RESUME Psikolog 2
RESUME Psikolog 2
Dosen Pengampu :
Suci Nurmatin, M.Pd.
Disusun oleh :
Istilah koordinasi prespektif sosial merupakan terjemahan penulis dari istilah “social
perspective coordination” telah di utarakan dalam bab perkembangan penalaran menurut
Sohlberd, bahwa kohlberd menggunakan istilah “lore taking, yang di terjemahkan penulis
menjadi alih peran namun Selman sendri membedakan pengertian “lore taking’ hyyygv “social
perspective coordination” selam juga menggunakan istilah”social perspektif taking”, social
prespektif under standing, inter personal under standing atau interpersonal awareness dengan arti
yang sama.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pengertian koodinasi prespktif sosial ialah apa yang
diketahui dan dipikirkan seseorang mengenai dunia interpersonal nya, bagaimana seseorang
mengkonseptualisasikan diri dan orang lain, pendekatan teoritis mengenai konseptualisasi diri
dan orang lain tersebut terbagi menjadi 2 :
Dalam teori psikologi sosial, konseptualisasi diri dan orang lain dibahas melalui teori
atribusi oleh Bem, Heider, dan Kelly, yang menekankan pada "causal attribution" atau
penyimpulan mengapa seseorang bertindak seperti yang mereka lakukan. Area lain adalah
"person perception" yang mencoba menjawab bagaimana individu menggambarkan orang lain
dan atribusi disposisi atau trait kepada mereka.
Teori perkembangan kognitif tentang pengertian dunia interpersonal, atau kognisi sosial,
berakar pada teori Piaget dan Werner. Ada berbagai model dalam perkembangan kognisi sosial,
dengan model Selman yang menjadi yang paling ekstensif.
Ini adalah gambaran singkat dari konsep koordinasi perspektif sosial oleh Selman (1980).
Selman juga dipengaruhi oleh ide Mead bahwa pengertian tentang "diri" dan
hubungan antar perspektif individu merupakan konsep yang saling melengkapi,
menggabungkan aspek psikologis individu dan hubungan sosial mereka dalam
pemahaman tentang perkembangan individu. Mead menekankan bahwa kemampuan
manusia untuk mengkoordinasikan peran-peran adalah sumber dari "sense of self."
Inti dari konsep inteligensi sosial menurut Mead adalah kemampuan manusia untuk
memahami perspektif orang lain melalui interaksi sosial, terutama melalui permainan
peran dan permainan. Tahap "play" melibatkan praktik peran sederhana, sedangkan tahap
"game" melibatkan koordinasi sosial yang lebih kompleks. Melalui tahap "game,"
individu dapat mencapai pemahaman sosial yang lebih abstrak dan normatif yang disebut
"perspective of the generalized other." Selama perkembangan antar tahap ini,
pemahaman individu tentang diri mereka juga berubah, sehingga interaksi sosial
memainkan peran kunci dalam membentuk konsep diri individu.
Pengaruh besar dari pemikiran Piaget dan Mead terlihat dalam model Selman.
Selman juga memperhitungkan penelitian empiris dalam pembuatannya. Dia mencatat
bahwa penelitian yang fokus pada koordinasi perspektif, seperti konsep Mead, terbatas
jumlahnya. Sebagian besar penelitian lebih fokus pada pemahaman subyektifitas
perspektif orang lain, termasuk dalam konstruk "person perception" yang dikembangkan
oleh beberapa psikolog sosial, seperti Livesley & Bromley (1973). Selman juga merujuk
pada penelitian empiris yang menggunakan konsep "decentration" Piaget, seperti
penelitian Feffer (1959; Feffer & Gourevitch, 1960).
Penelitian empiris awal tentang "decentration" Piaget oleh Feffer (1959; Feffer &
Gourevitch, 1960) menggunakan tugas sosial dengan kartu bergambar manusia untuk
mengukur "perspective taking" pada anak-anak. Namun, Selman berpendapat bahwa
model Feffer kurang memperhatikan aspek "social content" yang dianggap penting oleh
Mead.
Selman memadukan teori Mead dan Piaget dalam pengembangan modelnya tentang
koordinasi perspektif sosial. Penelitian awalnya (Selman, 1971) menunjukkan bahwa
tahap koordinasi perspektif sosial harus mempertimbangkan bagaimana seseorang
memahami diri dan orang lain sebagai "social cognizers," serta bagaimana mereka
mengkoordinasikan berbagai sudut pandangan
Selman menganggap penelitian ini sebagai studi tentang kognisi sosial, yang
menggambarkan bagaimana anak-anak berpikir tentang keunikan manusia sebagai
makhluk sosial. Ia berpendapat bahwa penggantian gambar dengan gambar lain dapat
menghasilkan hasil yang serupa.