Jurnal Ghina Rohadatul Aisy
Jurnal Ghina Rohadatul Aisy
Oleh:
GHINA ROHADATUL AISY
F1A 016 051
Oleh:
GHINA ROHADATUL AISY
F1A 016 051
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Oleh:
GHINA ROHADATUL AISY
F1A 016 051
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal, 24 Agustus 2020
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
I. Penguji I
INTISARI
Bendungan merupakan konstruksi bangunan air sebagai alternatif untuk mengatasi masalah
penyediaan kebutuhan air irigasi ke lahan-lahan persawahan, kekeringan, pengendalian banjir,
pariwisata, PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), kebutuhan air minum, dan lain-lain. Bendungan
yang baru saja dibangun, tetap memiliki potensi mengalami keruntuhan, dikarenakan penyebab
keruntuhan bendungan yang beraneka ragam. Adapun software yang digunakan untuk mencapai
tujuan dari penelitian ini adalah software HEC-RAS 5.0.7. Penelitian ini akan difokuskan pada salah
satu penyebab keruntuhan bendungan yaitu piping. Simulasi akan dilakukan dengan 5 skenario waktu
yang berbeda, yaitu selama 0,5 jam, 1 jam, 2 jam, 3 jam dan 4 jam. Dari hasil penelitian, didapatkan
debit puncak banjir pada kelima skenario keruntuhan dengan variasi waktu yang berbeda mengalami
perbedaan. Debit puncak banjir terbesar dihasilkan oleh skenario dengan waktu keruntuhan 0,5 jam,
debit puncak banjir adalah 2754,045 m /dt. Pada penelusuran genangan, terdapat 11 desa/kelurahan
di bagian hilir yang terkena dampak keruntuhan Bendungan Meninting.
Kata kunci: Keruntuhan bendungan, Bendungan Meninting, piping, genangan banjir, HEC-RAS
5.0.7
ABSTRACK
Dam is a construction built as an alternative for supplying irrigation water to rice fields, overcoming
drought, flood control, tourism, Hydroelectric Power Plant (PLTA), fulfilling drinking water needs,
and others. A dam which is just constructed still has the potential to collapse. This is due to the
various causes of a dam collapse. The software used to achieve the objectives of this research was
HEC-RAS 5.0.7. This research focused on one of the causes of dam collapses, namely piping. The
simulation was carried out with 5 different time scenarios; for 0.5 hours, 1 hour, 2 hours, 3 hours
and 4 hours. The results showed that the peak flood discharges in the five dam collapse scenarios
with different time variations were different. The largest peak flood discharge was generated by a
scenario with a collapse time of 0.5 hours, with a peak flood discharge of 2754.045 m3/s. In the
inundation tracing, there were 11 villages/urban villages downstream which were affected by the
collapse of the Meninting Dam.
Keywords: Dam break, Meninting Dam, piping, flood inundation, HEC-RAS 5.0.7
1. PENDAHULUAN bukaan yang terbentuk pada proses
Bendungan merupakan konstruksi bangunan runtuhnya tubuh bendungan sehingga
air sebagai alternatif untuk mengatasi masalah berdampak pada kekuatan bendungan dalam
penyediaan kebutuhan air irigasi ke lahan-lahan menahan tampungan dan menyebakan
persawahan, kekeringan, pengendalian banjir, bencana banjir pada daerah hilir (Budiyasa,
pariwisata, PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga 2015).
Air), kebutuhan air minum, dan lain-lain. Air Menurut Department of Natural Resources
hujan, air sungai dan air danau akan ditahan dan Colorado dalam Guidelines for Dam Break
ditampung dalam bendungan yang kemudian Analysis, keruntuhan bendungan sering
nantinya akan membentuk sebuah waduk. disebabkan oleh dua hal, yaitu:
Seiring bertambahnya kebutuhan manusia, 1. Overtopping, disebabkan oleh aliran air yang
pembangunan bendungan akan terus dilakukan, melalui puncak bendungan sehingga
sehingga berbagai macam permasalahan menyebabkan longsor pada bendungan dan
kebutuhan air irigasi sebagai sumber daya air kerusakan pondasi akibat gerusan dari aliran
dapat selalu terpenuhi. Nusa Tenggara Barat air yang melewati puncak bendungan ke arah
sebagai salah satu wilayah dengan kebutuhan hilir.
air irigasi yang tinggi, mempunyai 74 2. Piping, disebabkan karena adanya aliran
bendungan yang tersebar di seluruh wilayahnya dalam tubuh bendungan atau sering disebut
(BWS, 2019). Salah satu bendungan yang saat erosi internal. Kecepatan rembesan air mampu
ini dalam proses pengerjaan adalah Bendungan menyebabkan erosi dari belakang (hulu)
Meninting Bendungan ini merupakan Proyek secara perlahan yang berujung pada erosi dan
Strategis Nasional (PSN) pemerintah yang baru keruntuhan pada bagian hilir.
saja mulai dikerjakan pada September 2019 lalu Menurut Usman (2001) penyebab keruntuhan
dan direncanakan akan selesai pada tahun 2022. dan kerusakan bendungan yang paling utama dan
Bendungan Meninting dibangun di wilayah sering ditemukan antara lain: erosi akibat
padat penduduk dengan kondisi area yang mengalirnya air melalui lubanglubang/pondasi
sempit sehingga diperlukan pembebasan lahan (piping), peluapan (overtopping), kerusakan
dengan ratusan bidang tanah warga yang akan akibat retakan (crack), longsoran (slide).
digunakan untuk kepentingan pembangunan
bendungan. Desa terdekat yang mengalami Dari sekian banyak penyebab keruntuhan
dampak terbesar adalah Desa Bukit Tinggi bendungan, piping merupakan salah satu
Kecamatan Gunung Sari dan Desa Dasan Geria penyebab keruntuhan yang paling sering terjadi.
