TUGAS
AKHIR
Disusun Oleh:
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KARTU ASISTENSI..............................................................................................iii
ABSTRACT............................................................................................................v
KATA PENGANTAR.............................................................................................vi
DAFTAR ISI...........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xii
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................6
1.2 Tujuan Penelitian.......................................................................6
1.3 Manfaat Penelitian.....................................................................6
1.4 Batasan Penelitian.....................................................................6
1.5 Sistematika Penyusunan............................................................7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...................................................................8
2.1 Waduk.......................................................................................8
2.2 Tampungan...............................................................................8
2.2.1 Tampungan Aktif.............................................................8
2.2.2 Tampungan Tahunan.......................................................8
2.2.3 Tampungan Bawaan........................................................9
2.2.4 Pengertian Tampungan....................................................9
2.3 Pengaturan Pengeluaran atau Operasi.......................................10
2.4 Reservoir Capacity and Yield (Data Bangkitan Stokastik).......12
2.5 Pengelolaan SDA yang Terintegrasi.........................................13
2.5.1 Elemen Kunci Pengelolaan Sumber Daya Air................14
2.5.2 Pendekatan Sistem...........................................................14
2.6 Kapasitas Waduk Kedung Ombo..............................................16
2.7 Spillway Waduk Kedung Ombo................................................19
2.8 Manual Pengoprasian Waduk...................................................19
2.8.1 Ketentuan Umum..............................................................19
2.8.2 Pemanfaatan Waduk.........................................................20
2.8.3 Tinggi Muka Air Waduk..................................................21
2.8.4 Pengaturan Pengoperasian Waduk...................................22
2.8.5 Banjir................................................................................22
2.8.6 Penelusuran Banjir melalui Reservoir..............................24
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN......................................................25
Diaggram Alur Tugas Akhir...........................................................25
BAB IV : PEMBAHASAN................................................................................27
4.1. Analisis Data.............................................................................27
4.1.1 Data Infow........................................................................27
4.1.2 Data Bangkitan.................................................................28
viii
Perpustakaan Unika
4.1.3 Data Outflow.....................................................................32
4.2. Analisa Data Bankitan dengan Data Kebutuhan.......................33
4.3. Waduk Kedung Ombo...............................................................36
4.4. Perhitungan Pola Operasi Waduk Kedung Ombo.....................37
4.5. Simulasi Kenaiakan Kebutuhan................................................42
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
menggunakan program Microsoft Exel. Dari hasil simulasi Waduk Kedung Ombo
dapat melayani kebutuhan air daerah layanannya sampai kenaikan kebutuhan 5%,
BAB I
PENDAHULUAN
musim hujan banyak diberbagai daerah terjadi banjir, bahkan ada di daerah
tertentu yang mengakibatkan kerusakan yang tidak sedikit jumlahnya, bahkan ada
sejumlah mata air dan menurunnya muka air di sumur-sumur masyarakat, muka
air sungai-sungai, muka air bendung, maupun muka air bendungan, yang
korban jiwa, yang diakibatkan karena kekeringan dan kekurangan air bersih.
Kekeringan tersebut terjadi karena kurang efektif dan efesiennya kita dalam
memanfaatkan air yang ada. Disaat musim penghujan ( banyak air ), kebiasaan
masyarakat sampai saat ini adalah banyak membuang-buang air, menggunakan air
secara berlebihan, sehingga pada musim kemarau banyak daerah yang kekurangan
air ( kekeringan ). Untuk meminimalisir hal tersebut, maka sebaiknya harus bisa
memanfaatkan air yang tersedia dengan sebaik mungkin, terutama yang ada
didalam waduk, karena air dalam waduk itu sangat beguna untuk persediaan yang
1
BAB I- Perpustakaan 2
dapat digunakan pada musim kemarau, air dalam waduk dapat digunakan untuk
irigasi, PLTA, PDAM, dan memenuhi kebutuhan air masyarakat disekitar waduk
tersebut. Dengan adanya waduk, air di musim hujan dapat ditampung dan
digunakan dimusim kemarau dan digunakan untuk kebutuhan setiap hari, selain
itu waduk juga dapat menjaga tinggi muka air tanah. Selain masalah masalah
kekeringan, hal yang dapat mempengaruhi ketersedian air dalam waduk adalah
rusaknya DAS, yang diakibatkan oleh rusaknya daerah tangkapan air yang
di Waduk Kedung Ombo itu sendiri maupun di Daerah Aliran Sungai (DAS)-nya
terpacu dengan cepat sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk dan makin
didaerah hulu yang salah satunya akan mengakibatkan pendangkalan pada waduk.
Sedang dibagian hilir permasalahan yang dihadapi pengaturan pola tanam dan
Grobogan dan Pati, sering berakibat petani yang memiliki sawah di bagian bawah
tidak menerima air secara utuh. Bahkan ada sejumlah saluran irigasi di Kabupaten
BAB I- Perpustakaan 2
Demak yang belum pernah tersentuh air Waduk Kedung Ombo (WKO). Hal ini
menimbulkan konflik diantara para pemanfaat air dari Waduk Kedung Ombo,
sering terjadi benturan / konflik horizontal antara petani pemakai air di bagian
hulu dari Kabupaten Grobogan dengan petani di bagian hilir dari Kabupaten
Kudus, Demak dan Pati. Konflik lain antara kepentingan pertanian dan
diuraikan diatas, maka tugas akhir ini berusaha menganalisa dan menghitung
ketersediaan air di Waduk Kedung Ombo, apakah dapat memenuhi kebutuhan air
yang dibutuhkan masyarakat di daerah sekitar Waduk Kedung Ombo, untuk setiap
harinya disepanjang tahun, pada saat musim hujan maupun musim kemarau,
dengan metode simulasi yang di gunakan pada tugas akhir ini. Karena daerah
kebutuhan air minum kota Semarang juga dilayani oleh Waduk Kedung Ombo.
Waduk Kedung Ombo Jawa Tengah, selesai dibangun pada tahun 1989,
merupakan waduk serbaguna dan telah beroperasi sejak tahun 1991. Yang
pengendalian banjir, PLTA, pelayanan irigasi dan air baku, perikanan dan
Kabupaten gerobogan, Boyolali, dan Sragen, serta daerah layanan Waduk Kedung
Ombo, meliputi wilayah Kabupaten Grobogan, Demak, Kudus, Pati, dan sebagian
kota Semarang.
BAB I- Perpustakaan 2
diperlukan tinjauan khusus berupa penetapan pola operasi Waduk kedung Ombo
yang perlu dievaluasi setiap 5 tahun sekali. Dari pengalaman operasi yang telah di
jalankan terdapat petunjuk atau opini bahwa perlu adanya tinjauan operasi Waduk
debit suplai, maupun layanan kebutuhan air. Untuk memahami aspek dinamika
dari ketersediaan dan kebutuhan air, apakah memang terjadi pola operasi yang
tidak optimal, ketersediaan air yang kurang atau pola pemanfaatan air yang terlalu
boros.
sumber daya air yang valid dan cukup panjang. Dari data-data sumber air tersebut
dapat dijadikan acuan awal dalam menentukan cara analisis dan analisis lanjut.
Sragen, dan Boyolali dimana separuh dari luas lahan tersebut diatas berada di
Kabupaten Sragen, sampai saat ini masih tercatat sebagai waduk terbesar di Jawa
Tengah, mempunyai luas areal 4.600 ha. Dalam kondisi normal, waduk ini
mampu menampung air sekitar 750 juta meter kubik sehingga mampu mengairi
lahan seluas 63.624 hektar secara kontinu sepanjang tahun, yang meliputi 4
kapasitas air di dalam Waduk Kedung Ombo memenuhi atau tidak untuk
Ombo.
sebagai berikut:
di sepanjang tahun.
keseluruhannya.
mendetail.
mendetail.
Kedung Ombo.
Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab yang sistematika
dalam menganalisa jumlah debit air yang ada dalam waduk kedong ombo, apakah
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Waduk
pemerataan aliran sungai baik dengan cara menampung persediaan air sungai
yang berubah sepanjang tahun maupun dengan melepas air tampungan itu secara
terprogram melalui saluran air yang dibuat khusus didalam tubuh bendunagan
sesuai kebutuhan.
2.2 Tampugan
Tampungan aktif dari reservoir adalah air yang tersimpan diatas batas offtake
terendah. Jadi ini sama dengan volume total air yang tersimpan dikurangi volume
dead storage.
Beberapa reservoir yang kecil terisi lebih dan melimpah rata-rata beberapa
kali dalam setahun. Reservoir ini dibangun untuk menyediakan air melebihi
periode aliran yang hanya satu atau dua bulan dari aliran rendah. Perkiraan
tampungan yang diperlukan adalah dengan analisis tampungan dalam satu tahun.
BAB II-STUDI Perpustakaan 9
2.2.3. Tampungan bawaan
tahun, air yang tersimpan pada akhir satu tahun terbawa ke selanjutnya dinamakan
masukan dan keluaran dalam satu tahun. Di dalam prosedur penggunaannya hanya
data tahunan. Akibat musiman tidak diperhitungkan. Prosedur seperti ini dikenal
tampungan terbatas. Tampungan semi terbatas adalah satu yang dapat melimpah
tetapi tidak akan pernah kering. Pengertian lain tampungan adalah tampungan
penuh
tampu nganbawaan
kandung
an
kosong
n n+2
waktu (bulanan)
Biasanya volume pengeluaran air dari reservoir adalah sama dengan volume
dimana batas reservoir terlalu rendah, sehingga air tidak dapat disuplai atau
dengan kata lain ada batas tertentu dimana air yang dibutuhkan dapat dikeluarkan
kebutuhan dapat dilihat pada gambar 2.2 a. Pada situasi ini pengambilan air dapat
dilakukan dengan bebas dari kandungan reservoir dan musim. Apabila air tidak
cukup dalam reservoir sesuai dengan yang dibutuhkan, maka tampungan akan
kosong. Peraturan pengeluaran yang lebih lengkap diperlihatkan pada gambar 2.2
BAB II-STUDI Perpustakaan 1
b, dimana bentuk digunakan untuk badan urusan pengiriman air untuk kota-kota
dipertibangkan.
Release
100
kebutuhan
(%)
0
(a) c
100
kebutuhan
(%)
0
(b) c
Gambar 2.2. Contoh peraturan untuk dua operasi (Sumber : Kumpulan Mata
bangkitan atau data sintetik. Pada dasarnya masukan aliran sungai berubah-ubah.
aliran dengan sifat-sifat statistic yang sama dengan data historisnya. Hal ini
x x ..........................................................
b (x x ) t s (1 r 2 )0.5 ( 2.1)
i 1 j 1 j i j i j 1 j
Dengan :
bj rj s j 1..................................................................................................................
(2.2)
s
j
j+1
Air adalah penting untuk semua kehidupan, semua ekosistem, dan semua
bangsa di bumi. Pengelolaan yang buruk atau tidak terkontrol, air akan membawa
kemiskinan, penyakit, banjir, erosi, interusi air asin, degradasi lingkungan, dan
konflik masyarakat.
BAB II-STUDI Perpustakaan 1
Pengelolaan yang efektif terhadap sumber daya air akan berperan untuk
masyarakat sesuai dengan prinsip hak yang sama dan keadilan. Di antara sumber
alam lain, air adalah yang paling kritis. Sumber daya air dapat dan harus
Para ahli air tahun sembilan puluhan menyampaikan pendekatan baru yang
yang hanya dapat disempurnakan melalui komitmen politis dan keterlibatan dari
pemerintah pada level paling tinggi sampai pada kelompok masyarakat yang
paling kecil. Elemen kunci untuk pengelolaan sumber daya air adalah integrasi,
yang sesuai dari sumber daya air internasional, baik air permukaan maupun air
tanah.
Sistem sumber daya air secara fisik adalah sekumpulan berbagai unsur,
2002). Haimes (1987) menggambarkan analisis sistem sumber daya air sebagai
adalah studi tentang interaksi antar komponen tersebut. Seringkali analisis sistem
Alat analisis sistem ada banyak dan beragam tergantung pada kegunaannya.
Jenis prosedur solusi (atau algoritma) paling sesuai untuk model optimisasi (atau
fungsi obyektif dan kendala. Tidak ada prosedur solusi universal yang akan
penyelesaian yang mungkin adalah simulasi dan optimasi. Sejumlah besar model
analisis sistem sumber daya air. Simulasi bukanlah prosedur optimasi, sehingga
kerja sebuah sistem untuk kondisi masukan dan operasi tertentu. Model simulasi
dapat memberikan representasi yang lebih detail dan realistik dari karakteristik
sistem sumber daya air. Konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam pendekatan
model yang lain (Bender, 2002). Metode simulasi dapat menyelesaikan model
perencanaan sistem sumber daya air dengan persamaan non linier dan kendala
c) Optimasi
Jenis prosedur solusi yang paling sesuai untuk model optimasi tergantung
pada bentuk persamaan matematik dari fungsi objektif dan kendalanya. Tidak ada
daerah genangan dan pengukuran teristris di daerah genangan sekitar waduk. Pada
saat pengukuran echosounding, muka air waduk berada pada El. +68,10 m. posisi
BAB II-STUDI Perpustakaan 1
muka air ini merupakan elevasi muka air waduk yang cukup rendah, hanya 60 cm
di atas elevasi muka air operasi terendah untuk suplai irigasi, El. +67,50 m.
