Anda di halaman 1dari 152

GEOLOGI JAWA TIMUR :

POTENSI DAN KENDALA DALAM PENINGKATAN


KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Sosialisasi Geologi & Sumberdaya Geologi


bagi masyarakat Jawa Timur, November 2005
SOSIALISATOR
Ir. Andang Bachtiar MSc. Ketua Umum
DR. Ir. Ridwan Djamaluddin MSc. Ketua Tim Ad-Hoc OTODA IAGI
Ir. Aria Mulhadiono MSc Ketua Tim Ad-Hoc Database Geologi IAGI
Ir. Sumardiman D.W. MBA Dewan Penasehat IAGI / Bidang Pertambangan
Ir. Untung Sudarsono MSc. Ketua Komisi Geologi Teknik - Lingkungan IAGI
Ir. Landong P. Silalahi MM Bidang Migas IAGI
Ir. Yudi Satria Purnama Komisi Karst/Geowisata IAGI
Ir. Agus Kuswanto MSc. Publikasi IAGI / Ahli Bahan Galian C
Ir. Petto Rasidho Staff Sekretariat IAGI
Eril Lanin Suhada Komisi Mahasiswa Geologi IAGI
Rani Komisi Mahasiswa Geologi IAGI

Andang Bachtiar
TUJUAN

“......pencerahan kepada
masyarakat tentang pentingnya
aplikasi ilmu geologi dalam
pembangunan daerah.......”

Andang Bachtiar
IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)

“......organisasi non-profit kumpulan para ahli geologi


Indonesia yang bekerja di berbagai sektor dan bidang
kerja: swasta, pemerintahan, lembaga penelitian,
perguruan tinggi, industri, konsultan,.......”

didirikan 13 april 1960 di Bandung

jumlah anggota IAGI 2675


(jumlah ahli geologi Indonesia aktif +/- 5000)

Andang Bachtiar
IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)

MISI

peran aktif dalam pembangunan nasional


kemajuan dan pengembangan ilmu
kekeluargaan antar anggota
profesionalisme anggota

Andang Bachtiar
IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)

PROGRAM
...... seminar ilmiah tahunan
kuliah tamu di perguruan tinggi, kursus-kursus, pameran,
sertifikasi ahli geologi, diskusi ilmiah, field trip, penerbitan
buku, majalah, buletin, konservasi kawasan karst,
konservasi geowisata, dsbnya.....

masukan kepada pemerintah tentang:

kebijakan (UU,PP) masalah kebumian


tambang, migas, panas-bumi, energi, bencana, tataruang,
agraria,........

Andang Bachtiar
IAGI - OTONOMI DAERAH
kampanye geologi (umum)
kampanye geowisata
kampanye ISDA & RTRW
kampanye sertifikasi cadangan sumberdaya bumi
kampanye sertifikasi ahli geologi profesional

Andang Bachtiar
RUANG LINGKUP GEOLOGI
• Geomorfologi • Geologi Teknik
• Geologi Struktur • Hidrogeologi
• Stratigrafi, • Geofisika
sedimentologi • Vulkanologi
• Petrologi, mineralogi • Geologi Ekonomi
• Paleontologi • Minyak bumi,
• Geokimia batubara

Ridwan Djamaluddin
Contoh Peta dan
Penampang
Geologi
Ridwan Djamaluddin
MENCERMATI FENOMENA KEBUMIAN
DALAM 3 DIMENSI

Ridwan Djamaluddin
SUMBERDAYA ENERGI

Ridwan Djamaluddin
BENCANA GEOLOGI

Ridwan Djamaluddin
Geologi, Sumberdaya Alam,
dan Otonomi Daerah
 Informasi geologi sangat penting dalam mengelola sumberdaya
mineral, energi, dan air tanah; pengelolaan lingkungan, mitigasi
bencana, dan penggunaan lahan.

 Saat ini 316 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia harus


menangani sumberdaya alamnya, dan membuat rencana
pengelolaan yang baik.

 IAGI akan membantu mengimplementasikan program otonomi


daerah agar program ini berakhir pada pemberdayaan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah melalui
pengelolaan potensi dan masalah kegeologian.

Ridwan Djamaluddin
Sumber Informasi Geologi
 Informasi geologi mencakup, antara lain bentuk lahan
[geomorfologi], jenis batuan [litologi], struktur geologi, urut-
urutan perlapisan batuan [stratigrafi], potensi sumberdaya
mineral, sumberdaya energi, sumberdaya air; dan potensi
bencana alam.

 Peta geologi adalah sajian informasi geologi berupa gambar


yang menggunakan kombinasi warna, garis, dan simbol untuk
menggambarkan komposisi dan struktur bahan pembentuk bumi
serta penyebaran baik di permukaan, maupun di bawah
permukaan bumi.

 Geologi wilayah Indonesia telah dipetakan secara sistematis


dalam skala regional [1:100.000 dan 1:250.000].
Ridwan Djamaluddin
Peta dan Penampang
Geologi Kutai

Ridwan Djamaluddin
Informasi Geologi dalam
RTRW
 Keberhasilan pelaksanaan RTRW ditentukan oleh pemahaman
terhadap sifat-sifat bumi yang sangat penting dalam penentuan
kesesuaian lahan.

 Contoh: Dimana membangun pemukiman? Apakah air cukup


tersedia? Apakah lahan di sekitarnya cocok untuk pertambangan
atau pertanian? Dimana jalur transportasi harus dibuat, dan berapa
biaya yang harus disediakan? Apakah daerah tersebut aman dari
gempabumi, tanah longsor, letusan gunung api, banjir, dan
tsunami?

 Kondisi kontradiktif antara potensi pengembangan sumberdaya


wilayah yang keberadaannya sering berbenturan dengan potensi
bencana. Contoh: daerah pertanian yang subur terletak di
lereng/kaki gunungapi yang tanahnya gembur dan banyak
mengandung air.

Ridwan Djamaluddin
Kesesuaian Lahan

Ridwan Djamaluddin
Sumberdaya Mineral dan
Energi
 Keterdapatan dan karakteristik sumberdaya mineral
dan energi ditandai oleh keberadaan batuan yang
menjadi sumber mineral-mineral berharga dan energi.

 Selanjutnya, berdasarkan keadaan geologi dan


geomorfologi suatu wilayah dapat dikembangkan
strategi eksplorasi dan eksploitasi berbagai sumberdaya
mineral dan energi.

 Informasi mengenai keberadaan batuan sumber dan


struktur geologi yang potensial mengandung mineral
berharga dan energi terkandung dalam peta geologi.

Ridwan Djamaluddin
Pemilihan Lokasi
Pembuangan Sampah
 Tumpukan sampah dalam jumlah besar dapat menjadi
tidak stabil dan menimbulkan bencana longsor.

 Jika lapisan batuan di bawah tumpukan sampah tidak


kedap air, air hujan yang jatuh di atas tumpukan sampah
dapat meresap ke lapisan bawah bersama bakteri-bakteri
yang dapat mencemarkan air tanah di daerah tersebut.

 Peta geologi menyediakan informasi yang berhubungan


dengan usaha-usaha pencegahan terhadap potensi masalah
di atas, antara lain: kestabilan lereng, jenis batuan, dan
potensi air tanah.
Ridwan Djamaluddin
Pencemaran Air Tanah
 Air tanah dapat tercemar oleh limbah pabrik, limbah
rumah tangga, limbah pertambangan, dan pestisida.

 Pencemaran terjadi jika limbah terbawa hingga ke


permukaan air tanah atau pun ke dalam batuan penyimpan
air tanah.

 Peta geologi menggambarkan penyebaran material yang


potensial menjadi aquifer, dan material penyekat untuk
mencegah pencemaran, sehingga dapat digunakan sebagai
dasar pengaturan lokasi sumber-sumber potensial penyebab
pencemaran.

Ridwan Djamaluddin
Mitigasi Bencana

 Bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor,


banjir, letusan gunungapi, dan tsunami sangat
berhubungan dengan kondisi geologi.

 Peta geologi menyajikan informasi patahan aktif,


material dan struktur yang rentan terhadap tanah
longsor; di samping itu, dapat diinterpretasikan daerah
yang rawan banjir dan letusan gunungapi.

Ridwan Djamaluddin
Program IAGI
untuk Pemberdayaan Masyarakat

 Sosialisasi informasi geologi


 Kampanye Inventarisasi Sumberdaya
Alam
 Pemanfaatan informasi geologi dalam
pembuatan Rencana Tata Ruang
Wilayah
Ridwan Djamaluddin
Inventarisasi Sumberdaya
Alam
 Dukungan terhadap pengambilan
keputusan
 Pemahaman karakteristik sumberdaya
alam, mencakup jenis, jumlah, dan lokasi
sumberdaya alam
 Usulan rencana eksplorasi dan eksploitasi
 Pemetaan potensi bencana alam

Ridwan Djamaluddin
Informasi Geologi dalam
RTRW
 Peta dan laporan geologi sudah
tersedia dalam jumlah, jenis, dan
cakupan terbatas
 Pemanfaatan belum optimum
 Dapat digunakan untuk menghindari
salah kelola terhadap sumberdaya alam
dan sumberdaya lahan

Ridwan Djamaluddin
IAGI SIAP MEMBANTU
Kampanye, Advokasi
Bantuan Teknis

SEKRETARIAT IAGI
Gedung Geologi dan Sumberdaya Mineral [Lt. 4]
Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH. No. 10 Jakarta Selatan 12870
Telpon/Faksimili 021-83702848
E-mail: pp-iagi@yahoogroups.com
Aplikasi Sistem Informasi Geografis
(SIG) dan Penginderaan Jauh untuk
Pengelolaan Wilayah

Studi Khusus pemanfaatan


Informasi Geologi dan Informasi
Sumberdaya Alam
Presentasi Khusus untuk Kabupaten Lebak - Banten

Aria Mulhadiono
Latar Belakang
• Implikasi dari pelaksanaan Undang Undang nomor UU 22/1999 dan
Peraturan Pemerintah PP 25/200 yaitu mengenai Otonomi Daerah
dan pembagian kewenangan antar pusat ke daerah adalah daerah
harus mempersiapkan diri untuk mengoptimalkan semua kekuatan/
potensi daerahnya untuk kemakmuran rakyat

• IAGI bermaksud membantu bangsa Indonesia


mengimplementasikan program otonomi daerah agar program ini
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.

• Menentukan Pilot project sebagai proyek Percontohan

• Kabupaten Lebak dengan luas 325.200 hektar terdiri dari 19


Kecamatan. Pada pembangunannya kelihatannya pemanfaatan ilmu
kebumian belum menjadi prioritas

• Kabupaten LEBAK mempunyai beragam sumberdaya


Aria Mulhadiono
Maksud Dan Tujuan
• Sosialisasi mengenai pentingnya informasi
geologi pada pelaksanaan Otonomi Daerah di
Kabupaten LEBAK, Propinsi Banten.

• Tujuan
• Agar daerah bisa mengetahui dengan benar potensi
energi, sumberdaya alam dan lingkungannya.

• Agar pengelolaan sumberdaya alam bisa dilakukan


secara optimal karena telah memperhitungkan segala
aspek

Aria Mulhadiono
Sasaran (Pilot Project)
• Dapat dimanfaatkannya informasi geologi
dengan baik dan benar

• Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya


energi, sumberdaya mineral dan lingkungan

• IAGI menjadi mitra dalam pelaksanaan


Otonomi Daerah di Kabupaten LEBAK,
Propinsi Banten dalam Rangkaian Pilot Project

Aria Mulhadiono
Kegiatan
• Penyiapan data dasar / informasi Kabupaten Lebak berdasarkan kajian
pustaka. Data ini meliputi : Informasi Geografi, demografi, geologi dan
potensi sumberdaya energi, mineral dan lingkungannya

• Data dasar yang telah terkumpul selanjutnya disusun menjadi sebuah


informasi berbasis Sistem informasi Geografis (SIG) mengenai potensi
Kabupaten Lebak.

• Analisa mengenai berbagai potensi berdasarkan kajian geologi, meliputi


pekerjaan inventarisasi SDA, pemrosesan, pemodelan dan prediksi
mengenai potensi SDA alam, utamanya geologi, pertambangan, bencana
alam dan lingkungan, dalam format SIG.

• Presentasi kepada Pemda Kabupaten Lebak mengenai potensi daerah


yang dimilikinya serta mengenai pentingnya kegunaan informasi geologi
untuk mengembangkan potensi daerah tersebut.

• Bersama Pemerintah Daerah/ Instansi/ Lembaga Lain membuat Kegiatan


lebih lanjut

Aria Mulhadiono
Sistem Informasi Geografis
• Geografis = lokasi, tempat, alamat, koordinat,
tempat.
• Alat Bantu secara komputerisasi
• Peta dan Informasi (tabulasi) terintegrasi,
data SDA
• Mampu melakukan klasifikasi informasi
• Mampu melakukan Analisis : pencarian,
statistik, kualitatif maupun kuantitatif
• Memiliki keunggulan dalam manajemen data,
pengelolaan data, perawatan data, perbaruan
(update) data dan Penyajian Data

Aria Mulhadiono
Ilustrasi SIG vs. Manual

Aria Mulhadiono
Keunggulan SIG

Aria Mulhadiono
Ilustrasi SIG dan Kondisi Alam

Aria Mulhadiono
Proses Kerja
• Pengadaan Data
SIG
• Pembangunan Basis Data SIG
• Visualisasi Informasi
• Analisis dan Prediksi

Contoh prediksi

Aria Mulhadiono
Kegiatan Pilot Project
“LEBAK”
• Pengumpulan Data
•IAGI
•Instansi Pemerintah Presetasi
•Konstribusi Anggota IAGI  Presentasi dari Data
•Citra Satelit Sekunder (referensi)
•Website/ Internet  Tanya Jawab,
• Pembuatan Basis Data pengumpulan informasi dan
GIS skala kebutuhan
• Validasi Data Portofolio SDA
• Penyesuaian format data  Pembuatan portofolio
• Integrasi Peta dan SDA/ investasi untuk sektor
Tekstual tertentu
• Visualisasi dan Analisis
Lapangan
• Penyajian data dan Peta
• Analisis dan Prediksi Validasi dari Analisis
berdasarkan data sekunder
• Dipresentasikan ke
LEBAK

Aria Mulhadiono
Kegiatan Pilot Project “LEBAK”
Data : Informasi Bahan Tambang
• Data Informasi Umum Emas
• Batas Administrasi Galian Logam
• Informasi Statistik Kependudukan Galian Non Logam
• Jalan Potensi Resiko Eksplorasi Migas
• Sungai Kuasa Pertambangan Migas,
• Citra Satelit Landsat Emas dan Batubara

• Informasi Kondisi Permukaan Peta Hidrologi


• Peta Topografi Curah Hujan
• DEM Geohidro
• Informasi Kelerengan Muka Air Tanah
• Tata Guna Lahan Air Tanah/ Akuifer

• Informasi Geologi Peta Potensi Bencana Geologi


• Peta Geologi Pota Potensi Longsor
• Struktur Geologi Peta Titik Gempa

Aria Mulhadiono
Kegiatan Pilot Project “LEBAK”
• Hasil Interpretasi :
• Potensi Pertambangan
• Potensi Sumberdaya Minyak dan Gas
• Potensi Geologi Tata Lingkungan dan Bencan
Geologi
• Potensi Geowisata
• Rencana Umum Tata Ruang
• Inventarisasi Sumberdaya Alam
• Portofolio Investasi
• Validasi ke Lapangan

Aria Mulhadiono
Lokasi

Aria Mulhadiono
Citra Satelit

Aria Mulhadiono
Kabupaten Lebak, sekilas
• LEBAK yang berpenduduk 1.027.053 jiwa (Sensus Penduduk
2000), sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup
dari pertanian dan perkebunan. Luas areal pertanian dalam
bentuk lahan sawah adalah 42.362 hektar, jauh lebih kecil
dibanding luas lahan kering yang mencapai 185.151 hektar

• Kekayaan di sektor agroindustri bisa pula menjadi salah satu


sumber PAD. Seluas 70.570 hektar lebih hampir seperempat
dari luas wilayah Lebak yang 285.997 hektar merupakan areal
perkebunan .

Sumber : Harian KOMPAS, Jumat 17 januari 2001

Aria Mulhadiono
Kabupaten Lebak, sekilas
• Potensi hidrologis di Lebak cukup menjanjikan. Daerah ini memiliki
cukup banyak jumlah mata air yang mengalir sepanjang tahun dengan
debit air lumayan besar.

• Dalam soal pertambangan, Lebak pernah punya tambang emas yang


produktif. Tambang emas itu terletak di Desa Cikotok, Kecamatan
Bayah. Tambang yang telah berproduksi sejak 1939 itu pernah
memproduksi emas sebanyak 133 kg (1990), 102 kg (1991), 75 kg
(1992), dan terakhir cuma 14,23 kg (1993).

• Pengembangan pariwisata terutama di wilayah pesisir Samudera


Indonesia. Sepanjang Malingping sampai Bayah sejauh 40 km memiliki
pemandangan pantai berkarang yang amat mempesona

Sumber : Harian KOMPAS, Jumat 17 januari 2001

Aria Mulhadiono
Geologi Umum
• Di Daerah Lebak tersingkap satuan endapan Eosen hingga Resen,
terbagi atas endapapan permukaan, batuan sedimen, batuan gunung
api, batuan terobosan dan batuan metamorfosa.

• Batuan tertua yang tersingkap adalah Formasi Bayah yang berumur


Eosen.

• Satuan Gunung Api yang tersingkap berumur Eosen sampai Kuarter.


Satuan yang tertua adalah Formasi Cikotok.

• Di daerah ini tersingkap Satuan Batuan Metamorf yang diduga berumur


Oligosen- Miosen, terdiri dari sekis, genes dan amfibolit, sedangkan di
bagian utara terdapat tubuh Granodiorit Cihara

• Evolusi kegiatan tektonika dan strukturnya diperkirakan mulai dari


Oligosen-Miosen hingga Plistosen Tengah.

Aria Mulhadiono
Peta Geologi
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan

x
. Maja
Maja
Maja
Maja
Maja
Maja
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi

Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
x x

Cileles
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Sajira

Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
x Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana x
Muara
Muara
Muara
Muara
Muara
Muara
x
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung

Kerta
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng

x x Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Citorek

Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang

Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping

Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam x
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok

x x

&
Cihara
Cihara
Cihara
Cihara
Cihara
Cihara
x
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
x

0 10 20

kilometers

Aria Mulhadiono
Peta Kontur Elevasi

Aria Mulhadiono
Peta Penyebaran Penduduk

Aria Mulhadiono
Peta Penyebaran Desa Miskin

Aria Mulhadiono
Peta Penyebaran Litologi

Aria Mulhadiono
Peta Penyebaran Emas
Cadangan terukur di Cikotok
dan sekitarnya
lebih dari 12 juta ton

Cadangan Hipotesis di Cipicung


dan sekitarnya
lebih dari 300 ribu ton

Aria Mulhadiono
Peta Penyebaran Galian C

Aria Mulhadiono
Peta Penyebaran Mineral Logam dan Non Logam

Aria Mulhadiono
Peta Potensi Bahaya Longsor

Aria Mulhadiono
Contoh Langkah Pemrosesan Untuk
Mendapatkan Informasi Kesesuaian Tata
Ruang
Parameter Yang Digunakan :
1. Informasi Geologi, meliputi :
• Jenis Batuan dan Struktur Geologi
• Fenomena Khusus lainnya
2. Informasi Topografi : Target :
• Ketinggian
“Kesesuaian Lahan untuk
• Kemiringan Lereng
• sungai Pengembangan Kawasan
3. Informasi Tata Guna Lahan yang Ada Industri”
4. Potensi SDA :
• Tambang
• Hutan, Pekerbunan, Pertanian
• Wisata Alam/ Geowisata
5. Potensi Bencana Alam (Geologi)
6. Informasi Kependudukan
7. Informasi Infrastruktur Jalan yang Ada

Aria Mulhadiono
Contoh Pemrosesan

Batasan Parameter Yang (Kuantifikasi Masalah) :


1. Informasi Geologi, meliputi :
• Jenis Batuan dan Struktur Geologi  Baik untuk Pondasi,
• Struktur Geologi  Jarak lebih dari 2 km dengan sesar besar
• Fenomena Khusus lainnya  Dekat Dengan Sumber Galian C
2. Informasi Topografi :
• Ketinggian  Kurang dari 1000 m dpl
• Kemiringan Lereng  Kurang dari 20 deg
• Sungai  Jarak Aliran Sungai (Besar) kurang dari 2 km
3. Informasi Tata Guna Lahan yang Ada
• Jenis Tutupan  Bukan hutan, bukan sawah
4. Potensi SDA :
• Tambang  Jarak dengan Potensi Tambang Gol A dan B kurang dari 5 km; Jarak
dengan Potensi Tambang Gol C kurang dari 2 km
• Wisata Alam/ Geowisata  Jarak lebih dari 10 km dengan potensi Wisata Alam
• Geohidro  Akuiver berproduktifitas tinggi
5. Potensi Bencana Alam (Geologi)
• Longsor  Minimal 5 km dari lokasi rawan bencana longsor dan Rawan Gempa
• Banjir  Bukan di Wilayah banjir
6. Informasi Kependudukan 
• Penyebaran Penduduk  Di daerah Kecamatan yang padat penduduk; Berjarak 10
sampai 50 km dari Daerah Alokasi penduduk
• Strata Sosial  Di daerah minus
7. Informasi Infrastruktur Jalan yang Ada  Maksimal 10 km dari Jalan Besar

Aria Mulhadiono
Batugamping Terumbu (2)
Breksi Tapos (1)

Contoh Pemrosesan
Dasit (1)
Diorit Kuarsa (1)
Endapan Undak (1)
Formasi Badui (1)
Formasi Bojong (1)
Formasi Bojongmanik (1)
Formasi Cicarucup (1) GeologiX by SKOR
Formasi Cihoe (1)
Formasi Cikotok (1) 0 (10)
Formasi Cimanceuri (1) 1 (2)
Formasi Cimapag (1) 2 (1)
Formasi Cipacar (1) 3 (2)
Formasi Genteng (1) 4 (3)
Formasi Serpong (1) 5 (9)
Granodiorit Cihara (1) 6 (5)
Gunungapi Endut (1) 8 (3)
Koluvial (1) 9 (1)
Produk gunungapi Karang (1) 10 (5)
Tufa Banten Atas (2)
Tufa Citorek (1)
Tufa malimping (1)

Peta Geologi berdasar satuan batuan Peta Geologi berdasar Skor Kesesuaian

Struktur Geologi

Aria Mulhadiono
Contoh Pemrosesan

Ketinggian Kelerengan

Sungai

Aria Mulhadiono
Contoh Pemrosesan

Tata Guna Lahan


Tata Guna Lahan
Jalan

Aria Mulhadiono
Contoh Pemrosesan

Potensi Tambang HidroGeologi


Potensi Kegiatan Wisata Alam

Aria Mulhadiono
Contoh Pemrosesan

Rawan Longsor Titik Gempa Bumi

Aria Mulhadiono
Contoh Pemrosesan

Kec. Padat Penduduk Sentra Lokasi Penduduk Kec. Desa Miskin

Aria Mulhadiono
Contoh Pemrosesan

Hasil Analisis dng Metoda Bolean – Ya/Tidak

Aria Mulhadiono
Contoh Pemrosesan

Hasil Analisis dng Metoda Indeks


Aria Mulhadiono
Contoh Analisis

Lokasi Tambang Potensial di Kawasan Hutan

Hasil Analisis

Peta Potensi Tambang

Hutan Potensi tambang di Hutan

Peta tata Guna Lahan


Contoh Analisis
Lokasi Tambang
Potensial
di Daerah Desa Miskin

Peta Desa Miskin

Potensi tambang di Desa Miskin

Peta tata Guna Lahan


Contoh Analisis
Lokasi Tambang di Areal Hutan (hasil)

Aria Mulhadiono
Curah hujan
Contoh Analisis
Sesar
Lokasi Potensi Bencana
Longsor

Lereng/ Slope
Litologi Longsor

Aria Mulhadiono
Contoh Analisis

Lokasi Potensi Bencana Longsor (hasil)

Hasil Kombinasi Resiko tinggi

Tidak beresiko

Resiko rendah

Aria Mulhadiono
Perbandingan Perkembangan Wilayah
Citorek Citorek

Cibeber
Cibeber Cibeber
Cibeber

Tefallumbuh Tefallumb
Cikotok
Panggarangan
Panggarangan
Cikotok
x x

Aria Mulhadiono
Tampilan 3D

Aria Mulhadiono
MENGENAL KEGIATAN
EKSPLORASI MIGAS

LANDONG SILALAHI
KARAKTER INDUSTRI MIGAS

 HARUS TERSEDIA SUMBER DAYA (RESOURCES) MIGAS

 KEBERHASILAN USAHA MENGANDUNG RESIKO TINGGI

 PEMBIAYAAN OPERASI MEMERLUKAN MODAL YANG


SANGAT BESAR

 PELAKSANAAN OPERASI MEMERLUKAN TEKNOLOGI


TINGGI

LANDONG SILALAHI
JENIS KEGIATAN
INDUSTRI HULU MIGAS
–EKSPLORASI

–EKSPLOITASI

–PRODUKSI

LANDONG SILALAHI
PERKEMBANGAN METODA EKSPLORASI
PRA ABAD - 20 - PENCARIAN/BOR DEKAT REMBESAN
TAHUN 1912 - PEMETAAN GEOLOGI
1920 - MULAI METODA LISTRIK
1923 - CARA GEOFISIKA
1940 - PEMBORAN LEPAS PANTAI DI LOUISIANA (USA)
1950 - HELIKOPTER UNTUK MENUNJANG EKSPLORASI
1958 - HELIKOPTER UNTUK PEMBORAN DI IRIAN JAYA
1960 - EKSPLORASI LEPAS PANTAI SECARA
BESAR-BESARAN
DEKADE TERAKHIR - SEISMIK PROCESSING
- REMOTE SENSING
- PLATE TEKTONIK
- GEOKIMIA

LANDONG SILALAHI
HYDROCARBON EXPLORATION
BUSINESS TURNING-POINT
DRY HOLE
PREPARATION
STAGE :
HYDROCARBON
• Pre-study
RESERVES
EXPLORATION
• Contract sign STAGE :
• Survei
DEVELOPMENT
• Evaluation
STAGE :
• Wildcat drilling
• Development
drilling
• Production PRODUCTION
facilities STAGE :
DISCOVERY • Transportation
• Maintenance
HYDROCARBON
RESOURCES

LANDONG SILALAHI
PROFIT $
EXPLORATION – PRODUCTION
BASIN EVALUATION
CHAIN ACTIVITIES
PROSPECT IDENTIFICATION

EXPLORATION DRILLING

DEVELOPMENT PLANNING

INITIAL DEVELOPMENT & PRODUCTION

UPDATE DEVELOPMENT PLAN

INFILL DRILLING & WORKOVERS

ENHANCED RECOVERY

FIELD DECLINE

FIELD ABANDONMENT

EXPLORATION PHASE POD : 10 TH YEAR


4 TO 6 YEARS

LANDONG SILALAHI
SIKLUS KEGIATAN EKSPLORASI
SURVEI SEISMIK

USULAN PEMBORAN
EKSPLORASI

PEMBORAN
EKSPLORASI

INTERPRETASI SEISMIK 2D / 3D
PETROLEUM SYSTEM

RESERVOIR

COMMERCIAL
TRAP HYDROCARBON SEAL
ACCUMULATION

PROPER TIMING
OF MIGRATION
SOURCE ROCK
PROCESSES DETERMINING THE NATURE
OF A PETROLEUM ACCUMULATION

PETROLEUM
COMPOSITION
at Surface
SOURCE ROCK
INFORMATION PETROLEUM
CHARGE TO TRAP
PRODUCTION SEEPAGE
BURIAL
GEOCHEMICAL
PETROLEUM GENERATION INTERPRETATION
KEROGEN BREAKDOWN + THERMAL HISTORY
IN-RESERVOIR
ALTERATION
PETROLEUM
+ ACCUMULATION
+ IN-RESERVOIR
MIXING
PETROLEUM PETROLEUM
IN-RESERVOIR
GENERATED CHARGE COMPOSITIONAL
VARIATION
TO TRAP

+
EXPULSION MIGRATION
SPECIALLY PHASE CHANGES

PETROLEUM
EXPELLED
UPAYA PENEMUAN CADANGAN HIDROKARBON

GOAL
GEOFISIKA APLIKASI
-Akusisi Gravity
- Akusisi Magnetik GEOKIMIA
- Akusisi Seismik
- Pengolahan Data Seismik
- Interpretasi Seismik

GEOLOGI EKSPLORASI
-Tektonik Indonesia
- Cekungan Migas Indonesia
GEOLOGI
- Analisa Resiko Geologi
GEOLOGI MINYAK INDONESIA - Estimasi Cadangan
GEOFISIKA - Usul Pemboran Eksplorasi

LANDONG SILALAHI
EXPLORATION CYCLE OVERVIEW - CASH FLOW PROFILE

HOST
GOVERNMENT
REVENUES
DISCOVERY

OIL COMPANY
NET REVENUES
F G
A OPERATING COST
0
B C D
E

A. LAND ACQUISITION / SIGNATURE BONUS


(YEAR ZERO)
B. GEOPHYSICAL SURVEYS AND INTERPRETATION (2-3 YEARS)
C. EXPLORATION DRILLING (2-4 YEARS)
D. APPRAISAL OR DELINEATION DRILLING (1-3 YEARS)
E. FIELD DEVELOPMENT (2-5 YEARS)
F. PRODUCTION OPERATIONS (10-20
YEARS)
G. FIELD ECONOMIC LIMIT

20 to 30 YEAR CYCLE

LANDONG SILALAHI
INDONESIA BASIN STATUS

PROPINSI BANTEN

PRODUCING ( 15 )
DISCOVERY (8)
NO DISCOVERY ( 15 )
UNDRILLED ( 22 )

LANDONG SILALAHI
CEKUNGAN SEDIMENTASI DI KABUPATEN LEBAK

LANDONG SILALAHI
PERIMBANGAN KEUANGAN PUSAT-DAERAH BERDASAR UU OTONOMI DAERAH
PUSAT DAERAH
MINYAK 85 15
Propinsi 3
Kabupaten / Kota Penghasil 6
Kabupaten / Kota Lain 6
GAS ALAM 70 30
Propinsi 6
Kabupaten / Kota Penghasil 12
Kabupaten / Kota Lain 12
PERTAMBANGAN 20 80
UMUM
- Iuran tetap (land-rent)
Propinsi 16
Kabupaten / Kota Penghasil 64
- Iuran eksplorasi dan
eksploitasi (royalti)
Propinsi 16
Kabupaten / Kota Penghasil 32
Kabupaten / Kota Lain 32
HUTAN 20 80
- IHPH
Propinsi 16
Kabupaten / Kota Penghasil 64
- Propinsi SDH
Propinsi 16
Kabupaten / Kota Penghasil 32
Kabupaten / Kota Lain 32
ALOKASI UMUM 75 25
Propinsi 2,5
Daerah Kabupaten / Kota 22,5
REBOISASI 60 40
PERIKANAN 20 80
PBB 10 90
BPHTB 20 80
KEWAJIBAN KONTRAKTOR PRODUCTION SHARING KEPADA PEMERINTAH
BERDASARKAN UU NO. 8 TAHUN 1971, UU PAJAK TAHUN 1994 DAN UU NO.25 TAHUN 1999

NOI
73.2143% 26.7857%
PPH
PEMERINTAH 44% KONTRAKTOR
73.2143% 11.7857% 26.7857%
TOTAL
PEMERINTAH 56%
85%
NET
5% KONTRAKTOR
15%
BAGIAN
PBB. PEMDA PPH
PEMERINTAH
4.25% 11.7857%
68.9643%
85% 15% 90% 10%

PUSAT DAERAH DAERAH PUSAT


58.6196% 10.3446 % 3.825% 0.425%

TOTAL
SUB TOTAL DAERAH
DAERAH 14.1596%
14.1596%
TOTAL
PUSAT
LANDONG SILALAHI 70.8303%
EKSPLORASI
MINYAK DAN GAS BUMI

• PENCARIAN DAN PENGUMPULAN DATA


• INTERPRETASI DAN ANALISA DATA
• PEMBUKTIAN LAPANGAN (PEMBORAN)

LANDONG SILALAHI
PENGERTIAN DASAR GEOLOGI MINYAK BUMI
Batuan yang ada di Bumi
• Batuan Beku
• Batuan Sedimen
• Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Sedimen
Batuan ini terjadi oleh proses pengendapan (sedimentasi) butiran
(sangat halus-sangat kasar), karena berbutir maka sifat umumnya ialah
mempunyai porositas dan permeabilitas.
Contoh : Batuan Sedimen Halus
Batulempung, Serpih, dll.
Batuan Sedimen Sedang – Kasar
Batupasir, Konglomerat, Breksi, dll
Batuan Karbonat
Batugamping
LANDONG SILALAHI
SIKLUS GEOLOGI DAN JENIS BATUAN

EROSI SEDIMENTASI

TRANSPORTASI

BATUAN
METAMORF

BATUAN BATUAN
BEKU SEDIMEN

LANDONG SILALAHI
Materi Pembentuk Minyak/Gas bumi

Materi Organik (Organic Matter)


Organik Darat : Tumbuhan/tanaman , algae dll
Organik laut : Phytoplankton
Materi Organik ini terperangkap atau terawetkan menjadi fosil dalam
batuan sedimen.

Fosil
Fosil adalah suatu jasad hidup (tumbuhan dan binatang) yang
terawetkan dalam batuan sedimen dalam kurun waktu ribuan bahkan
jutaan tahun.
Tidak semua jasad hidup dapat terawetkan, karena untuk menjadi
terfosilkan memerlukan beberapa persyaratan tertentu.

LANDONG SILALAHI
PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
BENTUK JEBAKAN MINYAK
CEKUNGAN GEOLOGI

Suatu kawasan regional yang sangat luas, yang secara geologi memiliki bentuk
morfologi bawah permukaan seperti cekungan dan memiliki gejala geologi
(sesar/patahan) yang mempengaruhi bentuk arsitektur bumi. Bentuk ini dapat
disebabkan oleh proses tektonik yang terjadi pada daerah tersebut.

Di indonesia terdapat 60 cekungan geologi (besar & kecil) yang memiliki potensi
mengandung minyak/gas.

LANDONG SILALAHI
PENCARIAN DAN PENGUMPULAN
DATA

• Jenis dan macam data


• Data bawah permukaan
(subsurface) yang meliputi
data seismik dan data sumur

• Data permukaan (peta geologi,


rembesan, dll)
LANDONG SILALAHI
SURVEY SEISMIK
• Survey seismik adalah metoda pencarian
data geologi bawah permukaan yang
menggunakan metoda pantulan gelombang
yang dihasilkan dari suatu getaran untuk
mengetahui kondisi batuan bawah
permukaan.

LANDONG SILALAHI
SURVEY SEISMIK

Untuk mendukung keberhasilan eksplorasi


harus diperoleh data seismik yang bermutu
baik yang memenuhi syarat-syarat tertentu
sesuai dengan metoda (parameter) yang
telah ditentukan berdasarkan kondisi batuan
setempat dan obyektifnya

LANDONG SILALAHI
PENGAMBILAN DATA SEISMIK LAPISAN BATUAN

PEMBORAN SEISMIK
UNIT ALAT PEREKAMAN

DINAMI
T

DATA LAPANGAN

LAPISAN BATUAN

DATA SESUDAH MINYAK BUMI

PROSES
PROJECT RANKING
•Berpijak pada ketersediaan dana
•Merefleksikan tujuan dan strategi
eksplorasi
•Cash position
•Investment opportunity
•Dasar penentuan :
- discounted return on investment
- Profit on investment
- Pay out time
LANDONG SILALAHI
PEMBORAN SUMUR EKSPLORASI
Pemboran eksplorasi merupakan tahapan akhir kegiatan eksplorasi dari
serangkaian tahapan sebelumnya, seperti :

SURVEI GEOFISIKA (magnetik, gravity & seismik) termasuk akuisisi,


pengolahan data & dan interpretasi
SURVEI GEOLOGI
STUDI/EVALUASI G&G
yang pada dasarnya mempunyai target/goal PENEMUAN CADANGAN
HIDROKARBON yang ekonomis dan segera dapat dikembangkan.

LANDONG SILALAHI
Pemboran Pemboran yang dilakukan untuk menilai adanya
Eksplorasi : Kandungan hidrokarbon di dalam suatu struktur/
Prospek

Pemboran Pemboran yang dilakukan setelah pemboran


Eksploitasi : Eksplorasi untuk mengevaluasi jumlah kandungan
Hidrokarbon, penyebaran kandungan hidrokarbon
Di dalam suatu struktur/prospek penemuan

Lapangan: Suatu daerah yang mengandung akumulasi


Hidrokarbon dan telah dikembangkan dengan
Pemboran-pemboran yang menghasilkan minyak
Dan atau gas bumi

LANDONG SILALAHI
PERHITUNGAN SUMBERDAYA SOPA-C (SPA-C)

PARAMETER BATURAJA FM
SOPA-C
SUMUR SOPA-C (BAWAH PERMUKAAN) MIN MAX MOST
MMBO MMBO MMBO

POROSITAS (% ) 18 20 19

SUMUR SOPA-C (PERMUKAAN) SW (% ) 20 15 17

Boi 1.52 1.25 1.38

IPF (BBL/ACFT) 735 1055 881

KAF
LUAS (ACRE) 185 185 185

NET PAY (FT) *) 80 100 89

SUMBERDAYA DI TEMPAT 10.88 19.52 15

RF (% ) 30 30 30

368 M
SUMBERDAYA TERAMBIL 3.26 5.86 4.37

KEEKONOMIAN

CADANGAN : 4.4 MMBO


NPV (@ 15%) : US $ 0.881 JUTA
IRR : 18.25 %

315 M
PI @ 15 % : 1.18
UP. : 21 TAHUN
POT : 6.04 TAHUN

SOPA-C
SOPA-C

585 M
BRF
*)

TAF 25 M

BSM
IMPEDANCE SECTION SOPA-C
SEISMIC SECTION SOPA-C
DA = 2500 MBPL

USUL PENGEBORAN SUMUR EKSPLORASI *) OBYEKTIF


PERKIRAAN STRATIGRAFI
PENGEBORAN MINYAK , GAS
DAN PANAS BUMI

LANDONG SILALAHI
POLA PENGUSAHAAN MIGAS EP
Regulator : pemegang kuasa pertambangan (mineral right)
dikuasakan kepada pemerintah tetapi hanya
sebagai fasilitator dan pengendali melalui
kebijaksanaan.

Manajemen lahan: wewenang pengusahaan pertambangan (mining right),


diselenggarakan oleh negara melalui badan yang diberi
wewenang. Berdasarkan UU no.44 prp/1960 dan UU
no.8/1971 adalah Pertamina.

Operasional: manajemen pengusahaan pertambangan (economic right)


diselenggarakan oleh negara melalui badan yang dibentuk,
berdasarkan UU no.44/prp/1960 dan UU no. 8/1971 adalah
Pertamina.

LANDONG SILALAHI
SKALA WAKTU GEOLOGI
ERA ZAMAN SERI KALA JUTA TH

RESEN 0.005
KWARTER
PLISTOSEN 2.5
PLIOSEN AKHIR
AWAL 7
MIOSEN AKHIR
TENGAH
AWAL 26
OLIGOSEN AKHIR
TENGAH
AWAL 38
EOSEN 54
PALEOSEN 65
KAPUR 136
JURA 190
TRIAS 225
PERM 280
KARBON 325
DEVON 395
SILUR 430
ORDOVISIUM 500
KAMBRIUM 570
LANDONG SILALAHI
LANDONG SILALAHI
• KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN
• Survey Tinjau
• Penyelidikan Umum
• Eksplorasi
• Studi Kelayakan
• Konstruksi
• Eksploitasi
SUMARDIMAN
• Padat Modal dan Teknologi
• Resiko Tinggi
• Pengembalian Modal Lambat
• Bahan Galian Tidak Bisa Dipindah-
pindah

SUMARDIMAN
• Geologi/ Eksplorasi
• Kekonsistenan Peraturan
• Tumpang Tindih
• Keamanan

SUMARDIMAN
W arunggunung
Parakan

. xM aja
R AN G K ASB ITU N G
Lew ijaksi

Pandak

x x
C ileles Sajira

C ijalupang
C ipanas

x G unungkencana
x
M uara
x
Pasung

K erta G unungkendeng

x x C itorek

K adangsapi
B olang

M alingping

W anasalam x Pagelaran
Tefallum buh
C ikotok


x x
C ihara

x
B ajah
0 10 20
x
kilom eters

SUMARDIMAN
W arunggunung
Parakan
Tipe Cebakan
. xM aja
Lew ijaksi
R AN G K ASB ITU N G Mineral
Pandak

x x
C ileles Sajira

C ijalupang
C ipanas

x G unungkencana
x
M uara
x
Pasung

K erta G unungkendeng

x x C itorek

K adangsapi
B olang

M alingping

W anasalam x Pagelaran
Tefallum buh
C ikotok


x
C ihara

x
B ajah
0 10 20
x
kilom eters

SUMARDIMAN
Warunggunung
Parakan

. xMaja
RANGKASBITUNG
Lewijaksi

Pandak

x x
Cileles Sajira

Cijalupang
Cipanas
x Gunungkencana
Muara
x
x
Pasung

Kerta Gunungkendeng

x x Citorek

Kadangsapi
Bolang

Malingping

Wanasalam x Pagelaran
Tefallumbuh
Cikotok


x x
Cihara

x
Bajah
0 10 20
x
kilometers

SUMARDIMAN
MINERAL INDUSTRI DI INDONESIA

NILAI EKSPOR
1,000,000,000
900,000,000
800,000,000
700,000,000
600,000,000
USD

500,000,000
400,000,000 Mineral Industri
300,000,000 barang dari min ind
200,000,000
Mineral Logam
100,000,000
0 Batubara
1990 1991 1992 1993 1994

TAHUN

AGUS KUSWANTO
MINERAL INDUSTRI DI INDONESIA

NILAI IMPORT
250,000,000

200,000,000

150,000,000
USD

100,000,000 Mineral Industri


barang dari min ind
50,000,000
Mineral Logam

0 Batubara
1990 1991 1992 1993 1994

TAHUN

AGUS KUSWANTO
POTENSI MINERAL INDUSTRI DI LEBAK

AGUS KUSWANTO
POTENSI MINERAL INDUSTRI DI LEBAK

AGUS KUSWANTO
POTENSI MINERAL INDUSTRI DI LEBAK

AGUS KUSWANTO
CONTOH PENGGUNAAN MINERAL INDUSTRI

BATUGAMPING : PCC (PRECIPITED CALCIUM CARBONAT)


