Law yang bersumber dari pengalaman berdemokrasi konstitusional di Eropa abad ke-19 dan ke-20. Oleh karena itu, negara demokrasi pada dasarnya adalah negara hukum. LATAR BELAKANG
❑ Diawali oleh adanya gagasan untuk melakukan
pembatasan kekuasaan pemerintahan Negara. ❑ Sarana yang dipilih untuk maksud tersebut yaitu Demokrasi Konstitusional. ❑ Perumusan yuridis dariDemokrasi Konstitusional adalah konsepsi negara hukum. PENGERTIAN DASAR ❑ “RULE OF LAW” adalah “RULE BY THE LAW”. Maksudnya adalah bahwa hukum menjadi petunjuk bagi praktek kenegaraan suatu negara. Dengan kata lain, hukumlah yang tertinggi dan bukan Pemerintah. Pemerintah hanyalah petugas yang menerapkan apa- apa yang sudah menjadi ketentutan/hukumnya. ❑ Fungsi Rule of Law dimaksudkan agar terdapat jaminan rasa KEADILAN (justice) di dalam masyarakat. PENGERTIAN DASAR ❑ Rule of law harus menjamin apa yg oleh masyarakat/ bangsa yg bersangkutan dipandang sebagai keadilan, khususnya keadilan sosial. ❑ Wieldon (1960), Rule of Law tdk hanya memiliki peradilan yg sempurna, TETAPI ditentukan oleh KENYATAAN apakah rakyat benar menikmati keadilan dlm arti perlakuan yg adil, baik dari sesama warganegara, maupun pemerintah PENGERTIAN DASAR ❑ The enforcement of the rule of Law (Pelaksanaan Kaidah kaidah Hukum), yg berlaku dlm suatu negara senantiasa mengandung suatu premise (prasarat), bahwa kaidah yg dilaksanakan merupakan hukum yg adil, artinya kaidah hukum yg menjamin perlakuan yg adil (sesuai dg faham masyarakat yg bersangkutan tentang keadilan sosial). CIRI NEGARA HUKUM
❑ Adanya supremasi hukum (bahwa hukum adalah
panglima dan kekuasaan). ❑ Adanya legalitas hukum (bahwa seseorang mendapat perlindungan hukum). ❑ Adanya jaminan hak asasi manusia. KONSEP DASAR ❑ Di negara-negara hukum, peraturan perundang-undangan harus merujuk kepada undang-undang dasar (konstitusi). ❑ Dengan begitu, negara tersebut dapat disebut juga sebagai negara konstitusional karena negara tersebut mempunyai segala peraturannya dengan berdasarkan kepada hukum dasar (konstitusi). KONSEP DASAR
❑ Sir Lord Acton, Inggris, [1887]: POWERS
TENDS TO CORRUPT; ABSOLUTE POWER CORRUPTS ABSOLUTELY (Kekuasaan itu cenderung disalahgunakan, terlebih- lebih lagi kekuasan yang sangat besar) KONSEP DASAR ❑ Pada tahun 1959, Friedman membedakan 2 kategori rule of law; formal dan material. ❑ Rule of law itu tidaklah hanya memiliki sistem pengadilan yang sempurna di atas kertas (rule of law yang bersifat formal), akan tetapi ditentukan oleh kenyataan bahwa rakyat benar-benar dapat menikmati perlakuan yang adil, baik dari sesama warga negara maupun dari pemerintahannya (Material). KONSEP DASAR ❑ Di negara hukum, hukum tidak hanya sekedar "formalitas" atau "prosedural" belaka dari kekuasaan karena nantinya hukum dijadikan alat pembenaran dari tindakan yang sebenarnya menyimpang dari kekuasaan. Ciri-ciri khas dari supremacy of the law
1. Hukum berkuasa penuh terhadap
Negara dan rakyat. 2. Negara tidak dapat disalahkan, yang berhak disalahkan adalah pejabat Negara. 3. Hukum tidak dapat diganggu gugat, kecuali oleh supreme of court atau mahkamah Konstitusi/Agung. 2019 Supremacy of the law berlandaskan pada
1. Equality before the law, yaitu segala
