Kapasitas Air Elak
Kapasitas Air Elak
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2 INDRALAYA :
ANGGELA (06091182126007)
DEA TRISANDINI (06091282126039)
HASLINDA (06091082126044)
KEZIA ARDIAN ANJALI (06091282126051)
LISNA NEPRIANI (06091282126046)
PUTRI AYU NUR ROHMAH (06091282126054)
TRI SEPTIANA (06091182126002)
DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
Fungsi tanah ialah sebagai penyangga secara fisik, penyedia udara, penyedia air,
pengatur suhu, pengendali bahan beracun, dan penyedia hara. Dalam melakukan
fungsinya sebagai penyangga, tanah memengaruhi daya jangkar akar tumbuhan melalui
kedalaman dan jenis tanah.
Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan
partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk gumpalan kecil.
Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan)
yang berbeda-beda).
Kemampuan tanah meretensi air sangat dipengaruhi jenis tanah dan vegetasi yang
ditanam di lahan. Dalam pengelolaan lahan kering, kemampuan tanah meretensi air
sangat penting untuk diketahui. Data retensi air tanah penting untuk diketahui terutama
dalam usaha penyusunan pola tanam untuk memaksimalkan potensi lahan.
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka laporan praktikum ini ditulis dengan tujuan sebagai
berikut :
1. Mengetahui keterkaitan sifat tanah terhadap retensi air tanah
2. Mengetahui alasan mengapa warna air yang dihasilkan berbeda-beda
3. Mengetahui alasan mengapa volume air awal yang dituangkan diatas
permukaan tanah berbeda dengan air yang keluar kembali ke tanah
1.4 Manfaat
Dari praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu memahami mengenai bagaimana
proses terjadinya retensi air tanah serta mengetahui alasan mengapa air yang dihasilkan
dapat berubah warna dan menghasilkan volume yang berbeda-beda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.2.2 Bahan
1. Tanah pasir 100gr
2. Tanah lumpur 100gr
3. Clay (Tanah liat) 100gr
4. Tanah kering angina 100gr
5. Cocopeat 100gr
6. Kertas saring
7. Air
5.2 Saran
1. Cara kerja dalam praktikum harus dilakukan dengan sesuai dan teliti agar
mendapatkan hasil yang benar.
2. Semoga dalam praktikum selanjutnya dapat terus menambah ilmu bagi kita
yang melakukan praktikum.
3. Bekerjasama pada saat melakukan praktikum agar praktikum tersebut selesai
tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar S, Sudadi U. 2013. Kimia Tanah. Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
IPB. Bogor. 206 pp
Hanafiah KA. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 386 pp.
1. Kegiatan
Jawab :
Kesimpulan dari percobaan kapasitas retensi air tanah adalah bahwa semakin halus tekstur
tanah maka semakin banyak volume retensi air pada tanah sebaliknya semakin kasar tekstur
tanahnya maka semakin sedikit volume retensi air. Hal ini juga dapat membuktikan bahwa
volume pori tanah itu dapat dikatakan kecil ataupun besar dengan melihat tekstur tanah
tersebut.
2. Analisis hasil pengamatanmu berdasarkan jumlah volume air dan warna air yang
tertampung pada gelas ukur. Mengapa demikian?
Jawab :
Berdasarkan analisis pengamatan yang sudah dilakukan volume air yang tertampung pada
gelas ukur hasilnya berbeda dengan volume air yang disediakan hal tersebut dikarenakan
adanya penyerapan air oleh pori tanah. Selain itu, air yang jatuh ke dalam gelas ukur
dikarenakan tanah sudah tidak dapat melakukan penyerapan akibat pori tanah yang sudah
terisi. Selain itu, adanya gaya gravitasi yang lebih besar dibandingkan gaya tarik molekul
tanah dan air mengakibatkan air turun jatuh ke bawah.
Sedangkan pada warna air yang keluar dari tanah berbeda-beda disebabkan karena pada tanah
memiliki kandungan organik dan anorganik serta partikel dan pori tanah yang berbeda.
Semakin luas pori penyerapan air pada tanah maka kemungkinan partikel tanah ikut terikat
dengan air yang turun semakin kecil sehingga pada tanah kering angin air berwarna bening.
Sedangkan untuk air yang memiliki warna keruh hal tersebut dikarenakan pori tanah
memiliki partikel yang halus walaupun daya serap air lebih luas namun partikel-partikel halus
tersebut dapat terikat sehingga partikel yang terdapat kandungan organik tersebut ikut turun.
Maka dari itu perubahan warna pada air disebabkan oleh adanya partikel hasil pembusukan
bahan organik, ion-ion metalalam (besi dan mangan), plankton, humus, buangan industri, dan
tanaman air. Adanya oksida besi menyebabkan air berwarna kemerahan, sedangkan oksida
mangan menyebabkan air berwarna kecoklatan atau kehitaman. Kadar besi sebanyak 0,3 mg/l
dan kadar mangan sebanyak 0,05 mg/l sudah cukup dapat menimbulkan warna pada air.