Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH TOKOH WALI SONGO SUNAN GIRI SUNAN GUNUNGJATI

SUNAN KALIJAGA

MAKALAH
“Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan Islam”
DOSEN PENGAMPU :
Iqbal Anggia Yusuf M.Pd.

KELOMPOK 9
Nada Mulia(22104005)
Nabila Lathifia Afifa(22104021)
PGMI
Tk/Smt: 1/1

INSITUT AGAMA ISLAM TASIKMALAYA


Jl.Noenoeng Tisnaputra No.16 Tasikmalaya (0265) 331501
BAB I
PEMBAHASAN

SUNAN GIRI

Adalah salah seorang ulamawali songo, majlis penyebar dawah islam


terutama di jawa dalam sejarah Indonesia atau nusantara,pada abad ke-14 M
seirig munculnya kesultanan demak dan menjelang runtuhnya kerajaan
majapahit.
Selain sebagai ulama dan pendakwah yang giat menyebarkan syiar islam,
sunan giri ternyata juga bertahta sebagai seorang raja dengan prabu satmoto.Ia memerintah
kerajaan giri Kedaton pada 1487-1506,berkedudukan di geresik, jawa timur.Sunan Giri
punya banyak nama lain atau julukan,di antaranya adalah joko samudro, raden paku,dan
Muhammad Ainul yaqin.Sebelum menyebar islam, ia berguru kepada sunan Ampel
dipesantren Ampeldenta, Surabaya.
Di pondok pesantren itu, sunan giri di tempa.kharismaya sebagai bangsawan juga kian kuat
karena belajar dari sunan Ampel yang saat itu juga berstatus sebagai penguasa Surabaya,
anggota senior wali songo pula.
a. NASAB DAN KELAHIRAN SUNAN GIRI

Ibu sunan giri adalah dewi sekardadu, putri bangsawan menak sembuyu dari wilayah
kerajaan Blambangan atau banyuwangi. Ayahnya adalah Maulana ishak, seorang mubaligh
yang datang dari asia tengah. Hikayat banjar menyebutkan bahwa sunan giri atau pangeran
giri masih punya garis keturunan dari kesultanan Samudra pasai,kerajaan majapahit,dan
salah satu kerajaan di bali.
Dilansir dari lama desa giri, jika di Tarik lebih jauh lagi, nasab sunan giri sampai ke
Nabi Muhammad SAW dari jalur Husain bin Ali RA, Ali Zainal Abidin,dan seterusnya.
Kisah kelahiran sunan Giri bermula dari ajakan Maulana Ishak kepada mertuanya,menak
sembuyu,untu kmasuk islam.Menak sembuyu yang merupakan penguasa wilayah
blambangan di ahir masa majapahit marah karena diminta meninggalkan keyakinannya.
Akibatnya, maulana ishak di usir dari blambangan.
Saat itu, Istri maulana ishak, Dewi sekardadu, sedang hamil tua. Mereka dipisahkan oleh
menak sembuyu.dewi sekardadu di paksa tetap di blambangan, sementara maulana ishak
meneruskan perjalanannya ke daerah lain. Merana karena ditinggalkan suaminya, Dewi
sekardadu akhirnya meninggal saat melahirkan seorang bayi pada 1442 di blambangan.bayi
inilah pangeran giri alias sunan giri.
Di ceritakan,saat itu terjadi wabah besar di blambangan.menak sembuyu berkeyakinan
bahwa pagebluk itu berkaitan dengan bayi laki-laki maulana ishak yang berkaitan putrinya,
dewa sekardadu. Agus sunyoto menuliskan, untuk mengusir wabah,bayi itu diletaka di
sebuah peti dan dihanyutkan ketengah laut. Peti itu lalu tersangkut di kapal nyai pinatih
yang sedang bertolak ke bali, oleh nyai patih bayi itu dijadikan anak angkat dan diberi nama
joko samudro karena di emukan di tengah laut atau Samudra.
Ketika beranjak besar, joko samudro kemudian di pondokan ke pesantren
ampeldenta,Surabaya. Di pesantren itu, di bawah bimbingan sunan ampel,ia berganti nama
menjadi Muhammad ainul yaqin.
b. AJAKAN DAKWAH, KESENIAAN SUNAN GIRI DAN WAFATNYA

Muhammad ainul yaqin mendirikan pesantrean usai menuntut ilmu di pesantren


Ampeldenta di bawah bimbingan sunan ampel. Ia juga berhaji dan memperdalam keislaman
di mekah sebelum mendirikan pesantren tersebut. Pondok pesantren yang didirikan ainul
yaqin terletak di Kawasan giri atau daerah gresik sekarang. Setelah tiga tahun berguru kepada
ayahnya, Raden Paku atau lebih dikenal dengan Raden 'Ainul Yaqin kembali ke Giri.
Dalam Babad Tanah Jawi, dikisahkan bahwa Raden Paku dan Raden Mahdum Ibrahim
pernah bermaksud pergi ke Mekkah untuk menuntut ilmu sekaligus berhaji.
Namun, keduanya hanya sampai di Malaka dan bertemu dengan Maulana Ishak, ayah
kandung Raden Paku. Keduanya diberi pelajaran tentang berbagai macam ilmu keislaman,
termasuk ilmu tasawuf. Di dalam sumber yang dicatat pada silsilah Bupati Gresik pertama
bernama Kyai Tumenggung Pusponegoro, terdapat silsilah tarekat Syathariyah yang
menyebut nama Syaikh Maulana Ishak dan Raden Paku Sunan Giri sebagai guru Tarekat
Syathariyah, yang menunjuk bahwa aliran tasawuf yang diajarkan Maulana Ishak dan Raden
Paku adalah Tarekat Syathariyah.
Kemudian mendirikan sebuah pesantren giri di sebuah perbukitan di desa Sidomukti,
Kebomas. Dalam bahasa Jawa, giri berarti gunung. Sejak itulah, ia dikenal masyarakat
dengan sebutan Sunan Giri.Pesantren Giri kemudian menjadi terkenal sebagai salah satu
pusat penyebaranagama Islam di Jawa, bahkan pengaruhnya sampai
ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera (terutama bagian selatan) dan Maluku.
Pengaruh Giri terus berkembang sampai menjadi kerajaan kecil yang disebut Giri Kedaton,
yang menguasai Gresik dan sekitarnya selama beberapa generasi sampai akhirnya
ditumbangkan oleh Sultan Agung.
Terdapat beberapa karya seni tradisional Jawa yang sering dianggap berhubungkan dengan
Sunan Giri, diantaranya adalah permainan-permainan anak seperti Jelungan, dan Cublak
Suweng; serta beberapa gending (lagu instrumental Jawa) seperti Asmaradana dan Pucung.
Sedangkan tembang anak-anak yang di ciptakan sebut saja padang bulan,jor, gula ganti, dan
cublak-cubak suweng.Taktik dakwah seperti ini cukup efektif dalam menarik hati warga yang
kemudian bersedia memeluk agama islam.Kharisma dan pengaruh sunan giri berhasil
menggalang rakyat untuk bertahan ketika keraaan majapahit terpecah belah sebelum akhirnya
runtuh lantaran serangan dari kesultanan demak yang merupakan kerajaan islam pertama di
jawa.Bersama para santri dan warga sekitar, sunan giri mempertahankan wilayah giri dan
mendirikan kerajaan giri kedaton atau kedatuan Giri, sunan giri wafat pada 1506 M.

SUNAN GUNUNG JATI

Sunan gunung jati, lahir dengan nama Syarif hidayatullah atau


Sayyid Al-kamil adalah salah satu seorang dari wali songo,ia dilahirkan tahun
1448 masehi . Orang tua Sunan Gunung Jati adalah Raja Abdullah (Syarif Abdullah)
dengan ibunya bernama Rara Santare yang merupakan putri Prabu Siliwang aral Pajajaran
dengan gelat Sparifah Mudzim. Cirebon, Sunan Gunung Jati menikah dengan Ny Batu
Pakungwati yang merupakan putri Pangeran Cakrabuana penguasa Cirebon Setelah Pangeran
Cakrabuana berkuasa atas nepeti Cirebon diserahkan kepada menantunya yaitu Sunin
Gunung Jati Sunan Gunung Jati memiliki beberapa tri gaitu Ni Mas Babadan yaitu Putni Ki
Gede Babadan . Nyi Mas Pakunguati yaitu Putri Pangeran Cakrabuana, Nyi Mas
Kawunganten yaitu Putri Sang Surosowan, Ratu Pakungwati yaitu anak Pangetan
Walangsungang, Nyi Mas Rara Jati (Syarifah Bagdad) yaitu Putri Ki Gede Jati dan Ong Tien
yaitu Putri Cina yang berganti nama menjadi Rara Sumanding Pernikahan pernikahan
tersebut memberikan keturunan aitu putri dan putra Sunan Gunung Jati dari beberapa istrinya.
Dari pernikahan dengan Nyi Mas Pakungwati mereka dikaruniai dua anak yaitu Ratu Aru
istri Fatahillah dan Pangeran Pesarean Dipati Mohammad Arifin, Sementara dari pernikahan
dengan Nyi Mas Kaunganten mereka dikaruniai dua anak yaitu Ratu Winson dan Pangeran
Maulana Hasanuddin (Sultan Banten T. Kemudian dasi pernikahannya dengan Nri Mas Rara
Jati mereka dikaruniai dua anak yaitu Pangeran Jaya Kelana dan Pangeran Brata Kelana

a. PROSES BELAJAR
Raden syarif hidayatullah mewarisi kecenderunga sepiritual dari kakek
buyutnya,Jamaluddin akbar al-husaeni, sehingga ketika selesai menimba ilmu di pesantren
syeh datuk kahfi ia meneruskan pembelajaran agamanya ke timur tengah.Babad cirebi
menyebutkan,ketika pangeran cakrabuana membangun kota Cirebon dan tidak mempunyai
pewaris,maka sepulang dari timur tengah syarif hidayatullah mengambil peranan
menmbangun kota dan menjadi pemimpin perkampungan muslim yang baru dibentuk itu
setelah uwaknya wafat.
Memasuki usia dewasa sekitar tahun 1470-1480 ia menikahi adik dari bupati banten saat
itu ,nyai kawunganten. Dari pernikahan ini lahirlah Ratu wulung ayu dan maulana
hasanuddin. Maulana hasanuddin inilah yang yang kelak menjadi raja banten pertama.
Pada tahu 1478 di adakan sebuah musyawarah para wali di tuban, jawa timur untuk
mencari pengganti sunan ampel sebagai pemimpin para wali, akhirnya terpilihlah syarif
hidayatullah alias sunan gunung jati, sejak saat itu, pusat kegiatan para wali di pindahkan ke
gunung sembung, kecanatan gunung jati, kabupaten Cirebon provinsi jawa barat.pusan
kegiatan agama ini kemudian di sebut sebagai pusatnya dunia.
Pada tahun 1479, kedudukan pangeran walangsungsang sebagai penguasa Cirebon
kemudian di gantikan putra adiknya yakni Syarif hidayatullah anak dari pernikahan nyai
rarasantang dengan syarif Abdullah dari mesir yang sebelumnya nikah nyimas pakungwati
putri dari pangeran walangsungsang dan nyai indang geulis yang telah wafat dikenal dengan
sebutan sunan gunung jati dengan gelar syarif hidayatullah bin maulana sultan Muhammad
syarif Abdullah dan bergelar sebagai ingkang sinuhun kangjeng susuhunan jati purba panetep
panatagama awlya allah kutubid jaman khalifatur rasululloh .
Syarif hidayatullah melalui Lembaga wali songo lalu mendekati kakenya yakni jaya
dewata (prabu siliwangi) agar berkenan memeluk agama islam seperti halnya neneknya nyai
subang larang yang memang sudah lama menjaadi seorang muslim jauh sebelum menikah
dengan perabu siliwangi, tetapi hal tersebut tidak membuahkan hasil, pada tahun 1482 pada
saat kekuasaan raja galuh dan sunda telah menjadi satu kembali di tangan prabu silih wangi.
b. Pernikahan
Memasuki usia dewasa (sekitar tahun 1470 - 1480) ia menikahi adik dari bupati banten saat
itu, nyai kawunganten. Dari pernikahan ini lahirlah ratu wulung ayu dan maulana hasanuddin.
Maulana hasanuddin inilah yang kelak menjadi raja banten pertama
c. Wilayah Dakwah Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati menuntut ilmu agama hingga ks. Makkah dan berguru pada Syekh
Tajudin Al-Qurthubi. Tak lama kemudian, Beliau juga melanjutkan ke Mesir dan berguru
pada Syekh Muhammad Athaillah Al-Syadzili ulama bermadzhab Syafi'i. Setelah kembali ke
tanah air, beliau juga sempat berguru pada Syekh Maulana Jahak di Pasai Aceh,
Perjalanannya berlanjut hingga ke Karawang, Kudus, sampai di Pesantren Ampeldenta
Surabaya dimana beliau sempat berguru pada Sunan Ampel Sunan Gunung Jati lantas
diminta untuk berdakwah dan menyebarkan agama Islam di daerah Cirebon dan menjadi guru
agama dan menggantikan Svekh Datuk Kahfi di Gunung Sembung Di sana ia mendirikan
sebuah pondok pesantren, lalu mengajarkan agama Islam kepada penduduk sekitar sehingga
para santri di sana memanggilnya dengan julukan Maulana Jati atau Syekh Jati Setelah
masyarakat Cirebon banyak yang memeluk agama Islam Sunan Gunung Jati lantas lanjut
berdakwah ke daerah Banten.
d. Wafat

