Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN

SISTEM REPRODUKSI BURUNG MERPATI

Disusun Oleh :

1. Anggela (06091182126007)
2. Haslinda (06091082126044)
3. May Liza Anggraini (06091282126023)
4. Reni Angelina (06091182126001)
5. Suri Handayani (06091282126031)

Dosen Pengampuh :

Dr. Riyanto, S.Pd,. M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023
I. Judul
Sistem Reproduksi

II. Tujuan
Mengenal sistem organ reproduksi burung merpati

III. Landasan Teori


Reproduksi merupakan ciri aktivitas hidup yang bertujuan untuk melestarikan
jenisnya. Sistem reproduksi disebut juga sistem perkembangbiakan atau sistem genetalia.
Sistem ini berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin (gamet), menyalurkan gamet jantan
dan betina, dan pada hewan betina mamalia, berfungsi pula untuk memelihara embrio
yang berkembang di dalamnya. Secara umum sistem reproduksi vertebrata terdiri atas :

1. Kelenjar kelamin (gonad) yang merupakan organ utama dalam sistem ini
2. Saluran reproduksi
3. Kelenjar seks asesori.

Pada mamalia terdapat pula organ kelamin luar

Pada hewan jantan, organ reproduksi primernya terdiri dari dari sepasang testis
yang bulat dan berwarna putih. Testes sebelah kanan lebih kecil dari pada yang kiri. Dari
masing-masing testis terjulur saluran vasdeverensia yang sejajar dengan ureter ynag
berasal dari ginjal. Pada sebagian besar aves memiliki vesicula seminalis yang merupakan
gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat penampungan sementara sperma
sebelum dituangkan melalui papil yang terletak pada kloaka.

Secara umum, Organ reproduksi merpati jantan terdiri atas:

1. Testis, berbentuk oval, warna keputihan, terletak di ventral lobus renis yang paling
oranial, jumlahnya sepasang, pada masa kawin kelamin membesar dan berfungsi sebagai
penghasil sperma.

2. Saluran reproduksi

Berikut merupakan saluran-saluran reproduksi yang ada pada merpati jantan.


a. Epididymis, sepasang, kecil, terletak pada sisi dorsal testis, berupa saluran
spermatozoid.
b. Ductus defferens, juga sepasang, pada burung muda kelihatan lurus, sedang pada
burung tua tampak berkelak-kelok, berjalan ke caudal menyilang ureter, kemudian
bermuara di dalam cloaca.
c. Mesorchium. Merupakan penggantung testis, berasal dari derivat peritoneum.
d. Alat kopulasi, alat kopulasi pada merpati jantan berupa kloaka. Pada waktu
kopulasi, maka kloaka kedua jenis burung saling di tempelkan kuat-
kuat, sehingga sperma yang keluar pada waktu ejakulasi langsung masuk
kedalam cloaca hewan betina, untuk kemudian menuju ke oviduk (Soeseno,
1990).

Merpati betina tidak mempunyai organ kopulasi secara khusus. Organ


reproduksinya meliputi ovarium yang jumlahnya hanya satu yang terletak sebelah kiri.
Ovarium tersusun dari lapisan serosa dan lapisan otot. Pada ovarium inilah tempat
terbentuknya sel telur. Selain itu oviduct yang terletak disebelah bawah dari ovarium.
Oviduk kanan rudimenter yang ukurannya lebih kecil dari oviduk yang satunya dan
tidak berkembang. Histology dari oviduk adalah tersusun atas lapisan peritoneal
eksternal, otot longitudinal luar, sirkuler dalam, jaringan pengikat, dan lapisan
mukosa. Oviduk dapat mensekresikam albumen pada saat pembentukan telur. Pada
saat masih muda oviduk lurus, makin tua makin berkelok-kelok. Oviduk bermuara
pada kloaka yang merupakan pertemuan antara organ kopulasi dengan anus.uterus
sebenarnya bukan merupakan uterus yang sebenarnya karena berbeda dengan uterus
pada mamalia karena uterus pada merpati hanya berupa kelenjar kerabang yang
berfungsi untuk membentuk kulit telur.

IV. Perangkat Observasi

Alat :

1. Mikroskop
2. Kaca benda
3. Kaca penutup
4. Pipet tetes
5. Gelas kimia 100 ml
Bahan :
1. Merpati Jantan dan Betina
2. Alkohol 70%
3. Cotton bud
4. NaCL 0,9% = 50 ml

V. Prosedur Kerja

1. Matikan burung dengan menyembelih bagian lehernya


2. Kemudian bulu pada bagian abdomen burung dicabut/dihilangkan
3. Bedahlah bagian abdomen burung untuk melihat organ reproduksinya
4. Setelah dilihat bagian organ reproduksinya kemudian sel sperma burung di ambil dan
diamati
5. Begitu juga dengan sel ovum pada betina.

VI. Hasil Pengamatan

Testis

Vas deferens

Kloaka

Foto Burung Merpati


Foto sel sperma burung merpati

VII. Daftar Pustaka


Adnan. 2006. Reproduksi dan Embriologi. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Adnan dan A. Mu’nisa. 2013. Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. Makassar :


Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius.

Campbell, Neil A. 2004. Biologi Jilid III Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai