukti Ilmiah Intervensi Spiritual Islami Untuk Mengontrol Halusinasi Pada Skizofrenia
Manuskrip Bukti Ilmiah Intervensi Spiritual Islami Untuk Mengontrol Halusinasi Pada Skizofrenia
Dosen Pembimbing
Shella Febrita Puteri Utomo, S.Kep.,Ners., M.Kep
Disusun oleh :
Gelombang 1 Stase Jiwa
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan literature review mengenai
“Bukti ilmiah intervensi spiritual islami untuk mengontrol halusinasi pada
skizofrenia”. Serta shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai panutan dan guru tauladan.
Tahun : V2 :
2020 Design pada penelitian ini menggunakan quasi eksperimen tanpa
control, dimana jumlah responden sebanyak 21 orang
menggunakan purposive sampling, menggunakan analisis statistic
uji T dependent yaitu dengan membandingkan hasil sebelum dan
sesudah dilakukannya terapi zikir terhadap gejala dan tanda
halusinasi. Prosedur penelitian ini dilaksanakan dengan
mengumpulkan data dengan melihat hasil pengamatan
pengontrolan halusinasi sebelum (pre test) dan setelah
dilakukannya terapi zikir (post test). Pada penelitian ini telah
dilaksanakan terapi dzikir dengan teknik komunikasi terapetik
terhadap pasien, yaitu komunikasi dalam rangka pemberian
pelayanan kesehatan yang menyangkut interaksi antara pasien
dengan perawat/petugas spritual. Alat ukur ampel dalam penelitian
ini adalah seluruh pasien yang menjalani halusinasi yang telah
menjalani SP 1 (berteriak) dan SP 2 (berbicara dengan orang lain),
dan alat untuk pengumpulan data menggunakan format penilaian
perawatan jiwa dengan mengukur perhitungan frekuensi terjadinya
halusinasi sebelum dan sesudah terapi diberikan zikir,
menggunakan data analisis analisis bivariat dengan uji T.
Kesimpulan :
Penelitian ini menjelaskan mengenai rancangan penelitian dan
jumlah sampel.
V3 :
Sebelum melaksanakan aktivitas terapi zikir nilai rata-rata
responden mengalami tanda dan gejala halusinasi sebanyak 16,9
(17) kali halusinasi yang muncul dan setelah dilakukan terapi
dzikir, nilai rata-rata responden mengalami tanda dan gejala
halusinasi sebanyak 5,4 (5) kali. Terdapat penurunan nilai rata-rata
munculnya tanda dan gejala halusinasi pada responden, hal ini
disebabkan pasien telah mampu mengontrol tanda dan gejala
halusinasi yang muncul dengan melakukan terapi dzikir.
Kesimpulan :
Pada jurnal ini tidak memiliki faktor perancu
V4 :
Analisa data penelitian ini menggunakan purposive sampling,
yaitu menggunakan analisis statistic uji T dependent yaitu dengan
membandingkan hasil sebelum dan sesudah dilakukannya terapi
zikir terhadap gejala dan tanda halusinasi. Pelaksanaan terapi
selama 7 hari di bimbing dan diarahkan serta diamati/observasi
agar responden dapat melaksanakan sesuai tahapan yang di
rencanakan.
Kesimpulan :
Analisa yang dilakukan mendapatkan hasil yang sesuai.
V5 :
Hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata
keberhasilan kontrol halusinasi pada pasien halusinasi sebelum
terapi dzikir adalah 16,90 dan setelah terapi zikir adalah 5,48
dengan nilai p = 0,000.
Hal ini berarti ada pengaruh terapi zikir pada kontrol halusinasi
pada pasien halusinasi.
Kesimpulan :
Tidak terdapat pembahasan non internal
Judul : V1 :
Pengaruh Terapi Jurnal ini menggunakan responden/ sample penelitian yaitu 42
Psikoreligious: Dzikir responden, tetapi yang mengikuti terapi sampai selesai hanya 20
dalam Mengontrol responden, 22 responden tidak bisa mengikuti terapi karena 9
Halusinasi Pendengaran orang beragama non islam, 5 orang tidak bersedia menjadi
Pada Pasien Skizofrenia responden, 4 orang kambuh dan 4 orang pulang. Dengan kriteria
yang Muslim di Rumah inklusi responden yang bersedia menjadi responden, responden
Sakit Jiwa Tampan yang terdiagnosa halusinasi pendengaran, responden yang
Provinsi Riau kooperatif dan stabil, responden beragama islam, mendapatkan
obat atau terapi yang sama. Dan kriteria ekslusi responden yang
Penulis : dirawat diruang isolasi, responden yang baru saja selesai ECT,
Pratiwi Gasril , Suryani , responden yang mengalami gangguan pendengaran.
