Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN

ANALISIS SIFAT TANAH

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2 INDRALAYA :

ANGGELA (06091182126007)
DEA TRISANDINI (06091282126039)
HASLINDA (06091082126044)
KEZIA ARDIAN ANJALI (06091282126051)
LISNA NEPRIANI (06091282126046)
PUTRI AYU NUR ROHMAH (06091282126054)
TRI SEPTIANA (06091182126002)

DOSEN PENGAMPU :

Drs. KHOIRON NAZIP, M.Pd


Drs. DIDI JAYA SANTRI, M.Si
NIKE ANGGRAINI, S.Pd., M.Sc

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan dengan
judul “Analisis Sifat Tanah” tepat pada waktunya guna memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu mata kuliah Praktikum Ekologi Tumbuhan.

Kelancaran penulisan dan penyusunan Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan ini tidak
terlepas dari bantuan pihak lain, yang ikut mengarahkan sekaligus mendukung proses pembuatan
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan ini hingga selesai. Oleh karena itu, kami menyampaikan
ucapan terima kasih yang mendalam terkhusus kepada :
1. Kepada Drs. Khoiron Nazip, M.Pd., Drs. Didi Jaya Santri, M.Si., NikeAnggrainI, S.Pd.,
M.Sc., selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum Ekologi Tumbuhan yang telah
membantu dan memberikan pengarahan seputar pelaksanaan praktikum serta pembuatan
dan penyusunan laporan.
2. Kepada orang tua kami yang selalu mendoakan dan mendukung segala kegiatan yang
kelompok 2 lakukan dalam pelaksanaan praktikum serta pembuatan laporan ini sehingga
terselesaikan dengan baik.
3. Dan seluruh anggota kelompok 2 yang telah bekerja sama dalam pelaksanaan praktikum
dan penyusunan laporan ini hingga selesai.

Demikian Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan ini kami buat dengan sepenuh
hati.Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat ketidaksempurnaan, untuk itu
kami mengharapkan adanya kritik maupun saran yang membangun dari Bapak/ibu dosen maupun
pembaca.Kami berharap semoga ini dapat bermanfaat dan memotivasi kita semua.

Inderalaya, 20 Januari 2023

Kelompok 2 Indralaya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah merupakan campuran dari mineral, udara/gas, air, bahan organik, dan
berbagai macam organisme. Tanah dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu clay (tanah
liat/lempung), silt (lumpur), dan sand (pasir). Tingkat penyerapan air tergantung pada
jenis tanah, tingkat pra-jenuh, topografi tanah dan jumlah vegetasi daerah tersebut.
Tanah yang baik memiliki pori-pori dan struktur yang berkembang dengan baik,
yang memungkinkan masuknya air dari lelehan salju dan curah hujan. Tanah yang
dalam kondisi buruk membuat air tidak memungkinkan untuk masuk ke dalam tanah,
dan mengalir ke bawah lereng sebagai limpasan. Air yang mengalami infiltrasi pada
suatu saat tertentu akan melampaui batas tanah untuk menahan air, dimana pori-pori
tanah telah terisi oleh air, maka air kelebihannya akan terus bergerak ke bawah berupa
perkolasi.
Perkolasi didefinisikan sebagai proses masuk atau menembusnya air pada lapisan
permukaan tanah secara gravitasi hingga mencapai lapisan tanah yang dalam
keadaan jenuh air. Gaya yang mempengaruhi aliran air perkolasi adalah gaya gravitasi.
Besarnya perkolasi untuk tiap-tiap jenis tanah sangat berbeda-beda yang dipengaruhi
oleh Faktor dan struktur tanah seperti halnya pada infiltrasi pada tanah berstruktur pasir
dan berstruktur remah atau kersai mempunyai kemampuan meloloskan air besar
sedangkan kemampuan mengikis tanah rendah, sehingga perkolasi cepat dan
mudah.Perkolasi dipengaruhi oleh kemampuan infiltrasi dari tanah permukaan seperti
telah diuraikan di atas.Infiltrasi yang besar mengakibatkan perkolasi besar. Daya hantar
air keseluruhan dari daerah zone perakaran tanaman, yaitu kemampuan untuk
meloloskan air secara keseluruhan lapisan tanah.
Tes perkolasi ini dimaksudkan untuk menentukan seberapa besar luas area
meresapnya air untuk jenis tanah tertentu. Salah satu fungsi dilaksanakannya Uji
Perkolasi ini adalah untuk menganalisis sifat sifat tanah, seperti tanah liat, tanah lumpur,
tanah pasir, tanah kering angin dan cocopeat. Praktikum analisis sifat tanah ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana kemampuan daya serap air untuk beberapa jenis tanah
tertentu.Kemudian menentukan besar luas area meresapnya air dan mengetahui faktor
perbedaan besar luas area peresapan air dan daya serap air. Pelaksanaan uji analisis
dilakukan dengan menggunakan model dari botol air mineral.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada praktikum ini meliputi :
1. Berapa besar luas area meresapnya air dengan jenis tanah?
2. Bagaimana kemampuan daya resap air untuk beberapa jenis tanah tertentu?
3. Apa yang membuat perbedaan besar luas area peresapan air dan daya resap air
untuk beberapa jenis tanah tertentu?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka laporan praktikum ini ditulis dengan tujuan sebagai
berikut :
1. Menentukan besar luas area meresapnya air untuk jenis tanah tertentu.
2. Mengetahui kemampuan daya resap air untuk jenis tanah tertentu.
3. Mengetahui faktor perbedaan besar luas area peresapan air dan daya resap air
untuk beberapa jenis tanah tertentu