Syekh syarif hidayatullah atau di sebut sunan gunung jati berpulang kerahmatullah pada
tanggal 26 rayagung tahun 891 hujriah atau bertepatan dengan tahun 1568 masehi. Sunan
gunung jati meninggal dalam usia 120 tahun, dimana putra dan cucunya tidak sempat
memimpin Cirebon karena meninggal terlebih dahulu, melainkan cicitnyalah yang memimpin
kesultanan Cirebon setelah wafatnya syarif hidayatullah. Syekh syarif hidayatullah kemudian
di kenal dengan sunan gunung jati karena di makamkan di bukit gunung jati.

SUNAN KALIJAGA

Sunan kalijaga memiliki Nama asli joko said, yang di perkirakan lahir pada tahun 1450 M.
Sunan kalijaga merupakan putra dari Adipati tuban yang bernama tumegung wilatikta atau
Raden sahur beliau merupakan keturunan dari pemberontak regendaris majapahit.
Berdasarkan dari riwayat mashur,bahwa adipati arya wilatikyta sudah memeluk islam sejak
sebelum lahirnya joko said.meskipun seorang muslim,ia di kenal sangat kejam dan sangat
taklid kepada pemeritah pusat majapahit yang menganut agama Hindu. Ia menetapkan pajak
tinggi kepada rakyatnnya. Sedangkan joko saind muda yang mengetahuinya dan tidak setuju
dengan segala kebijakan ayahnya. Joko said sering membangkang kepada kebijakan-
kebijakan ayahnya.

a. RADEN SAID MENJADI PERAMPOK

Setelah keluar dari kabupaten tuban, joko said berubah menjadi perampok yang terkenal dan
ditkuti jawa timur. Namu, dalam merampok joko said memilih korban dengan seksama. Ia
hanya merampok orang kaya yang tidak mau mengeluarkan jakat dan sedekah. Sedangkan
sebagian besar dari hasil rampokannya, ia bagi-bagikan untuk orang miskin.dari sinilah ia
sering di beri gelar “lokajaya” artinya perampok budiman.
b. BERTEMU SUNAN BONANG

