Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN FIELTRIP GEOMORFOLOGI

Daerah Mangunan, Dlingo.Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

(Goa Gajah, Lenteng Satu, Nambangan, Gumuk Pasir, Pantai Parangkusumo)

Oleh :

Nama : Muhammad Ridwan Nurdin

NIM : 410014089

DEPARTEMEN TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

2019
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN FIELDTRIP GEOMORFOLOGI

Daerah Mangunan, Dligo.Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

(Goa Gajah, Lenteng Satu, Nambangan, Gumuk Pasir, Pantai Parangkusumo)

Oleh :

NAMA : Muhammad Ridwan Nurdin

NIM : 410014089

Yogyakarta, 1 Juli 2019


Dosen Pengampu,

Ignatius Adi Prabowo. S.T., M.Si.


NIK. 1973 013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan

karunia-Nya sehingga Laporan Fieldtrip Geomorfologi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

Adapun penulisan tugas ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari macam-

macam bentuk lahan di alam yang terbentuk akibat proses geomorfologi.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman

penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik

dan saran dari berbagai pihak agar laporan ini lebih baik dan bermanfaaat.

Serta akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun

pembaca.

Yogyakarta, 1 Juni 2019

Penulis
Muhammad Ridwan Nurdin
NIM. 410014089
DAFTAR ISI

HALAM PENGESAHAN .....................................................................................

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................

1.1. Latar Belakang...........................................................................................

1.2. Maksud dan Tujuan....................................................................................

1.3. Letak dan Kesampaian daerah...................................................................

BAB II. DASAR TEORI...............................................................................

2.1. Geomorfologi ............................................................................................

2.2. Bentang alam..............................................................................................

2.3. Pola Pengaliran...........................................................................................

2.4. Sayatan lerang............................................................................................

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................

3.1. Geologi Daerah penelitian............. ............................................................

3.2. Geomorfologi Daerah Penelitian................................................................

3.3. Analisa Lapangan.......................................................................................

BAB IV. PENUTUP..................................................................................................


4.1 Kesimpulan .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

Permukaan bumi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu sebagai

akibat proses geomorfologi, baik tenaga endogen maupun tenaga eksogen. Proses

endogen termasuk kegiatan kegunungapian dan proses-proses pembentukan

perbukitan dan pegunungan. Yang akan mengakibatkan perubahan bentuk

permukaan bumi karena aktifitas gunung api, tektonik maupun gempa bumi

sehingga menghasilkan struktur geologi maupun geomorfologi.

Struktur geologi merupaka faktor pengontol yang dominan didalam evolusi.

Bentuk lahan dan struktur geologi dicerminkan oleh bentuk lahannya. Dalam

mempelajari ssuatu geomorfologis, harus mempelajari sejarah perkembangannya

saat tersier hingga pleistosen dengan memperhatikan perubahan-perubahan iklim

dan geologi.

Geomorfologi dapat di defenisikan sebagai ilmu yang membicarakan

tentang bentuk lahan yang mengukir permukaan bumi baik di atas maupun dibawah

permukaan air laut, menekankan cara pembentukannya secara konteks ke

lingkungannya. Di dalam mempelajari geomorfologis yang sangat penting adalah

aspek utama geomorfologi, antara lain :

a. Aspek Morfologi

Mencakup morfometri yaitu aspek ukuran dan bentuk unsur-unsur penyusun bentuk

lahan serta morfologi yang merupakan susunan dan objek alami yang ada

dipermukaan bumi sesuai dengan proses perkembagannya.


b. Aspek Morfolgenesa

Asal usul pembentukan bentuk lahan dan perkembangannya sehingga

menghasilkan konfigurasi permukaan bumi yang berbeda-beda.

c. Aspek Morfo-Asosiasi

Keterkaitan antara bentuk lahan satu dengan yang lain dalam susunan keruangan

atau sebarannya dipermukaan bumi. Ini sangat penting karena 2

pembentukan lahan dipermukaan bumi ditentukan oleh berbagai faktor seperti

topografi, bahan, iklim, organisme, vegetasi, dan waktu.

Klasifikasi bentuk lahan yang didasarkan pada genesis, proses, atau batuan

dikemukakan oleh Veestapen (%1983) terdapat 8 bentuk lahan antara lain :

a) Bentuk lahan asal Vulkanis

b) Bentuk lahan asal Marine

c) Bentuk lahan asal Denudasional

d) Bentuk lahan asal Fluvial

e) Bentuk lahan asal Eoalian

f) Bentuk lahan asal Pelarutan

g) Bentuk lahan asal Plasial

Pada pengenalan bentuk lahan ini yang akan diamati hanya 4 bentuk yang tersebar

dari Gunung Merapi sampai Paragkritis.


BAB II

DASAR TEORI

PENGERTIAN GEOMORFOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN ILMU-

LAINNYA.

Definisi dan Pengertian Geomorfologi.

Pada hakekatnya geomorfologi dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang roman

muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Kata Geomorfologi

(Geomorphology) berasal bahasa Yunani, yang terdiri dari tiga kata yaitu: Geos

(erath/bumi), morphos (shape/bentuk), logos (knowledge atau ilmu pengetahuan).

Berdasarkan dari kata-kata tersebut, maka pengertian geomorfologi merupakan

pengetahuan tentang bentuk-bentuk permukaan bumi.

Bentuk lahan berdasarkan genesisnya terbagi menjadi sepuluh klas utama yaitu:

• Bentuk lahan asal struktural, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat

pengaruh struktur geologis, contohnya adalah pegunungan lipatan, pegunungan

patahan, perbukitan kubah dan sebagainya.

• Bentuk lahan asal vulkanik , merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas

gunung api, contohnya antara lain kerucut gunung api, kawah, kaldera, medan lava.

• Bentuk lahan asal denudasi, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses

degradasi seperti erosi dan longsor, contohnya bkit sisa, peneplain, lahan rusak.

• Bentuk lahan asal fluvial, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas

sungai, contohnya antara lain dataran banjir, tanggul alam, teras sungai. Karena
sebagian besar sungai bermuara di laut maka sering terjadi bentuk lahan akibat

kombinasi proses fluvial dan marine.

• Bentuk lahan asal marine, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses

laut seperti tenaga gelombang, pasang dan arus. Contohnya gisik pantai (beach

ridge), bura (spit), tombolo, laguna.

• Bentuk lahan asal glasial, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas

gletser (gerakan massa es), contohnya adalah lembah menggantung (hanging

valley), morena, drumlin.

• Bentuk lahan asal aeolin, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses

angin, contohnya gumiuk pasir yang memiliki berbagai bentuk seperti barchan,

parabolik, longitudinal, transversal,bintang.

• Bentuk lahan asal solusional (pelarutan), merupakan bentuk lahan yang dihasilkan

oleh pelarutan batuan. Banyak terdapat pada daerah kapur (karst), contohnya

adalah kubah karst, dolina, uvala, polje, gua karst.

• Bentuk lahan asal organik , merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas

organisme contohnya adalah terumbu karang dan pantai bakau.

• Bentuk lahan asal antropogenik merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh

aktivitas manusia contohnya kota, pelabuhan.

http://sidiqalazis.blogspot.com/2012/12/makalah-bentuk-lahan.html Bentang alam

(Inggris: landform) adalah suatu unit geomorfologis yang dikategorikan

berdasarkan karateristik seperti elevasi, kelandaian, orientasi, stratifikasi, paparan

batuan, dan jenis tanah. Jenis-jenis bentang alam antara lain adalah bukit, lembah,

tanjung, dll, sedangkan samudra dan benua adalah contoh jenis bentang alam
tingkat tertinggi. Beberapa faktor, mulai dari lempeng tektonik hingga erosi dan

deposisi dapat membentuk dan memengaruhi bentang alam. Faktor biologi dapat

pula memengaruhi bentang alam, contohnya adalah peranan tumbuhan dan

ganggang dalam pembentukan rawa serta terumbu karang. Istilah-istilah bentang

alam tidak hanya dibatasi bagi bentukan di bumi, melainkan dapat pula digunakan

untuk menjelaskan bentukan pada permukaan planet dan obyek-obyek.

Macam Macam Bentang Alam.

- Bentang alam fluvial adalah seluruh bentukan geomorfologi di permukaan bumi

akibat aktifitas sungai yang menyebabkan terjadinya erosi, pengangkutan dan

pengendapan material di permukaan bumi.

- Bentang alam glasial adalah merupakan massa es yang mampu bertahan lama dan

mapu bergerak karena pengaruh gravitasi. Gletser terbentuk karena salju yang

mengalami kompaksi dan rekristalisasi. Gletser dapat berkembang di suatu tempat

setelah melewati beberapa periode tahun dimana es terakumulasi dan tidak melebur

atau hilang.

- Bentang alam denudasional adalah kumpulan proses yang mana, jika dilanjutkan

cukup jauh, akan mengurangi semua ketidaksamaan permukaan bumi menjadi

tingkat dasar seragam. Dalam hal ini, proses yang utama adalah degradasi,

pelapukan, dan pelepasan material, pelapukan material permukaan bumi yang

disebabkan oleh berbagai proses erosi dan gerakan tanah. Kebalikan dari degradasi

adalah agradasi, yaitu berbagai proses eksogenik yang menyebabkab bertambahnya

elevasi permukaan bumi karena proses pengendapan material hasil proses

degradasi.
-Bentang alam vulkanik adalah bentang alam yang proses pembentukannya

dikontrol oleh proses vulkanisme, yaitu proses keluarnya magma dari dalam bumi.

Bentang alam vulkanik selalu dihubungkan dengan gerak-gerak tektonik. Gunung-

gunung api biasanya dijumpai di depan zona penunjaman (subduction zone).

- Bentang alam eolian adalah merupakan bentang alam yang dibentuk karena

aktivitas angin. Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah gurun pasir. Gurun

pasir sendiri lebih diakibatkan adanya pengaruh iklim. Gurun pasir diartikan

sebagai daerah yang mempunyai curah hujan rata-rata kurang dari 26 cm/tahun.

Gurun pasir tropik terletak pada daerah antara 350 LU sampai 350 LS, yaitu pada

daerah yang mempunyai tekanan udara tinggi dengan udara sangat panas dan

kering. Gurun pasir lintang rendah terdapat di tengah-tengah benua yang terletak

jauh dari laut atau terlindung oleh gunung-gunung dari tiupan angin laut yang

lembab sehingga udar yang melewati gunung dan sampai pada daerah tersebut

adalah udara yang kering.

Proses proses oleh angin.

- Erosi oleh angin dibedakan menjadi dua macam, yaitu deflasi dan

abrasi/korasi. Deflasi adalah proses lepasnya tanah dan partikel-partikel

kecil dari batuan yang diangkut dan dibawa oleh angin. Sedangkan abrasi

merupakan proses penggerusan batuan dan permukaan lain oleh partikel-

partikel yang terbawa oleh aliran angin.

- Transportasi oleh angin Cara transportasi oleh angin pada dasarnya sama

dengan transportasi oleh air yaitu secara melayang (suspension) dan

menggeser di permukaan (traction). Secara umum partikel halus (debu)


dibawa secara melayang dan yang berukuran pasir dibawa secara menggeser

di permukaan (traction). Pengangkutan secara traction ini meliputi meloncat

(saltation) dan menggelinding (rolling).

- Pengendapan oleh angin Jika kekuatan angin yang membawa material

berkurang atau jika turun hujan, maka material-material (pasir dan debu)

tersebut akan diendapkan.

- Bentang Alam Kars

Karst adalah Suatu topografi yang terbentuk pada daerah dengan litologi berupa

batuan yang mudah larut, menunjukkan relief yang khas, penyaluran yang tidak

teratur, aliran sungainya secara tiba-tiba masuk kedalam tanah dan meninggalkan

lembah kering untuk kemudian keluar ditempat lain sebagai mata air yang besar.

-Bentang alam marine Aktifitas marine yang utama adalah abrasi, sedimentasi,

pasang-surut, dan pertemuan terumbu karang. Bentuk lahan yang dihasilkan oleh

aktifitas marine berada di kawasan pesisir yang terhampar sejajar garis pantai.

Pengaruh marine dapat mencapai puluhan kilometer ke arah darat, tetapi terkadang

hanya beberapa ratus meter saja. Sejauh mana efektifitas proses abrasi, sedimentasi,

dan pertumbuhan terumbu pada pesisir ini, tergantung dari kondisi pesisirnya.

Proses lain yang sering mempengaruhi kawasan pesisir lainnya, misalnya : tektonik

masa lalu, berupa gunung api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan

litologi penyusun.
Delta adalah suatu bentuk yang menjorok keluar dari garis pantai (seperti huruf D),

terbentuk saat sungai masuk ke laut, dengan banyaknya suplai sedimen yang

dibawa air sungai lebih cepat dibanding proses pendistribusian oleh proses-proses

di pantai.

- Bentang Alam Struktural adalah bentang alam yang pembentukannya dikontrol

oleh struktur geologi daerah yang bersangkutan. Struktur geologi yang paling

berpengaruh terhadap pembentukan morfologi adalah struktur geologi sekunder,

yaitu struktur yang terbentuk setelah batuan itu ada.

Struktur sekunder biasanya terbentuk oleh adanya proses endogen yang bekerja

adalah proses tektonik. Proses ini mengakibatkan adanya pengangkatan,

pengkekaran, patahan dan lipatan yang tercermin dalam bentuk topografi dan relief

yang khas. Bentuk relief ini akan berubah akibat proses eksternal yang berlangsung

kemudian. Macam-macam proses eksternal yang terjadi adalah pelapukan

(dekomposisi dan disintergrasi), erosi (air, angin atau glasial) serta gerakan massa

(longsoran, rayapan, aliran, rebahan atau jatuhan).

Pola pengaliran denritik

Pola pengaliran dengan bentuk seperti pohon, dengan anak-anak sungai dan

cabang-cabangnya mempunyai arah yang tidak beraturan. Umumnya berkembang

pada batuan yang resistensinya seragam, batuan sedimen datar, atau hampir datar,

daerah batuan beku masif, daerah lipatan, daerah metamorf yang kompleks. Kontrol

struktur tidak dominan di pola ini, namun biasanya pola aliran ini akan terdapat

pada daerah punggungan suatu antiklin.


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

DESKRIPSI LP1 :

a. Pada daerah Goa Gaja terdapat titik koordinat 7˚5741”E 110˚26’25”E

dengan litologi batugamping berlapis atau laminasi, pembentukan

stalakmid dan stalaktit terjadi tetesan air dari atas dan ada juga yang

merembes, adanya longsoran atau kolep, sloope 49 , daerah bentang alam

kars.

b. 7˚56’44.1 110’26’1” jam 10:00 perbukitan terjal, terdapat batuan

batugamping berlapis.

DESKRIPSI LP2 :

Pada daerah Lenteng Satu terdapat titilk koordinat 7˚6654”E 110’24 1,4”E jam

11:18 morfometri sloope 49˚ terdapat singkapan kontak antara tuff dengan breksi

andesit, kekar N190˚/71˚ N2250˚/79˚ formasi nglanggeran, morfologi perbukitan

dan terdapat bentang alam struktural.

DESKRIPSI LP3 :

Pada daerah Nambang terdapat titik koordinat 7˚57’30,6”E 110˚21’22”E jam

13:06 daerah ini bermorfologi perbukitan lemah, berfegetasi pohon jati tersusun

oleh endapan fluvial, terdapat gosong sungai di tengah dan di tepi.


Deskripsi litologi :

Berwarna segar hitam ke coklatan, dan warna lapuk coklat ke abuan, terdapat

tekstur klastik, dan strukturnya laminasi, gredid bedding normal dari halus ke

kasar, terdapat singkapan endapan fluvial dan bentang alam aluvial.

DESKRIPSI LP4 :

Pada daerah Gumuk Pasir terdapat titik koordinat 8˚0’53,9”S 110˚19’1,8”E

bervegetasi pohon cemara, bermorfologi gelombang lemah, arah angin N305˚

sloop 7˚ bentang alam eolean yang di pengaruhi oleh angin struktur ripple.

DESKRIPSI LP5 :

Pada daerah Parang kusumo terdapat titik koordinat 8˚1’14,3”S 110˚18”57,1E

terdapat energi air dan angin , arah angin N347˚ bentang alam perbatasan marine

dan eulian.
BAB IV

KESIMPULAN

Kesimpulan

1) Di dalam mempelajari geomorfologis yang sangat penting adalah aspek utama

geomorfologi, antara lain :

a) Aspek Morfologi

Mencakup morfometri yaitu aspek ukuran dan bentuk unsur-unsur penyusun

bentuk lahan serta morfologi yang merupakan susunan dan objek alami yang ada

dipermukaan bumi sesuai dengan proses perkembagannya.

b) Aspek Morfolgenesa

Asal usul pembentukan bentuk lahan dan perkembangannya sehingga

menghasilkan konfigurasi permukaan bumi yang berbeda-beda.

c) Aspek Morfo-Asosiasi

Keterkaitan antara bentuk lahan satu dengan yang lain dalam susunan keruangan

atau sebarannya dipermukaan bumi.

Ini sangat penting karena pembentukan lahan dipermukaan bumi ditentukan oleh

berbagai faktor seperti topografi, bahan, iklim, organisme, vegetasi, dan waktu.

2) terdapat 8 bentuk lahan antara lain :

a. Bentuk lahan asal Vulkanis


b. Bentuk lahan asal Marine

c. Bentuk lahan asal Denudasional

d. Bentuk lahan asal Flufial

e. Bentuk lahan asal Eoaliang

f. Bentuk lahan asal Pelarutan

g. Bentuk lahan asal Plasial

3) Morfologi gunung api dibedakan menjadi 3 zona, yaitu :

1. Zona pusat erupsi (central zone)

2. Zona proksimal

3. Zona distal

4) Bentuk gumuk pasir pokok yang perlu dikenal adalah bentuk sabit (barchan),

melintang (transvere dune), memanjang (longitudinal dune), parabola (parabola

dune), bintang (star dune).


DAFTAR PUSTAKA

Adi Prabowo dan R. Andy Erwin Wijaya, 2016. Fieldtrip Geomorfologi

Pengenalan Bentuk Lahan Gunung Merapi-Parangkritis. Jurusan Teknik

Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

http://udhnr.blogspot.co.id/2009/01/gumuk-pasir-atau-sand-dunes.html

https://thekoist.wordpress.com/2012/09/19/sistem-fluvial-dan-aluvial/

https://www.google.co.id/search?hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw

=1366&bih=603&q=sungai+braided+dan+sungai+meander&oq=sungai+braided+

dan+sungai+meander&gs_l=img.3...1637.25059.0.25939.33.32.0.0.0.0.0.0..0.0....

0...1ac.1.64.img..33.0.0.lSLpDzZ2LcI#imgrc=GgETCgxHJ5Uj2M%3A

Nichols, 2009. Sedimentology and Stratigraphy, second edition. John Willey and

sons Ltd-Willey blackwell publishing. Chichester. UK.

Thornbury, William D. 1954. Principles of Geomorphology. John Willey and

sons. Inc, New York.

Veestapen, H Th, 1983. Applied Geomorphology, ITC, Encede. The Netherlands.

Anda mungkin juga menyukai