1.4 Manfaat
Dari praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu memahami besar luas area
peresapan air untuk beberapa jenis tanah tertentu, mengatahui kemampuan daya serap
air untuk beberapa jenis tanah tertentu, serta mengetahui faktor yang menyebabkan
perbedaan besar luas area penyerapan air dan daya serap air untuk beberapa jenis tanah
tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Perkolasi adalah proses dimana air (hujan, genangan) masuk dan menembus
lapisan tanah secara gravitasi ke lapisan di bawahnya, masuk dan menembus jauh
hingga mencapai lapisan jenuh air (Yusrial dkk). Tujuan dari tes perkolasi ini adalah
untuk menentukan besarnya bidang peresapan yang diperlukan untuk suatu jenis
tanah. Jika daya resap tanah semakin besar, maka semakin kecil luas daerah
peresapan yang diperlukan untuk sejumlah air tertentu. Jenis tanah akan
mempengaruhi daya resap tanah (Haibaraakudo, 2011).
Proses berlangsungnya air masuk ke permukaan tanah kita kenal dengan
infiltrasi, sedang perkolasi adalah proses bergeraknya air melalui profil tanah karena
tenaga gravitasi. Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah
dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air
dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air
tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. Laju infiltrasi dipengaruhi
tekstur dan struktur, kelengasan tanah, kadar materi tersuspensi dalam air juga waktu.
Daya Perkolasi adalah laju perkolasi yaitu laju perkolasi maksimum yang
dimungkinkan dengan besar yang dipengaruhi oleh kondisi tanah dalam daerah
tak jenuh. Perkolasi tidak mungkin terjadi sebelum daerah tak jenuh mencapai
daerah medan. Istilah daya perkolasi tidak mempunyai arti penting pada kondisi
alam karena adanya stagnasi dalam perkolasi sebagai akibat adanya lapisan-
lapisan semi kedap air yang menyebabkan tambahan tampungan sementara di daerah
tak jenuh.
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan di lingkungan sekitar Laboratorium Kebun Botani
Kampus FKIP UNSRI Inderalaya.Praktikum dilaksanakan pada tanggal 16 Januari
2023 pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Dalam pelaksanaan praktikum ini, digunakan beberapa alat-alat sebagai berikut :
1. Botol plastik bekas 5 buah
2. Gunting
3. Sendok
4. Jarum/paper pin
5. Gelas ukur
6. Alat tulis

3.2.2 Bahan
1. Tanah Pasir 100 gr
2. Tanah Lumpur 100 gr
3. Tanah Liat (Clay) 100 gr
4. Tanah Kering Angin 100 gr
5. Cocopeat 100 gr (media tanam organik yang berbahan dasar dari serbuk sabut buah
kelapa.)
6. Air
7. Kertas saring

3.3 Langkah Kerja


1. Potong botol plastik menjadi 2 bagian
2. Buat lubang pada tutup botol plastik menggunakan paper pin sebanyak 6 titik
lubang yang tersebar
3. Letakkan bagian botol plastik yang terdapat tutup botol dengan cara terbalik
pada bagian botol lainnya
4. Kemudian isi bagian botol plastik yang tertutup dengan masing-masing sampel
tanah (pasir, lumpur, clay, tanah kering angin, cocopeat). Beri label A, B,
C....dst
5. Masukkan 100 ml air pada masing-masing botol yang berisi sampel tanah
tersebut selama 5 Menit. Amati air yang tertampung dari hasil perkolasi dalam
gelas ukur. cara kerja juga dapat dilihat pada
https://www.youtube.com/watch?v=XxrXaByON5g
6. Catat Hasil pengamatanmu, pada tabel berikut:
Sampel tanah Berat sampel Volume air Volume air perkolasi
Tanah selama 5 menit
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
Sampel tanah Berat sampel Volume air Volume air perkolasi
Tanah (gr) (mL) selama 5 menit (mL)

Tanah pasir 100 100 54

Tanah lumpur 100 100 1

Tanah liat (clay) 100 100 5

Tanah kering angin 100 100 51

Cocopeat 100 100 0

4.2 Analisis Data


• Tinggi Botol yang diisi tanah = 10 cm
• Diameter lingkaran botol (D) = 5,5 cm

Besarnya nilai daya resap tanah terhadap penurunan muka air dapat dihitung :
• Tanah Pasir
Volume air yang turun sebanyak 54 mL
Volume air yang meresap (VA) :
𝜋 (𝐷 2 )
VA = x penurunan air (Pa)
4
3,14 (5,5 )2
= x 54
4
𝜋 (30,25)
= x 54
4
94,985
= x 54
4

= 23,75 x 54
= 1.282,5
Luas bidang resapan (Lbr) :
Lbr = keliling lubang (KL) x penurunan air (Pa)
= (π. D)x penurunan air (Pa)
= (3,14) (5,5 ) x 54
= 17,27 x 54
= 932,58
Daya Resap tanah (I) :
𝑉𝑎
𝐿𝑏𝑟
I =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
1.282,5
932,58
=
5
1.282,5 𝑥 5
=
932,58

= 6,839 mL/cm2/menit
• Tanah Lumpur
Volume air yang turun sebanyak 1 mL
Volume air yang meresap (VA) :
𝜋 (𝐷 2 )
VA = x penurunan air (Pa)
4
3,14 (5,5 )2
= x1
4
𝜋 (30,25)
= x1
4
94,985
= x1
4

= 23,75 x 1
= 23,75
Luas bidang resapan (Lbr) :
Lbr = keliling lubang (KL) x penurunan air (Pa)
= (π. D)x penurunan air (Pa)
= (3,14) (5,5 ) x 1
= 17,27 x 1
= 17,27
Daya Resap tanah (I) :
𝑉𝑎
𝐿𝑏𝑟
I =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
23,75
17,27
=
5
23,75 𝑥 5
=
17,27

= 6,876 mL/cm2/menit

• Tanah Liat
Volume air yang turun sebanyak 5 mL
Volume air yang meresap (VA) :
𝜋 (𝐷 2 )
VA = x penurunan air (Pa)
4
3,14 (5,5 )2
= x5
4
𝜋 (30,25)
= x5
4
94,985
= x5
4

= 23,75 x 5
= 118,75
Luas bidang resapan (Lbr) :
Lbr = keliling lubang (KL) x penurunan air (Pa)
= (π. D)x penurunan air (Pa)
= (3,14) (5,5 ) x 5
= 17,27 x 5
= 86,35
Daya Resap tanah (I) :
𝑉𝑎
𝐿𝑏𝑟
I =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
118,75
86,35
=
5
118,75 𝑥 5
=
86,35

= 6,876 mL/cm2/menit
• Tanah Kering Angin
Volume air yang turun sebanyak 51 mL
Volume air yang meresap (VA) :
𝜋 (𝐷 2 )
VA = x penurunan air (Pa)
4
3,14 (5,5 )2
= x 51
4
𝜋 (30,25)
= x 51
4
94,985
= x 51
4

= 23,75 x 51
= 1.211,5
Luas bidang resapan (Lbr) :
Lbr = keliling lubang (KL) x penurunan air (Pa)
= (π. D)x penurunan air (Pa)
= (3,14) (5,5 ) x 51
= 17,27 x 51
= 880,77
Daya Resap tanah (I) :
𝑉𝑎
𝐿𝑏𝑟
I =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
1.211,5
880,77
=
5
1.211,5 𝑥 5
=
880,77

= 6,877 mL/cm2/menit
• Cocopeat
Volume air yang turun sebanyak 0 mL
Volume air yang meresap (VA) :
𝜋 (𝐷 2 )
VA = x penurunan air (Pa)
4
3,14 (5,5 )2
= x0
4
𝜋 (30,25)
= x0
4
94,985
= x0
4

= 23,75 x 0
=0
Luas bidang resapan (Lbr) :
Lbr = keliling lubang (KL) x penurunan air (Pa)
= (π. D)x penurunan air (Pa)
= (3,14) (5,5 ) x 0
= 17,27 x 0
=0
Daya Resap tanah (I) :
𝑉𝑎
𝐿𝑏𝑟
I =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
0
0
=
5
0 𝑥5
=
0

= 0 mL/cm2/menit
4.3 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan didapat hasil data praktikum yang telah
tertera di atas dan dapat dibahas sebagai berikut.
Untuk sampel tanah yang digunakan yaitu tanah pasir, tanah lumpur, tanah liat (clay),
tanah kering angin dan cocopeat. Berat sampel tanah yang digunakan sebesar 100 gr,
lalu volume air yang digunakan 100 mL dalam waktu 5 menit untuk memperoleh
volume air yang diperkolasi.
Pada botol pertama yang berisi tanah pasir, diperoleh hasil analisis data dari
volume air yang turun sebanyak 54 mL maka daya resap tanah pada tanah pasir
sebesar 6,839 mL/cm²/menit. Pada botol kedua yang berisi tanah lumpur, diperoleh
hasil analisis data dari volume air yang turun sebanyak 1 mL maka daya resap tanah
pada tanah lumpur sebesar 6,876 mL/cm²/menit. Pada botol ketiga yang berisi tanah
liat, diperoleh hasil analisis data dari volume air yang turun sebanyak 5 mL maka
daya resap tanah pada tanah liat sebesar 6,876 mL/cm²/menit. Pada botol keempat
yang berisi tanah kering angin, diperoleh hasil analisis data dari volume air yang
turun sebanyak 51 mL maka daya resap tanah pada tanah kering angin sebesar 6,877
mL/cm²/menit. Terakhir, pada botol kelima yang berisi cocopeat, diperoleh hasil
analisis data dari volume air yang turun sebesar 0 mL maka daya resap tanah pada
cocopeat sebesar 0 mL/cm²/menit. Tanah memiliki komposisi kimia dan kadar yang
berbeda-beda yang berperan penting bagi pertumbuhan tanaman. Antara lain reaksi
tanah (pH), kadar organik, kapasitas penukaran kation (kpk), kejenuhan basa dan
unsur-unsur hara. Salah satu sifat dari sifat fisik tanah yaitu sifat airasi. Sifat airasi itu
sendiri yaitu pengaliran udara kedalam tanah untuk meningkatkan kandungan
oksigen. Airasi tanah juga salah satu proses dari transfer gas yang lebih dikhususkan
pada transfer oksigen dari fase gas kecair.
Airasi menurut (Bailey,1986) airasi merupakan pengaliran udara kedalam tanah
untuk meningkatkan kandungan oksigen dengan memancarkan air dengan atau
melewati gelembung udara kedalam tanah. Pada percobaan kali ini tanah pasir
memiliki pori-pori yang lebih besar daripada tanah lainnya sehingga tanah pasir
menjadi cepat mudah basah. Tanah pasir juga mudah dalam menyerap air, pasir lebih
cepat menyerap air tetapi cepat juga dalam pengeringannya.
Tanah pasir memiliki jumlah volume air yang cukup besar karna tanah pasir
memiliki karakter seperti tidak memiliki kandungan air, unsur hara, dan mineral.
Tanah pasir memiliki pori pori tanah yang besar sehingga air dapat cepat turun dan
sedikit mengalami penyerapan air oleh tanah.