Heppi Sasmita Kesimpulan :
Penelitian ini menjelaskan ketepatan subjek, menjelaskan kriteria
Tahun : inklusi dan ekslusi dengan baik.
2020 Metode pengambilan sample bersifat non random, dengan jumlah
sample hanya kelompok perlakuan.
V2 :
Pada penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan
desain penelitian adalah quasy expriemental dengan rancangan
One Group pretest-posttest dimana rancangan yang tidak ada
kelompok pembanding (kontrol). Sampel pada penelitian ini
dievaluasi terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan, kemudian
setelah dilakukan perlakuan sampel tersebut dievaluasi kembali,
pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan
modul dan lembar evaluasi yang dikembangkan oleh Haddock
(2009) yang berupa Auditory Hallucinations Rating Scale
(AHRS). Adapun kriteria penilaian yang dikembangkan oleh
haddock dengan score 0-4 yang terdiri dari : frekuensi, durasi,
lokasi, kekuatan suara halusinasi, keyakinan, jumlah isi suara
negatif, derajat isi suara negatif, tingkat kesedihan/tidak
menyenangkan suara yang didengar, intensitas kesedihan/tidak
menyenangkan, gangguan untuk hidup akibat suara, dan
kemampuan mengontrol suara.
Kesimpulan :
Prosedur dijelaskan secara detail tentang dzikir yang sering
diucapkan untuk pasien dengan halusinasi pendengaran dan berapa
lama durasi dzikir yang dilakukan.
V3 :
Pemilihan sampel dalam penelitian ini berdasarkan kriteria inklusi
dan eksklusi, Dengan kriteria inklusi responden yang bersedia
menjadi responden, responden yang terdiagnosa halusinasi
pendengaran, responden yang kooperatif dan stabil, responden
beragama islam, mendapatkan obat atau terapi yang sama. Dan
kriteria ekslusi responden yang dirawat diruang isolasi, responden
yang baru saja selesai ECT, responden yang mengalami gangguan
pendengaran. Di dalam penelitian hanya menjelaskan pasien
halusinasi pendengaran dapat disembuhkan menggunakan terapi
farmakologis dan terapi non farmakologis.
Kesimpulan :
Pemilihan sample heterogen, sehingga pengontrol variabel
perancu diperhatikan dan tidak terdapat faktor perancu sehingga
tidak harus dilakukan matching sample.
V4 :
Analisis data menggunakan perangkat lunak komputer, hasil
penelitian ini disajikan dalam bentuk analisis univariat dan bivariat
menggunakan uji Paired Sample Test.
Hasil uji paired sample test pada masing-masing item didapatkan
p value 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi
psikoreligius: dzikir dalam mengontrol halusinasi pada pasien
skizofrenia.
Kesimpulan :
Analisis yang dilakukan tepat. Terdapat sajian data univariat
sebagai baseline data dan hasil bivariat yang menjelaskan tentang
pengaruh.
V5 :
Pembahasan menyebutkan kesamaan hasil penelitian dengan
penelitian sebelumnya, jumlah sample sesuai dengan teori dan
menggunakan kelompok control sehingga kesimpulan dapat
digeneralisasi
Kesimpulan :
Terdapat pembahasan internal validity dan eksternal validity yang
sesuai
Judul: V1:
Efektifitas Terapi Populasi dalam penelitian ini adalah pasien skizofrenia dengan
Qur’anic Healing halusinasi yang dirawat di ruang tenang sebanyak 36 responden.
Terhadap Halusinasi Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Kriteria
Pendengaran Pada inklusi yaitu pasien skizofrenia dengan halusinasi.
Skizofrenia
Penulis : Kesimpulan :
Shella Febrita Puteri Penelitian ini telah menjelakan ketetapan subjek, kriteria inklusi
Utomo ekslusi dengan baik
Popy Siti Aisyah
Gilang Tresna Andika V2:
Pengukuran dilakukan di pagi hari setelah responden melakukan
Tahun : kegiatan makan, mandi, dan minum obat dengan mendengarkan
2021 lantunan ayat suci Al-Quran Surat Ar-Rahman sekitar 15 menit
selama 6 hari. Terapi ini dilakukan di ruangan perawatan, terpisah
dengan pasien lainnya dengan suasana yang tenang dan kondusif.
