Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

RSUD TENGKU SULUNG


Jalan Penunjang Pulau Kijang Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir Riau
Hp/Tlp : 0821 6928 0055 Email : rsudtengkusulung@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TENGKU SULUNG
NOMOR :

TENTANG

KEBIJAKAN PENGKAJIAN RESIKO KEBAKARAN


Dl RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TENGKU SULUNG

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TENGKU SULUNG


Menimbang a. Bahwa ancaman bahaya kebakaran merupakan suatu bahaya yang
dapat membawa bencana yang besar dengan akibat yang luas,baik
terhadap keselamatan jiwa maupun harta benda yang secara langsung
akan menghambat kelancaran pembangunan, khususnya di RSUD
Tengku Sulung, oleh karena itu perlu ditanggulangi secara lebih
berdaya guna dan terus menerus.

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud, perlu


membentuk Peraturan tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Bahaya Kebakaran.

Mengingat l . Undang-Undang Gangguan (Hinder Ordonnantie Staatsblad 1926


Nomor 226 sebagaimana telah beberapa kali diubah,terakhir dengan
Staatsblad 1940 Nomor 450);

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor
75,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3317);

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan


Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3480);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3699);
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor
134,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);
6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
8. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
11. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532);
12. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000
tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
13. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor Il/KPTS/2000
tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung;

MEMUTUSKAN

Menetapkan
Kesatu :Kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Sulung Pencegahan
Dan Penanggulangan Bencana Kebakaran.
Kedua :Kebijakan Panduan Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Kebakaran
RSUD tengku sulung sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus
dijadikan acuan dalam pelaksanaan Pencegahan dan Penanggulangan Bencana
Kebakaran di lingkungan RSUD Tengku Sulung.
Ketiga :Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pulau Kijang


Pada tanggal, 04 Januari 2022
Direktur

dr. H. ISWANDI
NIP. 19710204 200604 1 008
Lampiran Surat Ketetapan Direktur RSUD Tengku Sulung

Nomor /PER-DIR/RSUD-TS/2022
Tanggal 04 Januari 2022
Tentang Kebijakan Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Kebakaran

KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA KEBAKARAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TENGKU SULUNG
BAB 1 KETENTUAN UMUM

1. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya,sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah
dan/atau air,yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya,baik untuk
hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan,kegiatan usaha,kegiatan
sosial,budaya,maupun kegiatan khusus.
2. Bahan Berbahaya adalah setiap zat/elemen,ikatan atau campurannya bersifat mudah
menyala/terbakar,korosif dan Iain-Iain karena penanganan, penyimpanan,pengolahan atau
pengemasannya dapat menimbulkan bahaya terhadap manusia,peralatan dan lingkungan.
3. Pencegahan kebakaran adalah upaya yang dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya
kebakaran.
4. Penanggulangan kebakaran adalah upaya yang dilakukan dalam rangka memadamkan
kebakaran.
5. Potensi Bahaya Kebakaran adalah tingkat kondisi/keadaan bahaya kebakaran yang
terdapat pada obyek tertentu tempat manusia beraktivitas.
6. Bahaya Kebakaran Ringan adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai nilai dan
kemudahan terbakar rendah,apabila kebakaran melepaskan panas rendah,sehingga
penjalaran api Iambat.
7. Bahaya Kebakaran Sedang I adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar sedang ;penimbunan bahan yang mudah terbakar dengan tinggi
tidak lebih dari 2,5 (dua setengah) meter dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas
sedang,sehingga penjalaran api sedang.
8. Bahaya Kebakaran Sedang II adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar sedang;penimbunan bahan yang mudah terbakar dengan tinggi
tidak lebih dari 4 (empat)meter dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas
sedang,sehingga penjalaran api sedang.
9. Bahaya Kebakaran Sedang III adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai
jumlah dan kemudahan terbakar agak tinggi,menimbulkan panas agak tinggi serta
penjalaran api agak cepat apabila terjadi kebakaran.
10. Bahaya Kebakaran Berat I adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar tinggi,menimbulkan panas tinggi serta penjalaran api cepat
apabila terjadi kebakaran.
11. Bahaya Kebakaran Berat II adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar sangat tinggi,menimbulkan panas sangat tinggi serta penjalaran
api sangat cepat apabila terjadi kebakaran.
12. Sarana Penyelamatan Jiwa adalah sarana yang terdapat pada bangunan gedung yang
digunakan untuk menyelamatkan jiwa dari kebakaran dan bencana lain.
13. Akses Pemadam Kebakaran adalah akses/jalan atau sarana lain yang terdapat pada
bangunan gedung yang khusus disediakan untuk masuk petugas dan unit pemadam ke
dalam bangunan gedung.
14. Proteksi Kebakaran adalah peralatan sistem perlindungan/pengamanan bangunan gedung
dari kebakaran yang di pasang pada bangunan gedung
15. Alat Pemadam Api Ringan adalah alat untuk memadamkan kebakaran yang mencakup
alat pemadam api ringan (APAR).
16. Sistem Alann Kebakaran adalah suatu alat untuk memberitahukan kebakaran tingkat awal
yang mencakup alarm kebakaran manual dan/atau alarm kebakaran otomatis.
BAB 11
PENCEGAHAN KEBAKARAN
1. Setiap pengguna dan/atau badan pengelola bangunan gedung dan lingkungan gedung
yang mempunyai potensi bahaya kebakaran wajib berperan aktif dalam mencegah
kebakaran.
2. Untuk mencegah kebakaran, pengguna dan/atau badan pengelola bangunan gedung wajib
menyediakan :
a. sarana penyelamatan jiwa.
b. akses pemadam kebakaran.
c. proteksi kebakaran;dan
d. manajemen keselamatan kebakaran gedung.

