Anda di halaman 1dari 22

RULE of LAW

SAHARUDDIN.,S.IP.,M.Si
LATAR BELAKANG

❑ Negara hukum berangkat dari konsep Rule of


Law yang bersumber dari pengalaman
berdemokrasi konstitusional di Eropa abad ke-19
dan ke-20. Oleh karena itu, negara demokrasi
pada dasarnya adalah negara hukum.
LATAR BELAKANG

❑ Diawali oleh adanya gagasan untuk melakukan


pembatasan kekuasaan pemerintahan Negara.
❑ Sarana yang dipilih untuk maksud tersebut yaitu
Demokrasi Konstitusional.
❑ Perumusan yuridis dariDemokrasi Konstitusional
adalah konsepsi negara hukum.
PENGERTIAN DASAR
❑ “RULE OF LAW” adalah “RULE BY THE LAW”.
Maksudnya adalah bahwa hukum menjadi petunjuk
bagi praktek kenegaraan suatu negara. Dengan kata
lain, hukumlah yang tertinggi dan bukan Pemerintah.
Pemerintah hanyalah petugas yang menerapkan apa-
apa yang sudah menjadi ketentutan/hukumnya.
❑ Fungsi Rule of Law dimaksudkan agar terdapat
jaminan rasa KEADILAN (justice) di dalam masyarakat.
PENGERTIAN DASAR
❑ Rule of law harus menjamin apa yg oleh masyarakat/
bangsa yg bersangkutan dipandang sebagai keadilan,
khususnya keadilan sosial.
❑ Wieldon (1960), Rule of Law tdk hanya memiliki
peradilan yg sempurna, TETAPI ditentukan oleh
KENYATAAN apakah rakyat benar menikmati keadilan
dlm arti perlakuan yg adil, baik dari sesama
warganegara, maupun pemerintah
PENGERTIAN DASAR
❑ The enforcement of the rule of Law (Pelaksanaan
Kaidah kaidah Hukum), yg berlaku dlm suatu negara
senantiasa mengandung suatu premise (prasarat),
bahwa kaidah yg dilaksanakan merupakan hukum yg
adil, artinya kaidah hukum yg menjamin perlakuan yg
adil (sesuai dg faham masyarakat yg bersangkutan
tentang keadilan sosial).
CIRI NEGARA HUKUM

❑ Adanya supremasi hukum (bahwa hukum adalah


panglima dan kekuasaan).
❑ Adanya legalitas hukum (bahwa seseorang
mendapat perlindungan hukum).
❑ Adanya jaminan hak asasi manusia.
KONSEP DASAR
❑ Di negara-negara hukum, peraturan
perundang-undangan harus merujuk kepada
undang-undang dasar (konstitusi).
❑ Dengan begitu, negara tersebut dapat disebut
juga sebagai negara konstitusional karena
negara tersebut mempunyai segala
peraturannya dengan berdasarkan kepada
hukum dasar (konstitusi).
KONSEP DASAR

❑ Sir Lord Acton, Inggris, [1887]: POWERS


TENDS TO CORRUPT; ABSOLUTE POWER
CORRUPTS ABSOLUTELY (Kekuasaan itu
cenderung disalahgunakan, terlebih-
lebih lagi kekuasan yang sangat besar)
KONSEP DASAR
❑ Pada tahun 1959, Friedman membedakan 2 kategori
rule of law; formal dan material.
❑ Rule of law itu tidaklah hanya memiliki sistem
pengadilan yang sempurna di atas kertas (rule of law
yang bersifat formal), akan tetapi ditentukan oleh
kenyataan bahwa rakyat benar-benar dapat
menikmati perlakuan yang adil, baik dari sesama
warga negara maupun dari pemerintahannya
(Material).
KONSEP DASAR
❑ Di negara hukum, hukum tidak hanya
sekedar "formalitas" atau "prosedural"
belaka dari kekuasaan karena nantinya
hukum dijadikan alat pembenaran dari
tindakan yang sebenarnya menyimpang
dari kekuasaan.
Ciri-ciri khas dari supremacy of the law

1. Hukum berkuasa penuh terhadap


Negara dan rakyat.
2. Negara tidak dapat disalahkan, yang
berhak disalahkan adalah pejabat
Negara.
3. Hukum tidak dapat diganggu gugat,
kecuali oleh supreme of court atau
mahkamah Konstitusi/Agung.
2019
Supremacy of the law berlandaskan pada