Setelah bertemu dengan sunan bonang,Raden said berubah dan ingin menjadi murid
sunan bonang. Raden said lalu menyusul sunan bonang ke sungai dan mengatakan bahwa ia
ingin menjadi murid sunan bonang. Sunan bonang lalu menyuruh raden said untuk bertapa
sambal menjaga tongkat yang di tancapkannya ke tepi sungai. Raen said tidak di ijinkan
untuk beranjak dari tempat tersebut sebelum sunan bonang kembali dating.
Raden said lalu melaksanakan perintah dari sunan bonang lalu menjaga tongkatnya.
Karena itu, ia menjadi tertidur dalam waktu lama, hingga tidak di sadari akar dan rerumputan
telah tumbuh menutupi dirinya. Tiga tahun kemudian,sunan bonang dating dan
membangunkan raden said. Karena ia telah menjaga tongkatnya yang di tancapkan di sungai
dan melakukan pertapa, maka raden said di ganti namanya menjadi kalijaga. Kalijaga di beri
pakaian baru dan di beri pelajaran agama oleh sunan bonang. Kalijaga lalu melanjutkan
dakwahnya dan di kenal menjadi sunan kalijaga.
c. DAKWAH SUNAN KALIJAGA

Dalam perjalanan dakwahnya, sunan kalijaga membawa paham keagamaan yaitu salafi.
Sunan kalijaga yang sangat toleran terhadap budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat
akan menjauh jika di serang pendiriannya. Maka mereka harus secara bertahap, dengan
mengikuti sambal mempengaruhi. Sunan kalijaga memiliki keyakinan jika islam sudah di
pahami,maka dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Tidak heran, jika ajaran sunan
kalijaga terksan sinkretis dalam mengenalkan islam. Sunan kalijaga menggunakan seni ukir,
wayang, gamelan serta seni suara sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya
yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-Gundul pacul.
d. LAMA MASA HIDUP SUNAN KALIJAGA

Berdasarkan riwayat mahsyur mengiaskan bahwa masa hiup sunan kalijaga di perkirakan
mencapai lebih dari 100 tahun. Ini membuktikan bahwa sunan kalijaga mengalami masa
akhir kerajaan majapahit pada tahun 1478, kesultanan demak, kesultanan Cirebon, kesultanan
banten dan kerajaan Panjang yang lahir pada tahun 1546 serta ketika wafat,ia di makamkan di
desa kadilangu, dekat kota demak ( bintara). Makam ini hingga sekarang masih ramai di
ziarahi oleh orang-orang dari seluruh Indonesia.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sunan Giri adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton,
yang berkedudukan di daerah Gresik, Jawa Timur. Sunan Giri membangun Giri Kedaton
sebagai pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa yang pengaruhnya bahkan sampai
ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.Lahir 1442 Masehi di
Blambangan, Majapahit. Menikah dengan Dewi Murtasiyah Asyiqah Ratu Gede
Kukusan.Wafat pada tahun 1506 Masehi di Giri Kedaton, Majapahit
2. Sunan Gunung Jati, lahir dengan nama Syarif Hidayatullah atau Sayyid Al-Kamil adalah
salah seorang dari Walisongo, ia dilahirkan Tahun 1448 Masehi,di Kairo Mesir dari
pasangan Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alam dan Nyai Rara Santang, Putri
Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran. Wafat 19 September
1568, Keraton Kasepuhan Cirebon, Cirebon.Mempunyai anak bernama Maulana
Hasanuddin, Ratu Wulung Ayu. Menikah dengan Nyai Pakungwati.
3. Sunan Kalijaga adalah seorang tokoh Walisongo, dikenal sebagai wali yang sangat lekat
dengan muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke
dalam tradisi dan budaya Jawa. Makamnya berada di Kadilangu, Demak. Masa hidup
Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun.Lahir pada tahun 1450
Masehi di Tuban.Wafat pada tahun 1513 M,di Kadilangu, Demak, Tempat pemakaman
Makam Sunan Kalijaga Demak, Demak.Mempunyai anak bernama Sunan Muria, Dewi
Sofiah, Dewi Rakayuh.

Anda mungkin juga menyukai