Anda di halaman 1dari 182

CoEGEOLOGI INDONESIA

Center of Excellence Geologi Indonesia


CoE GEOLOGI INDONESIA
Center of Excellence Geologi Indonesia

Badan Geologi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

iii
PEMBINA: Kepala Badan Geologi - Kepala Pusat Sumber Daya
Mineral, Batubara, dan Panas Bumi - Kepala Pusat Air Tanah dan
Geologi Tata Lingkungan - Kepala Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi - Kepala Pusat Survei Geologi

PENANGGUNG JAWAB: Sekretaris Badan Geologi

PENYUSUN: Joko Parwata, S.T., M.E. - Iwan Nursahan, S.T., M.T. - Anton Suryono Hadiputro, S.Si., M.A.P. - Dr.
Asep Kurnia Permana, M.Sc. - Marjiyono, S.Si., M.T. - Ir. S. R. Sinung Baskoro, M.T. - Akbar Cita, S.T., M.Sc. - Prof.
Ris. Dr. Ir. Hananto Kurnio, M.Sc. - Ir. Dida Kusnida, M.Sc. - Edy Slameto, S.T., M.T., M.Sc. - Lauti Dwita Santy, S.T.,
M.Sc. - 18. Moehammad Awaludin, S.T., M.T. -Ir. Prima Muharam Hilman, M.Sc. - Dr. S S Rita Susilawati, S.T.,
M.Sc. - Fatimah, S.T., M.Sc. - Ir. Arif Munandar - Mochamad Nur Hadi, S.T., M.T. - Dikdik Risdianto, S.T., M.T. - Dr.
Ir. M. Nugraha K. - Dr. Ir. M. Ch. Supriyati Dwi Andreastuti - Yukni Arifianti, S.T., M.T. - Iqbal Eras Putra, S.T. - Dr.
Ir. Sri Hidayati, M.Sc. - Imun Maemunah, S.T., M.Si. - Dr. Dra. Hanik Humaida, M.Sc. - Ir. I Gusti Made Agung
Nandaka, DEA - Nurudin, S.Si. - Dr. Taat Setiawan, S.T., M.T. - Dr. rer. nat. Budi Joko Purnomo, S.T., M.T. - Wawan
Hermawan, S.T., M.T. - Taufiq Wira Buana, S.T., M.T. - Ir. Oki Oktariadi, M.Si. - Selasian Gussyak, S.T. - Dita Arif
Yuwana, S.T., M.T., M.A. - Kurniah, S.T., M.Si. - Ir. R. Hanang Samodra, M.Si. - Aries Kusworo, S.T., M.T. - Iwan
Kurniawan, S.T. - Arief Kurniawan, S.T., M.T. - Sofyan Suwardi (Ivan), S.T., M.T. - Dr. Drs. Antonius Ratdomopurbo
- Fitriani Agustin, S.T., M.Sc. - H. Amin Hamidi, S.Psi. - Dini Setiananingrum, S.S. - Raden Isnu Hajar Sulistyawan,
S.T., M.T. - Tantowi Eko Prayogi, S.T. - Mochamad Ruslin, S.T. - Dani Swastika, S.T. - Didong Deni Anugrah, A.Md.,
S.H. - Rahmita Astari, S.T.

PENATA LETAK, DESAIN COVER : Gunawan

Diterbitkan oleh:
Sekretariat Badan Geologi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Jalan Diponegoro No. 57, Bandung 40122,
Tlp. 022-7215927, Fax. 022-7216444
http://www.bgl.esdm.go.id
Sambutan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada


Tuhan Yang Maha Esa. Pertama-tama kami ingin
mengungkapkan apresiasi setinggi-tingginya atas
terbitnya buku Center of Excellence (CoE) Geologi
Indonesia dari Badan Geologi.
Buku ini sesungguhnya berkaitan dengan
pengembangan sektor energi dan mineral di
Indonesia, sekaligus dengan upaya perlindungan
dari bencana. Dalam kerangka itu, buku ini punya
hubungan sangat erat dengan fungsi Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Fungsi
KESDM antara lain melaksanakan “perumusan dan
penetapan dan kebijakan di bidang pembinaan,
pengendalian, dan pengawasan minyak dan gas
bumi, ketenagalistrikan, mineral dan batubara, energi
baru, energi terbarukan, konservasi energi, dan
geologi”.
Badan Geologi sebagai salah satu institusi di
bawah KESDM memiliki tugas dan fungsi di bidang
geologi, tentu memiliki kewenangan untuk mengawal
penyebarluasan informasi kegeologian kemasyarakat
umum. Informasi itu meliputi bidang sumber daya
geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, air
tanah, dan geologi lingkungan, serta survei geologi.
Dengan sentralnya peran informasi kegeologian
dalam kerangka pengungkapan pelbagai sumber
daya energi dan mineral serta mitigasi bencana
geologi, kami berharap buku ini menjadi tonggak
konsistensi Badan Geologi agar senantiasa
mengedepankan upaya perlindungan sekaligus
mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera.

Jakarta, Desember 2021


Menteri Sumber Daya Energi dan Mineral
Republik Indonesia

Arifin Tasrif
viii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan perkenan-Nya
Panduan Center of Excellence
(CoE) Geologi Indonesia ini dapat
diterbitkan. Panduan ini semoga
dapat menjadi pedoman bagi
Badan Geologi, Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral, dalam
rangka meningkatkan kinerja
untuk memberikan pelayanan
publiksecara optimal melalui pilar
pembangunan geologi: eksplorasi,
konservasi lingkungan, mitigasi
bencana geologi, rekomendasi
teknis, dan pelayanan di bidang
energi, mineral, sumber daya
air tanah, tata ruang, dan IPTEK
yang selaras dengan sasaran
pembangunan nasional.
CoE Geologi Indonesia bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas lembagabaik sumber
daya manusia, pembiayaan,
sarana prasarana, teknologi dan
standardisasisehingga menjadikan
Badan Geologi menjadi rujukan
bertaraf dunia dalam bidang
kegeologian. Dengan demikian,

ix
Badan Geologi dapat meningkatkan perannya
pada sektor energi dan sumber daya mineral serta
sektor lainnya untuk pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan memang merupakan
tujuan utama pembangunan negara, yang
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya serta
menekankan pola pemanfaatan lestari dengan
sumberdaya yang terbatas.
Dalam rentang waktu empat tahun ke depan,
yakni antara 2021-2024, diharapkan CoE
Geologi Indonesia dapat terlaksana melalui pilar
pembangunan eksplorasi, konservasi lingkungan,
mitigasi kebencanaan geologi, rekomendasi teknis
dan pelayanan guna mendukung pembangunan
berkelanjutan di bidang energi, mineral, sumber daya
alam, tata ruang, lingkugan dan IPTEK pada 2024.
Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada tim penyusun Panduan
Center of Excellence (CoE) Geologi Indonesia yang
telah memberikan sumbang saran, pikiran, dan
dedikasi hingga panduan ini dapat diterbitkan.
Semoga buku panduan ini dapat dapat memberikan
manfaat sertamenjadi acuan bagi para pihak yang
terlibat dalam pengembangan CoE kegeologian.

Bandung, 22 Desember 2021


Kepala Badan Geologi

Eko Budi Lelono

x
Daftar Isi Dsi
Kata Pengantar ix
Daftar isi vii

Bab I. 1
Pendahuluan P

Bab 2. 13
Perencanaan dan Sasasaran CoE Bidang Geologi P

Bab 3. 23
Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi S

Bab 4. 53
Sumber Daya Migas S

Bab 5. 73
Mitigasi Adaptasi Bencana Geologi M

Bab 6. 105
Air Tanah A

Bab 7. 117
Geologi Tata Lingkungan G

Bab 8. 127
Geoheritage dan Geopark G

Bab 9. 141
Penyelidikan dan Pelayanan Peta, Data dan P
Informasi Kegeologian

Bab 10. 153


Pelayanan Museum Geologi P

xi
KESDM

sekretariat
BADAN GEOLOGI PSG PVMBG PATGTL

PSDMBP BPPTKG BKAT MUSEUM GEOLOGI

BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Badan Geologi sebagai salah satu unit di lingkungan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(KESDM), berkontribusi dalam pencapaian tujuan
pembangunan nasional terutama mendukung bagian
hulu yang meliputi mitigasi kebencanaan geologi
(geo-hazards) seperti gempa bumi, tsunami, letusan
gunung api, tanah longsor, banjir, amblesan tanah;
potensi sumber daya geologi (geo-resources) seperti
mineral, batubara, air tanah, panas bumi dan migas;
geologi teknik, geologi struktur dan lingkungan (geo-
enviromental) seperti rekomendasi kawasan kars,
warisan geologi, rekomendasi geologi lingkungan
untuk tata ruang dan lain-lain.
Badan Geologi memiliki tugas untuk melakukan
penyelidikan dan eksplorasi sumber daya mineral,
batubara, CBM dan panas bumi dan migas,
rekomendasi wilayah kerja, pemetaan tematik,
penetapan warisan geologi dan mitigasi bencana
geologi, pengelolaan air tanah, serta rekomendasi
teknis geologi tata lingkungan untuk penataan ruang.

2
BAB 1. Pendahuluan

Dalam rangka meningkatkan kinerja dalam


memberikan pelayanan publik, Badan Geologi merintis
Center of Excellence (CoE) Geologi Indonesia. CoE atau
pusat keunggulan adalah tim, fasilitas bersama atau
badan yang menyediakan kepemimpinan, praktik baik,
penelitian, dukungan dan/atau pelatihan untuk area
fokus atau sektor. Dalam sebuah organisasi pusat
keunggulan dapat merujuk pada departemen atau
fasilitas bersama. yang juga dikenal sebagai pusat
kompetensi atau pusat kemampuan serta pusat rujukan.
Stephen Jenner dan Craig Kilford, dalam Management
of Portfolios (2011) menyebutkan bahwa CoE sebagai
fungsi koordinasi yang memastikan bahwa inisiatif
perubahan disampaikan secara konsisten dan baik,
melalui proses standar dan staf sumber daya manusia
yang kompeten.
Untuk mencapai pusat unggulan diperlukan identitikasi
kondisi exisisting dan konsolidasi untuk memastikan
perubahan atau peningkatan kinerja yang konsisten
dan komitmen melalui proses yang standar untuk
menuju kondisi idealnya yang ingin dicapai dan
diharapkan sesuai target tahunan roadmap (milestone).

3
CoE Geologi Indonesia dimaksudkan untuk membentuk
Badan Geologi sebagai pusat unggulan kegeologian,
pusat unggulan layanan geologi, pusat kompetensi
kegeologian, pusat kompetensi layanan geologi, pusat
rujukan geologi terbaik dan pusat rujukan layanan
kegeologian. Dengan kata lain, Badan Geologi harus
meningkatkan seluruh sumberdaya yang dibutuhkan
agar menjadi yang terdepan dalam kegeologian di
Indonesia. Dalam kerangka meningkatkan perannya
pada sektor energi dan sumber daya mineral untuk
pembangunan berkelanjutan,
Badan Geologi berkomitmen untuk mewujudkan CoE
Geologi Indonesia. CoE Geologi Indonesia ini terdiri atas
eksplorasi, konservasi lingkungan, mitigasi bencana
geologi, rekomendasi teknis, dan pelayanan di bidang
energi, mineral, sumber daya air tanah, tata ruang, dan
IPTEK. Dalam rentang waktu empat tahun ke depan,
yakni antara 2021-2024, diharapkan CoE Geologi
Indonesia melalui eksplorasi, konservasi lingkungan,
mitigasi kebencanaan geologi, rekomendasi teknis
dan pelayanan guna mendukung pembangunan
berkelanjutan di bidang energi, mineral, sumber daya
alam, tata ruang, dan IPTEK pada 2024.

4
4
BAB 1. Pendahuluan

Saat ini, Badan Geologi telah memiliki salah satu


unit yang mencapai CoE terkait mitigasi bencana
kegunungapian yakni melalui Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi
Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Yogyakarta.
Adapun tujuan CoE Geologi Indonesia adalah
demi tercapainya protection and prosperity atau
perlindungan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia
secara umum. Hal ini mengandung arti bahwa dengan
mengedepankan berbagai peningkatan di bidang
kegeologian diharapkan menjadi upaya dasar bagi
tercapainya penerapan, aplikasi, tersosialisasikan
dan kesiapsiagaan mitigasi secara dini terhadap
kemungkinan bencana geologi, sekaligus menjadi
data dasar bagi pengupayaan eksplorasi sumber
daya geologi di tanah air, pengembangan tata ruang
yang dimanfaatkan untuk ekonomi kreatif yang
berkelanjutan.
Berdasarkan RPJMN 2020-2024 Badan Geologi
berkontribusi dalam mendukung Agenda Pembanguan
Nasional terutama terkait: Agenda 1. Memperkuat
Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang

5
5
Berkualitas; Agenda ke 5. Memperkuat Infrastruktur
untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan
Pelayanan Dasar; dan Agenda ke 6. Membangun
Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana,
dan Perubahan Iklim untuk mendukung Pembangunan
Berkelanjutan.
Untuk Agenda 1, terutama dalam hal pengelolaan
sumber daya ekonomi, Badan Geologi antara lain
mendukung melalui pelaksanaan program eksplorasi
panas bumi oleh pemerintah untuk peningkatan
bauran energi pemanfatan EBT melalui survei geosains
(3G) dan government exploration drilling slim hole.
Dalam rangka pemanfatan gas bumi dan sumber daya
batubara untuk industri kelistrikan, Badan Geologi
melakukan penyelidikan sumber daya batubara dan
gas metana batubara serta pemetaan dan survei
umum cekungan migas.
Untuk peningkatan nilai tambah ekonomi yang
dilakukan oleh Badan Geologi berupa mendukung
peningkatan nilai tambah mineral melalui
pembangunan smelter, fasilitasi percepatan hilirisasi
mineral skala kecil melalui karakterisasi sumber
daya dan cadangan mineral. Badan Geologi juga
mendukung agenda pembangunan tersebut dengan
dukungan terhadap pengembangan geopark untuk
pariwisata.
Untuk Agenda 5, antara lain, Badan Geologi turut
berkontribusi dalam “Perumusan Kebijakan dan
Regulasi Sektor ESDM yang Berkualitas“ berupa
rekomendasi pengelolaan air tanah, geologi teknik

6
6
BAB 1. Pendahuluan

dan geologi lingkungan, sistem informasi hidrogeologi,


kawasan bentang alam karst, kawasan imbuhan,
kawasan cagar alam geologi, penetapan warisan
geologi, pemetaan potensi likuefaksi, dan pemetaan
potensi amblesan tanah.Kemudian untuk Agenda
6, Badan Geologi melaksanakan kegiatan terkait
pemantauan bencana geologi; pemetaan geologi
dan KRB geologi; pemetaan zona kerentanan gerakan
tanah; sosialisasi dan diseminasi informasi kampanye
rekomendasi teknis mitigasi bencana geologi;
rekomendasi teknis mitigasi bencana geologi; dan
penguatan sistem mitigasi bencana geologi.
Dalam rangka meningkatkan peran kegeologian untuk
pembangunan berkelanjutan, Badan Geologi memiliki
5 Pilar Pembangunan Geologi Nasional yang dapat
dijelaskan pada gambar berikut ini:

Pilar Pembangunan Geologi

7
7
Maksud dan Tujuan
Kegiatan ini dimaksudkan
untuk melakukan
perencanaan CoE Bidang
Geologi yang meliputi
pembentukan tim CoE,
identifikasi dan konsolidasi
CoE, pembahasan
paramater CoE, FGD dan
penyusunan buku CoE Bidang Geologi.
Sementara tujuan kegiatan perencanaan
CoE tahun 2021 ini adalah demi tercapainya
konsolidasi dan penentuan CoE Bidang
Geologi, rencana aksi dari milstone-nya, dan
tersusunnya dokumen CoE Bidang Geologi
tahun 2021- 2024.

Manfaat CoE
Manfaat CoE ini sebagai penguatan
organisasai Badan Geologi dalam peranan
dan kompetensi serta pelayanannya yang
mencakup sebagai berikut:
• Peran strategis;
• SDM kompeten dan adaptif;
• Dukungan kebijakan;
• Pusat inovasi geologi;
• Kolaborasi dan jejaring kegeologian;
• Percontohan bagi layanan kegeologian;
• Layanan yang berkualitas, efektif dan efisien.

Dengan penentuan tujuan/goals CoE ini diharapkan


badan Geologi akan menjadi rujukan dan produk-

8
BAB 1. Pendahuluan

produk unggulannya dapat dirasakan manfaatnya


oleh stakeholder dan masyarakat serta pembangunan
nasional.

Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan
pada perencanaan CoE Geologi Indonesia pada
tahun 2021 adalah dengan melakukan identifikasi
dan konsolidasi parameter-parameter untuk
penentuan CoE hingga 2024, yang meliputi:
• SDM;
• Peralatan (sarana dan prasarana);
• Teknologi Informasi (hardware dan software);
• Status hukum/regulasi;
• NSPK/SOP;
• Kerjasama dan kolaborasi;
• Diseminasi dan publikasi;
• Capaian kinerja kegiatan/produk unggulan;
• Kepuasan pelanggan;
• Anggaran.

Pengelompokan CoE
Dalam rangka mewujudkan CoE Geologi Indonesia,
Badan Geologi memiliki cita-cita sebagai berikut:
“CoE Geologi Indonesia melalui Eksplorasi, Konservasi
Lingkungan, Mitigasi, Rekomendasi Teknis dan
Pelayanan Guna Mendukung pembangunan
berkelanjutan di Bidang Energi dan Mineral, Sumber
daya Alam dan tata Ruang dan IPTEK pada tahun
2024”. Beberapa milestone-nya adalah sebagai
berikut:

9
Roadmap/Milstone CoE Geologi Indonesia

Tahun 2021 dilakukan identifikasi dan perencanaan,


konsolidasi parameter, klasterisasitiap sasaran
CoE, serta menyosialisasikan kepada stakeholder
dan antar bidang tentang tujuan CoE dan sasaran-
sasarannya pada akhir tahun 2021. Tahun 2022
dilakukan kolaborasi-harmonisasi dan peningkatan
sarana prasarana, SDM, NSPK serta sistem teknologi
sesuai prioritas untuk peningkatan capaian kinerja.
Selanjutnya tahun 2023 akan dilakukan harmonisasi
dan sinergi serta penguatan parameter CoE untuk
peningkatan capaian kinerja yang menjadi rujukan
dan unggulan. Tahun 2024 diharapkan stakeholder
sudah bisa menerima manfaat produk unggulan
sehingga Badan geologi dapat menjadi pusat rujukan
kegeologian.

10
BAB 1. Pendahuluan

Rencana Klasterisasi Bidang Geologi untuk CoE antara lain:


1. Geosains;
2. Pemetaan Geologi;
3. Geologi Kelautan;
4. Sumber Daya Migas;
5. Sumber Daya Mineral;
6. Sumber Daya Batubara;
7. Sumber Daya Panas Bumi;
8. Vulkanologi;
9. Gerakan Tanah;
10. Gempa Bumi dan Tsunami;
11. Teknologi Mitigasi Bencana Geologi;
12. Hidrogeologi;
13. Geologi Teknik;
14. GeologiLingkungan
(Tata Ruang dan pengelolaan Lingkungan);
15. Konservasi Geologi
(KLG, KBAK,KCAG);
16. Geoheritage;
17. Museum Geologi;
18. Geoinformation;
19. Organisasi dan Tata Kelola.

Secara lebih rinci klasterisasi CoE Geologi Indonesia


dapat diuraikan pada dibawah ini:

11
BAB 2
Perencanaan dan
Sasaran CoE Bidang
Geologi
Perencanaan CoE Bidang Geologi
Badan Geologi memiliki tugas menyelenggarakan
pembangunan nasional yang berkaitan dengan
penelitian, penyelidikan dan mitigasi geologi. Dengan
kata lain, Badan Geologi berkontribusi dalam
pencapaian tujuan pembangunan nasional terutama
di bagian hulu yang meliputi kebencanaan geologi
(geo-hazards) seperti gempa bumi, tsunami, letusan
gunung api, tanah longsor, banjir, amblesan tanah;
potensi sumber daya geologi (geo-resources) seperti
mineral, batubara, air tanah, migas dan panas bumi;
geologi teknik, geologi lingkungan (geo-enviromental)
seperti rekomendasi kawasan kars dan penetapan
warisan geologi, serta pengelolaan data kegeologian
(geoinformation).
Capaian kinerja Badan Geologi sampai dengan tahun
2019 telah memberikan kontribusi untuk sektor ESDM
yakni diantaranya:1) Peta geologi tematik skala 1 :
250.000 seluruh wilayah Indonesia dan Peta Geologi
di Jawa dan Madura, skala 1:100.000, Peta Geologi
skala rinci 1: 50.000 yang baru mencakup sebagian
wilayah Indonesia; 2) Pemutakhiran sumber daya
dan cadangan mineral, batubara dan panas bumi
Indonesia; 3) Rekomendasi WK Migas sebanyak 42
WK, Rekomendasi WK Panas Bumi panas bumi 47,
dan WUP dan WIUP Minerba sebanyak 403 usulan
WIUP; Rekomendasi Wilayah prospek Panas Bumi
sebanyak 357, Rekomendasi wilayah prospek Mineral
sebanyak 95, rekomendasi wilayah prospek batubara
sebanyak 90 wilayah.

14
BAB 2. Perencanaan dan sasaran CoE Bidang Geologi

Sedangkan capaian Badan Geologi terkait


kebencanaan geologi dan geologi lingkungan sampai
tahun 2019 antara lain, yakni: Peta geologi gunung
api sebanyak 65 peta, rekomendasi mitigasi bencana
geologi sebanyak 903 rekomendasi, Peta Kawasan
Rawan Bencana (KRB) Geologi dan Peta KRB Gunung
Api sebanyak 148 peta dan 77 peta KRB Gunung
Api (Gunungapi Tipe A, selesai semua); 52 peta KRB
Gerakan Tanah telah selesai; Peta KRB Gempa Bumi/
Tsunami 2014 telah selesai untuk seluruh provinsi
yang memiliki daerah rawan gempa/tsunami: KRB
Gempa Bumi 17 peta (17 provinsi), dan KRB Tsunami
sebanyak 12 peta (wilayah, rekomendasi data geologi
teknik dan geologi lingkungan untuk tataruang
sebanyak 260 rekomendasi; Pengeboran air tanah
hingga tahun 2019 sebanyak 2.848 titik), peta
hidrogeologi 40 lembar, peta geologi teknik dan peta
geologi lingkungan 109 lembar, penyelidikan dan
pembangunan sarana air bersih di daerah sulit air
telah mencapai 429 lokasi;
Badan Geologi hendak mewujudkan CoE Geologi
Indonesia melalui Eksplorasi, Konservasi Lingkungan,
Mitigasi, Rekomendasi Teknis dan Pelayanan Guna
Mendukung pembangunan berkelanjutan di Bidang
Energi dan Mineral, Sumber daya Alam dan tata
Ruang dan IPTEK pada tahun 2024. Milestone
pada tahun 2021 akan dilakukan identifikasi dan
konsolidasi untuk perencanaan CoE Bidang Geologi.
Sesuai klasterisasinya, Badan Geologi memiliki tujuan
(goals) yang dapat diuraikan sebagai berikut:

15
Tujuan/Goals CoE Bidang Geologi
1. CoE dalam eksplorasi dan pemuktahiran neraca
sumber daya mineral, batubara dan panasbumi
serta karakterisasi mineral dan batubara untuk
PNT;
2. CoE dalam penemuan dan inventarisasi potensi
sumber daya migas yang berkualitas di wilayah
terbuka;
3. CoE mitigasi dan adaptasi bencana geologi;
4. CoE dalam bidang hidrogeologi pelayanan
konservasi air tanah;
5. CoE dalam rekomendasi teknis, geologi teknik,
geologi lingkungan untuk pengembangan
kawasan budidaya dan penetapan kawasan
lindung (KBAK dan KCAG) dalam penataan ruang;
7. CoE geoheritage untuk pengembangan geopark;
8. CoE pelayanan peta, data dan informasi
kegeologian;
9. CoE pelayanan Museum Geologi.

16
BAB 2. Perencanaan dan sasaran CoE Bidang Geologi

Sasaran CoE
Berdasarkan tujuan CoE Bidang Geologi dapat
dirincisasaran CoE untuk tiap-tiap klaster yang
sebagaimana disajikan pada tabel sebagai berikut:

No Tujuan dan Sasaran CoE


CoE Dalam Eksplorasi dan Pemutakhiran Neraca
Sumber DayaMineral, Batubara dan Panasbumi serta
Karakterisasi Mineral dan Batubara Untuk PNT
Menjadi rujukan dalam eksplorasi,
karakterisasi untuk hilirisasi dan PNT serta
pemutakhiran neraca sumber daya mineral
logam dan non logam untuk mendukung
pembangunan nasional
1
Menjadi rujukan dalam eksplorasi dan
Sasaran
karakterisasi batubara untuk peningkatan nilai
CoE
tambah serta rujukan dalam pemutakhiran
neraca sumberdaya batubara

Menjadi rujukan dalam eksplorasi panas


bumi untuk penyediaan data dasar yang
mendukung percepatan penggunaan EBT
dalam bauran energi nasional
CoE Dalam Penemuan dan Inventarisasi Potensi Sumber
Daya Migas yang Berkualitas di Wilayah Terbuka

Menjadi Rujukan dalam Penemuan Sumber


2 Daya Migas di area/cekungan Frontier
Sasaran
Menjadi Rujukan untuk Pemutakhiran Analisis
Potensi Wilayah Keprospekan Migas di
Wilayah Terbuka

17
CoE dalam Mitigasi Adaptasi Bencana Geologi (Gunung
api, Gempa bumi, Tsunami dan Gerakan Tanah, Likuifaksi
dan penurunan muka tanah).
Menjadi Rujukandalam Layanan Peta Kawasan
Rawan Bencana (Gunungapi, Gempabumi,
Tsunami) dan Peta Zona Kerentanan (Gerakan
tanah, Likuefaksi, VS30) dan Zona Perubahan
Muka Tanah)

3 Menjadi Rujukan dalam Pemberian


Rekomendasi Teknis Bencana Geologi
Sasaran
Menjadi Rujukan dalam Pemantauan Bencana
Geologi (Gunungapi Dan Gerakan Tanah) Dan
Peringatan Dini Bencana Geologi

Menjadi Rujukandalam Sistem Teknologi


Pemantauan Bencana Geologi (Gunungapi
dan Gerakan tanah, Perubahan Muka Tanah).

CoE dalam Bidang Hidrogeologi Pelayanan Konservasi


Air Tanah
Menjadi Rujukan Pelayanan Data Dasar
Hidrogeologi
Menjadi Rujukan Penyelidikan Hidrogeologi

Menjadi Rujukan Pengelolaan Air Tanah dan


4 Pendayagunaan Sumber Daya Air Tanah
Sasaran
Menjadi Rujukan Konservasi Air Tanah
Menjadi Rujukan Teknologi Sistem Informasi
Hidrogeologi
Menjadi Rujukan Pengendalian dan
penangulangan Dampak Pengusahaan Air
Tanah

18
BAB 2. Perencanaan dan sasaran CoE Bidang Geologi

CoE dalam Rekomendasi Teknis Geologi Teknik, Geologi


5 Lingkungan untuk pengembangan Kawasan Budidaya
dan Penetapan Kawasan Lindung dalam penataan Ruang;
Menjadi Rujukan Rekomendasi Geologi
Lingkungan dalam Pengembangan Kawasan
Budidaya dan Penetapan Kawasan Lindung
(KCAG dan KBAK) dalam Penataan Ruang
Menjadi Rujukan Peta Geologi Teknik Tematik
untuk Perencanaan Infrakstruktur dan
pengembangan Wilayah
Menjadi Rujukan Sistem Teknologi Informasi
Geologi Tata Lingkungan
6 CoE dalam Bidang Geoheritage dan Geopark
Menjadi Rujukan Inventarisasai Keragaman
Geologi
Menjadi Rujukan dalam identifikasi Warisan
Geologi
Menjadi Rujukan Data dan Sistem Informasi
Warisan Geologi
Menjadi Rujukan Rekomendasi Penetapan
Sasaran
Warisan Geologi/Geoheritage
Menjadi Rujukan Pemanfatan Situs Warisan
Geologi
Menjadi Rujukan Penetapan Geopark Nasional
untuk pembangunan berkelanjutan
Menjadi Rujukan kelayakan untuk calon
Geopark Global UNESCO
CoE Pelayanan Peta, Data dan Informasi Kegeologian
Menjadi Rujukan Penyelidikan Kegeologian
Menjadi Rujukan Pelayanan Peta Kegeologian
7 Menjadi Rujukan Pelayanan Data dan
Sasaran
Informasi Kegeologian
Menjadi Rujukan Pelayanan Sistem informasi
Kegeologian Terpadu

19
CoE Pelayanan Museum Geologi
Menjadi Rujukan Dalam Konservasi Dan
Pengembangan Koleksi Geologi Sebagai
8
Sasaran Sarana Informasi, Dan Edukasi Ilmu Kebumian
Melalui Destinasi Wisata Edukasi Yang
Menarik Bagi Masyarakat

Keterkaitan tujuan dan sasaran CoE menurut


klasterisasinyadapat dijelaskan dalam beberapa
gambar sebagai berikut dibawah ini:

Gambar 1.

Gambar 2.

20
BAB 2. Perencanaan dan sasaran CoE Bidang Geologi

Gambar 3.

Gambar 4.

Gambar 5.

21
Gambar 6.

Gambar 7

Gambar 8.

22
BAB 3
Sumber Daya Mineral,
Batubara, dan Panas Bumi
Pendahuluan
Berdasarkan Renstra KESDM Tahun 2020 – 2024,
Sasaran Program Badan Geologi berkontribusi salah
satunya pada Agenda Pembangunan 1 RPJMN 2020
– 2024 yakni
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan
yang Berkualitas.
Pada Agenda pembangunan 1, di mana terkait
kebijakan pengelolaan sumber daya ekonomi, Badan
Geologi mendukung melalui pelaksanaan program
eksplorasi panas bumi oleh pemerintah dan survei
geosains (3G) dan government exploration drilling
slim hole di 20 wilayah prospek panas bumi untuk
peningkatan bauran energi pemanfatan Energi
baru Terbarukan (EBT). Dalam rangka pemanfatan
gas bumi dan sumber daya batubara untuk industri
kelistrikan, Badan Geologi melakukan penyelidikan
sumber daya batubara dan gas metana batubara
serta pemetaan serta survei umum cekungan migas.
Sedangkan pada kebijakan peningkatan nilai tambah
ekonomi yang dilakukan oleh Badan Geologi berupa
mendukung peningkatan nilai tambah mineral melalui
pemutakhiran neraca sumber daya dan cadangan
mineral dan untuk fasilitasi percepatan hilirisasi
mineral skala kecil dan pembangunan smelter.
Dalam rangka implementasi Agenda Pembangunan
1 terutama untuk pencapaian sasaran peningkatan
bauran energi pemanfatan energi baru terbarukan
(EBT) dan peningkatan nilai tambah mineral dan
Batubara, Badan Geologi memiliki cita-cita untuk

24
BAB 3. Sumber
SumberDaya
DayaMineral,
Mineral, Batubara,
Batubara, dan Panas Bumi

menjadi Center of Excellence


(CoE)
Dalam Eksplorasi dan
Pemutakhiran Neraca Sumber
daya Mineral, Batubara dan
Panasbumi serta Karakterisasi
Mineral dan Batubara untuk
Peningkatan Nilai Tambah.

Adapun sasaran CoE tersebut mencakup:

Sumber daya Mineral


Pada era globalisasi saat ini dengan berkembangnya
revolusi industri pertambangan 4.0 dan sebagai
implementasi untuk mengurangi emisi GRK sebesar
31 % pada tahun 2025 melalui pengembangan
industri teknologi maju, teknologi tinggi yang ramah

25
lingkungan, diperlukan bahan baku mineral utama
yang memiliki sumber daya dan cadangan yang
berkesinambungan. Oleh karena itu, dalam rangka
pemenuhan bahan baku mineral untuk industri maju
tersebut, perlu diterapkan berbagai teknologi baru
yang mulai diaplikasikan untuk menentukan daerah
prospek mineral, sejak tahapan eksplorasi, kegiatan
perencanaan, kegiatan pemetaan regional hingga
pengambilan sampel di lokasi-lokasi yang terpencil.
Berdasarkan Rentra Badan Geologi tahun 2020
-2024, kebijakan eksplorasi sumber daya mineral ke
depan difokuskan pada empat sasaran, yakni:
1. Eksplorasi mineral strategis untuk mendukung
penyediaan bahan baku untuk pabrik pengolahan
dan pemurnian mineral di dalam negeri;
2. Ekplorasi mineral kritis dan logam tanah jarang
(LTJ) untuk pengembangan industri teknologi
tinggi (high-tech metals) dan ketersediaan energi
ramah lingkungan (energy metals);

26
26
BAB 3. Sumber
SumberDaya
DayaMineral,
Mineral, Batubara,
Batubara, dan Panas Bumi

3. Eksplorasi mineral bukan logam diperlukan


untuk mendukung Industri EBT dan mendukung
pengembangan agroindustri;
4. Melakukan pemutakhiran data sumber daya
mineral dan evaluasi karakterisasi untuk
mendukung hilirisasi dan peningkatan nilai
tambah.
Badan Geologi memiliki tujuan perencanaan CoE
terkait eksplorasi salah satunya untuk tercapainya
CoE,
Dalam Eksplorasi dan Pemutakhiran Neraca
Sumber daya Mineral, Batubara dan Panasbumi
serta Karakterisasi Mineral dan Batubara untuk
Peningkatan Nilai Tambah,
terutama sasaran 1; Menjadi Rujukan dalam
eksplorasi, karakterisasi untuk hilirisasi dan PNT serta
pemutakhiran neraca sumber daya mineral logam
dan non logam untuk mendukung pembangunan
nasional.
Untuk itu sebagai implementasi untuk pencapaian
sasaran CoE tersebut, dalam kegitan eksplorasi
sumber daya mineral pada tahun 2021 lebih
difokuskan untuk penemuan daerah prospek baru
dan peningkatan status sumber daya mineral untuk
pemutakhiran data baik untuk kepentingan neraca
mineral maupun sebagai basis data untuk kegiatan
eksplorasi lanjutan. Sebagai informasi, pada tahun
2020 telah mencapai pemuthakiran 65% IUP mineral
sudah terdata untuk update sumber daya dan
cadangannya.

27
27
Dengan pesatnya teknologi material dan industri di
Indonesia, serta upaya pemerintah untuk mendorong
hilirasi dan investasi sebagai bagian dari percepatan
ekonomi nasional pasca Covid-19, berkonsekuensi
terhadap harus tersedianya bahan baku berupa
mineral. Ketersedian bahan baku mineral secara
berkelanjutan perlu didukung upaya yang terus
menerus untuk mendapatkan temuan cadangan
baru. Temuan sumber daya mineral dekat permukaan
tetapi tidak tersingkap dan deposit sumber daya
mineral tertutup endapan muda hampir sebagian
besar belum ditemukan. Sehingga upaya bersama
melibatkan seluruh pemangku kepentingan sangat
penting, untuk pengungkapan potensi sumber daya
dekat permukaan ini. Strategi yang dilakukan Badan
Geologi untuk pengungkapan daerah prospek mineral
baru, yakni:
1. Melanjutkan kegiatan geokimia untuk
mendapatkan prospek baru (yang tertutup
endapan baru dan/atau tidak tersingkap);
2. Melanjutkan penyelidikan logam untuk
mendapatkan data bawah permukaan dengan
geofisika, dilanjutkan dengan pengeboran;
3. Memperkuat kegiatan basisdata, mengumpulkan/
mengelompokkan dan menginput raw data untuk
dievaluasi untuk mencari daerah prospek baru.
Banyak lokasi prospek mineral logam sebagai hasil
dari survei permukaan memerlukan penyelidikan
lanjutan ke arah bawah permukaan. Di antaranya
daerah prospek emas, bijih besi, mangan, logam
dasar, timah primer yang bila diselidiki dengan
metoda yang tepat diharapkan akan diperoleh potensi
yang jauh melebihi perkiraan di permukaan.

28
28
BAB 3. Sumber
SumberDaya
DayaMineral,
Mineral, Batubara,
Batubara, dan Panas Bumi

Penerapan revolusi industri 4.0 di industri


pertambangan dikenal istilah revolusi pertambangan
4.0 (Mining 4.0). Di antara ke empat isu strategis,
maka isu tentang keberlanjutan (sustainability) di
dunia pertambangan mempunyai kekhususan. Hal
ini diterapkan Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara
dan Panas Bumi (PSDMBP) dalam kegiatan untuk
membina penambangan skala kecil dalam hal
penyediaan data dan karakterisasi sumber daya
untuk mengarahkan pada kaidah penambangan yang
baik (good mining practice), pengolahan non-merkuri,
mendukung hilirisasi mineral skala kecil dengan tetap
mempertimbangkan aspek keberlanjutan.
PSDMBP sebagai salah satu eselon dua di lingkungan
Badan Geologi yang memiliki tupoksi dalam kegiatan
eksplorasi dan evaluasi potensi sumber daya
mineral, memiliki sasaran untuk pencapaian CoE
tersebut dengan melakukan eksplorasi dan evaluasi
untuk penyediaan kebutuhan data, informasi serta
penyiapan lokasi greenfield untuk kepentingan:
1. Komoditi terkait kebutuhan pasokan bahan baku
mineral untuk hilirisasi industri mineral (bahan

29
29
baku vs smelter), yaitu komoditi nikel, bauksit,
tembaga, besi dan timah;
2. Dukungan indutri baterai listrik, industri energy
bersih (EBT) dan teknologi maju, yaitu LTJ, litium,
critical mineral lainnya, mangan, kobal dll;
3. komoditas yang mendorong investasi untuk
percepatan ekonomi nasional pasca Covid-19,
yaitu komoditi emas, nikel;
4. komoditas sumber daya mineral untuk
agromineral dan industri kreatif.
Diharapkan melalui sasaran CoE tersebut diharapkan
Badan Geologi bisa menjadi yang terdepan
“Menjadi Rujukan dalam eksplorasi, karakterisasi
untuk hilirisasi dan PNT serta pemutakhiran neraca
sumber daya mineral logam dan nonlogam”,
untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
terutama terkait kesinambungan penyediaan data
sumber daya dan cadangan mineral kegiatan
ekplorasi dan evaluasi dilakukan secara terpadu
untuk menghasikan rekomendasi sumber daya dan
karakterisasai untuk hilirisasai dan peningkatan nilai
tambah mineral termasuk juga kegiatan kolaborasi
riset dengan berbagai institusi dengan tujuan utama
menghasilkan rekomendasi terpadu dari hulu ke hilir.

30
Parameter CoE:
Sasaran CoE: Menjadi Rujukan dalam eksplorasi, karakterisasi untuk hilirisasi dan PNT
serta pemutakhiran neraca sumber daya mineral logam dan non logam untuk mendukung
pembangunan nasional

31
BAB 3. Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi
Sumber Daya Batubara
Sebagai negara dengan potensi batubara cukup
besar (143,73 miliar ton sumber daya dan 38,80
miliar ton cadangan, status tahun 2020), Indonesia
menghadapi tantangan dalam pengembangan
dan pemanfaatan batubara. Di satu sisi, batubara
diandalkan sebagai modal dasar pembangunan yaitu
sebagai sumber energi utama pada pembangkit
listrik maupun penghasil devisa negara, sementara
di sisi lain pemanfaatan batubara terkendala isu
lingkungan, karena pembakaran batubara dinilai
menghasilkan emisi CO2 penyebab terjadinya
perubahan iklim. Selain dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik, batubara Indonesia belum banyak
dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan industri
lainnya, padahal penelitian menunjukkan batubara
dapat menjadi bahan baku berbagai jenis industri,
termasuk diantaranya sebagai bahan baku penghasil
material maju, petrokimia dan juga produk pertanian.
Untuk menjawab tantangan di atas, sesuai Agenda
Pembangunan 1 RPJMN Tahun 2020 -- 2024
terutama dalam rangka pemanfatan sumber
daya batubara untuk industri kelistrikan serta
program hilirisasi batubara, maka pemerintah
mendorong program hilirisasi atau peningkatan
nilai tambah batubara, dengan tujuan utama untuk
mengoptimalkan pengembangan dan pemanfataan
batubara nasional. Diharapkan, pemanfaatan
batubara tidak lagi terfokus hanya sebagai sumber
energi, tetapi juga bisa dikembangkan sebagai bahan
baku kegiatan industri lainnya sehingga pemanfaatan
batubara dapat dioptimalkan untuk mendukung

36
BAB 3. Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi

pembangunan berkelanjutan dan mendatangkan


manfaat yang juga optimal bagi seluruh rakyat
Indonesia. Produk-produk turunan batubara juga
diharapkan secara keekonomian mampu bersaing
dengan produk turunan dari minyak dan gas bumi
sehingga bisa diandalkan untuk substitusi impor yang
pada akhirnya dapat menghemat devisa negara dan
meningkatkan kompetensi dalam negeri di bidang
batubara.
Untuk itu Badan Geologi memiliki sasaran CoE
terkait sumber daya batubara, yakni menjadi rujukan
dalam eksplorasi dan karakterisasi batubara untuk
peningkatan nilai tambah serta rujukan dalam
pemutakhiran neraca sumber daya batubara.
Sasaran CoE tersebut untuk menjawab tantangan
kebutuhan data dan informasi untuk kepentingan
peningkatan nilai tambah batubara yang diharapkan
bisa menjadi yang terdepan dalam kegiatan
eksplorasi dan evaluasi karakterisasi potensi batubara
untuk kepentingan hilirisasi atau peningkatan nilai
tambah batubara.
Strategi eksplorasi batubara yang dilakukan Badan
Geologi saat ini untuk menjawab isu lingkungan
untuk penyediaan energi bersih dan Peningkatan
nilai tambah batubara, melalui beberapa kegiatan
prioritas, antara lain:
1. Eksplorasi batubara bawah permukaan untuk
pengembangan GMB dan UCG;
2. Eksplorasi gambut sebagai carbon storage;
3. Evaluasi potensi batubara untuk pengembangan
material maju:1) potensi REE dalam batubara dan

37
abu batubara; 2) Karakterisasi batubara sebagai
bahan baku grapheme;
4. Evaluasi potensi batubara metalurgi: 1)
karakterisasi potensi metalurgi batubara
indonesia; 2) evaluasi potensi biokokas dari
batubara kalori rendah dan biomassa;
5. Evaluasi potensi PNT batubara kalori rendah:
1) karakterisasi batubara kalori rendah untuk
pengembangan gasifikasi ; 2) evaluasi potensi
batubara kalori rendah untuk bahan baku agro
industri.
Kegiatan ekplorasi dan evaluasi dilakukan secara
terpadu untuk menghasikan rekomendasi PNT
batubara termasuk juga kegiatan kolaborasi
riset dengan berbagai institusi dengan tujuan
utama menghasilkan rekomendasi terpadu dari
hulu ke hilir. Di samping terfokus pada kegiatan
evaluasi peningkatan nilai tambah batubara,
CoE juga memfokuskan pada kegiatan eksplorasi
batubara bawah permukaan untuk kepentingan
pengembangan underground coal gasification (UCG)
dan pengembangan gas metana batubara (GMB).
Batubara yang dikonversi menjadi gas melalui proses
UCG dan gas yang terjadi secara alamiah melalui
proses pembatubaraan (GMB) bisa digunakan
sebagai sumber energi dengan emisi yang lebih kecil
dari batubara.

38
CENTER OF EXCELLENCE “Menjadi rujukan dalam eksplorasi dan karakterisasi batubara
untuk peningkatan nilai tambah serta rujukan dalam pemutakhiran neraca sumber daya
batubara."

39
BAB 3. Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi
BAB 3. Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi

Sumber daya Panas Bumi


Badan Geologi sampai tahun 2020 telah melakukan
Eksplorasi panas bumi di Indonesia sebanyak 357
daerah prospek panas bumi. Saat ini Indonesia
tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki
sumber daya terbesar di dunia, dengan jumlah
total sumber daya energi panas bumi yang dapat
dihasilkan lebih dari 23,7 gigawatt (GW) dan
cadangan sebesar 14,4 Gwe. Namun pemanfatannya
energi panas bumi baru mencapai 2.310,7 Mwe atau
8,9 % dari total sumber dayanya. ( gambar 5. Sumber
: Badan Geologi,Desember 2020).
Berdasarkan Program Rencana Umum Energi
Nasional (RUEN) 2015 -2025 untuk Program Bauran
Energi (energy mix) ditargetkan sebesar 23% pada
tahun 2025 dan 7% atau sekitar 7.200 MWe berasal
dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Dalam rangka percepatan pengembangan Kapasitas
energi panas bumi untuk mendukung program
bauran energi mix tersebut, pemerintah menerbitkan
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 37 tahun 2018 tentang Penawaran Wilayah
Kerja Panas Bumi, Pemberian Izin Panas Bumi dan
Penugasan Pengusahaan Panas Bumi. Pada Permen
ESDM No 37 tahun 2018 tersebut dijelaskan bahwa
Menteri dapat melakukan eksplorasi panas bumi dan
penambahan data pada wilayah kerja panas bumi,
dalam rangka menurunkan risiko pada kegiatan
eksplorasi panas bumi dan juga untuk memperoleh
harga listrik panas bumi yang kompetitif.
Sebagai implementasi dan menjawab tantangan
kontribusi Badan Geologi dalam percepatan

45
pemanfatan bauran EBT terutama optimalisasi
pemanfatan energi panas bumi untuk mengurangi
resiko Eksplorasi dan memperoleh harga listrik panas
bumi yang kompetitif, maka Badan Geologi memiliki
tujuan CoE “Menjadi rujukan dalam eksplorasi panas
bumi untuk penyediaan data dasar yang mendukung
percepatan penggunaan EBT dalam bauran energi
nasional”.
Selanjutnya Kementerian ESDM telah menerbitkan
Keputusan Menteri ESDM No 12.K/HK.02/ MEM.E
/2021 tentang Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi
oleh Pemerintah, pada butir kesatu ditetapkan
bahwa Kepala Badan Geologi sebagai Pelaksana
Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi Oleh Pemerintah.
Kementerian ESDM telah merencanakan Wilayah
Prioritas untuk Program Eksplorasi Panas Bumi oleh
Pemerintah 2020-2025, yakni terdapat 20 Wilayah
Eksplorasi panas Bumi. Kegiatan eksplorasi panas
bumi oleh pemerintah meliputi survei akuisisi data
geosains panas bumi melalui survei LiDAR, survei
geologi dengan target well prognosis, survei geokimia
(pertagastech) maupun fluida, survei magnetotelurik
dan survei gaya berat. Setelah pengambilan data
lapangan dilaksanakan proses integrasi data
geosains, well targeting dan peer review oleh para
ahli panas bumi sebagai bagian dalam target
penentuan titik pengeboran slim hole dan standard
hole.

46
47
Rencana 20 Daerah Prospek Panas Bumi untuk Eksplorasi panas bumi oleh Pemerintah tahun 2020 - 2025
BAB 3. Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi
BAB 4 Bidang
Sumber Daya Migas
Pendahuluan
Kebutuhan energi minyak dan
gas bumi di Indonesia saat ini
masih sangat besar. Dalam
proyeksi bauran energi pada
tahun 2025, minyak bumi
masih akan dibutuhkan untuk
memenuhi target bauran
sebesar 25%, dan gas bumi
sebesar 22%. Tanpa kenaikan
produksi migas nasional, maka
celah antara produksi dan
konsumsi migas akan sangat
besar sehingga akan makin
membebani APBN.
Mengatasi hal tersebut
pemerintah telah menetapkan
strategi dan target jangka
panjang lifting minyak bumi
sebesar 1 juta BPOD dan gas
bumi sebesar 12 BSCFD pada tahun 2030. Di sisi
lain Indonesia juga masih menyimpan potensi migas
yang sangat besar. Indonesia memiliki 128 cekungan
sedimen, di mana baru 20 cekungan yang telah
berproduksi, bahkan 68 cekungan di antaranya belum
pernah dieksplorasi (Gambar 1).
Untuk mendukung strategi dan target tersebut, Badan
Geologi berperan aktif dalam eksplorasi minyak dan
gas bumi untuk mempercepat temuan cadangan
migas baru melalui:

54
BAB 4. Bidang Sumber Daya Migas

Gambar 1 Peta Cekungan Sedimen Indonesia (KESDM, 2020).

1. Kegiatan survei umum kemigasan untuk


mengumpulkan data dasar geologi dan geofisika,
terutama di 68 cekungan yang belum dieksplorasi
atau memiliki data-data yang terbatas, sehingga
menarik minat investor untuk melanjutkan
kegiatan eksplorasi di cekungan-cekungan
tersebut.
2. Menyusun rekomendasi keprospekan minyak dan
gas bumi di wilayah-wilayah terbuka yang akan
digunakan oleh Ditjen Migas untuk menyiapkan
calon wilayah kerja.
3. Gugus Tugas Optimalisasi Perolehan dan
Pemanfaatan Data Kebumian Untuk Penemuan

55
Cadangan Minyak dan Gas Bumi, yang sesuai
dengan Kepmen ESDM no.170K/73/MEM/2020,
Badan Geologi berperan sebagai Ketua Gugus
Tugas untuk mengkoordinasi unit-unit lain di
Kementerian ESDM sebagai tim pelaksana,
untuk mempersiapkan data-data migas yang
akan digunakan sebagai bahan penyusunan
rekomendasi area potensi minyak dan gas bumi
dalam rangka percepatan temuan cadangan.

CoE dalam Bidang


Sumber Daya Minyak dan Gas Bumi
Badan Geologi Kementeriaan ESDM dengan cita-
cita sebagai “center of excellence” (CoE) eksplorasi
migas Indonesia berkewajiban untuk menginisiasi
terlaksananya eksplorasi migas Indonesia. Studi
pemetaan regional geologi, geofisika dan studi bawah
permukaan skala cekungan sangat diperlukan untuk
identifikasi petroleum sistem dan pendefinisian play
dan leadmigas di cekungan sedimen, terutama
cekungan-cekungan yang masih berstatus frontier.
Adapun sasaran CoE Bidang Sumber Daya Migas
tersebut yakni:
1. Menjadi Rujukan dalam Penemuan Sumber Daya
Migas di area/cekungan Frontier.
2. Menjadi Rujukan untuk Pemutakhiran Analisis
Potensi Wilayah Keprospekan Migas di Wilayah
Terbuka.
Untuk mencapai CoE tersebut maka modal yang telah
dimiliki dan parameter yang harus dicapai adalah
sebagai berikut:

56
BAB 4. Bidang Sumber Daya Migas

1. Sumber Daya Manusia


Pelaksanaan kegiatan kelompok kerja sumber daya
migas di Pusat Survei Geologi saat ini didukung oleh
32 personil aktif, dengan rincian pada tabel 1.1.

Usia
Usia 20-30 th 5 orang (16%)
Usia 31-40 th 11 orang (34%)
Usia 41-50 th 14 orang (44%)
Usia >50 th 2 orang (6%)

Pendidikan
D3, 1 orang (3%)
S1, 14 orang (44%)
S2, 14 orang (44%)
S3, 3 orang (9%)

Jenjang Fungsional
Calon Fungsional, 3 orang (9%)
Pertama, 3 orang (9%)
Muda, 20 orang (63%)
Madya, 5 orang (16%)
Sumber Daya Manusia
Utama, 1 orang (3%)
Pokja Sumber Daya Migas

Sumber Daya Manusia di Kelompok Kerja Sumber


Daya Migas terdistribusi ke dalam dua kegiatan,
yaitu:
A. Kegiatan Survei Geologi dan Geofisika, dengan
rincian:
• Ahli Stratigrafi, Ahli Sedimentologi, Ahli Struktur
Geologi (3 personil)
• Ahli Geokimia dan Petroleum Geologi (1personil)

57
• Ahli Geofisika (2 personil)
• Surveyor Geologi (2 personil)
• Surveyor Geofisika (2 personil)
B. Kegiatan Penyusunan Rekomendasi Keprospekan
Minyak dan Gas Bumi, dengan rincian:
• Ahli Analisis Cekungan Migas (3 Personil)
• Ahli Petroleum Geologi (2 personil)
• Ahli Petrofisika (2 personil)
• Ahli Pemodelan Geologi (2 personil)
Kebutuhan personel ahli nantinya akan disesuaikan
dengan kamus kompetensi teknis yang ada di
Kementerian ESDM, disesuaikan dengan level yang
dibutuhkan yang sebaiknya ditentukan dengan
analisa lebih lanjut terkait dengan beban kerja dan
kompetensi.
Keluaran Per Tahun adalah 4 laporan G & G dan 4
Rekomendasi Wilayah Keprospekan Migas, sehingga
dibutuhkan 4 Tim G&G dan 4 Tim Rekomendasi
Wilayah Keprospekan Migas. Total dibutuhkan 24
personil ahli dan 16 surveyor untuk pelaksanaan
Survei G & G Migas, serta 36 personil untuk
penyusunan rekomendasi wilayah keprospekan migas.
Kondisi saat ini, meskipun target pekerjaan
tercapai secara administrasi, namun setiap personil
merangkap 2-4 keahlian sehingga beban kerja
berlebih dan hasil kerja belum optimal.
Rincian kebutuhan personil, kondisi saat ini dan
kondisi ideal pada tabel 1.2.

