Askep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
M)
DENGAN DEMAM THYPOID DI RUANG ANGGREK
RAWAT INAP PUSKESMAS KEDUNGJATI
A. PENGKAJIAN
Hari, Tanggal : Senin, 13 September 2021
Jam : 15.00 WIB
Tempat Praktek : Anggrek
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : An. M
Umur : 7 Tahun
Jenis kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat : Kedungjati
Tanggal masuk RS : 13 September 2021
No. RM :-
Diagnosa Medis : Demam Thypoid
b. Identitas Penanggungjawab
Nama Ayah : Tn. A
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kedungjati
Hubungan dengan pasien : Ayah
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama : Panas
1
Pasien panas 6 hari dirumah naik turun disertai mual dan muntah setiap kali
makan dan minum ± 6x muntah/hari, kemudian Pada Senin siang diperiksakan
ke dokter terdekat tapi masih panas tidak turun dan masih muntah kemudian
dibawa ke Puskesmas Kedungjati pada malam harinya jam 19.30 WIB di IGD
suhu tubuhnya 39,2°C, N 104x/mnt, RR 24x/mnt dan dari dokter jaga
disarankan untuk dirawat inap.
c. Riwayat penyakit dahulu
Sebelumnya klien belum pernah sakit seperti ini hanya panas biasa batuk pilek
dibawa ke dokter terdekat diberi obat sembuh tidak sampai dirawat.
d. Riwayat penyakit keluarga
Orang tua klien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita sakit
menular atau sakit seperti yang dialami pasien saat ini dan tidak ada
keluarganya yang menderita alergi makanan dan obat-obatan.
e. Riwayat alergi
Tidak ada riwayat alergi obat atau makan.
f. Genogram
Perempuan
Laki - laki
Pasien
Diet :
2
Sebelum sakit keluarga mengatakan klien makan 3x/hari habis satu porsi
dengan nasi dan sayur serta lauk, minum 3 gelas perhari.
Setelah sakit keluarga mengatakan klien tidak mau makan karena setiap kali
makan dan minum terus mual dan muntah, mulutnya terasa pahit, sehingga
pasien tidak mau makan, makan hanya 1 atau 2 sendok kemudian muntah,
minum habis 1 gelas perhari.
c. Kebutuhan Eliminasi
Sebelum sakit keluarga mengatakan klien bab 1x perhari warna kuning bau
khas tidak ada masalah dan bak 3 – 4x perhari warna dan bau khas.
Setelah sakit keluarga mengatakan klien bak hanya 1-2x sehari dengan warna
dan bau khas dan belum bab sejak 2 hari.
d. Kebutuhan istirahat dan tidur
Sebelum sakit keluarga mengatakan klien tidur siang 3-4 jam dan tidur malam
8-10 jam dan tidur dengan nyenyak bangun sebentar kalau bak.
Setelah sakit keluarga mengatakan sering menangis menangis karena mual dan
muntah.
e. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Keluarga mengatakan sebelum sakit tidak pernah rewel, selama sakit tidak
mau diajak selain ibu dan ayahnya, dan setiap kali didekati perawat menangis.
f. Kebutuhan berpakaian
Keluarga mengatakan sebelum dan setelah sakit tidak ada masalah, pada siang
hari dipakaikan baju tipis dan malam hari dipakaikan baju hangat.
g. Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh dan sirkulasi
Sebelum sakit : Keluarga mengatakan sebelum tidak ada masalah, pada siang
hari dan panas dipakaikan baju tipis dan malam hari atau cuaca dingin
dipakaikan baju hangat.
Selama sakit : ibu pasien mengatakan suhu tubuh anaknya panas sudah 5 hari.
h. Kebutuhan personal hygiene
Keluarga mengatakan sebelum sakit klien biasa dimandikan 2 kali sehari dan
kramas 2 hari sekali tetapi selama di rumah sakit mandi hanya sibin 2 kali
sehari dan belum dikeramas.
3
Keluarga mengatakan sebelum sakit tidak ada masalah selama sakit tidak
dapat leluasa bergerak karena tangan kanan terpasang infus.
j. Kebutuhan komunikasi dengan orang lain
Keluarga mengatakan sebelum sakit klien sering cerita ke ibunya dan dekat
dengan keluarga lain sering bermain dengan saudara dan tetangga yang
sebaya.
k. Kebutuhan spiritual
Keluarga mengatakan agama mengikuti agama yang dianut kedua orang
tuanya.
l. Kebutuhan bekerja
Belum bekerja tapi sering membantu ibunya bila ibunya bersih bersih tempat
tidur.
m. Kebutuhan bermain dan rekreasi
Keluarga mengatakan sebelum sakit sering bermain dengan saudara dan teman
sebaya disekitar rumahnnya dan berekreasi sebulan sekali tidak harus jauh dari
rumah yang penting kebersamaan dengan seluruh keluarga.
n. Kebutuhan belajar
Keluarga mengatakan anaknya sudah mulai belajar mengenal huruf dan
membaca dan menulis serta mewarnai gambar.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis, GCS E4 M6 V5 = 15
c. Tanda – tanda vital
Suhu : 39 ° C
Nadi : 104x/menit
RR : 20x/menit
BB : 15 Kg.
d. Kepala
Bentuk kepala bronchiocepalus, tidak ada benjolan pada kepala, tidak ada
nyeri tekan, rambut lurus hitam bersih.
e. Wajah
Tampak pucat, tidak ada oedema pada wajah
f. Mata
4
Kedua mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, reaksi pupil terhadap cahaya isokor, pelebaran pupil simetris kanan
dan kiri, mata agak cekung, tidak ada tanda-tanda peradangan pada
konjungtiva, tidak ada benjolan / massa dan penglihatan normal.
g. Hidung
Bentuk lubang hidung simetris kiri kanan, mukosa hidung hiperemis, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada deformitas pada tulang hidung. Tidak
teraba adanya benjolan/massa. Tidak ada nyeri tekan pada sinus maksilaris,
sinus edmodalis dan sinus frontalis, fungsi penciuman baik
h. Mulut dan tenggorokan.
Selaput mukosa mulut nampak kering, lidah tidak kotor, fungsi mengecap dan
mengunyah baik, tonsil tidak meradang, mukosa bibir lembab, tidak ada massa
dan nyeri tekan.
i. Telinga
Tidak ada pengeluaran cairan dari telinga, tidak ada tanda-tanda radang pada
telinga, keadaan telinga luar bersih, serumen tidak ada, membran tympani
utuh. Tidak teraba adanya benjolan/massa, tidak ada nyeri tekan pada tulang
mostoideus fungsi pendengaran baik.
j. Leher
Tidak ada jaringan parut, tidak ada pembesaran pada leher, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
k. Dada
Paru-paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri kanan, pengembangan dada
seimbang mengikuti alur nafas, frekuensi pernafasan
20x/menit, jenis pernafasan dada, tidak ada retraksi
dinding dada.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa pada dinding
dada.
Perkusi : Terdengar bunyi sonor pada area paru-paru
Auskultasi : Bunyi nafas vasikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
Jantung
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada pembesaran pada
5
salah satu dinding dada.
Auskultasi : Terdengar Bj I “ lup “ pada ICS 2 dan 3
Terdengar Bj II “ dup “ pada ICS 4 dan 5
Perkusi : Terdengar suara pekak pada area dada sebelah kiri.
Palpasi : Teraba denyut jantung apeks pada ICS 5 dan 6
l. Abdomen
Inspeksi : Permukaan perut datar, tidak ada lesi, tidak ada hipo/
hiperpigmentasi kulit, tidak nampak dalam keadaan
acites.
Auskultasi : Peristaltik usus 12 x/menit, bising usus (+).
Perkusi : Terdengar bunyi timpani
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, turgor kulit baik, tidak
teraba adanya pembesaran limpa, tidak teraba adanya
massa.
m. Genetalia/ anus
Tak ada kelainan
n. Kulit
Kulit kering, CRT > 3 dtk
o. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Tangan kiri dapat digerakan dengan bebas. Sedangkan tangan
kanan terpasang IVFD RL 16 Tpm, jari-jari kedua tangan lengkap kuku
bersih tidak ada oedema dan tanda sianosis, lengan reflex bisep baik, trisep
baik.
Tonus otot : 5 - 5
Ekstremitas Bawah
Kedua kaki dapat digerakan dengan bebas, jari-jari kedua kaki lengkap,
tidak ada sianosis, tidak ada oedema maupun benjolan, reflex KPR baik,
aciles baik.
Tonus otot : 5 - 5
p. DATA PENUNJANG
q. Tanggal pemeriksaan laboratorium : 5 Nopember 2018
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
6
Widal O 1 /320 Negatif
Widal H Negatif Negatif
B. ANALISA DATA
7
pahit, pasien tidak mau kebutuhan
Jam 16.00 WIB
makan tubuh.
DO : KU lemah, makan
hanya 1 atau 2 sendok
setelah makan muntah.
Antropometri : BB ; 15
Kg, TB ; 25 cm, Lila ; 12
cm, LK : 50 Cm, LD: 50
cm.
Biometri : HB ; 11,6 g / dl
Clinical : Ku lemah,
rambut kusut dan jarang
Diet : Tiap kali makan dan
minum muntah
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan penyakitnya
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurangnya asupan makanan.
8
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
NOC NIC
I Hipertermi Thermoregulasi
DS : Setelah dilakukan 1. Monitor suhu sesering mungkin - Untuk mengetahui peningkatan suhu tubuh, suhu
Ibu pasien mengatakan tindakan keperawatan 2. Monitor warna dan suhu kulit tubuh yang tinggi dapat menyebabkan pasien
anaknya rewel terus dan selama 2x24 jam kejang.
badannya panas pasien menunjukkan: 3. Monitor tekanan darah, nadi dan RR - Pada saat tertentu dapat tekanan darah dan nadi
- Suhu tubuh dalam 4. Monitor penurunan tingkat kesadaran turun yang dapat menyebabkan penurunan
DO : batas normal kesadaran.
KU lemah, suhu 39°C, dengan kreiteria 5. Monitor WBC, Hb, dan Hct - Pemberian antibiotik untuk mematikan bakteri
badan teraba panas, kulit hasil: Suhu 36 – 6. Monitor intake dan output salmonella thypi.
kemerahan 37C 7. Berikan antipiretik
N 104 x / mnt - Nadi dan RR 8. Kelola Antibiotik - Peningkatan suhu tubuh bisa menyebabkan dan
dalam rentang 9. Selimuti pasien disebabkan karena kehilangan cairan
normal 10. Kompres pasien pada lipat paha dan
- Tidak ada aksila
perubahan warna 11. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
kulit dan tidak ada 12. Catat adanya fluktuasi tekanan darah
pusing, merasa
nyaman
9
BB seimbang faktor yang dapat menimbulkan mual -
muntah dan mual, dan muntah
mulutnya terasa pahit, Setelah dilakukan 3. Lakukan / tawarkan oral higiene sebelum
pasien tidak mau makan asuhan keperawatan makan
selama 1x24 jam 4. Informasikan kepada klien untuk - Mulut yang bersih dapat meningkatkan nafsu
DO : menghindari mengunyah makanan pada makan.
KU lemah, makan hanya 1 - Tidak terjadi kram bagian mulut yang sakit / luka
atau 2 sendok setelah perut 5. Monitor asupan nutrisi, dan intake -
makan muntah. - Nafsu makan output cairan
Antropometri : BB ; 15 Kg, meningkat 6. Kolaborasi dengan medis dan ahli gizi - Untuk menentukan status keseimbangan cairan
TB ; 25 cm, Lila ; 12 cm, - Tidak ada luka, untuk : dan seberapa tingkat dehidrasi.
LK : 50 Cm, LD: 50 cm. inflamasi pada Program therapi, diet, pemeriksaan - Untuk memenuhi kebutuhan gizi yang
Biometri : HB ; 11,6 g / dl rongga mulut laborat diperlukan tubuh.
Clinical : Ku lemah, - Bising usus dalam Pemasangan NGT
rambut kusut dan jarang batas normal 5-35 Pemberian nutrisi parenteral
Diet : Tiap kali makan dan x /mnt 7. Sediakan makanan sesuai dengan
minum muntah. - Berat badan kesukaan klien & program diit - Untuk meningkatkan nafsu makan.Memberikan
meningkat 8. Bantu klien dalam makan dan libatkan rasa nyaman kepada pasien dengan melibatkan
- Klien mandiri dan keluarga dalam pemberian makanan keluarga terdekat.
mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
10
NO Hari/Tgl Jam Dx Implementasi Keperawatan Respon TTD
Kep
1 Selasa, I & II Memonitor keadaan umum pasien DS: Ibu pasien mengatakan panas
13 September anaknya mulai turun, anaknya masih
2021 muntah
Jam 14.00 WIB DO: Suhu : 38°C,N 100x / mnt, RR
20 x / mnt
I Memberikan kompres hangat pasien pada lipat paha dan aksila DS : pasien kooperatif
15.15 DO: pasien tampak nyaman
II. Meningkatkan intake cairan dan nutrisi DS : ibu pasien mengatakan anaknya
15.30 setiap kali minum dan makan muntah
DO: pasien tampak lemes
11
sendok terus muntah
2 Selasa, 14 I & II Memonitor TTV tiap 3 jam DS: Ibu pasien mengatakan panas
September 2021 Memonitor warna dan suhu kulit anaknya sudah turun.
Jam 14.00 WIB DO: Suhu : 36,7°C, N 100 x / mnt,
RR 24 x / mnt
15.00
I Memberikan injeksi Ceftriaxon 2 x 375 mg melalui selang infus, DS:Pasien kooperatif
Ranitidin ¼ amp melalui selang infus DO:Obat injeksi masuk tidak alergi.
16.00
II Meningkatkan intake cairan dan nutrisi DS: Ibu pasien mengatakan anaknya
sudah mau makan sedikit2.
DO: pasien masih muntah 2 kali
sehari.
DS : Ibu pasien mengatakan anaknya
mualnya berkurang, sudah mau
16.30 II Menganjurkan makan sedikit tapi sering. makan sedikit-sedikit.
DO : Pasien muntah 2 kali, makan
12
habis 1/3 porsi .
DS : Pasien kooperatif
DO : T:90/60 mmHg, S: 37°C , RR
17.00 I & II Memonitor TD, nadi, suhu, dan RR 24X/ mnt
13
F. EVALUASI KEPERAWATAN
14