WADUK
Luas
Elevasi Volume (juta
Kondisi Genanga
(m) m3)
n (ha)
BENDUNGAN
Spillway Waduk Kedung Ombo berada pada elevasi 90.00 m, yang terbuat
dari beton tanpa pintu, yang mempunyai panjang mercu 40.00 m. Menghitung
...........................................................................................
Q CLH 1.5 (2.3)
Dimana :
Q = debit ( m3 / det )
melaporkan kepada Pemimpin Umum Balai Besar Wilayah Sungai Pamali Juana
Pemanfaatan utama air waduk adalah untuk menyediakan air baku bagi
denagan debit pelayanan sebesar 1,65 m3 / dt. Pemanfaatan kedua air waduk
adalah untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, dengan daerah irigasi seluas
dengan kapasitas energi listrik terpasang sebesar 22,5 MW, terutama untuk
diperuntukan bagi pelyanan beban besar (base load) jika debit untuk pembangkit
Seluruh air yang dilepas untuk mensuplai kebutuhan air dihilir waduk
beban puncak maupun beban dasar. Jika pelayanan air dibawah 61,8 m3 /dt, maka
seluruh air tersebut bilewatkan turbin pembangkit listrik. Jika pelayanan air
melebihi 61,8 m3 /dt, maka cara suplai air dibagi dua yaitu lewat katub turbin
Pengukuran dan atau pengamatan dan pencatatan tinggi muka air waduk
minimal dilakukan dua kali setiap hari oleh Petugas Pengoperasian Waduk, pada
pagi hari dan sore hari. Pengoperasian waduk dilakukan berdasarkan pengamatan
tinggi muka air waduk dan ketentuan yang tercantum didalam Manual Operasi
Waduk. Kondisi tinggi muka air waduk adalah sebagai berikut ini.
level/MOL) untuk penyediaan air baku adalah El. +64,5 m dan untuk
2. Tinggi muka air untuk penyediaan air untuk seluruh kebutuhan (Full
3. Batas tinggi muka air waduk untuk penampungan banjir yang akan terjdi
adalah pada El. +93,7 m. sedang batas muka air waduk untuk pelepasan
Penyediaan tinggi muka air waduk untuk memenuhi peyedia air bagi
kebutuhan irigasi, air baku dan pembangkitan energi listrik beserta penampungan
banjir adalah El. +90,00 m. Dump Energi Level(DEL) untuk menunjukan interval
tinggi muka air waduk diantara El. +87,50 m dan El. +90,00 m, yang
kecenderungan muka air terus meningkat. Pelepasan air dilakukan melalui turbin,
Ketentuan Umum
b. Tata cara pelepasan air waduk harus berdasarkan pada Manual Operasi
Waduk yang telah ditentukan, sesuai dengan kebutuhan baik untuk air
Secara umum pemberian air baku untuk keperluan domestic serta industri dan
air irigasi dilakukan melalui katub turbin dengan besaran debit maksimum sebesar
berlangsung.
2.8.5. Banjir
lebih dari + 90,00m. Pada kondisi “banjir”, Petugas Pengoprasian Waduk segera
mengoprasikan katub dan atau pintu untuk pelepasan air waduk, sesuai pada
sungai, dengan menggunakan UH dari tempat yang lain pada sungai yang
sama.
3. Untuk mengetahui watak dari suatu sungai, sesudah ada perubahan pada
penampangnya.
Teknik yang digunakan pada dasarnya ada dua, yaitu cara hidrolika (hidraulic
routing), dan cara hidrologi (hydrologic routing).Dalam penelitian ini cara yang
IO
ds atau S I O
dt
Keterangan :
I = Inflow,
O = Outflow,
BAB II-STUDI Perpustakaan 1
dS/dt, ΔS = Perubahan tampungan,
BAB II-STUDI Perpustakaan 1
kedalam reservoir, maka muka air reservoir akan naik. Apabila muka air ini
diatas ambang (crest) maka terjadi aliran keluar, dengan debit yang tergantung
dari tinggi muka air reservoir, demikian pula debit yang keluar, demikian terus
sampai debit pada sungai mengecil, tetapi masih lebih besar dari debit yang keluar
reservoir. Keadaan ini akan berhenti, pada saat debit sungai sama dengan debit
S t 1 I I
1 O1 O t S ……………...………………..(2.4)
2 2 t
t
2 2
Keterangan :
I = Inflow,
O = Outflow,
t = Waktu
BAB III- 2
Perpustakaan
BAB III
METODOLOGI
Mulai
Menghitung
S I 1 I 2 t O1 O 2 t S
t 1 t
2 2
ya tidak
St 1 ≥
ds gagal
sukses
S t 1 =ds
s g=g+1
=s+1
tidak
t>N
t=t+1
KETERANGAN : ya
Pg : Persen gagal Pg = g N x100 % , Ps= s N x100 %
Ps : Persen sukses
ds : Dead storage
s : Sukses
Selesai
g : Gagal
St+1 : Tampungan
N : Jumlah data
t : bulan
BAB III- Perpustakaan 2
Di dalam pembuatan tugas akhir, langkah-langkah yang dikerjakan antara
materi yang akan diambil. Mengumpulkan data-data, yaitu dengan mencari data-
data inflow yang menjadi daerah penelitian. Membangkitkan data inflow yang
menghitung ΔS = I – O I1 I t O 1 O
atau t St St
2 2 1
2 2
S t 1 I I
1 O1 O t S
2 t
2 t
2 2
dianggap mampu melayani kebutuhan air ( outflow ), akan tetapi jika St + 1 kurang
dari Vd maka waduk tidak mampu memenuhi kebutuhan air ( outflow ), setelah itu
PEMBAHASAN
diambil dari berbagai sumber, adapun data-data yang diperoleh antara lain data
inflow, outflow, dan data-data Waduk Kedung Ombo yang diperlukan dalam
perhitungan.
pertama yang dilakukan adalah mengetahui data inflow, untuk mengetahui aliran
yang masuk ke waduk. Adapun data inflow yang digunakan sebagai sumber
Waduk Kedung Ombo, data inflow yang ada dibangkitkan menjadi 50 tahun untuk
sama, berdasarkan data rerata aliran bulanan, standar deviasi aliran, dengan
akan mendapatkan data yang mempunyai rangkaian data dengan sifat-sifat dan
bangkitan data untuk 50 tahun, dengan sifat-sifat karakteristik yang sama. Data
bangkitan :
dan I, dimana:
BAB II-STUDI Perpustakaan 3
(x x)2
Stedev = Standard deviasi yang diperoleh dari...........................................(
(n 1) 3.1 ).
(x x)( y y)
correl(x, y) ........................................................................( 3.2 )
(x x)2 ( y y)2
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
TAHUN JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER
Perpustakaan U
Bulan
3
Gambar 4.1 Grafik Data Bangkitan
BAB II-STUDI Perpustakaan 3
4.1.3 Data Outflow
Outflow atau pengeluaran atau kebutuhan pada pola operasi biasanya volume
pengeluaran air dari reservoir adalah sama dengan volume air yang dibutuhkan
reservoir terlalu rendah, sehingga air tidak dapat disuplai atau dengan kata lain
ada batas tertentu dimana air yang dibutuhkan dapat dikeluarkan dari tampungan.
Apabila air dalam reservoir tidak mencukupi sesuai dengan yang dibutuhkan,
maka kebutuhan akan air tidak dapat terpenuhi yang akhirnya dapat berpengaruh
terhadap aktivitas pengguna (consumer), oleh karena itu pengeluaran air harus
disesuaikan dengan tingkat kebutuhan. Pola operasi Waduk Kedung Ombo akan
Tabel 4.3 Kebutuhan Air dari Waduk Kedung Ombo (dalam juta m3)
(Sumber: Balai PSDA Seluna)
Tahun I II Jumlah
SEPT '05 14.63 14.63 29.27
OKT. '05 20.11 49.30 69.42
NOV. '05 57.48 82.59 140.07
DES. '05 52.36 44.18 96.54
JAN. '06 7.63 6.10 13.73
FEB. '06 1.87 2.68 4.55
MARET '06 14.47 24.71 39.18
APRIL '06 49.29 49.75 99.04
MEI '06 71.73 73.79 145.52
JUNI '06 67.95 47.41 115.35
JULI '06 44.90 42.37 87.27
AGUST. '06 39.58 16.93 56.51
BAB II-STUDI Perpustakaan 3
tahunnya. Dari gambar 4.2 menunjukan selama 50 tahun kebutuhan air dapat
dipenuhi oleh inflow dari simulasi data bangkitan, itu dikarenakan selisih yang
dihasilkan inflow lebih besar dari pada kebutuhan, adapun saat kebutuhan lebih
besar dari pada inflow masih dapat dipenuhi ole Waduk Kedung Ombo karena
sisa dalam tampungan Waduk Kedung Ombo dapat menutupi kekurangan. Dari
grafik diatas dapat dilihat juga bahwa antara bulan antara bulan januari sampai
april volume inflow lebih besar dari kebutuhan, sedangkan mulai bulan april
sampai november volume inflow lebih kecil dari kebutuhan, serta pada bulan
desember volume inflow lebih besar dari kebutuhan, seperti halnya dapat dilihat
180.00
160.00
140.00
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Perpustakaan U
BULAN
3
BAB II-STUDI Perpustakaan 3
200.00
180.00
TAHUN KE-1
160.00 KEBUTUHAN
140.00
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00 JANPEBMARAPRMEIJUNJULAGSSEPOKTNOPDES
BULAN
180.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00 JANPEBMARAPRMEIJUNJULAGSSEPOKTNOPDES
BULAN
200.00
180.00
160.00 TAHUN KE-50
KEBUTUHAN
140.00
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
JANPEBMARAPRMEIJUNJULAGSSEPOKTNOPDES
BULAN
Dari ke-3 grafik di atas menunjukan perbedaan antara inflow dengan outflow
yang tidak sama, hal ini karena kemungkinan pada saat pengosongan waduk
kebutuhan sangat besar. Secara umum periode pengisian waduk dimulai dari awal
bulan Desember sampai dengan akhir bulan April tahun berikutnya, sedangkan
periode pengosongan waduk dimulai dari awal bulan Mei sampai dengan akhir
bulan November.
Untuk mengetahui pola operasi dari Waduk Kedung Ombo, maka tentunya
5. lebar spillway : 40 m
Perhitungan simulasi pola operasi wauk Kedung ombo yang terdapat pada
komputer Microsoft Excel, dalam perhitungan satuan dalam juta m3. Hasil
hitungan :
St+1 St+1'
St (juta I (juta O (juta (juta o (juta (juta Elv H
Bln m^3) m^3) m^3) m^3) m^3) m^3) (m) (m) %S %G
686.92 130.00 96.54 100 0
1 1 780.27 166.96 13.73 780.27 780.27 91.30 1.30 1
2 944.08 178.94 4.55 944.08 306.90 637.18 89.02 0.00 1
3 1070.16 116.96 39.18 1070.16 0.00 763.26 91.11 1.11 1
4 1112.73 106.38 99.04 1112.73 243.83 561.99 87.17 0.00 1
5 1065.81 44.34 145.52 1065.81 0.00 515.07 85.79 0.00 1
6 979.52 43.96 115.35 979.52 0.00 428.78 82.78 0.00 1
7 915.44 30.49 87.27 915.44 0.00 364.70 80.16 0.00 1
8 868.55 19.51 56.51 868.55 0.00 317.82 78.04 0.00 1
9 843.71 16.58 29.27 843.71 0.00 292.98 76.84 0.00 1
10 818.58 31.84 69.42 818.58 0.00 267.85 75.58 0.00 1
11 768.04 76.56 140.07 768.04 0.00 217.31 72.89 0.00 1
12 742.65 109.25 96.54 742.65 0.00 191.91 71.46 0.00 1
2 13 828.56 172.84 13.73 828.56 0.00 277.83 76.09 0.00 1
BAB II-STUDI Perpustakaan 3
St+1 St+1'
St (juta I (juta O (juta (juta o (juta (juta Elv H
Bln m^3) m^3) m^3) m^3) m^3) m^3) (m) (m) %S %G
14 993.64 175.60 4.55 993.64 0.00 442.90 83.31 0.00 1
15 1130.01 140.87 39.18 1130.01 0.00 579.27 87.64 0.00 1
16 1179.96 97.26 99.04 1179.96 0.00 629.23 88.85 0.00 1
17 1128.32 44.00 145.52 1128.32 0.00 577.58 87.59 0.00 1
18 1040.54 41.32 115.35 1040.54 0.00 489.81 84.97 0.00 1
19 973.58 27.38 87.27 973.58 0.00 422.85 82.55 0.00 1
20 924.38 18.00 56.51 924.38 0.00 373.65 80.55 0.00 1
21 898.00 15.02 29.27 898.00 0.00 347.27 79.39 0.00 1
22 874.40 36.46 69.42 874.40 0.00 323.67 78.31 0.00 1
23 840.24 104.69 140.07 840.24 0.00 289.50 76.67 0.00 1
24 832.56 116.57 96.54 832.56 0.00 281.83 76.29 0.00 1
Pada tabel tersebut diketahui Tahun, Bulan, St, I, O, St+1, o, St+1’, Elv, H,
St = Tampungan awal.
yang
800.00
700.00
600.00
500.00
400.00
300.00
200.00
100.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Perpustakaan U
TAHUN
3
BAB II-STUDI PUSTAKA Perpustakaan Unika
4
Elevasi-Volume
Elevasi
95
90
85 Elevasi-Volume
80 Poly. (Elevasi-Volume)
75
70
65
60
55
75.00
y = -4E-05x2 + 0.0726x + 59.004
R2 = 0.9977
Volume
Grafik 4.7 diperoleh dari tabel hubungan volume dengan elevasi, yang ada
dalam lampiran.
BAB II-STUDI
Elevasi (m)
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
60.00
55.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
TAHUN
4 Perpustakaan U
Gambar 4.8 : Grafik Elevasi
BAB II-STUDI Perpustakaan 4
simulasi kenaikan kebutuhan sebesar 5%, 10%, 15%, 20%, ..., 100% dan didapat
Kebutuhan
naik(%) gagal(%)
0% 0.00
5% 0.00
10% 7.33
15% 19.00
20% 26.83
25% 33.17
30% 37.83
35% 42.00
40% 44.33
45% 47.17
50% 49.17
55% 49.83
60% 50.33
65% 51.50
70% 53.67
75% 56.17
80% 57.33
85% 57.83
90% 58.00
95% 58.17
100% 58.17
BAB II-STUDI Perpustakaan 4
Dari tabel diatas dapat dilihat kegagalan terjadi mulai pada kenaikan 10%,
Chart Title
%Gagal
70
Kegagalan
60 Poly. (Kegagalan)
50
40
30
y = -87.998x2 + 144.8x - 1.4842
20
R2 = 0.9778
10
0
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Kenaikan Kebutuhan
5.1 Kesimpulan
sepanjang musim.
5.2 Saran
yang ada, agar Waduk Kedung Ombo dapat terus memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Waduk Kedung Ombo agar tidak terjadi kerusakan lahan yang besar.
4
DAFTAR Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA
-., 1992, Kumpulan Mata Kuliah Operasi Waduk, Fakultas Pasca Sarjana UGM,
Yogyakarta
-., 1997, Irigasi dan Bangunan air, Universitas Gunadarma, Jakarta
-., 2003, Laporan Penunjang Hidrologi, Pusat Studi Ilmu Teknik UGM,
Yogyakarta
-., 2003, Laporan Penunjang Manual Operasi Waduk Kedung Ombo, Pusat Studi
Ilmu Teknik UGM, Yogyakarta
-., 2006, Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Di Sistem Waduk Kedung Ombo,
Semarang
Adidarma. W, Martha. J.W, 1991, Mengenal Dasar – Dasar Hidrologi, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Budi. S, 1995, Tugas Operasi Waduk, Teknik UGM, Yogyakarta.
Harto. S, 1981, Hidrologi Terapan Edisi Pertama, Teknik Sipil UGM,
Yogyakarta.
Harto. S, 1993, Analisis Hidrologi Edisi Pertama, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Istiarto, 2003, Study Optimasi Pola Eksploitasi Dan Pemuktahiran Data Waduk
Kedung Ombo Dengan Pengukuran Echo Sounding, Pusat Studi Ilmu
Teknik UGM, Yogyakarta