5.bab V Investigasi GeologiGeoteknikBendungan Mamak - R0
5.bab V Investigasi GeologiGeoteknikBendungan Mamak - R0
BAB V
INVESTIGASI GEOLOGI/ GEOTEKNIK
5.1 Umum
Dalam rangka penyelesaian Proyek “Pekerjaan Di Bendungan Mamak Desa Mamak
Kecamatan Lopok Kabupaten Sumbawa”, maka sebagai konsultan telah melaksanakan
pekerjaan penyelidikan tanah, di lokasi “Daerah Desa Mamak Kecamatan Lopok
Kabupaten Sumbawa” yang meliputi : pekerjaan lapangan dan laboratorium.
Penyelidikan lapangan yang dimaksud tersebut antara lain yaitu : pengamatan secara visual
mengenai keadaan geologi dan situasi daerah penyelidikan, pengujian tanah, dan sekaligus
pengambilan sampel pada kedalaman-kedalaman tertentu.
Kegiatan dan data-data hasil penyelidikan lapangan ini akan diuraikan pada bab-bab
selanjutnya.
V-1
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
V-2
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
sama berada sebelah kiri hulu sungai. Lokasi bendungan berada pada lembah sempit sekitar
70 meter, berupa rangkaian 4 bukit kecil yang terpisah oleh 4 saddle dam. Bukit-bukit
tersebut memiliki kemiringan sekitar 20 derajat, dengan lebar dasar dari 150 – 200meter
dengan elevasi antara 105 – 115meter ke puncak bukit. Saddle dam anatar bukit memiliki
lebar 10 – 30meter dibagian dasar, dengan tinggi bervariasi dari 75 – 105 meter. Dasar sungai
memiliki lebar 30 meter. Kemiringan dinding sungai sebelah kanan meningkat dari 20 – 30
derajat sampai bagian atas. Stratigrafi Bendungan Mamak dijelaskan dalam Tabel 5.1.
Tabel 5. 1 Stratigrafi Bendungan Mamak (Sir Mc Donald & Partners Asia, 1986)
V-3
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
Secara stratigrafi, sedimen Bendungan Mamak terbagi dalam 3 umur batuan yaitu:
Quarternary Holocene, Tertiary Miocene dan Plio-Pleistocene, dimana masing-masing umur
batuan tersebut dikelompokkan dalam satuan unit batuan sebagai berikut:
- River deposits
Lembah sungai tersusun oleh endapan pasir dan kerikil, kecuali singkapan batuan
dasar di dasar sungai. Kerikil ini disominasi oleh batuan andesit yang berukuran
kurang dari 30 cm. Ketebalan lapisan ini kurang dari 3 meter.
- Talus deposits
Talus deposits/ endapan lereng menyebar merata disepanjang kaki lereng tersusun
oleh akumulasi longsoran batuan dan tanah pasiran yang lepas. Ketebalan lapisan ini
beberapa meter.
- Flood plain and terrace deposits
Endapan teras dan dataran banjir tersusun oleh pasir dan kerikil dan atau tanah
lempungan yang dibentuk oleh dataran bajir tua yang berkembang menyebar serata
sebagai endapan teras beberapa meter lebih tinggi dari dasar sungai. Ketebalan
lapisan ini bervariasi mencapai 6 meter.
- Upper tuff breccia
Lapisan breksi tuf bagian atas berkembang pada bagian hulu berada lebih dari 500
meter dari lokasi tubuh bendungan. Lapisan ini tersusun oleh fragmen andesite dan
dacite yang berkurang beberapa sentimeter yang terkonsolidasi dalam matriks tufaan
V-4
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
V-5
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
ke timur/ tenggara dan arah kemiringan tidak lebih dari 20 derajat kea rah barat daya atau
selatan. Lapisan batuan ini diintrusi oleh andesite. Tidak ada struktur sesar utama disekitar
lokasi penelitian, sedangkan sesar minor terlihat pada hasil inti pemboran memanjang dari
timur laut sampai lokasi bendungan dan terlihat juga pada foto udara.
Batuan dasar tersusun oleh tuf asam berwarna abu-abu dan tuf terlaskan berumur Miosen.
Tuf terlaskan menumpang pada tuf asam yang tersemenkan. Batasnya di elevasi 85 meter
pada sandaran kiri dan pada elevasi 100 meter pada sandaran kanan bendungan utama,
sedangkan pada saddle dam kedua pada elevasi 95 meter dan pada saddle dam ke tiga pada
elevasi 85 meter. Saddle dam keempat tersusun oleh tuf asam yang berasosiasi dengan intrusi
dasit. Tuf asam tersebut membentuk massa yang besar pada saddle dam pertama dan meluas
ke cekungan sungai. Intrusi dasit berada pada hilir sungai pada saddle dam pertama. Batuan
pondasi pada bendungan utama dan saddle dam pertama adalah tufa dibagian bawah dan tuf
teralsakan pada bagian atas, sedangkan batuan pondasi saddle dam kedua dan ketiga adalah
tuf terlaskan.
V-6
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
V-7
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
Hasil pengukuran kekar-kekar lembaran pada bukit tumpuan kanan saddle DAM 1 dibagian
hulu. Kekar-kekar ini dominan memiliki jurus N 300° E dengan kemiringan dominan 77°.
V-8
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
V-9
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
Gambar 5. 6 Kekar lembaran pada bagian hulu bukit tumpuan kanan Saddle dam-1
Pada bukit tumpuan kanan saddle DAM 2, pada bagian hulu, juga dijumpai intrusi dangkal
batuan dasit. Pada zona ini, kondisi batuan lebih lapuk, diduga karena adanya pengaruh
alterasi. Jurus / arah kelurusan alterasi pada batuan ini juga memiliki jurus dominan N 300
E. Keberadaan kekar-kekar ini dan diperkuat oleh kondisi batuan yang lapuk teralterasi
sehingga menyebabkan munculnya rembesan pada kaki hilir bagian kanan saddle dam 2.
Gambar 5. 7 Alterasi dan pelapukan batuan serta kekar lembaran pada bagian hiulu bukit
tumpuan kanan Saddle dam-2
V-10
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
Gambar 5. 8 Korelasi antara litologi, struktur geologi dan keberadaan rembesan bagian hilir
Berdasarkan hasil penyelidikan tanah yang telah dilaksanakan yaitu pemboran teknik
sebanyak 6 (enam) titik bor dengan nomor BH-OSP-01 sampai BH-OSP-04, dan BH-
OW-01, BH.OW-02, dengan kedalaman pengujian maksimal 8,00 m dan pengambilan
sample sebanyak 6 sampel. Susunan dan karakteristik lapisan tanahnya dapat diuraikan
sebagai berikut:
Tabel 5. 3 Daftar Titik Pemboran
Kedalaman UDS Koordinat
No. Titik
(m) Sample X Y Z
1 BH-OSP-01 7.5 2 563717.545 9039229.218 99.765
2 BH-OSP-02 8.0 - 563493.352 9039214.110 99.891
3 BH-OSP-03 7.5 2 563712.230 9039228.111 99.799
4 BH-OSP-04 8.0 - 563717.121 9039230.251 99.825
5 BH-OW-1 5.0 1 563490.155 9039277.495 61.220
6 BH-OW-2 4.0 1 563698.201 9039327.112 61.720
V-11
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
- Dari kedalaman antara -0,50 m sampai kedalaman -5,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan lempung pasiran, berwarna abu-abu kecoklatan, bersifat
sedang - kaku, plastisitas sedang, ketebalan lapisannya mencapai 4,50 m.
- Selanjutnya kedalaman antara -5,00 m sampai kedalaman -7,50 m dari Muka Tanah
Setempat (MTS), merupakan lapisan lempung pasiran, berwarna abu-abu, bersifat
sedang - kaku, plastisitas sedang, ketebalan lapisannya mencapai 2,50 m.
- Mulai dari permukaan (0,00) m sampai kedalaman -1,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan top soil (material urugan) lempung pasiran, berwarna abu-
abu kecoklatan, ketebalan lapisannya mencapai 1,00 m.
- Dari kedalaman antara -1,00 m sampai kedalaman -5,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan lempung pasiran, berwarna abu-abu kecoklatan, bersifat
sedang - kaku, plastisitas sedang, ketebalan lapisannya mencapai 4,00 m.
V-12
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
- Dari kedalaman antara -1,00 m sampai kedalaman -5,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan lempung pasiran, berwarna abu-abu kecoklatan, bersifat
sedang - kaku, plastisitas sedang, ketebalan lapisannya mencapai 4,00 m.
- Selanjutnya kedalaman antara -5,00 m sampai kedalaman -7,50 m dari Muka
Tanah Setempat (MTS), merupakan lapisan lempung pasiran, berwarna abu-abu,
bersifat sedang - sangat kaku, plastisitas sedang, ketebalan lapisannya mencapai 2,50
m.
- Mulai dari permukaan (0,00) m sampai kedalaman -0,50 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan top soil (material urugan), berwarna coklat, ketebalan
lapisannya mencapai 0,50 m.
- Dari kedalaman antara -0,50 m sampai kedalaman -1,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan kerakal kerikilan, berwarna coklat keabu-abuan, bersifat
sedang, ketebalan lapisannya mencapai 0,50 m.
- Dari kedalaman antara -1,00 m sampai kedalaman -3,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan batugamping, berwarna putih, bersifat keras, ketebalan
lapisannya mencapai 2,00 m.
V-13
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
- Selanjutnya kedalaman antara -3,50 m sampai kedalaman -4,50 m dari Muka Tanah
Setempat (MTS), merupakan lapisan batugamping, berwarna putih, bersifat keras,
ketebalan lapisannya mencapai 1,00 m.
5.6.2 Kondisi Geoteknik
Kondisi Geologi Teknik lokas penyelidikan dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 5. 4 Kondisi Geoteknik Bendungan Mamak
No. Inspeksi Visual Kondisi Geologi Hasil Inspeksi
1 Main dam
- Sisi Hulu River deposit dan talus Baik dan Normal
deposit, berupa batuan
andesit. Tuff breccia,
welded tuf dan intrussive
andesite
- Sisi Hilir River deposit dan talus Baik dan Normal
deposit, berupa batuan
andesit. Tuff breccia
- Tumpuan Kiri Dasit dengan struktur kekar Terjadi pelapukan
lembaran terutama bagian hulu
sandaran kiri
Welded tuff dengan
perselingan lapili tuff dan tuff
breccia
- Tumpuan Kanan Welded tuff dengan Terjadi pelapukan dan
perselingan lapili tuff dan tuff longsoran minor
breccia, tebal 100 meter
- Tubuh bendungan Terdiri dari: Impervious core, Perbaikan rip rap di
filter, transition, random bagian hulu dan hilir,
rock, selected rock and rock mengindikasikan
penurunan tubuh
bendungan
2 Saddle dam 1
V-14
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
V-15
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
laboratorium mekanika tanah yaitu sebanyak 6 sampel, dari hasil pemboran, hasil
selengkapnya pada Lampiran 3.
5.8 Parameter Desain Geoteknik
Tubuh Bendungan Mamak tersusun dari earth zone, filter zone, transition zone, random zone
dan selected rock & rock fill zones. Adapun parameter desain bendungan tersebut
ditunjukkan dalam Tabel 5.5
V-16
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
60.00
58.00
56.00
54.00
52.00
50.00
48.00
46.00
44.00
42.00
40.00
38.00
36.00
99.929
34.00
32.00
30.00 2.4
5 5
1.8
28.00
1.0 1.0
26.00
ROCK RIP-RAP STONE PITCHING
24.00
22.00
20.00
18.00
2 2
16.00
14.00 2
12.00
10.00 6 3 1 4 6 2
8.00 1.7
4.0
6.00
4.00
1.0 1 6
1.0
3 1 1.0
1.7 3.0
1.0
2.00
0.00 6
ORIGINAL GRANTED LINE
KETERANGAN :
1. IMPERVIOUS CORE (EARTH FILL)
2. FILTER
3. TRANSITION
4. RANDOM ROCK
5. SELECTED ROCK
6. ROCK (ROCK FILL)
V-17
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
60.00
58.00
56.00
54.00
52.00
50.00
48.00
46.00
44.00
42.00
40.00
38.00
36.00
5
34.00
32.00
30.00
5
28.00
26.00
3
24.00
22.00
20.00
18.00
2 2
16.00
14.00
12.00
10.00
6 3 1 4 6
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
KETERANGAN :
1. IMPERVIOUS CORE (EARTH FILL)
2. FILTER
3. TRANSITION
4. RANDOM ROCK
5. SELECTED ROCK
6. ROCK (ROCK FILL)
V-18
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa
V-19
BEKERJA
SAMA
DENGAN