Makalah Ustman Bin Affan
Makalah Ustman Bin Affan
PEDAHULUAN
A. Latar belakang
Banyak apa yang kita ketahui adalah apa yang kita dengar dan dan kita lihat. Dari
banyaknya kita mendengar, maka banyak pula kita akan mengetahui isi dunia. Kita
mengetahui suatu hal pastinya ada seseorang yang memberitahu baik dengan cara apapun,
bercerita, membaca karya seseorang, melihat dan lain sebagainya. Akan menjadi sebuah
pelajaran yang sangat berharga dan bahkan tak ternilai harganya apabila kita mempelajari
sebuah sejarah. Karena dari sejarah itu kita akan mendapatkan berbagai informasi yang bisa
memotifasi kita dalam berjuan dalam kehidupan.
Ir. Soekarno juga mengingatkan kepada kita dengan wejangan “ JAS MERAH”
Jangan sekali-kali Melupakan Sejarah. Dari sejarah pula kita mengetahi akibat-akibat yang
timbul dari suatu perbuatan baik perbuatan itu buruk atau baik. Terutama kita sebagai mahluk
yang hidup setelah para mahluk yang terdahulu, tentunya sangat memerlukan pengetahuan
tentang mereka yang telah sukses dalam kehidupannya. Mereka adalah cermin bagi kita
untuk panutan uamat selanjutnya. Kholafaur Rosidin adalah para sahabat nabi yang setia
mendampingi perjuangan Nabi, mereka menggantikan perjuangan dengan tetap memegang
ajaran Nabi Muhammad SAW. Terkhususkan pada makalah ini Kholifah Utsman bin
Affandan Ali bin Abi Thalib, Pada masa itu mereka mengembangkan peradaban sebagai
bentuk kemajuan agama islam yang telah dikembangkan kholifah sebelumnya yaitu Abu
Bakar dan Umar bin Khattab. Maka kita sebagai umat yang hidup setelah mereka akan
mendapatkan jalan lurus apabila mengikuti perjalannya
.
B. Rumusan Masalah
A. Biografi Ustman Bin Affan
B. Proses dan Mode Pemilihan Ustman bin Affan
C. Isi Pidato Utsman bin Affan
D. Strategi kepemimpinan Utsman bin Affan
E. Prestasi-Prestasi yang dapat di Capai pada Masa Khalifah Utsman bin Affan
F. Periode Terakhir Pemerintahan Utsman bin Affan
G. Wafatnya Khalifah Ustman Bin Affan
C. Tujuan Penulisan
A. Untuk mengetahui biografi Ustman Bin Affan
B. Untuk mengetahui proses dan Mode Pemilihan Ustman bin Affan
C. Untuk mengetahui isi Pidato Utsman bin Affan
D. Untuk mengetahui strategi kepemimpinan Utsman bin Affan
E. Untuk mengetahui prestasi-Prestasi yang dapat di Capai pada Masa Khalifah Utsman bin
Affan
F. Untuk mengetahui periode Terakhir Pemerintahan Utsman bin Affan
G. Untuk mengetahui wafatnya Khalifah Ustman Bin Affan
BAB II
PEMBAHASAN
E. Prestasi-Prestasi yang dapat di Capai pada Masa Khalifah Utsman bin Affan
a. Kodifikasi Mushaf Al-qur’an
Seperti sudah kamu ketahui, usaha kodifikasi (pembukuan) Al-qur’an sudah dimulai
sejak khalifah Abu Bakar as-Siddiq. Ayat-Ayat Al-Qur’an yang sudah terkumpul pada masa
itu dismpan oleh Hafsah Binti Umar, salah satu istri Rasulullah saw. Pada masa pemerintahan
khalifah Utsman bin Affan, wilayah islam sudah sangat luas. Hal itu menimbulkan
kekhawatiran akan terjadinya perbedaan pembelajaran Al-Qur;an dibeberapa pelosok
wilayah. Perbedaan itu meliputi susunan surah-surahnya atau lafaz (dialek)nya. Pada masa
Rasulullah saw., perbedaan tersebut diberi kelonggaran. Saat itu, masih memberi kemudahan
agar Al-Qur’an dapat dihapal dengan cepat oleh semua umat Islam. Ketika wilayah islam
makin luas, perbedaan dialek satu daerah dengan daerah yang lain makin terlihat. Salah
seorang sahabat yang bernama Huzaifah bin Yaman melihat perselisihan antara tentara Islam
ketika menaklukkan Armenia dan Azerbaijan. Masing-masing pihak menganggap cara
membaca Al-Qur’an yang dilakukannya adalah yag paling baik.
Perselisihan tersebut kemudian dilaporkan oleh Huzaifah bin Yaman kepada khalifah
Utsman bin Affan. Selanjutnya, khalifah Utsman bin Affanmembentuk sebuah
panitiapenyusun Al-Qur’an. Panitia ini diketuai oleh Zaid bin Sabit. Anggotanya adalah
Abdullah bin Zubair dan Abdurahman bin Haris. Tugas yang harus dilaksanakan oleh panitia
tersebut adalah menyalin ulang ayat-ayat Al-Qur’an dalam sebuah buku yang disebut mushaf.
Penyalinan tersebut harus berpedoman pada bacaan mereka yang menghafalkan Al-Qur’an.
Apabila terdapat pebedaan dalam pembacaan, yang ditulis adalah yang dialek Quraisy. Hal
itu disebabkan Al-Qur’an diturunkan dalam dialek Quraisy.
Salinan kumpulan Al-Qur’an itu disebut al-Mushaf. Oleh panitia, al-Mushaf
diperbanyak sejumlah empat buah. Sebuah tetap berada di Madinah, sedangkan empat
lainnya dikirimkan diMakkah, Suriah, Basra, dan Kufah. Semua naskah Al-Qur’an yang
dikirimkan ke daerah-daerah itu dijadikan sebagai pedoman dalam penyalinan beikutnya
didaerah masing-masing. Naskah yang ditinggal di Madinah disebut Mushaf al-imam atau
Mushaf Utsmani. Adapun naskah yang berbeda dengan Mushaf al-imam dinyatakan tidak
berlaku lagi. Walaupun demikian perbedaan bacaan Al-Qur’an masih ditemukan hingga kini.
Ha lini diperbolehkan apabila diriwayatkan secara mutawatir.
b. Renovasi Masjid Nabawi
Seni bangunan diterapkan pada pengembangan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini
didirikan pertama kali oleh nabi Muhammad saw. setelah tiba di Madinah. Masjid ini
kemudian tidak hanya dijadikan tempat ibadah, juga tempat musyawarah dalam memutuskan
banyak halyang berkaitan dengan pengembangan Islam keluar kota Madinah. Diperkirakan
pada tahun ke-7 H, masjid ini diperluas menjadi 50-30 meter dengan 3 buah pintu.
Kemuadian pada tahun ke-17 H pada masa khalifah Umar bin Khattab, terjadi lagi perluasan
bangunan.pengembangan ini terus di lakukan pada masa Khalifah Usman bin Affan, bahkan
diperindah. Dindingnya diganti dengan batu, dan bidang-bidang dindingnya di hiasi dengan
berbagai ukiran. Tiang-tiang di buat dengan beton bertulang dan ditatah dengan ukiran,
plafonnya dibuat dari kayu pilihan. Katika itulah mulai diperlihatkan unsur estetisitas atau
keindahan seni bangunan dalam masjid ini.[11]
c. Pembentukan Angkatan Laut
Pembangunan angkatan laut bermula dari adanya rencana Khalifah Ustman untuk
mengirim pasukan ke Afrika, Mesir, Cyprus dan Konstatinopel Cyprus. Untuk sampai ke
daerah tersebut harus melalui lautan. Oleh karena itu atas dasar usul Gubernur di daerah,
Ustman pun menyetujui pembentukan armada laut yang dilengkapi dengan personil dan
sarana yang memadai. Pada saat itu, Mu’awiyah, Gubernur di Syiria harus menghadapi
serangan-serangan Angkatan Laut Romawi di daerah-daerah pesisir provinsinya. Untuk itu, ia
mengajukan permohonan kepada Khalifah Utsman untuk membangun angkatan laut dan
dikabulkan oleh Khalifah. Sejak itu Muawiyah berhasil menyerbu Romawi.
Mengenai pembangunan armada itu sendiri, Muawiyah tidaklah membutuhkan tenaga
asing sepenuhnya, karena bangsa Kopti, begitupun juga penduduk pantai Levant yang
berdarah Punikia itu, ramai-ramai menyediakan dirinya untuk membuat dan memperkuat
armada tersebut. Itulah pembangunan armada yang pertama dalam sejarah Dunia Islam.
Selain itu, Keberangkatan pasukan ke Cyprus yang melalui lautan, juga mendesak ummat
Islam agar membangun armada angkatan laut. Pada saat itu, pasukan di pimpin oleh Abdullah
bin Qusay Al-Harisy yang ditunjuk sebagai Amirul Bahr atau panglima Angkatan Laut.
Istilah ini kemudian diganti menjadi Admiral atau Laksamana. Ketika sampai di Amuria dan
Cyprus pasukan Islam mendapat perlawanan yang sengit, tetapi semuanya dapat diatasi
hingga sampai di kota Konstatinopel dapat dikuasai pula.
Di samping itu, serangan yang dilakukan oleh bangsa Romawi ke Mesir melalui laut
juga memaksa ummat Islam agar segara mendirikan angkatan laut. Bahkan pada tahun 646
M, bangsa Romawi telah menduduki Alexandria dengan penyerangan dari laut. Penyerangan
itu mengakibatkan jatuhya Mesir ke tangan kekuasan bangsa Romawi. Atas perintah Khalifah
Ustman, Amr bin Ash dapat mengalahkan bala tentara bangsa Romawi dengan armada laut
yang besar pada tahun 651 M di Mesir (Misbach,1984:10-11). Berawal dari sinilah Khalifah
Ustman bin Affan perlu diingat sebagai Khalifah pertama kali yang mempunyai angkatan laut
yang cukup tangguh dan dapat membahayakan kekuatan lawan.
d. Peluasan Wilayah
Setelah Khalifah Umar bin Khattab berpulang ke rahmatullah terdapat daerah-daerah
yang membelot terhadap pemerintah Islam. Pembelotan tersebut ditimbulkan oleh
pendukung-pendukung pemerintahan yang lama atau dengan perkataan lain pamong praja
dari pemerintahan lama (pemerintahan sebelum daerah itu masuk ke daerah kekuasaan Islam)
ingin hendak mengembalikan kekuasaannya. Sebagaimana yang dilakukan oleh kaisar
Yazdigard yang berusaha menghasut kembali masyarakat Persia agar melakukan perlawanan
terhadap penguasa Islam. Akan tetapi dengan kekuatannya, pemerintahan Islam berhasil
memusnahkan gerakan pemberontakan sekaligus melanjutkan perluasan ke negeri-negeri
Persia lainnya, sehingga beberapa kota besar seperti Hisrof, Kabul, Gasna, Balkh dan
Turkistan jatuh menjadi wilayah kekuasaan Islam. Adapun daerah-daerah lain yang
melakukan pembelotan terhadap pemerintahan Islam adalah Khurosan dan Iskandariyah.
Khalifah Utsman mengutus Sa’ad bin al-Ash bersama Khuzaifah Ibnu al-Yamaan serta
beberapa sahabat Nabi lainnya pergi ke negeri Khurosan dan sampai di Thabristan dan terjadi
peperangan hebat, sehingga penduduk mengaku kalah dan meminta damai. Tahun 30 H/ 650
M pasukan Muslim berhasil menguasai Khurazan.
Adapun tentang Iskandariyah, bermula dari kedatangan kaisar Konstan II dari Roma
Timur atau Bizantium yang menyerang Iskandariyah dengan mendadak, sehingga pasukan
Islam tidak dapat menguasai serangan. Panglima Abdullah bin Abi Sarroh yang menjadi wali
di daerah tersebut meminta pada Khalifah Utsman untuk mengangkat kembali panglima
Amru bin ‘Ash yang telah diberhentikan untuk menangani masalah di Iskandariyah. Abdullah
bin Abi Sarroh memandang panglima Amru bin ‘Ash lebih cakap dalam memimpin perang
dan namanya sangat disegani oleh pikak lawan. Permohonan tersebut dikabulkan, setelah itu
terjadilah perpecahan dan menyebabkan tewasnya panglima di pihak lawan.
Selain itu, Khalifah Ustman bin Affan juga mengutus Salman Robiah Al-Baini untuk
berdakwah ke Armenia. Ia berhasil mengajak kerjasama penduduk Armenia, bagi yang
menentang dan memerangi terpaksa dipatahkan dan kaum muslimin dapat menguasai
Armenia. Perluasan Islam memasuki Tunisia (Afrika Utara) dipimpin oleh Abdullah bin
Sa‘ad bin Abi Zarrah. Tunisia sebelum kedatangan pasukan Islam sudah lama dikuasai
Romawi. Tidak hanya itu saja pada saat Syiria bergubernurkan Muawiyah, ia berhasil
menguasai Asia kecil dan Cyprus.
Dimasa pemerintahan Utsman, negeri-negeri yang telah masuk ke dalam kekuasaan
Islam antara lain: Barqoh, Tripoli Barat, sebagian Selatan negeri Nubah, Armenia dan
beberapa bagian Thabaristan bahkan tentara Islam telah melampaui sungai Jihun (Amu
Daria), negeri Balkh (Baktria), Hara, Kabul dan Gzaznah di Turkistan. Jadi Enam tahun
pertama pemerintahan Ustman bin Affan ditandai dengan perluasan kekuasaan Islam.
Perluasan dan perkembangan Islam pada masa pemerintahannya telah sampai pada seluruh
daerah Persia, Tebristan, Azerbizan dan Armenia selanjutnya meluas pada Asia kecil dan
negeri Cyprus. Atas perlindungan pasukan Islam, masyarakat Asia kecil dan Cyprus bersedia
menyerahkan upeti sebagaimana yang mereka lakukan sebelumnya pada masa kekuasaan
Romawi atas wilayah tersebut.
A. Kesimpulan
Pada masa Khalifah Utsman bin Affan Pembai’atan dirinya dilakukan melalui
pemilihan salah satu di antara 6 orang Ahlu Syuro yaitu Ali bin abi thalib, Utsman bin affan,
Sa’at bin abi Waqosh, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwan dan Tholhah bin
Ubaidillah , merupakan kejadian pertama dalam sejarah kekhalifahan umat Islam. Khalifah
Abu Bakar r.a. dibai’at langsung oleh kaum muslimin. Khalifah Umar bin Khattab r.a.
ditetapkan berdasarkan wasiyat Kahlifah Abu Bakar r.a. Utsman bin Affan adalah khalifah ke
3 setelah Umar bin Khattab. Saat dia menjadi khalifah usianya 70 tahun dan dia menjadi
khalifah selama 12 tahun. Prestasi yang dicapai pada masa ini adalah kodifikasi Mushaf Al-
Qur’an, renovasi masjid Nabawi, pembentukan angkatan laut, dan peluasan wilayah. Gaya
kepemimpinanya Utsman bin affan dikenal sebagai seorang pemimpin yang familier dan
mhumanis. Namun gaya kepimimpinan yang familier berdampak kurang baik, yaitu
munculnya nepotisme.
B. Saran dan Kritik
Kita harus mempelajari tentang masalah sejarah Islam, dimana kita harun mengetahui
kepemimpinan setelah Rasulullah, agar ilmu kita akan bertambah. Jika ada salah dalam
penulisan kami mohon maaf, saran dan kritik sangat kami perlukan.
DAFTAR PUSTAKA