Pengukuran dilakukan dua kali sebelum dilakukan dan setelah
dilakukan terapi pada kelompok intervensi. Pengukuran kelompok
kontrol juga dilakukan dua kali tanpa memberikan intervensi.
Instrumen yang digunakan yaitu AHRS (Auditory Hallucinations
Rating Scale).
Kesimpulan :
Prosedur pengambilan data telah jelas di ungkapkan oleh peneliti,
dan telah menyertakan instrumen yang dipakai
V3 :
pada penelitian ini peneliti memberikan intervensi terapi quranic
healing pada pasien setelah makan, dan minum obat
Kesimpulan :
Pada penelitian ini terdapat variabel perancu, dilihat dari prosedur
pemberian intervensi oleh peneliti kepada pasien setelah makan
dan minum obat.
V4 :
Penelitian ini menggunakan Metode Quasi Eksperimen Pretest-
Posttest with Control Design, Analisis data univariat dilakukan
untuk melihat usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan
menggunakan distribusi frekuensi. Analisis bivariat untuk
mengetahui perbedaan pada kelompok kontrol dan intervensi
setelah diberikan perlakuan menggunakan Uji T-Test Independent
dengan tingkat kepercayan 95% (α ≤ 0,05).
1. Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan Qur’anic
Healing Surat Ar- Rahman didapatkan nilai rata-rata dari 18
responden di kelompok intervensi sebesar 21,50 dan pada
kelompok kontrol skor 20,11.
2. Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan memberiakan
terapi quranic healing surat Ar – Rahman pada kelompok
intervensi sebanyak 18 orang dengan skizofrenia diagnosa
keperawatan halusinasi pendengaran. Intervensi dilakukan
selama 6 hari dengan durasi waktu selama 30 menit setiap sesi
di pagi hari atau setelah responden makan dan minum obat.
Hasil penelitian menunjukan terdapat penurunan skor
halusinasi. Sebelum dilakukan intervensi rata-rata skor
halusinasi berada pada 21,50 setelah diberikan intervensi
terjadi penurunan skor menjadi 10,06.
Kesimpulan :
Analisis yang digunakan pada penelitian ini sudah tepat. Terdapat
sajian data univariat dan bivariat.
V5:
Hasil penelitian yang dilakukan terdapat kesamaan dengan hasil
penelitian sebelumnya serta membahas tentang hasil penelitian
dalam artikel yang mendukung dan menguatkan dalam penelitian
ini.
Kesimpulan :
Terdapat pembahasan internal validity, dan eksternal validity.
Judul : V1
Pengaruh Terapi Audio Populasi penilitian ini adalah semua pasien halusinasi pendengaran
Murottal Al-Qur’an Yayasan Mitra Mulya Nusada Palembang, dengan sampel 12
( Surat Ar-Rahman) orang.
Terhadap Skor Kesimpulan :
Halusinasi Pada Pasien Pada penelitian ini menjelaskan ketetapan populasi dengan 12
Halusinasi Pendengaran orang
Penulis: V2 :
Waja, N.T Design pada penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan
Syafei, A. one grup prestest-posttest, dimana jumlah responden sebanyak 12
Putinah, P. orang,dengan menggunakan kriteria inklusi dengan pasien
Latifah, L. halusinasi pendengaran menggunakan analisis uji paired sampel t-
test yaitu dengan membandingkan hasil sebelum dan sesudah
Tahun : dilakukannya terapi diberikan terapi audio murotal (Ar-Rahman).
2023 Pengukuran dilakukan dua kali sebelum dilakukan dan setelah
dilakukan terapi pada satu kelompok intervensi. Instrument yang
digunakan dengan lembar observasi yang terdiri dari 15 item.
Kesimpulan :
Prosedur pengambilan data belum jelas diungkapkan oleh peneliti
berupa durasi dan frekuensi yang dilakukan pada instrument
tersebut, tetapi sudah focus pada kriteria inklusi.
V3 :
Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat pemberian
farmakologi yang di konsumsi pada sampel ini.
