Anda di halaman 1dari 15

Askep Maritim Pada Pasien

Dengan Diabetes Melitus


 Hamka
 Filda Yusyika Sai
 Nur Wulan Sari
 Henny Rachmawati T

 Kasiman Syah
 Sri Wahyuni Lamambo
 Niar Sutiara
STIKES KARYA KESEHATAN
S1 KEPERAWATAN
2020
Apa Itu Diabetes Melitus ???

Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan


hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan
metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada
mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai
lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan
dengan mikroskop elektron (Mansjoer dkk, 2007)
Etiologi

1. Diabetes tipe 1
1. Faktor Genetik
2. Faktorbfaktor Imunologi
3. Faktor lingkungan
Manifestasi Klinis
a. Diabetes tipe I
1. hiperglikemia berpuasa
2. glukosuria, diuresis osmotik, poliuria,
polidipsia, polifagia
3. keletihan dan kelemahan
4. ketoasidosis diabetik (mual, nyeri
abdomen, muntah, hiperventilasi, nafas
bau buah, ada perubahan tingkat
kesadaran, koma, kematian)
Lanjutan……
b. Diabetes tipe 2
1. lambat (selama tahunan), intoleransi glukosa
progresif
2. gejala seringkali ringan mencakup keletihan,
mudah tersinggung, poliuria, polidipsia, luka
pada kulit yang sembuhnya lama, infeksi vaginal,
penglihatan kabur
3. komplikasi jangka panjang (retinopati,
neuropati, penyakit vaskular perifer)
Pemeriksaan Penunjang
1. Glukosa darah: gula darah puasa > 130 ml/dl, tes
toleransi glukosa > 200 mg/dl, 2 jam setelah
pemberian glukosa.
2. Aseton plasma (keton) positif secara mencolok.
3. Asam lemak bebas: kadar lipid dan kolesterol
meningkat
4. Osmolalitas serum: meningkat tapi biasanya < 330
mOsm/I
5. Elektrolit: Na mungkin normal, meningkat atau
menurun, K normal atau peningkatan semu
selanjutnya akan menurun, fosfor sering menurun.
6. Gas darah arteri: menunjukkan Ph rendah dan
penurunan HCO3
Lanjutan…..
7. Trombosit darah: Ht meningkat (dehidrasi),
leukositosis dan hemokonsentrasi merupakan
respon terhadap stress atau infeksi.
8. Ureum/kreatinin: mungkin meningkat atau
normal
9. Insulin darah: mungkin menurun/ tidak ada (Tipe I)
atau normal sampai tinggi (Tipe II)
10. Urine: gula dan aseton positif
11. Kultur dan sensitivitas: kemungkinan adanya ISK,
infeksi pernafasan dan infeksi luka.
Penatalaksanaan..
1. Medis
a. Diet, Syarat diet DM hendaknya dapat :
1. Memperbaiki kesehatan umum penderita
2. Mengarahkan pada berat badan normal
3. Menekan dan menunda timbulnya penyakit
angiopati diabetic
4. Memberikan modifikasi diit sesuai dengan
keadaan penderita
5. Menarik dan mudah diberikan
2. Latihan
1. Meningkatkan kepekaan insulin
2. Mencegah kegemukan bila ditambah latihan
pagi dan sore
3. Memperbaiki aliran perifer dan menambah
suplai oksigen
4. Meningkatkan kadar kolesterol – high density
lipoprotein
5. Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang,
maka latihan akan dirangsang pembentukan
glikogen baru.
6. Menurunkan kolesterol (total) dan trigliserida
dalam darah karena pembakaran asam lemak
menjadi lebih baik.
3. Penyuluhan

Penyuluhan merupakan salah satu bentuk


penyuluhan kesehatan kepada penderita DM,
melalui bermacam-macam cara atau media
misalnya: leaflet, poster, TV, kaset video,
diskusi kelompok, dan sebagainya.
Kasus
Pada hari rabu 18 september 2020 Ny. A
berusia 42 thn masuk ke RS dengan
keluhan merasa kesakitan pada kaki
kanannya yang luka dan gatal dan
mengalami penurunan berat badan dan
malas untuk beraktivitas. Pada
saatpengkajian pasien tampak merasa
lemas dan pusing sehingga keluarga
membawa klien tersebut di RS untuk
mendapatkan perawatanS : 37,5 c . N :88 x/
Menit, TD : 130/80 mmHg. P: 22 x/menit.
Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri
biologis (penurunan perfusi jaringan perifer)
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d ketidak mampuan
menggunakan glukose (tipe 1)
Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri
biologis (penurunan perfusi jaringan perifer)
a) Lakukan pegkajian nyeri secara komprehensif termasukl
okasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
ontropresipitasi.
b) Observasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan.
c) Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri klien sebelumnya.
d) Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksidll)
e) Kolaborasi dengan dokter
bilaadakomplaintentangpemberiananalgetiktidakberhasil.
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d ketidak mampuan
menggunakan glukose (tipe 1
a). Monitor intake makanan dan minuman yang
dikonsumsi klien setiap hari
b) Tentukan berapa jumlah kalori dan tipe zat gizi
yang dibutuhkan dengan berkolaborasi dengan
ahli gizi
c) Dorong peningkatan intake kalori, zatbesi,
protein dan vitamin C
d) kolaborasi pemasangan NGT
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai