Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Fiqih tentang zakat

Guru : Nia Puspita, S.Ag

Disusun oleh:

Ketua : Abdul Gopur

Anggota : 1. Muhammad Sidik

2. Ariya Pratama

3. Anjas Saputra
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat


merupakan suatu ibadah yang paling penting kerap kali dalam Al-Qur’an,
Allah menerangkan zakat beriringan dengan menerangkan shalat. Pada
delapan puluh dua tempat Allah menyebut zakat beriringan dengan urusan
shalat ini menunjukan bahwa zakat dan shalat mempunyai hubungan yang
rapat sekali dalam hal keutamaannya shalat dipandang seutama-utama ibadah
badaniyah zakat dipandang seutama-utama ibadah maliyah. Zakat merupakan
salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya
syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap
muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam
kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci
dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal
sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai
dengan perkembangan umat manusia.
Seluruh ulama Salaf dan Khalaf menetapkan bahwa mengingkari
hukum zakat yakni mengingkari wajibnya menyebabkan di hukum kufur.
Karena itu kita harus mengetahui definisi dari zakat, harta-harta yang harus
dizakatkan, nishab- nishab zakat, tata cara pelaksanan zakat dan berbagai
macam zakat.
Salah satu sisi ajaran Islam yang belum ditangani secara serius adalah
penanggulangan kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan
pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah dalam arti seluas-luasnya.
Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta penerusnya di
zaman keemasan Islam. Padahal ummat Islam (Indonesia) sebenarnya
memiliki potensi dana yang sangat besar. Terdorong dari pemikiran inilah,
penulis mencoba untuk menyusun makalah zakat yang ringkas dan praktis
agar dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca. Meskipun penulis sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun demikian penulis
berharap risalah ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah zakat ini.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian zakat?
b. Apa dasar hukum zakat?
c. Siapa yang berhak menerima zakat?
d. Apa macam-macam zakat?
e. Apa faedah zakat?
f. Apa hikmah zakat?
g. Apa UU zakat?

C. Tujuan penulisan
a. Mengetahui pengertian zakat
b. Mengetahui dasar hukum zakat

1
c. Mengetahui yang berhak menerima zakat
d. Mengetahui macam-macam zakat
e. Mengetahui faedah zakat
f. Mengetahui hukmah zakat
g. Mengetahui UU zakat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian zakat
Zakat menurut lughot artinya suci dan subur. Sedangkan menurut
istilah syara’ yaitu mengeluarkan dari sebagian harta benda atas perintah Allah,
sebagai shadaqah wajib kepada mereka yang telah ditentukan oleh hukum Islam.
Secara harfiah zakat berarti "tumbuh", "berkembang", "menyucikan", atau
"membersihkan". Sedangkan secaraterminologi syari'ah, zakat merujuk pada
aktivitas memberikan sebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan tertentu
untuk orang-orang tertentu sebagaimana ditentukan. Zakat merupakan rukun ketiga
dari rukun Islam.

B. Hukum zakat
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima, wajib (fardhu) atas setiap
muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat mulai diwajibkan pada
tahun kedua Hijriah. QS. Al Baqarah ayat 267

‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ْا َأنِفُق وْا ِم ن َطِّيَٰب ِت َم ا َك َس ۡب ُتۡم َو ِمَّم ٓا َأۡخ َر ۡج َن ا َلُك م ِّم َن ٱَأۡلۡر ِۖض َو اَل َتَيَّمُم وْا ٱۡل َخ ِبيَث‬
٢٦٧ ‫ِم ۡن ُه ُتنِفُقوَن َو َلۡس ُتم َٔ‍ِباِخِذ يِه ِإٓاَّل َأن ُتۡغ ِم ُضوْا ِفيِۚه َو ٱۡع َلُمٓو ْا َأَّن ٱَهَّلل َغ ِنٌّي َح ِم يٌد‬

267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari
bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah
Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
“Sesungguhnya Allah mewajibkan zakat atas kaum muslimin dari harta-harta
mereka, diambil dari orang-orang kaya mereka dan diserahkan kepada orang-orang
miskin dari kalangan mereka.” (HR. Al-Bukhari dari Abdullah bin
Abbasradhiyallahu’anhuma).
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam:

‫ شهادة أن ال إله إال هللا وأن محمدًا رسول هللا وإقام الصالة وإيتاء الزكاة‬:‫ُبني اإلسالم على خمس‬
‫وصوم رمضان وحج البيت لمن استطاع إليه سبيال‬

“Islam dibangun di atas lima rukun, dua kalimat syahadat Laa ilaaha illallah dan
Muhammad Rasulullah, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat, puasa di bulan
Ramadhan dan haji ke baitullah bagi yang mampu.” (Muttafaqun ’alaihi)

C. Macam-macam zakat
Zakat terbagi atas dua jenis yakni:
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah menurut istulah syara’ adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap
muslim setahun sekali berupa makanan pokok sesuai kadar yang telah ditentukan
oleh syara’. Mengeluarkan sebagian harta yang kita miliki sebagai penyucian diri
bagi orang yang berpuasa dari kebatilan dan kekotoran, untuk memberi makan

3
kepada orang-orang miskin serta sebagai rasa syukur kepada Allah atas selesainya
menunaikan kewajiban puasa agar kebutuhan mereka tercukupi pada hari raya
Hukum zakat fitrah adalah fardu’ain yaitu wajib dilaksanakan setiap umat islam,
baik tua atau muda dan anak-anak yang baru dilahirkan ibunya, termasuk orang-
orang yang menjadi tanggungan orang yang wajib membayar zakat.
Adapun tujuan dari zakat fitrah adalah memnuhi kebutuhan orang-orang miskin pada
hari raya idul fitri dan untuk menghibur mereka dengan sesuatu yang menjadi
makanan pokok penduduk negeri tersebut.
Adapun syarat-syarat wajib zakat terdiri atas:
1) Islam
2) Lahir sebelum tenggelam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadhan
3) Memiliki kelebihan harta dan keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan
untuk yang wajib dinafkahinya baik manusia ataupun binatang pada malam
hari raya dan siang harinya.
Waktu dan hukum membayar zakat fitrah antara lain:
1) Waktu yang dibolehkan yaitu dari awal Ramadhan sampai hari penghabisan
Ramadhan
2) Waktu wajib, yaitu mulai terbenam matahari penghabisan Ramadhan
3) Waktu yang lebih baik (Sunnah), yaitu dibayar sesudah shalat subuh sebelum
pergi sholat hari raya
4) Waktu makruh, yaitu membayar fitrah sesudah hari raya tetapi sebelum
terbenam matahari pada hari raya
5) Waktu haram, yaitu apabila sengaja dibayar sesudah terbenam matahari pada
hari raya.
Besar zakat fitrah ini setara dengan 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan pokok yang ada
di daerah bersangkutan.

2. Zakat maal (harta)


Menurut bahasa (etimologi), maal (harta) ialah segala sesuatu yang diinginkan sekali
oleh manusia untuk dimilikinya, memanfaatkan dan menyimpanya. Menurut syara’
(terminologi), maal (harta) ialah segala sesuatu yang dimilikinya (dikuasai) dan dapat
dipergunakan. Jadi zakat maal juga disebut zakat harta yaitu kewajiban umat islam
yang memiliki harta benda tertetu untuk diberikan kepada yang berhak sesuai dengan
ketentuan nisab (ukuran banyaknya) dan dalam jangka waktu tertentu. Adapun tujuan
dari zakat maal adalah untuk membersihkan dan menyucikan harta benda mereka
dari hak-hak kaum miskin di antara umat islam.
Allah berfirman dalam Q.S Az-Zariyat : ayat 19

١٩ ‫ّق ِّللَّسٓاِئِل َو ٱۡل َم ۡح ُروِم‬ٞ ‫َو ِفٓي َأۡم َٰو ِلِهۡم َح‬

Artinya : “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta
dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.”

4
Syarat-syarat harta yang wajib dikeluarkan zakatnya
a) Harta tersebut harus didapat dengan cara yang baik dan halaharta
b) Harta tersebut berkembang dan berpotensi untuk dikembangkan, missal
melalui kegiatan usaha perdagangan dan lain lain
c) Milik penuh, harta tersebut dibawah kontrol kekuasaan pemiliknya, dan tidak
tersangkut dengan hak orang lan
d) Mencapai nisab, mencapai jumlah minimal yang menyebabkan harta terkena
kewajiban zakat, missal nisab zakat emas 93,6 gr, nisab zakat hewan ternak
kambing adalah 40 ekor dan sebagainya.
e) Sudah mencapai 1 tahun kepemilkan.
f) Sudah terpenuhi kebutuhan pokok. Yang dikeluarkan zakat adalah
kelebihannya.

