Anda di halaman 1dari 2

Fokus Sastra Dalam Pembelajaran Sekolah Dasar

Oleh:
Fakhira : 22104012
Pipit : 22104016
Siti Laila : 22104019
Zakia N : 22104025
Neng Salma : 22104028

Pembelajaran dengan fokus sastra sudah dilakukan sejak dahulu. Para siswa,
mulai dari jenjang SD sampai SMA, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
sering mempelajari sastra. Entah itu puisi, prosa, drama.
Dalam perkembangannya, fokus sastra ini tetap dipelajari sampai saat ini, pada
Kurikulum 2013. Meski secara tematik sastra baik puisi, cerita anak didapatkan
para siswa. Hanya fokusnya saja yang berbeda karena disesuaikan dengan
tingkatan usia.
Sastra anak adalah karya seni imajinatif dengan unsur estetisnya dominan
dengan bermediumkan bahasa baik lisan maupun tulisan yang secara khusus
dapat dipahami oleh anak- anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan
anak- anak.
Karya sastra anak jelas diperuntukkan bagi anak dan perlu memperhatikan
kebahasaan yang mudah dipahami anak. Sastra anak adalah sastra yang
dihasilkan oleh orangtua untuk anak. Orang dewasa bisa membuat karya sastra
anak. Asalkan ciri khas karya sastra anak selalu dimunculkan.
Menurut Sarumpaet setidaknya ada tiga ciri sastra anak. Unsur pantangan. Pada
karya sastra anak pantang mengeksplorasi seks, cinta yang erotis, dendam atau
hal yang bersifat negatif. Pastikan tema dan amanat bisa memunculkan
pelajaran berharga bagi anak- anak.
Kedua, dalam penyajian tokoh harus diperankan tokoh yang sifatnya hitam
putih secara jelas. Ada tokoh protagonis dan antagonis. Maklumlah, daya
imajinasi anak- anak sangat terbatas. Hal yang bisa ditangkap adalah sebuah
sifat yang jelas baik dan jelas buruk. Ini karena anak baru dikenalkan tentang
karakter positif atau negatif.
Penekanan pembelajaran dengan fokus sastra tentunya merupakan pembelajaran
nilai- nilai melalui kisah tertentu. Amanat atau pesan harus disampaikan secara
tepat. Oleh karenanya karya sastra anak harus jelas tokoh hitam- putihnya.
Diusahakan tak ada tokoh abu- abu.
Terakhir, cerita dalam karya sastra harus menambah pengetahuan yang
memberikan manfaat bagi anak. Anak pada dasarnya belajar sambil bermain
dan bersenang- senang. Kesenangan bisa didapatkan dari karya sastra anak juga.
Nah, dari sana anak belajar untuk bersikap bijak, mendekatkan diri padaNya
dan sikap positif lainnya.

Anda mungkin juga menyukai