Kesimpulan :
Pada jurnal ini tidak berfokus pada terapi diberikan terapi audio
murotal (Ar-Rahman) tetapi dengan pemberian farmakologinya
V4 :
Analisa data penelitian ini menggunakan desain penelitian
kuantitatif pra-eksperimental design dengan one grup pretest-
postets. Dengan teknik total sampling, yaitu menggunakan uji
paired sampel t-test didapatkan P value 0,007 maka disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa ada
pengaruh terapi audio murotal Al-Qur’an (Ar-Rahman) terdahap
skor halusinasi pendengaran di Yayasan Mitra Mulia Husada
Palembang. Dengan membandingkan hasil sebelum dan sesudah
dilakukannya terapi diberikan terapi audio murotal (Ar-Rahman)
terhadap gejala dan tanda halusinasi. Pelaksanaan terapi dilakukan
pada pagi hari, setelah melakukan aktivitas pagi hari, dengan lama
nya selama 6 hari serta durasinya 15 menit.
Kesimpulan :
Analisa yang dilakukan mendapatkan hasil sesuai dengan hasil
yang disampaikan dengan tujuan jurnal.
V5 :
Hasil penelitian yang dilakukan terdapat persamaan dengan hasil
penelitian sebelumnya serta membahas tentang hasil kelebihan
dalam arkitel yang mendukung dan menguatkan dalam penelitian
ini.
Kesimpulan :
Terdapat pembahasan non internal casual validity, dan eksternal
validity
Tabel 2. Hasil Rangkuman dari Literatur yang telah diajukan
No Penulis Tujuan Metode dan Sample Hasil
Instrumen
1 Judul : Untuk mengetahui Rancangan penelitian Sampel dalam Setelah diberikan terapi
Efektifitas Terapi efektifitas Terapi menggunakan Metode penelitian ini kelompok intervensi
Qur’anic Healing Qur’anic Healing Quasi Eksperimen adalah pasien menunjukkan terjadi
Terhadap Halusinasi terhadap halusinasi pada Pretest- Posttest with skizofrenia penurunan rerata skor
Pendengaran Pada skizofrenia di Rumah Control Design. dengan halusinasi pendengaran
Skizofrenia Sakit Jiwa Provinsi halusinasi yang menjadi 10,6. Gejala yang
Penulis : Jawa Barat. Instrumen yang dirawat di ruang ditunjukan yaitu
Utomo, S, F, P, Aisyah, digunakan yaitu AHRS tenang sebanyak responden lebih tenang,
P, S. & Andika, G, T. (Auditory 36 respondene. tidak tampak berbicara
Hallucinations Rating Teknik sampling sendiri, konsentrasi lebih
Publisher : Scale). AHRS terdiri menggunakan fokus. Berbeda dengan
JKA.2021;8(1):77-85 dari 11 item pertanyaan purposive kelompok kontrol yang
Tahun : yang di kembangkan sampling dengan tidak diberikan terapi
2021 oleh Hoffman et al., kriteria inklusi selama 6 kali dalam 6 hari,
2003). pasien rerata skor halusinasi pada
skizofrenia awal pengkajian adalah
dengan 20,11 dan setelah 6 hari
halusinasi. dikaji kembali rerata skor
Penelitian ini halusinasi pendegaran
dilakukan di menjadi 15,72 yaitu terjadi
Rumah Sakit penurunan skor halusinasi,
Jiwa Provinsi namun tidak sebesar
Jawa Barat. kelompok intervensi,
dengan nilai p- value pada
Uji Independent Sample
Test didapatkan 0,000
(<0,05). Hal ini terbukti
bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan terhadap
skor hausinasi
pendengaran pada pasien
skizofrenia dengan
pemberian Terapi Murotal
Surat Ar-Rahman
2 Judul : Tujuan penelitian ini Metode penelitian ini 20 responden di Hasil penelitian
Pengaruh Terapi adalah untuk adalah kuantitatif Rumah Sakit menunjukkan bahwa
Psikoreligious: Dzikir mengetahui pengaruh dengan pendekatan Jiwa Tampan terdapat pengaruh terapi
dalam Mengontrol terapi Psikoreligious: Quasy expriemental. Provinsi Riau. psikoreligious: dzikir
Halusinasi dzikir dalam Pengumpulan data pada Teknik dalam mengontrol
Pendengaran Pada mengontrol halusinasi penelitian ini dilakukan pengambilan halusinasi pada pasien
Pasien Skizofrenia pada pasien Skizofrenia dengan menggunakan sampel ini skizofrenia (p value =
yang Muslim modul dan lembar dilakukan atas 0,000), Hasil penelitian ini
di Rumah Sakit Jiwa evaluasi yang dasar dapat dijadikan terapi
Tampan Provinsi Riau dikembangkan oleh pertimbangan tambahan dalam
Haddock (2009) yang waktu, mengontrol halusinasi
Penulis : berupa keterbatasan pada pasien dengan
Gasril,P Auditory biaya, tenaga, halusinasi pendengaran.