SOIL CONDITIONER
PENCAMPUR MAKANAN
SEMEN

FELSPAR : INDUSTRI GELAS


INDUSTRI KERAMIK
INDUSTRI GLASIR

ZEOLIT : ORNAMEN
LINGKUNGAN (FILTER)
PENCAMPUR MAKANAN
SEMEN
PUPUK (PENCAMPUR)

AGUS KUSWANTO
TAHAPAN EKSPLORASI

STUDI •Persiapan Lapangan


•Review Literatur
PENDAHULUAN •Citra Landsat
Pengajuan hipotesa
•Interpretasi udara
Regional Geologi
•Surat menyurat

Pembatasan daerah-
SURVEI •Pencatatan jenis litologi, struktur, stratigrafi
•Pengumpulan conto batuan secara sistematis daerah lokal tertentu yang
TINJAU •Pengukuran penampang stratigrafi menunjukkan gejala-gejala
Adalah survei geologi yang menarik untuk
•Studi mineralisasi dan studi alterasi
secara sepintas
•Rock sampling diselidiki
Sekala < 1 : 100.000

PROSPEKSI •Pemetaan udara Peta vein system


Peta ubahan/ alterasi
UMUM •Atau pemetaan geologi sepintas
Adalah pemetaan yang •Stream sediment sampling umum
sekala peta
bersifat agak terperinci •Aeromagnetic survey (regional) 1: 50.000 atau
(semi detil)
1 : 25.000

AGUS KUSWANTO
TAHAPAN EKSPLORASI
Diharapkan dpt diketahui
PROSPEKSI •Pembuatan parit uji (trench) -sub surface ore body
•Test Pit -sub surface structure
DETIL •Geofisika detil dengan kisi -perkiraan kedalaman
(Eksplorasi •Pemboran pengambilan conto -jenis dan urutan mineralisasi
Pendahuluan) Petrografi, Mineragrafi dan Analisa geokimia -penyebaran lateral dan vertikal
-Jenis bijih dan kadarnya
sekala 1 : 5000 sampai 1 : 1000 .

EKSPLORASI Pembatasan daerah-


dibuat terowongan eksplorasi untuk daerah lokal tertentu
DETIL yang menunjukkan
pengambilan conto secara sistematis pada
berbagai arah di dalam terowongan tersebut. gejala-gejala yang
menarik untuk
diselidiki
Peta 1 : 500

PENILAIAN
TAMBANG DAN • Dilakukan teknik-teknik
penambangan dan teknik ekstraksi
PENENTUAN metalurgi serta penilaian ekonomis
CADANGAN

AGUS KUSWANTO
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

PEMASUKAN DATA

STATISTICAL DATA GIS


TEKSTUAL DATA EXPERT SYSTEM

SPATIAL DATA SOFTWARE GEOLOGI

SISTEM
INFORMASI
GEOLOGI &
SUMBERDAYA
MINERAL

AGUS KUSWANTO
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI

SISTEM
INFORMASI
GEOLOGI &
SUMBERDAYA
MINERAL

DESKTOP/PORTABLE
INTERNET
APPLICATION (CD ROOM)
INFO COUNTER
(CLIENT SERVER)

AGUS KUSWANTO
UNTUNG SUDARSONO
UNTUNG SUDARSONO
UNTUNG SUDARSONO
SUMBER DAYA GEOLOGI
UNTUK PARIWISATA

ALTERNATIF PEMANFAATAN
SUMBER DAYA GEOLOGI

Oleh : Yudi Satria P


Komisi Geowisata IAGI

YUDI SATRIA
Nilai Geologi …
 Eksplorasi
 Eksploitasi Sumber Daya Mineral dan
Energi

 Mitigasi Bencana Alam


 Minimalisasi kerugian

 Konservasi Alam
 Pelihara keanekaragaman alam

YUDI SATRIA
Tujuan Konservasi (Geologi)
 Melindungi keanekaragaman alam dari nilai geodiversity

 Nilai Geodiversity :
1. Intrinsic
2. Ecological atau Proses Alami
3. Human – centred (anthropocentric of (geo) heritage):
 Ilmiah, Penelitian dan Pendidikan
 Keindahan
 Rekreasi dan Tourist Attraction
(nature scenic beauty and natural attraction)
 Sense of places
 Religius atau Spiritual
 Sosial atau Historical
After Sharples (1995)

YUDI SATRIA
Peran Geologi dalam Pariwisata … ?
DATA dan ANALISA
GEOLOGI SIFAT FISIK BUMI SUMBER DAYA
PARIWISATA
• Natural Scenic & Environment
• Natural Attraction,
• Man Made Attraction

GEOWISATA

TOURISM PRODUCT

YUDI SATRIA
JENIS OBYEK WISATA
 WISATA ALAM  ciptaan Tuhan

 WISATA BUDAYA  hasil karya manusia

 WISATA  kemampuan fisik dan

MINAT KHUSUS pengetahuan

UU R.I. No. 9 / 1990

YUDI SATRIA
Wisata Alam
• Beaches Nature trails
• Botanical Gardens Ocean
• Canyon and gorges Orchards and vineyards
• Caves Panoramic picturesque
• Cliffs view
• Climate National Parks
• Desert Picnic areas
• Fall Foliage Playgrounds with equipment
• Farms, ranches River
• Fishing streams and lakes Sand dunes
• Forests Ski slopes
• Geyser Hot spring
• Golf Courses Swamps
• Island Unique geologic formation
• Lake Valley
• Marinas Volcanoes
• Mountain Waterfall
Wildlife sanctuaries

YUDI SATRIA
Mining Heritage !

YUDI SATRIA
Ciate
r

YUDI SATRIA
Buku Panduan

YUDI SATRIA
Potensi Wisata Alam
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan

x
. Maja
Maja
Maja
Maja
Maja
Maja
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi

Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
• Bentang Alam
x x
• Perbukitan &
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Pegunungan
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas • Pesisir Pantai Selatan
x Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana x

• Fenomena
Muara
Muara
Muara
Muara
Muara
Muara
x
Pasung
Pasung
Pasung

Geologi
Pasung
Pasung
Pasung

Kerta
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng

x x Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
• Pertambangan
• Batu mulia dan
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang

Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Keramik
• Mata Air Panas
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam x
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok

x x • Karst (Gua alami)

&
Cihara
Cihara
Cihara
• Air Terjun
Cihara
Cihara
Cihara
x
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
x
• Sungai Arus Deras
0 10 20

kilometers

YUDI SATRIA
Aktivitas Alam
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
WarunggunungParakan
titik_gempa Legend
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan
Point
x
. Maja
Maja
Maja
Maja
Maja
Maja
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Potensi Aktivitas Alam
Pandak
Pandak
Pandak
Rendah
Pandak
Pandak
Pandak
x x .
.
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Sajira Tinggi

Kota Legend
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas . Kota Kabupaten
x Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana x Kota Kecamatan
Muara
Muara
Muara
x
x Muara
Muara
Muara

Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Sungai Legend
Line

Kerta
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Jalan_OK Legend
x x Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Line

Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Batas Kabupaten
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Line
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping

Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam x Potensi Longsor (jarak dlm km)
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok 2 to 2 (1)
x 1 to 2 (1)
x 0.5 to 1 (1)
Cihara
Cihara
Cihara 0.2 to 0.5 (1)

&
Cihara
Cihara
Cihara
x 0 to 0.2 (2)

Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
x

0 10 20

kilometers

YUDI SATRIA
Peta Batugamping
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan Lokasi Batugamping
x
. Maja
Maja
Maja
Maja
Maja
Maja
Batugamping
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Titik Gempa
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
Point
x x

Cileles
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Sajira Kota Legend
. Kota Kabupaten
x Kota Kecamatan
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
x Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana x
Muara
Muara
Muara
Muara
Muara
Muara
Sungai Legend
x
Line
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung

Jalan_OK Legend
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng Line
x x Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Batas Kabupaten
Line
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang

Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Potensi Longsor (jarak dlm km)

Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam x 2 to 2 (1)
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran 1 to 2 (1)
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Cikotok
Cikotok
Cikotok
0.5 to 1 (1)
Cikotok
Cikotok
Cikotok
0.2 to 0.5 (1)
x x 0 to 0.2 (2)
Cihara
Cihara
Cihara

&
Cihara
Cihara
Cihara
x
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
x

0 10 20

kilometers

YUDI SATRIA
Wisata Pertambangan
Potensi Wisata Tambang
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung Lokasi Tambang
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan
Daerah Tambang
x
. Maja
Maja
Maja
Maja
Maja
Maja
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Titik Gempa
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
Point
x x

Cileles
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles Sajira
Sajira
Sajira
Kota Legend
Sajira
Sajira
Sajira
. Kota Kabupaten
x Kota Kecamatan
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
x Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana Sungai
x
Muara
Muara
Muara
Muara
Muara
Muara Line
x
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Jalan
Line
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
x x Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Batas Kabupaten
Line
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Potensi Longsor (jarak dlm km)
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam x
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran 2 to 2 (1)
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Cikotok
Cikotok
Cikotok 1 to 2 (1)
Cikotok
Cikotok
Cikotok
0.5 to 1 (1)
x x 0.2 to 0.5 (1)
0 to 0.2 (2)

&
Cihara
Cihara
Cihara
Cihara
Cihara
Cihara
x
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
x

0 10 20

kilometers

YUDI SATRIA
Mata Air Panas
Lokasi Air Panas
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan
Parakan Point
x
. Maja
Maja
Maja
Maja
Maja
Maja Potensi Olah Raga Arung Jeram
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi Region
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak Region
x x Region

Cileles
Cileles
Cileles Region
Cileles
Cileles
Cileles Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Region

Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas Titik Gempa
x Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana x
Muara
Muara
Muara
Muara
Muara
Muara Point
x
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Kota Legend

Kerta
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
. Kota Kabupaten
x Kota Kecamatan
x x Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Citorek
Sungai
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi Line
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping Jalan
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam x Line
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok Batas Kabupaten
x x Line

&
Cihara
Cihara
Cihara
Cihara
Cihara
Cihara
x Potensi Longsor (jarak dlm km)
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah 2 to 2 (1)
x 1 to 2 (1)
0.5 to 1 (1)
0 10 20 0.2 to 0.5 (1)
0 to 0.2 (2)
kilometers

YUDI SATRIA
Kawasan Pantai
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Warunggunung
Parakan
Parakan
Jenis Pantai
Parakan
Parakan
Parakan
Agak Terjal (3)
x
. Maja
Maja
Maja
Maja
Maja
Maja Kurang Landai (2)
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG
RANGKASBITUNG Landai (4)
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi
Lewijaksi Terjal (2)
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
Pandak
x x Titik Gempa
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles
Cileles Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Sajira
Point

Kota Legend
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang
Cijalupang Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas
Cipanas . Kota Kabupaten
x Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana
Gunungkencana x x Kota Kecamatan
Muara
Muara
Muara
Muara
Muara
Muara
x
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung
Pasung Sungai
Line
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta
Kerta Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng
Gunungkendeng

x x Citorek
Citorek
Citorek
Jalan
Citorek
Citorek
Citorek
Line

Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Kadangsapi
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Bolang
Kadangsapi Batas Kabupaten
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping
Malingping Line

Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam
Wanasalam x
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Pagelaran
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh
Tefallumbuh Potensi Longsor (jarak dlm km)
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok
Cikotok

x x 2 to 2 (1)
1 to 2 (1)

&
Cihara
Cihara
Cihara
Cihara
Cihara
Cihara 0.5 to 1 (1)
x 0.2 to 0.5 (1)
0 to 0.2 (2)
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
Bajah
x

0 10 20

kilometers

YUDI SATRIA
Bahan Galian Handycraft
Warunggunung
Parakan
Potensi Batu Mulia dan Keramik
x
. Maja Bond Clay (3)
RANGKASBITUNG
Lewijaksi
Feldspar (1)
Pandak Kalsedon (2)
x x Kayu terkersikan (3)

Cileles Lempung (1)


Sajira
Opal (4)
Suiseki (2)
Cijalupang Cipanas
x Gunungkencana x
Muara
x Titik Gempa
Pasung Point

Kota Legend
Kerta Gunungkendeng
x
. Kota Kabupaten
x Citorek
x Kota Kecamatan

Sungai
Kadangsapi
Bolang Line
Malingping Jalan
Wanasalam x Line
Pagelaran
Tefallumbuh Batas Kabupaten
Cikotok
Line
x x
Cihara

&
Potensi Longsor (jarak dlm km)
x
2 to 2 (1)
Bajah 1 to 2 (1)
x 0.5 to 1 (1)
0.2 to 0.5 (1)
0 10 20 0 to 0.2 (2)

kilometers

YUDI SATRIA
Permasalahan Umum
• Pengertian Pariwisata oleh Masyarakat Kurang
• Informasi, pendidikan, budaya, fasilitator
• Pelaku Usaha Jasa kurang orientasi total
• Kemampuan, profit oriented
• Wisatawan kurang informasi
• Informasi publik, pelaku
• Fasilitas / Lingkungan Kawasan Pariwisata /
DTW kurang mendukung
• Keamanan, kemasan, paket event, infrastruktur

YUDI SATRIA Adaptasi dari Lumanauw (1996)


Penelitian

1. Resources 3. Activities
2. Market 4. Competition

Adaptasi dari Lumanauw (1999)

YUDI SATRIA
Porto Folio
Kawasan Wisata

BARU LAMA

Ciri Fisik Pengemasan

Pegunungan Pesisir Fenomena Contoh : Karang Taraje


Geologi • Papan informasi
lain
• Tour guide
• Brosur Geologi
• Buku panduan
• Paket event

YUDI SATRIA
Model Pengelolaan
Kawasan
Wisata

Swasta Pemda

• prosentase bagi hasil • Expenditure


• Pajak (± 30 %) • Satellite accounting
• Karcis masuk

P.A.D X PUSAT

YUDI SATRIA
KESIMPULAN
• Keanekaragaman Sumber Daya Geologi
Kabupaten Lebak  Konservasi  Kawasan
Wisata Alam

• Pengembangan Kawasan Pariwisata 


Penelitian

• Keuntungan mengembangkan Pariwisata


• Multiplier effect
• 100 % profit  Pendapatan Asli Daerah

YUDI SATRIA

Anda mungkin juga menyukai