warga negara berkedudukan sama dalam hukum dan wajib mematuhi hukum. 2. Constitution based on Human Right, yaitu adanya jaminan hak-hak asasi di dalam konstitusi dan keputusan- keputusan pengadilan. 2019 PILAR UTAMA NEGARA HUKUM 1. Supremasi Hukum (Supremacy of Law): Adanya pengakuan normatif dan empirik akan prinsip supremasi hukum, yaitu bahwa semua masalah diselesaikan dengan hukum sebagai pedoman tertinggi. 2. Persamaan dalam Hukum (Equality before the Law): Adanya persamaan kedudukan setiap orang dalam hukum dan pemerintahan, yang diakui secara normatif dan dilaksanakan secara empirik. PILAR UTAMA NEGARA HUKUM 3. Asas Legalitas (Due Process of Law): Dalam setiap Negara Hukum, dipersyaratkan berlakunya asas legalitas dalam segala bentuknya (due process of law), yaitu bahwa segala tindakan pemerintahan harus didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang sah dan tertulis. 4. Adanya pembatasan kekuasaan Negara dan organ- organ Negara dengan cara menerapkan prinsip pembagian kekuasaan secara vertikal atau pemisahan kekuasaan secara horizontal. PILAR UTAMA NEGARA HUKUM
5. Organ-Organ Eksekutif Independen: Dalam
rangka membatasi kekuasaan itu, di zaman sekarang berkembang pula adanya pengaturan kelembagaan pemerintahan yang bersifat ‘independent’. 6. Peradilan Bebas dan Tidak Memihak: Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak (independent and impartial judiciary). PILAR UTAMA NEGARA HUKUM 7. Peradilan Tata Usaha Negara: Dalam setiap Negara Hukum, harus terbuka kesempatan bagi tiap-tiap warga negara untuk menggugat keputusan pejabat administrasi Negara dan dijalankannya putusan hakim tata usaha negara (administrative court) oleh pejabat administrasi negara. 8. Di samping adanya PTUN yang diharapkan memberikan jaminan tegaknya keadilan bagi tiap-tiap warga negara, Negara Hukum modern juga lazim mengadopsikan gagasan pembentukan mahkamah konstitusi dalam sistem ketatanegaraannya. PILAR UTAMA NEGARA HUKUM 9. Perlindungan Hak Asasi Manusia: Adanya perlindungan konstitusionalterhadap hak asasi manusia dengan jaminan hukum bagi tuntutan penegakannya melalui proses yang adil. 10.Bersifat Demokratis: Dipraktekkannya prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat yang menjamin peran serta masyarakat dalam proses pengambilan keputusan negara, sehingga setiap peraturan yang ditetapkan dan ditegakkan mencerminkan keadilan yang hidup di tengah masyarakat. PILAR UTAMA NEGARA HUKUM 11.Hukum adalah sarana untuk mencapai tujuan yang diidealkan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan umum. 12.Transparansi dan Kontrol Sosial: Adanya transparansi dan kontrol sosial yang terbuka terhadap setiap proses pembuatan dan penegakan hukum, sehingga kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam mekanisme kelembagaan resmi dapat dilengkapi secara komplementeroleh peran serta masyarakat secara langsung. PENEGAKAN RULE of LAW DI INDONESIA ❑ Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan konsep rule of law telah banyak dihasilkan, namun penegakannya belum optimal, sehinga rasa keadilan sebagai wujud dari pelaksanaan rule of law belum dirasakan sebagian besar rakyat Indonesia. ❑ Adapun proses penegakan hukum di Indonesia dilakukan oleh lembaga penegak hukum, yaitu; Kejaksaan, Kepolisian, Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK), dan Badan Peradilan (MA, MK, Pengadilan Tinggi, dan Pengadilan Negri). Strategi Rule of Law di Indonesia ❑ Penerapan Rule of law di Indonesia yang dilandasi oleh Pembukaan UUD 1945, perlu memperhatikan hal-hal sbb; ❑ Rule of law harus disesuaikan dengan corak dan ragam (kepribadian) bangsa Indonesia, misalnya harus didasarkan pada akar budaya nasional Indonesia. ❑ Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan nasional, gagasan tentang hubungan antar manusia, masyarakat, dan negara harus dapat ditegakkan secara adil dan hanya memihak kepada pengadilan. TERIMA KASIH