Sedangkan tanah lumpur memiliki volume yang sangat sedikit karna tanah lumpur
berasal dari endapan sungai dan bersifat jenuh air. Sedangkan perkolasi adalah
proses masuk atau menembusnya air pada lapisan permukaan tanah secara gravitasi
hingga mencapai lapisan tanah yang dalam keadaan jenuh air. Oleh karna itu volume
air yang masuk hanya sedikit.

Tanah liat (clay) memiliki volume air yang masuk hanya sedikit yaitu 5 ml. hal ini
dikarnakan tanah liat tidak memiliki permukaan yang luas tdan bersifat tidak
mengikat/meresap air. Tanah liat memiliki pori pori tanah yang sangat kecil, oleh
karna itu air yang masuk hanya sedikit.

Tanah kering angin memiliki jumlah volume air yang cukup besar yaitu 51 ml.
tanah ini memiliki pori pori tanah yang cukup besar dan bersifat kering. Oleh karna
itu ketika tanah ini disiram air maka setengah dari air tersebut diserap oleh tanah itu
sendiri dan sisanya masuk kedalam tanah hingga mencapai daerah jenuh air.

Percobaan pada Cocopeat didapatkan hasil bahwa tidak terdapat air yang
mencapai batas jenuh air Karena air yang masuk diserap seluruhnya oleh tanah jenis
cocopeat. Cocopeat memiliki sifat mudah menyerap dan menyimpan air, tanah ini
juga memiliki pori pori yang besar untuk pertukaran udara.

Hal ini sesuai dengan Redaksi PS (2007) menyatakan keunggulan media tanam
pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat meningkatkan sistem aerasi
serta drainase media tanam. Fungsi air itu sendiri sebagai indikator untuk mengetahui
kapasitas indikator media dalam menampung air pada media pasir. Berdasarkan
struktur tanahnya, tanah pasir dan tanah kering angin merupakan tanah yang
memiliki struktur yang remah, memiliki ruang pori yang lebih banyak dibandingkan
tanah lumpur, tanah liat dan cocopeat. Tanah pasir dan tanah kering angin juga lebih
mudah meloloskan air dibandingkan tanah lumpur, tanah liat dan cocopeat. Hal ini
dikarenakan struktur yang remah memiliki ruang pori yang lebih banyak dibanding
tanah yang padat seperti tanah liat, sehingga berpengaruh terhadap porositas.
Semakin padat struktur suatu tanah maka akan semakin kecil porositasnya dan
semakin remah struktur tanah maka porositasnya akan semakim besar (Arsyad,
2008).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Tanah pasir memiliki pori-pori yang lebih besar daripada tanah lainnya sehingga
tanah pasir menjadi cepat mudah basah.
2. Semakin padat struktur suatu tanah maka akan semakin kecil porositasnya dan
semakin remah struktur tanah maka porositasnya akan semakim besar.

5.2 Saran
1. Cara kerja dalam praktikum harus dilakukan dengan sesuai dan teliti agar
mendapatkan hasil yang benar.
2. Semoga dalam praktikum selanjutnya dapat terus menambah ilmu bagi kita yang
melakukan praktikum.
3. Bekerjasama pada saat melakukan praktikum agar praktikum tersebut selesai tepat
waktu.
DAFTAR PUSTAKA

Takaendengan, Teddy; Abbas, Ahmad Yani.Analisis Daya Serap Tanah Dengan Metode Uji

Perkolasi Di Politeknik Negeri Manado. Jurnal Teknik Sipil Terapan, [S.l.], v. 3, n. 1, p.

34-48, apr. 2021. ISSN 2714-7843. Available at:

<https://jurnal.polimdo.ac.id/index.php/jtst/article/view/262>. Date accessed: 22 feb.

2023.
LAMPIRAN
1. Alat dan Bahan

2. Penyiapan Alat dan Bahan Peraga


3. Percobaan

4. Hasil Percobaan

5. Anggota Kelompok 2 Ekologi Tumbuhan Indralaya


PERTANYAAN
1. Setelah melakukan percobaan tersebut, apa yang dapat kamu simpulkan tentang
perkolasi?
2. Analisis hasil pengamatanmu berdasarkan jumlah volume air yang tertampung dari
masing-masing sampel tanah. Mengapa demikian?
3. Simpulkan hasil pengamatanmu dengan menentukan tanah yang layak bagi pertumbuhan
tanaman!