58
BAB 4. Bidang Sumber Daya Migas

Tabel 1.2. Kebutuhan personil, kondisi saat ini dan kondisi ideal
untuk mencapai CoE Bidang Sumber Daya Migas

KONDISI KONDISI KEKURANGAN


KEBUTUHAN PERSONIL
SAAT INI IDEAL PERSONIL
Analisis Cek. Migas 10 24 -14
Ahli Geokimia dan
12 12 0
Petroleum Geologi
Ahli Petrofisika 4 8 -4
Ahli Pemodelan Geologi 4 8 -4
Ahli Geofisika 2 8 -4
TOTAL 32 60 -28
Surveyor Geologi 0 8 -8
Surveyor Geofisika 0 8 -8
TOTAL 0 16 -16

2. Peralatan dan Teknologi (hardware dan software)


Pengolahan data-data geologi dan geofisika,
terutama data-data bawah permukaan, dilakukan
untuk menemukan area lead dan prospek yang
mengandung sumberdaya minyak dan gas bumi.
Proses pekerjaan tersebut dilakukan dengan
menggunakan software pengolahan data seismik dan
sumuran (Well log), seperti Petrel, IP/GEOLOG 6, dan
Themis/Basin Mod di workstation.
Saat ini Pokja Sumber Daya Migas bekerja dengan
workstation (hardware) maupun software dengan
kondisi dan jumlah yang kurang ideal untuk dapat
mencapai target pekerjaan. Kondisi tersebut
tergambarkan di tabel 1.3.

59
Tabel. 1.3. Kondisi ideal versus kondisi saat ini
peralatan dan teknologi untuk dapat mencapai
CoE Bidang Sumber Daya Migas

KEBUTUHAN KEKURANGAN
KONDISI KONDISI
HARDWARE/ HARDWARE/
IDEAL SAAT INI
SOFTWARE SOFTWARE
4 ws
Worstation(12
dalam
untuk RWK, 8 20 -16
kondisi
untuk G&G)
sehat
Software
12 2 -10
Petrel
Software IP/
4 1 -3
GEOLOG 6
Software
Themis/ 4 1 -3
BasinMod

3. Status Hukum/Regulasi dan NSPK


• UU 22 Tahun 2001tentang Minyak dan Gas
Bumi;
• Peraturan Menteri ESDM no. 13 Tahun
2016tentang Organisasi dan Tata Kerja
Organisasi KESDM;
• Peraturan Menteri ESDM no. 7 Tahun 2019
tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Data
Minyak dan Gas Bumi;
• Keputusan Menteri ESDM No. 170K/73/
MEM/2020 tentang Gugus Tugas Optimalisasi
Perolehan dan Pemanfaatan Data Kebumian
untuk Penemuan Cadangan Migas;
• Keputusan Kepala Badan Geologi No. 174.K/
GL.06/BGL/2021 tentang

60
BAB 4. Bidang Sumber Daya Migas

• Tim Pelaksana Gugus Tugas Optimalisasi


Perolehan dan Pemanfaatan Data Kebumian
untuk Penemuan Cadangan Minyak dan Gas
Bumi;
• SOP Penyusunan Rekomendasi Wilayah Kerja
Migas;
• SOP Pelaksanaan Survei Geologi untuk
Kemigasan;
• SOP Pelaksanaan Survei Geofisika untuk
Kemigasan;
• SOP Pelaksanaan Survei Geokimia untuk
Kemigasan.
4. Kerja Sama/Kolaborasi
Dalam rangka mencapai target 1 juta BPOD dan gas
bumi sebesar 12 BSCFD pada tahun 2030, Badan
Geologi melakukan kolaborasi melalui Gugus Tugas,
untuk menentukan fokus area eksplorasi migas,
dalam rangka percepatan temuan sumber daya dan
cadangan migas.
Rekomendasi potensi area keprospekan migas
yang dikeluarkan oleh Badan Geologi telah menjadi
rujukan pula oleh beberapa Kontraktor Kerja Sama
(KKKS), antara lain British Petroleum, PT Saka Energi,
Woodside Energy, PT Minarak Banyumas Gas, PHE
East Ambalat, dan PT Pertamina.
Saat ini Badan Geologi bersama dengan SKK Migas
berperan aktif sebagai QC dalam proyek studi area
oleh Pertamina dengan menggunakan dana KKP
Jambi-Merang di area Sumatera Tengah, Kalimantan
Timur, Jawa-Bali, Sulawesi dan Papua Maluku.

61
5. Capaian Kinerja
Dalam rangka mencapai sasaran
CoE untuk menjadi rujukan dalam
penemuan sumber daya migas
di area/cekungan frontier, Badan
Geologi telah menghasilkan
perhitungan sumber daya migas
konvensional baru dari beberapa
leads di 13 area, yaitu: Teluk Bone
Utara, Misool Timur, Atsy, Boka,
Mamberamo, Buru, Aru-Tanimbar
offshore, Biak-Yapen, Wamena,
Sahul, Selaru, Arafura Selatan, dan
Singkawang. Total sumber daya
migas konvensional sebesar 13.160
MMBO (P50) minyak bumi dan 25,3
TCF (P50) gas bumi.
Sedangkan untuk sumber daya
migas konvensional, Badan Geologi telah berhasil
mengidentifikasi beberapa sweetspot di empat
area, yaitu: Jambi, Kutai, Kutai Timur, dan Sumatera
Tengah. Hasil perhitungan total sumber daya shale
oil (OOIP) dari empat area ini sebesar 5464,72
MMBO dan shale gas (OGIP) 25,3 TCF. Capaian
kinerja ini belum ideal karena masih banyak area-area
yang telah dilakukan survei keprospekan migasnya
oleh Badan Geologi namun teridentifikasi lead dan
prospek karena kurangnya dukungan data G&G,
terutama data-data bawah permukaan.
Lokasi-lokasi area yang telah teridentifikasi sumber
daya migasnya dapat dilihat pada Gambar 1.2.
Sedangkan uraian parameter capaian kinerja
unggulan dapat dilihat pada Tabel 1.4.
62
BAB 4. Bidang Sumber Daya Migas

Gambar 1.2. Lokasi-lokasi temuan potensi sumber daya


migas konvensional dan non-konvensional baru yang telah
teridentifikasi oleh Badan Geologi.

63
Tabel 1.4. Parameter capaian kinerja unggulan untuk mencapai sasaran CoE: Menjadi Rujukan dalam Penemuan Sumber Daya Migas
diarea/cekungan frontier.

PENAMBAHAN TARGET (MILESTONE)


PARAMETER EXISTING (2021) IDEAL (TUJUAN)
2022 2023 2024
Capaian Kinerja Lead dan prospek Tambahan Tambahan Tam-
a) 13 Sumber Daya Migas Konvensional baru
Unggulan Lead dan dengan angka yang akuisisi akuisisi bahan
ditemukan di area-area sebagai berikut:
prospek baru di area lebih optimistik data G&G data G&G akuisisi
Teluk Bone Utara, Misool Timur, Atsy, Boka, Mam-
terbuka/ Cekungan didukung dengan untuk untuk data G&G
beramo, Buru, Aru-Tanimbar offshore, Biak-Yapen,
Frontier data-data G&G yang pendetilan pendeti- untuk
Wamena, Sahul, Selaru, Arafura Selatan, dan Sing-
memadai untuk iden- identifikasi lan iden- pendeti-
kawang.
tifikasi dan perhitun- lead dan tifikasi lan iden-
Ketiga belas potensi baru tersebut dengan meng-
gan sumber daya, prospek lead dan tifikasi
gunakan skenario P(50), berasal dari hasil identifi-
serta telah dilakukan di area prospek lead dan
kasi potensi lead yang masih sangat terbatas, ber-
analisis risikonya. terbuka/ di area prospek
dasarkan data-data seismik, sumuran, PST, dan da-
cekungan terbuka/ di area
ta-data G&G lainnya yang masih bersifat regional.
Sweet spot dengan frontier. cekungan terbuka/
Total Sumber Daya Minyak Bumi konvensional di
angka yang lebih frontier. cekungan
area-area tersebut adalah P(50): 13.160 MMBO.
optimistik didukung frontier.
Total Sumber Daya Gas Bumi konvensional di ar-
dengan data-data
ea-area tersebut adalah: 25,3 TCF.
G&G yang memadai
untuk identifikasi dan
b)4 Sumber Daya Migas Non Konvensional baru
perhitungan sumber
ditemukan di area-area sebagai berikut: Jambi, Ku-
daya, disertai analisis
tai, Kutai Timur, Sumatera Tengah. Keempat sum-
geomekanika batuan
ber daya migas nonkonvensional tersebut berupa
shale oil dan shale gas yang telah berhasil dilaku-
kan identifikasi sweet spot berdasarkan data-data
bawah permukaan yang tersedia. Total sumber
daya shale oil berdasarkan perhitungan OOIP sebe-
sar 5464,72 MMBO. Totalsumber daya shale gas
berdasarkan perhitungan OGIP sebesar 87,73 TCF.
BAB 4. Bidang Sumber Daya Migas

Sedangkan capaian kinerja dalam mencapai


sasaran CoE sebagai rujukan untuk pemuktahiran
analisis potensi keprospekan migas di Wilayah
Terbuka, Badan Geologi telah berhasil menjadikan
rekomendasi keprospekan migas di 4 wilayah menjadi
Wilayah Kerja Migas aktif, yaitu di Blok Banyumas
(PT Minarak Banyumas Gas), Blok East Seram (Balam
Energy PTE. Ltd.), Blok West Yamdena (PT. Saka
Energi Yamdena Barat), dan Blok Southeast Papua
(KAU PTE. Ltd.). Capaian ini masih jauh dari kondisi
yang diharapkan, yaitu paling tidak 50% dari area
yang direkomendasikan keprospekan migasnya bisa
dievaluasi lebih lanjut dan dilakukan analisis resiko
untuk kemudian dilelangkan sebagai Calon Wilayah
Kerja Migas.
Lokasi keempat area hasil rekomendasi keprospekan
migas yang telah menjadi Wilayah Kerja Migas
aktif dapat dilihat di Gambar 1.3. Sedangkan uraian
parameter capaian kinerja unggulan dapat dilihat
pada Tabel 1.5.

Gambar 1.3. Lokasi 4 area rekomendasi keprospekan migas oleh Badan


Geologi yang telah menjadi Wilayah Kerja Migas aktif.

65
Tabel 1.5. Parameter capaian kinerja unggulan untuk mencapai sasaran
CoE: menjadi Rujukan untuk Pemutakhiran Analisis Potensi Keprospekan
Migas di Wilayah Terbuka

PENAMBAHAN TARGET
EXISTING IDEAL
PARAMETER (MILESTONE)
(2021) (TUJUAN)
2022 2023 2024
Capaian Kiner- 42 Rekomen- Paling ti- 5 area 5 area 5 area
ja Unggulan 4 dasi Kepros- dak 50% hasil re- hasil re- hasil
Rekomendasi pekan Migas dari area komen- komen- rekomen-
Wilayah Kerja di wilayah yang telah dasi dasi dasi
Migas Per terbuka, di- direkomen- wilayah wilayah wilayah
Tahun mana 4 area dasikan kerja kerja kerja mi-
telah menjadi keprospekan migas migas gas ditin-
wilayah kerja migasnya ditinda- ditinda- daklanjuti
migas aktif, yai- bisa dievalu- klanjuti klanjuti dengan
tu: Blok Banyu- asi lebih lan- dengan dengan evaluasi
mas (PT Mina- jut, dilaku- evaluasi evaluasi lanjut
rak Banyumas kan analisis lanjut lanjut dan anali-
Gas), Blok East resiko, dan dan dan sis resiko
Seram (Balam bisa menjadi analisis analisis
Energy PTE. wilayah kerja resiko. resiko
Ltd.), Blok aktif.
West Yamdena
(PT. Saka En-
ergi Yamdena
Barat), dan
Blok Southeast
Papua (KAU
PTE. Ltd.)

6. Diseminasi, publikasi dan kepuasan pelanggan


Hasil-hasil kinerja Badan Geologi di Bidang Sumber
Daya Migas telah dipublikasikan setiap tahunnya
melalui penerbitan buku Rekomendasi Wilayah Kerja
Migas yang telah terdaftar ISBN-nya. Buku-buku
tersebut selanjutnya dikirimkan ke unit-unit internal
KESDM, seperti Pusdatin, Ditjen Migas, Balitbang,

66
BAB 4. Bidang Sumber Daya Migas

dan SKK Migas, Perpustakaan Nasional, dank e


beberapa KKKS. Hasil-hasil kinerja Badan Geologi
tersebut setiap tahunnya juga dipamerkan melalui
poster, tulisan ilmiah, dan pameran di ajang-ajang
konvensi nasional, seperti dalam konvensi ilmiah
tahunan Indonesian Petroleum Association,PIT IAGI,
dan dalam Kolokium Badan Geologi, dengan target
pelanggan adalah KKKS yang mencari prospek migas
baru di wilayah Indonesia.
7. Anggaran
Kondisi anggaran saat ini masih jauh dari angka
ideal, baik untuk menambah akuisisi data untuk
menemukan lead dan prospek, analisis laboratorium,
maupun untuk menyewa workstation dan software
G&G yang akan digunakan untuk menunjang
kinerja dalam rangka mewujudkan CoE di Bidang
Sumber Daya Migas. Anggaran juga dibutuhkan
untuk menjalankan koordinasi dan kolaborasi dalam
Gugus Tugas, agar target tindak lanjut area-area
rekomendasi keprospekan migas melalui evaluasi dan
analisis risiko bisa dilakukan.
Rangkuman parameter CoE dan milestone sampai
tahun 2024 adalah sebagaimana pada Tabel 1.6.

67
Tabel 1.6. Rangkuman Tabel Parameter CoE di Bidang Sumber Daya Migas

Existing
Parameter
(2021)
a) 13 Sumber Daya Migas Konvensional baru ditemukan di ar-
ea-area sebagai berikut:
Teluk Bone Utara, Misool Timur, Atsy, Boka, Mamberamo,
Buru, Aru-Tanimbar offshore, Biak-Yapen, Wamena, Sahul,
Selaru, Arafura Selatan, dan Singkawang.
Ketiga belas potensi baru tersebut dengan menggunakan
skenario P(50), berasal dari hasil identifikasi potensi lead
yang masih sangat terbatas, berdasarkan data-data seismik,
sumuran, PST, dan data-data G&G lainnya yang masih bersifat
Capaian Kinerja Unggulan regional.
untuk menjadi rujukan Total Sumber Daya Minyak Bumi konvensional di area-area
dalam penemuan sumber tersebut adalah P(50):13.160 MMBO. Total Sumber Daya Gas
daya migas di area/cekun- Bumi konvensional di area-area tersebut adalah:25,3 TCF.
gan frontier
b)4 Sumber Daya Migas Non Konvensional baru ditemukan
di area-area sebagai berikut:Jambi, Kutai, Kutai Timur, Suma-
tera Tengah. Keempat sumber daya migas nonkonvensional
tersebut berupa shale oil dan shale gas yang telah berhasil
dilakukan identifikasi sweet spot berdasarkan data-data
bawah permukaan yang tersedia. Total sumber daya shale
oil berdasarkan perhitungan OOIP sebesar 5464,72 MMBO.
Totalsumber daya shale gas berdasarkan perhitungan OGIP
sebesar 87,73 TCF.

Capaian Kinerja Unggulan 42 Rekomendasi Keprospekan Migas di wilayah terbuka, di-


untuk menjadi rujukan un- mana 4 area telah menjadi wilayah kerja migas aktif, yaitu:
tuk pemuktahiran analisis Blok Banyumas (PT Minarak Banyumas Gas), Blok East Seram
potensi keprospekan mi- (Balam Energy PTE. Ltd.), Blok West Yamdena (PT. Saka Energi
gas di wilayah terbuka. Yamdena Barat), dan Blok Southeast Papua (KAU PTE. Ltd.)

SDM 32
Ideal
2022 2023 2024
(Tujuan)

Lead dan prospek den-


gan angka yang lebih
optimistik didukung
dengan data-data G&G
yang memadai untuk
identifikasi dan per-
hitungan sumber daya,
Tambahan akuisisi Tambahan akuisisi
serta telah dilakukan Tambahan akuisi-
data G&G untuk data G&G untuk
analisis resikonya. si data G&G untuk
pendetilan iden- pendetilan iden-
pendetilan identifi-
tifikasi lead dan tifikasi lead dan
kasi lead dan pros-
prospek di area prospek di area
Sweet spot dengan pek di area terbuka/
terbuka/cekun- terbuka/cekungan
angka yang lebih opti- cekungan frontier.
gan frontier. frontier.
mistik didukung dengan
data-data G&G yang
memadai untuk identi-
fikasi dan perhitungan
sumber daya, disertai
analisis geomekanika
batuan

Paling tidak 50% dari


5 area hasil 5 area hasil
area yang telah di- 5 area hasil re-
rekomendasi rekomendasi
rekomendasikan ke- komendasi wilayah
wilayah kerja mi- wilayah kerja mi-
prospekan migasnya kerja migas ditin-
gas ditindaklanju- gas ditindaklanjuti
bisa dievaluasi lebih daklanjuti dengan
ti dengan evaluasi dengan evaluasi
lanjut, dilakukan analisis evaluasi lanjut dan
lanjut dan analisis lanjut dan analisis
resiko, dan bisa menjadi analisis resiko.
resiko. resiko.
wilayah kerja aktif.
12 ahli geologi 9 ahli geologi
9 ahli geologi dg
dg pengetahuan dg pengeta-
pengetahuan petro-
petroleum system huan petroleum
leum systemdengan
dengan status systemdengan
60 status PPPK atau
PPPK atau ko- status PPPK atau
kolaborasi dengan
laborasi dengan kolaborasi dengan
tenaga ahli dari uni-
tenaga ahli dari tenaga ahli dari
versitas.
universitas universitas.
Existing
Parameter
(2021)
Peralatan
4 Workstation
(Sarana dan Prasarana)

Teknologi Informasi
2 Petrel, 1 IP, 1 Themis
(Hardware dan Software)

UU 22 Tahun 2001, Tentang Minyak dan Gas Bumi


Peraturan Menteri ESDM no. 13 Tahun 2016, Tentang Organi-
sasi dan Tata Kerja Organisasi KESDM
Peraturan Menteri ESDM no. 7 Tahun 2019, Tentang Pengelo-
laan dan Pemanfaatan Data Minyak dan Gas Bumi
Keputusan Menteri ESDM No. 170K/73/MEM/2020 Tentang
Status Hukum/Regulasi
Gugus Tugas Optimalisasi Perolehan dan Pemanfaatan Data
Kebumian untuk Penemuan Cadangan Migas
Keputusan Kepala Badan Geologi No. 174.K/GL.06/BGL/2021
tentangTim Pelaksana Gugus Tugas Optimalisasi Perolehan
dan Pemanfaatan Data Kebumian untuk Penemuan Cadangan
Minyak dan Gas Bumi.

SOP Penyusunan Rekomendasi Wilayah Kerja Migas


SOP Pelaksanaan Survei Geologi untuk Kemigasan
NSPK/SOP
SOP Pelaksanaan Survei Geofisika untuk Kemigasan
SOP Pelaksanaan Survei Geokimia untuk Kemigasan

Ditjen Migas, Balitbang ESDM, Pusdatin ESDM, SKK Migas,


Kerja Sama/Kolaborasi British Petroleum, PT Saka Energi, Woodside Energy, PT Mina-
rak Banyumas Gas, PHE East Ambalat, dan PT Pertamina
Capaian Kinerja Unggulan 4 RWK Pertahun

Buku rekomendasi Wilayah Kerja Migas ber ISBN, 4 buku,


Diseminasi dan Publikasi sosialisasi pada konevensi tahunan Indonesian Petroleum As-
sociation dan PIT IAGI , kolokium/ diseminasi

Kepuasan Pelanggan -

Anggaran (Juta Rp) 4M


Ideal
2022 2023 2024
(Tujuan)
Sewa 16 Work- Sewa 16 Work- Sewa 16 Worksta-
20 Workstation
station station tion

Sewa 10 Petrel,
Sewa 10 Petrel, 3 Sewa 10 Petrel, 3 IP/
10 Petrel, 3 IP/GEOLOG 3 IP/GEOLOG 6,
IP/ GEOLOG 6, 3 GEOLOG 6, 3 The-
6, 3 Themis/BasinMod 3 Themis/Basin-
Themis/BasinMod mis/BasinMod
Mod

ok - - -

- - - -

Semua K3S Semua K3S Semua K3S Semua K3S

4 RWK Pertahun 4 RWK 4 RWK 4 RWK

Sosialisasi fokus Sosialisasi fokus


Sosialisasi fokus area
area untuk re- area untuk re-
Kolokium, diseminasi, untuk rekomendasi
komendasi ke- komendasi ke-
dan launching fokus keprospekan migas
prospekan migas prospekan migas
area per tahun dan update peta
dan update peta dan update peta
sumber daya
sumber daya sumber daya

- - - -

40 M 65 M 65 M 65 M
BAB 5
Mitigasi Adaptasi
Bencana Geologi
Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak
pada pertemuan tiga lempeng besar yaitu Eurasia,
Indo-Australia dan Pasifik. Sebagai konsekuensinya
negara kita sangat rawan bencana geologi berupa
erupsi gunung api, gempa bumi, tsunami dan gerakan
tanah. Dengan kondisi tektonik tersebut Indonesia
memiliki 127 gunung api aktif yang berderet pada
jalur tektonik sepanjang sekitar 7000 km, mulai dari
Busur Sunda (Sumatra, Jawa, dan Nusatenggara),
Busur Banda (Banda, Ternate, Nila, Damar), Busur
Sulawesi (Sulawesi Utara dan Sangir Talaud), sampai
dengan Busur Halmahera. Berdasarkan data statistik
sepuluh persen dari penduduk Indonesia bermukim di
kawasan gunung api.
Dalam rangka mengurangi jumlah korban manusia
serta kerugian harta benda yang ditimbulkan
oleh letusangunung api, perludilakukan upaya-
upaya mitigasi risiko bencananya. Badan Geologi
melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) telah melakukan upaya-upaya
mitigasi melalui sistem pemantauan yang intensif,
penyebarluasan informasi, rekomendasi teknis, dan
Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung api.
Bencana gempa bumi di Aceh pada 26 Desember
2004 dan diikuti oleh tsunami yang menyebabkan
227.898 korban jiwadan kerugianharta serta kerugian
sosial ekonomi yang tak ternilai,telah membawa
Indonesia dan kondisi tektonik aktif menjadi perhatian
dunia. Kejadian ini mengubah paradigma dalam
manajemen penanganan bencana melalui UU Nomor
24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,

74
BAB 5. Mitigasi Adaptasi Bencana Geologi

dengan menitik beratkan pada tahap


prabencana. Dalam kurun tahun 2012 – 2020
tercatat sekitar lebih 7381 kejadian bencana
gerakan tanah yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia dan mengakibatkan korban
jiwa mencapai 2083 orang, serta kerugian
harta dan sosial ekonomi yang tak ternilai.
Perpres No. 9 Tahun 2016; Permen ESDM No.
13 Tahun 2016 dan PerPpes No. 23 Tahun
2021) mengamanatkan kewenangan dan
tanggung jawab penyusunan Peta Kawasan
Rawan Bencana Gunungapi, Gempa bumi,
Tsunami dan Zona Kerentanan Gerakan Tanah
kepada Kementerian ESDM.
Badan Geologi sebagai eselon satu di
lingkungan Kementerian ESDM memiliki tugas
antara lain melakukan pelayanan mitigasi
bencana geologi (letusan gunung api, gempa
bumi,tsunami dan gerakan tanah), yang
meliputi mitigasi prabencana, pada saat
dan pasca bencana dan upaya adaptasinya.
Tugas dalam mitigasi inisekarang semakin

75
mendapatkan perhatian masyarakat, seiring dengan
perkembangan penduduk yang tinggal di daerah
rawan bencana dan tuntutan hak masyarakat untuk
mempertahankan kehidupannya ditunjang dengan
semakin berkembangnya teknologi informasi. Dalam
kerangka pelayanan terhadap masyarakat, maka
diperlukan infomasi kebencanaan geologi yang
berkualitas, valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Goals/Tujuan dan Sasaran CoE
Berdasarkan RPJMN 2020-2024, Badan Geologi
berkontribusi dalam mendukung Agenda Pembanguan
Nasional terutama berkaitan langsung dengan
Agenda ke-6 yakni: Membangun Lingkungan Hidup,
Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan
Iklim untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan.
Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (PVMBG) dan unit pelaksana teknis
(UPT) di lingkungan PVMB yaitu Balai Penyelidikan
dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi
(BPPTKG) di Yogyakarta memusatkan perhatian pada
upaya pencapaian CoE terkait mitigasi bencana
kegunungapian. Bahkan lembaga tersebuttelah
mendapatkan penghargaan dalam pemantauan
dan manajemen krisis dari International Association
of Volcanology and Chemistry of the Earth's Interior
(IAVCEI) pada Juli 2020 (SIARAN PERS NOMOR: 260.
Pers/04/SJI/2020 ).
Dalam kerangka pencapaian Badan Geologi sebagai
CoE yang “Menjadi Rujukan Mitigasi Bencana
Geologi”, institusi ini memiliki milestone “CoE dalam
Mitigasi Adaptasi Bencana Geologi (Gunung api,

76
BAB 5. Mitigasi Adaptasi Bencana Geologi

gempa bumi dan Tsunami dan Gerakan Tanah,


Likuefaksi dan Penurunan Muka tanah)” pada tahun
2024. Adapun sasaran CoE untuk masing-masing
bidang terkait mitigasi kebencanaan geologi dapat di
jelaskan pada gambar sebagai berikut:

Gambar 5.1: Goals dan sasaran CoE Mitigasi Adaptasi Bencana Geologi

77
Parameter
Layanan Peta Kawasan Rawan Bencana,
Peta Zona Kerentanan
dan Zona Perubahan Muka Tanah
5.3.1. Paramater CoE Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami
Existing 2021
PARAMETER Ideal/Tujuan
(saat ini)
-Peta KRB Gempa bumi skala
Kabupaten/Kota di kawasan
Capaian Kinerja Peta KRB Gempa bumi skala Provinsi 1:50.000
Indonesia
Unggulan di kawasan Indonesia
- skala 1:25.000 di beberapa
kawasan
- Peta Vs30 per propinsi kawasan Indonesia
(yang belum Maluku, maluku Utara, dan
Peta Vs30 skala kabupaten/kota
Kepulauan Selayar-Bonerate)
strategis
- Peta Vs30 skala kabupaten/kota Surabaya,
Bandung

-Peta KRB Tsunami Level III di


Peta KRB Tsunami Level I dan sebagian Level III
semua kawasan

Atlas KRBG belum ada


Atlas KRBG

Katalog Gempabumi merusak Revisi

Buku Gempabumi/Tsunami
Buku Gempabumi/ Tsunami (belum ada)
Jawa Barat

21
40
(2 orang akan pensiun tahun ini)

SDM
Peningkatan kapasitas SDM:
Peningkatan kapasitas SDM: -Training, Pelatihan, Workshop
- Pelatihan, -Seminar/
-Tugas belajar S2 Conference dalam dan luar negeri
-Tugas belajar S2 dan S3

78
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024

-- skala 1:25.000 di Likupang, - skala 1:25.000 di Bitung dan - skala 1:25.000 di Semarang
Sulut dan Teluk Weda, Malut Sukabumi dan Gorontalo

-Semarang, Jateng, dan


Gorontalo
- Likupang, Sulut dan Teluk -Bitung, Sulut dan Sukabumi,
Weda, Malut Jabar

- Peta KRB Tsunami Level III


Likupang, Sulut dan Teluk - Peta KRB Tsunami Level III di - Peta KRB Tsunami Level III di
Weda, Malut Bitung, Sukabumi, Toli Toli Semarang, Gorontalo

Evaluasi Evaluasi Evaluasi

Revisi Revisi Revisi

Jawa Tengah dan Jawa Timur Banten dan Bali Sulawesi Barat
7
7 6
Ahli Oseanografi (1)
Ahli Oseanografi (1) Ahli Oseanografi (1)
Ahli Geodesi (1)
hli Geodesi (1) Ahli Geodesi (1)
Ahli Geologi (1)
Ahli Geologi (1) Ahli Geologi (1)
Ahli Geografi (1)
Ahli Geografi (1) Ahli Geografi (1)
Ahli IT (1)
Ahli IT (1) Ahli IT (1)
Teknisi D3 Elektro (1)
Teknisi D3 Elektro (1) Teknisi D3 Elektro (1)

Training, Pelatihan, Work- Training, Pelatihan, Workshop Training, Pelatihan, Workshop


shop -Seminar/ -Seminar/
-Seminar/ Conference dalam dan luar Conference dalam dan luar
Conference dalam dan luar negeri negeri
negeri -Tugas belajar S3 (peningkatan -Tugas belajar S2,S3
(peningkatan frekuensi ke- frekuensi kegiatan/kapasitas (peningkatan frekuensi kegia-
giatan/kapasitas 2-3 kali) 2-3 kali) tan/kapasitas 3-4 kali)

79
Existing 2021
PARAMETER Ideal/Tujuan
(saat ini)
Peralatan Survey Geofisika :
-4 unit Seismometer 3D (0,2 Hz) + recorder
-2 unit Seismometer 3D (1 Hz) + recorder
(lama)
-6 unit Seismograf 3D (0.2 Hz)
-1 unit Geolistrik
+ recorder
-2 unit MASW (24 channel)
atau
- 11 unit GPS Geodetik Trimble
- 2 Unit Magnetometer
- 1 unit Gravitymeter
Peralatan Survey Geologi dan Topografi :
-14 Handheld GPS
-12 Kompas Geologi
-1 Unit drone (Trimble UX-5)
-1 unit Total station
Peralatan (Sarana -3 unit drone
-2 unit Altimeter
dan Prasarana)
-1 unit Hand Auger
-1 unit drone DJI phantom 4
-5 Palu Geologi
Peralatan Pengamatan Sesar Aktif :
-4 unit GPS Continue
-16 unitSeismometer
-4 unit Seismometer Guralp 6TD
- 16 unit GPS untuk dipasang
-Stasiun Seismograph
permanen di 2 lokasi
-Stasiun Repeater
-Radio digital 5 Ghz(21 set)
-Server untuk Database dan Sistem Jaringan -Tersedia Server untuk Da-
Belum ada tabase dan Sistem Jaringan
-SuperKomputer untuk Pemodelan dan -Tersedia SuperKomputer untuk
Pengolahan Data Pemodelan dan Pengolahan
Belum ada Data
Pix4D
Gamma SAR
Earth imager
PCI geomatics
- Semua Software yang menun-
Arc GIS
jang survey dan pembuatan
Teknologi Informasi Map Info
peta KRB gempa bumi dan
(Hardware dan Matlab
Tsunami
Software) Global mapper 18
-Laptop untuk setiap ahli
Surfer 13
-Workstation (10)
Laptop field modelling (5)
Laptop untuk survey 5
Workstasion (8)

80
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024

-2 unit Seismograf 3D (0.2 Hz)


-optimalisasi + recorder
-maintenace - maintenance -optimalisasi
-maintenance

-optimalisasi -1 unit drone


-maintenance
-maintenance - maintenance

-optimalisasi
-4 unit seismometer
-maintenance -maintenance
-4 unit GPS continuous

-Server untuk database


-maintenance
-Super komputer

- Perpanjang Lisensi Pix4D


-Software dioptimalkan
- Teamviewer -Software dioptimalkan
-Workstation (2)
-maintenace -maintenance
-maintenance

81
Existing 2021
PARAMETER Ideal/Tujuan
(saat ini)
-Permen ESDM no 11 Tahun 2016
-Perpres No.23/2021
-Perpres No. 9 Tahun 2016
-UU Geologi
Status Hukum/ -Perpres No.23 Tahun 2021
-Juknis Penyusunan Peta KRB gempabu
Regulasi

SOP 8 SOP Revisi/penyempurnaan

-Perguruan Tinggi (ITB, UGM)


Kerjasama dan -LN (USGS, GA, GSJ)
Belum ada
Kolaborasi -K/L terkait (BMKG, LIPI, PUPR, BNPB, B
dros TNI AL, Pemda, ATR/BPN)
-Website: Magma Indonesia dan Media Sosial
-Website: Magma Indonesia dan Medi
-Kegiatan rutin diseminasi interaktif ke
Diseminasi dan pemegang kebijakan/stake holder. -Kegiatan rutin diseminasi interaktif ke
Publikasi -Webinar kebijakan/stake holder.
-FGD Atlas KRBG, Katalog Gempabumi dan -Webinar, FGD
Pemutakhiran Peta KRB Gempabumi

Sangat memuaskan (24%), Memuaskan


Sangat memuaskan (60%), Memuaska
Kepuasan (71%), cukup memuaskan (6%), kurang
cukup memuaskan (0%), kurang mem
Pelanggan memuaskan (0%), sangat tidak memuaskan
(0%), sangat tidak memuaskan (0%)
(0%)

82
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024
- RUU Geologi
- Juknis penyusunan Peta -RUU Geologi - UU Geologi
umi KRB Tsunami

Revisi/penyempurnaan Revisi/penyempurnaan Revisi/penyempurnaan

-Perguruan Tinggi -Perguruan Tinggi -Perguruan Tinggi


-LN -LN -LN
BIG, Dishi-
-K/L terkait -K/L terkait -K/L terkait

-Website: Magma Indonesia -Website: Magma Indonesia -Website: Magma Indonesia


ia Sosial dan Media Sosial dan Media Sosial dan Media Sosial

e pemegang -Kegiatan rutin diseminasi -Kegiatan rutin diseminasi -Kegiatan rutin diseminasi
interaktif ke pemegang interaktif ke pemegang interaktif ke pemegang
kebijakan/stake holder. kebijakan/stake holder. kebijakan/stake holder.
-Webinar, FGD -Webinar, FGD -Webinar, FGD

Sangat memuaskan (40%), Sangat memuaskan (50%), Sangat memuaskan (60%),


an (40%), Memuaskan (45%), cukup Memuaskan (47%), cukup Memuaskan (38%), cukup
muaskan memuaskan (5%), kurang memuaskan (3%), kurang memuaskan (2%), kurang
memuaskan (0%), sangat memuaskan (0%), sangat tidak memuaskan (0%), sangat
tidak memuaskan (0%) memuaskan (0%) tidak memuaskan (0%)

83
Paramater CoE Mitigasi Gerakan Tanah
Existing 2021
PARAMETER Ideal/Tujuan
(saat ini)
Pemetaan ZKGT skala Kabupaten/ Pemetaan ZKGT skala Kabupat-
Capaian Kinerja Unggulan
Kota 1:50.000 en/Kota di kawasan Indonesia
Penyelidikan Potensi Debris Flow/
2 Lokasi prioritas kabupaten/kota
Banjir Bandang

2 Lokasi prioritas kabupaten/kota


Pemantauan Gerakan Tanah
(2 frekuensi per lokasi per tahun)

Penelitian gerakan tanah 2 Lokasi prioritas kabupaten/kota


Penyelidikan Potensi Bencana
Gerakan Tanah di Kawasan Strat-
egis Nasional
Peringatan Dini Gerakan Tanah 6 Lokasi prioritas kabupaten/kota

Paska Bencana Gerakan Tanah:


30 Lokasi seluruh Indonesia
30 Lokasi seluruh Indonesia
Tanggap Darurat Bencana Gerakan
Tanah: 30 Lokasi seluruh Indonesia
30 Lokasi seluruh Indonesia

Peningkatan Kapasitas SDM :


SDM
-Seminar/ Conference dalam &
Peningkatan Kapasitas SDM : Luar negri
- Pelatihan in house -Pelatihan in house
- Pelatihan luar negri
- Pendidikan S2 & S3
Peralatan Survey :
-1 set Georadar/GPR
-1 set Geolistrik
- 3 set GPS Geodetik Trimble
- 12 Unit Drone multi copter
- 1 unit drone RTK -Tersedia Server untuk Database
- 1 set Total station dan Sistem Jaringan
Peralatan (Sarana dan
- 1 mikroskop polarisasi -Tersedia SuperKomputer untuk
Prasarana)
-20 Handheld GPS Pemodelan dan Pengolahan Data
-20 Kompas Geologi
-10 distometer
-10 Altimeter (Zip Level)
-2 set Hand auger
-peralatan pendukung survey
(kamera, tablet, dll)

84
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024
Pemetaan ZKGT skala Kabupat- Pemetaan ZKGT skala Kabupat- Pemetaan ZKGT skala Kabupat-
en/Kota 1:50.000, 7 Lokasi en/Kota 1:50.000, 7 Lokasi en/Kota 1:50.000, 7 Lokasi
2 Lokasi prioritas kabupaten/ 2 Lokasi prioritas kabupaten/ 2 Lokasi prioritas kabupaten/
kota kota kota
2 Lokasi prioritas kabupaten/ 2 Lokasi prioritas kabupaten/ 2 Lokasi prioritas kabupaten/
kota (2 frekuensi per lokasi per kota (2 frekuensi per lokasi per kota (2 frekuensi per lokasi per
tahun) tahun) tahun)
2 Lokasi prioritas kabupaten/ 2 Lokasi prioritas kabupaten/ 2 Lokasi prioritas kabupaten/
kota kota kota
2 Lokasi di Kawasan Strategis 2 Lokasi di Kawasan Strategis 2 Lokasi di Kawasan Strategis
Nasional Nasional Nasional
6 Lokasi prioritas kabupaten/ 6 Lokasi prioritas kabupaten/ 6 Lokasi prioritas kabupaten/
kota kota kota

30 Lokasi seluruh Indonesia 30 Lokasi seluruh Indonesia 30 Lokasi seluruh Indonesia

30 Lokasi seluruh Indonesia 30 Lokasi seluruh Indonesia 30 Lokasi seluruh Indonesia

Ahli Geofisika (1) Ahli Geofisika (1) Ahli Geodesi (1)


Ahli Geodesi (1) Ahli Geologi (2) Ahli Geologi (2)
Ahli Geografi/SIG (2) Teknik Sipil/Geoteknik (2) Ahli Geofisika (1)
Ahli IT (2) Ahli Geografi/SIG (1)

Peningkatan kapasitas untuk 2 – Peningkatan kapasitas untuk Peningkatan kapasitas untuk 2 –


8 orang per kegiatan 2 – 8 orang per kegiatan 8 orang per kegiatan

-1 set Georadar/GPR
-Server untuk Database
-1 set Geolistrik
-Super komputer - monitoring
- 2 drone RTK
- monitoring - maintenance
- monitoring
- maintenance
- maintenance

85
Existing 2021
PARAMETER Ideal/Tujuan
(saat ini)
Geo5
MapInfo
Dips - Perpanjang Lisensi
GeoSlope - dioptimalkan
Teknologi Informasi
Arc GIS - Sistem Informasi/Aplikasi
(Hardware dan Software)
RAMMS -maintenance
Software pendukung pengolah data
(Microsoft office, dll)
Hardware pengolah data (PC,
Laptop, dll)

− Permen ESDM no 11 Tahun 2016


-Perpres No.23/2021
− Perpres No. 9 Tahun 2016
-UU Geologi
Status Hukum/ Regulasi − Perpres No.23 Tahun 2021
-Juknis Penyusunan Peta Zona Kerentanan
− UU No. 24 Tahun 2007
Tanah(ZKGT) skala Menengah dan Besar
− SNI 8291 2016

SOP 10 SOP Revisi/penyempurnaan

-Perguruan Tinggi (ITB, UGM,


Perguruan Tinggi (ITB, UGM, UNPAD)
UNPAD)
-LN (USGS/USA, JMG/Malaysia)
Kerjasama dan Kolaborasi -LN (USGS/USA, JMG/Malaysia)
-K/L terkait (BMKG, LIPI, PUPR, BNPB, BIG,
-K/L terkait (BMKG, LIPI, PUPR,
ATR/BPN)
BNPB, BIG, Pemda, ATR/BPN)

Website: Magma Indonesia dan -Website: Magma Indonesia dan


Media Sosial Media Sosial

Atlas ZKGT Atlas ZKGT


Diseminasi dan Publikasi Buku Peta dan Tabel Potensi Buku Peta dan Tabel Potensi
Gerakan Tanah per Bulan Gerakan Tanah per Bulan

Kegiatan rutin diseminasi inter-


Kegiatan rutin diseminasi interaktif
aktif ke pemegang kebijakan/
ke pemegang kebijakan/stake holder
stake holder : FGD, Penyuluhan
: FGD, Penyuluhan Gerakan Tanah
Gerakan Tanah

Sangat memuaskan (24%), Sangat memuaskan (60%),


Memuaskan (71%), cukup Memuaskan (38%), cukup
Kepuasan Pelanggan memuaskan (6%), kurang memuaskan (2%), kurang
memuaskan (0%), sangat tidak memuaskan (0%), sangat tidak
memuaskan (0%) memuaskan (0%)

86
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024

- Perpanjang Lisensi - Perpanjang Lisensi - Perpanjang Lisensi


- dioptimalkan - dioptimalkan - dioptimalkan
- Sistem Informasi/Aplikasi - Sistem Informasi/Aplikasi - Sistem Informasi/Aplikasi
- maintenance - maintenance - maintenance

RUU Geologi
RUU Geologi UU Geologi
Gerakan

Revisi/penyempurnaan Revisi/penyempurnaan Revisi/penyempurnaan

-Perguruan Tinggi -Perguruan Tinggi -Perguruan Tinggi


-LN -LN -LN
Pemda, -K/L terkait -K/L terkait -K/L terkait

-Website: Magma Indonesia dan -Website: Magma Indonesia -Website: Magma Indonesia dan
Media Sosial dan Media Sosial Media Sosial

Revisi Publikasi Publikasi


Buku Peta dan Tabel Potensi Buku Peta dan Tabel Potensi Buku Peta dan Tabel Potensi
Gerakan Tanah per Bulan Gerakan Tanah per Bulan Gerakan Tanah per Bulan

Kegiatan rutin diseminasi Kegiatan rutin diseminasi Kegiatan rutin diseminasi


interaktif ke pemegang interaktif ke pemegang interaktif ke pemegang
kebijakan/stake holder. kebijakan/stake holder. kebijakan/stake holder.

Sangat memuaskan (40%), Sangat memuaskan (50%), Sangat memuaskan (60%),


Memuaskan (55%), cukup Memuaskan (46%), cukup Memuaskan (38%), cukup
memuaskan (5%), kurang memuaskan (4%), kurang memuaskan (2%), kurang
memuaskan (0%), sangat tidak memuaskan (0%), sangat tidak memuaskan (0%), sangat tidak
memuaskan (0%) memuaskan (0%) memuaskan (0%)

87
Existing 2021
PARAMETER Ideal/Tujuan
(saat ini)
Peningkatan
1.434.455.000 3.647.241.680
Kapasitas SDM

Peralatan (Sarana
2,844,803,850 33,427,585,800
dan Prasarana)

Teknologi Informasi
(Hardware dan 469,714,350 4,071,704,175
Software)
Pemetaan ZKGT
skala Kabupaten/ 922.079.000 949.097.600
Kota 1:50.000
Penyelidikan
Potensi Debris
134,772,000 147,316,000
Flow/Banjir
Anggaran (juta rp)

Bandang
Pemantauan
- 164.910.900
Gerakan Tanah
Penelitian gerakan
67.292.000 241.548.000
tanah
Penyelidikan
Potensi Bencana
Gerakan Tanah di - 298.162.600
Kawasan Strategis
Nasional
Peringatan Dini
470,680,000 544,220,000
Gerakan Tanah
Tanggap Darurat
1.888.560.000 2.077.416.000
Gerakan Tanah
Paska Bencana
1.831.270.000 2.014.397.000
Gerakan Tanah
Diseminasi dan
654.136.000 757.157.500
Publikasi

88
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024
2.916.221.000 3.179.198.875 3.647.241.680

22,979,038,950 17,648,096,550 33,427,585,800

4,216,836,855 2,499,728,175 4,071,704,175

872.150.000 901.206.600 949.097.600

138,292,000 146,492,000 147,316,000

126.954.000 164.910.900 135.249.400

241.548.000 212.977.800 240.020.000

164.910.900 260.062.000 298.162.600

499,100,000 467,568,000 544,220,000

1.888.560.000 1.982.988.000 2.077.416.000

1.831.270.000 1.922.833.500 2.014.397.000

557.601.000 576.582.300 757.157.500

89
5.3.3. Paramater CoE Mitigasi Gunung Api
Usulan CoE Bidang : Mitigasi Gunung api

Parameter Existing 2021 (Saat Ini) Ideal (Tujuan)

Tersedianya Peta KRB


Peta Geologi Tipe A, B, C Gunung api sebagai dasar
Capaian Kinerja
informasi kawasan rawan
Unggulan
Peta KRB Gunungapi tipe A, B, C dan bahaya erupsi gunung
api
Efektifitas dan efisiensi
SDM 241 orang
pelaksanaan tugas

Terpenuhinya peralatan
pemantauan gunung api
(194 Seismometer), (35 CCTV),
Peralatan (Sarana beserta sistemnya.
(59 GPS), (38 Tiltmeter), (12
Terpantaunya aktifitas
DanPrasarana) EDM), (2 CTD), (6 Multigas), (8
gunung api dengan
DOAS), (74 Pos PGA).
berbagai metode
pemantauan

Terbangunnya data
Magma Indonesia, SMS Blast,
base gunung api yang
Teknologi Infor- VSAT (64 lokasi), Telemetri.
terintegrasi.
masi (Hardware Integrasi data dengan BMKG (2
Tersedianya sistem
dan Software) gunung api, Anak Krakatau dan
informasi gunung api untuk
Iliwerung)
publik
23 SOP Bidang MGA
, 5 SOP (1 SOP untuk SMS Blast)
masihdalamtahappenyusunan,

3 UndangUndang,
NSPK (Regulasi,
2 Perpres Tersedia payung
SOP, PetunjukTeknis, 5 Permen hukum dan SOP dalam
Blue Print pelaksanaan tugas
SNI, dll)
PermenPeta KRB Gunung api
SNI Peta KRB Gunung api
SNI Peta Geologi Gunung api

90
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024

2PetaGeologitipe A
2PetaGeologitipe A
2PetaGeologitipe C 1PetaGeologitipe A
3Peta KRB gunung apitipe A
1Peta KRB Gunung apitipe A 8Peta KRB gunung apitipeC
3Peta KRB gunung apitipeC
2Peta KRB Gunung apitipe A

4 staf MGA 4 staf MGA 4 staf MGA


14 PGA 13 PGA 13 PGA
40 Seismometer 40 seismometer 47 seismometer
20 Tiltmeter 20 Tiltmeter 22 Tiltmeter
60 GPS 60 GPS 73 GPS
15 EDM 15 EDM 13 EDM
15 CCTV 15 CCTV 8 CCTV
3 DOAS 3 DOAS 7 DOAS
10 Sensor Suhu 10 Sensor Suhu 22 Sensor Suhu
2 CTD 2 CTD -
10 Infrasound 10 Infrasound 10 Infrasound
67 lokasi VSAT
Release Magma Indonesia
65 lokasi VSAT dan Telemetri 66 lokasi VSAT Versi iOS
Inisiasi pengembangan Magma Pengembangan Magma Format data
Indonesia versi iOS Indonesia Versi iOS pemantauan gunung apisu-
dah dalam format digital di
semua pos PGA

2 SOP baru
2 SOP baru 2 SOP baru
Revisi dan pengembangan
Revisi dan pengembangan SOP Revisi dan pengembangan SOP
SOP
Partisipasi dalam RUU Geologi Partisipasi dalam RUU Geologi
UU Geologi

91
Usulan CoE Bidang : Mitigasi Gunung api

Parameter Existing 2021 (Saat Ini) Ideal (Tujuan)

LuarNegeri
USGS/US, EOS/Singapore, IRD/
Perancis, Kyoto Univ/DPRI
Jepang
Peningkatan kapasitas
Kerja Sama dan
DalamNegeri dan metodologi analisis
Kolaborasi
BNPB-BPBD, MenKominfo, bencana gunung api
BPPT, BIG,
Batan, Perhutani, BMKG, ITB.
UGM

13 Buku (+1 usulan)


75 Paper Internasional
Diseminasi dan Penyebarluasan hasil-
2 chapter dalam buku
hasil penyelidikan
Publikasi internasional
kegunung apian
57 Paper Nasional
11 Volume Buletin

Kepuasan Sangat memuaskan (52%) Mengetahui gap dan


Memuaskan (41%) memenuhi kebutuhan
Pelanggan Cukup memuaskan (7%) pelayanan
Pemetaan Geologi Gunung api
Rp 336,921,000

Pemetaan KRB
Gunung api
Anggaran (Juta Rp 408,661,000
Pemenuhan anggaran
Rp) yang dibutuhkan
Pemeliharan Peralatan dan
Instalasi Peralatan Pemantauan
Gunung api

Rp 67,042,981,000

92
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024

USGS/US, EOS/Singapore, USGS/US, IRD/Perancis,


IRD/Perancis, Kyoto Univ/ EOS/Singapore USGS/US, EOS/Singapore,
DPRI Jepang Kyoto Univ/DPRI Jepang IRD/Perancis,

BNPB-BPBD, MenKominfo,
BNPB-BPBD, MenKominfo, BNPB-BPBD, MenKominfo,
BPPT, BIG, Batan, BMKG, ITB.
BPPT, BIG, Batan, BMKG, ITB. BPPT, BIG,
UGM
UGM Batan, BMKG, ITB. UGM

1 Buku
2Buletin 2 Buletin
2 Buletin

Updating data Updating data Updating data

Pemetaan Geologi Gunung Pemetaan Geologi Gunung


Pemetaan Geologi Gunung
api Rp404,574,390 api Rp132,814,825
api Rp337,145,325
Pemetaan KRB
Pemetaan KRB Pemetaan KRB
Gunung api
Gunung api Gunung api
Rp674,290,650
Rp858,188,100 Rp1,062,518,600
Pemeliharan Peralatan
Pemeliharan Peralatan Pemeliharan Peralatan
dan Instalasi Peralatan
dan Instalasi Peralatan dan Instalasi Peralatan
Pemantauan Gunung api
Pemantauan Gunung api Pemantauan Gunung api
Rp 132,590,417,000
Rp135,648,417,000 Rp 150,286,417,000

93
5.3.4.Parameter CoE Peta Zona Kerentanan dan Zona
Perubahan Muka Tanah

Existing 2021
PARAMETER Ideal (Tujuan)
(Saat Ini)

30 Orang tenaga ahli


15 orang tenaga ahli Ahli geofisika 3 orang
SDM Ahli geofisika 1 orang Ahli Laboratorium 5
Ahli Laboratorium 2 Ahli Penginderaan Jauh 2
Ahli Geodesi 3
Lab mekanika tanah dan batuan,
peralatan geofisika (shearwave,
Lab mekanika tanah dan batuan yang
geolistrik, gravity, GPR, dll), pera-
Peralatan (Sarana modern, peralatan pengujian lapan-
latan pengujian lapangan ( sondir,
Dan Prasarana) gan, peralatan pengeboran dan yang
bor tangan, DCP) alat pengeboran
berfungsi dengan baik.
(sebagian besar kemampuannya
telah menurun)

Teknologi Monitoring sistem penurunan Tersedianya database dan informasi


Informasi permukaan tanah, software terkait Likuefaksi yang mudah diakses, dan
(Hardware dan pemetaan/penyelidikan geologi sistem pemantauan penurunan per-
Software) teknik. mukaan tanah.

UU No. 26 / 2007, Permen ESDM


NSPK (Regulasi, Tersedia payung hukum dan SOP da-
No 11 tahun 2016 , PerMen ESDM
SOP, Petunjuk lam pelaksanaan kegiatan Likuefaksi
no. 13 Tahun 2016, SNI 13-4932-
Teknis, SNI, dll) dan Landsubsidence
1998
Membantu kementerian atau lemba-
Kerjasama Dan PUPR, Kemenkomarves, BNPB,
ga lain terkait dengan Likuefaksi dan
Kolaborasi BIG, LIPI, PEMDA, PT
Landsubsidence

Existing 2021
PARAMETER Ideal (Tujuan)
(Saat Ini)

Media sosial : FB, Instagram, Media sosial : FB, Instagram, twitter,


twitter youtube
Diseminasi Dan
Paper : - Paper : 3 makalah
Publikasi
Sosialisasi/FGD:- Sosialisasi/FGD: 1 x
Media Masa: - Media Masa : berita online, koran

Kepuasan
Baik Memuaskan
Pelanggan

Anggaran
Rp 4.082.319.000,00
(Juta Rp)

94
Penambahan Target (Milestone)

2022 2023 2024

Peningkatan kompetensi (TB


Peningkatan kompetensi (TB S2) Peningkatan kompetensi (TB S2)
S2 & S3) dan penambahan
dan penambahan tenaga ahli dan penambahan tenaga ahli
tenaga ahli

Moderenisasi Laboratorium Moderenisasi Laboratorium Moderenisasi Laboratorium


Mekanika tanah dan Batuan, Mekanika tanah dan Batuan, Mekanika tanah dan Batu-
penambahan peralatan geofisi- penambahan peralatan geofisi- an, penambahan peralatan
ka, penambahan dan perbaikan ka, penambahan dan perbaikan geofisika, penambahan dan
peralatan uji lapangan dan pera- peralatan uji lapangan dan pera- perbaikan peralatan uji lapan-
latan pengeboran latan pengeboran gan dan peralatan pengeboran

Pengembangan sistem informasi Pengembangan sistem informasi Pengembangan sistem infor-


pemantauan penurunan permu- pemantauan penurunan permu- masi pemantauan penurunan
kaan tanah, Pelatihan aplikasi kaan tanah, Pelatihan aplikasi permukaan tanah, Pelatihan
software terkait Likuefaksi dan software terkait Likuefaksi dan aplikasi software terkait Likue-
Landsubsidence Landsubsidence faksi dan Landsubsidence

Pembuatan peraturan turunan Pembuatan peraturan turunan Pembuatan peraturan turunan


atau pedoman terkait Likuefaksi atau pedoman terkait Likuefaksi atau pedoman terkait Likue-
dan Landsubsidence dan Landsubsidence faksi dan Landsubsidence

PUPR , Pemda./Pemprov., Ke- PUPR , Pemda./Pemprov., Ke- PUPR , Pemda./Pemprov.,


menkomarves, BNPB, PT, IAGI, menkomarves, BNPB, PT, IAGI, Kemenkomarves, BNPB, PT,
LIPI LIPI IAGI, LIPI

Penambahan Target (Milestone)

2022 2023 2024


Media sosial : FB, Instagram, Media sosial : FB, Instagram, Media sosial : FB, Instagram,
twitter, youtube twitter, youtube twitter, youtube
Paper : 3 makalah Paper : 4 makalah Paper : 5 makalah
Sosialisasi/FGD: 1 x Sosialisasi/FGD: 2 x Sosialisasi/FGD: 3 x
Media Masa : berita online, Media Masa : berita online, Media Masa : berita online,
koran koran. TV koran, TV
Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas pelayanan Meningkatkan kualitas
pelayanan publik publik pelayanan publik

Penambahan anggaran terkait Penambahan anggaran terkait Penambahan anggaran terkait


sistem pemantauan penurunan sistem pemantauan penurunan sistem pemantauan penurunan
permukaan tanah, peta likuifaksi permukaan tanah, peta likuifaksi permukaan tanah, peta
skala 1 :50.000 skala 1 :50.000, likuifaksi skala 1 :50.000,

95
Parameter CoE Sistem Teknologi
Pemantauan Bencana Geologi
Existing 2021
PARAMETER Ideal/Tujuan
(saat ini)
1. Pengembangan Teknologi Sistem Pengembangan teknologi
Monitoring Gunungapi: monitoring bencanaan
- Seismik: Analog (Amplifier VCO, Gunungapi dalam berbagai
Diskriminator) dan Digital (Digitalisasi metoda dan dapat di im-
RSAM). plementasikan di berbagai
- Non Seismik: Sistem Akuisisi Data TLR gunungapi di Indonesia
(Telemetri Laju Rendah), VOGAMOS
(Volcanic Gas Monitoring), WALAMOS
(Water Lake Monitoring System),

Capaian Kinerja 2. Pengembangan Teknologi Sistem Pengembangan teknologi


Unggulan Monitoring gerakan tanah: monitoring bencanaan
- Telemetri: SMART (system Monitoring Gerakan Tanah dalam berb-
Gerakan Tanah) agai metoda dan dapat di
- Non Telemetri: dengan sensor implementasikan di berb-
ekstensometer dengan sistem peringatan agai area rawan bencana
langsung ke warga gerakan tanah di Indonesia
3. Hasil rancang bangun instrumentasi: Sistem Pengembangan Rancang
Poiwer Mandiri, DOAS (Deferensial Optic bangun instrumentasi
Absoption Spectroscopy), regulator solar monitoring bencanaan
panel, Discriminator dan Voltage Control Geologi
Oscillator (VCO), system aquisisi data TLR,
Pengembangan monitoring gas SO2 dengan
Camera

45 59
(2 orang akan pensiun tahun ini)

Peningkatan kapasitas
SDM
SDM:
-Training/Diklat/ Pelatihan,
Peningkatan kapasitas SDM:
Workshop, FGD
- Pelatihan,
- Seminar/
-Tugas belajar S2 dan S3
Conference dalam dan luar
negeri
-Tugas belajar S2 dan S3

96
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024
1. Instalasi 1 stasiun seismik dan 1. Survei tomografi Sesar Opak 1. Kalibrasi & survey tomografi
deformasi Sesar Opak 2. Pembuatan produk Sesar Opak
2. Pengembangan integrasi pengembangan teknologi 2. Pengembangan Monitoring dan
hardware seismic digital & 3. Pengembangan Monitoring instalasi Gas Co2 G. Sinabung
software seismologi open dan instalasi Gas Co2 G. dan G. Krakatau, G. Batur
source Marapi dan G. T, Perahu 3. Riset Terpadu Teknologi
3. Pengembangan Monitoring 4. Riset Terpadu Teknologi Kebencanaan Geologi
dan rancang bangun Gas Co2 Kebencanaan Geologi 4. Pengembangan seismik digital &
dengan VOGAMOS di Gunung integrasi perangkat lunak
Kelud, G. Ijen 5. Produksi GPS GNSS berbiaya
4. Riset Terpadu Teknologi rendah
Kebencanaan Geologi
5. Pengembangan GPS berbiaya
rendah
6. Pengembangan Lab. alam 5. Pengembangan Lab. alam 6. Pengembangan Lab. alam
Gerakan Tanah di Kab Bantul Gerakan Tanah di Jawa tengah Gerakan Tanah di Luar Jawa

7. Rancang Bangun,Uji Coba Alat 6. Rancang Bangun, Uji Coba Alat 7. Rancang Bangun, Uji Coba Alat
Monitoring Gerakan Tanah Monitoring Gerakan Tanah Monitoring Gerakan Tanah
8. Pengembangan/pembuatan 7. Pengembangan monitoring 8. Pengembangan monitoring gas
purwarupa sistem akuisisi data gas SO2 dengan Camera SO2 dengan Camera
seismic digital 8. Pengembangan/pembuatan
9. gembangan/pembuatan rancangbangun sistem akuisisi
rancangbangun sistem akuisisi data seismic digital
data seismic analog
3 5 6
- Ahli Teknologi Informatika (1) - Ahli Teknologi Informatika (1) - Ahli Geologi (2)
- Ahli Fisika/ Geofisika/ - Ahli Kimia (2) - Teknisi D3 Kimia (1)
Instrumentasi (2) - Teknisis D3 Elektronika/ - Ahli Pengindraan Jauh (1)
Instrumentasi (2) - Teknisis D3 Elektronika/
Instrumentasi (2)
- Training/Diklat/ Pelatihan, Work- - Training/Diklat/ Pelatihan,
- Training/Diklat/ Pelatihan, Work-
shop, FGD Workshop, FGD
shop, FGD
-Seminar/ -Seminar/
-Seminar/
Conference dalam dan luar negeri Conference dalam dan luar
Conference dalam dan luar negeri.
(peningkatan frekuensi kegiatan/ negeri
(peningkatan frekuensi kegiatan/
kapasitas 2-3 kali) (peningkatan frekuensi kegiatan/
kapasitas 3-4 kali)
- Tugas Belajar S2 kapasitas 2-3 kali)
- Tugas belajar S2,S3
-Tugas belajar S3

97
Existing 2021
PARAMETER Ideal/Tujuan
(saat ini)
Perlu penambahan :
Peralatan Laboratorium peralatan Geofisika :
- 25 Unit Seismometer
- 10 Unit Seismometer Guralp 0.5 Hz (kondisi
Guralp 0.5 Hz (untuk
2 rusak)
melakukan penyelidikan
- 4 unit GPS Geodetic Receiver Trimble R4 (2
Tomography)
kondisi kurang bagus)
- 1 unit GPS Geodetic
- 1 unit Geolistrik Syscal Pro 48
Portable
- 2 unit MagnetotelluricMTU-5A Phoenix + GPS
- 7 Unit GPS Time
Sensor
- 1 unit magnetometer
- 2 unit magnetometer G859
G859
- 1 Unit Gravitymeter Scientrex CGS
Peralatan Laboratorium Instrumentasi :
- 1 Unit Osiloskop digital Textronix TDS 3032C
- 1 Unit Power Supply Rigol DP831
- 1 Unit Sinyal Generator Instek GFG-8020H - 4 Osiloscope
- 2 Unit Power supply GW Instek GPS-3303 3ch - 2 Gerinda Makita
dan Rigol DP831 - 3 Jig Saw Bosch
- 1 Unit Gerinda Makita GB801 - 2 Bor Berdiri
- 1 Unit Jig Saw. Bosch GST65E - 5 multimeter
- Bor Berdiri Hitachi B16RM - 4 Soder Blower
- 2 Unit Multimeter digital UNI-TUT890+ dan
Fluke 179
- 2 Unit Solder Weller WE1010 dan 900H
- 1 unit Solder Blower Atten ST-862D
Perlu penambahan :
Peralatan (Sarana - 1 unit Gas
dan Prasarana) Peralatan Laboratorium Geokimia : Chromatography
- 1 unit Gas Chromatography - 1 Unit ICP-MS/ICP-OES
- 2 Unit AAS - 3 Unit Spektrometer
- 4 Unit Spektrometer, tetapi 3 unit kondisi - 1 Unit Isotope Ratio Gas
rusak. Analyzer
- 1 Unit Isotope Water Analyser - 1 Unit EPMA
- 1 Unit XR-F - 1 Unit Ion Chromatograph
- 1 Unit SEM-EDS - 1 Unit particle Analyzer
- Dating analyzer (C dating
- Visual & meteorologi dan K-Ar dating)
Peralatan MonitoringAnalyser
G. Merapi:
:
- Seismik : 1. DSLR (7)
1. Broadband (23) 2. Thermal (3)
2. Short
- Geokimia : Period (5) 3. CCTV (24)
1. 3.DOASGeophone (13) 4. Meteorologi (5 st.)
2. Vogamos 5. Pos Pengamatan (5)
3. Gas Sampling & 6. Pengambilan gam- - 16 unitSeismometer
Lab analysisi bar dengan Drone - 16 unit GPS untuk dipasang permanen d
- Deformasi : (DJI phantom 4, DJI 2 lokasi
1. GPS (10) m 200 dan fixwing - 2 DOAS scanning system
2. Tiltmeter (14) skywalker) - 5 Camera SO2
3. EDM (16 reflek-
tor+10 st pen-
gukuran)

98
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024

-5 unit Seismometer Guralp


0.5 Hz
-10 unit Seismometer Guralp 0.5
- maintenance
Hz
-optimalisasi - Optimaliasi
- optimalisasi
-maintenace - 3 Unit GPS Time
-maintenance
- 1 unit magnetometer
- 7 Unit GPS Time
- 1 unit GPS Geodetic Receiver
Trimble R4

- 2 Osiloscope
- 2 Jig Saw Bosch - 3 multimeter
- 1 Gerinda Makita
- 1 Bor Berdiri - 2 Soder Blower

-maintenance
- 1 Unit ICP-MS/ICP-OES - 1 Unit EPMA
- 1 Unit Isotope Ratio Gas
- 3 Unit Spektrometer - Dating Analyzer (C dating dan
Analyzer
- 1 Unit Ion Chromatography K-Ar dating)
- maintenence
- 1 Unit particle Analyzer - Maintenence

- optimalisasi
- 4 unit seismometer
- Maintenance
- 4 unit GPS continuous - maintenance
di - 1 Camera SO2
- 1 DOAS scanning system - 1 DOAS scanning system
- Monitoring gas CO2 dengan
- 2 Camera SO2 - 2 Camera SO2
VOGAMOS
- Monitoring gas CO2 dengan - pemasangan refktor EDM
VOGAMOS

99
Existing 2021
PARAMETER Ideal/Tujuan
(saat ini)
PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI SAAT
INI:
1. Prolitant ML350 G6
2. Prolitant DL380 G5 • Pembaruan perangkat
3. Prolitant DL160 G6 server hasil perolehan >
4. Prolitant DL180 G6 10 tahun yang lalu.
5. Prolitant DL180 Gen 9 • Revitalisasi jaringan intra
6. Prolitant DL180 Gen 9 dan internet BPPTKG
7. Prolitant DL180 Gen 9 (revitalisasi network).
8. Dell Poweredge T40 • Menambah bandwidth
Teknologi Informasi
9. Dell Poweredge R740 internet untuk BPPTKG
- Perolehan barang mulai dari tahun 2008 – dan 5 pos PGA.
2020. • Tersedia 1 atau 2 personel
- Kabel jaringan antar bagian di gedung BPPTKG khusus Pranata Komputer.
belum menggunakan fiber optik.
- Bandwidth internet untuk BPPTKG dan 5 pos
hanya 50 Mbps.
- Tidak ada personel khusus Pranata Komputer.
Status Hukum/ -Permen ESDM no 11 Tahun 2013 -UU Geologi
Regulasi - Permen ESDM no 11 Tahun 2016 -Juknis Penyusunan Peta KRB
- Laboratorium Kimia sudah terakreditasi
sesuai ISO 17025-2017. Jumlah dokumen SOP
sesuai ketentuai ISO tsb. sebanyak 38 SOP
SOP Review/Revisi/penyempurnaan
- 6 SOP pengelolaan Mitigasi G. Merapi
- 10 SOP pengelolaan Metoda dan Teknologi
- 13 SOP KeTata Usahaan .
Dalam Negeri: - -Perguruan Tinggi (UAD, UPN,
- UGM UGM)
Kerjasama dan - Balai TNGM (Taman Nasional Gunung - -LN (USGS, GA, GSJ, EOS)
Kolaborasi Merapi) - -K/L terkait (BMKG, LIPI, PUPR,
- BPBD lingkar Merapi BPPT, BNPB, LAPAN, TNI AL,
- TNI-AU, Bandara, BNPB, BMKG, BATAN Pemda, ATR/BPN, BATAN)
- Website dan Media Sosial.
- Website dan Media Sosial.
- Bulletin Merapi
- Bulletin Merapi
- Buku2 hasil penyelidikan/
- Buku2 hasil penyelidikan/penelitian/
penelitian/pengembangan
Diseminasi dan pengembangan teknologi
teknologi
Publikasi - Kegiatan rutin diseminasi interaktif ke stake
- Kegiatan rutin diseminasi
holder.
interaktif ke stake holder.
- Webinar “Mitigasi Bencana”
- Webinar “Mitigasi Bencana”
- FGD
- FGD
Kepuasan - Kepuasan Pelanggan 3,84. - Kepuasan Pelanggan 4
Pelanggan - Indeks Persepsi Korupsi: 4 - Indeks Persepsi Korupsi: 4,1

100
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024

- Penggantian server no. 1 dan 2 - Penggantian server no. 5, 6 dan


- Penggantian server no. 3 dan 4
(pengadaan tahun 2008) 7 (pengadaan tahun 2015)
(pengadaan tahun 2011-2012)
- Maintenance - Maintenance
- Maintenance

- RUU Geologi
-RUU Geologi - UU Geologi
- Juknis penyusunan Peta KRB

Review/Revisi/penyempurnaan Review/Revisi/penyempurnaan Review/Revisi/penyempurnaan

-Perguruan Tinggi -Perguruan Tinggi -Perguruan Tinggi


-LN -LN -LN
-K/L terkait -K/L terkait -K/L terkait

- Website dan Media Sosial. - Website dan Media Sosial. - Website dan Media Sosial.
- Bulletin Merapi - Bulletin Merapi - Bulletin Merapi
- Buku2 hasil penyelidikan/ - Buku2 hasil penyelidikan/ - Buku2 hasil penyelidikan/
penelitian/pengembangan penelitian/pengembangan penelitian/pengembangan
teknologi teknologi teknologi
- Kegiatan rutin diseminasi - Kegiatan rutin diseminasi - Kegiatan rutin diseminasi
interaktif ke stake holder. interaktif ke stake holder. interaktif ke stake holder.
- Webinar “Mitigasi Bencana” - Webinar “Mitigasi Bencana” - Webinar “Mitigasi Bencana”
- FGD - FGD - FGD
- Kepuasan Pelanggan 4. - Kepuasan Pelanggan 4. - Kepuasan Pelanggan 4.
- Indeks Persepsi Korupsi: 4,1 - Indeks Persepsi Korupsi: 4,1 - Indeks Persepsi Korupsi: 4,1

101
Existing 2021
PARAMETER Ideal/Tujuan
(saat ini)
Mitigasi
Bencana G. Rp 7,730,365,000
Merapi

Pengemban-
gan Metoda,
Teknologi Rp 5,783,365,000
Anggaran (juta rp)

dan In-
strume

Pengelo-
laan Lab-
Rp 10.375.000.000
oratorium
Geokimia

102
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024

Rp.8,721,009,050 Rp 9,331,479,684 Rp 9,984,683,261

Rp. 6,277,198,200 Rp. 6,706,500,000 Rp. 6,873,277,000

Rp 8.863.000.000 Rp 5.930.000.000 Rp 9.812.000.000

103
BAB 6
Bidang Air Tanah
Pengelolaan Air Tanah
Air tanah merupakan sumberdaya alam yang
memainkan peranan penting pada penyediaan
pasokan kebutuhan air untuk berbagai keperluan
seperti sumber air baku bagi pasokan air minum,
keperluan domestik, industri, irigasi atau pertanian,
wisata, dan keperluan lainnya. Pemanfaatan air tanah
untuk berbagai keperluan tersebut, terutama di kota-
kota besar, telah nyata menimbulkan dampak negatif
di beberapa tempat, baik terhadap sumberdaya air
tanah itu sendiri, seperti penurunan kuantitas dan
kualitas air tanah, maupun dampak negatif terhadap
lingkungan sekitarnya, seperti amblesan tanah.
Untuk mengantisipasi dampak secara dini,
baik terhadap dampak negatif yang telah dan
kemungkinan akan timbul, maka upaya konservasi
air tanah merupakan hal yang mutlak segera
dilaksanakan oleh berbagai pihak termasuk
masyarakat sebagai pengguna sumberdaya
air tanah. Tujuan upaya tersebut adalah agar
sumberdaya air tanah tetap dapat dimanfaatkan
secara berkelanjutan bagi kemakmuran rakyat seperti
termaksud dalam ayat (3) Pasal 33 Undang-Undang
Dasar 1945.
Dalam kaitannya dengan hal di atas, hidrogeologi
sebagai disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari
tentang air tanah digunakan tidak hanya untuk
kepentingan konservasi air tanah saja, tetapi
juga untuk menunjang kepentingan lainnya.
Pentingnya ilmu hidrogeologi antara lain juga untuk
pengembangan Food Estate Area, sistem panas bumi,

106
BAB 6. Bidang Air Tanah

penentuan Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK),


dewatering daerah tambang atau konstruksi sipil,
perencanaan pengembangan wilayah, geoteknik,
mitigasi bencana geologi seperti likuefaksi dan
gerakan tanah, serta kegiatan penting lainnya.
Berkaitan dengan hal di atas, Badan Geologi memiliki
salah satu tugas untuk pengelolaan dan konservasi
air tanah.Berdasarkan hal tersebut maka peranan
bidang hidrogeologi dan konesrvasi air tanah
di Badan Geologi sangat menentukan terhadap
keberhasilan pengelolaan air tanah di Indonesia serta
menyelesaikan persoalan lainnya yang berkaitan
dengan air tanah.

Capaian Saat Ini


Capaian Pengelolaan Air Tanah
Pengelolaan air tanah hingga saat ini di tingkat
pemerintah pusat dilaksanakan oleh Badan Geologi
melalui Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan
(PATGTL). Beberapa capaian dalam pengelolaan air
tanah dapat diwujudkan oleh PATGTL, antara lain;
• Identifikasi Cekungan Air Tanah (CAT) di seluruh
Indonesia, yaitu total 421 CAT;
• Peta hidrogeologi Indonesia skala 1:250.000;
• Peta hidrogeologi Indonesia skala 1:100.000
dalam One Map Policy;
• Peta potensi air tanah untuk beberapa CAT;
• Peta konservasi air tanah untuk beberapa CAT
lintas provinsi prioritas, seperti CAT Jakarta,
CAT Serang-Tangerang, CAT Palangkaraya-
Banjarmasin, CAT Ngawi-Ponorogo, dan CAT

107
Metro-Kotabumi;
• Pelayanan pemberian rekomendasi teknis
sebagai syarat perizinan air tanah;
• Penyusunan regulasi pengelolaan air tanah,
baik peraturan pemerintah maupun peraturan
menteri ESDM;
• Pengembangan jaringan pemantauan air tanah;
• Sistem informasi hidrogeologi; dan
• Pengeboran air tanah di daerah sulit air bersih.
Dengan terbitnya regulasi baru, yaitu Undang-
Undang Nomor 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya
Air, pengelolaan air tanah dilakukan berdasarkan
Wilayah Sungai (WS). Penetapan WS telah dilakukan
oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) melalui Permen Nomor 04/
PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah
Sungai.
Dalam Permen tersebut, ada lima kategori WS, yaitu
WS lintas negara, WS lintas provinsi, WS strategis
nasional, WS lintas kabupaten/kota dan WS dalam
satu kabupaten/kota. WS yang menjadi kewenangan
menteri adalah WS lintas negara, WS lintas provinsi,
WS strategis nasional. Konsekuensinya pengelolaan
air tanah oleh pemerintah pusat/menteri ESDM
menjadi semakin luas, yaitu sekitar 74% dari wilayah
Indonesia.

Capaian Rekomendasi Teknis Konservasi


Cekungan Air Tanah Jakarta
Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta merupakan
wilayah sangat pesat perkembangannya terutama

108
BAB 6. Bidang Air Tanah

dari sektor pembangunan seperti perumahan,


industri, perhotelan, perkantoran dan apartemen.
Seiring dengan meningkatnya pembangunan,
kebutuhan air bersih menjadi semakin vital. Disisi lain
pasokan air bersih dari perusahaan air minum (PAM)
masih beum maksimal dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari maupun kebutuhan komersil.
Berdasarkan kajian Water Security (BPLHD, 2016),
kebutuhan air bersih DKI Jakarta pada tahun 2015
yaitu 26.645,8 liter/detik atau sebesar 824.784.742
m3/tahun. Jumlah kebutuhan ini tidak seimbang
dengan kemampuan pasokan air PAM sebesar
18.025 liter/detik atau 560.649.600 m3/tahun
dengan kebocoran (NRW) PAM sebesar 41% atau
sebesar 232.221.064 m3/tahun. Dengan demikian,
sisa kemampuan pasokan air PAM hanya sebesar
328.428.535 m3/tahun atau sebesar 39,82%.
Sisa kebutuhan air bersih yang tidak dapat dipenuhi
oleh air PAM diasumsikan berasal dari air tanah yaitu
sebesar 496.356.207 m3/tahun atau sebesar 60,18%.
Upaya pengelolaan air tanah melalui kegiatan
Bidang Hidrogeologi dan Konservasi Air Tanah
menjadi sangat penting dilakukan agar keberlanjutan
ketersediaan air tanah tetap terjaga hingga masa
yang akan datang.
Beberapa capaian dalam konservasi air tanah Jakarta
antara lain:
• Peta konservasi air tanah untuk beberapa CAT
Lintas Provinsi prioritas, seperti CAT Jakarta,
CAT Serang-Tangerang;
• Pelayanan Rekomendasi Teknik (Data Debit);
• Rekomendasi teknis dan pengawasan izin

109
pengusahaan air tanah;
• Pemantauan kualitas dan kuantitas air tanah
Jakarta;
• Pembangunan dan pengembangan teknologi
konservasi air tanah.

CoE Bidang Hidrogeologi dan


Konservasi Air Tanah
Goals/tujuan CoE Bidang Hidrogeologi dan
Konservasi Air Tanah meliputi;
1. Menjadi rujukan pelayanan data dasar
hidrogeologi;
2. Menjadi rujukan penyelidikan hidrogeologi;
3. Menjadi rujukan pengelolaan air tanah dan
pendayagunaan sumber daya air tanah;
4. Menjadi rujukan konservasi air tanah;
5. Menjadi rujukan teknologi sistem informasi
hidrogeologi;
6. Menjadi rujukan pengendalian dan
penangulangan dampak pengusahaan air
tanah.

Output/Outcome CoE Bidang Hidrogeologi dan


Konservasi Air Tanah meliputi;
a. Database air tanah (kualitas dan kuantitas air
tanah);
b. Database perubahan muka tanah;
c. Updating zona konservasi air tanah (zona
pemanfaatan dan zona perlindungan air tanah);
d. Sarana prasarana pemantauan perubahan
muka tanah;

110
BAB 6. Bidang Air Tanah

e. Teknologi konservasi air tanah;


f. Layanan data dan informasi air tanah;
g. Layanan rekomendasi teknis dan pengawasan
untuk izin pengusahaan/pemanfaatan air tanah;
h. Layanan penyelidikan hidrogeologi untuk
menunjang berbagai sektor terkait air tanah.

Kaitan dengan Prioritas Nasional (PN)


CoE Bidang Hidrogeologi dan Konservasi Air Tanah
berkaitan dengan Program Prioritas Nasional (PN) 5
dan PN 6 sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 122 tahun 2020
Tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah
Tahun Anggaran 2021.
Kerangka PN 5 memperkuat infrastruktur untuk
mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan
dasar. Salah satu sasaran dan indikatornya adalah
meningkatnya akses masyarakat terhadap air
minum dan sanitasi yang layak dan aman, serta

111
meningkatnya layanan pengelolaan air tanah dan air
baku berkelanjutan.
Sedangkan kerangka PN 6 membangun lingkungan
hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan
perubahan iklim. Salah satu sasaran dan indikatornya
berupa meningkatnya kualitas air, berkurangnya

112
potensi kehilangan PDB akibat bencana dan bahaya
iklim, serta meningkatnya kecepatan penyampaian
informasi peringatan dini bencana kepada
Penambahan Target (Milestone)
Existing 2021
PARAMETER Ideal (Tujuan)
(Saat Ini)
2022 2023 2024

Capaian • Identifikasi Cekungan Air Tanah • Terbangunn- - Pengembangan - Updating database - Updating data-
Kinerja (CAT) di seluruh Indonesia, total ya database database dan dan sistem infor- base dan sistem
Unggulan 421 CAT, penyelidikan sistem informasi masi potensi air informasi poten-
• Peta hidrogeologi Indonesia skala hidrogeologi di potensi air tanah. tanah. si air tanah.
1:250.000, seluruh wilayah - Penyelidikan - Penyelidikan kon- - Updating peta
• Peta hidrogeologi Indonesia skala Indonesia, konservasi air servasi air tanah konservasi air
1:100.000 dalam One Map Policy, • Tersedianya tanah pada CAT pada CAT yang tanah pada CAT
• Peta potensi air tanah untuk beber- peta potensi air yang menjadi menjadi kewenan- yang menjadi
apa CAT, tanah di seluruh wewenang Pemer- gan Pemerintah kewenangan Pe-
• Peta konservasi air tanah untuk be- wilayah CAT di intah Pusat, Pusat, merintah Pusat,
berapa CAT Lintas Provinsi prioritas, Indonesia, - Updating peta - Updating peta kon- - Pengembangan
• Pelayanan pemberian Rekomendasi • Tersedianya konservasi air servasi air tanah sistem informasi
Teknis penggunaan air tanah, peta konservasi tanah pada CAT pada CAT prioritas, konservasi air
• Penyusunan regulasi air tanah, baik air tanah pada prioritas, - Pengembangan tanah pada CAT
Peraturan Pemerintah maupun seluruh wilayah - Pengembangan sistem informasi yang menjadi
Peraturan Menteri ESDM, CAT yang menja- sistem informasi konservasi air kewenangan Pe-
• Pengembangan jaringan pemantau- di kewenangan konservasi air tanah pada CAT merintah Pusat,
an air tanah, Pemerintah tanah pada CAT prioritas, dan dan
• Sistem informasi hidrogeologi, Pusat, dan Terse- prioritas, dan - Penyusunan regula- Penyusunan reg-
• Pengeboran air tanah di daerah dianya regulasi Penyusunan regu- si/pedoman terkait ulasi/pedoman
sulit air bersih, dan Penyelidikan atau pedoman lasi/pedoman ter- pengelolaan air terkait pengelolaan
hidrogeologi berbagai sektor terkait terkait pengelo- kait pengelolaan tanah. air tanah.
air tanah. laan air tanah. air tanah.

113
51 (49% tenaga ahli), Ahli geofisika 75 (70% tenaga Peningkatan Peningkatan Peningkatan
1 orang ahli), Ahli geofisika kompetensi (TB S2) kompetensi (TB S2) kompetensi (TB
SDM 5 orang dan penambahan dan penambahan S2 & S3) dan
tenaga ahli tenaga ahli penambahan
tenaga ahli
Lab. air, peralatan geofisika Lab air yang Modernisasi Modernisasi Moderenisasi
(geolistrik, gravity, GPR, dll), peralatan modern, peralatan laboratorium air, laboratorium air, Laboratorium
pengeboran dan bengkel (sebagian pengeborandan penambahan penambahan Air, penambahan
besar tidak berfungsi) dan perbengkelan peralatan geofisika, peralatan geofisika, peralatan geofisika,
Peralatan
yang berfungsi perbaikan peralatan perbaikan peralatan perbaikan
(Sarana dan
dengan baik. pengeboran dan pengeboran dan peralatan
Prasarana)
perbengkelan, perbengkelan, pengeboran dan
penambahan Balai penambahan Balai Air perbengkelan,
Air Tanah. Tanah. penambahan Balai
Air Tanah.
Monitoring sumur pantau air tanah, Tersedianya Moderenisasi Pengembangan Pengembangan
GW database, software terkait database dan software terkait sistem informasi system informasi
hidrogeologi/air tanah. informasi air hidrogeologi, air tanah, Pelatihan air tanah,
Teknologi
tanah yang pelatihan aplikasi aplikasi software Moderenisasi
Informasi
mudah diakses, software terkait. terkait. peta konservasi
(Hardware
penyusunan peta air tanah berbasis
dan Software)
konservasi air pemodelan air
tanah yang bersifat tanah.
dinamis.
UU No. 17 Th. 2019, UU No. 11 Th. Tersedia payung Pembuatan Pembuatan peraturan Pembuatan
NSPK 2020, UU No. 23 Th. 2014, PP No. 5 hukum dan SOP peraturan turunan turunan atau peraturan turunan
(Regulasi, Th. 2021,Perpres. No. 88 Th. 2012, dalam pelaksanaan atau pedoman pedoman terkait atau pedoman
SOP, Petunjuk Perpres. No. 33 Th. 2011, Perpres. kegiatan terkait pengelolaan pengelolaan air terkait pengelolaan
Teknis, SNI, No. 68 Th, 2015, Permen. ESDM No. pengelolaan air air tanah. tanah. air tanah.
dll) 13 Th. 2016, Permen. PUPR No.6 Th. tanah.
2021

114
Kemenkomarves, Kementan, PUPR, Membantu PUPR (BBWS), PUPR (BBWS), PUPR (BBWS),
KLHK, BRG, KPK. kementerian Pemda./Pemprov., Pemda./Pemprov., PT, Pemda./Pemprov.,
Kerjasama
atau lembaga PT, IAGI, PAAI IAGI, PAAI PT, IAGI, PAAI
dan
lain terkait
Kolaborasi
dengan air tanah/
hidrogeologi.
Media sosial: FB, Instagram, twitter Media sosial: FB, Media sosial: FB, Media sosial: FB, Media sosial: FB,
Instagram, twitter, Instagram, twitter, Instagram, twitter, Instagram, twitter,
Paper: - youtube youtube youtube youtube

Sosialisasi/FGD:- Paper: 3 makalah Paper: 3 makalah Paper: 4 makalah Paper: 5 makalah


Diseminasi
Dan Publikasi Media Masa: - Sosialisasi/FGD: 1 x Sosialisasi/FGD: 1 x Sosialisasi/FGD: 2 x Sosialisasi/FGD: 3 x

Media Masa: Media Masa: berita Media Masa: berita Media Masa:
berita online, online, koran online, koran. TV berita online,
koran koran, TV
Baik Memuaskan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan
Kepuasan
kualitas pelayanan kualitas pelayanan kualitas pelayanan
Pelanggan
publik publik publik
19.238.278.000 Penambahan Penambahan Penambahan
anggaran terkait anggaran terkait anggaran terkait
Anggaran updating peta updating peta updating peta
konservasi air tanah konservasi air tanah konservasi
(Juta Rp) dan pengawasan dan pengawasan air tanah dan
perizinan air tanah. perizinan air tanah. pengawasan
perizinan air tanah.

115
BAB 7
Geologi Tata Lingkungan
Pendahuluan
Geologi tata lingkungan berangkat dari prinsip
pemanfaatan lingkungan geologi secara rasional, baik
karena sifat alamiahnya maupun karena interaksinya
dengan kegiatan manusia. Lingkungan geologi
adalah segenap kulit bumi yang mempengaruhi
secara langsung terhadap kondisi dan keberadaan
lingkungan hidup (biotik dan abiotik). Batuan, tanah,
bentang alam, dan air merupakan faktor lingkungan
geologi yang mendukung keberlanjutan manusia
untuk mempertahankan hidup. Karena segenap
bagian kulit bumi ini sangat dinamis, maka di sisi lain
selain mendukung keberlanjutan hidup manusia, juga
menimbulkan kerentanan bagi keberlangsungan hidup
manusia.
Sebabnya, proses bumi yang dinamis mengakibatkan
adanya gempabumi, tsunami, letusan gunungapi,
longsor, likuefaksi, dan sebagainya. Di balik proses
bumi yang dinamis ini pula terbentuk berbagai
keragaman dan keunikan geologi, seperti bentuk
permukaan bumi (bentang alam), batuan dan fosil
serta struktur geologi yang proses pembentukan dan
keterdapatannya hanya ada Indonesia.
Keragaman dan keunikan geologi ini memberikan nilai
tersendiri dan memberikan manfaat sekaligus menjadi
modal dasar pembangunan nasional, tapi keberadaan
obyek geologi tersebut tampak mengalami ancaman
kerusakan dan atau punahnya berbagai batuan yang
memiliki nilai geologi yang tinggi karena eksploitasi
yang dilakukan secara tidak beraturan. Itu sebabnya
keberadaan keragaman dan keunikan geologi ini
perlu dilestarikan dan dilindungi sehingga tidak terjadi
kerusakan dan kepunahan di masa datang.

118
118
BAB 7. Geologi Tata Lingkungan

Salah satu instrumen dalam pelestarian dan usaha


memberikan kenyamanan bagi kehidupan manusia
adalah dengan peraturan yang pelaksanaannya
dituangkan dalam bentuk perencanaan wilayah.
Peraturan tentang penataan ruang dengan baik telah
mengakomodasi pemanfaatan lingkungan geolgi,
baik sebagai kawasan budidaya maupun kawasan
lindung (UU No 26/2007, PP 26/2008 sebagaimana
diubah dalam PP13/2017), dalam berbagai tingkat
perencanaan, yaitu Rencana Tata Ruang Nasional,
Rencana Tata Ruang Wilayah, dan Rencana Detail
Tata Ruang. Terkhusus untuk Rencana Detail Tata
Ruang/RDTR (Permen ATR No 16/2018) disebutkan
bahwa salah satu analisis yang harus dilakukan dalam
penentuan zonasi adalah adanya analisisgeologi
lingkungan.
Berbagai analisis geologi lingkungan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan perencanaan kawasan budidaya
dan kawasan lindung (kawasan lindung geologi/KLG).
Untuk kawasan budidaya antara lain analisis geologi
lingkungan untuk kelayakan perkotaan/pemukiman,
pengembangan wilayah regional, kawasan peruntukan
pertambangan, pengembangan wilayah pesisir
dan kepulauan, kelayakan TPA sampah, penentuan
koefisien dasar bangunan, geomedis/kesehatan
masyarakat, dan kawasan geowisata. Sedangkan untuk
kawasan lindung geologi terdiri atas analisis geologi
lingkungan untuk penentapan kawasan cagar alam
geologi dan penetapan kawasan bentang alam karst.
Analisis dilakukan dengan memperhatikan karaktersitik
khas geologi derah kajian. Perencanaan berkelanjutan
haruslah memperhatikan faktor sumber daya dan

119
119
faktor pembatas, tidak hanya melihat salah satu faktor
saja. Peran Badan Geologi sebagai penyedia data
sumberdaya dan kebencanaan (faktor pembatas)
sangat strategis dan memegang peran kunci. Sebagai
gambaran, terdapat 514kabupaten/kota yang
mendesak untuk penetapan RDTR.
Dengan demikian, tujuan CoE Bidang Geologi Tata
Lingkungandalam Penetapan Kawasan Lindung
Geologi dan Rekomendasi Geologi Lingkungandapat

CoE dalam Penetapan Kawasan


Lindung Geologi; Rekomendasi
Teknis Geologi Lingkungan;
dan Geologi Teknik dalam
Pengembangan Wilayah,
Penataan Ruang dan Pengelolaan
Lingkungan.

Sasaran:
• Menjadi Rujukan berupa Kawasan Lindung Geologi dalam
Penetapan KCAG dan KBAK, serta Rekomendasi Pemanfaatannya;
• Menjadi Rujukan berupa Rekomendasi Geologi Lingkungan untuk
Pengembangan Wilayah, Tata Ruang, dan Pengelolaan Lingkungan.
• Menjadi Rujukan berupa Peta Geologi Teknik Tematik untuk
Perencanaan Infrakstruktur dan pengembangan Wilayah
• Menjadi Rujukan berupa Sistem Teknologi Informasi Geologi Tata
Lingkungan

Gambar 1. Tujuan dan sasaran CoE dalam bidang geologi tata lingkungan dan KLG

120
BAB 7. Geologi Tata Lingkungan

dilihat pada gambar berikut:


1. Goals/Tujuan CoE Bidang Geologi Tata Lingkungan
dalam Penetapan Kawasan Lindung Geologi dan
Rekomendasi Geologi Lingkungan
• Menjadi rujukan berupa kawasan lindung
geologi dalam penetapan KCAG dan KBAK, serta
rekomendasi pemanfaatannya;
• Menjadi rujukan berupa rekomendasi geologi
lingkungan untuk pengembangan wilayah, tata
ruang, dan pengelolaan lingkungan;
• Menjadi rujukan berupa sistem teknologi informasi
geologi tata lingkungan.
2. Outcome/Hasil
• Kawasan Cagar Alam Geologi berdasarkan Permen
ESDM No 32 Tahun 2016;
• Kawasan Bentang Alam Karst berdasarkan Permen
ESDM No 17 Tahun 2012;
• Rekomendasi Teknis berbagai analisis tematik
geologi tata lingkungan;
• Data base dan pengembangan sistem teknologi in
formasi geologi tata lingkungan.
3. Kaitan dengan Prioritas Nasional
Saat ini, telah berlaku perizinan terpadu secara daring
(Online Single Submission/OSS), dimana RDTR menjadi
dasar dalam perizinan pemanfaatan ruang. Hal
ini berarti RDTR menjadi gerbang investasi. Dalam
rencana tata ruang kembali lagi kita menilik bahwa
didalamnya mencakup pola ruang dan struktur ruang.
Pola ruang terdiri atas kawasan budidaya dan kawasan
lindung. Kawasan budidaya membutuhkan informasi

121
analisis geologi lingkungan dalam upaya mewujudkan
kenyamanan dan keamanan bagi segenap pihak yang
beraktivitas di dalamnya serta tujuan pembangunan
yang berkelanjutan.
Sedangkan kawasan lindung geologi, sesuai dengan PP
26/2008 tentang RTRWN, adalahbagian dari kawasan
lindung nasional yang menjadi dasar bagi gubernur
dan bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
untuk menyusun rencana tata ruang provinsi dan
kabupaten/kota. Peranan ini, tidak hanya berhenti
pada pola ruang saja, tetapi dalam struktur ruang,
membutuhkan informasi tentang lokasi yang aman
untuk membangun infrastruktur wilayah.
Masih berkaitan dengan iklim investasi, telah terbit
PP No 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, dimana pada
Lampiran ISektor Energi dan Sumber Daya Mineral,
telah jelas kewenangan KESDM. Sedangkan pada
Lampiran II menjelaskan tentang persayaratan dan/
atau kewajibanperizinan berusaha pada sektor energi
dan sumber daya mineral. Kembali lagi, kewenangan
tersebut perlu diletakkan sesuai kapasitasnya dalam
pemanfaatan dan pengendalian ruang.

122
7.2 Parameter CoE
BIDANG GEOLOGI TATA LINGKUNGAN

EXISTING 2021 PENAMBAHAN TARGET (MILESTONE)


PARAMETER IDEAL (TUJUAN)
(SAAT INI)
2022 2023 2024
- Evaluasi Kawasan Peta dan Rekomendasi Evaluasi Kawasan Cagar Evaluasi Kawasan Cagar Evaluasi Kawasan Cagar
Cagar Alam Geologi Hasil Evaluasi KCAG Alam Geologi Kab. Alam Geologi Kab. Sintang, Alam Geologi Sentani,
Sabang, Aceh (4 kawasan) Lebong, Bengkulu Kalimantan Barat Papua
- Evaluasi Kawasan Peta dan Rekomendasi Evaluasi Kawasan Cagar Evaluasi Kawasan Cagar Evaluasi Kawasan Cagar
Bentang Alam Karst Hasil Evaluasi KBAK Alam Geologi Nias, Alam Geologi Toraja, Alam Geologi Merauke,
Meratus- Kotabaru, (4 kawasan) Sumatera Utara Sulawesi Selatan Papua
Kalsel
- Evaluasi Kawasan Peta dan Rekomendasi Evaluasi KwasanBentang Evaluasi KawasanBentang Evaluasi KawasanBentang
Bentang Alam Karst Hasil Evaluasi KBAK Alam Karst Aceh Besar Alam Karst Banyuwangi, Alam Karst Raja Ampat,
Capaian Biak Numfor, Papua (4 kawasan) dan Aceh Jawa Timur Papua Barat
Kinerja
- Evaluasi Kawasan Peta dan Rekomendasi Evaluasi Kawasan Evaluasi Kawasan Resapan Evaluasi Kawasan
Kegiatan
Resapan Malang, Hasil Evaluasi Kawasan Resapan Minahasa, Pagar Alam, Sumatera Resapan Ambon, Maluku
Unggulan Resapan (4 kawasan)
Jawa Timur Sulawesi Utara Selatan
- Penyelidikan Geologi Penyediaan Data dan Penyelidikan Geologi Penyelidikan Geologi Penyelidikan Geologi
Lingkungan Daerah Informasi Geologi Lingkungan Daerah Lingkungan Bengkulu; Lingkungan Ambon;
Bali; Minahasa Lingkungan untuk Istimewa Yogyakarta Kupang; Serang; Gorontalo Maumere; Sukabumi;
Utara-Manado; Pengelolaan Lingkungan Ternate-Halmahera
Pantura Brebes- dan Penataan Ruang
Tegal-Pemalang; dan (4 Kawasan)
Pantura Cirebon-
Indramayu

123
PENAMBAHAN TARGET (MILESTONE)
PARAMETER Existing 2021 (Saat Ini) Ideal (Tujuan)
2022 2023 2024
- Tenaga ahli 19 orang Tenaga ahli 40 orang - Ahli Geologi - Ahli Geologi - Ahli Geologi
(Termasuk 1 Koord dan Termasuk 1 Koord dan 2 Lingkungan Lingkungan Lingkungan
2 subkoord) subkoord), terdiri dari: (2) (2) (2)
- Teknisi 3 orang - Ahli Geologi Lingkun- - Ahli Geologi - Ahli Geologi - Ahli Geologi
gan (22) (4) (4) (4)
SDM - Ahli Geologi (10) - Ahli Planologi - Ahli Planolo- - Ahli Planologi
- Ahli Planologi (4) (2) gi (2) (2)
- Ahli GIS & Inderaja - Ahli GIS & - Ahli GIS & - Ahli GIS & In-
(4), Inderaja (2) Inderaja (2) deraja (2)
- Teknisi 5 orang - Teknisi (1) - Teknisi (1) - Teknisi (1)

- Drone gabungan den- - Ruangan Khusus - Ruangan Khu- - Drone Korkel - Test insitu (1
gan kelompok lain GIS (1) sus GIS (1) GL (1 unit) unit)
- test insitu terbatas - Drone Korkel GL (2 - Drone Korkel - Test insitu (1 - Bor tangan
- Perlengkapan lapan- unit) GL (1 unit) unit) portable (1
gan (GPS, palu, kom- - Test insitu (4 unit) - Test insitu (2 - Bor tangan unit)
pas) terbatas - bor tangan portable unit) portable (1 - Tracer Test (1
(4 unit) - bor tangan unit) unit)
- Tracer Test (4 unit) portable (2 - - Tracer Test - Perlengkapan
Peralatan
- Perlengkapan lapan- unit) (1 unit) lapangan
(Sarana Dan
gan (GPS, palu, kom- - Tracer Test (2 - Perlengka- (GPS, palu,
Prasarana)
pas) untuk KOrkel GL unit) pan lapangan kompas) un-
(5 Set) - Perlengkapan (GPS, palu, tuk Korkel GL
lapangan kompas) un- (1 set)
(GPS, palu, tuk Korkel GL
kompas) un- (2 set)
tuk Korkel GL
(2 Set)

124
Existing 2021 PENAMBAHAN TARGET (MILESTONE)
PARAMETER Ideal (Tujuan)
(Saat Ini) 2022 2023 2024
- - PC per tenaga ahli - - Komputer Spek Software/Arc GIS Software/Arc GIS Software/Arc GIS
- - Teknologi Informasi Tinggi untuk Proc- Berlisensi untuk Berlisensi untuk Berlisensi untuk
- (Hardware dan Soft- cessing /Workstation setiap Ahli (10) setiap Ahli (10) setiap Ahli (5)
Teknologi ware) terbatas (4)
Informasi - Dikelola oleh Pus-
(Hardware dan datin
Software) - - Software/Arc GIS
Berlisensi untuk seti-
ap Ahli
UU No. 26 / 2007; PP Revisi Permen ESDM Kepmen KBAK (2); Kepmen KBAK Kepmen KBAK (2);
26/2008 diubah menjadi 17/2012; Permen Kepmen KCAG (2); (2); Kepmen Kepmen KCAG (2);
PP13/2017; Permen 37/2013; Permen Updating SOP; KCAG (2); Updating SOP;
NSPK (Regulasi,
ESDM 17/2012; Permen 32/2016; Kepmen KBAK Updating SOP; SNI
SOP, Petunjuk
37/2013; Permen (2); Kepmen KCAG (2); SNI
Teknis, SNI, dll)
32/2016; Kepmen KBAK SOP diupdate; SNI
(2); Kepmen KCAG (1);
SOP
Kerjasama dengan K/L; Kerjasama dan Kolaborasi Kerjasama dan Kerjasama dan Kerjasama dan
Fakultas Geografi UGM; Pentahelix (Pemerintah/ Kolaborasi Kolaborasi Kolaborasi
Geologi Unpad; Planologi Pemerintah Daerah, Pentahelix Pentahelix Pentahelix
ITB; Dinas ESDM Provinsi; Masyarakat/komunitas, (Pemerintah/ (Pemerintah/ (Pemerintah/
Bappeda Prov, Kab/Kota; Akademisi, Pelaku Usaha, Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Kerjasama Dan Masyarakat dan Media) Daerah, Daerah, Daerah,
Kolaborasi Masyarakat/ Masyarakat/ Masyarakat/
komunitas, komunitas, komunitas,
Akademisi, Pelaku Akademisi, Akademisi, Pelaku
Usaha, dan Pelaku Usaha, Usaha, dan Media)
Media) dan Media)

125
Existing 2021 PENAMBAHAN TARGET (MILESTONE)
PARAMETER Ideal (Tujuan)
(Saat Ini) 2022 2023 2024
Media sosial: FB, Ins- Media sosial: FB, Insta- Media sosial: FB, Media sosial: FB, Media sosial: FB,
tagram, twitter gram, twitter, youtube Instagram, twitter, Instagram, twitter, Instagram, twitter,
youtube youtube youtube
Paper (2) Paper (4)
Paper (4) Paper (4) Paper (4)
Diseminasi Buku (2) Buku (2)
Dan Publikasi Buku (2) Buku (2) Buku (2)
Sosialisasi/FGD:1 Sosialisasi/FGD: 2 x
Sosialisasi/FGD: 2 x Sosialisasi/FGD: 2 x Sosialisasi/FGD: 2 x
Media Masa: berita Media Massa: berita on-
online, koran line, koran; TV Media Massa: berita Media Massa: berita Media Massa: berita
online, koran online, koran. TV online, koran, TV
Website dan Medsos; Website dan Medsos; Website dan Website dan Medsos; Website dan
Kepuasan hasil baik Medsos; Medsos;
Pelanggan Hasil Sangat Baik Hasil Sangat Baik
Hasil Sangat Baik Hasil Sangat Baik

126
BAB 8
Bidang Geoheritage
dan Geopark
Latar Belakang
Geoheritage (warisan geologi) dimaknai sebagai
keragaman geologi yang memiliki nilai lebih sebagai
warisan bumi, karena keberadaannya menjadi
rekamandari proses dinamika bumi, baik yang pernah
terjadi di masa lalu maupun sedang berlangsung saat
ini. Tinjauan nilainya yang tinggi dari banyak aspek
seperti ilmiah, keunikan, kelangkaan, dan keindahan
menjadikan objek warisan geologi sebagai sebuah
komponen penting untuk membangun daerah secara
berkelanjutan.
Keberadaan warisan geologi diproyeksikan dapat
memenuhi berbagai keperluan, seperti kegiatan
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
kebumian, pendidikan, serta pelestariannya sebagai
rekaman sejarah bumi. Melalui geowisata dan jenis
pariwisata “hijau” lainnya, warisan geologi juga dapat
memicu pertumbuhan nilai sosial dan ekonomi di
tingkat lokal, regional, dan nasional.
Keragaman dan keunikan geologi memberikan nilai
tersendiri untuk menjadi potensi warisan geologi yang
sangat besar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut
sangat strategis untuk mendukung pengembangan
pembangunan berkelanjutan melalui konsep geopark.
Saat ini perkembangan geopark sangat pesat di
berbagai belahan dunia, karena konsep ini dipercaya
mampu mendorong pembangunan berkelanjutan.
Dari 17 (tujuh belas) tujuan pembangunan
berkelanjutan, ada 8 (delapan) program yang selaras
dengan tujuan pengembangan geopark. Kedelapan
tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
1.Tanpa kemiskinan;
2.Pendidikan berkualitas;

128
BAB 8. Bidang Geoheritage dan Geopark

3.Kesetaraan gender;
4.Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi;
5.Kota yang berkelanjutan;
6.Produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab;
7.Penanganan perubahan iklim;
8.Kemitraan untuk mencapai tujuan.
Pengembangan geopark mampu memberikan
kontribusi nyata, antara lain, untuk pengembangan
wilayah, peningkatan ketahanan masyarakat dari
bencana, mendidik masyarakat pada kehidupan yang
baik dengan menghormati budaya yang beragam,
pemberdayaan perempuan untuk memperoleh
tambahan sumber pendapatan, memberikan peluang
pekerjaan bagi masyarakat dengan adanya wisata
geopark, serta terjalinnya kerjasama antardaerah dan
negara dalam mendayagunakan keragaman geologi,
keragaman hayati dan budaya, serta jasa lingkungan
secara berkelanjutan.
Dari hasil kegiatan penelitian yang telah dilakukan,
keragaman geologi yang menjadi potensi warisan
geologi tersebar di seluruh indonesia, dan diyakini
masih banyak lagi potensi yang belum digali di wilayah
nusantara. Melihat besarnya potensi warisan geologi
tersebut menjadi fondasi dasar dalam pengembangan
geopark dan pembangunan nasional.

Goals/Tujuan CoE Bidang Geoheritage


dan Geopark
Goals/tujuan CoE Bidang Geoheritage dan
Geoparkmeliputi:
1. Menjadi Rujukan Inventarisasi Keragaman Geologi;
2. Menjadi Rujukan dalam Identifikasi Warisan Geologi
(Geoheritage);

129
3. Menjadi Rujukan Data dan Sistem Informasi
Warisan Geologi;
4. Menjadi Rujukan Rekomendasi Penetapan
WarisanGeologi;
5. Menjadi Rujukan Pemanfatan Situs Warisan Geologi;
6. Menjadi Rujukan Penetapan Geopark Nasional
untuk pembangunan berkelanjutan;
7. Menjadi Rujukan kelayakan untuk calon Geopark
Global UNESCO.
Output/Outcome
1. Output/Outcome CoE Bidang Geoheritage dan
Geopark adalah:
2. Penetapan Geoheritage dan rekomendasi
pemanfaatannya;
3. Updating Database Geoheritage Indonesia;
4. Penetapan Geopark Nasional;
5. Layanan Pengisian Materi Pusat Informasi Geologi
di Kawasan Geopark.
Kaitandengan PrioritasNasional (PN)
CoE Bidang Geoheritage dan Geopark berkaitan
dengan Program PrioritasNasional 1 dalam Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor18 tahun 2020
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun Anggaran 2020 - 2024.
Dalam lima tahun mendatang, sasaran yang akan
diwujudkan dalam rangka memperkuat ketahanan
ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatnya daya dukung dan kualitas
sumber daya ekonomi sebagai modalitas bagi
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan; dan
2. Meningkatnya nilai tambah, lapangan kerja,
investasi, ekspor dan daya saing perekonomian.

130
BAB 8. Bidang Geoheritage dan Geopark

Dalam lima tahun mendatang, peningkatan nilai


tambah pariwisata difokuskan pada peningkatan lama
tinggal dan pengeluaran wisatawan sebagai hasil
dari perbaikan aksesibilitas, atraksi dan amenitas.
Fokus utama pengembangannya adalah percepatan
10 (sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) yaitu
Danau Toba dan sekitarnya, Borobudur dan sekitarnya,
Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang,
Wakatobi, Raja Ampat, Bangka Belitung, Bromo-
Tengger-Semeru, dan Morotai. Pengembangannya
akan difasilitasi untuk meningkatkan kontribusi nilai
tambah dan devisa pariwisata sesuai potensinya.
Revitalisasi Bali juga akan dilaksanakan untuk
meningkatkan daya dukung.
Pengembangan 8 (delapan) destinasi pariwisata
difokuskan pada peningkatan kesiapannya untuk
menampung peningkatan kunjungan wisatawan.
Kedelapan destinasi pengembangan tersebut
mencakup: Batam-Bintan, Bukittinggi-Padang, Bandung-
Halimun-Ciletuh, Banyuwangi, Sambas-Singkawang,
Derawan-Berau, Toraja-Makassar-Selayar, dan Biak-
Teluk Cendrawasih. Revitalisasi destinasi diarahkan
pada Bali yang dilaksanakan secara bertahap untuk
meningkatkan daya dukungnya. Jenis pariwisata yang
akan didiversifikasi mencakup:
1. wisata alam (ekowisata, wisata bahari, wisata
petualangan);
2. wisata budaya (heritage tourism, wisata sejarah,
wisata kuliner, wisata kota yang difokuskan pada
Cultural Heritage Regeneration, dan wisata desa);
3. wisata buatan (meeting-incentive-
conventionexhibition/MICE, yacht and cruise, wisata
kebugaran/wellness tourism, wisata kesehatan/
medical tourism, dan wisata olah raga).

131
Pengembangan ketiga jenis pariwisata tersebut juga
membuka kesempatan bagi wisatawan untuk terlibat
dalam kegiatan pengembangan pengetahuan,
pendidikan dan kesukarelawanan yang terintegrasi
dengan kegiatan wisata.

Existing 2021 Ideal


Parameter
(Saat ini) (Tujuan)
Sumber Daya Manusia 5 orang ahli geologi yang 12 orang meliputi:
kompeten di bidang geo-
heritage 1. 10 orang ahli geologi yang kom-
peten di bidang geoheritage
2. 1 orang teknisi kartografi*
3. 1 orang arsiparis (sekretariat geo-
heritage)

Peralatan (Saran Ruangan khusus sebagai- Terpenuhinya saranaprasarana:


dan Prasarana) tempat kerja Tim Geoheri- 1. Ruang khusus sebagai tempat
tage & Geopark Ruang dan kerja Tim geoheritage & Geopark
Peralatan Laboratorium 2. Ruang Sekretariat
PSG 3. Ruang Konsultasi
4. Revitalisasi dan Optimalisasi Pera-
latan Laboratorium
5. Tempat penyimpanan data digital
5. Teknologi Informasi 1. 2 Komputerdan 1 laptop 1. Tersedianya sistem informasi,
(Hardware dan Software) kantor database dan pelayanan geo-
2. Komputer pribadi, dengan heritage
spesifikasi sangat terbatas 2. Terbangunnya sistem pelayanan
3. Software Arc-GIS tidak publik geoheritage yang terin-
berlisensi tegrasi
4. Aplikasi geoheritage 3. 12 Komputerdan 1 laptop kan-
tor , dengan spesifikasi tertentu
4. Software Arc-GIS berlisensi

132
BAB 8. Bidang Geoheritage dan Geopark

Terkait destinasi pariwisata yang akan dikembangkan,


akan mencakup 25 destinasi ekowisata berbasis
Kawasan Hutan Prioritas, 16 taman bumi (Geopark),
serta 6 wisata bahari yang berbasis Taman Wisata
Perairan dan Suaka Alam Perairan.
Parameter CoE Bidang Geoheritage dan
Geopark
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024
5 orang meliputi: 1 orang meliputi: 1 orang meliputi:

1. 2 orang ahli geologi yang 1 orang ahli geologi yang 1 orang ahli geologi yang kompe-
kompeten di bidang geoher- kompeten di bidang geo- ten di bidang geoheritage
itage heritage
2. 1 orang teknisi kartografi*
3. 1 orang arsiparis (sekreta­riat
geoheritage)
1. Ruang Sekretariat Peremajaan dan Optimal- Peremajaan dan Optimalisasi Per-
2. Ruang Konsultasi isasi Peralatan Laborato- alatan Laboratorium
3. Revitalisasi dan Optimalisasi rium
Peralatan Laboratorium
4. Tempat penyimpanan data
digital

1. Pengembangan sistem 1. Peningkatan sistem in- 1. Peningkatan sistem informasi,


informasi, database dan pe- formasi, database dan database dan pelayanan geo-
layanan geoheritage pelayanan geoheritage heritage
2. Pembentukan sistem pe- 2. Peningkatan sistem pe- 2. Peningkatan sistem pelayanan
layananpublik geoheritage layanan publikgeoheri- publik geoheritage yang terin-
yang terintegrasi tage yang terintegrasi tegrasi
3. 12 Komputerdan 1 laptop
kantor , dengan spesifikasi
tertentu
4. Software Arc-GIS berlisensi

133
Existing 2021 Ideal
Parameter
(Saat ini) (Tujuan)
NSPK (Regulasi, 1. UU No. 26 Th 2007 ttg Pe- Tersedia peraturan perundangan
SOP, PetunjukTeknis, SNI, nataan Ruang dan SOP yang melengkapi peraturan
dll) 2. UU No. 23 Th 2014 ttg Pe- perundangan yang telah ada,
merintahan Daerah meliputi:
3. PP No. 21 Th. 2021 ttg 1. SOP Pengusulan Warisan Geologi
Penyelenggaraan Penata- 2. Permen ESDM tentang Pedoman
an Ruang Penetapan Geopark Nasional
4. Perpres No. 9 Th 2019 ttg 3. Petunjuk Teknis Pengusulan
Pengembangan Taman Geopark Nasional
Bumi (Geopark)
5. Permen ESDM No 1 Th
2020 ttg Pedoman Pene-
tapan Geoheritage
6. Standar Teknis Inventari-
sasi Keragaman Geologi
dan Identifikasi Warisan
Geologi
7. Petunjuk Teknis Asesmen
Warisan Geologi

Kerja Sama dan 1. Pokja PSG (Migas, Pe- 1. Pokja PSG (Migas, Pemetaan,
Kolaborasi metaan, Informasi,) Informasi,)
2. Pokja SBG (Hukum, Hu- 2. Pokja SBG (Hukum, Humas)
mas) 3. Biro Hukum
3. Biro Hukum 4. Pemda (Pengusul Geoheritage &
4. Pemda (Pengusul Geoheri- Geopark)
tage & Geopark) 5. Kemenkomarves
5. Kemenkomarves 6. Bappenas
6. Bappenas 7. Kemenparekraf
7. Kemenparekraf 8. Sekretariat Kabinet
8. Sekretariat Kabinet 9. Dekranas
9. Perguruan Tinggi (Mitra 10.Perguruan Tinggi (Mitra Pem-
Pemda Pengusul Geoheri- da Pengusul Geoheritage &
tage & Geopark) Geopark)
10.Organisasi lainnya (Mitra 11.Organisasi lainnya (Mitra Pem-
Pemda Pengusul Geoheri- da Pengusul Geoheritage &
tage & Geopark) Geopark)
11.Jaringan Geopark Indo- 12.Jaringan Geopark Indonesia
nesia

134
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024
1. SOP Pengusulan Warisan Revisi dan pengembangan Revisi dan pengembangan SOP
Geologi SOP
2. Permen ESDM tentang Pe-
doman Penetapan Geopark
Nasional

1. Dekranas 1. -4 Pemda (Pengusul geo- 1. -4 Pemda (Pengusul geoheritage)


2. 4 Pemda (Pengusul geoher- heritage) 2. 2 Pemda (Pengusul Geopark)
itage) 2. 2 Pemda (Pengusul
3. 1 Pemda (Pengusul Geopark) Geopark)

135
Existing 2021 Ideal
Parameter
(Saat ini) (Tujuan)

Capaian Kinerja 1. Kepmen Geoheritage 1. Kepmen Geoheritage


Unggulan • Kab. Pandeglang • Kab. Pandeglang
• Prov. DIY • Prov. DIY
• Kab. Ende • Kab. Ende
2. Rkepmen Geoheritage • Prov. Sumatra Barat
• Prov. Sumatra Barat • Kab. Merangin
• Kab. Merangin 2. RKepmen Geoheritage
• Kab. Lebak • Kab. Lebak
3. Verifikasi Dokumen 3. Verifikasi Dokumen Geopark
Geopark • Kab. Pandeglang
• Kab. Pandeglang 4. FGD Geoheritage
4. Verifikasi Lapangan Geo- • Dieng (Kab. Wonosobo dan Ban-
heritage jarnegara)
• Kab. Natuna • Kab. Natuna
• Sangkulirang (Kab. Be- 5. Verifikasi Lapangan Geoheritage
rau dan Kutim) • Sangkulirang (Kab. Berau dan
• Prov Gorontalo Kutim)
• Meratus(Prov. Kalsel) • Meratus(Prov. Kalsel)
• Dieng (Kab. Wonosobo • Prov. Gorontalo
dan Banjarnegara) 6. Verifikasi Dokumen Geoheritage
5. Verifikasi Dokumen Geo- • Kab. Musi Rawas Utara
heritage • Kab. Bangka Barat
• Kab. Musi Rawas Utara • Bayat (Kab. Klaten)
• Kab. Bangka Barat 7. Aplikasi Geoheritage
• Bayat (Kab. Klaten)
6. Aplikasi Geoheritage

136
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024
1. Kepmen Geoheritage 1. 4 Kepmen Geoheritage 1. 4 Kepmen Geoheritage
• Kab. Lebak 2. 1 Kepmen Geopark Na- 2. 1 Kepmen Geopark Nasional
• Dieng (Kab. Wonosobo dan sional 3. FGD 4 usulan Geoheritage
Banjarnegara) 3. FGD 4 usulan Geoheritage 4. FGD 2 usulan Geopark
• Kab. Natuna 4. FGD 2 usulan Geopark 5. 4 Verifikasi Lapangan Geohritage
• Meratus (Prov. Kalsel) 5. 4 Verifikasi Lapangan 6. 4 Verifikasi Dokumen Geoheritage
2. Verifikasi Dokumen Geopark Geohritage 7. 2 Verifikasi Dokumen Geopark
• Kab. Pandeglang 6. 4 Verifikasi Dokumen Geo- 8. Updating Aplikasi Geoheritage
• Prov DIY heritage
3. FGD Geoheritage 7. 2 Verifikasi Dokumen
• Sangkulirang (Kab. Berau Geopark
dan Kutim) 8. Updating Aplikasi Geoher-
• Prov. Gorontalo itage
• Bayat (Kab. Klaten)
4. Verifikasi Dokumen Geoher-
itage
• Kab. Musi Rawas Utara
• Kab. Bangka Barat
5. Updating Aplikasi Geoher-
itage

137
Existing 2021 Ideal
Parameter
(Saat ini) (Tujuan)
Diseminasi dan 1. 4 Disseminasi dan/atau 1. 6 Disseminasi dan/atau Bimbin-
Publikasi Bimbingan Teknis Identifi- gan Teknis Identifikasi Geoheri-
kasi Geoheritage kepada tage kepada Pemda yang mengu-
Pemda yang mengusulkan sulkan
2. 1 Disseminasi dan/atau 2. 2 Disseminasi dan/atau Bimbin-
Bimbingan Teknis Pengu- gan Teknis Pengusulan Geopark
sulan Geopark Nasional Nasional kepada Pemda yang
kepada Pemda yang men- mengusulkan
gusulkan 3. 5 Disseminasi dan/atau Bimbingan
3. 3 Disseminasi dan/atau Teknis Pengusulan dan Revalidasi
Bimbingan Teknis Pen- Geopark Global kepada Pemda
gusulan dan Revalidasi yang mengusulkan
Geopark Global kepada 4. 2 Publikasi Geoheritage di Jurnal
Pemda yang mengusulkan Nasional

Kepuasan 1. Belum ada mekanisme 1. Pengukuran Kepuasan pelanggan


Pelanggan pengukuran kepuasan melalui kuesioner
pelanggan 2. Pengumpulan testimoni kepuasan
pelanggan
3. Evaluasi kepuasan pelanggan un-
tuk peningkatan kinerja tim Pene-
tapan Geoheritage
Anggaran (Juta 1.846.462.000 1.846.462.000
Rp) • Verifikasi dokumen, verifi- • Verifikasi dokumen, verifikasi
kasi lapangan, bimbingan lapangan, bimbingan teknis, so-
teknis, sosialisasi, koordi- sialisasi, koordinasi Penetapan
nasi Penetapan Geoheri- Geoheritage
tage dan Geopark • Survei Geodiversity dan Geoher-
• Survei Geodiversity dan itage
Geoheritage
• Penambahan data dan
koordinasi keperluan PIG

138
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024
1. 6 Disseminasi dan/atau 1. 6 Disseminasi dan/atau 1. 6 Disseminasi dan/atau Bimbin-
Bimbingan Teknis Identifikasi Bimbingan Teknis Identifi- gan Teknis Identifikasi Geoheri-
Geoheritage kepada Pemda kasi Geoheritage kepada tage kepada Pemda yang mengu-
yang mengusulkan Pemda yang mengusulkan sulkan
2. 3 Disseminasi dan/atau 2. 3 Disseminasi dan/atau 2. 3 Disseminasi dan/atau Bimbin-
Bimbingan Teknis Pengusulan Bimbingan Teknis Pengu- gan Teknis Pengusulan Geopark
Geopark Nasional kepada sulan Geopark Nasional Nasional kepada Pemda yang
Pemda yang mengusulkan kepada Pemda yang men- mengusulkan
3. 2 Disseminasi dan/atau gusulkan 3. 2 Disseminasi dan/atau Bimb-
Bimbingan Teknis Pengusu- 3. 2 Disseminasi dan/atau ingan Teknis Pengusulan dan
lan dan Revalidasi Geopark Bimbingan Teknis Pen- Revalidasi Geopark Global kepada
Global kepada Pemda yang gusulan dan Revalidasi Pemda yang mengusulkan
mengusulkan Geopark Global kepada 4. 2 Publikasi Geoheritage di Jurnal
4. 2 Publikasi Geoheritage di Pemda yang mengusulkan Nasional
Jurnal Nasional 4. 2 Publikasi Geoheritage di
Jurnal Nasional
1. Aplikasi survei kepuasan 1. Updating Aplikasi survei 1. Updating Aplikasi survei kepuasan
pelanggan PSG yang terin- kepuasan pelanggan PSG pelanggan PSG yang terintegrasi
tegrasi yang terintegrasi 2. Evaluasi kepuasan pelanggan
2. Evaluasi kepuasan pelanggan 2. Evaluasi kepuasan pelang- untuk peningkatan kinerja tim
untuk peningkatan kinerja gan untuk peningkatan Penetapan Geoheritage
tim Penetapan Geoheritage kinerja tim Penetapan
Geoheritage
2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000
• Verifikasi dokumen, verifikasi • Verifikasi dokumen, verifi- • Verifikasi dokumen, verifikasi
lapangan, bimbingan teknis, kasi lapangan, bimbingan lapangan, bimbingan teknis, so-
sosialisasi, koordinasi Pene- teknis, sosialisasi, koordi- sialisasi, koordinasi Penetapan
tapan Geoheritage nasi Penetapan Geoher- Geoheritage
• Survei Geodiversity dan Geo- itage • Survei Geodiversity dan Geoher-
heritage • Survei Geodiversity dan itage
• 500.000.000 Geoheritage • 1.000.000.000
• Verifikasi dokumen, verifikasi • 1.000.000.000 • Verifikasi dokumen, verifikasi
lapangan, bimbingan teknis, • Verifikasi dokumen, verifi- lapangan, bimbingan teknis, so-
sosialisasi, koordinasi Pene- kasi lapangan, bimbingan sialisasi, koordinasi Penetapan
tapan Geoheritage teknis, sosialisasi, koordi- Geoheritage
nasi Penetapan Geoher-
itage

139
BAB 9
Bidang Penyelidikan dan
Pelayanan Peta, Data dan
Informasi Kegeologian
Pendahuluan
Pemetaan geologi dan patahan aktif merupakan
peta dasar dalam pembangunan nasional. Sebagai
Walidata Peta Geologi dan Peta Patahan Aktif,
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun
2021, melakukan pemetaan pada daerah -daerah/
wilayah metropolitan yang memiliki share PDRB ADHB
yang signifikan menurut Bappenas (Perpres 18 tahun
2020 tentang RPJMN 2020 – 2024).

Gambar Wilayah Metropolitan yang memiliki share PDRB ADHB besar

Badan Geologi kemudian membuat roadmap


kegiatan terpadu yang mengombinasikan antara
lokasi metropolitan dengan kondisi geologinya. Dalam
pelaksanaannya, tidak semua wilayah dalam roadmap
bisa dipetakan karena keterbatasan anggaran.

142
BAB 9. Bidang Penyelidikan dan Pelayanan Peta, Data dan Informasi Kegeologian

Gambar 2. Roadmap Kegiatan Terpadu Badan Geologi 2020 - 2024

Produk peta yang dihasilkan kemudian ditampilkan dalam


aplikasi GeoMap. Aplikasi GeoMap adalah sebuah
aplikasi katalog peta geologi berbasis web sebagai bentuk
lain dari pelayanan peta secara online. Pada mulanya,
aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah user dalam
hal pelayanan peta yang semula hanya bisa dilakukan
secara langsung di perpustakaan Pusat Survei Geologi
(PSG). Pelayanan GeoMap ini semakin diminati oleh users
karena mempermudah proses permintaan peta yang lebih
efisien baik secara biaya maupun waktu.
Pada perkembangannya, aplikasi GeoMap masih
memerlukan proses tambahan lainnya seperti user
diwajibkan untuk mengirim email ke pihak admin
disertai dengan surat permohonan secara resmi dari
instansinya masing - masing. Setelah itu, admin akan
memproses permintaan peta ini dengan cara mengirim
link unduhan peta yang dimaksud. Proses ini setidaknya
memerlukan waktu 5 hingga 7 hari kerja. Seiring
dengan bertambahnya peran terhadap produk peta
yang dihasilkan, perlu dilakukan beberapa penyesuaian
terhadap pelayanan GeoMap ini untuk kemudahan
user baik itu di internal maupun pihak eksternal di luar
Kementerian ESDM.

143
Pelayanan data berbasis WebGIS ini menjadi penting
karena informasi geologi adalah informasi dasar bagi
para perencana tata ruang baik ditingkat kabupaten
dan kota maupun untuk kepentingan riset-riset
kebumian di berbagai instansi penelitian maupun
pihak universitas. Setelah melihat dan menerima
berbagai masukan dari para users GeoMap, maka
perlu kiranya dilakukan peningkatan terhadap fitur-
fitur tambahan pada sistem aplikasi GeoMap guna
meningkatkan pelayanan produk peta di Pusat Survei
Geologi kepada publik. Aplikasi ini merupakan bagian
Pelayanan Data dan Informasi Kegeologian yang
tersedia di Geological Database of Indonesia (GDI)
Goals/Tujuan
Goals/Tujuan CoE Bidang Penyelidikan dan Pelayanan
Peta, Data dan Informasi Kegeologian adalah sebagai
berikut:
1. Menjadi Rujukan Penyelidikan Kegeologian;
2. Menjadi Rujukan Pelayanan Peta Kegeologian;
3. Menjadi Rujukan Pelayanan Data dan Informasi
Kegeologian;
4. Menjadi Rujukan Pelayanan Sistem informasi
Kegeologian Terpadu.

Sasaran CoE Penyelidikan dan Pelayanan Peta, Data dan Informasi


Kegeologian

144
BAB 9. Bidang Penyelidikan dan Pelayanan Peta, Data dan Informasi Kegeologian

Output/Outcome
Output/Outcome CoE Bidang Penyelidikan dan
Pelayanan Peta, Data dan Informasi Kegeologian
a. Petunjuk Teknis Pemetaan dan Penyelidikan
Kegeologian;
b. Pelayanan Peta kegeologian melalui web services
melalui aplikasi GeoMap;
c. Pelayanan Data dan Informasi Kegeologian melalui
Geological Database of Indonesia (GDI).
Selain itu, dalam rangka menwujudkan Pelayanan
Sistem informasi Kegeologian Terpadu, Badan Geologi
berencana akan mengintegrasikan aplikasi-aplikasi
sistem informasi kegeologian dalam Pelayanan Sistem
informasi Kegeologian Terpadu.
Adapun roadmap pengembangan Sistem informasi
Kegeologian Terpadu adalah sebagai berikut:

Design Awal integrasikan Magma , Georima, Geodatabase Indonesia


(GDI), E REktek, Database Sumber daya Mineral-Batubara pad Panas
bumi.

145
Kaitan dengan Prioritas Nasional (PN)
CoE Bidang Penyelidikan dan Pelayanan Peta,
Data dan Informasi Kegeologianberkaitan dengan
Program Prioritas Nasional (PN) 5 dan PN 6
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 122 tahun 2020 Tentang
Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun
Anggaran 2021.
Kerangka PN 5 memperkuat Infrastruktur untuk
Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan
Dasar. Salah satu sasaran dan indikatornya adalah
meningkatnya akses publik terhadap layanan peta
GeoMap. Penyediaan peta geologi dan patahan aktif
merupakan dasar bagi penyusunan tata ruang untuk

146
BAB 9. Bidang Penyelidikan dan Pelayanan Peta, Data dan Informasi Kegeologian

pembangunan dan perlindungan dari potensi bahaya


geologi.
Pemenuhan kebutuhan untuk mencapai CoE akan
meningkatkan output yang dihasilkan. Saat ini
pemetaan geologi menghasilkan 4 lembar peta
pertahun, diharapkan dapat meningkat menjadi 10
lembar pertahun. Sedangkan pemetaan patahan aktif
diharapkan mampu menyelesaikan peta patahan aktif
skala 1:1.000.000 dalam bentuk digital yang meliputi
satu (1) pulau besar pertahun, meliputi:
• Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (2020)
• Sumatra (2021)
• Kalimantan (2022)
• Sulawesi – Kepulauan Maluku (2023)
• Papua – Nusa Tenggara Timur (2024)

Gambar Target
Penyelesaian
Peta Patahan
Aktif Digital

147
Peta-peta yang dihasilkan dapat diakses publik
melalui aplikasi GeoMap. Aplikasi GeoMap akan
lebih mudah diakses, publik dapat melakukan user
login menggunakan Single Sign On (SSO).Aplikasi
geomap akan menambahkan fitur katalog berbasis
index petadan *shp peta geologi digital (GIS) per
wilayah (kabupaten/kota). Publik dapat melihat dan
mendowload per-index peta dan per kabupaten/kota.
Tampilan pengembangan geomap dapat dilihat pada
gambar berikut:

148
Matriks Parameter CoE Pemetaan Geologi

Existing Ideal
Parameter 2022 2023 2024
(2021) (Tujuan)
Peta Geologi Peta Geologi Peta Geologi
Peta Geologi Sistematik- Peta Geologi
Sistematik- Sistematik- Sistematik-
Capaian Kinerja Unggulan Tematik Sistematik-Tematik
4 lembar/tahun Tematik Tematik Tematik
10 lembar/tahun
10 lembar 10 lembar 10 lembar
2 (Geologist 1 (Geologist
2 (Geologist yang
SDM 15 20 yang pahan yang pahan
pahan GIS)
GIS) GIS)
Peralatan Workstation per
PC per tenaga ahli 5 Worsktation 5 Worsktation 5 Worsktation
(Sarana dan Prasarana) tenaga ahli

Teknologi Informasi Mapinfo dan


Mapinfo dan ArcGIS - - -
(Hardware dan Software) ArcGIS

Perpres No 23 Tahun
Status Hukum/Regulasi ok - - -
2021

SOP SOP Penyusunan Peta - - - -

Kerjasama/Kolaborasi Dengan UNPAD Dengan 10 PT 4 PT 3 PT 3 PT

Sosialisasi
Diseminasi dan Publikasi - 1x sosialisasi 1x sosialisasi 1x sosialisasi
pertahun

Kepuasan Pelanggan Via geomap Via geomap - - -

Anggaran (Juta Rp) 800/tahun 2.000/tahun 2.000 2.000 2.000

149
Matriks Parameter CoE Pemetaan Patahan Aktif

Existing Ideal
Parameter 2022 2023 2024
(2021) (Tujuan)
Capaian Kinerja Unggulan Patahan Aktif 5 lembar/tahun 1 Lembar skala 1 1 Lembar skala 1 Lembar skala 1
Indonesia Skala 5 juta (skala 1 juta 1 lembar juta dan 4 lembar 1 juta dan 4 juta dan 4 lembar
dan Patahan Aktif dan 4 lembar Skala skala 100.000 lembar skala skala 100.000
Jawa Bali NTB skala 100.000) 100.000
1 juta
SDM 4 10 2 (Geologist yang 2 (Geologist yang 2 (Geologist yang
paham Patahn paham Patahn paham Patahn
aktif dan GIS ) aktif dan GIS ) aktif dan GIS )
Peralatan PC per tenaga ahli Workstation per 5 Worsktation 5 Worsktation 5 Worsktation
(Sarana dan Prasarana) tenaga ahli
Teknologi Informasi Mapinfo dan ArcGIS Mapinfo dan ArcGIS - - -
(Hardware dan Software)
Status Hukum/Regulasi Perpres No 23 Tahun ok - - -
2021
SOP SOP Penyusunan Peta - - - -
Patahan Aktif
Kerjasama/Kolaborasi Dengan UNPAD dan Dengan PT lain 2 PT , 2 instansi 2 PT , 2 instansi 2 PT , 2 instansi
BMKG dan Instansi lainya lainnya lainnya lainnya
(BMKG,LIPI, PUPR)
Diseminasi dan Publikasi - Sosialisasi pertahun 1x sosialisasi 1x sosialisasi 1x sosialisasi

