MFK 6d Dokumen Pengkajian Resiko Kebakaran
MFK 6d Dokumen Pengkajian Resiko Kebakaran
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TENGKU SULUNG
NOMOR :
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu :Kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Sulung Pencegahan
Dan Penanggulangan Bencana Kebakaran.
Kedua :Kebijakan Panduan Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Kebakaran
RSUD tengku sulung sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus
dijadikan acuan dalam pelaksanaan Pencegahan dan Penanggulangan Bencana
Kebakaran di lingkungan RSUD Tengku Sulung.
Ketiga :Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
dr. H. ISWANDI
NIP. 19710204 200604 1 008
Lampiran Surat Ketetapan Direktur RSUD Tengku Sulung
Nomor /PER-DIR/RSUD-TS/2022
Tanggal 04 Januari 2022
Tentang Kebijakan Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Kebakaran
1. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya,sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah
dan/atau air,yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya,baik untuk
hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan,kegiatan usaha,kegiatan
sosial,budaya,maupun kegiatan khusus.
2. Bahan Berbahaya adalah setiap zat/elemen,ikatan atau campurannya bersifat mudah
menyala/terbakar,korosif dan Iain-Iain karena penanganan, penyimpanan,pengolahan atau
pengemasannya dapat menimbulkan bahaya terhadap manusia,peralatan dan lingkungan.
3. Pencegahan kebakaran adalah upaya yang dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya
kebakaran.
4. Penanggulangan kebakaran adalah upaya yang dilakukan dalam rangka memadamkan
kebakaran.
5. Potensi Bahaya Kebakaran adalah tingkat kondisi/keadaan bahaya kebakaran yang
terdapat pada obyek tertentu tempat manusia beraktivitas.
6. Bahaya Kebakaran Ringan adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai nilai dan
kemudahan terbakar rendah,apabila kebakaran melepaskan panas rendah,sehingga
penjalaran api Iambat.
7. Bahaya Kebakaran Sedang I adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar sedang ;penimbunan bahan yang mudah terbakar dengan tinggi
tidak lebih dari 2,5 (dua setengah) meter dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas
sedang,sehingga penjalaran api sedang.
8. Bahaya Kebakaran Sedang II adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar sedang;penimbunan bahan yang mudah terbakar dengan tinggi
tidak lebih dari 4 (empat)meter dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas
sedang,sehingga penjalaran api sedang.
9. Bahaya Kebakaran Sedang III adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai
jumlah dan kemudahan terbakar agak tinggi,menimbulkan panas agak tinggi serta
penjalaran api agak cepat apabila terjadi kebakaran.
10. Bahaya Kebakaran Berat I adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar tinggi,menimbulkan panas tinggi serta penjalaran api cepat
apabila terjadi kebakaran.
11. Bahaya Kebakaran Berat II adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar sangat tinggi,menimbulkan panas sangat tinggi serta penjalaran
api sangat cepat apabila terjadi kebakaran.
12. Sarana Penyelamatan Jiwa adalah sarana yang terdapat pada bangunan gedung yang
digunakan untuk menyelamatkan jiwa dari kebakaran dan bencana lain.
13. Akses Pemadam Kebakaran adalah akses/jalan atau sarana lain yang terdapat pada
bangunan gedung yang khusus disediakan untuk masuk petugas dan unit pemadam ke
dalam bangunan gedung.
14. Proteksi Kebakaran adalah peralatan sistem perlindungan/pengamanan bangunan gedung
dari kebakaran yang di pasang pada bangunan gedung
15. Alat Pemadam Api Ringan adalah alat untuk memadamkan kebakaran yang mencakup
alat pemadam api ringan (APAR).
16. Sistem Alann Kebakaran adalah suatu alat untuk memberitahukan kebakaran tingkat awal
yang mencakup alarm kebakaran manual dan/atau alarm kebakaran otomatis.
BAB 11
PENCEGAHAN KEBAKARAN
1. Setiap pengguna dan/atau badan pengelola bangunan gedung dan lingkungan gedung
yang mempunyai potensi bahaya kebakaran wajib berperan aktif dalam mencegah
kebakaran.
2. Untuk mencegah kebakaran, pengguna dan/atau badan pengelola bangunan gedung wajib
menyediakan :
a. sarana penyelamatan jiwa.
b. akses pemadam kebakaran.
c. proteksi kebakaran;dan
d. manajemen keselamatan kebakaran gedung.
a.
Proteksi Kebakaran
1. Proteksi meliputi:
a. alat pemadam api ringan;
b. sistem deteksi dan alarm kebakaran;
c. sistem pipa tegak dan slang kebakaran serta hidran halaman;
d. pencahayaan darurat;
e. penunjuk arah darurat;
2. Alat pemadam api ringan harus selalu dalam keadaan siap pakai dan dilengkapi dengan
petunjuk penggunaan, yang memuat urutan singkat dan jelas tentang cara
penggunaan,ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau.
3. Sistełn pipa tegak dan slang kebakaran serta hidran halaman terdiri dari pipa tegak,slang
kebakaran, hidran halaman,penyediaan air dan pompa kebakaran.
4. Sistem pipa tegak dan slang kebakaran serta hidran halaman harus selalu dalam kondisi
baik dan siap pakai.
5. Pencahayaan harus dipasang pada sarana jalan ke luar,tangga kebakaran dan ruang
khusus.
6. Pencahayaan darurat harus selalu dalam kondisi baik dan siap pakai
7. Penunjuk arah darurat harus dipasang pada sarana jalan ke luar dan tangga kebakaran.
8. Penunjuk arah darurat harus mengarah pada Pintu tangga kebakaran dan Pintu keluar
9. Penunjuk arah darurat harus selalu dalam kondisi baik dan siap pakai.
BAB 111
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Kesiapan Penanggulangan
Direktur
dr. H. ISWANDI
NIP. 19660102 199603 1 001
PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN
No. Revisi
No. Dokumen Halaman
/SPO/RSUD-TS/I/2022 1/5
Ditetapkan Direktur
Tanggal terbit
04 Januari 2022
Standar Prosedur dr. H. ISWANDI
Operasional Nip.19710204 200604 1 008
1. Penunjang lain:
a. Alat pemadam yang ada di Ruang Rawat inap dan Ruang
Rawat Jalan RSUD Tengku Sulung adalah tabung
Pemadam Kebakaran Ringan.
b. Alat pemadam manual (pasir, karung goni, air dll).
2. Timbulnya Bahaya Kebakaran:
a. Kebakaran dapat berasal dari:
1. Cross Lighting peralatan listrik / elektronik yang
digunakan.
2. Kompor gas / kompor minyak tanah meledak.
3. Api rokok dll.
a. Kebakaran dapat disebabkan
1. Perbuatan yang disengaja.
2. Perbuatan yang tidak disengaja.
3. Bencana alam.
1. Obyek yang Diamankan
Standar Prosedur a. Personel.
Operasional 1. Mengamankan personel/pasien yang berada diGedung
Rawat inap dan gedung Rawat Jalan.
2. Mengamankan tamu yang datang.
b. Material.
1. Amankan material sesuai prioritas yang ditentukan oleh
masing-masing.
2. Menyiapkan tempat yang siap dipakai untuk material
yang perlu diselamatkan pada setiap bagian (karung
plastik, tempat lainnya yang kedap air).
3. Titik kumpul material untuk ditempatkan harus jauh dari
sumber api.
c. Dokumen.
Amankan surat-surat dan dokumen penting ketempat yang
lebih aman atau tempat yang sudah disiapkan.
II. Pelaksanaan
l . Tahapan penanggulangan.Tanda bahaya kebakaran berupa
pukulan kentongan, lonceng, şirine, HT
a. Tanda bahaya kebakaran berupa:
1. Pukulan kentongan/lonceng 4 kali pukulan terus
menerus.
2. kode merah dengan serine 102/123
Tanda Aman berupa:
I) Pukulan kentongan/lonceng I kali pukulan lonceng terus
menerus selama 2 menit.
2) Kode merah aman dari HT.
2. Penanggulangan kebakaran dalam jam kerja:
Standar Prosedur
Operasional 1. Setelah mendengar tanda bahaya kebakaran, semua personel
yang berada di Ruangan Rawat Inap dan Ruangan Rawat
Jalan harus segera meninggalkan tempat kerjauntuk menuju
ketempat berkumpul yang sudah ditentukan, kelompok
pemadam kebakaran langsung menuju ke tempat dimana
terjadinya kebakaran, apabila api sulit untuk dipadamkan
dan diatasi maka anggota yang penama melihat terjadinya
kebakaran segera menghubungi petugas Piket dan
selanjutnya menghubungi Dinas Pemadam
2. Kebakaran dari kantor camat.Setelah seluruhnya berkumpul,
Komandansegera memberikan perintah dan petunjuk untuk
mengatur dan memberikan tugas kepada anggota kelompok
masing-masing.
PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN
4. Jalur Evakuasi
a. Ruangan Rawat Jalan
Jika Kebakaran terjadi di ruangan Rawat Jalan, jalur
evakuasi melalui Titik kumpul di lapangan Apel dan
Parkir Utara, Lapangan Upacara.
LAPORAN PENGKAJIAN RISIKO PROTEKSI KEBAKARAN
RISIKO
N
LOKASI SEDAN KETERANGAN
O RINGAN BERAT
G
1 UNIT GENSET
2 UNIT APOTEK
5 UNIT KEBIDANAN
6 UNIT KANTOR
7 UNIT GIZI
9 UNIT LABORATORIUM
10 UNIT HCU
11 UNIT IGD
12 UNIT RONSEN/RADIOLOGI
14 UNIT POLY
16 UNIT AIR
Pulau Kijang, 28 November 2022