Jawab :
1. Perkolasi adalah proses masuk atau menembusnya air pada lapisan permukaan
tanah secara gravitasi hingga mencapai lapisan tanah yang dalam keadaan jenuh air.
Gaya yang mempengaruhi aliran air perkolasi adalah gaya gravitasi. Besarnya
perkolasi untuk tiap-tiap jenis tanah sangat berbeda-beda yang dipengaruhi oleh
Faktor dan struktur tanah seperti halnya pada infiltrasi pada tanah berstruktur pasir
dan berstruktur remah atau kersai mempunyai kemampuan meloloskan air besar
sedangkan kemampuan mengikis tanah rendah, sehingga perkolasi cepat dan mudah.
Perkolasi dipengaruhi oleh kemampuan infiltrasi dari tanah permukaan seperti telah
diuraikan di atas. Infiltrasi yang besar mengakibatkan perkolasi besar. Daya hantar air
keseluruhan dari daerah zone perakaran tanaman, yaitu kemampuan untuk meloloskan
air secara keseluruhan lapisan tanah.

2. Pada hasil pengamatan kami yang menggunakan 5 jenis tanah yaitu tanah pasir, tanah
lumpur, tanah liat, tanah kering angina dan cocopeat didapatkan hasil sebagai berikut:
Sampel tanah Berat sampel Volume air Volume air
Tanah (gr) (mL) perkolasi selama 5
menit (mL)
Tanah pasir 100 100 54
Tanah lumpur 100 100 1
Tanah liat (clay) 100 100 5
Tanah kering angin 100 100 51
Cocopeat 100 100 0
• Tanah pasir memiliki jumlah volume air yang cukup besar karna tanah pasir
memiliki karakter seperti tidak memiliki kandungan air, unsur hara, dan
mineral. Tanah pasir memiliki pori pori tanah yang besar sehingga air dapat
cepat turun dan sedikit mengalami penyerapan air oleh tanah.
• Sedangkan tanah lumpur memiliki volume yang sangat sedikit karna tanah
lumpur berasal dari endapan sungai dan bersifat jenuh air. Sedangkan
perkolasi adalah proses masuk atau menembusnya air pada lapisan permukaan
tanah secara gravitasi hingga mencapai lapisan tanah yang dalam
keadaan jenuh air. Oleh karna itu volume air yang masuk hanya sedikit.
• Tanah liat (clay) memiliki volume air yang masuk hanya sedikit yaitu 5 ml. hal
ini dikarnakan tanah liat tidak memiliki permukaan yang luas tdan bersifat
tidak mengikat/meresap air. Tanah liat memiliki pori pori tanah yang sangat
kecil, oleh karna itu air yang masuk hanya sedikit.
• Tanah kering angin memiliki jumlah volume air yang cukup besar yaitu 51 ml.
tanah ini memiliki pori pori tanah yang cukup besar dan bersifat kering. Oleh
karna itu ketika tanah ini disiram air maka setengah dari air tersebut diserap
oleh tanah itu sendiri dan sisanya masuk kedalam tanah hingga mencapai
daerah jenuh air.
• Percobaan pada Cocopeat didapatkan hasil bahwa tidak terdapat air yang
mencapai batas jenuh air Karena air yang masuk diserap seluruhnya oleh tanah
jenis cocopeat. Cocopeat memiliki sifat mudah menyerap dan menyimpan air,
tanah ini juga memiliki pori pori yang besar untuk pertukaran udara.

3. Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, didapatkan bahwa tanah yang
mampu menyerap dan menyimpan air dengan sangat banyak adalah cocopeat. Maka
tanah yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman adalah tanah cocopeat. Karna
cocopeat mampu meresap air sangat banyak dan memiliki pori pori tanah yang cukup
besar. Sehingga cocopeat bagus untuk tanaman. Selain itu juga terdapat tanah lumpur
yang cukup bagus untuk tanaman karena tanah ini cukup baik dalam menahan air
sehingga dapat digunakan untuk lahan pertanian dan untuk meningkatkan kesuburan
tanah.

Anda mungkin juga menyukai