Kepuasan Pelanggan Via geomap Via geomap - - -


Anggaran (Juta Rp) 750/tahun 2.000/tahun 2.000 2.000 2.000

150
Matriks Parameter CoE Geomap
Existing Ideal
Parameter 2022 2023 2024
(2021) (Tujuan)
Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Sistem
Pembangunan
Sistem Informasi Sistem Informasi Sistem Informasi Informasi Geologi
Pelayanan Publik
Capaian Kinerja Geologi Terpadu, satu Geologi Terpadu, satu Geologi Terpadu, satu Terpadu, satu pintu,
Badan Geologi
Unggulan pintu, termutakhiran pintu, termutakhiran pintu, termutakhiran termutakhiran (Magma,
(GeoDatabase Geologi
(Magma, Gorima, (Magma, Gorima, (Magma, Gorima, Gorima, Onemap,
Indonesia)
Onemap, Rektek, GDI) Onemap, Rektek, GDI) Onemap, Rektek, GDI) Rektek, GDI)

2 geologi 2 geologi 2 geologi


Tenaga IT Geoinformasi Sekolah Master bidang
SDM 1 geodesi 1 geodesi 1 geodesi
di PSG Geoinformasi
1 programer 1 programer 1 programer

Peralatan Mengajukan kapasitas


Server yang Studio Studio Studio
(Sarana dan server/berlangganan
kapasitasnya terbatas Geoinformasi geoinformasi geoinformasi
Prasarana) cloud server
Teknologi Informasi
(Hardware dan Dikelola oleh Pusdatin ESRI platform di PSG - - -
Software)
Status Hukum/ Undang-Undang RI
ok - - -
Regulasi Nomor 14 Tahun 2008
Pelayanan Data
Pelayanan Data
SOP (otomatisasi berbasis - - -
(manual)
webGIS)
kerjasama dengan PT
Kerjasama/Kolaborasi Tidak ada untuk peningkatan 1 PT 1 PT 1 PT
kapasitas pegawai
Diseminasi dan
- Sosialisasi tahunan
Publikasi
Kepuasan Pelanggan Masih lambat Cepat dan realtime
Anggaran (Juta RP) 0 500/tahun 500 500 500

151
BAB 10
Pelayanan
Museum Geologi
Latar Belakang
Museum Geologi memiliki sejarah yang cukup panjang
dalam kegiatan penyelidikan dan penyebaran informasi
bidang kegeologian dan kebumian di Indonesia.
Bangunan Museum Geologi diresmikan pada tahun
1929, bertepatan dengan kongres Ilmu Pengetahuan
Pasifik ke-IV. Pada awalnya, gedung ini berfungsi
sebagai perkantoran yang dilengkapi dengan sarana
laboratorium geologi dan museum untuk menyimpan
dan memperagakan hasil survei geologi. Seiring
dengan dinamika sejarah Indonesia, berdasarkan
Permen No. 12 Tahun 2013 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Museum Geologi, Museum Geologi menjadi
Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi (UPT MG),
di bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral.
Museum Geologi saat ini memiliki jumlah koleksi
terbesar di Asia Pasifik, yaitu 417.882 koleksi yang
terdiri atas batuan dan mineral, fosil vertebrata
dan hominid, fosil invertebrata, dan artefak yang
merupakan hasil penyelidikan di bidang geologi sejak
tahun 1850-an. Koleksi tersebut merupakan kekayaan
bangsa Indonesia yang tidak ternilai dan memiliki
sumbangsih cukup besar terhadap ilmu pengetahuan.
Di antara koleksi Museum Geologi yang bertaraf
internasionaladalahHomo Erectus (P. VIII) yang
merupakan satu satunya fosil tengkorak hominid paling
lengkap yang pernah ditemukan di Asia dan sangat
menarik perhatian ilmuwan dunia, khususnya tentang
teori evolusi manusia; Elephas hysudrindicus yang
merupakan fosil gajah yang diketemukan 80% utuh;
Celebochoerus Heekereni, sejenis babi besar khas
Sulawesi (endemik) yang telah punah. Koleksi-koleksi
tersebut memiliki arti penting dalam perkembangan

154
BAB 10. Pelayanan Museum Geologi

ilmu pengetahuan, sehingga banyak kerjasama


yang telah dilakukan baik dengan pihak di dalam
negeri maupun luar negeri, diantaranya Universitas
Wollongong (Australia), Universitas Norwegia, Tokyo
University, dan lain-lain. Salah satu outcome dari
kerjasama tersebut adalah banyaknya beasiswa yang
telah diluncurkan bagi para pegawai Badan Geologi
terutama terkait temuan-temuan koleksi tersebut.
Museum Geologi memiliki 4 ruang peragaan,
diantaranya Ruang Geologi Indonesia, Ruang Sejarah
Kehidupan, Ruang Sumber Daya Geologi, dan Ruang
Manfaat dan Kebencanaan Geologi, serta memiliki 11
ruang penyimpanan koleksi (storage).
Dari sisi pengunjung, jumlah kunjungan ke Museum
Geologi merupakan terbanyak di Indonesia sejak tahun
2000 dengan rata-rata sebanyak 1,3 juta kunjungan/
tahun. Untuk menunjangnya, berbagai inovasi
pelayanan publik telah dilakukan oleh Museum Geologi
seperti Day and Night at the Museum, sosialisasi
bidang museum kegeologian, dan kegiatan kegiatan
virtual di tengah Pandemi Covid-19 pada tahun 2021
hingga saat ini telah mendapatkan apresiasi dari
berbagai kalangan. Museum Geologi pun sudah
sejak lama menjadi salah satu rujukan para siswa
(tingkat TK hingga Universitas) sebagai tempat studi
lapangan yang banyak diminati dari berbagai wilayah
di Indonesia bahkan dari beberapa negara tetangga.
Dalam upaya peningkatan pelayanan publiknya,
Museum Geologi tengah berupaya melakukan inovasi-
inovasi berupa penyelidikan terhadap koleksi untuk
meningkatkan kualitas data koleksi yang dimiliki,
penambahan koleksi baru melalui kegiatan ekskavasi,
revitalisasi/renovasi ruang pamer secara berkala,
dan pembangunan Sistem Informasi Pelayanan

155
Publik Museum Geologi (Museum Geologi dalam
genggaman) yang mengintegrasikan antara berbagai
informasi kegeologian dan kebumian kepada
masyarakat luas. Pembangunan sistem tersebut
bekerjasama dengan Pusat Data dan Informasi
(Pusdatin) Kementerian ESDM.

Goal/Tujuan CoE Bidang Museum


Geologi
Goal/tujuan CoE Bidang Museum Geologi meliputi:
a. Menjadirujukan koleksi kegeologian Indonesia;
b. Menjadi Rujukan pengkonservasian spesimen
geologi;
c. Menjadirujukan sistem informasi dan database
kebumian;
d. Menjadi rujukan dalam konservasi dan
pengembangan koleksi geologi sebagai sarana
informasi dan edukasi ilmu kebumian melalui
destinasi wisata edukasi yang menarik bagi
masyarakat;
e. Menjadi rujukan upaya konservasi dan
pemanfaatan situs koleksi museum geologi di
lapangan.

Output/Outcome
Output/Outcome CoE Bidang Museum Geologi
adalah:
a. Database koleksi kegeologian di Indonesia;
b. Layanan data dan penyebarluasan informasi
kegeologian;
c. Pameran keliling dan pameran temporer;
d. Pelayanan publik konvensional dan virtual;
e. Pelayanan ramah disabilitas;
f. Layanan kerjasama konservasi situs koleksi museum
geologi di lapangan.

156
BAB 10. Pelayanan Museum Geologi

Kaitan Dengan Prioritas Nasional (PN)


Museum Geologi pada tahun 2021 tidak memiliki
kegiatan Prioritas Nasional, tetapi CoE Bidang
Museum Geologi dapat berkaitan dengan Program
Prioritas Nasional (PN) 1 sebagaimana tercantum
dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
122 tahun 2020 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja
Pemerintah Tahun Anggaran 2021.
Kerangka PN 1 yaitu Memperkuat Ketahanan
Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas. Salah
satu sasarannya adalah menigkatnya nilai tambah,
lapangan kerja, investasi, ekspor, dan daya saing
perekonomian. Pada program prioritas (PP) 6 dari PN
1 yaitu peningkatan nilai tambah, lapangan kerja,
dan invesasi di sektor riil, dan industrialisasi, terdapat
Kegiatan Prioritas (KP) 3 yaitu peningkatan daya saing
destinasi dan industri pengolahan pariwisata, termasuk
wisata alam, yang didukung penguatan rantai
pasok dan pada PP 8, Penguatan Pilar Pertumbuhan
dan Daya Saing Ekonomi, KP 4 yaitu Peningkatan
Penerapan Praktik Berkelanjutan di Industri Pengolahan
dan Pariwisata.

157
Existing 2021
Parameter Ideal (Tujuan)
(Saat Ini)
151 orang, yang terdiri dari : Kondisi ideal dibutuhkan 166 org
- PNS : 42 orang untuk mendukung Tupoksi Mu-
- Non PNS : 109 orang seum Geologi serta dalam rang-
• Penyuluh : 22 org ka mengoptimalkan Centre of
• Pramubakti : 31 org Exelent Bidang Museum Geologi
• THK : 12 org
• Driver : 4 org
• MKI : 18 org
• CS : 11 org
• Security : 11 org
Note :
SDM • MKI akan serah terima ke Pemda
pada akhir tahun 2021.
• CS & Security dibawah Perusahan
Managemen Building.

158
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024
15 orang, meliputi : 12 orang, meliputi : 6 orang, meliputi :
- Ahli Desain Grafis (1) - Ahli Desain Grafis (1) - Ahli Geologi (1)
- Ahli Geologi(1) - Ahli Geologi (1) - Pemandu Museum
- Ahli Geodesi (1) - Ahli DKV (1) (3)
- Ahli Permuseuman (1) - Ahli IT (1) - Teknisi Laboratori-
- Ahli DKV (1) - Ahli Peng. Database (1) um (1)
- Ahli IT (1) - Ahli Perencana (1) - Teknisi Peragaan (1)
- Ahli Peng. Database (1) - Pemandu Museum (3)
- Ahli Perencana (1) - Teknisi Laboratorium (1)
- Pemandu Museum (3) - Teknisi Peragaan (1)
- Teknisi Laboratorium (1)
- Humas (1)
- Ahli Pengadaan Barang dan
Jasa (2)

159
Existing 2021
Parameter Ideal (Tujuan)
(Saat Ini)
Sarana : Terpenuhinya sarana prasa-
Dukungan Penyelidikan ranauntuk kegiatan penyelidikan
- 2 Unit GPS Handheld
- 1 Unit Kompresor
dan konservasi koleksi Museum
- 2 set ayakan mesh Geologi dalam upaya peningka-
- 1 Unit mesin pemotong batu hand spes- tan kualitas data koleksi serta
imen penambahan koleksi museum
- 2 unit mikroskop binokular
- 2 unit mikroskop polarisasi
geologi yang akurat dan terper-
- 1 set total station sokkia caya
- 4 unit mikroskop zoom
- 6 unit komputer dekstop database Terpenuhinya sarana prasa-
- 1 unit scan 3D nextengine
Dukungan Eduinfo
ranauntuk mendukung penyia-
- 4 unit PC pan konten edukasi dan penye-
- 3 unit Laptop barluasan informasi geologi baik
- 2 unit Printer secara virtual maupun berbasis
- 2 unit Kamera DSLR Canon 5D Max 4
- 1 unit Kamera DSLR Canon 7D
web dan media sosial.
- 1 unit lensa tele 400
- 1 unit lensa wide Tersebarnya informasi geologi
- 5 unit Clip on dan permuseuman secara luas
Peralatan - 3 unit Microphone
bagi seluruh lapisan masyarakat.
(Sarana - 6 unit tripod DSLR
- 2 unit lighting DSLR
DanPrasa- - 6 unit stabilizer HP
rana) - 2 unit stabilizer DSLR
- 2 unit hardisk eksternal
- 2 unit HP Android
- 2 unit HP Apple
- 2 unit Tablet
- 1 unit webcam
- 1 unit switcher
- 1 unit slider track
- 1 unit microphone kabel
- 2 unit Wacom
- 2 unit Drone Phantom
Dukungan Peragaan & Pameran
- Peralatan Pengolah data visual tata pamer
- Peralatan akuisisi data visual/grafis/3D
- Peralatan purwarupa/prototype
- Peralatan Pendukung pameran/sistem tata
pamer
Prasarana :
- Gedung Museum Geologi dengan 4 Ruang
Peragaan
- Gedung Storage Koleksi Museum Geologi
- Ruang Souvenir Shop

160
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024
Sarana : Sarana : Sarana :
Dukungan Penyelidikan Dukungan Penyelidikan - Dukungan alat peraga
- 4 unit komputer dekstop data- - 1 set rak penyimpan koleksi fosil ruang pameran
base botani temporer
- 4 unit GPS Handheld - 1 set rak penyimpan koleksi Prasarana :
- 1 set GPS Geodetik mineral - Peningkatan/Revitalisasi
- Paket Peralatan Pendukung - 3 set lemari penyimpan bahan Ruang Peragaan
Laboratorium petrologi dan Pa- - 3 set lemari penyimpan alat Sumber Daya Geologi
leontologi - 1 unit lemari asam - Peningkatan/Revitalisasi
- Penambahan Koleksi Museum Dukungan Eduinfo Ruang Peragaan
Geologi - Ruang Studio Geologi Indonesia
- Pengadaan Genset Central - Peralatan Podcast - Pengadaan Ruang
- Peningkatan sarana disabilitas - Kamera video Pameran Temporer
- Penambahan Koleksi Museum - Lensa fix DSLR
Geologi - GoPro
- Pengadaan Genset - Drone Mavic
Dukungan Eduinfo Dukungan Peragaan & Pameran
- Monitor - Updating Peralatan Pengolah
- Server data visual tata pamer
- Aplikasi Sistem Informasi - Updating Peralatan akuisisi data
- Peningkatan bandwith Wifi visual/grafis/3D
- Switcher - Updating Peralatan purwarupa/
- Hardisk Eksternal prototype
Dukungan Peragaan & Pameran - Updating Peralatan Pendukung
- Updating Peralatan Pengolah data pameran/sistem tata pamer
visual tata pamer - Peningkatan sarana disabilitas
- Updating Peralatan akuisisi data Prasarana :
visual/grafis/3D - Peningkatan/Revitalisasi Ruang
- Updating Peralatan purwarupa/ Peragaan Manfaat dan Bencana
prototype Geologi
- Updating Peralatan Pendukung - Peningkatan fasilitas ruang lakta-
pameran/sistem tata pamer si dan ruang kesehatan
- Peningkatan sarana disabilitas - Peningkatan (revitalisasi) dan
Prasarana : Penambahan Ruang Storage
- Peningkatan/Revitalisasi Ruang - Ruang penyimpanan bahan dan
Peragaan Sejarah Kehidupan alat survey
- Pembangunan Ruang Pusat Infor- - Peningkatan/Revitalisasi Ruang/
masi Terpadu Studio Audiovisual
- Gedung Ruang Kerja Pegawai Mu-
seum Geologi
- Peningkatan Ruang Kerja Data-
base Koleksi
- Peningkatan ruang Laboratorium
- Pengadaan Gudang (Ruang Peny-
impanan alat)

161
Existing 2021
Parameter Ideal (Tujuan)
(Saat Ini)
Inovasi Teknologi Informasi : Terbangunnya database Infor-
- Koleksi Museum Geologi (Database koleksi masi Koleksi Museum yang aku-
Museum Geologi yang terintegrasi dengan
SIMAK BMN)
rat dan Terpercaya
- Pelayanan Publik Melalui Virtual, diantara-
nya : Tersedianya sistem informasi
- Collection Talk Koleksi Museum yang akurat
- Merdeka Belajar di Museum Geologi
- Saresehan Geologi Populer
dan Terpercaya untuk publik
- Virtual Tour (layanan bagi sekolah/insti- dan para peneliti
tusi yang akan berkunjung ke Museum
Geologi) Tersedianya sistem pelayanan
- Pameran Virtual
- Informasi koleksi Online di Instagram
publik terintegrasi
- Sosialisasi Bidang Museum Kegeologian
Online
- Pengembangan Sistem Informasi Pelayan
Publik Museum Geologi (Museum Geolo-
gi dalam genggaman), yang menginte-
grasikan :
- E Collection
- E Forum
- E Education
- E Information
Teknologi - E Services
Informasi - E Research & Development
(Hardware Software Pendukung Analisis Data :
dan Soft- - ArcGIS
- Corel
- MapInfo
ware) - Global Mapper
- adobe flash,
- Google sketchup,
- Microsoft Office
- 3D vista,
- Platform
- corel draw,
interface database
- Maya,
- Adobe Ilustrator
- 3DS Max,
- Adobe Photoshop
- Adobe premiere,
- Adobe Lightroom
- Adobe after fx,
- Adobe After Effect
- vue,
- Adobe Premier Pro
- da vinci resolve,
- 3D Max
- sketch,
- Unity
- unreal engine
- Format Factory
- Unity
- Software di ruang peragaan:
- EAS,
- VNC,
- wake on lan,
- net control,
- software geomapping, software
dome (watch out),
- unity,
Notes :
semua software yang terinstal skrg adalah ba-
jakan kecuali unity dan unreal engine
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024
Terbangunnya sistem informasi dan Terbangunnya sistem informasi Terbangunnya sistem in-
Pelayanan Publik Museum Geologi dan Pelayanan Publik Museum formasi dan Pelayanan
secara terpadu Geologi secara terpadu Publik Museum Geologi
secara terpadu
Pengembangan Sistem Informasi Pe-
layan Publik Museum Geologi (Mu-
Pengembangan Sistem Infor-
seum Geologi dalam genggaman), masi Pelayan Publik Museum Pengembangan Sistem
yang mengintegrasikan : Geologi (Museum Geologi da- Informasi Pelayan Pub-
- E Collection lam genggaman), yang mengin- lik Museum Geologi
- E Forum tegrasikan : (Museum Geologi da-
- E Education - E Collection lam genggaman), yang
- E Information - E Forum mengintegrasikan :
- E Services
- E Education - E Collection
- E Research & Development
- E Information - E Forum
Pengembangan Kerjasama Konser- - E Services - E Education
vasi Situs koleksi Museum Geologi di - E Research & Development - E Information
Lapangan Pengembangan Kerjasama Kon- - E Services
servasi Situs koleksi Museum - E Research & Devel-
Geologi di Lapangan opment
Software Pendukung Analisis
Data : Pengembangan Ker-
- ArcGIS Software Pendukung Anali-
jasama Konservasi Situs
- MapInfo sis Data :
- Surfer koleksi Museum Geolo-
- Pengembangan platform
- Global Mapper gi di Lapangan
- Pengembangan platform inter-
interface
face database - Agisoft photoscan
- Geomagic 3D analyses
- Cinema 4D Software Pendukung
- Blender Analisis Data :
- Maya - Pengembangan
- MS Office terbaru
platform interface
- FL Studio
- Audiocity
- adobe illustrator,
- adobe flash,
- Adobe photoshop,
- Google sketchup,
- 3D vista,
- corel draw,
- Maya,
- 3DS Max,
- Adobe premiere,
- Adobe after fx,
- vue,
- da vinci resolve,
- sketch,
Existing 2021
Parameter Ideal (Tujuan)
(Saat Ini)
- ICOM Tersedia payung hukum dan SOP
- PP No. 66 thn 2015 mengenai permu- dalam pelaksanaan tupoksi
seuman
- UU No. 11 tahun 2019
- tentang Sistem Nasional Ilmu Pengeta-
huan dan Teknologi
- UU No. 11 Tahun 2010 tentang benda
cagar budaya
NSPK (Reg- - Permen ESDM No. 12 tahun 2013 ten-
ulasi, SOP, tang organisasi dan tata kerja museum
geologi
Petunjuk
- UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pe-
Teknis, SNI, layanan Publik
dll) - Permenpan RB no. 24/2014 ttg Pe-
doman Penyelenggaraan Pengaduan
Pelayanan Publik secara Nasional
- Permenpan RB no. 15/2014 ttg Pe-
doman Standar Pelayanan
- Permenpan RB no. 16/2014 ttg Pe-
doman Survey Kepuasan Masyarakat
- SOP Kegiatan
Kemenkomarvest, Bappenas, Pemprov Peningkatan Sumber Daya Manusia
NTT, Pemda Bajawa, Universitas yang handal, kerjasama di berbagai
Wolongong Australia, Universitas bidang baik penelitian maupun
Norwegia, Tokyo University, ITB, program edukasi, penyebaran
UNPAD, Unair, UGM, Pemda Sukabumi, informasi geologi yang semakin
Balar, Kabupaten Blora, AMIDA luas dan merata ke segala penjuru
Jabar, Kabupaten Ngawi, Sesama dan berbagai lapisan masyarakat
Museum, Arkenas, Dinas Pendidikan,
Kemendikbud

Kerja
Sama dan
Kolaborasi

164
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024
Revisi dan pengembangan Revisi dan pengembangan Revisi dan
SOP SOP pengembangan SOP

- Perguruan Tinggi - Perguruan Tinggi - Perguruan Tinggi


- LN (Pameran Bersama) - LN(Pameran Bersama) - LN(Pameran Bersama)
- K/L terkait - K/L terkait - K/L terkait
- Masyarakat - Masyarakat - Masyarakat

165
Existing 2021
Parameter Ideal (Tujuan)
(Saat Ini)
Kinerja Unggulan Museum Geologi Terbangunnya database
meliputi beberapa kegiatan : dan system informasi
- Ekskavasi peningkatan data dan koleksi, pelayanan pub-
jumlah koleksi Museum lik yang handal untuk
- Pameran Keliling dan Pameran semua lapisan mas-
Temporer yarakat secara luas
Capaian - Pelayanan Publik konvensional dan
Kinerja Virtual
- Pelayanan Ramah Disabilitas
Unggulan - Layanan Kerjasama Konservasi
Situs koleksi Museum Geologi di
Lapangan

Media Sosial : Penyebarluasan hasil-ha-


sil penelitian serta infor-
- Website (museum.geology.esdm. masi geologi dan per-
go.id) museuman bagi seluruh
- Instagram (@geomuzee) lapisan masyarakat.
- FB (Sahabat Museum Geologi dan
Geomuzee)
- YouTube (Museum Geologi)
Publikasi Ilmiah: Nasional & inter-
nasional
Diseminasi Sosialisasi & FGD: Sosialisasi dan
dan Pub- penyebaran informasi baik se-
likasi cara langsung maupun virtual ke
seluruh lapisan masyarakat

Media Massa: Poortal berita online,


koran, radio

166
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024
- Pengembangan bagan alir - Pengembangan Katalog - Pengembangan in-
identifikasi koleksi museum Koleksi yang disetujui para tegrasi sistem data-
geologi ahli base koleksi
- Pengembangan system in- - Pengembangan system in- - Pengembangan
formasi & database koleksi formasi & database koleksi system informasi
museum geologi museum geologi & database koleksi
- Pengembangan pelayanan - Pengembangan pelayanan museum geologi
publik yang prima publik yang prima - Pengembangan pe-
- teknologi informasi guna - teknologi informasi guna layanan publik yang
mendukung penyebarluasan mendukung penyebarlua- prima
informasi geologi dan per- san informasi geologi dan - teknologi informasi
museuman permuseuman guna mendukung
penyebarluasan in-
formasi geologi dan
permuseuman
Media Sosial: Media Sosial: Media Sosial:
- Website (museum.geology. - Website (museum.geology. - Website (museum.ge-
esdm.go.id) esdm.go.id) ology.esdm.go.id)
- Instagram (@geomuzee) - Instagram (@geomuzee) - Instagram (@geomu-
- FB (Sahabat Museum Geologi - FB (Sahabat Museum Geologi zee)
dan Geomuzee) dan Geomuzee) - FB (Sahabat Museum
- YouTube (Museum Geologi) - YouTube (Museum Geologi dan Geomu-
Publikasi Ilmiah: Nasional & in- - Geologi) zee)
ternasional Publikasi Ilmiah: Nasional & in-
- YouTube (Museum
ternasional Geologi)
Sosialisasi & FGD: Sosialisasi dan Publikasi Ilmiah: Nasion-
penyebaran informasi baik Sosialisasi & FGD: Sosialisasi al & internasional
secara langsung maupun dan penyebaran informa- Sosialisasi & FGD: Sosial-
virtual ke seluruh lapisan si baik secara langsung isasi dan penyebaran
masyarakat maupun virtual ke seluruh informasi baik secara
lapisan masyarakat langsung maupun
Media Massa: Poortal berita on-
virtual ke seluruh
line, koran, radio Media Massa: Poortal berita
lapisan masyarakat
online, koran, radio
Pengembangan publikasi popu- Media Massa: Poortal
lar Museum Geologi Pengembangan publikasi popu- berita online, koran,
lar Museum Geologi radio
Pengembangan publika-
si popular Museum
Geologi

167
Existing 2021
Parameter Ideal (Tujuan)
(Saat Ini)
Berdasarkan hasil survei Indeks Mengetahui gap dan memenuhi
Kepuasan Masyarakat (IKM) pada kebutuhan pelayanan publik
tahun 2020 dengan mengacu pada
Peraturan MENPAN RB No. 14 Ta-
hun 2017 tentang Pedoman Survei
Kepuasan Masyarakat Terhadap
Penyelenggara Pelayanan Publik, MG
Kepuasan
mendapatkan nilai IKM sebesar:
Pelanggan 2018 = 79,49 dan masuk dalam kat-
egori “Baik”.

2019 = 80,25 dan masuk dalam kat-


egori “Baik”.

2020 = 85,66 dan masuk dalam kat-


egori “Baik”.
Anggaran
Rp. 31.825.755.000
(Juta Rp)

168
Penambahan Target (Milestone)
2022 2023 2024
Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas
pelayanan publik pelayanan publik pelayanan publik

Rp. 42.325.755.000 Rp. 42.790.906.000 Rp. 53.349.087.000

169

Anda mungkin juga menyukai