3. Setiap bangunan gedung wajib dilengkapi dengan sarana penyelamatan jiwa.

4. Sarana penyelamatan jiwa terdiri dari


a. Sarana jalan ke luar;
b. pencahayaan darurat tandajalan ke luar;
c. petunjuk arahjalan ke luar;
d. komunikasi darurat;
e. pengendali asap.
f. tempat berhimpun sementara;dan
g. tempat evakuasi.

3. Sarana jalan ke luar huruf a terdiri dari:


a. tangga kebakaran;
b. ramp.
c. koridor.
d. Pintu.
e. jalan/pintu penghubung.
f. balkon.
g. saf pemadam kebakaran.
h. jalur lintas menuju jalan ke luar.
4. Sarana penyelamatan jiwa yang disediakan pada setiap bangunan gedungàumlah,
ukuranüarak tempuh dan konstruksi sarana jalan ke luar harus didasarkan pada luas
lantai,fungsi bangunan,ketinggian bangunan gedungjumlah penghuni dan ketersediaan
sistem springkler otomatis.
5. Tempat berhimpun sementara harus memenuhi persyaratan dan dapat disediakan pada
suatu lantai pada bangunan yang karena ketinggiannya menuntut lebih dari satu tempat
berhimpun sementara.

a.
Proteksi Kebakaran
1. Proteksi meliputi:
a. alat pemadam api ringan;
b. sistem deteksi dan alarm kebakaran;
c. sistem pipa tegak dan slang kebakaran serta hidran halaman;
d. pencahayaan darurat;
e. penunjuk arah darurat;
2. Alat pemadam api ringan harus selalu dalam keadaan siap pakai dan dilengkapi dengan
petunjuk penggunaan, yang memuat urutan singkat dan jelas tentang cara
penggunaan,ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau.
3. Sistełn pipa tegak dan slang kebakaran serta hidran halaman terdiri dari pipa tegak,slang
kebakaran, hidran halaman,penyediaan air dan pompa kebakaran.
4. Sistem pipa tegak dan slang kebakaran serta hidran halaman harus selalu dalam kondisi
baik dan siap pakai.
5. Pencahayaan harus dipasang pada sarana jalan ke luar,tangga kebakaran dan ruang
khusus.
6. Pencahayaan darurat harus selalu dalam kondisi baik dan siap pakai
7. Penunjuk arah darurat harus dipasang pada sarana jalan ke luar dan tangga kebakaran.
8. Penunjuk arah darurat harus mengarah pada Pintu tangga kebakaran dan Pintu keluar
9. Penunjuk arah darurat harus selalu dalam kondisi baik dan siap pakai.
BAB 111
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Kesiapan Penanggulangan

1. Pemilik,pengguna dan/atau badan pengelola bangunan gedung,pemilik dan/atau pengelola


kendaraan bemotor khusus dan orang atau badan usaha yang menyimpan dan/atau
memproduksi bahan berbahaya,wajib melaksanakan kesiapan penanggulangan
pemadaman kebakaran yang dikoordinasikan Oleh Dinas.