Suryani Hallucinations Rating dan lokasi
Sasmita,H Scale (AHRS). Adapun dengan kriteria
kriteria penilaian yang sebagai berikut:
Publisher : dikembangkan oleh 1. Kriteria
Jurnal Ilmiah haddock inklusiyaitu :
Universitas dengan score 0-4 yang a. Responden
Batanghari Jambi terdiri dari : Frekuensi, yang bersedia
Tahun : Durasi, menjadi
2020 Lokasi, Kekuatan suara responden
halusinasi, Keyakinan, b. Responden
Jumlah yang terdiagnosa
isi suara negatif, Halusinasi
Derajat isi suara Pendengaran
negatif, Tingkat c. Responden
kesedihan/tidak yang kooperatif
menyenangkan suara dan stabil
yang didengar, d. Responden
Intensitas beragama islam
kesedihan/tidak e. Mendapatkan
menyenangkan, obat atau terapi
Gangguan yang sama
untuk hidup akibat 2. Kriteria
suara, dan Kemampuan ekslusiyaitu :
mengontrol a. Responden
suara yang dirawat
diruang isolasi
b. responden
yang baru saja
selesai ECT
c. Responden
yang mengalami
gangguan
pendengaran
3. Judul : dari penelitian ini Penelitian ini jumlah Di dapatkan hasil bahwa
Pengaruh Terapi Zikir adalah untuk merupakan penelitian responden rata-rata tanda dan gejala
Terhadap Penurunan mengetahui pengaruh kuantitatif dengan sebanyak 21 halusinasi sebelum
Tanda Dan Gejala terapi zikir pada design kuasi orang dilakukan terapi zikir
Halusinasi Pada pengurangan tanda- eksperimen tanpa menggunakan adalah 16,90 (17). Dan
Pasien Halusinasi tanda dan gejala control, dimana purposive rata-rata tanda dan gejala
halusinasi pada pasien penelitian ini sampling, halusinasi
Penulis : halusinasi di RSJ menggunakan analisis setelah dilakukan terapi
Emulyani & Tampan Provinsi Riau. statistic uji T. zikir adalah 5,48
Herlambang (5) kali. Serta ada
Alat untuk pengaruh yang
Publisher : pengumpulan data signifikan terhadap
Healthcare: Jurnal menggunakan format penurunan tanda dan
Kesehatan 9 (1) Juni penilaian perawatan gejala halusinasi yang di
2020 (17-25) jiwa dengan mengukur tunjukan dengan
perhitungan frekuensi p value 0,000 (p < 0,05)
Tahun : terjadinya halusinasi
2020 sebelum dan sesudah
terapi diberikan zikir,
menggunakan data
analisis analisis
bivariat dengan uji T
4. Judul : Tujuan penelitian Metode penelitian Populasi dalam Hasil uji statistik wilcoxon
Pengaruh Terapi Audio diketahui menggunakan One- penelitian ini didapatkan nilai p value =
Murottal Al Qur'an pengaruh terapi audio group pre and post test. adalah semua 0,007 < α 0,05.
(Surah Ar-Rahman) murottal Al-Qur'an pasien halusinasi Kesimpulan: ada pengaruh
Terhadap Skor Terhadap Skor Instrumen yang pendengaran di terapi audio murottal Al-
Halusinasi Pada Pasien Halusinasi pada pasien digunakan untuk Yayasan Mitra Qur'an Terhadap Skor
Halusinasi halusinasi pendengaran mengukur skor Mulia Husada Halusinasi pada pasien
Pendengaran di halusinasi adalah Palembang yang halusinasi pendengaran di
Yayasan Mitra Mulia lembar observasi yang berjumlah 12 Yayasan Mitra Mulia
Penulis : Husada Palembang terdiri dari 15 item orang Husada Palembang.
