Anda di halaman 1dari 4

Halaman

LAPORAN PRAKTIKUM 1 of 4

LAPORAN PRAKTIKUM DAN TUGAS KELOMPOK


MATA KULIAH INTERNET OF THINGS

A. IDENTITAS
Kelompok : 10
Nama Anggota : NIKEN ANDINI (2203022)
Nama Anggota : RISKI FIRMANSAH (2203026)
Nama Aggota : WIRANTO (2203030)
Kelas : D3TI.2A
Program Studi : D3 Teknik Informatika
Jurusan : D3 Teknik Informatika

B. DESKRIPSI MATA KULIAH


Nama Matakuliah : Internet of Things
Dosen Pengampu : Ahmad Rifa’l, M.Kom
Pertemuan ke :7
Materi : Tugas T2
Tanggal/ Waktu : 13 September 2023/13.30-16.00
Laboratorium : Laboratorium IoT

C. TUGAS
Carilah 3 (tiga) jurnal/conferences yang membahas tentang IoT, kemudian coba rangkumlah
dari mulai sensor/aktuator yang digunakan beserta jaringan dan device komunikasinya
menggunakan apa.

D. HASIL TUGAS
1. Referensi : Ali Yavari, Dimitrios Georgakopoulos, Paul R. Stoddart, Mahnaz
Shafiei Faculty of Science, Engineering and Technology Swinburne University of
Technology Melbourne, Australia ' Internet of Things-based Hydrocarbon Sensing
forReal-time Environmental Monitoring’

Penggunaan Internet of Things (IoT) untuk pemantauan lingkungan secara real-time.


IoT dapat mengumpulkan, mengintegrasikan, dan menganalisis data dari jutaan sensor
dan perangkat lain yang terhubung ke internet. Makalah ini mengusulkan solusi berbasis
IoT untuk mendeteksi polusi hidrokarbon secara real-time yang dihasilkan oleh outlet
bahan bakar ritel. Solusinya mencakup sensor serat optik berbiaya rendah namun sangat
akurat yang dapat mendeteksi hidrokarbon di air tanah dan dapat dengan mudah
diterapkan di sumur pemantauan yang ada. Sensor hidrokarbon adalah bagian dari
Halaman
LAPORAN PRAKTIKUM 2 of 4

platform pengumpulan dan analisis data sensor IoT yang memanfaatkan node sensor
yang tersedia secara komersial untuk berkomunikasi melalui jaringan berdaya rendah
guna mengumpulkan dan menganalisis data polusi hidrokarbon di cloud. Platform ini
dapat mendeteksi dan melaporkan polusi hidrokarbon secara real-time dan menghasilkan
peta dan peringatan polusi hidrokarbon yang terus diperbarui.

Gambar 1. Hidrokarbon Sensing Arsitektur IoT

Gambar 2. Komponen Sensor


Halaman
LAPORAN PRAKTIKUM 3 of 4

2. Referensi : O. Geman , L. Chiucisan , M. Hagan (2018) “Body Sensor Networks and


Internet of Things for Management and Screening of Patients with Diabetic
Neuropathy”

Jurnal ini membahas tentang jaringan sensor berbasis sensor kapasitif interdigital yang
dimasukkan ke dalam pakaian untuk membangun perangkat untuk skrining dan
penatalaksanaan pasien Neuropati Diabetik. Penggunaan sensor kapasitif interdigital yang
tertanam pada pakaian terbukti menjadi cara yang tepat untuk memantau getaran di
berbagai bagian tubuh, termasuk leher dan kepala. Makalah ini juga membahas manfaat
penggunaan IoT dalam sistem layanan kesehatan dan konsep fusi data. Pekerjaan di masa
depan akan melengkapi sistem ini dengan modul fotovoltaik yang dapat dipakai atau
solusi lain untuk menjamin kemandirian energi sistem.

gambar 3. Perbandingan antara analog sensor dan smart sensor

TABLE I. Tabel Pengklasifikasian Tekanan Darah , Obesitas dan Diabetes (WHERE SBP -
SYSTOLIC BLOOD PRESSURE, DBP - DIASTOLIC BLOOD PRESSURE, BMI - BODY
MASS INDEX)
Halaman
LAPORAN PRAKTIKUM 4 of 4

3. Referensi : Fazlullah Khan, Ateeq ur Rehman, Main Ahmad Jan, Izaz ur Rahman.
Department of Computer Science, Abdul Wali Khan University Mardan, Pakistan
(2019). “Efficient Resource Allocation for Real time Traffic in Cognitive Radio
Internet of Things”
Artikel ini membahas tantangan yang dihadapi oleh spektrum tanpa lisensi yang
padat dalam teknologi komunikasi dan kebutuhan akan pemanfaatan spektrum yang
efisien dalam perangkat IoT berdaya rendah. Ia memperkenalkan jaringan radio kognitif
(CR) sebagai solusi, di mana pengguna tanpa lisensi dengan oportunis memanfaatkan
spektrum berlisensi yang kurang dimanfaatkan. Artikel ini mengusulkan model deteksi
pengguna utama untuk Internet of Things berbasis Cognitive Radio (CR-IoT)
menggunakan model Markov tersembunyi (HMM) dan menyajikan algoritma untuk
deteksi saluran dan alokasi yang efisien. Hasil simulasi menunjukkan bahwa CR-IoT
lebih unggul daripada skema jaringan tradisional dalam hal keterlambatan dan
throughput untuk data kritis dan normal. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan QoS
dalam aplikasi IoT dengan mengoptimalkan pemanfaatan spektrum.

Gambar 4. Skenario Pengaplikasian CR-IoT

Anda mungkin juga menyukai