DISUSUN OLEH :
NAMA : RAHMAT HIDAYAT
NIM : D1A016129
MK-P : MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH
KELAS : M (SUMBERDAYA LAHAN)
JURUSAN : AGRONOMI
DOSEN PENGAMPU:
Dr.Ir. AJIDIRMAN, M.P
penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum Pengenalan Profil Tanah adalah untuk mengetahui
profil tanah dengan cara pengeboran dan menggali lubang secara vertical,
Mengetahui sifat morfologi tanah di Hutan Rusunawa Universitas Jambi dan.
Mengetahui jenis tanah yang terdapat di Hutan Rusunawa Universitas
Jambi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
serta tingkat kelembaban tanahnya menguntungkan bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Pengolahan tanah yang baik (pengolahan dan
pemberian bahan organik) akan lebih memperbaiki sifat fisik tanah itu,
sedangkan kesuburan dan produktivitasnya akan lebih dapat ditingkatkan
dengan beberapa perlakuan, seperti pemberian pupuk, pemulasan,
pengapuran, pengeringan atau pembasahan dan lain sebagainya.
c. Akan tetapi dalam ketahanan, tanah lapisan atas biasanya lebih rapuh, lebih
mudah terangkut dan hanyut dibanding dengan sub soil, terutama pada
permukaan tanah yang mempunyai kemiringan (slope), hanya dengan
beberapa perlakuan pula (pemulasan, penterasan, penanaman rumput-
rumputan dan lain-lain maka keadaan top soil akan dapat lebih dipertahankan.
4
2. Struktur
Menurut Pandutama (2003) struktur tanah adalah pengelompokan/pengaturan
partikel tanah kedalam agregat atau kumpulan yang mantap. Struktur yang baik
ditandai dengan penetrasi air menjadi lebih baik, kemampuan tanah memegang air
tinggi, mudah untuk digarap, mudah ditembus akar, air dapat mengalir dengan
baik, tersedianya nutrisi dan internal drainasenya bagus.
3. Konsistensi
Menurut L.D. Baver dalam “Soil Physics” (1965), konsistensi tanah dapat
ditakrifkan sebagai daya kohesi dan adhesi tanah pada berbagai kelembaban.
Menurut Baver pula, Atterberg (tokoh pemula peneliti dan yang menggolong-
golongkan konsistensi tanah dalam kaitannya dengan kadar lengas) telah
melakukan klasifikasi dan penetapan konsistensi tanah sebagai berikut:
a. Konsistensi lekat, memili tanda-tanda dapat melekati atau melengketi macam-
macam bahan (benda) yang mengenainya.
b. Konsistensi liat atau plastik, memiliki tanda-tanda liat dan atau kemampuan
untuk diubah-ubah bentuknya.
c. Konsistensi lunak, memiliki tanda-tanda kegemburan.
d. Konsistensi keras, memiliki kekhususan sebagai gumpalan tanah yang keras,
dan bila dibelah akan pecah-pecah.
4. Porositas
Porositas adalah total pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah yang ditempati
oleh air dan udara. Pada keadaan basah seluruh pori baik makro, meso, maupun
mikro terisi oleh air, pada keadaan kering pori makro dan sebagian pori meso
terisi oleh udara. Porositas perlu diketahui karena merupakan gambaran aerasi dan
drainase tanah (Foth, 1994).
Pori tanah adalah ruang antara butiran padat tanah yang pada umumnya pori
kasar ditempati udara dan pori kecil ditempati air, kecuali bila tanah kurang.
Porositas tanah adalah persentase volume tanah yang ditempati butiran padat
(Pairunan, 1985).
5
Tanah dengan struktur lemah atau kersai pada umumnya mempunyai
porositas yang terbesar. Pengolahan tanah untuk sementara waktu dapat
memperbesar porositas, namun dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan
turunnya porositas. Oleh karena itu, untuk memperbesar porositas tanah tindakan
yang perlu dilakukan adalah dengan penambahan bahan organik atau melakukan
pengolahan tanah secara minimum. Pengolahan tanah berlebih akan menyebabkan
rusaknya struktur tanah. Nilai porositas dapat diperoleh jika diketahui nilai bulk
density dan partikel densitynya (Hardjowigeno, 2010).
5. Suhu
Suhu tanah demikian berpengaruh pada tanaman, pengukuran biasanya dilakukan
pada kedalam 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100cm. Pengaruh suhu tanah
terhadap tanaman yaitu pada perkecambahan biji, pada aktivasi mikroorganisme,
dan perkembangan penyakit tanaman. Faktor pengaruh suhu tanah yaitu faktor
luar (eksternal) dan faktor dalam (internal). Faktor eksternal yaitu radiasi matahari
keawanan,curah hujan, angin dan kelembapan udara sedangkan faktor internal
yaitu tekstur tanah, struktur dan kadar air tanah, kandungan bahan organik dan
warna tanah (Ance, 1986).
6. Warna tanah
Warna tanah yang sering kita jumpai adalah warna kuning, merah, coklat, putih,
dan hitam serta warna-warna tanah di antara warna-warna tersebut, sedangkan
yang berwarna hijau dan lembayung jarang sekali ditemui. Warna tanah itu tidak
murni, dalam suatu warna coklat misalnya, di sana sini sering terdapat tambahan
berupa kumpulan titik dan corengan merah, kuning, atau warna gelap (hitam).
Warna coklat merupakan warna dasar, sedangkan warna merah, kuning, ataupun
hitam merupakan warna noda atau warna bercak (Kohnke, 1968).
6
langsung. Pengaruh langsung berupa ion hidrogen sedangkan pengaruh tidak
langsung yaitu tersedianya unsur-unsur hara tertentu dan adanya unsur beracun.
Kisaran pH tanah mineral biasanya antara 3,5–10 atau lebih. Sebaliknya untuk
tanah gembur, pH tanah dapat kurang dari 3,0. Alkalis dapat menunjukkan pH
lebih dari 3,6. Kebanyakan pH tanah toleran pada yang ekstrim rendah atau tinggi,
asalkan tanah mempunyai persediaan hara yang cukup bagi pertumbuhan suatu
tanaman (Hardjowigeno, 2010).
2. C-Organik
Bahan organik tanah merupakan hasil perombakan dan penyusunan yang
dilakukan jasad renik tanah, senyawa penyusunnya adalah tidak jauh berbeda
dengan senyawa aslinya, yng tentunya dalam hal ini ada berbagai tambahan bahan
seperti glukosamin (hasil metabolis jasad renik) (Sutedjo & Kartasapoetra, 1991).
Sifat fisika yang dipengaruhi bahan organik adalah kemantapan agregat
tanah, dan selain itu sebagai penyedia unsur-unsur hara, tenaga maupun
komponen pembentuk tubuh jasad dalam tanah (Brady, 1974).
3. N-Total
Nitrogen merupakan unsur hara makro esensial, menyusun sekitar 1,5 % bobot
tanaman dan berfungsi terutama dalam pembentukan protein (Hanafiah, 2004).
Nitrogen dalam tanah berasal dari bahan organik tanah (bahan organik halus
dan bahan organik kasar), pengikatan oleh mikroorganisme dari N udara, pupuk,
dan air hujan (Hardjowigeno, 2010).
7
BAB III
METODOLOGI
8
3.3.2. Penentuan Lokasi dan Pengamatan Profil
Profil yang dibuat berada diantara sampel tanah yang diambil dengan
menggunakan bor. Sehingga, berdasarkan letak topografi daerah pengamatan,
pembuatan profil yang dilakukan di tengah lereng dan dibawa lereng. Hal tersebut
dapat memberikan gambaran informasi mengenai morfologi pada tempat yang
berbeda.
9
E. Struktur
Struktur tanah merupakan susunan partikel-partikel yang membentuk
gumpalan gumpalan tanah akibat melekatnya butir-butir tanah satu sama lain. Satu
unit struktur disebut ped. Pengamatan struktur dilapangan dilakukan dengan
mengambil sampel tanah di setiap horizon yang kemudian dipecahkan perlahan
dengan menggunakan ibu jari. Selanjutnya diamati struktur yang dominan pada
sampel tanah tersebut.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No. Boring A1
Dalam Warna Tanah Tekstur Konsistensi Karatan
Bor (cm) Lembab Basah
10 YR 3/3 (Dark Pasir Sangat - -
0-10
Brown) Berlempung Gembur
10 YR 4/6 (Dark Lempung - -
10-20 Gembur
Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 5/6 Lempung - -
20-40 Teguh
(Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 5/6 Lempung - -
40-60 Teguh
(Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 6/8 (Reddish Lempung Liat - -
60-80 Teguh
Yellow) Berpasir
10 YR 6/8 (Reddish Lempung Liat - -
80-100 Teguh
Yellow) Berpasir
10 YR 7/8 (Reddish Lempung Liat - -
100-120 Teguh
Yellow) Berpasir
No. Boring A2
Dalam Warna Tanah Tekstur Konsistensi Karatan
Bor (cm) Lembab Basah
10 YR 3/3 (Dark Lempung Sangat - -
0-10
Brown) Berpasir Gembur
10 YR 4/6 (Dark Lempung - -
10-20 Gembur
Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 5/6 Lempung - -
20-40 Teguh
(Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 5/8 Lempung - -
40-60 Teguh
(Yellowish Brown) Berpasir
7,5 YR 6/8 (Reddish Lempung Liat - -
60-80 Teguh
Yellow) Berpasir
10 YR 6/8 Lempung Liat - -
80-100 Teguh
(Brownish Yellow) Berpasir
7,5 YR 5/8 (Strong Lempung Liat - -
100-120 Teguh
Brown) Berpasir
11
No. Boring A3
Dalam Warna Tanah Tekstur Konsistensi Karatan
Bor (cm) Lembab Basah
10 YR 3/3 (Dark Lempung Sangat - -
0-6
Brown) Berpasir Gembur
10 YR 4/6 (Dark Lempung Sangat - -
6-12
Yellowish Brown) Berpasir Gembur
10 YR 5/6 Lempung Liat - -
12-20 Gembur
(Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 5/6 Lempung - -
20-40 Teguh
(Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 4/6 (Dark Lempung - -
40-60 Teguh
Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 5/8 6 - -
60-80 Liat Berpasir Teguh
(Yellowish Brown)
7,5 YR 6/6 (Reddish Lempung Liat - -
80-100 Teguh
Yellow) Berdebu
7,5 YR 6/8 (Reddish - -
100-120 Liat Berdebu Teguh
Yellow)
No. Boring A4
Dalam Warna Tanah Tekstur Konsistensi Karatan
Bor (cm) Lembab Basah
10 YR 3/2 (Very - -
Lempung
0-10 Dark Grayish Gembur
Berpasir
Brown)
10 YR 5/6 Lempung - -
10-20 Teguh
(Yellowish Brown) Berpasir
2,5 YR 5/6 (Light Lempung - -
20-40 Teguh
Olive Brown) Berliat
10 YR 5/6 Lempung Liat - -
40-60 Teguh
(Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 5/6 Lempung Liat Sangat - -
60-80
(Yellowish Brown) Berpasir Teguh
2,5 YR 5/4 (Light Lempung Liat Sangat - -
80-100
Olive Brown) Berpasir Teguh
2,5 YR 6/4 (Light Lempung Liat Sangat - -
100-120
Yellowish Brown) Berdebu Teguh
12
No Boring B1
Dalam Warna Tanah Tekstur Konsistensi Karatan
Bor (cm) Lembab Basah
10 YR 3/2 (Very - -
Lempung
0-10 Dark Grayish Gembur
Berpasir
Brown)
10 YR 5/6 - -
10-20 Liat Berpasir Gembur
(Yellowish Brown)
10 YR 5/8 - -
20-40 Liat Berpasir Teguh
(Yellowish Brown)
10 YR 4/4 (Dark - -
40-60 Liat Berpasir Teguh
Yellowish Brown)
10 YR 4/6 (Dark - -
60-80 Liat Berpasir Teguh
Yellowish Brown)
10 YR 5/6 - -
80-100 Liat Berdebu Teguh
(Yellowish Brown)
10 YR 6/6 - -
100-120 Liat Berdebu Teguh
(Brownish Yellow)
No. Boring B2
Dalam Warna Tanah Tekstur Konsistensi Karatan
Bor (cm) Lembab Basah
10 YR 3/2 (Very - -
Lempung
0-10 Dark Grayish Gembur
Berpasir
Brown)
10 YR 4/6 (Dark - -
10-20 Lempung Gembur
Yellowish Brown)
10 YR 4/4 (Dark Lempung Liat - -
20-40 Teguh
Yellowish Brown) Berdebu
10 YR 4/4 (Dark Lempung Liat - -
40-60 Teguh
Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 5/6 Lempung Liat - -
60-80 Teguh
(Yellowish Brown) Berdebu
10 YR 5/6 - -
80-100 Liat Berdebu Teguh
(Yellowish Brown)
10 YR 5/8 - -
100-120 Liat Berdebu Teguh
(Yellowish Brown)
13
No Boring B2 Pembanding
Dalam Warna Tanah Tekstur Konsistensi Karatan
Bor (cm) Lembab Basah
10 YR 3/3 (Dark Lempung - -
0-10 Gembur
Brown) Berdebu
10 YR 4/6 (Dark - -
10-20 Lempung Teguh
Yellowish Brown)
10 YR 4/6 (Dark Lempung Liat - -
20-40 Teguh
Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 4/6 (Dark Lempung Liat - -
40-60 Teguh
Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 5/6 Lempung Liat - -
60-80 Teguh
(Yellowish Brown) Berdebu
10 YR 5/6 - -
80-100 Liat Berdebu Teguh
(Yellowish Brown)
10 YR 5/8 - -
100-120 Liat Berdebu Teguh
(Yellowish Brown)
No. Boring B3
Dalam Warna Tanah Tekstur Konsistensi Karatan
Bor (cm) Lembab Basah
10 YR 3/2 (Very - -
Pasir
0-10 Dark Grayish Gembur
Berlempung
Brown)
10 YR 3/4 (Dark Lempung - -
10-20 Gembur
Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 4/4 (Dark Lempung - -
20-40 Gembur
Yellowish Brown) Berliat
10 YR 4/6 (Dark Lempung Liat - -
40-60 Teguh
Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 5/6 Lempung Liat - -
60-80 Teguh
(Yellowish Brown) Berdebu
10 YR 5/8 - -
80-100 Liat Berdebu Teguh
(Yellowish Brown)
10 YR 5/8 - -
100-120 Liat Berdebu Teguh
(Yellowish Brown)
14
No. Boring B4
Dalam Warna Tanah Tekstur Konsistensi Karatan
Bor (cm) Lembab Basah
10 YR 2/2 (Very Pasir - -
0-10 Gembur
dark Brown) Berlempung
10 YR 3/6 (Dark Lempung - -
10-20 Gembur
Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 4/4 (Dark Lempung Liat - -
20-40 Teguh
Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 4/6 (Dark Lempung Liat - -
40-60 Teguh
Yellowish Brown) Berpasir
10 YR 5/6 Lempung Liat - -
60-80 Teguh
(Yellowish Brown) Berdebu
10 YR 5/8 - -
80-100 Liat Berdebu Teguh
(Yellowish Brown)
10 YR 5/8 - -
100-120 Liat Berdebu Teguh
(Yellowish Brown)
No Boring B5
Dalam Warna Tanah Tekstur Konsistensi Karatan
Bor (cm) Lembab Basah
10 YR 3/4 (Dark Pasir - -
0-10 Gembur
Yellowish Brown) Berlempung
10 YR 4/6 (Dark - -
10-20 Lempung Gembur
Yellowish Brown)
10 YR 4/6 (Dark Lempung Liat - -
20-40 Teguh
Yellowish Brown) Berdebu
10 YR 4/6 (Dark - -
40-60 Liat Berdebu Teguh
Yellowish Brown)
7,5 YR 5/6 (Strong - -
60-80 Liat Berdebu Teguh
Brown)
7,5 YR 5/6 (Strong - -
80-100 Liat Berdebu Teguh
Brown)
7,5 YR 5/8 (Strong - -
100-120 Liat Berdebu Teguh
Brown)
15
No. Boring B6
Dalam Warna Tanah Tekstur Konsistensi Karatan
Bor (cm) Lembab Basah
10 YR 3/3 (Dark Lempung - -
0-10 Gembur
Brown) Berdebu
10 YR 4/6 (Dark Lempung - -
10-20 Gembur
Yellowish Brown) Berliat
10 YR 4/6 (Dark Lempung Liat - -
20-40 Teguh
Yellowish Brown) Berdebu
10 YR 4/6 (Dark - -
40-60 Liat Berdebu Teguh
Yellowish Brown)
7,5 YR 5/6 (Strong Lempung - -
60-80 Teguh
Brown) Berliat
7,5 YR 6/8 (Reddish Lempung - -
80-100 Teguh
Yellow) Berliat
7,5 YR 5/6 (Strong Lempung Liat - -
100-120 Teguh
Brown) Berdebu
Data Kelompok 2
16
No. Boring (S2) A
Dalam Warna Tekstur Konsistensi Karatan
Bor (cm) Tanah Lembab Basah
0-15 10 YR 3/3 Lempung berpasir Tidak - -
teguh
(gembur)
15-30 10 YR 5/6 Lempung berpasir Tidak - -
teguh
30-50 10 YR 5/8 Lempung Agak teguh - -
50-82 10 YR 5/6 Lempung berliat Agak teguh - -
82-102 10 YR 6/8 Lempung berliat Agak teguh - -
102-120 10 YR 6/8 Lempung liat Agak teguh - -
berdebu
17
No. Boring (S4) A
Dalam Warna Tekstur Konsistensi Karatan
Bor (cm) Tanah Lembab Basah
0-16 10 YR 3/3 Lempung berpasir Tidak - -
teguh
16-28 10 YR 4/6 Lempung berpasir Tidak - -
teguh
28-50 10 YR 5/8 Lempung berdebu Agak teguh - -
50-70 10 YR 4/6 Lempung berdebu Agak teguh - -
70-89 10 YR 6/6 Lempung berdebu Teguh - -
89-120 10 YR 6/8 Lempung liat Teguh - -
berdebu
18
54-74 10 YR 5/4 Liat berpasir Teguh - -
74-88 10 YR 6/4 Liat berpasir Teguh - -
19
36-57 10 YR 5/8 Lempung liat Teguh - -
berdebu
57-90 7,5 YR 6/8 Liat berdebu Sangat - -
teguh
20
4.1.2 Pengamatan Profil Tanah.
Profil Tanah Lahan Hutan Belakang (P1)
Lokasi : Hutan Belakang Universitas Jambi, Desa Mendalo
Indah, Kec. Jambi Luar Kota, Kab. Muaro Jambi,
Prov. Jambi
Kode : Profil 1
Koordinat : X = -1o38’04”
Y = 103o34’26”
Klasifikasi Soil Taksonomi : Typic Hapludults
Ordo : Ultisol
Sub Ordo : Udults
Grup : Hapludults
Sub Grup : Typic Hapludults
Fisiografi : Tengah lereng
Elevasi : 50 mdpl
Kedalaman Efektif : 143 cm
Penggunaan Lahan : Tanaman tahunan dan herba
Bahan Induk :
Horizon Diagnostik : 0 – 10 cm Ochric, 10 – 170 cm Argilik
Sifat Penciri :
Tanggal : 1 Mei 2019
21
cm tekstur lempung, struktur
butir medium), tingkat
perkembangan cukup,
konsistensu pada keadaan
lembab lepas, perakaran
halus dan kasar banyak,
batas tegas berombak, pH
5.
E 10 – 36 Dark Yelowish Brown
cm (10 YR 4/6), tekstur
lempung berpasir, struktur
remah (fine), tingkat
perkembangan lemah,
lepas, perakaran halus
banyak, batas tegas
berombak, pH 5.
Bt1 36 – 75 Yellowish Brown (10 YR
cm 5/6), tekstur lempung liat
berpasir, struktur remah
(veryfine), gambur,
tingkat perkembangan
lemah, perakaran halus
banyak, batas baur lurus,
pH 5.
22
Lokasi : Hutan Belakang Universitas Jambi, Desa Mendalo
Indah, Kec. Jambi Luar Kota, Kab. Muaro Jambi,
Prov. Jambi
Jambi Luar Kota, Kab. Muaro Jambi, Prov. Jambi
Kode : Profil 2
Koordinat : X = -1o38’04”
Y = 103o34’26”
Klasifikasi Soil Taksonomi : Ruptic-Ultic Dystrudepts
Ordo : Inceptisols
Sub Ordo : Udepts
Grup : Dystrudepts
Sub Grup : Ruptic-Ultic Dystrudepts
Fisiografi : Kaki lereng
Elevasi : 50 mdpl
Kedalaman Efektif : 170 cm
Penggunaan Lahan : Tanaman tahunan dan herba
Bahan Induk :
Horizon Diagnostik : 0 – 10 cm Ochrik, 10 – 170 cm Kambik.
Sifat Penciri : 0 – 170 cm
Tanggal : 1 Mei 2019
23
struktur butir (medium),
tingkat perkembangan
cukup, konsistensi pada
keadaan lembab gembur,
perakaran halus banyak,
batas tegas berombak, pH 5.
E 10 – 46 cm Dark Yellowish Brown (10
YR 4/6), tekstur lempung,
struktur gumpal bersudut
(medium), tingkat
perkembangan cukup,
gembur, perakaran halus
banyak, batas tegas
berombak, pH 5.
Bt1 46 – 105 Yellowish Brown (10 YR
cm 5/8), tekstur lempung liat
berpasir, struktur gumapl
bersudut (kuarsa), tingkat
perkembangan lemah, teguh,
terdapat perakaran halus,
batas
pH 5.
Bt2 105 – 132 Yellowish Brown (10 YR
cm 5/6), tekstur lempung liat
berpasir, struktur butir
(medium), tingkat
perkembangan cukup, teguh,
terdapat perakaran halus,
batas baur lurus, pH 5
24
Prov. Jambi
Kode : Profil 1
Koordinat : X = -1o38’04”
Y = 103o34’26”
Klasifikasi Soil Taksonomi : Typic Hapludults
Ordo : Ultisol
Sub Ordo : Udults
Grup : Hapludults
Sub Grup : Typic Hapludults
Fisiografi : Tengah lereng
Elevasi : 50 mdpl
Kedalaman Efektif : 143 cm
Penggunaan Lahan : Tanaman tahunan dan herba
Bahan Induk :
Horizon Diagnostik : 0 – 10 cm Ochric, 10 – 170 cm Argilik
Sifat Penciri :
Tanggal : 1 Mei 2019
25
lembab lepas, perakaran
halus dan kasar banyak,
batas tegas berombak, pH
5.
E 10 – 36 Dark Yelowish Brown
cm (10 YR 4/6), tekstur
lempung berpasir, struktur
remah (fine), tingkat
perkembangan lemah,
lepas, perakaran halus
banyak, batas tegas
berombak, pH 5.
Bt1 36 – 75 Yellowish Brown (10 YR
cm 5/6), tekstur lempung liat
berpasir, struktur remah
(veryfine), gambur,
tingkat perkembangan
lemah, perakaran halus
banyak, batas baur lurus,
pH 5.
26
pH 5.
Profil Tanah Lahan Hutan Belakang P(2)
Lokasi : Hutan Belakang Universitas Jambi, Desa Mendalo
Indah, Kec. Jambi Luar Kota, Kab. Muaro Jambi,
Prov. Jambi
Jambi Luar Kota, Kab. Muaro Jambi, Prov. Jambi
Kode : Profil 2
Koordinat : X = -1o38’04”
Y = 103o34’26”
Klasifikasi Soil Taksonomi : Ruptic-Ultic Dystrudepts
Ordo : Inceptisols
Sub Ordo : Udepts
Grup : Dystrudepts
Sub Grup : Ruptic-Ultic Dystrudepts
Fisiografi : Kaki lereng
Elevasi : 50 mdpl
Kedalaman Efektif : 170 cm
Penggunaan Lahan : Tanaman tahunan dan herba
Bahan Induk :
Horizon Diagnostik : 0 – 10 cm Ochrik, 10 – 170 cm Kambik.
Sifat Penciri : 0 – 170 cm
Tanggal : 1 Mei 2019
27
A 0 – 10 cm Very Dark Brown (10 YR
2/2), tekstur lempung,
struktur butir (medium),
tingkat perkembangan
cukup, konsistensi pada
keadaan lembab gembur,
perakaran halus banyak,
batas tegas berombak, pH 5.
E 10 – 46 cm Dark Yellowish Brown (10
YR 4/6), tekstur lempung,
struktur gumpal bersudut
(medium), tingkat
perkembangan cukup,
gembur, perakaran halus
banyak, batas tegas
berombak, pH 5.
Bt1 46 – 105 Yellowish Brown (10 YR
cm 5/8), tekstur lempung liat
berpasir, struktur gumapl
bersudut (kuarsa), tingkat
perkembangan lemah, teguh,
terdapat perakaran halus,
batas
pH 5.
Bt2 105 – 132 Yellowish Brown (10 YR
cm 5/6), tekstur lempung liat
berpasir, struktur butir
(medium), tingkat
perkembangan cukup, teguh,
terdapat perakaran halus,
batas baur lurus, pH 5
28
4.2 Pembahasan
29
peralihan hrizon dibedakan kedalam tiga tingkatan yaitu nyata, jelas berangsur
dan baur.
Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa topografi batas lapisan pada lapisan
A, E, dan Bt sama, yaitu berombak. Dalam pengamatan di lapangan, diperoleh
bahwa batasan antar lapisan kurang tegas atau baur dengan topografi batasan
lapisan yang berombak. Adanya batasan dan topografi lapisan lapisan ini sesuai
dengan Kartasapoetra dan Mulyani (1987) yang menyatakan bahwa lapisan-
lapisan yang terbentuk pada profil tanah dapat dikatakan tidak selamanya tegas
dan nyata tetapi kerap kali batas-batasnya agak kabur.
30
didominasi oleh tekstur lempung liat berpasir dan berkonsistensi agak teguh.