Waja, T., N pernyataan yang Teknik
Syafei, A diamati oleh peneliti pengambilan
Putinah selama penelitian sampel dalam
Latifah penelitian ini
menggunakan
Publisher : teknik
Jurnal Riset Media total sampling
Keperawatan ISSN
2621-4385
Tahun :
2023
PEMBAHASAN mengurangi kekambuhan dari gejala-
Skizofrenia adalah suatu gejala psikotik seperti halusinasi dan
gangguan jiwa berat yang ditandai delusi pada pasien skizofrenia. Salah
oleh penurunan atau kesulitan satu terapi yang direkomendasikan
berkomunikasi, gangguan realitas dalam upaya untuk mengatasi
(halusinasi atau waham), afek yang halusinasi adalah terapi
tidak wajar atay tumpul. Gangguan psikoreligius. Terapi ini merupakan
kognitif (tidak mampu berpikir suatu bentuk psikoterapi yang
abstrak). Sehingga menglami mengkombinasikan pendekatan
kesukaran dilakukannya aktivitas kesehatan jiwa modern dan
sehari-hari (Pratiwi & Setiawan, pendekatan aspek religious atau
2018). keagamaan yang bertujuan
National Insitute Mental of meningkatkan mekanisme koping
United States dalam (Gasril et al., atau mengatasi masalah.
2020), menjelaskan bahwa terapi Elemen spiritual pada diri
yang dilakukan untuk mengurangi manusia mengintegrasikan dan
halusinasi pada pasien skizofrenia mempersatukan elemen kebutuhan
adalah dengan cara pemberian terapi fisik, emosi dan intelektual. Oleh
medis dan juga psikoterapi. kerena itu penanganan gangguan-
Psikoterapi yang dapat gangguan kesehtan termasuk
dilakukan adalah sosial skills penderita skizofrenia harus ditangani
training, cognitive remediation, dengan terapi spiritual. Beberapa
cognitive adaptation training, penelitian menyebutkan bahwa terapi
cognitive behavior therapy, group yang bersifat spiritual dianggap
therapy dan family therapy dan mampu mengentaskan gangguan-
Psikoreligus therapy, terapi gangguan psikis pada individu
psikososial yang telah diberikan seperti stress, despresi dan juga
adalah terapi keluarga, terapi skizofrenia. Terapi tersbut memiliki
keluarga, cognitive behavior therapy efek yang lebih baik daripada terapai
dan self help group. Terapi obat maupun terapi kelompok
psikososial ini dibutuhkan untuk (Misbakhuddin & Arofah, 2018).
terdapat modul dan lembar evaluasi
Pada pemberian terapi Quraniq yang dikembangkan oleh Haddok,
healing diberikan selama 6 hari dengan skor 0-4 terdiri dari
dilakukan dipagi hari setelah klien frekuensi, durasi, lokasi, kekuatan
diberikan makan dan minum obat suara halusinasi, keyakinan, jumlah
dengan durasi 30 menit setiap sesi, isi negative, derajat isi suara
sebelumnya terapi ini diberikan negative, tingkat kesedihan atau
terapi ini dibagi menjadi 2 kelompok tidak menyenangkan, suara yang di
terdapat kelompok terkontrol dan dengar, intensitas kesedihan atau
intervensi dengan sama dilakukan 2 tidak menyenangkan, gangguan
kali terapi. Dengan terapi zikir yang untuk hidup suara, kemampuan
diberikan dengan durasi 15-30 mengontrol suara. Dengan pada zikir
menit, tetapi terapi ini tidak dapat yang kedua menggunakan format
dilakukan pada pasien halusinasi penilaian jiwa dengan perhitungan
pendengaran dikarenakan harus frekuesni, terjadinya halusinasi
menggunakan kuantitatif. Sedangkan sebelum dan sesudah diberikan terapi
pada terapi zikir penurunan zikir. Intsrumen yang digunakan
terhadapat tanda dan gejala pada untuk mengukur skor halusinasi
halusinasi pelaksanaan dilakukan adalah dengan lembar observasi yang
selama 7 hari dengan dibimbing dan terdiri dari 15 item pernyataan.
diarahkan serta diobservasi untuk
pelaksanaan zikirnya dilakukan
waktu pagi, siang, sore dan malam.
Sedangkan pada audio murotal tidak
terdapat menjelaskan frekuensi,
durasi dan waktu yang diberikan
kepada klien.
Alat ukur pada literatur review pada
quranic healing intrumen yang
digunakan dengan AHRS yang
terdiri 11 item pertanyaan. Pada zikir
Tabel 3 Pembahasan
Persamaan Perbedaan
Assesment Pada jurnal ke satu dan 1. Pada jurnal ketiga alat ukur
kedua alat ukur kuesioner pengumpulan data
menggunakan AHRS. menggunakan format
penilaian perawatan jiwa
dengan mengukur
perhitungan frekuensi
terjadinya halusinasi sebelum
dan sesudah terapi diberikan.
2. Pada jurnal keempat alat ukur
kuesioner menggunakan
lembar observasi dengan 15
item pernyataan.