Pada Saat Terjadi Kebakaran


1. Pada waktu terjadi kebakaran siapapun yang berada di daerah kebakaran harus
mentaati petunjuk dan/atau perintah yang diberikan oleh petugas
2. Dalam mencegah menjalarnya kebakaran,pemilik,pengguna dan/atau badan
pengelola bangunan gedung/pekarangan harus memberikan izin kepada petugas
pemadam kebakaran untuk:
a. memasuki bangunan gedung/pekarangan;
b. membantu memindahkan barang[bahan yang mudah terbakar;
c. memanfaatkan air dari kolam renang dan hidran halaman yang berada dalam daerah
kebakaran;
d. merusak/merobohkan sebagian atau seluruh bangunan gedung;dan
e. melakukan tindakan Iain yang diperlukan dalam operasi pemadaman dan penyelamatan.
Pemeriksaan Sebab Kebakaran
1. Dinas melakukan pemeriksaan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kebakaran.
2. Dalam melakukan pemeriksaan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pemeriksaan untuk mengetahui sebab-sebab.
Ditetapkan di Pulau Kijang
Pada tanggal, 04 Januari 2022

Direktur

dr. H. ISWANDI
NIP. 19660102 199603 1 001
PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

No. Revisi
No. Dokumen Halaman
/SPO/RSUD-TS/I/2022 1/5

Ditetapkan Direktur
Tanggal terbit
04 Januari 2022
Standar Prosedur dr. H. ISWANDI
Operasional Nip.19710204 200604 1 008

Penanggulangan bahaya kebakaran adalah salah satu usaha untuk


mencegah terjadinya kebakaran yang terjadi di Ruangan Rawat Inap
PENGERTIAN dan Ruangan Rawat Jalan RSUD Tengku Sulung dalam rangka
mengamankan Pasien, Staff, Pengunjung, dokumen, material dll
yang diakibatkan oleh sumber api.

Sebagai pedoman cara benindak dalam menanggulangi apabila


terjadi kebakaran, agar anggota yang berada di Ruangan Rawat Inap
TUJUAN dan Ruangan Rawat Jalan dapat memahami dan mengetahui tugas
dan tanggung jawabnya masing-masing dalam menanggulangi
bahaya kebakaran sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat
ditekan sekecil mungkin.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:


KEBIJAKAN Kpts.281/I/SK/RSUD-TS/2022/800 tentang ketentuan pencegahan
dan penanggulangan kebakaran pada bangunan gedung.

a. b. PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN


No. Dokumen No. Revisi
Halaman
/SPO/RSUD-
2/5
TS/I/2022

1. Penunjang lain:
a. Alat pemadam yang ada di Ruang Rawat inap dan Ruang
Rawat Jalan RSUD Tengku Sulung adalah tabung
Pemadam Kebakaran Ringan.
b. Alat pemadam manual (pasir, karung goni, air dll).
2. Timbulnya Bahaya Kebakaran:
a. Kebakaran dapat berasal dari:
1. Cross Lighting peralatan listrik / elektronik yang
digunakan.
2. Kompor gas / kompor minyak tanah meledak.
3. Api rokok dll.
a. Kebakaran dapat disebabkan
1. Perbuatan yang disengaja.
2. Perbuatan yang tidak disengaja.
3. Bencana alam.
1. Obyek yang Diamankan
Standar Prosedur a. Personel.
Operasional 1. Mengamankan personel/pasien yang berada diGedung
Rawat inap dan gedung Rawat Jalan.
2. Mengamankan tamu yang datang.
b. Material.
1. Amankan material sesuai prioritas yang ditentukan oleh
masing-masing.
2. Menyiapkan tempat yang siap dipakai untuk material
yang perlu diselamatkan pada setiap bagian (karung
plastik, tempat lainnya yang kedap air).
3. Titik kumpul material untuk ditempatkan harus jauh dari
sumber api.
c. Dokumen.
Amankan surat-surat dan dokumen penting ketempat yang
lebih aman atau tempat yang sudah disiapkan.

PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN


No. Dokumen No. Revişi
Halaman
/SPO/RSUD-TS/I/202 3/5
2

II. Pelaksanaan
l . Tahapan penanggulangan.Tanda bahaya kebakaran berupa
pukulan kentongan, lonceng, şirine, HT
a. Tanda bahaya kebakaran berupa:
1. Pukulan kentongan/lonceng 4 kali pukulan terus
menerus.
2. kode merah dengan serine 102/123
Tanda Aman berupa:
I) Pukulan kentongan/lonceng I kali pukulan lonceng terus
menerus selama 2 menit.
2) Kode merah aman dari HT.
2. Penanggulangan kebakaran dalam jam kerja:
Standar Prosedur
Operasional 1. Setelah mendengar tanda bahaya kebakaran, semua personel
yang berada di Ruangan Rawat Inap dan Ruangan Rawat
Jalan harus segera meninggalkan tempat kerjauntuk menuju
ketempat berkumpul yang sudah ditentukan, kelompok
pemadam kebakaran langsung menuju ke tempat dimana
terjadinya kebakaran, apabila api sulit untuk dipadamkan
dan diatasi maka anggota yang penama melihat terjadinya
kebakaran segera menghubungi petugas Piket dan
selanjutnya menghubungi Dinas Pemadam
2. Kebakaran dari kantor camat.Setelah seluruhnya berkumpul,
Komandansegera memberikan perintah dan petunjuk untuk
mengatur dan memberikan tugas kepada anggota kelompok
masing-masing.
PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

No. Dokumen No. Revisi


Halaman
/SPO/RSUD-TS/I/202 4/5
2
Masing sesuai fungsinya yaitu:
l) Komando (Helm Kuning)
Sebagai Pemimpin Tim Kebakaran di ruangan Ybs
2) Penyingkir/evakuasi (Helm Biru)
Sebagai evakuasi pasien dan dokumen, materiil.
3) Pemadam (Helm Orange)
SebagaiPemadamApi
4) Pengamanan(Helm putih)
Sebagai pengamanan ruangan,dokumen tjalur
evakuasi

3. Penanggulangan kebakaran diluar jam kerja:


a. Pada saat Perwira Pengawas melihat
Mendengar/mengetahui adanya bahaya kebakaran,
Pawas benindak sebagai pemimpin dengan
Standar Prosedur mengerahkan anggota jaga dan anggota Iainnya
Operasional menuju tempat dimana terjadi kebakaran.
b. Petugaspiket anggota jaga Iainnya yang ditunjuk Oleh
Pawas segera menghubungi Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Tembilahan dan melaporkan kepada
Pimpinan melalui sarana komunikasi yang ada.
C. Petugas Piket / Petugas Iainnya segera mengalnbil
tindakan memperkuat penjagaan / pengawasan
menurut pertimbangan keadaan yang dihadapi dengan
melibatkan unsur petugas jaga yang ada.

4. Jalur Evakuasi
a. Ruangan Rawat Jalan
Jika Kebakaran terjadi di ruangan Rawat Jalan, jalur
evakuasi melalui Titik kumpul di lapangan Apel dan
Parkir Utara, Lapangan Upacara.
LAPORAN PENGKAJIAN RISIKO PROTEKSI KEBAKARAN

RISIKO
N
LOKASI SEDAN KETERANGAN
O RINGAN BERAT
G
1 UNIT GENSET

2 UNIT APOTEK

3 UNIT FARMASI (GUDANG F


ARMASI)
4 UNIT PERAWATAN

5 UNIT KEBIDANAN

6 UNIT KANTOR

7 UNIT GIZI

8 UNIT REKAM MEDIK

9 UNIT LABORATORIUM

10 UNIT HCU

11 UNIT IGD

12 UNIT RONSEN/RADIOLOGI

13 UNIT KAMAR BEDAH

14 UNIT POLY

15 UNIT CSSD DAN LONDRY

16 UNIT AIR
Pulau Kijang, 28 November 2022

Anda mungkin juga menyukai