Kecamatan Lingsar. Analisis penelusuran banjir dan simulasi
keruntuhan bendungan akibat piping dapat
Oleh karena itu, dengan posisi Bendungan dilakukan dengan bantuan program dari Institute
Meninting yang sangat dekat dengan wilayah for Water Resources (IWR) yaitu HEC-RAS .
padat penduduk, dilakukan analisis keruntuhan Untuk menjalankan programnya, data masukan
bendungan. Hal ini merupakan suatu analisis yang digunakan antara lain berupa data dimensi,
yang menarik untuk dikaji sehingga dampak data debit Probable Maximum Flood (PMF) dan
apa saja yang akan ditimbulkan dari data geometri hulu dan hilir bendungan (Ofanata,
keruntuhan bendungan dalam aspek teknis 2018).
dapat diketahui. Analisis keruntuhan
bendungan dilakukan dengan bantuan program
HEC-RAS 5.0.7 yang dibuat oleh Hydraulic 2. METODOLOGI PENELITIAN
Engineering Center salah satu divisi di dalam 2.1 Lokasi Penelitian
Institute for Water Resources (IWR), dibawah Lokasi penelitian berada di Bendungan
US Army Corps of Engineers (USACE). Meninting yang terletak di Desa Bukit
Tinggi, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten
Keruntuhan bendungan biasanya diawali Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara
dengan rekahan (breach). Rekahan adalah Barat. Bendungan Meninting secara
geografis berada pada titik koordinat a. Data Dimensi
8°31'11" LS dan 116°9'10" BT. Elevasi puncak bendungan : 202,00 m
Bendungan ini dibangun diatas lahan Lebar puncak bendungan : 15 m
seluas +90 Ha yang terdiri dari 4,95 Ha Elevasi puncak spillway : 196,00 m
kawasan hutan dan 85,5 Ha non kawasan Tinggi Bendungan : 79,00 m
hutan. Desa terdekat yang berada di sekitar Lebar spillway : 35 m
Bendungan Meninting adalah Desa Dasan Kemiringan lereng hulu : 1H:3,00 V
Griya dan Desa Gegerung. Kemiringan lereng hilir : 1H:2,30 V
Brunner, G.W. (2010). HEC-RAS River Istiarto. (2014). Modul Pelatihan Simulasi
Analysis System, Hydraulic Reference Aliran 1-Dimensi dengan Bantuan Paket
Manual. USACE, Institute for Water Program Hidrodinamika HEC-RAS.
Resources, Hidrologic Engineering Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.
Istiarto. (2014). Modul Pelatihan Simulasi Riyanto, A.B. (2017). Teori Keruntuhan
Aliran 1-Dimensi dengan Bantuan Bendungan (DAMBRK BREACH).
Paket Program Hidrodinamika HEC- Fakultas Teknik Sipil. Universitas
RAS (Jenjang Lanjut Dam Breach Parahyangan. Bandung.
Analysis). Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta. Salukh, F.I. (2004). Analisis Penelusuran Banjir
Akibat Keruntuhan Bendungan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Perumahan Rakyat. (2009).
Keruntuhan Bendungan Situ Gintung. Somantri, L. (2008). Pemanfaatan Teknik
Banten. Penginderaan Jauh Untuk
Mengidentifikasi Kerentanan Dan Risiko
Kingpaiboon, S., Satomura, M., & Horikawa, Banjir. Jurnal Geografi. Universitas
M. (2002). Study On Precipitable Pendidikan Indonesia. Bandung.
Water Vapor Change (obtained from
GPS) and Humidity. Japan. State of Colorado. (2010). Guidelines for Dam
Break Analysis. Department of Natural
Masrevaniah, Aniek. (2010). Konstruksi Resources, Division of Water Resources,
Bendungan Urugan 1. IKIP Malang. Dam Safety Branch. Colorado.
Malang.
Triatmodjo, B. (2008). Hidrologi Terapan. Beta
Ndun, J.C.R. (2014). Simulasi 1-D Banjir Offset. Yogyakarta.
akibat Keruntuhan Bendungan
dengan Program HEC-RAS 4.1.0 Usman, A.R. (2001). Buletin Komite Nasional
Studi Kasus Embung Tambakboyo, Indonesia untuk Bendungan Besar.
Kabupaten Sleman, Provinsi DIY. Jakarta.
Tesis. Magister Teknik Pengelolaan
Bencana Alam. Jurusan Teknik Sipil Widiantoro, H. (2017). Penelusuran Banjir
dan Lingkungan. Universitas Gajah Akibat Keruntuhan Bendungan
Mada. Yogyakarta. Kadumalik Jawa Barat. Skripsi.
Departemen Teknik Sipil dan
Nugroho, J. (2013). Analisis Wilayah Lingkungan. Fakultas Teknik.
Tergenang dan Perilaku Banjir pada Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Simulasi Kegagalan Bendungan
Ciawi. Jurnal Teknik Sipil. Fakultas Wijayanti, P. (2013). Analisa Keruntuhan
Teknik. Institut Teknologi Bandung. Bendungan Pacal. Jurnal Teknik Sipil.
Bandung. Fakultas Teknik. Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
Ofanata, Y. (2018). Analisis Aliran Akibat
Keruntuhan Bendungan Gonggang
dengan Aplikasi HEC-RAS 4.1.0.
Skripsi. Jurusan Teknik Sipil.
Fakultas Teknik. Universitas Islam
Indonesia. Yogyakarta.