Jenis-jenis harta beda yang wajib dizakati


1) Emas dan Perak

NO JENIS HARTA NISHAB WAKTU KADAR ZAKAT


1 Emas 93,6 gram 1 tahun 2,5%
2 Perak 624 gram 1 tahun 2,5%

2) Binatang ternak

JENIS
NO NISHAB HAUL KADAR ZAKAT
HARTA
5 ekor 1 tahun 1 ekor kambing umur 2 tahun
25-35 ekor 1 tahun 1 ekor unta umur 1 tahun
36-45 ekor 1 tahun 1 ekor unta betina umur 2 tahun
1 Unta 46-60 ekor 1 tahun 1 ekor unta betina umur 3 tahun
61-75 ekor 1 tahun 1 ekor unta betina umur 4 tahun
76-90 ekor 1 tahun 2 ekor unta betina umur 2 tahun
91-124 ekor 1 tahun 2 ekor unta betina umur 3 tahun
Sapi/ 30-39 ekor 1 tahun 1 ekor sapi umur 1 tahun
kerbau 40-49 ekor 1 tahun 1 ekor sapi umur 2 tahun
2 60-69 ekor 1 tahun 2 ekor sapi umur 1 tahun
70 ekor 1 tahun 1 ekor sapi umur 1 tahun dan 1
ekor sapi umur 2 tahun
Kambing/ 40-120 ekor 1 tahun 1 ekor kambing /domba
3 domba 121-200 1 tahun 2 ekor kambing/domba
201-300 1 tahun 3 ekor kambing/domba

5
3) Pertanian

NO JENIS HARTA NISHAB HAUL KADAR


ZAKAT
1350kg
Setiap panen
1 Padi gabah/750 kg 10 % / 5%
(sp)
beras
2 Biji-bijian 750 kg beras Sp 10% / 5%
3 Kacangan-kacangan 750 kg beras Sp 10% / 5%
4 Umbi-umbian 750 kg beras Sp 10% / 5%
5 Buah-buahan 750 kg beras Sp 10% /
6 Sayur-sayuran 750 kg beas Sp 10% / 5%
7 Rumput-rumputan 750 kg beras Sp 10% / 5%

KETERANGAN:
- Apabila pertanian airnya alami (tadah hujan) atau sumber yang
didapatkan dengan tidak mengeluarkan biaya maka zakatnya 10%
- Apabial pertanian atau perkebunan irigasi dan ada pengeluaran biaya
untyk mendapatkan air tersebut maka zakat yang harus dikeluarkan
adalah 5%

4) Zakat/ profersi (kontenporer)

KADAR
NO JENIS HARTA NISHAB HAUL
ZAKAT
1 Perdagangan (ekspor, 93,6gram 1 tahun 2,5%
impor, penerbitan) emas
2 Industry baja, tekstil, 93,6gram 1 tahun 2,5%
kramik, granit, batik emas
3 Industri pariwisata 93,6gram 1 tahun 2,5%
emas
4 Real estate (perumahan, 93,6gram 1 tahun 2,5%
penyewaan) emas
5 Jasa (notaris, akutansi, 93,6gram 1 tahun 2,5%
travel, designer) emas
6 Pertanian, perikanan, 93,6gram 1 tahun 2,5%
perkebunan emas
7 Pendapatan (gaji, 93,6gram 1 tahun 2,5%
honorarium, dokter) emas

D. Orang-orang yang Berhak Menerima Zakat


Orang-orang yang berhak menerima zakat hanya mereka yang telah
ditentukan Allah swt. Dalam Al-Qur’an. Mereka itu terdiri atas delapan
golongan. Allah Ta’ala telah menjelaskan dalam kitab-Nya yang mulia tentang
golongan-golongan penerima zakat dalam firman-Nya:\