1. Equality before the law, yaitu segala


warga negara berkedudukan sama
dalam hukum dan wajib mematuhi
hukum.
2. Constitution based on Human Right,
yaitu adanya jaminan hak-hak asasi
di dalam konstitusi dan keputusan-
keputusan pengadilan.
2019
PILAR UTAMA NEGARA HUKUM
1. Supremasi Hukum (Supremacy of Law): Adanya
pengakuan normatif dan empirik akan prinsip
supremasi hukum, yaitu bahwa semua masalah
diselesaikan dengan hukum sebagai pedoman
tertinggi.
2. Persamaan dalam Hukum (Equality before the Law):
Adanya persamaan kedudukan setiap orang dalam
hukum dan pemerintahan, yang diakui secara
normatif dan dilaksanakan secara empirik.
PILAR UTAMA NEGARA HUKUM
3. Asas Legalitas (Due Process of Law): Dalam setiap
Negara Hukum, dipersyaratkan berlakunya asas
legalitas dalam segala bentuknya (due process of law),
yaitu bahwa segala tindakan pemerintahan harus
didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang
sah dan tertulis.
4. Adanya pembatasan kekuasaan Negara dan organ-
organ Negara dengan cara menerapkan prinsip
pembagian kekuasaan secara vertikal atau pemisahan
kekuasaan secara horizontal.
PILAR UTAMA NEGARA HUKUM

5. Organ-Organ Eksekutif Independen: Dalam


rangka membatasi kekuasaan itu, di zaman
sekarang berkembang pula adanya pengaturan
kelembagaan pemerintahan yang bersifat
‘independent’.
6. Peradilan Bebas dan Tidak Memihak: Adanya
peradilan yang bebas dan tidak memihak
(independent and impartial judiciary).
PILAR UTAMA NEGARA HUKUM
7. Peradilan Tata Usaha Negara: Dalam setiap Negara
Hukum, harus terbuka kesempatan bagi tiap-tiap
warga negara untuk menggugat keputusan pejabat
administrasi Negara dan dijalankannya putusan hakim
tata usaha negara (administrative court) oleh pejabat
administrasi negara.
8. Di samping adanya PTUN yang diharapkan memberikan
jaminan tegaknya keadilan bagi tiap-tiap warga negara,
Negara Hukum modern juga lazim mengadopsikan
gagasan pembentukan mahkamah konstitusi dalam
sistem ketatanegaraannya.
PILAR UTAMA NEGARA HUKUM
9. Perlindungan Hak Asasi Manusia: Adanya perlindungan
konstitusionalterhadap hak asasi manusia dengan
jaminan hukum bagi tuntutan penegakannya melalui
proses yang adil.
10.Bersifat Demokratis: Dipraktekkannya prinsip
demokrasi atau kedaulatan rakyat yang menjamin
peran serta masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan negara, sehingga setiap peraturan yang
ditetapkan dan ditegakkan mencerminkan keadilan
yang hidup di tengah masyarakat.
PILAR UTAMA NEGARA HUKUM
11.Hukum adalah sarana untuk mencapai tujuan yang
diidealkan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan
umum.
12.Transparansi dan Kontrol Sosial: Adanya transparansi
dan kontrol sosial yang terbuka terhadap setiap proses
pembuatan dan penegakan hukum, sehingga
kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam
mekanisme kelembagaan resmi dapat dilengkapi
secara komplementeroleh peran serta masyarakat
secara langsung.
PENEGAKAN RULE of LAW DI INDONESIA
❑ Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
konsep rule of law telah banyak dihasilkan, namun
penegakannya belum optimal, sehinga rasa keadilan
sebagai wujud dari pelaksanaan rule of law belum
dirasakan sebagian besar rakyat Indonesia.
❑ Adapun proses penegakan hukum di Indonesia
dilakukan oleh lembaga penegak hukum, yaitu;
Kejaksaan, Kepolisian, Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi (KPK), dan Badan Peradilan (MA, MK,
Pengadilan Tinggi, dan Pengadilan Negri).
Strategi Rule of Law di Indonesia
❑ Penerapan Rule of law di Indonesia yang dilandasi oleh
Pembukaan UUD 1945, perlu memperhatikan hal-hal
sbb;
❑ Rule of law harus disesuaikan dengan corak dan ragam
(kepribadian) bangsa Indonesia, misalnya harus
didasarkan pada akar budaya nasional Indonesia.
❑ Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuat
wawasan nasional, gagasan tentang hubungan antar
manusia, masyarakat, dan negara harus dapat
ditegakkan secara adil dan hanya memihak kepada
pengadilan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai