Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK

Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

BAB V
INVESTIGASI GEOLOGI/ GEOTEKNIK

5.1 Umum
Dalam rangka penyelesaian Proyek “Pekerjaan Di Bendungan Mamak Desa Mamak
Kecamatan Lopok Kabupaten Sumbawa”, maka sebagai konsultan telah melaksanakan
pekerjaan penyelidikan tanah, di lokasi “Daerah Desa Mamak Kecamatan Lopok
Kabupaten Sumbawa” yang meliputi : pekerjaan lapangan dan laboratorium.

Penyelidikan lapangan yang dimaksud tersebut antara lain yaitu : pengamatan secara visual
mengenai keadaan geologi dan situasi daerah penyelidikan, pengujian tanah, dan sekaligus
pengambilan sampel pada kedalaman-kedalaman tertentu.

Sedangkan pekerjaan laboratorium yaitu pengujian sample-sampel yang diperoleh dari


lapangan diuji untuk menentukan sifat mekanik lapisan tanahnya.

Data-data ini digunakan sebagai kegiatan pendahuluan dalam rangka penunjang


perencanaan bangunan, yang efektif dan effesien.

Kegiatan dan data-data hasil penyelidikan lapangan ini akan diuraikan pada bab-bab
selanjutnya.

5.2 Pemboran Inti Penyelidikan Geoteknik


Pemboran Teknik ini dimaksudkan untuk mendapatkan susunan jenis batuan atau tanah yang
berada dibawah permukaan, tingkat kekerasan dan penyebaran lapisan tanah. Alat bor yang
digunakan yaitu dengan dengan bor mesin hidraulik yang digerakkan dengan diputar dan
ditekan. Chopping bit (mata bor) diputar dengan perantaraan stang bor (drilling rods) Ø 2½”
dengan tenaga hidrolis dari mesinnya sehingga tanah menjadi pecah dan lepas.
Mata bor yang digunakan untuk kegiatan geologi teknik ini yaitu tungsten (steel) bit, karena
lapisan tanahnya relatif lunak sampai keras yang mampu untuk menenbus lapisan tersebut.
Sedangkan selama pemboran berlangsung, dipakai casing dengan diameter luar (OD) 89
mm, bor master akan selalu memperhatikan tanah yang keluar dari lubang bor, mencatat
kedalamannya, jenisnya, warnanya, material yang terkandung dan sebagainya.
Pada kegiatan pemboran ini sekaligus dilakukan poengambilan sampel tak terganggu
(Undisurbed Sample) dan terganggu (Disturbed Sampel) serta permeability test. Sampel tak

V-1
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

terganggu akan digunakan untuk pengujian dilaboratorium, sedangkan sampel terganggu


umumnya diperlukan untuk mengetahui jenis dan susunan lapisan tanah.
Selanjutnya hasil-hasil dari pemboran ini setelah di deskripsi, akan dituangkan kedalam “Bor
Log”, antara lain meliputi : nomor test, kedalaman, susunan jenis lapisan tanah, kedalaman
muka air tanah, dan lain sebagainya, seperti yang terlihat pada Lampiran 3. Semua peralatan
maupun prosedur yang dipakai dalam penyelidikan ini pada umumnya mengikuti metoda
menurut standard di Amerika maupun di Indonesia (ASTM, AASHTO, maupun standard
BINA MARGA).
5.2.1 Pendeskripsian
Pendeskripsian sampel hasil pemboran tersebut, selain dilakukan oleh bor master sendiri,
juga di cek dan di logging kembali oleh seorang “geologist”. Pendeskripsian tersebut untuk
menentukan jenis (macam) lapisan tanah/ batuan, konsistensi, sifat, dan warna. Sedangkan
klasifikasinya berdasarkan Standard UCS (Unified Classification System).

5.2.2 Pengambilan Sample


Contoh tanah untuk pengujian di laboratorium di dapat dari hasil Pemboran Mesin. Contoh
tanah yang diambil yaitu : tanah tidak terganggu (Undisturbed Sample), dan bila tidak
memungkinkan dilakukan dengan terganggu. Pengambilan sampel UDS ini dengan
mempergunakan tabung baja tipis (thin wall shelby tube) yang digerakan secara manual.
Ukuran tabung tersebut yaitu berdiameter luar 3” dan diameter dalam 2,875” dan panjangnya
antara 50 cm s/d 70 cm. Sedangkan sampel terganggu diambil dari “Core” yang terambil
oleh mata bor, kemudian dimasukan kedalam tabung seperti pada kegiatan UDS secara
manual. Kedua ujung tabung (berisi contoh tanah) ditutup dengan parafin agar kadar air dan
struktur asli dari contoh tanah tidak terganggu.
Jarak dan jumlah pengambilan sample antara dua contoh atau lebih ditentukan berdasarkan
tujuan dan perbedaan lapisan serta karakteristik lapisan tanah. Umumnya pengambilan
sample “Undisturbed Sample”, pada lapisan tanah bersifat lunak sampai sedang, sedangkan
“Disturbed Sample” dilakukan pada lapisan tanah bersifat kaku sampai sangat kaku. Pada
proyek ini pengambilan sample rata-rata interval tiap 4 meter.

5.3 Geologi Regional


Sungai Mamak mengalir dari selatan ke utara mengarah ke tubuh bendungan, dimana dasar
sugai berada pada elevasi 61 meter. Teras sungai memiliki lebar 400 meter dengan tinggi 5
meter dari dasar sungai. Teras sungai dengan lebar 200 meter dan memiliki ketinggian yang

V-2
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

sama berada sebelah kiri hulu sungai. Lokasi bendungan berada pada lembah sempit sekitar
70 meter, berupa rangkaian 4 bukit kecil yang terpisah oleh 4 saddle dam. Bukit-bukit
tersebut memiliki kemiringan sekitar 20 derajat, dengan lebar dasar dari 150 – 200meter
dengan elevasi antara 105 – 115meter ke puncak bukit. Saddle dam anatar bukit memiliki
lebar 10 – 30meter dibagian dasar, dengan tinggi bervariasi dari 75 – 105 meter. Dasar sungai
memiliki lebar 30 meter. Kemiringan dinding sungai sebelah kanan meningkat dari 20 – 30
derajat sampai bagian atas. Stratigrafi Bendungan Mamak dijelaskan dalam Tabel 5.1.

Tabel 5. 1 Stratigrafi Bendungan Mamak (Sir Mc Donald & Partners Asia, 1986)

Age Geological Unit Location Description


Quarternary River deposits River beds Sand and gravels
Holocene
Talus deposits On slopes and at Rock debris, sandy
their feet silt and clay
Flood plain and River terrace Sand and gravels,
terrace deposits mud and clay
Tertiary Upper tuff breccia More than 500 m Andesite rock
Miocene upstream of the dam fragments contained
site in the tuffaceous
matrix. Many
pumice fragments
included.
Welded tuff From the dam site to Bluish or purplies
500 m upstream dark grey, hard.
Partly dactic.
Approx. 300 m
thick.
Tuff The dam site White, acidic,
moderately
cemented. Volcanic
breccia, tuff breccia
and lapilli tuff

V-3
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

Age Geological Unit Location Description


layered intercalated,
about 100 m thick.
Lower tuff breccia Downstream from Andesite fragments
the dam site in tuffaceous
matrices. Gradation
of component
particles varies.
Intrusive Rock
Plio-Pleistocene Intrusive andesite Distributed widely Slightly altered
through all of the often for as belts of
Miocene beds. NW-SE directions.
Noted: The broken line: indicates unconformity

Secara stratigrafi, sedimen Bendungan Mamak terbagi dalam 3 umur batuan yaitu:
Quarternary Holocene, Tertiary Miocene dan Plio-Pleistocene, dimana masing-masing umur
batuan tersebut dikelompokkan dalam satuan unit batuan sebagai berikut:
- River deposits
Lembah sungai tersusun oleh endapan pasir dan kerikil, kecuali singkapan batuan
dasar di dasar sungai. Kerikil ini disominasi oleh batuan andesit yang berukuran
kurang dari 30 cm. Ketebalan lapisan ini kurang dari 3 meter.
- Talus deposits
Talus deposits/ endapan lereng menyebar merata disepanjang kaki lereng tersusun
oleh akumulasi longsoran batuan dan tanah pasiran yang lepas. Ketebalan lapisan ini
beberapa meter.
- Flood plain and terrace deposits
Endapan teras dan dataran banjir tersusun oleh pasir dan kerikil dan atau tanah
lempungan yang dibentuk oleh dataran bajir tua yang berkembang menyebar serata
sebagai endapan teras beberapa meter lebih tinggi dari dasar sungai. Ketebalan
lapisan ini bervariasi mencapai 6 meter.
- Upper tuff breccia
Lapisan breksi tuf bagian atas berkembang pada bagian hulu berada lebih dari 500
meter dari lokasi tubuh bendungan. Lapisan ini tersusun oleh fragmen andesite dan
dacite yang berkurang beberapa sentimeter yang terkonsolidasi dalam matriks tufaan

V-4
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

sedangkan fragmen-fragmen kecilnya berupa pumice. Mengingat fragmen-fragmen


batuannya bervariasi ukuran dan komposisinya maka lapisan ini disebut volkanik
breksi. Lapisan ini menumpang tidak selaras dengan welded tuff.
- Welded tuff
Welded tuff berkembang pada bagian hulu berada lebih dari 500meter dari lokasi
tubuh bendungan. Welded tuff ini dibeberapa bagian tersusun oleh fragmen pumice
dengan struktur parallel berukuran hingga puluhan sentimeter. Lapisan ini terlaskan
kuat, fresh berwarna kebiruan dan keunguan abu-abu dan keras yang berkembang
sepanjang struktur parallel disertai kekar-kekar vertical. Sedangkan untuk lapisan
bawah berupa batuan dacitic. Batuan ini adalah litologi yang penyebarannya
paling besar dan menyebar merata hampir pada semua bagian yang tertutup
oleh air bendungan.
- Tuff
Grey acidic tuff berkembang di lokasi bendungan dan sekitarnya. Batuan ini
tersemenkan dengan sedikit terlaskan dan lapilli. Lapisan tipis berupa lapilli tuff dan
tuff breccia yang terinterkalasi namun secara umum lapisan lapilli ini homogen dan
massif. Ketebalan lapisan ini tidak lebih dari 100 meter.
- Lower tuff breccia
Lower tuff breccia bagian bawah tersusun oleh fragmen batuan andesit yang
bervariasi ukurannya dengann matriks pumices tuff yang tersemenkan sedang yang
menyebar dibagian hilir bendungan. Selain itu juga tersusun oleh fragen batuan
berukuran besar sampai bongkah sebagai volcanic breccia. Struktur lapisan
bertingkat baik berupa lapisan coarse tuff, lapilli tuff, dengan sedikit fragmen
andesite dengan ketebalan tidak lebih dari 5 cm dengan perselingan dibeberapa
bagian.
- Intrusive dacite
Intrusi dasit berada di lapisan-lapisan berumur Miocene dalam bentuk dykes dan
massa besar yang memanjang berarah barat laut yang berada disekitar batuan
piroklastik. Intrusi dasit ini memiliki dimensi lebar 50 meter dan memanjang sampai
1 km berlokasi dibagian hulu reservoir bendungan.
Struktur geologi yang berkembang disekitar bendungan berupa sedimen vulkanik berumur
Miocene yang dibentuk dari lapisan monoklin bergelombang. Struktur perlapisan terlihat
jelas pada tuff dan welded tuff dengan arah jurus barat laut ke tenggara atau barat/barat laut

V-5
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

ke timur/ tenggara dan arah kemiringan tidak lebih dari 20 derajat kea rah barat daya atau
selatan. Lapisan batuan ini diintrusi oleh andesite. Tidak ada struktur sesar utama disekitar
lokasi penelitian, sedangkan sesar minor terlihat pada hasil inti pemboran memanjang dari
timur laut sampai lokasi bendungan dan terlihat juga pada foto udara.
Batuan dasar tersusun oleh tuf asam berwarna abu-abu dan tuf terlaskan berumur Miosen.
Tuf terlaskan menumpang pada tuf asam yang tersemenkan. Batasnya di elevasi 85 meter
pada sandaran kiri dan pada elevasi 100 meter pada sandaran kanan bendungan utama,
sedangkan pada saddle dam kedua pada elevasi 95 meter dan pada saddle dam ke tiga pada
elevasi 85 meter. Saddle dam keempat tersusun oleh tuf asam yang berasosiasi dengan intrusi
dasit. Tuf asam tersebut membentuk massa yang besar pada saddle dam pertama dan meluas
ke cekungan sungai. Intrusi dasit berada pada hilir sungai pada saddle dam pertama. Batuan
pondasi pada bendungan utama dan saddle dam pertama adalah tufa dibagian bawah dan tuf
teralsakan pada bagian atas, sedangkan batuan pondasi saddle dam kedua dan ketiga adalah
tuf terlaskan.

5.4 Kondisi Tektonik dan Kegempaan


Secara geologis kepulauan Indonesia berada pada pertemuan 2 jalur empa utama, yaitu jalur
gempa Sirkum Pasifik dan jalur gempa Alpide Transasiatic. Sehingga kepulauan Indonesia
berada pada derah yang mempunyai aktivitas gempa bumi yang cukup tinggi.
Untuk keperluan perenanaan dan perancangan infrastruktur di Indonesia, telah disusun Peta
Zona Gempa Indonesia sebagai Acuan Dasar Perencanaan dan Perancangan Bangunan, oleh
Puslitbang Sumer Daya Air Departemen Pekerjaan Umum, 2004.
Berdasarkan Peta Zona Gempa Indonesia Bendungan Mamak (Nusa Tenggara Barat) berada
pada Zona E, dengan koefisien zona gempa (Z) antara 1.20-1.40. Sehingga diketahui
koefisien gempa pada kala ulang 100 tahun sebesar 0.222 g dan pada kala ulang 5000 tahun
sebesar 0.283 g.
Dari pemantauan secara langsung dilapangan tidak terjadi perubahan fisik yang signifikan
terhadap tubuh bendungan, bendungan reatif cukup aman dan mantap. Namun demikian
karena Bendungan Mamak berada pada zona gempa yang cukup tinggi maka
direkomendasikan untuk melakukan pencatatan/memfungsikan alat pencatat gempa yang
ada sehingga nantinya akan diperoleh data gempa untuk pemutakhiran analisis.

V-6
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

5.5 Kondisi Geologi Permukaan Lokasi Bendungan Mamak


Kondisi geologi permukaan daerah penelitian meliputi areal sandaran kanan bendungan
utama (main dam) sampai sandaran kiri bendungan penutup (saddle dam), bagian hulu dari
genangan sampai bagian hilir kaki bendungan.

Gambar 5. 1 Peta Geologi Bendungan Mamak

Gambar 5. 2 Profil Melintang Main Dam, Mamak

V-7
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

Gambar 5. 3 Profil Memanjang Main Dam, Mamak


Pada bagian bukit tumpuan kanan Saddle Dam-1, yaitu pada bagian hulu, litologi yang
dijumpai adalah berupa intrusi dangkal batuan dasit. Pada tubuh batuan dasit tersebut,
dijumpai kekar-kekar lembaran dengan jurus/ arah kekar dominan N 300 E dengan
kemiringan yang hampir vertikal. Keberadaan kekar-kekar lembaran yang intensif ini dapat
menjadi penyebab munculnya rembesan pada kaki hilir sandaran kanan saddle dam-1
tersebut.

Tabel 5. 2 Arah Jurus dan kemiringan Kekar Lembaran


Jurus Kekar Kemiringan Jurus Kekar Kemiringan
N 274° E 81° N 282° E 80°
N 273° E 79° N 304° E 81°
N 296° E 75° N 288° E 70°
N 296° E 69° N 308° E 78°
N 313° E 77° N 192° E 79°
N 305° E 80° N 323° E 82°
N 288° E 81° N 294° E 85°
N 268° E 81° N 274° E 81°

Hasil pengukuran kekar-kekar lembaran pada bukit tumpuan kanan saddle DAM 1 dibagian
hulu. Kekar-kekar ini dominan memiliki jurus N 300° E dengan kemiringan dominan 77°.

V-8
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

Gambar 5. 4 Profil Melintang Saddle Dam 1, Mamak

Gambar 5. 5 Profil Memanjang Saddle Dam 1, Mamak

V-9
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

Gambar 5. 6 Kekar lembaran pada bagian hulu bukit tumpuan kanan Saddle dam-1
Pada bukit tumpuan kanan saddle DAM 2, pada bagian hulu, juga dijumpai intrusi dangkal
batuan dasit. Pada zona ini, kondisi batuan lebih lapuk, diduga karena adanya pengaruh
alterasi. Jurus / arah kelurusan alterasi pada batuan ini juga memiliki jurus dominan N 300
E. Keberadaan kekar-kekar ini dan diperkuat oleh kondisi batuan yang lapuk teralterasi
sehingga menyebabkan munculnya rembesan pada kaki hilir bagian kanan saddle dam 2.

Gambar 5. 7 Alterasi dan pelapukan batuan serta kekar lembaran pada bagian hiulu bukit
tumpuan kanan Saddle dam-2

V-10
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

Gambar 5. 8 Korelasi antara litologi, struktur geologi dan keberadaan rembesan bagian hilir

5.6 Geologi Teknik


5.6.1 Hasil Pemboran Mesin

Berdasarkan hasil penyelidikan tanah yang telah dilaksanakan yaitu pemboran teknik
sebanyak 6 (enam) titik bor dengan nomor BH-OSP-01 sampai BH-OSP-04, dan BH-
OW-01, BH.OW-02, dengan kedalaman pengujian maksimal 8,00 m dan pengambilan
sample sebanyak 6 sampel. Susunan dan karakteristik lapisan tanahnya dapat diuraikan
sebagai berikut:
Tabel 5. 3 Daftar Titik Pemboran
Kedalaman UDS Koordinat
No. Titik
(m) Sample X Y Z
1 BH-OSP-01 7.5 2 563717.545 9039229.218 99.765
2 BH-OSP-02 8.0 - 563493.352 9039214.110 99.891
3 BH-OSP-03 7.5 2 563712.230 9039228.111 99.799
4 BH-OSP-04 8.0 - 563717.121 9039230.251 99.825
5 BH-OW-1 5.0 1 563490.155 9039277.495 61.220
6 BH-OW-2 4.0 1 563698.201 9039327.112 61.720

1. Titik Bor BH.OSP – 01


- Mulai dari permukaan (0,00) m sampai kedalaman -0,50 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan tanah penutup (urugan, lempung pasiran), berwarna
coklat, bersifat sedang, ketebalan lapisannya mencapai 0,50 m.

V-11
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

- Dari kedalaman antara -0,50 m sampai kedalaman -5,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan lempung pasiran, berwarna abu-abu kecoklatan, bersifat
sedang - kaku, plastisitas sedang, ketebalan lapisannya mencapai 4,50 m.
- Selanjutnya kedalaman antara -5,00 m sampai kedalaman -7,50 m dari Muka Tanah
Setempat (MTS), merupakan lapisan lempung pasiran, berwarna abu-abu, bersifat
sedang - kaku, plastisitas sedang, ketebalan lapisannya mencapai 2,50 m.

2. Titik Bor BH.OSP – 02


- Mulai dari permukaan (0,00) m sampai kedalaman -0,50 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan top soil (material urugan) lempung pasiran, berwarna
coklat, ketebalan lapisannya mencapai 0,50 m.
- Dari kedalaman antara -0,50 m sampai kedalaman -5,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan lempung, berwarna abu-abu kecoklatan, bersifat sedang -
kaku, plastisitas tinggi, ketebalan lapisannya mencapai 4,50 m.
- Selanjutnya kedalaman antara -5,00 m sampai kedalaman -8,00 m dari Muka Tanah
Setempat (MTS), merupakan lapisan lempung pasiran, berwarna abu-abu, bersifat
sedang - sangat kaku, plastisitas sedang, ketebalan lapisannya mencapai 3,00 m.

3. Titik Bor BH.OSP – 03

- Mulai dari permukaan (0,00) m sampai kedalaman -1,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan top soil (material urugan) lempung pasiran, berwarna abu-
abu kecoklatan, ketebalan lapisannya mencapai 1,00 m.

- Dari kedalaman antara -1,00 m sampai kedalaman -5,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan lempung pasiran, berwarna abu-abu kecoklatan, bersifat
sedang - kaku, plastisitas sedang, ketebalan lapisannya mencapai 4,00 m.

- Selanjutnya kedalaman antara -5,00 m sampai kedalaman -7,50 m dari Muka


Tanah Setempat (MTS), merupakan lapisan lempung pasiran, berwarna abu-abu,
bersifat sedang - sangat kaku, plastisitas sedang, ketebalan lapisannya mencapai 2,50
m.

4. Titik Bor BH.OSP – 04


- Mulai dari permukaan (0,00) m sampai kedalaman -1,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan top soil (material urugan) lempung pasiran, berwarna abu-
abu kecoklatan, ketebalan lapisannya mencapai 1,00 m.

V-12
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

- Dari kedalaman antara -1,00 m sampai kedalaman -5,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan lempung pasiran, berwarna abu-abu kecoklatan, bersifat
sedang - kaku, plastisitas sedang, ketebalan lapisannya mencapai 4,00 m.
- Selanjutnya kedalaman antara -5,00 m sampai kedalaman -7,50 m dari Muka
Tanah Setempat (MTS), merupakan lapisan lempung pasiran, berwarna abu-abu,
bersifat sedang - sangat kaku, plastisitas sedang, ketebalan lapisannya mencapai 2,50
m.

5. Titik Bor BH.OW – 01

- Mulai dari permukaan (0,00) m sampai kedalaman -0,50 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan top soil (material urugan), berwarna coklat, ketebalan
lapisannya mencapai 0,50 m.

- Dari kedalaman antara -0,50 m sampai kedalaman -1,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan kerakal kerikilan, berwarna coklat keabu-abuan, bersifat
sedang, ketebalan lapisannya mencapai 0,50 m.

- Dari kedalaman antara -1,00 m sampai kedalaman -3,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan batugamping, berwarna putih, bersifat keras, ketebalan
lapisannya mencapai 2,00 m.

- Selanjutnya kedalaman antara -3,00 m sampai kedalaman -6,00 m dari Muka


Tanah Setempat (MTS), merupakan lapisan batu andesit, berwarna abu-abu, bersifat
padat, ketebalan lapisannya mencapai 3,00 m.

6. Titik Bor BH.OW – 02


- Mulai dari permukaan (0,00) m sampai kedalaman -1,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan top soil (material urugan) lempung kerikilan, berwarna
coklat, ketebalan lapisannya mencapai 1,00 m.
- Dari kedalaman antara -1,00 m sampai kedalaman -2,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan batu andesit, berwarna abu-abu, bersifat padat, ketebalan
lapisannya mencapai 1,00 m.
- Dari kedalaman antara -2,00 m sampai kedalaman -3,50 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan batu boulder andesitan, berwarna abu-abu kekuningan,
bersifat padat, ketebalan lapisannya mencapai 1,50 m.

V-13
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

- Selanjutnya kedalaman antara -3,50 m sampai kedalaman -4,50 m dari Muka Tanah
Setempat (MTS), merupakan lapisan batugamping, berwarna putih, bersifat keras,
ketebalan lapisannya mencapai 1,00 m.
5.6.2 Kondisi Geoteknik
Kondisi Geologi Teknik lokas penyelidikan dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 5. 4 Kondisi Geoteknik Bendungan Mamak
No. Inspeksi Visual Kondisi Geologi Hasil Inspeksi
1 Main dam
- Sisi Hulu River deposit dan talus Baik dan Normal
deposit, berupa batuan
andesit. Tuff breccia,
welded tuf dan intrussive
andesite
- Sisi Hilir River deposit dan talus Baik dan Normal
deposit, berupa batuan
andesit. Tuff breccia
- Tumpuan Kiri Dasit dengan struktur kekar Terjadi pelapukan
lembaran terutama bagian hulu
sandaran kiri
Welded tuff dengan
perselingan lapili tuff dan tuff
breccia
- Tumpuan Kanan Welded tuff dengan Terjadi pelapukan dan
perselingan lapili tuff dan tuff longsoran minor
breccia, tebal 100 meter
- Tubuh bendungan Terdiri dari: Impervious core, Perbaikan rip rap di
filter, transition, random bagian hulu dan hilir,
rock, selected rock and rock mengindikasikan
penurunan tubuh
bendungan
2 Saddle dam 1

V-14
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

No. Inspeksi Visual Kondisi Geologi Hasil Inspeksi


- Tumpuan Kiri Intrusi dasit dengan Baik dan Normal
perselingan lapili tuff dan tuff
breccia
- Tumpuan Kanan Intrusi dasit dengan Dijumpai rembesan
perselingan lapili tuff dan tuff pada elevasi muka air
breccia 93 meter.
Dijumpai kekar
lembaran pada sisi hulu
dan telah mengalami
pelapukan.
3 Saddle dam-2
- Tumpuan Kiri Berupa spillway dengan Baik dan normal
litologi tuf terlaskan, dengan
struktur laminasi
- Tumpuan Kanan Intrusi dasit dengan Dijumpai rembesan
perselingan lapili tuff dan tuff pada elevasi muka air
breccia 93 meter.
Dijumpai kekar
lembaran pada sisi hulu
dan telah mengalami
pelapukan.
4 Pelimpah Intrusi dasit dengan Baik dan Normal
perselingan lapili tuff dan tuff
breccia Dijumpai rembesan
minor pada elevasi
muka air 93 meter

5.7 Hasil Uji Laboratorium


Sampel-sampel hasil dari lapangan, selanjutnya dibawa kelaboratorium mekanika tanah dan
batuan., untuk menentukan sifat indek dan engineering properties. Sampel yang diuji di

V-15
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

laboratorium mekanika tanah yaitu sebanyak 6 sampel, dari hasil pemboran, hasil
selengkapnya pada Lampiran 3.
5.8 Parameter Desain Geoteknik
Tubuh Bendungan Mamak tersusun dari earth zone, filter zone, transition zone, random zone
dan selected rock & rock fill zones. Adapun parameter desain bendungan tersebut
ditunjukkan dalam Tabel 5.5

Tabel 5. 5 Parameter Material Timbunan dan pondasi Bendungan Mamak

γ jenuh γ basah Sudut Geser Dalam Kohesi


No Material
(KN/m3) (KN/m3) Φ (0) KPA
1 Earthfill 20.202 19.025 25.000 29.420
2 Filter 18.633 16.377 33.000 0.000
3 Transition 20.790 18.240 38.000 0.000
4 Random rock 19.221 18.142 35.000 0.000
5 Selected rock 20.104 18.338 40.000 0.000
6 Rockfill 20.104 18.338 40.000 0.000
7 Earthfill 20.202 18.682 22.000 56.388
8 Pondasi 20.104 19.123 33.000 0.000
9 RIP-RAP 20.594 20.594 40.000 0.000

V-16
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

60.00
58.00

56.00

54.00

52.00

50.00
48.00

46.00

44.00

42.00

40.00
38.00

36.00
99.929
34.00

32.00

30.00 2.4
5 5
1.8
28.00
1.0 1.0
26.00
ROCK RIP-RAP STONE PITCHING
24.00

22.00

20.00
18.00
2 2
16.00

14.00 2
12.00

10.00 6 3 1 4 6 2
8.00 1.7
4.0
6.00

4.00
1.0 1 6
1.0
3 1 1.0
1.7 3.0
1.0
2.00

0.00 6
ORIGINAL GRANTED LINE

KETERANGAN :
1. IMPERVIOUS CORE (EARTH FILL)
2. FILTER
3. TRANSITION
4. RANDOM ROCK
5. SELECTED ROCK
6. ROCK (ROCK FILL)

Gambar 5. 9 Potongan Melintang Main Dam Bendungan Mamak

V-17
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

60.00
58.00

56.00

54.00

52.00

50.00
48.00

46.00

44.00

42.00

40.00
38.00

36.00

5
34.00

32.00

30.00
5
28.00

26.00
3
24.00

22.00

20.00
18.00
2 2
16.00

14.00

12.00

10.00
6 3 1 4 6
8.00

6.00

4.00

2.00

0.00

KETERANGAN :
1. IMPERVIOUS CORE (EARTH FILL)
2. FILTER
3. TRANSITION
4. RANDOM ROCK
5. SELECTED ROCK
6. ROCK (ROCK FILL)

Gambar 5. 10 Potongan Melintang Saddle Dam Bendungan Mamak

V-18
BEKERJA
SAMA
DENGAN
LAPORAN INTERIM BENDUNGAN MAMAK
Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan di Pulau Sumbawa

V-19
BEKERJA
SAMA
DENGAN

Anda mungkin juga menyukai