Anda di halaman 1dari 1

Indria Azzahra

202101500837

Mengapa konseling ego masih dikategorikan sebagai aliran psikoanalisis klasiK?

Teori psikoanalisis merupakan teori yang berusaha untuk menjelaskan tentang hakikat
dan perkembangan kepribadian manusia. Unsur-unsur yang diutamakan dalam teori ini adalah
motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya. Teori ini mengasumsikan bahwa kepribadian
berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis tersebut, yang pada
umumnya terjadi pada anak-anak atau usia dini.

Model konseling ego, psikologi individual dan analisis transaksional merupakan model
psikoanalisis baru dan bias juga disebut psikologi dalam. Kesemua model ini pada dasarnya
mempunyai kesamaan yang besar dengan pandangan psikoanalisis klasik. kesamaan itu antara
lain adalah: pertama, mementingkan masa kehidupan anak dibawah lima tahun atau balita,
kedua, sama sama mempergunakan konsep ego, dan ketiga sama-sama mementingkan konsep
kesadaran, bawah sadar dan ketidaksadaran. Adapun ciri baru dari model konseling ego yaitu
lebih menekankan pada fungsi ego. Dalam model konseling ego dikenal satu istilah yang sangat
menonjol yaitu “ego strength” yang artinya kekuatan ego. Mungkin ini pulalah alasan kenapa
model yang dekemukakan oleh Erickson ini dinamakan konseling ego.

Pada dasarnya kegiatan konseling adalah usaha memperkuat “ego strength”. Dengan
demikian orang yang bermasalah adalah orang yang memiliki ego yang lemah. Misalnya orang
penakut, rendah diri, banyak lemah, tidak bisa mengambil keputusan termasuk orang yang
memili ego lemah. Kenapa dikatakakan demikian? Karena orang yang keadaannya seperti
diatas tidak dapat memfungsikan egonya secara penuh, baik untuk menggerakkan dirinya
dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya maupun untuk meraih keinginankeinginannya.
Pada umumnya munculnya masalah-masalah yang dialami oleh seseorang selalu diwarnai oleh
kuat dan lemahnya ego yang mereka miliki.

Perbedaan antara ego menurut pandangan psikoanalisis Sigmund Freud dengan ego
menurut pandangan psikoanalisis Baru adalah : menurut Sigmund Freud, ego itu tumbuh dari
id atau merupakan kelanjutan daripada Id sedangkan menurut psikoanalisis baru, ego itu tidak
terikat pada id, jadi tumbuh sendiri yang merupakan keseluruhan kepribadian. Ego itulah yang
tumbuh dan menjadi kepribadian seseorang. Jenis ego itulah yang tumbuh dan menjadi
kepribadian seseorang. Jenis ego baru ini disebutnya juga dengan ego kreatif. Lebih lanjut
tentang ego ini dikemukakan oleh Calvin S Hall dan Gardner Lindzey (1978:102) sebagai
berikut:
“That kind of ego Erickson describes may be called the creative ego, although he does not use
that word. It can and does find creative solution to the new promlems that best it at teach
readines and outer opportunity and does so with vigor, and even with a sense of joy “.

Selanjutnya ditambahkannya bahwa identitas ego yang baru tersebut hendaknya


mengandung tiga aspek dari kenyataan yaitu “sense of reality” biasa juga disebut dengan
universal, faktualitas atau berdasarkan data dan aktualitas atau baru.

Anda mungkin juga menyukai