6
‫۞ِإَّنَم ا ٱلَّص َد َٰق ُت ِلۡل ُفَقَر ٓاِء َو ٱۡل َم َٰس ِكيِن َو ٱۡل َٰع ِمِليَن َع َلۡي َها َو ٱۡل ُم َؤ َّلَفِة ُقُل وُبُهۡم َو ِفي ٱلِّر َق اِب َو ٱۡل َٰغ ِر ِم يَن َو ِفي‬
٦٠ ‫م‬ٞ‫َس ِبيِل ٱِهَّلل َو ٱۡب ِن ٱلَّس ِبيِۖل َفِر يَض ٗة ِّم َن ٱِۗهَّلل َو ٱُهَّلل َع ِليٌم َح ِكي‬

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang


miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. At-Taubah:9 [60] )

a. Yang berhak menerima zakat


1. Fakir yaitu orang yaang tidak mempunyai harta atau usaha yang dapat
menjamin 50% kebutuhan hidupnya untuk sehari-hari
2. Miskin yaitu orang yang mempunyai harta dan usaha yang dapat
menghasilkanlebih dari 50% untuk kebutuhan hidupnya tetapi tidak
mencukupi
3. ’Amil yaitu panitia zakat yang dapat dipercayakan untukmengumpulkan
dan membagi-bagikannya kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan
hukum Islam
4. Muallaf yaitu orang yang baru masuk Islam dan belum kuat imannya dan
jiwanya perlu dibina agar bertambah kuat imannya supaya dapat meneruskan
imannya
5. Hamba sahaya yaitu yang mempunyai perjanjian akan dimerdekakan oleh
tuan nya dengan jalan menebus dirinya
6. Gharimin yaitu orang yang berhutang untuk sesuatu kepentingan yanng
bukan maksiat dan ia tidak sanggup untuk melunasinya
7. Sabilillah yaitu orang yang berjuang dengan suka rela untuk menegakkan
agama Allah
8. Musafir yaitu orang yang kekurangan perbekalan dalam perjalanan dengan
maksud baik, seperti menuntut ilmu, menyiarkan agama dan sebagainya.

b. Yang tidak berhak menerima zakat :


1. Orang kaya. Rasulullah bersabda, "Tidak halal mengambil sedekah (zakat)
bagi orang yang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga." (HR
Bukhari).
2. Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya.
3. Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya tidak halal bagi
kami (ahlul bait) mengambil sedekah (zakat)." (HR Muslim).
4. Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri.
5. Orang kafir.

7
E. Beberapa Faedah Zakat
a. Faedah Diniyah (segi agama)
1. Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari Rukun Islam yang
mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia
dan akhirat.
2. Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada
Rabb-nya, akan menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat
beberapa macam ketaatan.
3. Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda,
sebagaimana firman Allah, yang artinya: “Allah memusnahkan riba dan
menyuburkan sedekah” (QS: Al Baqarah: 276). Dalam sebuah hadits
yang muttafaq “alaih Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam” juga menjelaskan
bahwa sedekah dari harta yang baik akan ditumbuhkan kembangkan oleh
Allah berlipat ganda.
4. Zakat merupakan sarana penghapus dosa, seperti yang pernah disabdakan
Rasulullah Muhammad SAW.

b. Faedah Khuluqiyah (Segi Akhlak)


1. Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada
pribadi pembayar zakat.
2. Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan
lembut kepada saudaranya yang tidak punya.
3. Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik
berupa harta maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada dan
meluaskan jiwa. Sebab sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan
dihormati sesuai tingkat pengorbanannya.
4. Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.

c. Faedah Ijtimaiyyah (Segi Sosial Kemasyarakatan)


1. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para
fakir miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di
dunia.
2. Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat
eksistensi mereka. Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah
satunya adalahmujahidin fi sabilillah.
3. Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang
ada dalam dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika
melihat mereka yang berkelas ekonomi tinggi menghambur-hamburkan
harta untuk sesuatu yang tidak bermanfaaat bisa tersulut rasa benci dan
permusuhan mereka. Jikalau harta yang demikian melimpah itu
dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin
keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si miskin.
4. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas
berkahnya akan melimpah.
5. Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena
ketika harta dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih

8
F. Hikmah Zakat
Hikmah dari zakat antara lain:
1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang
miskin.
2. Pilar amal jama’i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da’i yang
berjuang dan berda’wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan
6. Untuk pengembangan potensi ummat
7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.
9. Mendidik jiwa manusia suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sifat-sifat
kikir dan bakhil
10. Zakat memberi arti bahwa manusia itu bukan hidup untuk dirinya sendiri;sifat
mementingkan diri sendiri harus disingkirkan dari masyarakat Islam
11. Seorang muslim harus mempunyai sifat-sifat baik dalam hidup perseorangan
yaitu murah hati,penderma, dan penyayang
12. Zakat dapat menjaga timbulnya rasa dengki, iri hati, dan menghilangkan jurang
pemisah antara si miskin dan si kaya
13. Zakat bersifat sosialistis karena meringankan beban fakir miskin dan meratakan
nikmat Allah yang diberikan kepada manusia

G. UU Zakat
Dalam rangka meningkatkan kualitas umat islam Indonesia, pemerintah telah
membuat peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, yaitu Undand
Undang Repuplik Indonesia Nomor 23 Tahun 2001 tentang Pengelolaan zakat.
Undang undang ini merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999.

Dalam bab 1 ketentuan umum pasal 1 ada beberapa poin penting:


a. Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan
pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan
zakat.
b. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seoramg muslim atau badan
usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat
islam.
c. Muzakki seorang muslim atau badan usaha yang berkewajiban menunaikan
zakat.
d. Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat.
e. Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS adalah lembaga
yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional.

9
f. Badan Amil Zakat yang selanjutnya disebut LAZ adalah lembaga yang dibentuk
masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian dan
pendayagunaan zakat.
RF’[RT]Dalam bab 1 ketentuan umum pasal 2 ada beberapa poin penting:
Pengelolaan zakat berasaskan:
a. Syariat islam
b. Amanah
c. Kemanfaatan
d. Keadilan
e. Kepastian hukum
f. Terintegrasi
g. Akuntabilitas
Pasal 3 disebutkan bahwa pengelolaan zakat bertujuan:
a. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam pengelolaan zakat
b. Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.

Pasal 4 disebutkan :
1. Zakat meliputi zakat mal dan zakat fitrah.
2. Zakat mal sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) meliputi:
a. Emas, perak dan logam mulia lainnya.
b. Uang dan surat berharga lainnya.
c. Perniagaan.
d. Pertanian, perkebunan dan kehutanan.
e. Peternakan dan perikanan
f. Pertambangan
g. Perindustrian
h. Pendapatan dan jasa
i. Rikaz

Dalam bab 2 ada beberapa poin penting:


Pasal 5:
1. Untuk melaksanakan pengelolaan zakat, pemerintah membentuk BAZNAS
2. BAZNAS sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) berkedudukan di ibu
kota negara
3. BAZNAS sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) merupakan lembaga
pemerintah nonstruktual yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab
kepada Presiden melalui Mentri.

Pasal 6:
BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas pengelolaan
zakat secara nasional.

10
Pasal 7:
1. Dalam melaksanakan tugas sebagaiana dimaksud dalam pasal 6, BAZNAS
menyelenggarakan fungsi
2. Perencanaan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat
3. Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat
4. Pengendalian pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat
5. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat
6. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. BAZNAS dapat bekerjasama
dengan pihak terkait dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
7. BAZNAS melaporkan hasil pelksanaan tugasnya secara tertulis kepada
Presiden melalui Mentri dan kepda Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesian paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun.

11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang
beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir
miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syara. Zakat
itu ada dua macam yaitu zakat mal dan zakat fithrah. Harta benda yang wajib
dikeluarkan zakatnya yaitu :
1. Emas dan perak Harta perniagaan
2. Binatang ternak seperti unta, lembu (kerbau ), kambing, sapi.
3. Buah-buahan dan biji- bijian yang dapat dijadikan makanan pokok
4. Barang tambang dan barang temuan
Banyak Faedah dan Hikmah dari berzakat. Zakat dapat meningkatkan
toleransi, solidaritas antar sesama manusia dan menyeimbangkan antara
Hablumminallah dan Hablumminannas.
B. Saran
a. Sebaiknya kita menunaikan ibadah zakat untuk menyempurnakan rukun islam kita
b. Kita harus membayar zakat agar kita dapat menolong orang lemah dan menderita
c. Kita harus membayr zakat di waktu dan orang yang tepat

12
DAFTAR PUSTAKA

Buku Siswa fikih kelas x MA, (Kementrian Agama Republik Indonesia 2014)

13

Anda mungkin juga menyukai