Apabila dipijat dengan ibu jari dan telunjuk maka akan terasa halus dengan sedikit
bagian agak kasar, dapat membentuk bola yang agak teguh dan jika dipilin
gulungan membentuk gulungan yang mudah hancur.
Pengamatan pada titik bor AS1-AS6 dan BS1-BS4 diketahui bahwa warna
titik bor AS1-AS6 adalah yellowish brown atau coklat kekuningan. Sementara itu,
pada BS1-BS4 didominasi oleh warna yellowish brown pula. Namun, pada titik
BS 4 lapisan terdalam memiliki warna dark brown. Warna tersebut terjadi karena
pada titik BS4 merupakan titik yang terdapat dibawah lereng yang sangat dekat
dengan sungai. Pengaruh kadar air menentukan warna pada tanah tersebut yang
berwarna gak gelap. Hal tersebut sesuai dengan Wirjodiharjo dalam Sutedjo dan
Kartasapoetra (2002) yang menyatakan bahwa kadar air dapat menentukan
intensitas warna tanah.Tekstur tanah yang dominan pada titik bor AS1-AS6 dan
BS1-BS4 memiliki tekstur lempung berliat. Hal tersebut terlihat dari cirinya yaitu
agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh dan dapat dibentuk
gulungan yang agak mudah hancur. Sehingga, konsistensi pada kedua titik ini
juga termasuk agak teguh.
31
deskripsi horizon juga terdapat pada lapisan 3 yang memiliki deskripsi profil yaitu
pada kedalaman 43-65 cm dengan Batas lapisan jelas batas topografi rata, warna
10 YR 6/8 (brownish yellow), tekstur lempung berpasir, perkembangan struktur
cukup, gumpal bersudut, dengan pori mikro banyak, meso sedang sampai banyak
dan makro sedang, konsistensi dalam kondisi lembab adalah gembur dengan pH
lapang 5. Sementara itu, pada horizon ke 4 dan ke 5 memiliki kedalaman 65-98
cm dengan Batas lapisan jelas batas topografi rata, warna 10 YR 5/8 (yellowish
brown), tekstur lempung liat berpasir, perkembangan struktur cukup, gumpal
bersudut, dengan pori mikro banyak, meso sedikit dan pori makro sedikit,
konsistensi dalam kondisi lembab adalah teguh dengan pH lapang 5. Dan pada
horizon ke 5 yaitu pada kedalaman 98-132 cm diketahui bahwa Batas lapisan baur
batas topografi rata, warna 10 YR 6/8 (brownish yellow), tekstur lempung liat
berpasir, perkembangan struktur cukup, gumpal bersudut, dengan pori mikro
sedang, meso banyak dan pori makro sedikit, konsistensi dalam kondisi lembab
adalah teguh dengan pH lapang 5. Sementara itu pada horizon ke 6 yang
merupakan horizon terbawah memiliki kedalaam 132-170 cm batas lapisan baur
batas topografi rata, warna 10 YR 6/8 (brownish yellow), tekstur lempung liat
berpasir, perkembangan struktur cukup, gumpal bersudut, dengan pori mikro
banyak, meso sedikit dan pori makro sedikit, konsistensi dalam kondisi lembab
adalah sangat teguh dengan pH lapang 5.
Pengamatan profil tanah juga dilakukan pada lokasi yang berada pada
bawah lereng. Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan terdapat 6
horizon dengan kedalaman yang berbeda-beda. Pada horizon 1 yaitu dengan
kedalaman 0-13,3 cm memiliki Batas lapisan sangat jelas, batas lapisan
bergelombang, warna tanah very dark greyish brown, tekstur berlempung kasar,
taraf perkembangan struktur cukup, bentuknya butiran, ukuran sedang, pori mikro
sedikit, pori meso banyak, pori makro banyak, konsistensi gmbur pada keadaan
lembab, pH 4. Sementara itu, horizon ke 2 pada kedalaman 13,3-41,3 cm memiliki
batas lapisan jelas, batas topografi berombak, wana dark yellowish brown, tekstur
lempung berpasir, taraf perkembangan struktur cukup, bentuk struktur gumpal
berukuran besar, memiliki pori mikri banyak, pori mikro banyak, pori meso
banyak, pori makro sedikit, konsistensi teguh pada keadaan lembab, pH tanah 5.
32
Pengamatan horizon ke 3 juga diketahui hingga kedalaman 41,3-86,7 cm dengan
batas lapisan berangsur, batas topografi rata, wana tanah yellowish brown, tekstur
lempung liat berdebu, taraf perkembangan struktur cukup, bentuk struktur gumpal
berukuran besar, memiliki pori mikro banyak, pori mikro banyak, pori meso
sedang, pori makro sedikit, konsistensi teguh pada keadaan lembab, pH tanah 5.
Pengamatan horizon ke 4, 5, 6 tidak lagi berdasarkan warna karna warna yang
diamati hampir serupa dengan horizon yang berada diatasnya. Sehingga,
penetapan warna dilakukan berdasarkan konsistensi. Berdasrkan konsistensi
tersebut diketahui terdapa 3 horizon yang terdiri dari horizon yang dinyatakan
sebagai horizon 4 yaitu horizon 86,7-119,7 cm dengan batas lapisan baur, batas
topografi rata, wana tanah brownish yellow, tekstur lempung liat berpasir, taraf
perkembangan struktur cukup, bentuk struktur gumpal berukuran sangat besar,
memiliki pori mikro banyak, pori mikro banyak, pori meso sedang, pori makro
sedikit, konsistensi teguh pada keadaan lembab, pH tanah 5. Sedangkan horion 5
memiliki kedalaman 119,7-140,7 cm dengan batas lapisan jelas, batas topografi
merata, wana tanah brownish yellow, tekstur lempung liat berpasir, taraf
perkembangan struktur cukup, bentuk struktur gumpal bersudut berukuran sangat
besar, memiliki pori mikri banyak, pori mikro banyak, pori meso banyak, pori
makro sedikit, konsistensi sangat teguh pada keadaan lembab, pH tanah 5. Disisi
lain horizon 6 dengan kedalaman 140,7-169,7 cm memiliki batas lapisan jelas,
batas topografi rata, wana tanah dark yellowish brown, tekstur lempung liat
berpasir, taraf perkembangan struktur cukup, bentuk struktur keeping dan
berukuran sangat besar, memiliki pori mikri banyak, pori mikro banyak, pori
meso banyak, pori makro sedikit, konsistensi sangat teguh pada keadaan lembab,
pH tanah 5.
Profil 1 menunjukkan tanah dengan horizon yang relatif terang dari atas
hingga bawah. Namun terdapat pencucian pada lapisan ke 2 dan penimbunan pada
lapisan ke 3,4,5 dan 6. Sehingga, horizon yang terdapat pada profil berturut-turut
dari atas ke bawah adalah A, E, Bt1, B t2, Bt3, Bt4. Sementara itu, pada profil 2
terbagi menjadi 6 lapisan dimana terdapat pencucian pada lapisan ke 3 dan
penimbunan pada lapisan 5 dan 6. Sehingga, penentuan horizon nya adalah A,
33
AB, E, Bt1, Bt2, Bt2.
34
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Morfologi tanah pada pengamatan memiliki kesamaan yaitu warna tanah yang
didominasi adalah yellowish brown, namun tekstur pada A1-A4 dan B1-B6
lempung liat berpasir dan AS1-AS6 dan BS1-BS2 adalah lempung berliat.
5.2. Saran
Dalam pelaksanaan praktikum,praktikan sebaiknya lebih teliti dalam
menganalisis.data yang di dapatkan.
35
DAFTAR PUSTAKA
Ance G. K. 1986. Teknologi Benih. Jakarta: Bina Aksara.
Baver, L.D. 1965. Soil Physics. New York: John Wiley & Sons.
Brady, N.C. 1974. The Natural and Properties of Soil. New York: MacMillan.
Kartasapoetra dan Mulyani Sutedjo. 1987. Pengantar Ilmu Tanah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Pandutama, M.H. dkk. 2003. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jember: Jurusan Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Jember.
Sutedjo, M.M. dan Kartasapoetra, A.G. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arifin, Moch. 2010. Kajian Sifat Fisik Tanah dan Berbagai Penggunaan Lahan
36
Bale, A. 2001. Ilmu Tanah I. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah
Mada
Press.Yogyakarta.
Lampung.
Hanafiah, Kemas A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Abadi, Riau (Soil fertility ander Eucalyptus pellita F.Mu ell standsz Case
2013:22-34.
37
LAMPIRAN
Pengamatan Bor Tanggal 06 April 2019
Boring A1 Boring A2
Boring A3 Boring A4
Boring B1 Boring B2
38
Boring B2 (Pembanding) Boring B3
Boring B4 Boring B5
Boring B6
39
Penampang Profil 01 Mei 2019
Penampang 1 Penampang 2
40